2. Learning objective
Untuk memahami bagaimana perhatian terhadap
perilaku non-verbal dapat mempengaruhi kemampuan
untuk mendiagnosa keadaan emosional dan memahami
niat orang lain
3. There is more to listening than
meets the ears
Kata-kata yang diucapkan bukan satu-satunya cara orang
menyampaikan informasi. Kecepatan penyampaian kata-kata, nada
suara yang digunakan, dan nada serta volume suara dapat
menyampaikan makna, demikian pula cara pembicara berpakaian,
gerak-geriknya, kontak mata dan gerak-geriknya
4. Jika kita mendengar kata-kata mereka secara terpisah dan
mengabaikan sinyal non-verbal yang menyertai, isyarat audio-
vokal dan visual, kita akan kehilangan informasi penting, dan
pemahaman kita tentang pesan yang kita terima tidak lengkap
5. Tandaskan bahwa ucapan lisan sangat bergantung pada
sinyal non-verbal, sehingga pembicara dan pendengar dapat
saling mendengarkan dengan baik, mempertahankan
penyampaian yang halus antara pembicara dan pendengar
dan menambahkan informasi lebih lanjut pada pesan-pesan
harfiah yang disampaikan
The relationship betweenverbal and non-verbalsignals
6. Hubungan antara sinyal lisan dan non-verbal makin diperinci oleh Knapp (1978). Dia
mengidentifikasi enam cara yang berbeda di mana perilaku non-verbal dapat berhubungan
dengan perilaku verbal. Ini adalah:
01.
Repeating
03.
Substituting
02.
Contradicting
04.
Complementing
05. 06.
Accenting Regulating
7. The expression of feelings
While Bolton (1986)Mengakui bahwa ada tumpang tindih
yang cukup banyak antara jenis informasi yang disampaikan
secara lisan dan non-verbal, ia menyatakan bahwa kata-kata
cenderung terbaik untuk menyampaikan informasi faktual
dan sinyal non-verbal adalah yang terbaik untuk
menyampaikan emosi.
8. Sebagian besar dari kita merasa lebih mudah untuk
mengendalikan kata-kata yang kita ucapkan daripada
mengendalikan cara kita berperilaku dan sinyal non-
verbal yang kita kirim. Sinyal Non-verbal
memberikan banyak sekali data tentang keadaan
emosi (seperti kemarahan) dan sikap antarpribadi
(misalnya marah kepada orang tertentu).
9. Determining meaning
Sinyal lisan dan non-verbal perlu didengarkan bersama-sama
jika kita ingin memahami dengan benar pesan-pesan yang
disampaikan oleh sang pembicara. Dilihat dari ruang isolasi, sulit
untuk memastikan arti sinyal apapun. Knapp (1978) berpendapat
bahwa sinyal non-verbal bisa memiliki beragam arti dan banyak
arti.
10. Patterson (1988, 1995) berpendapat bahwa ketika menafsirkan arti
sinyal-sinyal nonverbal kita perlu memberikan perhatian pada
sifat relasional dari perilaku dan fungsi yang dianggap dari
pertukaran.
11. Ia juga memperingatkan untuk tidak mengadopsi pandangan
redusionisme dan menekankan pentingnya pendekatan multi-
channel yang melibatkan menghadiri hubungan saling tergantung
dan terkoordinasi antara, misalnya, ekspresi wajah, ekspresi non-
verbal dan saluran lainnya
12. The face
Kita sering memberikan banyak perhatian pada wajah orang lain
karena itu merupakan sumber yang kaya dari ekspresi emosi dan
isyarat interaksi. Sejumlah penelitian telah berupaya mengidentifikasi
emosi-emosi yang paling mudah dibedakan dari ekspresi wajah
13. Masalah utamanya adalah bahwa subjek mungkin
mengekspresikan lebih dari satu emosi pada saat yang sama
(misalnya kekecewaan dan kemarahan), sehingga menyajikan
ekspresi membingungkan. Tidak kurang dari itu, ada bukti
bahwa kita mampu mengidentifikasi enam keadaan
emosional utama (kejutan, ketakutan, kemarahan, jijik,
kebahagiaan dan kesedihan) tanpa terlalu banyak kesulitan