1. Rencana pemasukan bibit dan
bakalan sapi potong serta daging
sapi dari Mexico ke Indonesia
Drh. Tri Satya Putri Naipospos MPhil PhD
Tim Audit Mexico
Rapat Komisi Ahli Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner
Denpasar, 27-29 Januari 2016
2. Peta Mexico
• Luas wilayah: 1.972.550 sq km
• Populasi (2014): 120.286.655
• Ibukota dan kota terbesar
(2011) Mexico City, 20,446 juta
• Kota terbesar lainnya:
Guadalajara 4,525 juta;
Monterrey 4,213 juta; Puebla
2,335 juta; Tijuana 1,820 juta;
Toluca de Lerdo 1,748 juta
• Mata uang: Mexican peso
• Bahasa: Spanyol 92.7%
• Suku: Mestizo (Amerindian-
Spanish) 60%, Amerindian 30%,
kulit putih 9%, lain-lain 1%)
• Agama: Roman Katolik 82,7%
3. Negara bagian di Mexico
Terdiri dari 31 NEGARA
BAGIAN dan 1 daerah
PERSEKUTUAN
4. Infrastruktur kesehatan hewan di Mexico
• Secara struktural dan nomatif diorganisasikan olej Pemerintah
Mexico melalui Secretariat of Agriculture, Livestock, Rural
Affairs, Fishery and Alimentary (SAGARPA)
• Organisasi di bawahnya yang menangani urusan kesehatan
hewan dan keamanan pangan adalah National Service of
Health, Food Safety and Ag-alimentary Quality (SENASICA)
• Ada 4 direktorat utama yaitu:
Sanidad Vegetal, Salud Animal, Inocuidad Agroalimentaria,
Acuícola y Pesquera, Inspección Fitozoosanitaria
• Salud Animal-Animal Health (DGSA) dan Veterinary
Services (SV) bertanggung jawab dalam melaksanakan
surveilans, epidemiologi, lalulintas hewan, kampanye
zoo-sanitary dan keadaan darurat
5. Struktur Organisasi DGSA
Direktur
Wakil
Direktur
Regulasi,
Inspeksi,
Verifikasi
dan Tindak
Lanjut
Wakil
Direktur
Sertifikasi
Wakil
Direktur
Surveilans
Nasional
Wakil
Direktur
Sertifikasi
Fasilitas,
Hewan,
Prosesor,
dan Produk
Koordinator
Proyek
Khusus
Koordinator
Supervisi
Negara
Bagian
untuk TIF
Eksportir
Supervisor
Negara Bagian
Online
Supervisor
Dokter hewan
pemerintah
dan TIF
Sertifikat
6. 10 negara dengan populasi sapi
tertinggi di dunia (2013)
Ranking Negara
Sapi (jumlah
dalam juta ekor)
1 Brazil 211.764.292
2 India 189.000.000
3 China 113.644.709
4 United States of America 89.299.600
5 Ethiopia 54.000.000
6 Argentina 51.095.000
7 Sudan (former) 41.917.000
8 Pakistan 38.299.000
9 Mexico 32.402.461
10 Australia 29.290.769
Sumber: http://www.mapsofworld.com/world-top-ten/countries-with-most-cattles.html
9. Klasifikasi Status BSE
1. Negligible BSE risk
2. Controlled BSE risk
3. Undetermined BSE risk
Untuk mendapatkan status, negara anggota harus
menyampaikan bukti telah memenuhi syarat dan
diterima oleh OIE. Juga laporan surveilans setiap tahun.
11. Faktor penilaian status BSE (Chapter
11.4.2. OIE Code)
1) Hasil suatu risk assessment yang mengidentifikasi seluruh
faktor potensial kejadian BSE dan perspektif historisnya;
2) Program peningkatan kesadaran yang berlanjut untuk dokter
hewan, peternak, dan pekerja yang terlibat dalam
pengangkutan, pemasaran dan pemotongan sapi untuk
melaporkan semua kasus yang menunjukkan gejala klinis
konsisten dengan BSE;
3) Kewajiban untuk menotifikasi dan menginvestigasi semua
kasus sapi yang menunjukkan gejala klinis konsisten dengan
BSE;
4) Pemeriksaan otak atau jaringan lainnya di suatu laboratorium
merupakan bagian dari kerangka sistem surveilans dan
monitoring
12. Negligible BSE risk
1) Suatu risk assessment telah dilakukan untuk mengidentifikasi
faktor risiko historis dan yang terjadi saat ini, dan negara
tersebut harus mendemonstrasikan tindakan apa yang telah
dilakukan dan jangka waktunya untuk mengelola setiap risiko
yang telah diidentifikasi;
2) Negara Anggota harus mendemonstrasikan surveilans Tipe B
telah berjalan sesuai standar dan target point sample telah
memenuhi syarat;
3) BAIK:
a. Apabila tidak ada atau ada kasus BSE, setiap kasus BSE
didemonstrasikan sebagai kasus impor dan telah
dimusnahkan, dan
i. sudah berlangsung paling tidak selama 7 tahun: dan
ii. MBM maupun greaves dari ruminansia tidak dikonsumsikan
ke ruminansia selama 8 tahun;
13. Negligible BSE risk (lanjutan)
ATAU
Apabila ada kasus ‘indigenous’, setiap kasus indigenous
harus lebih dari 11 tahun yang lalu; dan
i. sudah berlangsung paling tidak selama 7 tahun; dan
ii. MBM maupun sisa-sisa ruminansia tidak dikonsumsikan ke
ruminansia selama 8 tahun;
iii. semua kasus BSE, begitu juga:
– semua sapi dipelihara dengan kasus BSE selama tahun pertama
kehidupannya, dan investigasi menunjukkan mengkonsumsi
pakan yang berpotensi terkontaminasi selama jangka waktu
tersebut; atau
– apabila hasil investigasi tidak bisa disimpulkan, semua sapi yang
lahir dari kelompok yang sama, dan lahir dengan jarak 12 bulan
dari sapi yang mengalami kasus BSE,
apabila hidup di suatu negara, zona, atau kompartemen, harus
diidentifikasi secara permanen, pergerakannya dikendalikan, dan
pada saat dipotong atau mati dimusnahkan seluruhnya.
14. Controlled BSE risk
1) Suatu risk assessment telah dilakukan untuk mengidentifikasi
faktor risiko historis dan yang terjadi saat ini, dan negara
tersebut harus mendemonstrasikan tindakan apa yang telah
dilakukan dan jangka waktunya untuk mengelola setiap risiko
yang telah diidentifikasi;
2) Negara Anggota harus mendemonstrasikan surveilans Tipe A
telah berjalan sesuai standar dan target point sample telah
memenuhi syarat;
3) BAIK:
a. Apabila tidak ada atau ada kasus BSE, setiap kasus BSE
didemonstrasikan sebagai kasus impor dan telah
dimusnahkan, dan
i. sudah berlangsung paling tidak selama 7 tahun: dan
ii. MBM maupun greaves dari ruminansia tidak dikonsumsikan
ke ruminansia selama 8 tahun;
15. Controlled BSE risk (lanjutan)
ATAU
Apabila ada kasus ‘indigenous’, setiap kasus indigenous
harus lebih dari 11 tahun yang lalu; dan
i. sudah berlangsung paling tidak selama 7 tahun; dan
ii. MBM maupun sisa-sisa ruminansia tidak dikonsumsikan ke
ruminansia selama 8 tahun;
iii. semua kasus BSE, begitu juga:
– semua sapi dipelihara dengan kasus BSE selama tahun pertama
kehidupannya, dan investigasi menunjukkan mengkonsumsi
pakan yang berpotensi terkontaminasi selama jangka waktu
tersebut; atau
– apabila hasil investigasi tidak bisa disimpulkan, semua sapi yang
lahir dari kelompok yang sama, dan lahir dengan jarak 12 bulan
dari sapi yang mengalami kasus BSE,
apabila hidup di suatu negara, zona, atau kompartemen, harus
diidentifikasi secara permanen, pergerakannya dikendalikan,
dan pada saat dipotong atau mati dimusnahkan seluruhnya.
16. Perbandingan ‘Negligible BSE risk’ dan
‘Controlled BSE risk’
Kriteria Negligble BSE risk Controlled BSE risk
Risk assessment + +
Surveilans Tipe B Type A
Ada kasus impor 7 tahun tidak ada lagi 7 tahun tidak ada lagi
Pelarangan MBM Sudah 8 tahun berjalan Sudah 8 tahun berjalan
Ada kasus
‘indigenous’
1)Semua sapi dengan
sumber pakan yang
sama dimusnahkan
2)Semua sapi yang lahir
dalam kelompok
dimusnahkan
1) Semua sapi dengan
sumber pakan yang
sama dimusnahkan
2) Semua sapi yang
lahir dalam kelompok
dimusnahkan
17. Surveilans BSE
• Surveilans Tipe A
Mampu mendeteksi BSE paling tidak 1 kasus per 100.000
ekor pada populasi sapi dewasa di suatu negara, zona atau
kompartemen, dengan tingkat kepercayaan 95%.
• Surveilans Tipe B
Mampu mendeteksi BSE paling tidak1 kasus per 50.000 ekor
pada populasi sapi dewasa di suatu negara, zona atau
kompartemen, dengan tingkat kepercayaan 95%.
• Seleksi target poin
Mengacu kepada tabel 1 yang memperlihatkan target poin
untuk ukuran populasi sapi dewasa yang berbeda-beda.
• Penentuan nilai poin dari sampel yang dikumpulkan
Mengacu kepada tabel 2 yang menunjukkan nilai poin yang
mengestimasi rata-rata kisaran kelompok umur
18. Undetermined BSE risk
Populasi sapi di suatu negara, zona atau kompartemen
menimbulkan suatu risiko BSE yang tidak bisa
ditentukan apabila negara/zona/kompartemen tersebut
tidak bisa mendemonstrasikan telah memenuhi
persyaratan dari kategori yang lain (negligible/controlled)
19. Negara “Negligible BSE RISK”
Argentina France New Zealand
Australia Hungary Norway
Austria Iceland Panama
Belgium India Paraguay
Brazil Ireland (1) Peru
Bulgaria Israel Portugal
Chile Italy Singapore
Colombia Japan Slovakia
Croatia Korea (Rep. of) Slovenia
Cyprus Latvia Sweden
Czech Republic Liechtenstein Switzerland
Denmark Luxembourg USA
Estonia Malta Uruguay
Finland Netherlands
Negara “Controlled BSE Risk”
Canada Greece Poland
Chinese Taipei Lithuania Spain
Costa Rica Mexico United Kingdom
Germany Nicaragua
OIE, 2015
20. Mekanisme penularan BSE
• Melalui Meat-and-bone meal (MBM) dari sapi yang
terinfeksi
• Tidak ada bukti epidemiologis mengenai penularan
langsung maupun tidak langsung
• Penularan vertikal tidak penting secara epidemiologis
• Jaringan yang dianggap dapat menularkan BSE yaitu:
❖ Otak
❖ Tulang belakang
❖ Mata
❖ Dorsal ganglia
❖ Ileum
❖ Tonsil
Specifed Risk Material (SRM)
yang harus dilepaskan dari sapi
umur di atas 30 bulan
21. BSE di Mexico
• BSE merupakan penyakit yang harus dilaporkan (notifiable
disease) sejak 1994
• Suatu ‘Contingency Plan’ yang digunakan apabila suatu
kejadian didiagnosis BSE telah disusun pertama kali pada 2000
• Suatu program peningkatan kesadaran terhadap BSE dilakukan
secara aktif sejak 1994, ditujukan kepada semua orang yang
terlibat dalam penanganan dan produksi sapi dan produknya
• Surveilans aktif untuk BSE berjalan sejak 1997
• Ada suatu jaringan laboratorium regional yang melakukan uji
skrining BSE. Sampel yang hasil ujinya mencurigakan diuji lebih
lanjut di Laboratorium Biosecurity Level 3 di Palo Alto. Apabila
diperlukan, konfirmasi final dilakukan di laboratorium referensi di
Canada
28. Jumlah sampel surveilans dan risiko
subpopulasi (2007-Juni 2015)
Region Negara
Bagian
Pemoto-
ngan
rutin
Hewan
ditemu-
kan mati
Pemotongan
darurat, sapi
‘downer’,
dimusnahkan
Dugaan
klinis
Total
I 6 811 106 7.358 117 811
II 3 1.712 5.610 45.318 25 1,712
III 3 279 46 77 213 279
IV 6 3,351 5.034 27.890 2.067 3,351
V 4 747 60 272 305 747
VI 4 663 65 1.322 174 663
VII 3 904 18 79 161 904
VIII 5 371 1.288 1.018 1.180 371
32 8.838 12,227 83.334 4.242 108.641
30. Impor MBM (2007-2015)
Tahun Volume (ton)
2007 131.602
2008 532.587
2009 101.863
2010 65.662
2011 81.290
2012 100.421.661
2013 79.197
2014 74.639
2015 65.264
101.553.765
• Impor MBM hanya dari USA
sejak 8 tahun terakhir (lihat
Tabel)
• 80-85% dari MBM impor berasal
dari babi dan sisanya dari
unggas
• MBM impor diabaikan dari risiko
31. Impor sapi hidup (2006-2015)
Negara 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Canada - - 34.181 19.946 24.909 14.705 10.167 29.624 28.349 15.838
USA 806 10.538 31.587 17.888 20.056 11.033 6.913
Guatemala 13
Australia 11.920 2.280 13.560
New Zealand 25.124 18.734 11.151
Costa Rica 2.075
Nicaragua 602.799 32.948 31.201
Ekor
• Impor sapi sejak 2008 hingga saat ini hanya dari Canada
• Risiko dari sapi impor dapat diabaikan karena (1) sapi impor
harus teregistrasi di SIINIGA, dan (2) uji BSE diperlukan jika
hewan mati di peternakan atau dipotong
33. FEED BAN dan SRM removal
• Pelarangan penggunaan ‘meat and bone meal’
(MBM) untuk ruminansia, unggas dan babi serta
sebagai pakan hewan kesayangan (pet food)
efektif sejak 2004
• Pelaksanaan pelepasan ‘specified-risk material’
(SRM) pada RPH ekspor yang telah memiliki
sertifikat TIF (Tipo Inspeccion Federal / Federal
Inspection Type) sejak 2005
34. SIINIGA
• Sistem Identifikasi Ternak (SIINIGA) meregister unit
produksi ternak, produsen ternak, dan penyedia layanan
ternak
• Sistem ini menyediakan identifikasi sapi yang unik dan
tahan lama dan pencatatan di simpan dalam suatu
database online
• SIINAGA dinyatakan ‘mandatory’ sejak 2005 bagi sapi-
sapi yang diimpor dari negara-negara Amerika Utara
untuk diregister dalam SIINIGA di perbatasan
• SIINIGA ‘ear tag’ merupakan suatu ‘microchip’ dan
digunakan oleh para peternak untuk memonitor
kesehatan dan produksi dari ternak mereka
35. 5 (lima) pencegahan BSE yang telah
dilakukan Mexico
1) Pengendalian impor untuk mencegah penularan agen
BSE melalui impor hewan atau produk
2) Pengendalian melalui larangan pakan (Feed ban) untuk
mencegah kontaminasi suplai pakan ternak dengan agen
BSE
3) Pengendalian keamanan pangan untuk mencegah
kontaminasi suplai pangan dengan agen BSE
4) Sistem “Traceability and animal identification” untuk
memastikan hewan dan produk hewan dapat secara
efektif diidentifikasi dam ditarik kembali apabila diperlukan
5) Program surveilans untuk memastikan bahwa hewan
tertular BSE dapat diidentifikasi dan dikeluarkan dari
sistem produksi pakan dan pangan
36. Faktor penilaian risiko
• Mexico melaksanakan surveilans tipe A sesuai
dengan OIE’ Terrestrial Animal Health Code, dan
telah mengakumulasi poin surveilans melebihi jumlah
yang direkomendasikan OIE
• Hanya RPH yang memiliki ‘Federal Inspection Type’
(TIF) dapat mensuplai pasar ekspor, dan pelepasan
dan penghancuran SRM merupakan ‘mandatory’ di
RPH TIF
• Ternak sapi yang akan diekspor (AS) dikarantina
selama 60 hari sebelum dikapalkan
37. Risiko ‘negligible’
• Tidak ada kasus BSE sudah berjalan lebih dari 7 tahun,
sehingga risiko BSE diasumsikan ‘negligible’
• ‘Pelarangan pakan’ berlaku efektif sejak 2004, sehingga
risiko BSE untuk masuk dan daur ulang ke sistem pakan
sapi atau masuk ke suplai pangan adalah ‘negligible’
(berlaku lebih dari 8 tahun)
• Tidak pernah dideteksi adanya kasus BSE dari hasil
surveilans baik pasif maupun aktif sejak mulai dilakukan
pada 1996
• Daging hanya diizinkan diimpor dari negara yang memiliki
baik status ‘controlled or negligible BSE risk’, sehingga
risiko agen BSE dari impor daging adalah ‘negligible’
(berlaku lebih dari 8 tahun)
38. Aplikasi ‘negligible BSE risk’
• Mexico telah mengajukan aplikasi ke OIE
pada bulan September 2015 untuk
dilkasifikasikan sebagai negara ‘negligible
BSE-risk’ dan saat ini menunggu
keputusan Sidang Umum OIE pada bulan
Mei 2016
39. REKOMENDASI TIM AUDIT:
Pemasukan bibit dan bakalan sapi
potong dan daging sapi dari Negara
Mexico ke wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia dimungkinkan
secara teknis
40. Saran untuk mengatasi kendala dari
aspek peraturan perundangan
1. Revisi Permentan No. 108/2014 yang mempersyaratkan sapi
hidup harus diimpor dari “negligible BSE risk” yang mengacu
pada deklarasi OIE [Permentan No. 58/2015 mengenai
pemasukan karkas dan daging telah mengadopsi pemasukan
yang diizinkan dari “negligible BSE risk” dan “controlled BSE
risk”]
2. Merujuk pada Pasal 16 Permentan yaitu dasar pemasukan
adalah (a) status penyakit hewan menular di negara asal;
dan (b) hasil analisis risiko terhadap rencana pemasukan
3. Sejalan dengan butir 2(b), segera menetapkan tingkat
perlindungan yang dapat diterima (acceptable level of
protection) sesuai dengan Pasal 16 ayat 4(a) Permentan