SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
PENGANGGARAN MODAL
(Capital Budgeting)
Prilaku Keuangan
TUJUAN
Mahasiswa mampu membedakan dan
menguraikan tentang :
 Konsep penganggaran modal
konvensional
 Bias penentuan kesempatan investasi
 Bias perkiraan arus kas
 Bias relevansi biaya dan mental
accounting
 Bias dalam pengambilan keputusan
investasi
KONSEP PENGANGGARAN
MODAL KONVENSIONAL
Melukiskan tindakan perencanaan dan
pembelanjaan pengeluaran modal, seperti untuk
pembelian equipmen baru untuk
memperkenalkan produk baru, dan untuk
memodernisasi fasilitas pabrik.
Penganggaran Modal – Suatu Konsep
Investasi;
Penganggaran modal melibatkan suatu
pengikatan (penanaman) dana di masa
sekarang dengan harapan memperoleh
keuntungan yang dikehendaki di masa
mendatang.
Investasi membutuhkan dana yang relatif besar dan
keterikatan dana tersebut dalam jangka waktu yang
relatif panjang, serta mengandung resiko.
Jenis Investasi ;
1. Investasi yang tidak menghasilkan laba (non profit
investemen).
2. Investasi yang tidak dapat diukur labanya (non
measurable profit investment)
3. Investasi dalam penggantian ekuipmen
(replacement investment).
4. Investasi dalam perluasan usaha (expansion
investment).
(1) Investasi yang tidak menghasilkan laba.
 Timbul karena adanya peraturan pemerintah atau
syarat kontrak yang telah disetujui.
Contoh: pemasangan instalasi pembersih air
limbah.
(2) Investasi yang tidak dapat diukur labanya.
 Tujuan investasi untuk menaikkan laba, tetapi
laba yang diharapkan akan diperoleh perusahaan
dengan adanya inv estasi ini sulit untuk dihitung
secara teliti.
 Pedoman yang biasanya dipakai adalah : %
tertentu dari hasil penjualan, % tertentu dari laba
bersih investasi yang sama yang dilakukan oleh
perusahaan pesaing.
Contoh investasi ini : pengeluaran biaya promosi,
biaya penelitian dan pengembangan, dan biaya
program pelatihan dan pendidikan karyawan.
(3) Investasi dalam Penggantian Mesin dan
Equipment.
 Informasi penting yang perlu dipertimbangkan
dalam keputusan penggantian mesin adalah
informasi akuntansi diferensial yang berupa
aktiva diferensial dan biaya diferensial.
 Penggantian dapat dilakukan, jika biaya diferensial
yang berupa penghematan biaya yang diperoleh
dari penggantian suatu mesin dan ekuipmen
berjumlah pantas bila dibandingkan dengan aktiva
diferensial.
(4) Investasi dalam Perluasan Usaha
 Yakni merupakan pengeluaran untuk menambah
kapasitas produksi atau operasi menjadi lebih
besar dari sebelumnya.
 Untuk menambah kapasitas akan diperlukan
aktiva diferensial berupa tambahan investasi dan
akan menghasilkan pendapatan diferensial.
Kriteria Penilaian Investasi ;
 Payback Method.
 Average Return on Investment
 Present Value
 Discounted Cash Flows.
Payback Method
Metode ini sering pula disebut dengan istilah
lain seperti payoff method dan pay out method.
Faktor yang menentukan penerimaan atau
penolakan suatu usulan investasi adalah jangka
waktu yang diperlukan untuk menutup kembali
investasi.
Perhitungan Pay-back belum memperhitungkan
Unsur Pajak Penghasilan
Pay-back Period = Investasi .
( dlm tahun) Laba Tunai rata-rata per
tahun
Misal :
Suatu rencana investasi membutuhkan investasi,
mula-mula (akuntansi diferensial) sebesar Rp.
80.000.000,- diperkirakan laba tunai setelah
pajak /tahun selama 5 tahun berturut turut yakni
: Rp. 23 juta, Rp. 18. Juta, Rp. 21 juta, Rp. 36
juta dan Rp. 25 juta.
Perhitungan pay-back period jika Aliran Kas
Masuk Bersih tiap periode tidak sama :
Tahun Laba
Tunai
Investasi Yang
Ditutup
Payback Period
yang Diperlukan
1 Rp. 23 juta Rp. 23 juta 1,0
2 Rp. 18 juta Rp. 18 juta 1,0
3 Rp. 21 juta Rp. 21 juta 1,0
4 Rp. 36 juta Rp. 18 juta 0,5
5 Rp. 25 juta - -
Rp. 80 juta 3,5 tahun
Kesimpulan :
Dalam jangka waktu 3,5 tahun investasi sudah dapat
kembali sebelum masa umur ekonomisnya habis.
Kebaikan Payback Method
 Digunakan untuk mengetahui jangka waktu
yang diperlukan untuk pengembalian investasi
dengan resiko yang besar dan sulit.
 Dapat digunakan untuk menilai dua proyek
investasi yang mempunyai rate of return dan
resiko yang sama, sehingga dapat dipilih
investasi yang jangka waktu pengembaliannya
cepat.
 Cukup sederhana untuk memilih usul-usul
investasi.
Kelemahan Payback Method
 Tidak memperhitungkan nilai waktu uang
 Metode ini tidak memperhatikan pendapatan
selanjutnya setelah investasi pokok kembali.
Average Return on Investment Method
( Metode Rata-rata Kembalian Investasi)
Metode ini juga disebut Accounting method atau
Financial Statement method.
Rata-Rata Kembalian = Laba Sesudah
Pajak = … %
Investasi Rata-Rata Investasi
Kriteria Penilaian.
 Suatu investasi akan diterima jika tarif kembalian
investasinya dapat memenuhi batasan yang
ditetapkan manajer.
 Jika Pengambilan Keputusan belum memiliki
batasan tarif kembalian investasi, maka dari
beberapa investasi yang diusulkan dipilih adalah
yang memberikan tingkat kembalian yang terbesar.
Kebaikan Metode Rata-rata Kembalian Investasi.
 Metode ini telah memperhitungkan aliran kas
selama umur proyek investasi.
Kelemahan Metode Rata-rata Kembalian Investasi
 Tidak memperhitungkan nilai waktu uang.
 Dipengaruhi oleh penggunaan metode depresiasi.
 Metode tidak dapat diterapkan jika investasi
dilakukan dalam beberapa tahap.
Contoh:
Untuk melaksanakan suatu proyek diperlukan
investasi mula-mula adalah Rp. 10.000.000.
diperkirakan 10 th, tanpa nilai residu pada akhir
tahun kesepuluh. Diperkirakan setiap tahun
akan dapat diperoleh kas masuk (cash inflows)
rata-rata sebesar Rp. 4.000.000, sedangkan kas
keluar (cash outflows), termasuk pajak, rata-rata
sebesar Rp. 2.500.000.
Tarif Kembalian Investasi :
Rp.(4.000.000 – 2.500.000) – (10.000.000/10) =
5%
Rp. 10.000.000
Present Value Method
 Dalam keputusan penggantian aktiva tetap yang
didasarkan pada pertimbangan penghematan biaya,
informasi akuntansi manajemen yang
dipertimbangkan adalah biaya diferensial tunai,
yang merupakan penghematan biaya operasi tunai
di masa yang akan datang sebagai akibat dari
penggantian aktiva tetap tersebut.
 Penghematan biaya tunai yang diperoleh (biaya
diferensial tunai) dengan adanya penggantian aktiva
tetap tersebut dikurangi atau ditambah dengan
dampak pajak penghasilan akibat biaya diferensial
selama umur ekonomis aktiva tetap kemudian
dinilaitunaikan dengan tarif kembalian tertentu.
Kriteria Penilaian :
 Apabila jumlah nilai tunai tersebut lebih besar
dari aktiva dirensial, maka usulan investasi
tersebut dianggap menguntungkan. Dan
sebaliknya.
Perhitungan Nilai Tunai
Dapat ditentukan dengan rumus :
NT = AK 1 .
( 1 + I ) n
Keterangan :
NT = Nilai tunai
AK = Aliran Kas
i = tariff kembalian investasi.
n = jangka waktu
Faktor 1/(1+i)n tercantum dalam suatu daftar
bunga yang dibuat untuk berbagai tarif
kembalian dan janga waktu
Nilai Tunai Rp 1,00
p.
1% 2% 4% 6% 8% 10%
n.
1 0,990 0,980 0,962 0,943 0,926 0,909
2 0,980 0,961 0,925 0,980 0,857 0,826
3 0,971 0,942 0,889 0,840 0,794 0,751
4 0,961 0,924 0,855 0,792 0,735 0,683
5 0,951 0,906 0,822 0,747 0,681 0,621
Contoh Kasus :
Mr. Yuna merencanakan untuk
menginvestasikan dananya untuk pembelian
Mesin Giling seharga Rp. 300.000.000,- . Mesin
tersebut diperkirakan berumur 5 tahun tanpa
nilai residu pada akhir tahun. Atas dasar aliran
kas masuk bersih diperkirakan sebesar Rp.
65.000.000 per tahun, dengan tarif kembalian
10% per tahun.
Berdasarkan informasi tersebut, keputusan apa
yang harus diambil dari investasi tersebut, jika
digunakan Present Value Method ?
Perhitungan Nilai Tunai Kas Masuk Bersih
Present Value Method
Kesimpulan : Investasi sebaiknya ditolak, karena
aliran kas masuk bersih lebih kecil dari nilai investasi
yang ditanamkan.
Tahun Kas Masuk
Bersih
Tarif Kembalian. Nilai Tunai Kas
Masuk Bersih
1 Rp. 65 juta 0,909 Rp. 59.085.000
2 Rp. 65 juta 0,826 Rp. 53.690.000
3 Rp. 65 juta 0,751 Rp. 48.815.000
4 Rp. 65 juta 0,683 Rp. 44.395.000
5 Rp. 65 juta 0,621 Rp. 40.365.000
Jml Nilai Tunai Nai Kas Bersih Rp. 246.350.000
JAWABAN
BIAS DALAM MENETUKAN
KEPUTUSAN INVESTASI
 Aspek bias merupakan salah satu aspek yang
cenderung menghasilkan keputusan yang tidak
menjamin ketepatan secara mutlak. Pengambil
keputusan memiliki kemungkinan untuk mengambil
keputusan yang salah.
 overconfidence bias merupakan suatu keadaan dimana
sikap yang terlalu percaya diri
 berkaitan dengan tipe perilaku investor?
 Empat faktor perilaku dapat memengaruhi pengambilan
keputusan investasi, yaitu Financial literacy, financial
experience, locus of control dan experience regret.
 Self-control bias adalah kecenderungan yang membuat
individu melakukan konsumsi hari ini dan mengurangi
tabungan di masa depan
BIAS PERKIRAAN ARUS
KAS
 Jika perkiraan arus kas yang terkait dengan proyek sengaja
atau tidak sengaja bias, sumber daya perusahaan tidak
mungkin dialokasikan ke serangkaian proyek investasi yang
akan memaksimalkan kekayaan pemegang saham.
 Faktor Tak Terduga. Perkiraan arus kas dapat dipengaruhi
oleh faktor-faktor eksternal yang sedang dialami oleh
perusahaan, sehingga dapat mempengaruhi perkiraan
tersebut. Peningkatan persaingan yang signifikan atau
peraturan pemerintah yang berlebihan dapat dengan cepat
mengubah arus kas yang diharapkan. Faktor tak terduga
lainnya adalah perubahan teknologi.
 Mengapa perkiraan arus kas tidak akurat? Seperti perkiraan
apapun, proyeksi arus kas masa depan tidak dapat
menjelaskan semua faktor yang dapat mempengaruhi bisnis
dan arus kas masuk dan keluar. Setiap bisnis beroperasi
dalam sistem terbuka, sehingga perkiraan arus kas tidak
dapat 100% akurat.
 Itu tidak dapat memprediksi masa depan bisnis Anda dengan
kepastian mutlak. Tidak ada yang bisa melakukan itu. Sama
seperti ramalan cuaca menjadi kurang akurat semakin jauh
ke depan yang diprediksinya, hal yang sama berlaku untuk
ramalan arus kas. Banyak yang bisa berubah, bahkan dalam
12 bulan.
 Secara umum, peramalan langsung memberi Anda akurasi
terbesar. Namun, seringkali tidak dapat diandalkan untuk
periode pelaporan yang lebih lama dari 90 hari karena data
arus kas aktual tidak selalu tersedia setelah periode tersebut.
 Masalah utama yang dicegah oleh analisis arus kas adalah
kegagalan bisnis yang menguntungkan karena
ketidakmampuannya membayar kewajibannya karena
kehabisan uang tunai.
 Penyebab utama masalah arus kas adalah: Laba rendah atau
(lebih buruk) kerugian. Over-investasi dalam kapasitas. Stok
terlalu banyak
BIAS RELEVANSI BIAYA
DAN MENTAL ACCOUNTING
 Bias akuntansi mental adalah kecenderungan seseorang
untuk membuat atau menilai keputusan ekonomi dengan
mengelompokkan aset atau sumber uang dalam beberapa
akun yang terpisah (non-fungible). Berikut adalah contoh
nyata bias ini dalam kehidupan kita sehari-hari
 Mental accounting atau akuntansi mental adalah
sebuah fenomena seseorang membagi uang dalam beberapa
akun atau rekening terpisah berdasarkan tujuan dan sumber
uang tersebut. Contoh, si A berencana membeli mobil tahun
ini dan rumah lima tahun yang akan datang
 Mental Accounting menyebabkan keputusan keuangan yang
irasional, mengapa begitu? Pertama, terdapat
kecenderungan seseorang merasakan dan
mengelompokkann secara berbeda uang dari hasil
penghasilan rutin dan uang dari hasil bonus atau hadiah.
 engapa seseorang menggunakan mental accounting?
Karena memungkinkan transaksi akan dievaluasi secara
terpisah dari transaksi lain. Hal ini akan mengurangi beban
koqnitif pengambilan keputusan dan pengambilan keputusan
lebih mudah.
 Contoh bias mental akuntansi
adalah pengembalian pajak, uang
ulang tahun, bonus, modal
keamanan, jumlah uang yang
terjangkau untuk hilang, uang
yang sudah dihabiskan, dan
pembelian serupa yang
membingungkan.
 mental pembukuan dapat
digambarkan sebagai hasil dari
cara pandang dan pengelolaan
uang kita yang tidak logis
 Apa itu akuntansi mental?
Akuntansi mental adalah
kecenderungan untuk
memperlakukan hal yang sama –
uang, khususnya – secara
berbeda tergantung dari mana
asalnya atau apa yang ingin kita
lakukan dengannya. Perilaku ini
juga dapat menyebabkan orang
BIAS DALAM
PENGAMBILAN
KEPUTUSAN INVESTASI
 Perilaku bias (behavioural biases) dalam
berinvestasi terdiri dari bias kognitif dan bias
emosi. Bias kognitif adalah kecenderungan
seseorang mengambil keputusan berdasarkan
persepsi mereka sendiri, sedangkan bias emosi
adalah kecenderungan seseorang mengambil
keputusan berdasarkan perasaan atau emosi
mereka.
 Bias merupakan kecenderungan kesalahan
prediksi (Shefrin, 2007). Aspek bias merupakan
salah satu aspek yang cenderung menghasilkan
keputusan yang tidak menjamin ketepatan
secara mutlak. Pengambil keputusan memiliki
kemungkinan untuk mengambil keputusan yang
salah.
 Bias bisa berupa pola pikir sadar atau tidak sadar. Ketika
investor mengambil tindakan bias, mereka gagal mengakui bukti
yang bertentangan dengan asumsi mereka. Investor yang cerdas
menghindari dua jenis bias utama: emosional dan kognitif.
Mengontrol mereka dapat memungkinkan investor untuk
mencapai keputusan berdasarkan data yang tersedia.
 Lima bias perilaku yang mempengaruhi investor. Di sini, kami
menyoroti lima bias perilaku umum yang umum di kalangan
investor. Secara khusus, kami melihat pada keengganan
kerugian, bias jangkar, insting kawanan, bias terlalu percaya diri,
dan bias konfirmasi. Penghindaran kerugian terjadi ketika
investor lebih peduli pada kerugian daripada keuntungan.
 Bias keuangan perilaku dapat memengaruhi penilaian kita
tentang cara kita membelanjakan uang dan berinvestasi.
Perangkap umum termasuk kesalahan akuntansi mental,
keengganan kehilangan, dan perilaku kawanan. Memahami bias
ini dapat membantu Anda mengatasinya dan membuat
keputusan keuangan yang lebih baik.
Apa bias perilaku dalam
keputusan investasi?
 Bias perilaku seperti terlalu percaya
diri, menghindari kerugian, mentalitas
kawanan, konfirmasi, dll., Dapat
mencegah investor mendapatkan
keuntungan dari koreksi pasar
Apa itu bias emosional dalam
berinvestasi?
 Jalan pintas yang diambil otak kita saat membuat keputusan
investasi disebut bias kognitif dan fakta bahwa kita
membiarkan perasaan mendikte pengambilan keputusan kita
disebut bias emosional.
 Cara Mengatasi Bias Perilaku yang Mempengaruhi Investasi
Anda ... Untuk mengatasi bias terlalu percaya diri, pastikan
Anda membuat keputusan investasi yang tepat setelah
analisis fundamental dan teknis aset. Jika Anda seorang
investor baru, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan
profesional keuangan dan diskusikan strategi investasi Anda,
10 Bias dalam Mempengaruhi
keputusan Investasihttps://www.magellangroup.com.au/insights/10-cognitive-biases-that-can-lead-to-
investment-mistakes/
 Anchoring bias
 Neglect of probability
 Restraint bias
 Bandwagon effect (or
groupthink)
 Hindsight bias
 Oversimplification tendency
 Incentive-caused bias
 Loss aversion/endowment
effect
 Information bias
 Confirmation bias
 Bias penahan
 Abaikan probabilitas
 Bias pengekangan
 Efek bandwagon (atau
groupthink)
 Bias melihat ke belakang
 Kecenderungan
penyederhanaan yang
berlebihan
 Bias yang disebabkan oleh
insentif Kerugian
keengganan / efek
endowmen
 Bias informasi
 Bias konfirmasi
TERIMAKASIH

More Related Content

Similar to PENGANGGARAN MODAL

Makalah manajemen keuangan 1
Makalah manajemen keuangan 1Makalah manajemen keuangan 1
Makalah manajemen keuangan 1muhamadkristiandi
 
Angaran investasi
Angaran investasiAngaran investasi
Angaran investasibudieto
 
Resume manajemen2
Resume manajemen2Resume manajemen2
Resume manajemen2ritaaja1
 
Materi Manajemen Keuangan II
Materi Manajemen Keuangan IIMateri Manajemen Keuangan II
Materi Manajemen Keuangan IIroslinais
 
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)Dudi Mulya Tasdik
 
Capital Budgeting - Money Management Presentation
Capital Budgeting - Money Management PresentationCapital Budgeting - Money Management Presentation
Capital Budgeting - Money Management PresentationAraya Suryanto
 
Resume Makalah UAS Silvia 11011700265
Resume Makalah UAS Silvia 11011700265Resume Makalah UAS Silvia 11011700265
Resume Makalah UAS Silvia 11011700265Silvia290
 
Resume II manajemen keuangan
Resume II manajemen keuanganResume II manajemen keuangan
Resume II manajemen keuanganLinggaadi15
 
Tugas resum uas
Tugas resum uasTugas resum uas
Tugas resum uasLutpicexle
 
Tugas resum uas (hasan)
Tugas resum uas (hasan)Tugas resum uas (hasan)
Tugas resum uas (hasan)Hasan Gaus
 
Tugas Pengantar Bisnis
Tugas Pengantar BisnisTugas Pengantar Bisnis
Tugas Pengantar BisnisRiky Obicha
 

Similar to PENGANGGARAN MODAL (20)

Capital Budgeting
Capital BudgetingCapital Budgeting
Capital Budgeting
 
Teori Investasi
Teori Investasi Teori Investasi
Teori Investasi
 
Makalah manajemen keuangan 1
Makalah manajemen keuangan 1Makalah manajemen keuangan 1
Makalah manajemen keuangan 1
 
Materi 7 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 7 MANAJEMEN KEUANGAN.pptxMateri 7 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 7 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
 
Angaran investasi
Angaran investasiAngaran investasi
Angaran investasi
 
Resume manajemen2
Resume manajemen2Resume manajemen2
Resume manajemen2
 
Resume uas man.keuangan 1
Resume uas man.keuangan 1Resume uas man.keuangan 1
Resume uas man.keuangan 1
 
Materi Manajemen Keuangan II
Materi Manajemen Keuangan IIMateri Manajemen Keuangan II
Materi Manajemen Keuangan II
 
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
 
Mku materi 2
Mku materi 2Mku materi 2
Mku materi 2
 
Capital Budgeting - Money Management Presentation
Capital Budgeting - Money Management PresentationCapital Budgeting - Money Management Presentation
Capital Budgeting - Money Management Presentation
 
Tugas resum 2
Tugas resum 2Tugas resum 2
Tugas resum 2
 
Resume Makalah UAS Silvia 11011700265
Resume Makalah UAS Silvia 11011700265Resume Makalah UAS Silvia 11011700265
Resume Makalah UAS Silvia 11011700265
 
Resume II manajemen keuangan
Resume II manajemen keuanganResume II manajemen keuangan
Resume II manajemen keuangan
 
Tugas resum uas
Tugas resum uasTugas resum uas
Tugas resum uas
 
Tugas resum uas
Tugas resum uasTugas resum uas
Tugas resum uas
 
Tugas resum uas (hasan)
Tugas resum uas (hasan)Tugas resum uas (hasan)
Tugas resum uas (hasan)
 
Tugas uas
Tugas uasTugas uas
Tugas uas
 
Tugas uas
Tugas uasTugas uas
Tugas uas
 
Tugas Pengantar Bisnis
Tugas Pengantar BisnisTugas Pengantar Bisnis
Tugas Pengantar Bisnis
 

More from Center For Economic Policy Institute (CEPAT)

More from Center For Economic Policy Institute (CEPAT) (20)

PERTEMUAN 14 RISK REGISTERED RISK MANAGEMENT.pptx
PERTEMUAN 14 RISK REGISTERED RISK MANAGEMENT.pptxPERTEMUAN 14 RISK REGISTERED RISK MANAGEMENT.pptx
PERTEMUAN 14 RISK REGISTERED RISK MANAGEMENT.pptx
 
Tata kelola Perusahaan & Risk management
Tata kelola Perusahaan & Risk managementTata kelola Perusahaan & Risk management
Tata kelola Perusahaan & Risk management
 
MANAJEMEN MODAL KERJA DAN PEMBIAYAAN MODAL JANGKA PENDEK
MANAJEMEN MODAL KERJADAN PEMBIAYAAN MODAL JANGKA PENDEKMANAJEMEN MODAL KERJADAN PEMBIAYAAN MODAL JANGKA PENDEK
MANAJEMEN MODAL KERJA DAN PEMBIAYAAN MODAL JANGKA PENDEK
 
PERTEMUAN 12 MANAJEMEN RISIKO BISNIS TINGKATKORPORASI, STRATEGI BISNIS DAN PR...
PERTEMUAN 12 MANAJEMEN RISIKO BISNIS TINGKATKORPORASI, STRATEGI BISNIS DAN PR...PERTEMUAN 12 MANAJEMEN RISIKO BISNIS TINGKATKORPORASI, STRATEGI BISNIS DAN PR...
PERTEMUAN 12 MANAJEMEN RISIKO BISNIS TINGKATKORPORASI, STRATEGI BISNIS DAN PR...
 
Materi 12 Dividen (Konsep dan Kebijakan) manajemen Keuangan.ppt
Materi 12 Dividen (Konsep dan Kebijakan) manajemen Keuangan.pptMateri 12 Dividen (Konsep dan Kebijakan) manajemen Keuangan.ppt
Materi 12 Dividen (Konsep dan Kebijakan) manajemen Keuangan.ppt
 
Materi 11 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 11 MANAJEMEN KEUANGAN.pptxMateri 11 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 11 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
 
Pertemuan 11.pptx
Pertemuan 11.pptxPertemuan 11.pptx
Pertemuan 11.pptx
 
PERTEMUAN 9-10.pptx
PERTEMUAN 9-10.pptxPERTEMUAN 9-10.pptx
PERTEMUAN 9-10.pptx
 
Materi 10 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 10 MANAJEMEN KEUANGAN.pptxMateri 10 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 10 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
 
Materi 8 ANALISIS RISIKO BISNIS - RISIKO PADA INDUSTRI FARMASI.pptx
Materi 8 ANALISIS RISIKO BISNIS - RISIKO PADA INDUSTRI FARMASI.pptxMateri 8 ANALISIS RISIKO BISNIS - RISIKO PADA INDUSTRI FARMASI.pptx
Materi 8 ANALISIS RISIKO BISNIS - RISIKO PADA INDUSTRI FARMASI.pptx
 
Materi 9 MANAJEMEN KEUANGAN RISK AND RETURN TRADE-OFF.pptx
Materi 9 MANAJEMEN KEUANGAN RISK AND RETURN TRADE-OFF.pptxMateri 9 MANAJEMEN KEUANGAN RISK AND RETURN TRADE-OFF.pptx
Materi 9 MANAJEMEN KEUANGAN RISK AND RETURN TRADE-OFF.pptx
 
Materi 7 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Kualitas.pptx
Materi 7 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Kualitas.pptxMateri 7 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Kualitas.pptx
Materi 7 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Kualitas.pptx
 
Materi 5 MANAJEMEN KEUANGAN SAHAM DAN OBLIGASI.pptx
Materi 5 MANAJEMEN KEUANGAN SAHAM DAN OBLIGASI.pptxMateri 5 MANAJEMEN KEUANGAN SAHAM DAN OBLIGASI.pptx
Materi 5 MANAJEMEN KEUANGAN SAHAM DAN OBLIGASI.pptx
 
Materi 5-6 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Keuangan dan Proyek.pptx
Materi 5-6 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Keuangan dan Proyek.pptxMateri 5-6 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Keuangan dan Proyek.pptx
Materi 5-6 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Keuangan dan Proyek.pptx
 
Materi 4 Nilai waktu Dari Uang.pptx
Materi 4 Nilai waktu Dari Uang.pptxMateri 4 Nilai waktu Dari Uang.pptx
Materi 4 Nilai waktu Dari Uang.pptx
 
Materi 4 ANALISIS RISIKO BISNIS.pptx
Materi 4 ANALISIS RISIKO BISNIS.pptxMateri 4 ANALISIS RISIKO BISNIS.pptx
Materi 4 ANALISIS RISIKO BISNIS.pptx
 
Materi 3 MANAJEMEN KEUANGAN Perencanaan Keuangan dan Pertumbuhan Perusahaan
Materi 3 MANAJEMEN KEUANGAN Perencanaan Keuangan dan Pertumbuhan PerusahaanMateri 3 MANAJEMEN KEUANGAN Perencanaan Keuangan dan Pertumbuhan Perusahaan
Materi 3 MANAJEMEN KEUANGAN Perencanaan Keuangan dan Pertumbuhan Perusahaan
 
Materi 3 ANALISIS RISIKO BISNIS1.pptx
Materi 3 ANALISIS RISIKO BISNIS1.pptxMateri 3 ANALISIS RISIKO BISNIS1.pptx
Materi 3 ANALISIS RISIKO BISNIS1.pptx
 
Materi 2 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 2 MANAJEMEN KEUANGAN.pptxMateri 2 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 2 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
 
Materi 2 ANALISIS RISIKO BISNIS.pptx
Materi 2 ANALISIS RISIKO BISNIS.pptxMateri 2 ANALISIS RISIKO BISNIS.pptx
Materi 2 ANALISIS RISIKO BISNIS.pptx
 

Recently uploaded

KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 

Recently uploaded (16)

KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 

PENGANGGARAN MODAL

  • 2. TUJUAN Mahasiswa mampu membedakan dan menguraikan tentang :  Konsep penganggaran modal konvensional  Bias penentuan kesempatan investasi  Bias perkiraan arus kas  Bias relevansi biaya dan mental accounting  Bias dalam pengambilan keputusan investasi
  • 4. Melukiskan tindakan perencanaan dan pembelanjaan pengeluaran modal, seperti untuk pembelian equipmen baru untuk memperkenalkan produk baru, dan untuk memodernisasi fasilitas pabrik. Penganggaran Modal – Suatu Konsep Investasi; Penganggaran modal melibatkan suatu pengikatan (penanaman) dana di masa sekarang dengan harapan memperoleh keuntungan yang dikehendaki di masa mendatang.
  • 5. Investasi membutuhkan dana yang relatif besar dan keterikatan dana tersebut dalam jangka waktu yang relatif panjang, serta mengandung resiko. Jenis Investasi ; 1. Investasi yang tidak menghasilkan laba (non profit investemen). 2. Investasi yang tidak dapat diukur labanya (non measurable profit investment) 3. Investasi dalam penggantian ekuipmen (replacement investment). 4. Investasi dalam perluasan usaha (expansion investment).
  • 6. (1) Investasi yang tidak menghasilkan laba.  Timbul karena adanya peraturan pemerintah atau syarat kontrak yang telah disetujui. Contoh: pemasangan instalasi pembersih air limbah. (2) Investasi yang tidak dapat diukur labanya.  Tujuan investasi untuk menaikkan laba, tetapi laba yang diharapkan akan diperoleh perusahaan dengan adanya inv estasi ini sulit untuk dihitung secara teliti.  Pedoman yang biasanya dipakai adalah : % tertentu dari hasil penjualan, % tertentu dari laba bersih investasi yang sama yang dilakukan oleh perusahaan pesaing.
  • 7. Contoh investasi ini : pengeluaran biaya promosi, biaya penelitian dan pengembangan, dan biaya program pelatihan dan pendidikan karyawan. (3) Investasi dalam Penggantian Mesin dan Equipment.  Informasi penting yang perlu dipertimbangkan dalam keputusan penggantian mesin adalah informasi akuntansi diferensial yang berupa aktiva diferensial dan biaya diferensial.  Penggantian dapat dilakukan, jika biaya diferensial yang berupa penghematan biaya yang diperoleh dari penggantian suatu mesin dan ekuipmen berjumlah pantas bila dibandingkan dengan aktiva diferensial.
  • 8. (4) Investasi dalam Perluasan Usaha  Yakni merupakan pengeluaran untuk menambah kapasitas produksi atau operasi menjadi lebih besar dari sebelumnya.  Untuk menambah kapasitas akan diperlukan aktiva diferensial berupa tambahan investasi dan akan menghasilkan pendapatan diferensial. Kriteria Penilaian Investasi ;  Payback Method.  Average Return on Investment  Present Value  Discounted Cash Flows.
  • 9. Payback Method Metode ini sering pula disebut dengan istilah lain seperti payoff method dan pay out method. Faktor yang menentukan penerimaan atau penolakan suatu usulan investasi adalah jangka waktu yang diperlukan untuk menutup kembali investasi. Perhitungan Pay-back belum memperhitungkan Unsur Pajak Penghasilan
  • 10. Pay-back Period = Investasi . ( dlm tahun) Laba Tunai rata-rata per tahun Misal : Suatu rencana investasi membutuhkan investasi, mula-mula (akuntansi diferensial) sebesar Rp. 80.000.000,- diperkirakan laba tunai setelah pajak /tahun selama 5 tahun berturut turut yakni : Rp. 23 juta, Rp. 18. Juta, Rp. 21 juta, Rp. 36 juta dan Rp. 25 juta. Perhitungan pay-back period jika Aliran Kas Masuk Bersih tiap periode tidak sama :
  • 11. Tahun Laba Tunai Investasi Yang Ditutup Payback Period yang Diperlukan 1 Rp. 23 juta Rp. 23 juta 1,0 2 Rp. 18 juta Rp. 18 juta 1,0 3 Rp. 21 juta Rp. 21 juta 1,0 4 Rp. 36 juta Rp. 18 juta 0,5 5 Rp. 25 juta - - Rp. 80 juta 3,5 tahun Kesimpulan : Dalam jangka waktu 3,5 tahun investasi sudah dapat kembali sebelum masa umur ekonomisnya habis.
  • 12. Kebaikan Payback Method  Digunakan untuk mengetahui jangka waktu yang diperlukan untuk pengembalian investasi dengan resiko yang besar dan sulit.  Dapat digunakan untuk menilai dua proyek investasi yang mempunyai rate of return dan resiko yang sama, sehingga dapat dipilih investasi yang jangka waktu pengembaliannya cepat.  Cukup sederhana untuk memilih usul-usul investasi.
  • 13. Kelemahan Payback Method  Tidak memperhitungkan nilai waktu uang  Metode ini tidak memperhatikan pendapatan selanjutnya setelah investasi pokok kembali. Average Return on Investment Method ( Metode Rata-rata Kembalian Investasi) Metode ini juga disebut Accounting method atau Financial Statement method.
  • 14. Rata-Rata Kembalian = Laba Sesudah Pajak = … % Investasi Rata-Rata Investasi Kriteria Penilaian.  Suatu investasi akan diterima jika tarif kembalian investasinya dapat memenuhi batasan yang ditetapkan manajer.  Jika Pengambilan Keputusan belum memiliki batasan tarif kembalian investasi, maka dari beberapa investasi yang diusulkan dipilih adalah yang memberikan tingkat kembalian yang terbesar.
  • 15. Kebaikan Metode Rata-rata Kembalian Investasi.  Metode ini telah memperhitungkan aliran kas selama umur proyek investasi. Kelemahan Metode Rata-rata Kembalian Investasi  Tidak memperhitungkan nilai waktu uang.  Dipengaruhi oleh penggunaan metode depresiasi.  Metode tidak dapat diterapkan jika investasi dilakukan dalam beberapa tahap.
  • 16. Contoh: Untuk melaksanakan suatu proyek diperlukan investasi mula-mula adalah Rp. 10.000.000. diperkirakan 10 th, tanpa nilai residu pada akhir tahun kesepuluh. Diperkirakan setiap tahun akan dapat diperoleh kas masuk (cash inflows) rata-rata sebesar Rp. 4.000.000, sedangkan kas keluar (cash outflows), termasuk pajak, rata-rata sebesar Rp. 2.500.000. Tarif Kembalian Investasi : Rp.(4.000.000 – 2.500.000) – (10.000.000/10) = 5% Rp. 10.000.000
  • 17. Present Value Method  Dalam keputusan penggantian aktiva tetap yang didasarkan pada pertimbangan penghematan biaya, informasi akuntansi manajemen yang dipertimbangkan adalah biaya diferensial tunai, yang merupakan penghematan biaya operasi tunai di masa yang akan datang sebagai akibat dari penggantian aktiva tetap tersebut.  Penghematan biaya tunai yang diperoleh (biaya diferensial tunai) dengan adanya penggantian aktiva tetap tersebut dikurangi atau ditambah dengan dampak pajak penghasilan akibat biaya diferensial selama umur ekonomis aktiva tetap kemudian dinilaitunaikan dengan tarif kembalian tertentu.
  • 18. Kriteria Penilaian :  Apabila jumlah nilai tunai tersebut lebih besar dari aktiva dirensial, maka usulan investasi tersebut dianggap menguntungkan. Dan sebaliknya. Perhitungan Nilai Tunai Dapat ditentukan dengan rumus : NT = AK 1 . ( 1 + I ) n
  • 19. Keterangan : NT = Nilai tunai AK = Aliran Kas i = tariff kembalian investasi. n = jangka waktu Faktor 1/(1+i)n tercantum dalam suatu daftar bunga yang dibuat untuk berbagai tarif kembalian dan janga waktu
  • 20. Nilai Tunai Rp 1,00 p. 1% 2% 4% 6% 8% 10% n. 1 0,990 0,980 0,962 0,943 0,926 0,909 2 0,980 0,961 0,925 0,980 0,857 0,826 3 0,971 0,942 0,889 0,840 0,794 0,751 4 0,961 0,924 0,855 0,792 0,735 0,683 5 0,951 0,906 0,822 0,747 0,681 0,621
  • 21. Contoh Kasus : Mr. Yuna merencanakan untuk menginvestasikan dananya untuk pembelian Mesin Giling seharga Rp. 300.000.000,- . Mesin tersebut diperkirakan berumur 5 tahun tanpa nilai residu pada akhir tahun. Atas dasar aliran kas masuk bersih diperkirakan sebesar Rp. 65.000.000 per tahun, dengan tarif kembalian 10% per tahun. Berdasarkan informasi tersebut, keputusan apa yang harus diambil dari investasi tersebut, jika digunakan Present Value Method ?
  • 22. Perhitungan Nilai Tunai Kas Masuk Bersih Present Value Method Kesimpulan : Investasi sebaiknya ditolak, karena aliran kas masuk bersih lebih kecil dari nilai investasi yang ditanamkan. Tahun Kas Masuk Bersih Tarif Kembalian. Nilai Tunai Kas Masuk Bersih 1 Rp. 65 juta 0,909 Rp. 59.085.000 2 Rp. 65 juta 0,826 Rp. 53.690.000 3 Rp. 65 juta 0,751 Rp. 48.815.000 4 Rp. 65 juta 0,683 Rp. 44.395.000 5 Rp. 65 juta 0,621 Rp. 40.365.000 Jml Nilai Tunai Nai Kas Bersih Rp. 246.350.000 JAWABAN
  • 24.  Aspek bias merupakan salah satu aspek yang cenderung menghasilkan keputusan yang tidak menjamin ketepatan secara mutlak. Pengambil keputusan memiliki kemungkinan untuk mengambil keputusan yang salah.  overconfidence bias merupakan suatu keadaan dimana sikap yang terlalu percaya diri  berkaitan dengan tipe perilaku investor?  Empat faktor perilaku dapat memengaruhi pengambilan keputusan investasi, yaitu Financial literacy, financial experience, locus of control dan experience regret.  Self-control bias adalah kecenderungan yang membuat individu melakukan konsumsi hari ini dan mengurangi tabungan di masa depan
  • 26.  Jika perkiraan arus kas yang terkait dengan proyek sengaja atau tidak sengaja bias, sumber daya perusahaan tidak mungkin dialokasikan ke serangkaian proyek investasi yang akan memaksimalkan kekayaan pemegang saham.  Faktor Tak Terduga. Perkiraan arus kas dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal yang sedang dialami oleh perusahaan, sehingga dapat mempengaruhi perkiraan tersebut. Peningkatan persaingan yang signifikan atau peraturan pemerintah yang berlebihan dapat dengan cepat mengubah arus kas yang diharapkan. Faktor tak terduga lainnya adalah perubahan teknologi.  Mengapa perkiraan arus kas tidak akurat? Seperti perkiraan apapun, proyeksi arus kas masa depan tidak dapat menjelaskan semua faktor yang dapat mempengaruhi bisnis dan arus kas masuk dan keluar. Setiap bisnis beroperasi dalam sistem terbuka, sehingga perkiraan arus kas tidak dapat 100% akurat.
  • 27.  Itu tidak dapat memprediksi masa depan bisnis Anda dengan kepastian mutlak. Tidak ada yang bisa melakukan itu. Sama seperti ramalan cuaca menjadi kurang akurat semakin jauh ke depan yang diprediksinya, hal yang sama berlaku untuk ramalan arus kas. Banyak yang bisa berubah, bahkan dalam 12 bulan.  Secara umum, peramalan langsung memberi Anda akurasi terbesar. Namun, seringkali tidak dapat diandalkan untuk periode pelaporan yang lebih lama dari 90 hari karena data arus kas aktual tidak selalu tersedia setelah periode tersebut.  Masalah utama yang dicegah oleh analisis arus kas adalah kegagalan bisnis yang menguntungkan karena ketidakmampuannya membayar kewajibannya karena kehabisan uang tunai.  Penyebab utama masalah arus kas adalah: Laba rendah atau (lebih buruk) kerugian. Over-investasi dalam kapasitas. Stok terlalu banyak
  • 28.
  • 29. BIAS RELEVANSI BIAYA DAN MENTAL ACCOUNTING
  • 30.  Bias akuntansi mental adalah kecenderungan seseorang untuk membuat atau menilai keputusan ekonomi dengan mengelompokkan aset atau sumber uang dalam beberapa akun yang terpisah (non-fungible). Berikut adalah contoh nyata bias ini dalam kehidupan kita sehari-hari  Mental accounting atau akuntansi mental adalah sebuah fenomena seseorang membagi uang dalam beberapa akun atau rekening terpisah berdasarkan tujuan dan sumber uang tersebut. Contoh, si A berencana membeli mobil tahun ini dan rumah lima tahun yang akan datang  Mental Accounting menyebabkan keputusan keuangan yang irasional, mengapa begitu? Pertama, terdapat kecenderungan seseorang merasakan dan mengelompokkann secara berbeda uang dari hasil penghasilan rutin dan uang dari hasil bonus atau hadiah.  engapa seseorang menggunakan mental accounting? Karena memungkinkan transaksi akan dievaluasi secara terpisah dari transaksi lain. Hal ini akan mengurangi beban koqnitif pengambilan keputusan dan pengambilan keputusan lebih mudah.
  • 31.  Contoh bias mental akuntansi adalah pengembalian pajak, uang ulang tahun, bonus, modal keamanan, jumlah uang yang terjangkau untuk hilang, uang yang sudah dihabiskan, dan pembelian serupa yang membingungkan.  mental pembukuan dapat digambarkan sebagai hasil dari cara pandang dan pengelolaan uang kita yang tidak logis  Apa itu akuntansi mental? Akuntansi mental adalah kecenderungan untuk memperlakukan hal yang sama – uang, khususnya – secara berbeda tergantung dari mana asalnya atau apa yang ingin kita lakukan dengannya. Perilaku ini juga dapat menyebabkan orang
  • 33.  Perilaku bias (behavioural biases) dalam berinvestasi terdiri dari bias kognitif dan bias emosi. Bias kognitif adalah kecenderungan seseorang mengambil keputusan berdasarkan persepsi mereka sendiri, sedangkan bias emosi adalah kecenderungan seseorang mengambil keputusan berdasarkan perasaan atau emosi mereka.  Bias merupakan kecenderungan kesalahan prediksi (Shefrin, 2007). Aspek bias merupakan salah satu aspek yang cenderung menghasilkan keputusan yang tidak menjamin ketepatan secara mutlak. Pengambil keputusan memiliki kemungkinan untuk mengambil keputusan yang salah.
  • 34.  Bias bisa berupa pola pikir sadar atau tidak sadar. Ketika investor mengambil tindakan bias, mereka gagal mengakui bukti yang bertentangan dengan asumsi mereka. Investor yang cerdas menghindari dua jenis bias utama: emosional dan kognitif. Mengontrol mereka dapat memungkinkan investor untuk mencapai keputusan berdasarkan data yang tersedia.  Lima bias perilaku yang mempengaruhi investor. Di sini, kami menyoroti lima bias perilaku umum yang umum di kalangan investor. Secara khusus, kami melihat pada keengganan kerugian, bias jangkar, insting kawanan, bias terlalu percaya diri, dan bias konfirmasi. Penghindaran kerugian terjadi ketika investor lebih peduli pada kerugian daripada keuntungan.  Bias keuangan perilaku dapat memengaruhi penilaian kita tentang cara kita membelanjakan uang dan berinvestasi. Perangkap umum termasuk kesalahan akuntansi mental, keengganan kehilangan, dan perilaku kawanan. Memahami bias ini dapat membantu Anda mengatasinya dan membuat keputusan keuangan yang lebih baik.
  • 35. Apa bias perilaku dalam keputusan investasi?  Bias perilaku seperti terlalu percaya diri, menghindari kerugian, mentalitas kawanan, konfirmasi, dll., Dapat mencegah investor mendapatkan keuntungan dari koreksi pasar
  • 36. Apa itu bias emosional dalam berinvestasi?  Jalan pintas yang diambil otak kita saat membuat keputusan investasi disebut bias kognitif dan fakta bahwa kita membiarkan perasaan mendikte pengambilan keputusan kita disebut bias emosional.  Cara Mengatasi Bias Perilaku yang Mempengaruhi Investasi Anda ... Untuk mengatasi bias terlalu percaya diri, pastikan Anda membuat keputusan investasi yang tepat setelah analisis fundamental dan teknis aset. Jika Anda seorang investor baru, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan profesional keuangan dan diskusikan strategi investasi Anda,
  • 37. 10 Bias dalam Mempengaruhi keputusan Investasihttps://www.magellangroup.com.au/insights/10-cognitive-biases-that-can-lead-to- investment-mistakes/  Anchoring bias  Neglect of probability  Restraint bias  Bandwagon effect (or groupthink)  Hindsight bias  Oversimplification tendency  Incentive-caused bias  Loss aversion/endowment effect  Information bias  Confirmation bias  Bias penahan  Abaikan probabilitas  Bias pengekangan  Efek bandwagon (atau groupthink)  Bias melihat ke belakang  Kecenderungan penyederhanaan yang berlebihan  Bias yang disebabkan oleh insentif Kerugian keengganan / efek endowmen  Bias informasi  Bias konfirmasi