2. PENGERTIAN INVESTASI
Investasi dapat diartikan
sebagai pengeluaran atau
pengeluaran penanaman modal
atau perusahaan untuk membeli
barang-barang modal dan
perlengkapan-perlengkapan
produksi untuk menambah
kemampuan memproduksi
barang-barang dan jasa yang
tersedia dalam perekonomian
3. JENIS – JENIS INVESTASI
Jenis - jenis investasi dalam prakteknya
yang meliputi pengeluaran-pengeluaran
dibagi menjadi 2 yaitu :
Pembelian berbagai jenis barang modal ,
yaitu mesin-mesin dan peralatan produksi
lainya untuk mendirikan berbagai jenis
perusahaan Yang tercakup dalam investasi
barang dan modal (capital good) dan
bangunan (construction)
Pertambahan nilai stok barang-barang
yang belum terjual, bahan mentah, dan
bahan - bahan yang masih dalam proses
produksi pada akhir tahun perhitungan
pendapatan nasional.
4. Penentu-Penentu Tingkat
Investasi
Penanaman-penanaman modal melakukan
investasi bukan untuk memenuhi kebutuhan akan
tetapi untuk mencari keuntungan, dengan demikian
maka didalam melakukan investasi agar
mendapatkan keuntungan yang maksimal maka
perlu diperhatikan faktor-faktor :
1. Tingkat keuntungan yang diramalkan akan
diperoleh
2. Suku bunga
3. Ramalan mengenai keadaan ekonomi dimasa
yang akan datang
4. Kemajuan teknologi
5. Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-
perubahannya
6. Keuntungan yang diperoleh perusahaan-
perusahaan
5. INVESTASI, KEUNTUNGAN,
DAN SUKU BUNGA
Investasi tidak terlepas dari ramalan akan masa depan
investasi ,maka ramalan masa depan memberikan:
1. Akan memberikan gambaran kepada para
pengusaha mengenai jenis-jenis investasi yang
memiliki prospek yang baik untuk dilaksanakan
2. Besarnya investasi yang harus dilakukan untuk
mewujudkan tambahan barang-barang modal yang
diperlukan
Bagi orang yang memiliki uang maka dia
memiliki pilihan- pilihan :
i. Meminjamkan/menabungkan uang tersebut
ii. Menggunakannya untuk investasi
6. KRITERIA INVESTASI
a. Payback Period
Payback period (Periode pulang pokok) adalah
waktu yang dibutuhkan agar investasi yang
direncanakan dapat dikembalikan, atau waktu yang
dibutuhkan untuk mencapai titik impas. Dalam hal
mengartikan pp ini harus dilihat kriteria dikarenakan
ada investasi yang memberikan keuntungan setelah
jangka panjang contoh kelapa sawit
b. Benefit / Cost ratio
B/C ratio mengukur mana yang lebih besar, antara
biaya yang dikeluarkan dengan hasil yang
diperoleh, biaya yang dikeluarkan dinotasikan
dengan C (cost ) output yang dihasilkan dinotasikan
dengan B (benefit) jika nilai B/C = 1 maka B=C
output yang dihasilkan sama dengan biaya
7. c. Net Present Value
Metode ini memperhatikan nilai waktu dari uang,
dengan cara mendiskontokan perhitungan maka
kita memperoleh selisih dari biaya total dengan
penerimaan total bersih, selisih tersebut
dinamakan
NPV, Suatu proposal diterima jika NPV > 0, sebab
nilai sekarang dari penerimaan total lebih besar
daripada nilai sekarang dari biaya total
d. Internal Rate Of Return (IRR)
Internal Rate of Return adalah nilai tingkat
pengembalian investasi, dihitung pada saat NPV
sama dengan nol. jika pada saat NPV = 0 nilai IRR
=12 % maka tingkat pengembalian investasi
adalah
12 % keputusan menerima atau menolak rencana
investasi dilakukan berdasarkan hasil
pembandingan IRR dengan tingkat pengembalian
investasi yang diinginkan (r ). Jika r yang diinginkan
8. FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI TINGKAT
INVESTASI
a. Tingkat pengembalian yang diharapkan
Untuk menentukan tingkat pengembalian sangat
dipengaruhi oleh :
i. Kondisi internal perusahaan
ii. Kondisi eksternal perusahaan
b. Biaya investasi
Yang menentukan tingkat biaya investasi adalah
tingkat bunga pinjaman, prosedur investasi yang
berbelit belit,
c. Marginal efficiency of capital (MEC) tingkat
bunga dan Marginal efficiency of investment
(MEI)
MEC adalah tingkat pengembalian yang diharapkan
(excepted rate of return) dari setiap tambahan
barang modal.