1. Manajemen keuangan adalah aktivitas berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan tujuan memaksimumkan nilai perusahaan. 2. Manajer keuangan bertanggung jawab atas keputusan investasi, pembiayaan, dan dividen serta menghubungkan perusahaan dengan pasar keuangan. 3. Bursa keuangan adalah tempat berlangsungnya transaksi sekuritas keuangan antara pembeli dan penjual.
1. 1
RESUME TUGAS 1
MANAJEMEN KEUANGAN 1
Dosen Pengampu : Ade Fauji, SE.,MM
Disusun oleh :
Nama : Mahiroh
NIM : 11011700501
Kelas : 2S-MA
Ruangan : B1.1
UNIVERSITAS BINA BANGSA
SERANG – BANTEN
TAHUN 2018
BAB I
2. 2
TINJAUAN MENYELURUH MANAJEMEN KEUANGAN DAN
BURSA KEUANGAN SERTA TEORI SUKU BUNGA
A. TINJAUAN MENYELURUH MANAJEMEN KEUANGAN
1. Manajemen keuangan
Adalah segala aktivitas berhubungan dengan perolehan, pendanaan dan pengelolaan
aktiva dengan berbagai tujuan menyeluruh
Perubahan manajemen keuangan berkembang pesat
a. Sejak awal 1940-an dan 1930-an menekankan aspek hukum, surat berharga, dan
saat 1930-an, beralih kepada kebangkrutan dan reorganisasi, likuiditas, peraturan
perintahatas pasar dan sekuritas. Manajemen keuangan menjadi subjek deskriptif
dan hukum.
b. Tahun 1940-an s/d awal1950-an, masih subjek deskriptif dan institusional dilihat
dari luar dan bukan dari segi manajemen. Akhir 1950-an, dari neraca kanan
keanalisis aktiva.
c. Antara tahun 1950-an, perhatian atas bauran ekuitas, keputusan investasi.
d. Manajemen keuangan berkembang pesat karena pengaruh inflasi atas bunga,
deragulasi lembaga keuangan, innovasi pembiayaan jangka panjang dan resiko,
floating rate debt, adanya perlindungan investor, tehnologi dan komputer telah
berkembang pesat.
2. Tanggung Jawab Manajer Keuangan
A. Bidang strategi keputusan kunci perusahaan
1. Pemilihan produk dan pasar perusahaan.
2. Strategi untuk riset, investasi, produksi, dan motivasi, pemasaran dan
penjualan.
3. Seleksi, pelatihan, pengorganisasian dan motivasi pasar eksekutif dan
karyawan
4. Perolehan dana dengan biaya rendah/effisien.
5. Penyesuaian hal-hal diatas jika lingkungan dan persaingan berubah.
B. Bidang tugas utama Manajer Keuangan
1. Peramalan dan perencanaan.
2. Keputusan besar dalam investasi dan pembiayaan
3. Pengkoordinasian dan pengendalian
C. Fungsi Manajemen Keuangan
1. Analisis aspek keuangan dan keputusan.
2. Menentuan banyak investasi yang dibutuhkan.
3. Menentukan mencari dana dan penggunaannya.
3. 3
4. Analisis Neraca dan pehitungan Rugi-Laba.
5. Analisis operasi arus kas dan seluruh jenisnya.
3. Fungsi Keuanagan
Fungsi keuangan adalah dalam keputusan investasi, pembiayaan dan Dividen
untuk suatu perusahaan.
Kegiatan terkait dengan Manajer Keuangan
1. Perencanaan dan peramalan berinteraksi dengan eksekutif lainnya.
2. Memusatkan perhatian pada keputusan investasi dan pembiayaan dan
lainnya terkait.
3. Bekerja sama dengan manajer lain agar dapat beroperasi seefisien
mungkin.
4. Menghubungkan perusahaan pada pasar uang dan pasar modal.
Sasaran perusahaan:ialah memaksimumkan nilai perusahaan yang dapat
dilihat berbagai sudut:
a. Nilai saham
b. Profitabilias jangka panjang untuk merebut pangsa pasar.
c. Kesejahteraan karyawan dan masyarakat seiring tujuan perusahaan
4. Tujuan Perusahaan
Tujuan manajemen keuangan adalah memaksimumkan kekayaan pemegang
saham.
Pemaksimuman kekayaan pemegang saham adalah tujuan yang semestinya
melandasi keputusan manajemen, dengan mempertimbangkat resiko dan waktu
dalam kaitannya dengan laba per saham yang diharapkan guna
memaksimumkannya harga saham biasa perusahaan.
Memaksimumkan Nilai Perusahaan sebagaiTujuan Perusahaan. Halini lebih luas
dp memaksimumkan laba, dengan pertimbangan
1. Pengaruh waktu untuk nilai uang.
2. Resiko atas arus pendapatan perusahaan.
3. Mutu arus kas dan dana yang diterima masa yang akan datang mungkin
beragam.
5. Dampak inflasi terhadap manajemen
Keuangan: masalah akuntansi, perencanaan,perintaan terhadap modal, suku
bunga dan harga obligasi tidak menentu.
4. 4
Manajemen keuangan berhasil: jika dapat memaksimumkan harga saham dan dapat
menjadi jembatan perusahaan dengan pasar keuangan. Unotuk ini tugas utamanya
melakukan keputusan infestasi (investmen) pendanaan (financing), dividen policy dan
working capital decision. Untuk ini manajer keuangan mencari dana dan menggunakan
dana tersebut se-efisien mungkin untuk mendapatkan laba.
B. BURSA KEUANGAN
Bursa (pasar) bursa keuangan merupakan seluruh institusi dan mekanisme pasar yang
memungkinkan bagi seorang atau koperasi untuk dengan mudah dapat melakukan
transaksi penjualan dalam bentuk sekuiritas keuangan.
1. Jenis-jenis bursa keuangan (Pasar)
a. Pasar aktiva fisik dan bursa keuangan.
b. Pasar saat ini dan pasar berjangaka (spot and future market).
c. Bursa hipotek dan bursa kredit konsumen.
d. Pasar dunia, regional dan internasional.
e. Pasar perdana dan pasar skunder.
2. Lembaga keuangan
Semua badan usaha yang bergerak dibidang keuangan, melakukan penghimpunan dan
penyaluran dana kepada masyarakat terutama guna membiayai investasi perusahaan.
Lembaga keuangan berpartisipasi aktif dalam pasar uang dan pasar modal baik
sebagai yang menawarkan dana ataupun yang meminta dana.
Lembaga tanpa perantara menjual saham langsung kepada penabung:
a. Bank investasi (mendistribusikan sekuritas baru serta membantu untuk
memperoleh modal)
b. Financial intermediary (lembaga keuangan yang berspesialisasi untuk
memperlancar transfer dana.
3. Bursa saham (the stock exchanges)
a. Bursa Utama merupakan organisasi formal yang mempunyai wujud fisik yang
melakukan pasar lelang atas sekuiritas yang tercatat di bursa (listed/organzed).
Contoh dari bursa utama :
- Bursa Saham New York (NYSE)
- Bursa Saham Amerika (AMEX)
- Bursa Efek Jakarta (BEJ)
5. 5
- Bursa Efek Surabaya (BES)
b. Bursa Paralel(over the counter market) merupakan sekumpulan besar pialang dan
dealer dan makelar dalam jumlah yang besar dan dihubungkan melaluo telepon
dan komputer dan melaksanakan perdagangan atas sekuiritas yang tidak tercatat
di bursa utama (unlisted) dan merupakan organisasasi samar atau tidak berwujud.
C. SUKU BUNGA
Harga yang dibayar untuk meminjam modal hutang dengan modal investor berharap
untuk menerima dividen dan keuntungan modal.
1. Faktor yang mempengaruhi suku bunga
a. Kebijakan bank sentral
Jumlah uang yang beredar mempunyai pengaruh yang besar terhadap
aktivitas ekonomi serta tingkat inflasi. Semakin sedikit maka akan
mendorong meningkatnya suku bunga untuk mengurangi inflasi yang
menyebabkan menurunnya hasil obligasi jangka panjang.
b. Tingkat defisit anggaran pemerintah
Jika pemerintah mengeluarkan lebih banyak dari pada penerimaan dari pajak
penghasilan, maka akan mengalami deficit yang harus ditutup dengan
pinjaman maupun mencetak uang baru (meningkatnya jumlah uang beredar).
Jika melakukan pinjaman maka akan meningkatkan suku bunga. Dan jika
mencetak uang baru akan meningkatkan ekspektasi inflasi dimasa depan yang
akan meningkat pula suku bunga.
c. Faktor internal
Jika suatu negara banyak mengimpor dari pada mengekspor maka dikatakan
Negara tersebut mengalami Defisit. Perdagangan luar negri (foreign trade
defisit), termasuk neraca perdagangan luar negri dan suku bunga dinegara
lainnya.
d. Tingkat aktivitas bisnis
Semakin banyaknya kegiatan ekonomi yang dilakukan, tentu saja akan
berbanding lurus dengan semakin cepatnya pertumbuhan perekonomian
negara.
2. Tingkat suku bunga
6. 6
Perubahan tingkat suku bunga akan berdampak pada perubahan jumlah investasi
disuatu negara,baik investor domestik maupun asing, dan akan berpengaruh pada
perubahan jumlah permintaan dan penawaran dipasar uang domestik.
Karakteristik pinjaman dari suku bunga :
a. Term of Maturity (Jangka waktu tempo)
b. Risk (Resiko)
c. Liquidty (Aktiva dikatakan liquid apabila dapat diubah dalam bentuk tunai
secara cepat dan dengan kerugian yang sedikit)
d. Anministratif Costs (Biaya administrasi yang dibebankan kepada para
peminjam atas urusan administrasi).
3. Tipe suku bunga
a. Real interest rate
Koreksi atas tingkat inflasi dan sebagai nominal interest rate dikurangi
dengan tingkoat inflasi
Real Rate = Nominal Rate – Rate of inflation
b. Nominal interest rate
Tingkat suku bunga yang biasanya tertera direkening koran dimana
memberikan tingkat pengambilan untuk setiap investasi yang dilakukan.
c. Premi inflasi (IP Inflation premium)
Rata-rata tingkat inflasi yang diharapkan sepanjang umur sekuiritas, karena
tingkat inflasi dimasa depan tidak harus sama dengan inflasi saat ini.
d. Premi resiko jatuh tempo (MRP/ Maturity Risk Premium)
Resiko terjadinya kerugian modal yang dihadapi investor akibajt berubahnya
suku bunga.
e. Premi resiko kegagalan(DRP/Default Risk Premium)
Mencerminkan bahwa penerbit tidak akan membayar bunga pada waktu dan
jumlah yang ditetapkan.
f. Premi Liquiditas (LP/Liquid Or Premium)
Dibebankan oleh peminjam untuk mencerminkan kenyataan bahwa beberapa
sekuiritas tidak dapat dikonversi menjadi kas/tunai dalam jangka waktu
pendek pada harga yang wajar.
BAB II
7. 7
NILAI WAKTU DARI UANG DAN PENILAPIAN SAHAM DAN
OBLIGASI
A. NILAI WAKTU UANG (TIME VALUE OF MONEY)
Nilai waktu uang adalah suatu konsep yang menyatakan bahwa nilai uang sekarang akan lebih
berharga dari pada nilai uang masa yang akan datang atau suatu konsep yang mengacu pada
perbedaan nilai uang yang disebabkan karena perbedaaan waktu.
Konsep Nilai Waktu Uang
Konsep nilai waktu uang di perlukan oleh manajer keuangan dalam mengambil keputusan
ketika akan melakukan investasi pada suatu aktiva dan pengambilan keputusan ketika akan
menentukan sumber dana pinjaman yang akan di pilih. Suatu jumlah uang tertentu yang di
terima waktu yang akan datang jika di nilai sekarang maka jumlah uang tersebut harus di
diskon dengan tingkat bunga tertentu (discountfactor).
Penggunaan faktor bunga untuk menilai jumlah uang tertentu dalam proses pemajemukan dapat
digunakan bunga sederhana atau bunga majemuk :
1. Bunga Sederhana
Bunga sederhana adalah bunga yang dibayarkan (dikenakan) hanya pada pinjaman atau
tabungan atau investasi pokoknya saja (Harjito dan Martono, 2014: 21). Jumlah uang dari
bunga sederhana merupakan fungsi dari variabel-variabel: pinjaman pokok, tingkat bunga per
tahun, dan jumlah waktu lamanya pinjaman. Rumus untuk menghitung jumlah bunga
sederhana adalah :
Keterangan :
Si = Jumlah bunga sederhana
Po = Pinjaman atau tabungan pokok
i = Tingkat bunga per periode waktu dalam persen
n = Jangka waktu
Contoh :
Pak Ali memiliki uang Rp. 80.000,00 yang ditabung di bank dengan bunga 10% per tahun
selama 10 tahun. Pada akhir tahun ke-10 jumlah akumulasi bunga adalah :
Si = Po (i) (n) Si = 80.000 (0,10) (10) = Rp. 80.000,-
2. Bunga Majemuk
Nilai majemuk (“compound value” atau “ending amount”) dari sejumlah uang adalah adalah
penjumlahan dari uang pada permulaan periode atau jumlah modal pokok dengan jumlah
Si = Po (i) (n)
8. 8
bunga yang diperoleh selama periode tersebut (Riyanto, 2015: 106) dan secara aljabar dapat
diformulasikan sebagai berikut:
V =P + I
=P + Pi
=P(1 + i)
Keterangan :
P = jumlah uang pada permulaan periode, atau modal pokok
i = suku/tingkat bunga
I = jumlah bunga dalam uang yang diperoleh selama periode tertentu
V = jumlah akhir atau jumlah dari P + I
Secara umum rumusnya ditulis:
Seseorang menyimpan uang sebesar Rp. 1.000,00 di bank dengan suku bunga 6% setahunnya.
Dengan menerapkan rumus tersebut maka jumlah uang pada akhir tahun pertama adalah:
V= Rp. 1.000 (1 + 0,06)
= Rp. 1.000 (1,06)
= Rp. 1.060,00
Apabila uang tersebut tetap disimpan di bank selama 4 tahun atas dasar bunga berbunga atau
bunga majemuk, maka jumlah uang pada akhir tahun keempat adalah:
V4 = P(1 + i)4
= Rp. 1.000 (1,06)4
= Rp. 1.262,00
3. Nilai Uang Masa Mendatang (Future Value)
Future Value (nilai akan datang) adalah nilai uang di masa yang akan datang dengan
tingkat bunga tertentu. Future value dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
FV = PV (1 + i)n
FV = (Future Value (Nilai Pada akhir tahun ke n)
PV = (Nilai Sekarang (Nilai pada tahun ke 0)
i = Suku Bunga (interest rate)
n = Waktu (tahun/period)
Rumus di atas mengasumsikan bahwa bunga digandakan hanya sekali dalam setahun, jika bunga
digandakan setiap hari, maka rumusnya menjadi :
Vn = P(1 + i)n
9. 9
FV = PV ( 1 + r )^n
FV = PV ( 1 + r / 360)^360n
Untuk menggambarkan penggunaan rumus di atas,maka diberi contoh berikut ini :
Pada tanggal 2 Januari 2000, Agung menabung uangnya ke Bank Mandiri sebesar Rp. 2.000.000,
dengan tingkat bunga sebesar 12% pertahun.
Hitung nilai tabungan Agung pada tanggal 2 Januari 2002, dengan asumsi :
1. Bunga dimajemukkan setahun sekali
2. Bunga dimajemukkan sebulan sekali
3. Bunga dimajemukkan setiap hari
Jawab :
1. FV = Rp. 2.000.000 (1 + 0,12)^2 = Rp. 2.508.800
2. FV = Rp. 2.000.000 (1 + 0,12/12)^12(2) = Rp. 2.539.470
3. FV = Rp. 2.000.000 (1 + 0,12/360)^360(2) = Rp. 2.542.397
Nilai uang di masa mendatang (future value) ditentukan oleh tingkat suku bunga tertentu yang berlaku
di pasar keuangan. Misalnya suku bunga di pasar keuangan adalah 10% per tahun. Nilai uang masa
mendatang dapat dihitung dengan menggunakan rumus FVIFr,n = (1 + r )^n
Makin tinggi tingkat bunga, makin tinggi nilai uang dimasa mendatang. Oleh sebab itu, kaum pemilik
uang (kaum Kapitalis) pola pikir dan perilakunya bertumpu pada tingkat suku bunga. Jika tingkat
bunga tinggi, ia akan membungakan uangnya atau mendepositokan uangnya, dan jika suku bunga
rendah, ia akan meminjam uang untuk aktivitas bisnis.
4. Nilai Sekarang (Present Value)
Present Value adalah berapa nilai uang saat ini untuk nilai tertentu di masa yang akan datang. Present
value bisa dicari dengan menggunakan rumus future value atau dengan rumus berikut ini :
1
PVIFr,n = ———– = FV {(1 / 1 + r)}^n
(1 + r)^n
FV = Future Value (Nilai Pada akhir tahun ke n)
PV = Nilai Sekarang (Nilai pada tahun ke 0)
R = Suku Bunga
n = Waktu (tahun)
10. 10
Untuk menggambarkan penggunaan rumus di atas,maka diberi contoh berikut ini :
Harga sepeda motor 2 tahun mendatang sebesar Rp. 10.000.000. Tingkat bunga rata-rata 12%
setahun. Berapa yang harus ditabung Agung saat ini agar dapat membelinya dua tahun mendatang,
dengan asumsi :
1. Bunga dimajemukkan setahun sekali
2. Bunga dimajemukkan sebulan sekali
1. PV = Rp. 10.000.000 (1 + 0,12)^-2 = Rp. 7.971.939`
2. PV = Rp. 10.000.000 (1 + 0,12/12)^-12(2) = Rp. 7.875.661
Nilai sekarang ialah nilai saat ini pada proyeksi uang kas masuk bersih (net cash flow) di masa
mendatang. Uang kas masuk bersih di masa mendatang adalah proyeksi hasil investasi. Rumusnya
yaitu :
Laba bersih ( Earning After Tax) + (Penyusutan Aktiva Tetap) + [Bunga X (1-Tax)] atau
disingkat EAT + Depreciation + Interest(1-T)
Laba Oprasi (Earning before Interest & Tax Atau EBIT) X (1-Tax) + Penyusutan aktiva Tetap,
atau disingkat EBIT (1-T) + Depreciation.
Laba sebelum penyusutan,Bunga, dan pajak (atau Earning before depreciation, Interest,and
Tax atau EBIT atau EBITDA) X (1-Tax) + ( Tax X Depreciation) atau disingkat EBIT atau
EBITDA (1-T) + T(Dep.)1
Suatu investasi dapat diterima hanya jika investasi itu menghasilkan paling tidak sama dengan tingkat
hasil investasi di pasar (atau Rm) yang jharus lebih besar dari pada tingkat bunga deposito (tingkat
hasil tanpa resiko (atau Rf). Misalnya tingkat hasil pasar 20 %, itu lazim disebut “ Tingkat Diskonto”
artinya alat untuk mengitung nilai tunai dari suatu hasil investasi di masa mendatang.
Misal, investasi pada awal tahun Rp 1000, pada akhir tahun nilainya harus sebesar Rp 1200 pada
tingkat diskonto 20%. Inilah yang disebut nilai masa mendatang (future Value). Sebaliknya, jika di
masa mendatang akan menerima Rp 1200 pada tingkat diskonto 20% maka nilai sekarangnya adalah
sebesar Rp 1000.
Makin tinggi tingkat suku bunga, makin kecil nilai uang sekarang pada rencana penerimaan uang di
masa depan.
5. ANUITAS (Future Value ofan Annuity)
11. 11
Anuiti adalah rentetan pembayaran atau penerimaan uang yang biasanya sama besar yang dibayarkan
pada interval waktu yang sama,misalnya premi asuransi, pelunasan hipotik, pembayaran sewa,
pembayaran cicilan dalam pembelian angsuran, pembayaran bunga obligasi dan sebagainya. dimana
Pembayaran atau penerimaan dapat terjadi pada awal tahun atau pada akhir tahun.
a. Anuitas Nilai Sekarang (Present Value of Annuity)
Nilai sekarang dari suatu anuitas (Present Value of Annuity, disingkat PVAn) didefinisikan
sebagai nilai anuitas majemuk saat ini (sekarang) dengan pembayaran atau penerimaan
periodik (R) dan n sebagai jangka waktu anuitas.
Secara matematis, nilai sekarang anuitas dapat dinyatakan:
Contoh :
Berapa nilai aliran kas sebesar Rp. 8.000 selama 3 tahun bila dinilai sekarang dengan tingkat bunga
majemuk 10% per tahun?
Jawab :
PVAn = R [1 – {1/(1 + i)n} / i]
PVA3 = Rp. 8.000 [1 – {1/(1 + 0,1)3} / 0,1]
= Rp. 8.000 (2,487)
= Rp. 19.896,00
b. Anuitas Nilai Kemudian (Future Value of Annuity)
Nilai yang akan datang dari suatu anuitas (Future Value of Annuity disingkat FVAn)
didefinisikan sebagai nilai anuitas majemuk masa datang (masa depan) dengan pembayaran
atau penerimaan periodik (R) dan n sebagai jangka waktu anuitas (Harjito dan Martono, 2014:
27-30). Dapat dilihat bahwa nilai masa datang anuitas (FVAn) sama dengan penerimaan
periodik dikalikan dengan jumlah dari nilai faktor bunga masa depan pada tingkat bunga i%
untuk periode waktu 0 sampai dengan n-1. Dengan demikian rumus untuk mencari nilai masa
datang suatu anuitas biasa adalah:
12. 12
Contoh :
Apabila aliran kas Rp. 8.000,00 per tahun selama 3 tahun dengan tingkat bunga 8% sebagaimana
contoh di atas dihitung dengan nilai anuitas akan diperoleh:
Jawab :
FVAn = R {[(1 + i)n
– 1]/ i}
FVA3 = 8.000 {[(1 + 0,08)3
– 1]/ 0,08}
= 8.000 (3,246)
= Rp. 25.968
B. SAHAM
Dalam ensiklopedi Indonesia disebutkan, bahwa saham adalah surat
bukti yang menyatakan bahwa seseorang turut serta dalam suatu perseroan
terbatas (PT). pemilik saham disebut persero, ia berhak atas sebahagian laba
yang dihasilkan perusahaan yang dijalankan oleh PT yang bersangkutan.
Persero juga berhak berpendapat dalam urusan-urusan mengenai pemimpin
perusahaan.berikut ada beberapa jenis saham diantaranya sebagai berikut
1. Jenis saham berdasarkan cara peralihan
a. Saham atas unjuk
Saham atas unjuk adalah saham yang tidak mempunyai nama
pemilik saham tersebut. Dengan demikian saham ini sangat mudah
untuk di peralihkan.
b. Saham atas nama
Saham atas nama adalah saham yang ditulis dengan jelas siapa
pemiliknya. Cara peralihan saham yang demikian harus melalui
prosedur tertentu.
2. Jenis saham berdasarkan hak tagihan
a. Saham biasa
13. 13
Saham biasa adalah saham yang menempatkan pemiliknya pada
posisi paling akhir dalam hal pembagian deviden,hak atas harta
kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut mengalaami
likuiditas.
b. Saham preferen
Saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan
saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti
Manajemen Keuangan Page 2
bunga obligasi), tetapi juga bisa tidak mendatangkan hasil, seperti
yang dikehendaki investor.
Pada suatu saham terdapat 3 (tiga) macam nilai :
1. Nilai nominal adalah nilai yang tercantum pada saham tersebut
2. Nilai efektif adalah nilai yang tercantum pada kurs resmi kalau saham tersebut
diperdagangkan di bursa, sedangkan
3. Nilai instrinsik adalah nilai saham pada saat diperdagangkan.
C. OBLIGASI
Obligasi adalah surat bukti turut serta dalam pinjaman
kepadaperusahaan atau badan pemerintahan. Obligasi merupakan kertas
berharga yang berisi pengakuan bahwa bank, perusahaan, pemerintah
berhutang kepada pembawanya sejumlah tertentu dengan bunga tertentu
pula.
Surat pengakuan utang atas pinjaman yang diterima oleh perusahaan
penerbit obligasi dari masyarakat pemodal. Obligasi merupakan salah satu
jenis efek pendapatan tetap (Fixed Income Securities/FIS). FIS adalah
semua jenis sekuritas/efek atau surat berharga yang dapat memberikan
pendapatan tetap/pasti kepada pemegangnya.
BAB III
14. 14
ANALISIS LAPORAN DAN PERAMALAN KEUANGAN & MENILAI KINERJA
PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN BEBERAPA RASIO KEUANGAN DAN
ALIRAN KAS PERUSAHAAN
A. Arti Penting Analisis Laporan Keuangan
Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya karena ingin mengethaui tingkat
profitabilitas (keuntungan) dan tingkat risiko atau tingkat kesehatan suatu perusahaan. Analisis
keuangan yang mencakup analisis rasio keuangan, analisis kelemahan dan kekuatan di bidang
finansial akan sangat membantu dalam menilai prestasi manajemen masa lalu dan prospeknya di masa
datang. Laporan keuangan yang disusun secara baik dan akurat dapat memberikan gambaran keadaan
yang nyata mengenai hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan selama kurun waktu
tertentu, keadaan inilah yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan. Apalagi informasi mengenai
kinerja keuangan suatu perusahaan sangat bermanfaat untuk berbagai pihak, seperti investor, kreditur,
pemerintah, bankers, pihak manajemen sendiri dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.
Arti penting analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut:
1. Bagi pihak manajemen: untuk mengevaluasi kinerja perusahaan, kompensasi, pengembangan
karier
2. Bagi pemegang saham: untuk mengetahui kinerja perusahaan, pendapatan, keamanan
investasi.
3. Bagi kreditor: untuk mengetahui kemampuan perusahaan melunasi utang beserta bunganya.
4. Bagi pemerintah: pajak, persetujuan untuk go public.
5. Bagi karyawan: Penghasilan yang memadai, kualitas hidup, keamanan kerja
Macam Laporan Keuangan
1. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan Keuangan juga melaporkan prestasi historis dari suatu perusahaan dan memberikan dasar,
bersama dengan analisis bisnis dan ekonomi, untuk membuat proyeksi dan peramalan untuk masa
depan (J. Fred Weston & Thomas E. Copeland, 1994: 24). Laporan keuangan adalah laporan yang
memuat hasil-hasil perhitungan dari proses akuntansi yang menunjukkan kinerja keuangan suatu
perusahaan pada suatu saat tertentu.
2. Jenis Laporan Keuangann
Laporan keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan biasanya terdiri:
a. Neraca: laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang, modal dari suatu perusahaan pada suatu saat
tertentu menunjukkan posisi keuangan (aktiva, utang dan modal) pada saat tertentu. Tujuan neraca
adalah menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada
15. 15
waktu di mana buku-buku ditutup dan ditentukan sisanya pada suatu akhir tahun fiskal atau tahun
kalender (misalnya pada tanggal 31 Desember 200x)
b. Laporan laba rugi: suatu laporan yang menunjukkan pendapatan dari penjualan, berbagai biaya, dan
laba yang diperoleh oleh perusahaan selama periode tertentu
c. Laporan saldo laba: menunjukkan perubahan laba ditahan selama periode tertentu.
d. Laporan arus kas: Menujukkan arus kas selama periode tertentu.
e. Catatan atas laporan keuangan: berisi rincian neraca dan laporan laba rugi, kebijakan akuntansi, dan
lain sebagainya.
2. Peramalan Keuangan
Peramalan keuangan adalah memperkirakan kebutuhan keuangan di masa yang akan datang. Dalam
melakukan peramalan kondisi ini dapat dijadikan alat ukur untuk melakukan peramalan. Hal ini perlu
dilakukan mengingat di masa yang akan datang penuh dengan berbagai ketidakpastian.
Ketidakpastian ini perlu diperhitungkan secara matang. Dalam praktiknya ketidakpastian yang akan
datang meliputi hal-hal :
Ketidakpastian ekonomi
Ketidakpastian politik
Ketidakpastian sosial dan budaya
Ketidakpastian lingkungan alam
Ketidakpastian persaingan
Terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan jenis peramalan, Jenis-jenis peramalan dimaksud antara
lain:
1. Jika dilihat dari segi penyusunnya
a. Peramalan subjektif merupakan peramalan yang didasarkan atas dasar perasaan atau feeling
dari yang menyusunnya. Dalam hal ini pandangan dan pengalaman masa lalu dari orang yang
menyusunnya sangat menentukan hasil ramalan.
b. Peramalan objektif merupakan peramalan yang didasarkan atas data dan informasi yang ada,
kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik atau metode tertentu. Data yang digunakan
biasanya data masa lalu untuk beberapa metode.
2. Dilihat dari segi sifat ramalan
a. Peramalan kualitatif merupakan peramalan yang didasarkan atas dasar data kualitatif dan
biasanya peramalan ini didasarkan kepada hasil penyelidikan sebelumnya.
b. Peramalan kuantitatif merupakan peramalan yang didasarkan atas dasar data kuantitatif masa
lalu (dalam bentuk angka-angka).
3. Dilihat dari segi jangka waktu
a. Peramalan jangka pendek merupakan peramalan yang didasarkan pada waktu kurang 1
tahun.
16. 16
b. Peramalan jangka menengah merupakan peramalan yang didasarkan pada waktu rentang dari
1 tahun sampai 3 tahun.
c. Peramalan jangka panjang merupakan peramalan yang didasarkan pada kurun waktu lebih
dari 3 tahun.
Langkah-langkah Peramalan Keuangan
1. Mengumpulkan Data
Pengumpulan data merupakan langkah awal yang harus dilakukan. Data yang dilakukan
merupakan data masa lalu (lampau).
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan pengumpulan data sekunder dan data primer.
Pengumpulan data sekunder maksudnya adalah data yang diperoleh dari berbagai sumber seperti:
perpustakaan, koran, serta laporan lainnya adapun data primer diperoleh dari lapangan dengan
menggunakan observasi, wawancara atau dengan menyebarkan kuesioner
2. Mengolah Data
Data yang sudah dikumpulkan kemudian dibuat tabulasi data. Dengan demikian akan diketahui
pola data yang dimiliki dan memudahkan kita untuk melakukan peramalan melalui metode
peramalan yang ada.
3. Menentukan Metode Peramalan
Pemilihan metode peramalan adalah dengan mempertimbangkan faktor horizon waktu, pola data,
jenis peramalan, faktor biaya, ketepatan dan kemudahan penggunaannya.
4. Memproyeksikan Data
Agar dapat meminimalkan penyimpangan terhadap perubahan, maka perlu dilakukan proyeksi
data dengan pertimbangan faktor perubahan tersebut untuk beberapa perubahan tersebut untuk
beberapa periode.
5. Mengambil keputusan
Hasil peramalan yang telah di lakukan di gunakan untuk mengambil keputusan untuk bidak
membuat berbagai perencanaan seperti perencanaan produksi, keuangan, penjualan dan
perencanaan lainnya, baik untuk perencanaan jangka pendek maupun perencanaan jangka
panjang.
Model Peramalan dan Perencanaan Keuangan
Ada dua model yang sering digunakan oleh berbagai perusahaan yaitu:
1. Metode persentase penjualan (percent of sales method)
2. Metode regresi (regression method)
Metode persentase penjualan, merupakan metode peramalan yang relatif mudah jika dibandingkan
dengan metode lainnya, terutama untuk melihat kebutuhan permodalan. Caranya dengan melihat
17. 17
presentase penjualan tahunan pada setiap pos dalam neraca. Peramalan penjualan ini biasanya
didasarkan pada :
1. Peramalan eksternal
2. Peramalan internal
3. Kombinasi dari peramalan di atas
C. Analisa Rasio Keuangan
1. Jenis Analisis Rasio Keuangan
Analisis laporan keuangan yang banyak digunakan adalah analisis tentang rasio keuangan.
Berdasarkan sumber analisis, rasio keuangan dapat dibedakan menjadi :
a. Perbandingan Internal (Time Series Analysis) yaitu membandingkan rasio-rasio finansial
perusahaan dari satu periode ke periode lainnya.
b. Perbandingan Eksternal (Cross Sectional Approach) yaitu membandingkan rasiorasio antara
perusahaan satu dengan perusahaan yang lainnya yang sejenis pada saat yang bersamaan atau
membandingkannya dengan rasio rata-rata industri pada saat yang sama.
Jenis rasio laporan keuangan, biasanya dikelompokkan ke dalam empat kelompok rasio, (R. Agus
Sartono, 1998), yaitu :
1). Liquidity Ratio yaitu rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
keuangan jangka pendek tepat pada waktunya.
Liquidity Ratio yang umum digunakan antara lain :
a). Current Ratio, merupakan alat ukur bagi kemampuan likuiditas (solvabilitas jangka pendek) yaitu
kemampuan untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar.
Formulasinya :
Current Ratio = Current Liabilities/Current Assets
b). Quick Ratio, merupakan alat ukur bagi kemampuan perusahaan untuk membayar hutang yang
segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih likuid.
Formulasinya :
Quick Ratio =Current Liabilities
Current Assets − Inventory
2). Activity Ratio merupakan alat ukur sejauh mana efektivitas perusahaan dalam
menggunakan sumber daya - sumber dayanya.
Rasio - rasio ini antara lain:
a). Receivable Turn Over
Sales
Receivable turnover = -----------------------------
Account receivable
b). Periode Pengumpulan Piutang
360
18. 18
Average collection period = -------------------------------
Receivable turnover
c) Inventory Turnover, yaitu rasio untuk mengukur efisiensi penggunaan
persediaan atau rasio untuk mengukur kemampuan dana yang tertanam
dalam persediaan untuk berputar dalam suatu periode tertentu.
Formulasinya :
Inventory Turnover =
Average Inventory
Cost of Goods Sold
360
d) Average days in inventory = --------------------------
Inventory turnover
d) Total Assets Turnover, yaitu rasio untuk mengukur efisiensi penggunaan
aktiva secara keseluruhan.
Formulasinya :
Total Assets Turnover =
Total Assets
Sales
3). Leverage Ratio yaitu rasio untuk mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai
dengan hutang..Rasio -rasio ini antara lain :
a). Debt To Total Assets Ratio, yaitu rasio yang menghitung berapa bagian dari
keseluruhan kebutuhan dana yang dibiayai dengan hutang.
Formulasinya :
Debt To Total Assets Ratio =
Total Assets
Total Liabilities
b). Time Interest Earned Ratio, yaitu rasio untuk mengukur seberapa besar
keuntungan dapat berkurang (turun) tanpa mengakibatkan adanya
kesulitan keuangan karena perusahaan tidak mampu membayar bunga.
Formulasinya :
Time interest earned ratio:
=
Interest Expense
Earning Before Interest and Tax
BAB IV
19. 19
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN
Perencanaan Keuangan
Perencanaan keuangan adalah suatu ilmu yang menempatkan kajian tentang keuangan dengan
menempatkan berbagai atribut keuangan secara terkonsep dan sistematis baik secara jangka pendek
maupun jangka panjang.
Perencanaan keuangan merupakan aspek penting dari operasi dan sumber penghasilan perusahaan
karena memberikan petunjuk yang mengarahkan, mengkoordinasikan dan mengontrol kegiatan
perusahaan untuk mencapai tujuan. Dua aspek penting dalam proses perencanaan keuangan :
1) Perencanaan uang tunai, meliputi persiapan dari penyusunan budget kas perusahaan.
2) Perencanaan laba, perencanaan laba perusahaan yang dibuat dalam bentuk laporan keuangan
proforma.
Perencanaan laba berpusat pada pembuatan laporan proforma. Laporan proforma, merupakan
proyeksi laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan laporan rugi laba suatu perusahaan. Dua input
yang diperlukan untuk menyusun laporan proforma dengan menggunakan pendekatan yang sederhana
yaitu :
a) laporan keuangan untuk tahun sebelumnya
b) ramalan penjualan tahun yang akan datang.
Proses perencanaan keuangan dapat dibagi menjadi enam langkah:
1. Memproyeksikan laporan keuangan dan menggunakan proyeksi ini untuk menganalisis dampak
dari rencana operasi terhadap proyeksi laba dan berbagai rasio keuangan.
2. Menentukan dana yang dibutuhkan untuk mendukung rencana lima tahunan.
3. Meramalkan ketersediaan dana selama lima tahun ke depan.
4. Menetapkan dan menjaga suatu sistem pengendalian yang mengatur alokasi dan penggunaan
dana di dalam perusahaan.
5. Mengembangkan prosedur guna menyesuaikan rencana dasar jika ramalan ekonomi yang
mendasari rencana tersebut tidak terjadi.
6. Menetapkan suatu sistem kompensasi manajemen berbasis kinerja. Sangat penting bahwa sistem
semacam itu memberikan penghargaan kepada para manajer karena mereka melakukan apa yang
diinginkan oleh pemegang saham, yaitu memaksimalkan harga saham.
Pengendalian Keuangan
Pengendalian keuangan pada prinsipnya dapat memperhatikan suatu kegiatan dan selalu mengawasi
aktivitas keuangan sehari-hari, maka pengendalian menurut Sondang. S.Giagian (1999: 16) draft
manajemen yang didefinisikan bahwa, pengendalian keuangan adalah proses atau usaha yang
sistimatis dalam penetapan standar keuangan dalam pelaksanaan dengan tujuan perencanaan, sistem
informasi umpan balik, membandingkan pelaksanaan nyata dengan perencanaan menentukan dan
20. 20
mengatur terhadap alokasi keuangan serta melakukan koreksi perbaikan sesuai dengan rencana
keuangan yang telah ditetapkan, sehingga tujuan tercapai secara efektif dan efisien.
Kagiatan pengendalian mencukupi perencanaan, pengawasan, monitoring, evaluasi dan koreksi.
Perencanaan dan pengendalian keuangan merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dalam
pelaksanaan kegiatan. Pada pelaksanaan yang memerlukan usaha yang sungguh-sungguh dan sangat
tergantung pada sistem pengendalian yang efektif dan sistem informasi yang digunakan.
Berlangsung pada tahap-tahap implementasi yaitu menyangkut umpan balik dan proses penyesuaian
yang diperlukan:
1. Untuk menjamin bahwa rencana terlaksana.
2. Untuk merubah rencana yang ada sebagai tanggapan baru terhadap berbagai perusahaan dalam
lingkungan operasi.
Agar dapat melaksanakan pengendalian keungan yang efektif, maka seorang pimpinan atau
pelaksanan tugas memerlukan informasi, sebagai berikut :
a. Biaya yang digunakan apakah sesuai dengan hasil dari bagian pekerjaan yang telah
dilaksanakan. Jika terjadi perbedaan (lebih besar atau lebih kecil dari rencana biaya) di mana
dimana hal terjadi dan siapa yang bertanggung jawab dan apa yang dikerjakan.
b. Merupakan biaya yang akan datang sesuai dengan rencana atau melebihi rencana. Tanggung
jawab pengendalian tidak hanya pada manajer saja tetapi merupakan tanggungjawab semua
orang yang terlihat pada aktivitas tersebut agar dapat mengerjakan bagiannya dengan baik dan
tepat waktu.
c. Menurut Suprityono, dalam pengertian yang sama, namun diungkapkan dengan sederhana.
Pengendalian adalah proses untuk memberikan kembali menilai dan selalu memonitor laporan-
laporan aapakah pelak sanaan tidak menyimpang dari tujuan yang sudah yang sudah ditentukan.
Anggaran
Anggaran adalah komponen kunci dari perencanaan, yaitu rencana keuangan untuk masa depan yang
mengidentifikasi tujuan dan tindakan yang diperlukan untuk mencapainya.
Anggaran Induk (Master Budget) adalah rencana keuangan komprehensif bagi organisasi secara
keseluruhan, biasanya untuk periode satu tahun sesuai dengan tahun fiskal perusahaan.
Manfaat anggaran antara lain:
a. Memaksa para manajer untuk melakukan perencanaan
b. Menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk memperbaiki pengambilan keputusan.
c. Menyediakan standar evaluasi kinerja
d. Memperbaiki komunikasi dan koordinasi.
Dua Komponen Utama Budget:
1. Anggaran Operasional ( Operational Budget)
2. Anggaran Keuangan (Financial Budget)
21. 21
Anggaran Operasional (operational budget)
a. Operational Budget mendeskripsikan aktivitas yang menghasilkan pendapatan bagi suatu
perusahaan seperti penjualan, produksi dan persediaan barang jadi.
b. Hasil akhir anggaran operasional adalah proforma atau perkiraan laporan laba rugi.
Anggaran operasional terdiri atas perkiraan laporan laba rugi yang disertai dengan laporan
pendukung yaitu:
1. Anggaran penjualan
2. Anggaran produksi
3. Anggaran pembelian bahan baku langsung
4. Anggaran tenaga kerja langsung
5. Anggaran overhead
6. Anggaran beban penjualan & administrasi
7. Anggaran persediaan akhir barang jadi
8. Anggaran harga pokok penjualan
22. 22
BAB V
KEBIJAKAN MODAL KERJA DAN PENGELOLAAAN KAS DAN SAKURITAS
Salah satu maksud utama perusahaan bisnis adalah mendapatkan laba. Dalam mengejar tujuan ini,para
manajer membutuhkan pengendalian keuangan.Para manajer itu,misalnya,barangkalo perlu
menganalisis dengan seksama laporan-laporan pendapatan per kwartal untuk mengetahui
pengeluaran-pengeluaran yang terlampau banyak.Boleh jadi merekapun menjalankan beberapa
pengujian rasio keuangan untuk menjamin tersedianya uang tunai yang cukup untuk membayar
pengeluaran-pengeluaran yang sedang berjalan,agar hutang tidak menjadi terlampau besar dan
berat,atau agar asset-asetnya digunakan secara produktif.
Dua alat kendali keuangan spesifik yang perlu diketahui oleh serangkaian luas para manajer adalah:
Anggaran terevisi
Anggaran-anggaran sebagai alat perencanaan.Ketika anggaran itu dirumuskan,anggaran itu menjadi
suatu alat perencanaan karena anggaran member arah. Anggaran menunjukan kegiatan-kegiatan mana
yang penting dan berapa banyak sumberdaya yang harus dialokasikan pada setiap kegiatan.Namun
sebagaimana telah kami katakana, anggaran-anggaran itu digunakan sekaligus untuk perencanaan dan
untuk pengendalian
Analisis Rasio
Rasio-rasio ini membandingkan dua angka yang signifikan dan mengungkapkannya sebagai suatu
presentase,atau rasio.
PENGELOLAAN MODAL KERJA
1. Pengertian Modal Kerja
Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk kebutuhan operasi sehari- hari misalkan
untuk pembelian bahan baku, membayar upah tenaga kera dan sebagainya, dimana uan yang keluar
tersebut diharapkan masuk kembali dalam jangka waktu yang pendek melalui penjualan hasil
produksi.
Ada dua hal penting yang harus dijawab dalam menentukan modal kerja (hubunganya
dengan profitabilitas) yajitu :
a. Berapa banyak investasi yang harus dilakukan untuk semua kategori ?
b. Bagaimana investasi tersebut harus di biayai ?
Pengertian modal kerja dilihat melalui beberapa konsep yaitu :
a. Konsep Kuantitatif
Konsep ini mendasakan pada kuantitas dari dana yang tertanamj dalam unsure aktifa lancer.
b. Konsep Kualitatif
23. 23
Konsep ini model kerjanya sudah dikaitkan dengan besarnya utang lancer atau utang yang
segera harus dibayar.
c. Konsep Fungsioniil
Konsep ini mendasarkan pada funsi dari dana dalam menhasilkan pendapatan.
Jenis Model Kerja
a. Modal Kerja Permanen
Adalah modal kerja yang harus tetap ada pada perusahaan untuk dapat menalankan fungsinya atau
dengan kata lain modal kejra yang secara terus menerus diperlukan untuk kelancaran usaha.
b. Modal kerja Variabel
Adalah modal kerja yang jumlahnya berubah ubah sesuai dengan perubahan keadaan.
1. Tujuan, Kebaikan dan kelemahan Manajemen Modal keja.
a. Tujuan Manajemen Modal Kerja
Mengelola aktiva lancer dan hutang lancer agar terjamin jumlah net working caital yang layak
diterima yang menamin tingkat likuiditas perusahaan.
b. Kebaikan Manajemen Modal kerja
1) Melindungi dari krisis keuangan.
2) Merencanakan dan mengawasi rencana perusahaan dengan rencana keuanan jangka pendek.
3) Menilai kecepatan perputaran modal kerja.
4) Membayar kredit tepat waktu.
5) Memberi pedoman bagi manager.
c. Kelemahan Modal Kerja
1) Kelebihan modal kerja menyebabkan penurunan kemampuan perusahaan menghasilkan laba.
2) Menimbulkan kesan bahwa manajemen tidak mamu menggunakan modal secaara efisien.
3) Jika modal kerja tersebut dipinjam dari bank perusahaan menanggung kerugian sebesar biaya bunga.
2. Prinsip Pembelanjaan
a. Modal yang diperoleh dari pinjaman jangka pendek digunakan untuk modal kerja.
b. Modal yang diperoleh dari pinjaman jangka panjang digunakan untuk modal kerja dan investasi.
PENGELOLAAN KAS
2. PENGERTIAN KAS
Kas merupakan aktiva yang paling likuid bagi perusahaan. Kas adalah seluruh uang tunai yang ada
ditangan dan dana yang disimpan bank dalam berbaai bentuk seperti deposito dan tabungan. Tiga
motif memertahankan kas menurut Keynes adalah kebutuhan untuk transaksi, kebutuhan untuk
berjaga jaga, dan kebutuhan untuk sekulasi.
Pengeluaran kas suatu peusahaan dapat bersifat terus menerus atau continue misalkan untuk
pembelian bahan baku, pembayaran gaji karyawan dan bersifat teruptus-putus misalkan untuk
pembayaran deviden, pajak penhasilan, pembayaran utang dan sebagainya. Demikian pula untuk
pemasukan ada yang bersifat continue dan intermittent. Aliran kas masuk yang bersifat continue
24. 24
misalkan dari hasil penjualan produk secara tunai, penerimaan piutang dan sebagainya. Aliran kas
masuk yang bersifat intermittent misalnya penualan saham, penerimaan kredit dari bank dan
sebagainya.
FAKTOR YANG MEMENGARUHI BESARNYA PERSEDIAN KAS MINIMAL
Kelebihan antara aliran kas masuk dengan aliran kas keluar merupakan saldo kas yang tertahan dalam
perusahaan.faktor yang memengaruhi besarnya persediaan kas yaitu:
a. Primbangan antara aliran kas masuk dengan aliran kas keluar.
b. Penyimpangan terhada aliran kas yang diperkirakan.
c. Hubungan dengan pihak perbankkan.
ANGARAN KAS
Anggaran kas merupakan estimasi terhadap posisi kas untuk suatu periode tertentu yang akan datang.
Tujuan penyusunan angaran kas :
a. Menentukan posisi kas pada berbagai waktu.
b. Memperkirakan kemungkinan terjadinya devisit atau surplus.
c. Mempersiapkan keputusan pembelanjaan jangka pendek dan panjang.
d. Sebgai dasar pijakan pemberian kredit.
e. Dasar otorisasi dana anggaran yang tersedia.
f. Dasar penilaian terhadap realisasi pengeluaran kas yan sebenarnya
25. 25
BAB VI
PENGELOLAAN KREDIT (PIUTANG USAHA) DAN PENGELOLAAN PERSEDIAAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PIUTANG :
a. Volume penjualan kredit
Makin besar proporsi penjualan kredit dari keseluruhan penjualan maka akan makin memperbesar
jumlah investasi dalam piutang, makin tinggi resiko yang ditanggung perusahaan dan makin tinggi
pula tingkat profitabilitas yang diperoleh perusahaan.
b. Syarat pembayaran penjualan kredit
Apabila perusahaan menetapkan pembayaran yang ketat berarti perusahaan lebih mengutamakan
keselamatan kredit daripada pertimbangan profitabilitas. Makin panjang batas waktu pembayaran ini
berarti makin besar jumlah dana yang diinvestasikan dalam piutang.
c. Ketentuan tentang pembatasan kredit
Dalam penjualan kredit perusahaan dapat menentukan batas maksimal atau plafon bagi kredit yang
diberikan kepada pelanggannya. Makin besar plafon yang ditetapkan maka makin besar pula dana
yang diinvestasikan pada piutang. Semakin selektif perusahaan dalam memberikan piutang kepada
langganannya maka akan memperkecil dana yang diinvestasikan dalam piutang.
d. Kebijaksanaan dalam mengumpulkan piutang
Perusahaan yang menjalankan kebijaksanaan aktif akan mempunyai pengeluaran yang lebih besar
untuk membiayai aktivitas pengumpulan piutang dibandingkan perusahaan yang mempunyai
kebijaksanaan pasif.
e. Kebiasaan membayar para pelanggan
Ada sebagian pelanggan yang membayar dengan menggunakan kesempatan mendapatkan cash
discountdan ada yang tidak menggunakannya.
TINGKAT PERPUTARAN PIUTANG
Rumus :
Tingkat perputaran piutang = penjualan kredit
Rata-rata piutang
Rata-rata piutang = piutang awal tahun + piutang akhir
tahun
2
Periode terikatnya modal dalam piutang atau hari-hari penumpulan piutang dapat dilakukan dengan
cara:
Jumlah hari pengumpulan piutang = 360 hari
Tingkat perputaran piutang
26. 26
PENGELOLAAN PERSEDIAAN
1. Pengertian dan jenis-jenis persediaan
Persediaan adalah elemen modal kerja yang selalu dalam keadaan berputar, di mana secara terus-
menerus mengalami perubahan. Masalah penentuan besarnya investasi atau alokasi modal dalam
persediaan mempunyai akibat langsung terhadap keuntungan perusahaan. Adanya investasi dalam
persediaan yang terlalu besar dibandingkan kebutuhan akan memperbesar beban bunga, memperbesar
biaya penyimpanan dan pemeliharaan di gudang, memperbesar kemungkinan kerugian karena
kerusakan, turunnya kualitas, keuangan sehingga semuanya akan memperkecil keuntungan
perusahaan. Adanya persediaan yang terlalu kecil akan mempunyai pengaruh menekan keuntungan
juga. Akibat dari kekurangan bahan mentah maka perusahaan tidak dapat bekerja dengan luas
produksi yang optimal.
Dalam perusahaan dagang hanya ada satu jenis persediaan yaitu persediaan barang
dagangan (merchandise inventory) yang merupakan persediaan barang yang selalu dalam perputaran,
dibeli dan dijual, yang tidak mengalami proses lebih lanjut untuk mengubah bentuk di dalam
perusahaan tersebut.
Rumus Tingkat Perputaran barang dagangan
= penjualan bersih
Persediaan barang dagangan rata-rata
Atau
= harga
pokok penjualan
Persediaan barang dagangan rata-rata
Dalam perusahaan manufaktur persediaan dapat digolongkan menjadi 3 :
1. Persediaan bahan mentah
Tingkat perputaran bahan mentah = biaya bahan mentah
yang digunakan
Rata-rata persediaan bahan mentah
2. Persediaan barang dalam proses
Tingkat perputaran barang dalam proses
= harga pokok produksi
Rata-rata persediaan barang dalam proses
3. Persediaan barang jadi
Tingkat perputaran barang jadi = harga pokok penjualan
Rata-rata persediaan barang jadi
27. 27
PERSEDIAAN BAHAN MENTAH DAN PERSEDIAAN BARANG JADI
Faktor besar kecilnya persediaan bahan mentah yang dimiliki perusahaan :
1. Volume yang diperlukan untuk melindungi jalannya perusahaan terhadap gangguan kehabisan
persediaan yang akan menghambat atau mengganggu jalannya proses produksi.
2. Volume produksi yang direncanakan.
3. Besarnya pembelian bahan mentah setiap kali pembelian untuk mendapatkan biaya pembelian yang
paling minimal.
4. Estimasi fluktuasi harga bahan mentah di masa yang akan datang.
5. Biaya penyimpanan dan resiko penyimpanan di gudang.
6. Tingkat kecepatan bahan mentah menjadi rusak.
Banyak perusahaan merasa perlu mempunyai persediaan minimal dari bahan mentah yang harus
dipertahankan untuk menjamin kelangsungan usahanya, atau bisa disebut safety stock. Ada 2 faktor
yang mempengaruhisafety stock yaitu :
1. Resiko kehabisan persediaan
2. Hubungan antara biaya penyimpangan di gudang di satu pihak dengan biaya-biaya ekstra yang harus
dikeluarkan sebagai akibat dari kehabisan persediaan di lain pihak.
BIAYA PERSEDIAAN, ECONOMICAL ORDER QUANTITY (EOQ) DAN RE ORDER POINT
EOQ adalah jumlah setiap kali pembelian bahan yang disertai dengan biaya minimal. Dalam
menentukan tersebut perusahaan hanya memperhatikan biaya variabel dari penyediaan persediaan
tersebut, baik biaya yang sifat perubahannya searah dengan besarnya persediaan tersebut maupun
yang sifat perubahannya berlawanan arah dengan besarnya persediaan.
Rumus cara menentukan EOQ :
EOQ = √2xRxS atau EOQ = √2xRxS
Pxl C
Keterangan :
R = kebutuhan bahan dalam 1 periode.
S = biaya pemesanan setiap kali pesan.
P = harga beli tiap unit bahan.
l = biaya penyimpanan dalam % dari nilai rata-rata persediaan barang yang disimpan.
C = biaya penyimpanan tiap unit barang yang disimpan dalam Rp.
28. 28
BAB VII
PEMBIAYAAN JANGKA PENDEK
A. Pengertian Manajemen Keuangan Jangka Pendek (Short-Term financial management)
Merupakan pengelolaan aktiva lancar (kas, surat berharga, piutang, persediaan) dan pasiva lancar
perusahaan (hutang dagang, weselbayar, kewajiban yang masih harus dibayar) untuk mencapai
keseimbangan antara laba dan risiko agar memberi kontribusi nilai positif terhadap nilai perusahaan.
Misalnya Aktiva lancar dalam jumlah besar berakibat pada peningkatan risiko tidak dapat membayar
pada saat jatuh tempo.
Pembiayaan Jangka Pendek
Pembiayaan jangka pendek (short term financing) adalah utang-utang yang harus di lunasi dalam
jangka waktu < 1tahun.
A. Jenis-jenis pembiayaan jangka pendek diantaranya accruals, accounts payable/trade credit, short
term bank loans, dan commercial paper :
1. Accruals, yaitu biaya biaya yang masih harus dibayar atas jasa yang sudah diterima, tetapi belum
dibayar perusahaaan. Misalnya utang, gaji ,dan utang pajak.
Perusahaan biasanya membayar gaji atau upah karyawan secara mingguan atau bulanan,
sehingga neraca perusahaan akan memperlihatkan utang gaji atau gaji terhutang. Accruals meningkat
secara otomatis atau spontan jika operasi perusahaan menigkat. Waktu pembayaran upah/gaji
ditentukan oleh dorongan ekonomi dan kebiasaan industri, sedangkan pembayaran pajak ditentukan
oleh hukum.
2. Accounts payable / trade credit /utang dagang, yaitu utang antar perusahaan yang timbul dari
penjualan kredit di catat sebagai piutang usaha dari penjual dan sebagai utang usaha oleh pembeli.
Proporsi hutang dagang ini semakin besar untuk perusahaan kecil, karena perusahaan kecil relative
sulit untuk memperoleh hutang dari lembaga keuangan sehingga terpaksa tergantung pada hutang
dagang.
Stretching Accounts Payable, yaitu praktik menunda-nunda pembayaran utang secara di sengaja.
Komponen utang dagang :
a. Free trade credit adalah kredit dagang yang diterima selama periode diskon.
b. Costly trade credit adalah jumlah kredit dagang yang melampaui komponen yang gratis yang
biayanya berupa diskon yang tidak diambil.
3. Short Term Bank Loans / hutang bank
Sifat/ciri kredit bank adalah :
a. Jatuh tempo
b. Promes / promissory note adalah dokumen yang memuat jumlah dari pinjaman,suku bunga,jadwal
angsuran, agunan, dan persyaratan serta ketentuan lain yang telah di sepakati pihak bank dan
peminjam.
29. 29
c. Saldo kompensasi adalah saldo minimum yang harus ada direkening giro.
d. Plafon kredit, berupa jumlah kredit maksimal yang disepakati akan di berikan bank kepada
nasabahnya untuk periode tertentu.
e. Credit revolving, berupa plafon kredit formal yang diberikan kepada perusahaan oleh bank/lembaga
keuangan bukan bank hampir sama dengan plafon kredit,bedanya yaitu kredit revolving punya ikatan
hukum dan di bebani premi.
Kredit bank memiliki biaya-biaya sebagai berikut :
a. Simple interest
Bunga yang dikenakan atas jumlah pinjaman yang sesungguhnya. Bunga ini dibayar pada saat kredit
jatuh tempo.
b. Discount interest
Bunga yang dihitung berdasarkan nilai nominal kredit, tetapi bunga ini di bayar dimuka sehingga
jumlah bersih yang diterima peminjam lebih kecil daripada nilai nominal kredit.
c. Add-on interest
Bunga yang dihitung dari jumlah kredit yang diterima dan ditambahkan kembali ke jumlah kredit
tersebut guna menentukan nilai nominal kredit yang akan di bayar secara cicilan.
Terkait dengan kredit bank,perusahaan harus berhati hati dalam memilih bank yang akan di
pilih sebelum mengajukan kredit bank. Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih
bank antara lain sebagai berikut :
a. Kesediaan menanggung resiko
Penyebaran kantor cabang dan peran serta pada berbagai jenis industri akan mengakibatkan risiko
suatu bank lebih kecil dibanding bank yang hanya menangani suatu industri.
b. Nasihat dan penyuluhan
Membantu perusahaan yang diberikredit agar dapat tumbuh terus sehingga nantinya dapat menjadi
nasabah penting bagi bank tersebut.
c. Loyalti kepada nasabah
Ukuran tingkat kemitraan suatu bank terhadap para nasabahnya. Misalnya, jika nasabahnya dalam
masa sulit melunasi kredit maka bank berusaha mencarikan jalan keluar untuk memperbaiki keadaan
nasabah.
d. Spesialisasi
Dengan lebih terspesialisasinya pelayanan di bank, diharapkan pengalaman dan hubungan yang erat
dengan bidang usaha bersangkutan akan mendorong bank untuk bekerja sama secara lebih kreatif dan
memberi dorongan secara lebih aktif bagi perusahaan di bidang tersebut.
e. Jumlah kredit maksimum
Jumlah kredit yang dapat di berikan kepada nasabah terjadi pada besar kecilnya modal bank yang
bersangkutan.
f. Merchant banking
30. 30
Bank yang bersangkutan tidak hanya memberikan kredit, tetapi juga mempunyai penyertaan modal
serta memberikan nasihat keuangan kepada perusahaan yang bersangkutan.
g. Jasa-jasa lainnya
Misalnya, transfer dana dan negosiasi letter of credit.
4. Commercial Paper
Surat promes/surat tanda utang tanpa jaminan yang dikeluarkan perusahaan besar untuk dijual
guna membiayai kebutuhan kredit jangka pendek.
Sumber dana jangka pendek :
a. Tanpa jaminan : kredit dagang
b. Dengan jaminan : kredit bank
Bentuk jaminan :
a. Surat berharga
b. Piutang
c. Persediaan
Sumber pembelanjaan untuk piutang dagang diantaranyafactoring, pledge of accounts
receiveable, dan banker’s acceptance facility.
a. Factoring
Adalah cara mendanai piutang dagang dengan menjual piutang dagang yang dimiliki
perusahaan kepada lembaga keuangan nonbank (faktor).
Penjuaan dilakukan dengan hak regres (with recourse) yaitu si pembeli surat piutang (faktor)
dapat menuntut si penjual untuk membayar seandainya factor tidak dapat menagih piutangnya dari
pihak yang berutang , tanpa hak regres (without recourse) yaitu risiko atas tidak tertagihnya piutang
tersebut telah seluruhnya menjadi tanggung jawab si faktor.
b. Pledge of accounts receiveable
Perusahaan menggadaikan/menjual piutang dagangnya agar dapat memperoleh dana dari
lembaga keuangan nonbank dengan hak regres.
Perusahaan yang menggadaikan piutangnya diminta untuk mengikat perjanjian dengan suatu ikatan
yang disebut jaminan gadai.
c. Banker’s acceptance facility
Timbul dari suatu transaksi jual beli dengan menggunakan alat pembayaran dalam bentuk
banker’s LC(letter of credit). Sumber pembelanjaan untuk persediaan adalah blanket inventory lien,
trust receipts, dan field warehouse financing.
B. Pembiayaan Jangka Pendek (Short-Term Financing)
Merupakan hutang dengan jangka waktu 1 tahun atau kurang yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan musiman dan aktiva lancar. Pembiayaan spontan (spontaneous financing) adalah
pembiayaan yang diperoleh dari operasi normal perusahaan dengan dua sumber pembiayaan meliputi
31. 31
hutang dagang (account payable) dan kewajiban yang masih harus dibayar (accruals hutang akibat
jasa yang diterima yang pembayarannya belum dilakukan). Account payable dan Accruals merupakan
unsecured short-term financing, yaitu sumber pembiayaan jangka pendek yang diperoleh tanpa
menjaminkan aktiva tertentu sebagaiagunan.
C. Tipe Pendanaan Jangka Pendek :
1. Pendanaan Spontan adalah jenis pendanaan yang berubah secara otomatis dengan berubahnya
tingkat kegiatan perusahaan (misal dilihat dari penjualan perusahaan). Contoh : utang dagang dan
utang akrual.
2. Pendanaan Tidak Spontan adalah jenis pendanaan yang tidak berubah secara otomatis dengan
berubahnya tingkat kegiatan perusahaan. Contoh : utang yang diperoleh dari bank.
D. Pendanaan Spontan
Jenis pendanaan ini memiliki karakter jika aktifitas persahaan berubah maka sumber pendanaanpun
ikut berubah secara otomatis. Beberapa bentuk sumber dana spontan antara lain : utang dagang
rekening-rekening akrual (misalnya pembayaran upah atau gaji atau pembayaran pajak). Utang
dagang timbul karena perusahaan membeli pasokan dari supplier dengan kredit, sedang utang pajak
terjadi karena pajak dibayar setiap tanggal tertentu dalam satu tahunnya.
Rerata utang dagang = Nilai Utang / Perputaran Utang
Perputaran utang dalam satu tahun = Periode Waktu / Jangka Waktu Kredit
E. Pendanaan Tidak Spontan
Jenis pendanaan ini memiliki karakter bahwa untuk memperoleh, menambah maupun mengurangi
dana, perusahaan membutuhkan waktu untuk negosiasi atau perundingan secara formal. Beberapa
bentuk sumber dana tidak spontan antara lain :
1. Commersial Paper. Merupakan surat utang jangka pendek (jangka waktu 30-90) hari tanpa jaminan
yang dikeluarkan perusahaan besar dan dijual langsung ke investor. Biasannya hanya perusahaan
besar yang bisa mengeluarkan commersial paper.
2. Pinjaman Kredit. Berasaldari lembaga keuangan dan lembaga keuangan non bank. Pinjaman dari
bank ada 2 jenis : (a) Kredit Transaksi, yaitu kredit yang ditujukan untuk tujuan spesifik tertentu. (b)
Kredit Lini, dengan pinjaman ini, peminjam bisa meminjam sampai jumlah maksimum tertentu, yang
menjadi plafon (batas atas pinjaman)
3. Factoring atau anjak piutang berarti menjual piutang dagang. Dari segi perusahaan yang
mempunyai piutang, factoring memunyai manfaat karena perusahaan tidak perlu menunggu sampai
piutang jatuh tempo untuk memperoleh kas. Piutang juga memperoleh manfaat karena factoring
merupakan alternative investasi.
4. Menjaminkan Piutang. Alternatif lain dari menjual piutang adalah menggunakan piutang sebagai
jaminan untuk memperoleh pinjaman. Dengan alternatif ini, kepemilikan piutang masih ada di tangan
perusahaan. Jika pinjaman tidak terbayar,piutang yang dijadikan jaminan bisa digunakan untuk
melunasi pinjaman.
32. 32
5. Menjaminkan Barang Dagangan (Persediaan). Perusahaan bisa menjaminkan barang dagangan
untuk memperoleh pinjaman. Prosedur yang dipakau akan sama dengan penjaminan piutang. Pemberi
jaminan akan mengevaluasi nilai persediaan, kemudian akan memberikan pinjaman dalam presetase
tertentu dari nilai persediaan yang dijaminkan.
6. AkseptasiBank
7. Report
F. Evaluasi Sumber Pendanaan Jangka Pendek
Untuk menentukan sumber pendanaan jangka pendek manajer keuangan bisa mengevaluasi dengan
menggunakan kerangka :
• Strategi pendanaan secara keseluruhan
• Biaya
• Kerersediaan
• Fleksibilitas
SUMBER-SUMBERPINJAMANJANGKA PENDEK TANPA JAMINAN
Termasuk dalam kategori pinjaman jangka pendek yang diperoleh dalam usaha biasanya terdiri dari
bank loan dan commercial papers.
Pinjaman Bank (bank loans)
Bank sebagaisumber utama pendanaan yang dapat memberikan pinjaman jangka pendek tanpa
jaminan untuk usaha. Pinjaman bank merupakan short-term, self- liquidating loan yaitu pinjaman
jangka pendek tanpa jaminan yang digunakan untuk membiayai piutang dan persediaan pada saat
kebutuhan modal meningkat secara musiman, diharapkan piutang dan persediaan dapat menjadi kas
secara cepat (likuid) sehingga dana yang dibutuhkan untuk membayar pinjaman dapat diperoleh
dengan
sendirinya.
Perhitungan Tingkat Bunga Pinjaman (loan interest rates)
Secara umum, terdapat tiga metoda perhitungan tingkat bunga:
a. Collect basis
Contoh: kredit yang diterima Rp. 100 juta. Tingkat bunga 15%. Pada akhir tahun debitur membayar
bunga Rp. 15 juta (plus Rp. 100 juta pokok pinjaman). Dengan demikian, tingkat bunga efektifnya:
(Rp. 15 juta / Rp. 100 juta) x 100% = 15%.
b. Discount basis
Contoh: apabila debitur hanya menerima Rp. 85 juta pada awaltahun (karena bunganya diminta
terlebih dahulu) dan membayar Rp. 100 juta pada akhir tahun, maka tingkat bunga efektifnya adalah:
(Rp. 15 juta / Rp. 85 juta) x 100% = 17.65%
c. Add-on basis
33. 33
Contoh: apabila digunakan add-on basis, maka perusahaan diminta membayar secara angsuran
(misalnya per bulan), maka pembayaran per bulan sebesar:
{Rp. 100 juta (1.15) / 12} = Rp. 9.583.000,-.
Dengan demikian, tingkat bunga per bulan dapat dihitung dengan menggunakan konsep time value of
money:
12 9.583.000
100.000.000 = Σ
t = 1 (1 + i) 12
dengan cara trial and error, akan diperoleh i (tingkat bunga sekitar 2,2% per bulan. Dengan demikian,
tingkat bunga per tahun sekitar:
(1 + 0.022)12 – 1 = 29,84%
Dasar pembagian tingkat bunga pinjaman adalah:
1. Prime rate ofinterest
Bunga terendah yang dibebankan oleh bank nasional atau bank komersil dengan reputasi terbaik
kepada debitur korporasi dengan credit rating yang tinggi.
2. Fixed rate loan
Suku bunga kredit yang ditetapkan sebesar prime rate of interest setelah ditambah spread (margin)
dan berlaku tetap sampai dengan tanggal jatuh tempo kredit.
3. Floating-rate loan
Suku bunga kredit yang ditetapkan sebesar prime rate of interest setelah ditambah spread (margin)
dan berlaku mengambang (bisa berubah-ubah) meskipun kredit belum jatuh tempo.
Contoh:
Jumlah kredit $ 10,000
Bunga 1 tahun $ 1,000
Berapa effective annual rate:
Apabila bunga dibayarkan setelah tanggal jatuh tempo? ($1,000 / $10,000) x 100% = 10,0%. Apabila
bunga dibayarkan di depan (pada saat penerimaan pinjaman)?
{$1,000 / ($10,000 – $1,000) x 100%} = 11,1%
Secara umum, terdapat tiga bentuk pinjaman jangka pendek tanpa jaminan yang banyak diaplikasikan,
yaitu:
1. Single payment notes
Kredit jangka pendek bersifat akad kredit berlaku untuk sekali dan kredit harus lunas pada saat jatuh
tempo.
2. Compensating balances
Jumlah saldo yang harus dipelihara oleh debitur dengan jumlah misalnya 10% sampai 20% dari
jumlah limit kredit sebagaicadangan pembebanan bunga atau biaya administrasi kredit lainnya.
34. 34
Contoh:
Limit kredit $1,000,000
Suku bunga 10% per tahun atau 10% x $1,000,000 = $100,000 per tahun.
Compensating balances 20% atau $200,000
Akan tetapi, the effective annual rate of the funds sebenarnya adalah: ($100,000/$800,000) x 100% =
12.50% (bukan 10%)
3. Annual clean-up
Untuk meyakinkan bahwa kredit yang dipinjam untuk pembiayaan sesuai perjanjian, bank sering
meminta adanya “annual cleanup”, yaitu Rekening Pinjaman bersaldo “nihil” pada hari-hari tertentu
pada tahun masih berlakunya masa pinjaman, hal ini dimaksudkan untuk menghindari adanya
penyalahgunaan tujuan kredit, misalnya kredit berjangka pendek digunakan untuk kredit jangka
panjang.
B. Sumber Dana Jangka Pendek
Berdasarkan spontan tidaknya suatu pendanaan, maka pendanaan jangka pendek dibagi menjadi
dua, yaitu :
1. Pendanaan spontan. Pendanaan spontan adalah sumber dana yang ikut berubah apabila aktivitas
perusahaan berubah.
2. Pendanaan yang memerlukan negosiasi. Pendanaan ini mengharuskan perusahaan untuk melakukan
negosiasi untuk menambah atau mengurangi dana yang dipergunakan oleh perusahaan. Sumber
pendanaan ini biasanya berasaldari bank dalam bentuk kredit jangka pendek.