SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
KONSEP HUMANIORA DAN DASAR FILSAFAT
Yona Desni Sagita, S.ST.,M.Kes
Pengantar Filsafat
• Apakah mungkin manusia berhenti berpikir? Tak ada yang
dipikirkan dalam hidupnya? Tentu jawabannya tidak, karena
manusia itu makhluk yang gemar bertanya dan selalu
mencari terus menerus jawaban yang benar atau yang
dianggap benar.
• Manusia itu makhluk yang cenderung dan mencintai
kebenaran itulah awal dari arti filsafat atau Philoshopia
yang merupakan rangkaian dari asal kata “Philos atau
philein” dan “Shopia atau sofein” yang memiliki arti
“mencintai kebijaksanaan/ kebenaran”
PENGERTIAN FILSAFAT
Filsafat dapat diartikan sebagai kegiatan dan hasil berpikir
dengan perenungan mendalam, radikal, kritikal dan sistematik
untuk memperoleh pengetahuan yang hakiki dari segala sesuatu
Secara etimologi (philein/Philo = cinta, sofia=kebijaksanaan)
3
Arti praktis filsafat
• Filsafat adalah alam berfikir atau alam pikiran, berfilsafat
adalah berfikir.
• Langeveld berpendapat bahwa filsafat adalah suatu
perbincangan mengenai segala hal, sarwa sekalian alam
secara sistematis sampai ke akar-akarnya.
• Sebuah wacana atau perbincangan mengenai segala hal
secara sistematis sampai konsekwensi terakhir bertujuan
menemukan hakekatnya (kebenaran, kebaikan dan
keindahan).
Penjelasan Definisi Filsafat
• Bahwa filsafat memiliki ciri kegiatan berupa pembicaraan yang
mengandalkan pada pemikiran, tanpa verifikasi uji empiris.
“Perbincangan dengan menutup mata” kata Martinus Antonius
Weselinus (MAW) Brouwer, artinya keputusan atau pendapat filsafat
tidak perlu didasari bukti kebenaran, baik melalui ekperimentasi
maupun pencarian data lapangan.
• Bahwa apa yang dibicarakan (materi) filsafat adalah segala hal yang
menyangkut keseluruhan sarwa yang ada sehingga disebut
perbincangan universal. Tidak ada yang tidak dibicarakan oleh
filsafat. Ada atau tidak ada permasalahan, semua diperbincangkan
oleh filsafat.
• Perbincangan filsafat dilakukan secara teratur menurut sistem
yang berlaku sehingga tahapan-tahapannya mudah diikuti.
Perbincangan tersebut tepat atau tidak dapat diikuti dan diuji
oleh orang lain.
• Perbincangan sampai ke akar-akarnya permasalahan, sampai
pada konsekwensinya yang terakhir, yang merupakan ciri khas
berfikir filsafat. Kalau ilmu bertitik tolak dari asumsi (keyakinan
filsafati) maka filsafat membangun atau memperbincangkan
asumsi tersebut.
Pythagoras menyebut dirinya philosophos “lover of
wisdom”
Encyclopedia Britannica “ philosophy is derived from
the composite greek noun philosophia means the love
of pursuit wisdom”
Clarence I. Lewis, filsafat merupakan suatu proses
refleksi dari bekerjanya akal yang bersifat
kontemplatif, yang tidak dibarengi dengan observasi
empirik maupun pengujian empirik
DEFINISI-
DEFINISI (1)
• Sokrates dan Plato (427 – 347 SM), filsafat
adalah pengetahuan tentang segala
sesuatu yang ada.
• Aristoteles (384 – 322 SM), filsafat adalah
ilmu pengetahuan yang meliputi
kebenaran, di dalamnya terkandung ilmu:
matematika, logika, retorika, etika,
politik, ekonomi, estetika. Dalam hal ini
filsafat menyelidiki sebab dan azas segala
sesuatu
• Marcus T. Cicero (106 – 43 SM), filsafat
adalah pengetahuan tentang sesuatu yang
maha agung dan usaha-usaha untuk
mencapainya.
8
9
DEFINISI-DEFINISI (2)
• Al Farabi (950 M), filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam
maujud dan bertujuan menyelidiki hakekat yang sebenarnya.
• Imanuel Kant (1724 – 1804 M), filsafat adalah ilmu pokok dan
pangkal segala pengetahuan yang mencakup (misalnya):
• apakah yang dapat kita ketahui?  dijawab oleh metafisika,
• apakah yang dapat kita kerjakan?  dijawab oleh etika,
• sampai dimanakah pengaharapan kita?  dijawab oleh
antropologi.
TUGAS DAN DEFINISI UMUM FILSAFAT 10
Tugas filsafat bukanlah
menjawab pertanyaan
kita, namun
mempersoalkan
jawaban yang diberi
oleh kita (Socrates).
Filsafat adalah ilmu
yang mempelajari
dengan sungguh-
sungguh hakikat
kebenaran segala
sesuatu.
• Ciri pemikiran filsafat:
1. Universal (manusia, keadilan, kebebasan dsb)
2. Tidak faktual, membuat dugaan yang masuk
akal (spekulatif) mengenai sesuatu dengan
tidak berdasarkan bukti
3. Bersangkutan dengan nilai
4. Berkaitan dengan arti, penggunaan kalimat
yang logis dan bahasa yang tepat
Ciri-ciri Berpikir Filsafat
Radikal; sampai ke
akar persoalan
Kritis; tanggap thd
persoalan yg
berkembang
Rasional; sejauh
dpt dijangkau akal
manusia
Reflektif;
mencerminkan
pengalaman
pribadi.
Konseptual; hasil
konstruksi
pemikiran
Koheren; runtut,
berurutan.
Konsisten; berpikir
lurus/tdk
berlawanan.
Sistematis; saling
berkaitan.
Metodis; ada cara
utk memperoleh
kebenaran.
Komprehensif;
menyeluruh
Bebas &
bertanggungjawab
Tujuan Filsafat
•Tujuan filsafat adalah mencari, menggali
dan mengumpulkan pengetahuan sebanyak
mungkin, mengajukan kritik dan menilai
pengetahuan ini, menemukan hakekatnya
dan mengaturnya dalam bentuk yang
sistematis
Obyek Filsafat
•Obyek filsafat adalah segala sesuatu yang
ada, baik yang secara kongkrit dapat
diamati, maupun yang hanya dapat
ditangkap atau diketahui dengan berpikir
secara abstrak
OBYEK MATERIAL FILSAFAT
Mengungkapkan pengembangan manusia sebagai
materi (bahan) yang dikupas/dipelajari. Obyek
material ini dipelajari juga oleh berbagai sudut
(ilmu), misal: fisika, sejarah, agama dan sastra.
Obyek material filsafat ilmu:
manusia, dunia, dan akhirat
15
OBYEK FORMAL FILSAFAT
mempelajari “berbagai sudut (ilmu)”  obyek formal
ialah cara pendekatan pada suatu obyek material
yang khas/unik, sehingga mengkhususkan bidang
bersangkutan seperti fisika, sejarah, sastra
(pengetahuan).
Obyek formal filsafat ilmu:
cara pendekatan tentang manusia (filsafat manusia),
dunia, dan akhirat (filsafat ketuhanan)
16
BIDANG KAJIAN/SISTIMATIKA FILSAFAT
18
CABANG-CABANG FILSAFAT (1)
1. Filsafat etika (menyoroti tingkah laku manusia agar ia hidup
dan berperilaku baik)
2. Filsafat pengetahuan (menyoroti/membahas atas manusia,
alam, ketuahanan dan patokan-patokan: yang benar) 
menurut faktanya/ kenyataannya disadari dengan tepat.
* Tugas Filsafat Pengetahuan adalah menyoroti gejala
pengetahuan manusia berdasarkan sudut sebab
musabab pertama.
19
CABANG-CABANG FILSAFAT (2)
3. Fokusnya pada (a) apakah suatu pengetahuan
itu benar, tepat, terpercaya, tidak berubah? (b)
atau apakah suatu pengetahuan itu berubah-
ubah terus, bergerak, berkembang? (c) jika
berkembang kemana arahnya?
4. Gejala pengetahuan dilihat sebagai obyek
material Filsafat Pengetahuan; sedangkan
Filsafat Ilmu pengetahuan mempelajari gejala
ilmu-ilmu pengetahuan
20
CABANG-CABANG FILSAFAT (3)
4. Gejala pengetahuan dilihat sebagai obyek
material Filsafat Pengetahuan; sedangkan
Filsafat Ilmu pengetahuan mempelajari
gejala ilmu-ilmu pengetahuan
ALIRAN FILSAFAT 21
• Hedonisme, menurut kodratnya manusia mengusahakan kenikmatan.
Kenikmatan merupakan sesuatu yang paling tinggi nilainya bagi
manusia.
• Utilisme, sesuatu itu dikatakan baik/benar bila bermanfaat atau
berguna.
• Deontologi, sesuatu itu baik karena orang bersedia melakukan apa yang
menjadi kewajibannya, ia berkehendak baik. Ia bertindak sesuai dengan
kewajibannya – saya bertindak, karena saya berkehendak untuk
bertindak, karena bertindak itu menjadi kewajiban moral (baik)
PENDEKATAN DALAM MEMPELAJARI FILSAFAT
• Menurut Dony Gahral Adian (2002) terdapat
empat pendekatan dalam memahami
filsafat:
• Pendekatan Definisi
• Pendekatan Sistimatika
• Pendekatan Tokoh
• Pendekatan Sejarah
Pendekatan filsafat yg bersifat argumentatif
•Metode kritis reflektif
•Metode dialogis
•Metode interpretatif
•Metode dialektis
Pengalaman
Pandangan teoritis
Metode dialektis
• Metode Dialektika Hegel Metode yg melihat kemajuan
(progress) pengetahuan atas dasar solusi di mana di
dalamnya terdapat perubahan krn adanya kontradiksi
• Dasar metode Hegel:
tesis – antitesis – sintesis ( tesa-antitesa-sintesa)
Metode – Segitiga Hegel
• bagan
tesa
antitesa
sintesa
Sudut pandang Terhadap Filsafat
Terdapat tiga sudut pandang dalam melihat filsafat,
yaitu:
1.Filsafat sebagai metode berfikir (Philosophy as a
method of thought)
2.Filafat sebagai pandangan hidup (Philosophy as a
way of life)
3.Filsafat sebagai ilmu (Philosophy as a science)
Filsafat sebagai metode
berfikir berarti filsafat
dipandang sebagai suatu cara
manusia dalam memikirkan
tentang segala sesuatu secara
radikal dan menyeluruh.
Filsafat sebagai Pandangan Hidup,
Mengacu pada suatu keyakinan
yang menjadi dasar dalam
kehidupan, baik intelektual,
emosional, maupun praktikal.
Sudut pandang Terhadap Filsafat
Filsafat sebagai Ilmu, Artinya
melihat filsafat sebagai suatu
disiplin ilmu yang mempunyai
karakteristik yang khas sesuai
dengan sifat suatu ilmu.
Kebenaran Filsafat
• Setiap manusia bertanya, mesti membutuhkan jawaban yang benar,
permasalahannya adalah apakah kebenaran itu? Ini merupakan
masalah penting dalam filsafat pada umumnya, khususnya dalam
filsafat ilmu. Kebenaran merupakan hasil penilaian, lalu apa yang
menjadi dasar penilaian itu?. Boleh jadi subyektif, yaitu berdasarkan
norma, nilai dan keyakinan orang. Boleh jadi juga obyektif, yaitu
berdasarkan ukuran-ukuran, manfaat, dan lain-lain terhadap
obyeknya sendiri.
• Ada dua kemungkinan dasar pengukuran kebenaran, yaitu kebenaran
apriori atau hipotesis, yaitu kebenaran berdasarkan akal semata,
secara logika tanpa memerlukan bukti empiris, dan kebenaran
aposteriori atau empiris yaitu, kebenaran yang ditemukan
dilapangan melalui suatu abstraksi berupa ukuran-ukuran dari wujud
apa yang ingin diketahui
• Immanuel Kant berpendapat bahwa ilmu pengetahuan harus
berdasar sintetis apriori dan analitis aposteriori. Maksudnya,
bahwa kebenaran ilmu pengetahuan itu harus berdasarkan
penggunaan akal atau pemikitan teoritis yang disebut hipotesis
dan teruji oleh bukti faktual yang menguatkan berupa hasil
pengukuran obyektif. Jika hipotesis telah terbukti didukung fakta
dilapangan maka kebenaran ilmiyah dinilai telah sah.
• Kebenaran filsafat tidak demikian, karena wacana filsafat
berdasar penggunaan atau pengembaraan akal semata, yaitu
sebuah kebanaran yang hakiki bersifat subyektif, hasil pandangan
pemikiran dari berbagai sudut pandang pemikiran. Oleh karena
itu tak bisa dibandingkan dalam arti baik, buruk dan benar-
salahnya.
• Suatu pemikiran yang mendalam dan jernih
sangat mungkin mencapai kebenaran tertinggi,
lebih tinggi daripada hasil pengukuran
dilapangan. Pengukuran dilapanganpun boleh
jadi kurang baik nilainya karena alat ukur yang
tidak canggih dan pengkurannya sendiri yang
tidak akurat.
• Adapun yang dimaksud dengan subyektif adalah
suatu pendapat berdasarkan kemampuan atau
keadaan dan sudut pandang subyek, sedangkan
obyektif adalah sesuai dengan keadaan obyek
atau wujudnya.
OPTIMASI FILSAFAT

More Related Content

Similar to OPTIMASI FILSAFAT

Pengertian dan tujuan filsafat ilmu pertemuan 2
Pengertian dan tujuan filsafat ilmu pertemuan 2Pengertian dan tujuan filsafat ilmu pertemuan 2
Pengertian dan tujuan filsafat ilmu pertemuan 2Agoes Rakbika
 
KUMPULAN MATERI FILSAFAT KLO.1O.pdf
KUMPULAN MATERI FILSAFAT KLO.1O.pdfKUMPULAN MATERI FILSAFAT KLO.1O.pdf
KUMPULAN MATERI FILSAFAT KLO.1O.pdfDwipratiwiGirsang
 
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.pptFilsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.pptari susanto
 
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.ppt
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.pptPENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.ppt
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.pptEFENDIDIANSYAH
 
filsafat pendidikan sljhfijdshfidshfjsdhfjdshkjfhdskj
filsafat pendidikan sljhfijdshfidshfjsdhfjdshkjfhdskjfilsafat pendidikan sljhfijdshfidshfjsdhfjdshkjfhdskj
filsafat pendidikan sljhfijdshfidshfjsdhfjdshkjfhdskjAfifahNuri
 
Kelompok 9 Filsafat Ilmu (A) Tugas Slide
Kelompok 9 Filsafat Ilmu (A) Tugas SlideKelompok 9 Filsafat Ilmu (A) Tugas Slide
Kelompok 9 Filsafat Ilmu (A) Tugas SlideRinda Fn
 
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.ppt
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.pptPENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.ppt
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.pptheri146962
 
TUGAS AKHIR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 5.pptx
TUGAS AKHIR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 5.pptxTUGAS AKHIR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 5.pptx
TUGAS AKHIR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 5.pptxBelaAndriani
 
Kelompok 6 Filsafat Ilmu Full Materi
Kelompok 6 Filsafat Ilmu Full MateriKelompok 6 Filsafat Ilmu Full Materi
Kelompok 6 Filsafat Ilmu Full MateriDimasBimaAndika
 
Materi 2_Filosofi STS.pdf
Materi 2_Filosofi STS.pdfMateri 2_Filosofi STS.pdf
Materi 2_Filosofi STS.pdfNiNyomanSuryani
 
KUMPULAN PPT FILSAFAT ILMU KEL 9.pptx
KUMPULAN PPT FILSAFAT ILMU KEL 9.pptxKUMPULAN PPT FILSAFAT ILMU KEL 9.pptx
KUMPULAN PPT FILSAFAT ILMU KEL 9.pptxMichelle943061
 
Makalah filsafat
Makalah filsafat Makalah filsafat
Makalah filsafat AnggiChaca
 
Filsafat dan-filsafat-pendidikan1
Filsafat dan-filsafat-pendidikan1Filsafat dan-filsafat-pendidikan1
Filsafat dan-filsafat-pendidikan1juniotrov
 
artikel falsafah kesatuan ilmu,Meta Fitriani..docx
artikel falsafah kesatuan ilmu,Meta Fitriani..docxartikel falsafah kesatuan ilmu,Meta Fitriani..docx
artikel falsafah kesatuan ilmu,Meta Fitriani..docxMetaFitriani1
 
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AWFILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AWDjoko Adi Walujo
 
197907122005011002_FILSAFAT ADPEND.ppt
197907122005011002_FILSAFAT ADPEND.ppt197907122005011002_FILSAFAT ADPEND.ppt
197907122005011002_FILSAFAT ADPEND.pptRoniSulisno2207921
 
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1Grunge Cobain
 

Similar to OPTIMASI FILSAFAT (20)

Pengertian dan tujuan filsafat ilmu pertemuan 2
Pengertian dan tujuan filsafat ilmu pertemuan 2Pengertian dan tujuan filsafat ilmu pertemuan 2
Pengertian dan tujuan filsafat ilmu pertemuan 2
 
KUMPULAN MATERI FILSAFAT KLO.1O.pdf
KUMPULAN MATERI FILSAFAT KLO.1O.pdfKUMPULAN MATERI FILSAFAT KLO.1O.pdf
KUMPULAN MATERI FILSAFAT KLO.1O.pdf
 
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.pptFilsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
 
Merumuskan kembali (makalah)
Merumuskan kembali (makalah)Merumuskan kembali (makalah)
Merumuskan kembali (makalah)
 
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.ppt
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.pptPENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.ppt
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.ppt
 
filsafat pendidikan sljhfijdshfidshfjsdhfjdshkjfhdskj
filsafat pendidikan sljhfijdshfidshfjsdhfjdshkjfhdskjfilsafat pendidikan sljhfijdshfidshfjsdhfjdshkjfhdskj
filsafat pendidikan sljhfijdshfidshfjsdhfjdshkjfhdskj
 
Kelompok 9 Filsafat Ilmu (A) Tugas Slide
Kelompok 9 Filsafat Ilmu (A) Tugas SlideKelompok 9 Filsafat Ilmu (A) Tugas Slide
Kelompok 9 Filsafat Ilmu (A) Tugas Slide
 
Makalah filsafat pendidikan2
Makalah filsafat pendidikan2Makalah filsafat pendidikan2
Makalah filsafat pendidikan2
 
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.ppt
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.pptPENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.ppt
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.ppt
 
TUGAS AKHIR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 5.pptx
TUGAS AKHIR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 5.pptxTUGAS AKHIR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 5.pptx
TUGAS AKHIR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 5.pptx
 
Kelompok 6 Filsafat Ilmu Full Materi
Kelompok 6 Filsafat Ilmu Full MateriKelompok 6 Filsafat Ilmu Full Materi
Kelompok 6 Filsafat Ilmu Full Materi
 
PERTEMUAN KE-2.ppt
PERTEMUAN KE-2.pptPERTEMUAN KE-2.ppt
PERTEMUAN KE-2.ppt
 
Materi 2_Filosofi STS.pdf
Materi 2_Filosofi STS.pdfMateri 2_Filosofi STS.pdf
Materi 2_Filosofi STS.pdf
 
KUMPULAN PPT FILSAFAT ILMU KEL 9.pptx
KUMPULAN PPT FILSAFAT ILMU KEL 9.pptxKUMPULAN PPT FILSAFAT ILMU KEL 9.pptx
KUMPULAN PPT FILSAFAT ILMU KEL 9.pptx
 
Makalah filsafat
Makalah filsafat Makalah filsafat
Makalah filsafat
 
Filsafat dan-filsafat-pendidikan1
Filsafat dan-filsafat-pendidikan1Filsafat dan-filsafat-pendidikan1
Filsafat dan-filsafat-pendidikan1
 
artikel falsafah kesatuan ilmu,Meta Fitriani..docx
artikel falsafah kesatuan ilmu,Meta Fitriani..docxartikel falsafah kesatuan ilmu,Meta Fitriani..docx
artikel falsafah kesatuan ilmu,Meta Fitriani..docx
 
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AWFILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
 
197907122005011002_FILSAFAT ADPEND.ppt
197907122005011002_FILSAFAT ADPEND.ppt197907122005011002_FILSAFAT ADPEND.ppt
197907122005011002_FILSAFAT ADPEND.ppt
 
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1
 

Recently uploaded

PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 

Recently uploaded (20)

PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 

OPTIMASI FILSAFAT

  • 1. KONSEP HUMANIORA DAN DASAR FILSAFAT Yona Desni Sagita, S.ST.,M.Kes
  • 2. Pengantar Filsafat • Apakah mungkin manusia berhenti berpikir? Tak ada yang dipikirkan dalam hidupnya? Tentu jawabannya tidak, karena manusia itu makhluk yang gemar bertanya dan selalu mencari terus menerus jawaban yang benar atau yang dianggap benar. • Manusia itu makhluk yang cenderung dan mencintai kebenaran itulah awal dari arti filsafat atau Philoshopia yang merupakan rangkaian dari asal kata “Philos atau philein” dan “Shopia atau sofein” yang memiliki arti “mencintai kebijaksanaan/ kebenaran”
  • 3. PENGERTIAN FILSAFAT Filsafat dapat diartikan sebagai kegiatan dan hasil berpikir dengan perenungan mendalam, radikal, kritikal dan sistematik untuk memperoleh pengetahuan yang hakiki dari segala sesuatu Secara etimologi (philein/Philo = cinta, sofia=kebijaksanaan) 3
  • 4. Arti praktis filsafat • Filsafat adalah alam berfikir atau alam pikiran, berfilsafat adalah berfikir. • Langeveld berpendapat bahwa filsafat adalah suatu perbincangan mengenai segala hal, sarwa sekalian alam secara sistematis sampai ke akar-akarnya. • Sebuah wacana atau perbincangan mengenai segala hal secara sistematis sampai konsekwensi terakhir bertujuan menemukan hakekatnya (kebenaran, kebaikan dan keindahan).
  • 5. Penjelasan Definisi Filsafat • Bahwa filsafat memiliki ciri kegiatan berupa pembicaraan yang mengandalkan pada pemikiran, tanpa verifikasi uji empiris. “Perbincangan dengan menutup mata” kata Martinus Antonius Weselinus (MAW) Brouwer, artinya keputusan atau pendapat filsafat tidak perlu didasari bukti kebenaran, baik melalui ekperimentasi maupun pencarian data lapangan. • Bahwa apa yang dibicarakan (materi) filsafat adalah segala hal yang menyangkut keseluruhan sarwa yang ada sehingga disebut perbincangan universal. Tidak ada yang tidak dibicarakan oleh filsafat. Ada atau tidak ada permasalahan, semua diperbincangkan oleh filsafat.
  • 6. • Perbincangan filsafat dilakukan secara teratur menurut sistem yang berlaku sehingga tahapan-tahapannya mudah diikuti. Perbincangan tersebut tepat atau tidak dapat diikuti dan diuji oleh orang lain. • Perbincangan sampai ke akar-akarnya permasalahan, sampai pada konsekwensinya yang terakhir, yang merupakan ciri khas berfikir filsafat. Kalau ilmu bertitik tolak dari asumsi (keyakinan filsafati) maka filsafat membangun atau memperbincangkan asumsi tersebut.
  • 7. Pythagoras menyebut dirinya philosophos “lover of wisdom” Encyclopedia Britannica “ philosophy is derived from the composite greek noun philosophia means the love of pursuit wisdom” Clarence I. Lewis, filsafat merupakan suatu proses refleksi dari bekerjanya akal yang bersifat kontemplatif, yang tidak dibarengi dengan observasi empirik maupun pengujian empirik
  • 8. DEFINISI- DEFINISI (1) • Sokrates dan Plato (427 – 347 SM), filsafat adalah pengetahuan tentang segala sesuatu yang ada. • Aristoteles (384 – 322 SM), filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran, di dalamnya terkandung ilmu: matematika, logika, retorika, etika, politik, ekonomi, estetika. Dalam hal ini filsafat menyelidiki sebab dan azas segala sesuatu • Marcus T. Cicero (106 – 43 SM), filsafat adalah pengetahuan tentang sesuatu yang maha agung dan usaha-usaha untuk mencapainya. 8
  • 9. 9 DEFINISI-DEFINISI (2) • Al Farabi (950 M), filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam maujud dan bertujuan menyelidiki hakekat yang sebenarnya. • Imanuel Kant (1724 – 1804 M), filsafat adalah ilmu pokok dan pangkal segala pengetahuan yang mencakup (misalnya): • apakah yang dapat kita ketahui?  dijawab oleh metafisika, • apakah yang dapat kita kerjakan?  dijawab oleh etika, • sampai dimanakah pengaharapan kita?  dijawab oleh antropologi.
  • 10. TUGAS DAN DEFINISI UMUM FILSAFAT 10 Tugas filsafat bukanlah menjawab pertanyaan kita, namun mempersoalkan jawaban yang diberi oleh kita (Socrates). Filsafat adalah ilmu yang mempelajari dengan sungguh- sungguh hakikat kebenaran segala sesuatu.
  • 11. • Ciri pemikiran filsafat: 1. Universal (manusia, keadilan, kebebasan dsb) 2. Tidak faktual, membuat dugaan yang masuk akal (spekulatif) mengenai sesuatu dengan tidak berdasarkan bukti 3. Bersangkutan dengan nilai 4. Berkaitan dengan arti, penggunaan kalimat yang logis dan bahasa yang tepat
  • 12. Ciri-ciri Berpikir Filsafat Radikal; sampai ke akar persoalan Kritis; tanggap thd persoalan yg berkembang Rasional; sejauh dpt dijangkau akal manusia Reflektif; mencerminkan pengalaman pribadi. Konseptual; hasil konstruksi pemikiran Koheren; runtut, berurutan. Konsisten; berpikir lurus/tdk berlawanan. Sistematis; saling berkaitan. Metodis; ada cara utk memperoleh kebenaran. Komprehensif; menyeluruh Bebas & bertanggungjawab
  • 13. Tujuan Filsafat •Tujuan filsafat adalah mencari, menggali dan mengumpulkan pengetahuan sebanyak mungkin, mengajukan kritik dan menilai pengetahuan ini, menemukan hakekatnya dan mengaturnya dalam bentuk yang sistematis
  • 14. Obyek Filsafat •Obyek filsafat adalah segala sesuatu yang ada, baik yang secara kongkrit dapat diamati, maupun yang hanya dapat ditangkap atau diketahui dengan berpikir secara abstrak
  • 15. OBYEK MATERIAL FILSAFAT Mengungkapkan pengembangan manusia sebagai materi (bahan) yang dikupas/dipelajari. Obyek material ini dipelajari juga oleh berbagai sudut (ilmu), misal: fisika, sejarah, agama dan sastra. Obyek material filsafat ilmu: manusia, dunia, dan akhirat 15
  • 16. OBYEK FORMAL FILSAFAT mempelajari “berbagai sudut (ilmu)”  obyek formal ialah cara pendekatan pada suatu obyek material yang khas/unik, sehingga mengkhususkan bidang bersangkutan seperti fisika, sejarah, sastra (pengetahuan). Obyek formal filsafat ilmu: cara pendekatan tentang manusia (filsafat manusia), dunia, dan akhirat (filsafat ketuhanan) 16
  • 18. 18 CABANG-CABANG FILSAFAT (1) 1. Filsafat etika (menyoroti tingkah laku manusia agar ia hidup dan berperilaku baik) 2. Filsafat pengetahuan (menyoroti/membahas atas manusia, alam, ketuahanan dan patokan-patokan: yang benar)  menurut faktanya/ kenyataannya disadari dengan tepat. * Tugas Filsafat Pengetahuan adalah menyoroti gejala pengetahuan manusia berdasarkan sudut sebab musabab pertama.
  • 19. 19 CABANG-CABANG FILSAFAT (2) 3. Fokusnya pada (a) apakah suatu pengetahuan itu benar, tepat, terpercaya, tidak berubah? (b) atau apakah suatu pengetahuan itu berubah- ubah terus, bergerak, berkembang? (c) jika berkembang kemana arahnya? 4. Gejala pengetahuan dilihat sebagai obyek material Filsafat Pengetahuan; sedangkan Filsafat Ilmu pengetahuan mempelajari gejala ilmu-ilmu pengetahuan
  • 20. 20 CABANG-CABANG FILSAFAT (3) 4. Gejala pengetahuan dilihat sebagai obyek material Filsafat Pengetahuan; sedangkan Filsafat Ilmu pengetahuan mempelajari gejala ilmu-ilmu pengetahuan
  • 21. ALIRAN FILSAFAT 21 • Hedonisme, menurut kodratnya manusia mengusahakan kenikmatan. Kenikmatan merupakan sesuatu yang paling tinggi nilainya bagi manusia. • Utilisme, sesuatu itu dikatakan baik/benar bila bermanfaat atau berguna. • Deontologi, sesuatu itu baik karena orang bersedia melakukan apa yang menjadi kewajibannya, ia berkehendak baik. Ia bertindak sesuai dengan kewajibannya – saya bertindak, karena saya berkehendak untuk bertindak, karena bertindak itu menjadi kewajiban moral (baik)
  • 22. PENDEKATAN DALAM MEMPELAJARI FILSAFAT • Menurut Dony Gahral Adian (2002) terdapat empat pendekatan dalam memahami filsafat: • Pendekatan Definisi • Pendekatan Sistimatika • Pendekatan Tokoh • Pendekatan Sejarah
  • 23. Pendekatan filsafat yg bersifat argumentatif •Metode kritis reflektif •Metode dialogis •Metode interpretatif •Metode dialektis Pengalaman Pandangan teoritis
  • 24. Metode dialektis • Metode Dialektika Hegel Metode yg melihat kemajuan (progress) pengetahuan atas dasar solusi di mana di dalamnya terdapat perubahan krn adanya kontradiksi • Dasar metode Hegel: tesis – antitesis – sintesis ( tesa-antitesa-sintesa)
  • 25. Metode – Segitiga Hegel • bagan tesa antitesa sintesa
  • 26. Sudut pandang Terhadap Filsafat Terdapat tiga sudut pandang dalam melihat filsafat, yaitu: 1.Filsafat sebagai metode berfikir (Philosophy as a method of thought) 2.Filafat sebagai pandangan hidup (Philosophy as a way of life) 3.Filsafat sebagai ilmu (Philosophy as a science)
  • 27. Filsafat sebagai metode berfikir berarti filsafat dipandang sebagai suatu cara manusia dalam memikirkan tentang segala sesuatu secara radikal dan menyeluruh.
  • 28. Filsafat sebagai Pandangan Hidup, Mengacu pada suatu keyakinan yang menjadi dasar dalam kehidupan, baik intelektual, emosional, maupun praktikal.
  • 29. Sudut pandang Terhadap Filsafat Filsafat sebagai Ilmu, Artinya melihat filsafat sebagai suatu disiplin ilmu yang mempunyai karakteristik yang khas sesuai dengan sifat suatu ilmu.
  • 30. Kebenaran Filsafat • Setiap manusia bertanya, mesti membutuhkan jawaban yang benar, permasalahannya adalah apakah kebenaran itu? Ini merupakan masalah penting dalam filsafat pada umumnya, khususnya dalam filsafat ilmu. Kebenaran merupakan hasil penilaian, lalu apa yang menjadi dasar penilaian itu?. Boleh jadi subyektif, yaitu berdasarkan norma, nilai dan keyakinan orang. Boleh jadi juga obyektif, yaitu berdasarkan ukuran-ukuran, manfaat, dan lain-lain terhadap obyeknya sendiri. • Ada dua kemungkinan dasar pengukuran kebenaran, yaitu kebenaran apriori atau hipotesis, yaitu kebenaran berdasarkan akal semata, secara logika tanpa memerlukan bukti empiris, dan kebenaran aposteriori atau empiris yaitu, kebenaran yang ditemukan dilapangan melalui suatu abstraksi berupa ukuran-ukuran dari wujud apa yang ingin diketahui
  • 31. • Immanuel Kant berpendapat bahwa ilmu pengetahuan harus berdasar sintetis apriori dan analitis aposteriori. Maksudnya, bahwa kebenaran ilmu pengetahuan itu harus berdasarkan penggunaan akal atau pemikitan teoritis yang disebut hipotesis dan teruji oleh bukti faktual yang menguatkan berupa hasil pengukuran obyektif. Jika hipotesis telah terbukti didukung fakta dilapangan maka kebenaran ilmiyah dinilai telah sah. • Kebenaran filsafat tidak demikian, karena wacana filsafat berdasar penggunaan atau pengembaraan akal semata, yaitu sebuah kebanaran yang hakiki bersifat subyektif, hasil pandangan pemikiran dari berbagai sudut pandang pemikiran. Oleh karena itu tak bisa dibandingkan dalam arti baik, buruk dan benar- salahnya.
  • 32. • Suatu pemikiran yang mendalam dan jernih sangat mungkin mencapai kebenaran tertinggi, lebih tinggi daripada hasil pengukuran dilapangan. Pengukuran dilapanganpun boleh jadi kurang baik nilainya karena alat ukur yang tidak canggih dan pengkurannya sendiri yang tidak akurat. • Adapun yang dimaksud dengan subyektif adalah suatu pendapat berdasarkan kemampuan atau keadaan dan sudut pandang subyek, sedangkan obyektif adalah sesuai dengan keadaan obyek atau wujudnya.