Dokumen tersebut membahas tentang pengertian filsafat ilmu, objek yang dikaji filsafat ilmu, dan metode-metode yang digunakan filsafat ilmu. Filsafat ilmu mempelajari hakekat ilmu dengan menelaah objek, proses, dan kegunaan ilmu."
2. 2
HAKEKAT FILSAFAT
Pengertian Filsafat
Ke Arah Pemikiran Filsafat
Jenis manusia dalam kehidupan ini berdasarkan pengetahuannya :
• Orang yang mengetahui tentang apa yang diketahuinya;
• Orang yang mengetahui tentang apa yang tidak diketahuinya;
• Orang yang tidak mengetahui tentang apa yang diketahuinya;
• Orang yang tidak mengetahui tentang apa yang tidak diketahuinya.
•
• Orang yang dapat memperoleh pengetahuan yang benar apabila orang
• tersebut termasuk golongan 1a dan sekaligus 1b yaitu :
• a. Orang yang mengetahui tentang apa yang diketahuinya;
• b. Orang yang mengetahui apa yang tidak diketahuinya.
• Dengan demikian maka filsafat didorong untuk mengetahui :
• a. Apa yang telah kita ketahui
• b. Apa yang belum kita ketahui
3. 3
•
• Pengetahuan diperoleh dari
rasa ingin tahu
• Kepastian dimulai dengan rasa
ragu-ragu
• Filsafat dimulai dari kedua-
duanya
4. 4
Orang mampu berfilsafat apabila :
• a. Rendah hati
Memahami bahwa tidak semuanya akan dapat diketahui
dan merasa dirinya kecil dibandingkan dengan kebesaran
alam semesta.
Filsuf Faust mengatakan : ”Nah disinilah aku, si bodoh yang malang,
tak lebih pandai dari sebelumnya”
Sokrates menyadari kebodohannya dan bilang ” Yang saya ketahui
adalah bahwa saya tak tahu apa-apa”
• b. Bersedia untuk mengoreksi diri
• c. Berani berterus terang terhadap seberapa jauh
kebenaran yang sudah kita jangkau
5. Ilmu merupakan pengetahuan yang kita alami sejak
bangku sekolah dasar sampai pendidikan lanjutan dan
perguruan tinggi.
Berfilsafat tentang ilmu berarti kita berterus terang kepada
diri sendiri :
• Apakah yang sebenarnya yang saya ketahui tentang ilmu;
• Apakah ciri-ciri yang hakiki tentang ilmu dibanding dengan yang
bukan ilmu;
• Bagaimanakah saya tahu bahwa ilmu yang saya ketahui memang
benar;
• Kriteria apa untuk menentukan kebenaran;
• Mengapa kita harus mempelajari ilmu;
• Apakah kegunaan ilmu itu ?
5
6. 6
Berfilsafat antara lain meliputi :
• Apakah ilmu yang telah ada sudah benar
• Mengapa kita harus mempelajari ilmu
• Apakah kegunaan ilmu itu
• Apakah ilmu yang ada sudah meliputi semua
aspek kehidupan
• Dimanakah batas cakupan ilmu.Apakah ada
aspek kehidupan yang tidak dapat dijelaskan
oleh ilmu
• Apakah kelemahan dan kekurangan ilmu
7. 7
Berfilsafat adalah merenung
Orang berfilsafat diibaratkan
• Seseorang di malam hari yang cerah memandang ke langit
melihat bintang-bintang yang bertaburan dan merenungkan
hakekat dirinya dalam lingkungan alam semesta.
• Disamping itu juga menyadari tanah tempat berpijaknya dan
ingin membongkarnya secara fundamental.
• Hamlet berkata ” Ah Horaito, masih banyak lagi di langit dan
di bumi, selain yang terjaring dalam filsafatmu ”
8. Contoh kelemahan/kepicikan sebagian ilmuwan :
• Ahli fisika nuklir memandang rendah ahli ilmu sosial;
• Lulusan IPA merasa lebih tinggi dibanding lulusan IPS;
• Ilmuwan memandang rendah pengetahuan lain;
• Ilmuwan meremehkan moral, agama, dan estetika;
• Sebaiknya ilmuwan tersebut bertengadah ke bintang-bintang
dan kalau dia normal akan berkata ” Lho, kok masih ada langit
lain di luar tempurung kita” dan akhirnya dia menyadari
kebodohannya.
• Pada saat itu Socrates berkata : ”Ternyata saya tak tahu apa-
apa”.
8
9. Selanjutnya Socrates berpikir filsafati :
• Dia tidak percaya bahwa ilmu yang sudah dimilikinya
itu benar;
• Apakah kriteria untuk menyatakan kebenaran;
• Apakah kriteria yang digunakan tersebut sudah benar
• Apakah hakekat kebenaran itu sendiri.
• Socrates berpikir tentang ilmu secara mendalam dan
ini merupakan karakteristik berpikir filsafat yang
kedua yaitu mendasar.
9
10. Manakah titik awal dan titik akhir ?
• Pertanyaan-pertanyaan tersebut berputar-putar dan melingkar yang
seharusnya mempunyai titik awal dan titik akhir.Namun bagaimana
menentukan titik awal?
• Akhirnya untuk menentukan titik awal, kita hanya berspekulasi.Inilah
karakteristik berpikir filsafat yang ketiga yaitu spekulatif.
• Akhirnya kita menyadari bahwa semua pengetahuan yang sekarang
ada dimulai dari spekulasi. Dari serangkaian spekulasi kita dapat
memilih buah pikiran yang dapat diandalkan yang merupakan titik
awal dari penjelajahan pengetahuan
• Dengan demikian lengkaplah 3 karakter berpikir filsafat yaitu
meneyeluruh, mendasar dan spekulatif.
10
11. Filsafat Peneratas Pengetahuan
Seorang yang skeptis berkata : Sudah ribuan tahun orang
berfilsafat namun selangkahpun dia tidak maju. Sepintas
lalu kelihatannya memang demikian namun
kesalahpahaman tersebut dijawab oleh Will Durant.
Will Durant mengatakan : Filsafat diibaratkan sebagai
pasukan marinir yang merebut pantai untuk pendaratan
pasukan infanteri sedangkan infanteri sebagai ilmu.
Filsafatlah yang memenangkan tempat berpijak bagi ilmu,
setelah itu ilmulah yang menyempurnakan kemenangan.
Setelah penyerahan dilakukan, maka filsafatpun pergi
untuk menjelajah kembali ke tempat lain.
11
12. Ilmu bermula dari Filsafat
• Semua ilmu, baik ilmu alam atau ilmu sosial
bermula dari filsafat. Sebagai contoh, nama asal
fisika adalah filsafat alam, nama asal ekonomi
adalah filsafat moral. Dulu bidang penjelajahan
ilmu luas, kemudian dalam perkembangan
selanjutnya menyempit atau bersifat sektoral.
Sebagai contoh filsafat moral dikaitkan dengan
kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya yang kemudian berkembang menjadi ilmu
ekonomi.
12
13. Bidang Telaahan Filsafat
• Filsafat menelaah segala masalah yang
mungkin dapat dipikirkan oleh manusia pada
zamannya, misalnya mengenai UFO
(Unidentified Flying Object/Objek terbang
yang tidak dikenal).Di sini timbul
pertanayaan, apakah hanya manusia saja
sebagai satu-satunya penghuni jagad raya ini.
( lihat lampiran I)
13
14. Seorang profesor yang penuh humor mengatakan bahwa yang
dikaji oleh filsafat :
• What is a man
• What is
• What
• Semula fisuf mempelajari tentang apa sebenarnya manusia itu.
• Kemudian mempelajari apa sebenarnya kehidupan.
• Akhirnya filsuf mengatakan ”what” tentang yang ditanyakan
kepadanya setelah dia tidak tertarik mendengarkan uraian
panjang lebar yang tidak ilmiah. Bagi dia semua itu GIGO
(Garbage In, Garbage Out/Sampah yang masuk, sampah yang
keluar) Filsuf hanya mau mendengarkan kalau uraian tersebut
ilmiah.
14
15. Permasalahan yang Dikaji Filsafat
• Logika ( benar dan salah )
• Etika ( baik dan buruk )
• Estetika ( indah dan jelek )
Tambahan :
• Metafisika (zat dan pikiran )
• Politik ( organisasi pemerintahan yang ideal ).
15
16. Filsafat Ilmu
• Filsafat Ilmu merupakan bagian dari filsafat
pengetahuan yang secara spesifik
mengkaji hakekat ilmu.
Meskipun secara metodologis ilmu tidak
membedakan antara ilmu alam dan ilmu
sosial, namun karena permasalahan teknis
yang bersifat khas, maka filsafat ilmu sering
dibagi menjadi ilmu-ilmu alam dan ilmu-ilmu
sosial.
16
17. Filsafat ilmu menelaah antara lain :
• Objek apa yang ditelaah ilmu
• Bagaimana wujud objek tadi
• Hubungan antara objek dengan daya tangkap
manusia
• Bagaimana proses terjadinya ilmu
• Kegunaan ilmu
• Bagaimana hubungannya dengan kaidah
moral
17
18. Pada hakekatnya telaahan tersebut digolongkan
menjadi :
• Ontologi, apa yang dikaji oleh ilmu
• Epistemologi, bagaimana caranya
memperoleh ilmu
• Aksiologi, apa kegunaan ilmu
18
19. 19
Pengertian Filsafat
a.Arti secara etimologi
• Kata filsafat berasal dari bahasa Yunani
philosophia yang terdiri dari kata philein
artinya cinta dan sophia artinya kebijaksanaan,
sehingga artinya cinta terhadap kebijaksanaan
20. 20
Arti secara terminologi
– Plato
Filsafat adalah pengetahuan yang berminat
mencapai pengetahuan kebenaran yang asli
– Aristoteles
Filsafaf adalah ilmu (pengetahuan) yang
meliputi kebenaran yang terkandung di
dalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika,
retorika,etika,ekonomi,politik, dan estetika
(filsafat keindahan)
21. Lanjutan
Hasbullah Bakry : Ilmu filsafat adalah ilmu yang
menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam
mengenai ketuhanan, alam semesta, dan
manusia sehingga dapat menghasilkan
pengetahuan tentang bagaimana hakekatnya
sejauh yang dapat dicapai akal manusia dan
bagaimana sikap manusia itu seharusnya setelah
mencapai pengetahuan itu.
21
22. Objek Filsafat
• Objek Formal ,
sudut pandang yang menyeluruh secara
umum sehingga dapat mencapai hakekat dari
objek materialnya.Misalnya objeknya
“manusia” yang dapat ditinjau dari berbagai
sudut pandangan, di antaranya psikologi,
antropologi, sosiologi, dan sebagainya
22
23. Objek Material
Sesuatu yang dimasalahkan oleh filsafat atau disorot oleh suatu
disiplin ilmu.
Ada beberapa pengertian :
• Segala bentuk pemikiran manusia tentang sesuatu yang ada dan mungkin ada
• Segala persoalan pokok yang dihadapi manusia saat dia berpikir tentang dirinya
dan tempatnya di dunia
• Segala pengetahuan manusia serta apa yang ingin diketahui manusia
Dalam hal ini permasalahan yang dikaji oleh filsafat :
• Logika ( benar dan salah )
• Etika ( baik dan buruk )
• Estetika ( indah dan jelek )
• Metafisika (zat dan pikiran
23
24. Metode Filsafat
– Metode Kritis,
menganalisis istilah atau suatu pendapat
– Metode Intuitif,
melalui intuisi akan tercapai pemahaman langsung mengenai suatu kenyataan
– Metode Skolastik,
bertitik tolak dari definisi-definisi atau prinsip-prinsip diperoleh kesimpulan-
kesimpulan
– Metode Geometris,
melalui analisis tentang hal yang kompleks, diperoleh suatu hakekat yang
sederhana
– Metode Empiris,
melalui pengalaman-pengalaman disusunlah secara geometris suatu
kesimpulan
24
25. Metode Filsafat
(Lanjutan)
– Metode Transendental, melalui pengertian tertentu kemudian
dianalisis dengan memperhatikan syarat-syarat yang penting.Metode
ini disebut juga metode Neo Skolastik
– Metode Fenomenologis, secara sistematis memperhatikan
gejala-gejala sehingga terlihat hakekat-hakekat yang murni
– Metode Dialektis, melalui dinamika pemikiran yaitu tesis,
antithesis, dan sintesis akan diperoleh hakekat kenyataan
– Metode Neo Positivistis, kenyataan dipahami dengan jalan
menggunakan aturan-aturan yang positif atau yang berlaku
– Metode Analitika Bahasa, menganalisa ucapan-ucapan filosofis
dengan jalan menganalisa melalui pemakaian bahasa sehari-hari.
25
26. Ciri-Ciri Filsafat
Radikal, berpikir sampai ke akar-akarnya
Universal, berpikir tentang hal-hal yang bersifat umum dan bukan parsial;
Konseptual, hasil generalisasi dari pengalaman individual;
Koheren dan konsisten, sesuai dengan kaidah-kaidah berpikir logis dan
tidakmengandung kontradiksi;
Sistematik, kebulatan dari sejumlah unsur yang saling berhubungan
menurut tata pengaturan untuk mencapai sesuatu maksud
Komprehensif, mencakup secara menyeluruh, misalnya alam semesta
secara keseluruhan;
Bebas, hasil dari pemikiran yang bebas dari berbagai prasangka sosial,
historis,kultural, maupun religious;
Bertanggung jawab, terhadap hati nurani dan kepada orang lain.
26
27. Asal Filsafat, Peranan Filsafat dan Aliran/Mazhab
dalam Filsafat
Asal Filsafat
Hal yang mendorong manusia untuk berfilsafat :
• Keheranan
• Kesangsian
• Kesadaran akan keterbatasan,karena merasa dirinya
sangat kecil, sering menderita, dan sering mengalami
kegagalan mendorong pemikiran bahwa di luar
manusia yang terbatas, pasti ada sesuatu yang tidak
terbatas
27
28. Peranan Filsafat
Pendobrak
Berabad-abad manusia tertawan dalam penjara tradisi, kebiasaan, dan
mistik. Dengan filsafat, manusia mendobrak penjara tersebut dan
menyadarkan bahwa kehidupan dalam penjara adalah kehidupan yang
tidak benar.
Pembebas
Filsafat bukan hanya mendobrak penjara tersebut, tetapi juga berhasil
membawa keluar manusia dari penjara tersebut dan meninggalkan
kebodohan, kepicikan, ketidakteraturan, kesesatan berpikir serta menuju
ke dunia rasionalitas yang bebas dari hal-hal yang mengekang akal budi
manusia
Pembimbing
Filsafat kemudian membimbing manusia untuk berpikir rasional, luas,
mendalam, sistematis, integral, dan koheren.
28
29. Aliran/Mazhab dalam Filsafat
• Aliran Natural Phylosophi, yang menghargai alam dan
wujud setinggi tingginya dan menganggap bahwa alam
bersifat abadi
• Aliran Ketuhanan, mengakui zat-zat yang metafisik
• Aliran Mistik, menganjurkan manusia jangan hanya
menjangkau alam indrawi tetapi juga alam non indrawi
agar sempurna
• Aliran Kemanusiaan, menghargai manusia setinggi
mungkin karena kesanggupan manusia memperoleh
pengetahuan
29
30. Kegunaan Filsafat
Kegunaan secara umum
• Diperoleh pengertian yang mendalam tentang manusia dan dunia
• Diperoleh kemampuan untuk menganalisis secara terbuka dan kritis tentang
berbagai gejala dari bermacam pandangan
• Diperoleh dasar metode dan wawasan yang lebih mendalam serta kritis
dalam melaksanakan studi pada ilmu-ilmu khusus
(Menurut pendapat Franz Magnis Suseno)
• Diperoleh kenikmatan yang tinggi dalam berfilsafat (Plato)
• Dengan berfilsafat manusia berpikir dan karena berpikir maka manusia ada.
Menurut Rene Descartes : karena berpikir maka saya ada (cogito ergo sum)
• Diperoleh kesadaran akan kepentingan yang memberi semangat kepada
seluruh usaha peradaban (Alfred North Whitehead)
• Filsafat merupakan sumber penyelidikan berdasarkan eksistensi tentang
manusia (Maurice Marleau Ponty)
30
31. Lanjutan Kegunaan Filsafat
Kegunaan secara khusus
( dalam lingkungan sosial budaya Indonesia menurut Franz Magnis
Suseno)
• Menghadapi tantangan modernisasi melalui perubahan pandangan
hidup, nilai-nilai dan norma filsafat agar dapat bersikap terbuka dan
kritis
• Filsafat merupakan sarana yang baik untuk menggali kebudayaan,
tradisi, dan filsafat Indonesia serta untuk mengimplementasikannya
• Sebagai kritik yang membangun terhadap berbagai ketidakadilan sosial
dan pelanggaran hak asasi manusia
• Merupakan dasar yang paling luas dan kritis dalam kehidupan
intelektual di lingkungan akademis
• Menyediakan dasar dan sarana bagi peningkatan hubungan antar umat
beragama berdasarkan Pancasila.
31
33. Lanjutan Cabang Filsafat
• Sosiologi
• Estetika ( Fisafat Seni )
• Metafisika
• Politik ( Filsafat Pemerintahan )
• Filsafat Agama
• Filsafat Ilmu
• Filsafat Pendidikan
• Filsafat Hukum
• Filsafat Sejarah
• Filsafat Matematika
33
34. Filsafat dan Agama
• Semula filsafat dianggap sangat bertentangan dengan ajaran
agama, khususnya agama Islam. Namun kemudian menurut Ibn
Rusyd, antara filsafat dan agama sesungguhnya tidak ada
pertentangan. Agama justru mewajibkan pemeluknya untuk
belajar filsafat.
• Jika filsafat mempelajari secara kritis tentang segala wujud
yang ada dan merenungkannya sebagai petunjuk bahwa ada
sang pencipta maka sesungguhnya antara apa yang dikaji oleh
filsafat dan apa yang dianjurkan oleh syari’ah telah saling
bertemu. Dengan kata lain bisa dikatakan bahwa mempelajari
filsafat sesungguhnya telah diwajibkan oleh syari’ah
34
35. Ilmu dan Agama
• Ilmu dan teknologi amat bermanfaat bagi peradaban manusia. Namun
pada sisi lain ilmu dan teknologi juga mengakibatkan kerusakan bagi
peradaban manusia.
• Einstein pernah bilang bahwa ilmu tanpa agama adalah buta dan agama
tanpa ilmu akan lumpuh
• Apabila tanpa agama maka ilmu akan membawa manusia ke jurang
malapetaka.
Contohnya, pada saat ini terdapat 40.000 kepala nuklir yang berkekuatan
1 juta kali bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima 63 tahun yang lalu.
Kekuatan ini cukup untuk menghancurkan bumi menjadi berkeping-
keping.
35
36. Jalinan Ilmu, Filsafat, dan Agama
Filsafat Pengembang Ilmu
• Filsafat merupakan pionir untuk mendobrak suatu
ilmu yang meragukan yang akhirnya dapat melihat
kebenaran yang hakiki.Setelah itu, ilmulah yang
menyempurnakan dan memanfaatkan
kemenangan.Filsafat kemudian pergi untuk
menjelajah ke laut lepas mencari daerah lain.
• Dengan demikian filsafat adalah pengembang ilmu.
36
37. Jalinan Ilmu, Filsafat, dan Agama
(Lanjutan)
Semula Ilmu disebut Filsafat
• Semua ilmu, baik ilmu alam maupun ilmu
sosial, semula sebagai filsafat.
• Contoh : Ilmu Fisika yang ditulis oleh Issac
Newton semula bernama Filsafat Alam.
37