SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
1. Keheranan
• Banyak filsuf yg menyatakan bahwa rasa
heran manusia (bhs Yunani thaumasia
sebagai pendorong timbulnya filsafat.
• Keheranan menyebabkan manusia berpikir
untuk mendapatkan jawaban mengapa
demikian.
2. Kesangsian atau Keraguan
• Augustinus dan Rene Descartes menyatakan
bahwa kesangsian merupakan sumber utama
pemikiran.
• Manusia merasa heran, kemudian ragu-ragu.
Dengan kemampuan inderanya dimana
kepastian dapat ditemukan. Untuk itulah
manusia kemudian berpikir secara mendalam
dan komprehensif.
3. Kesadaran akan keterbatasan
• Manusia menyadari bahwa dirinya sangat kecil
dan lemah terutama jika dibandingkan dengan
alam sekelilingnya.
• Dengan kesadaran akan keterbatasannya,
manusia mulai memikirkan bahwa di luar manusia
yang terbatas pasti ada sesuatu yang tidak
terbatas.
4. Manusia memiliki rasa kagum pada alam semesta
dan isinya
• Manusia merupakan makhluk yang memiliki rasa kagum
pada apa yang diciptakan oleh Sang Pencipta.
• Kekaguman tersebut kemudian mendorong manusia
untuk berusaha mengetahui alam semesta itu
sebenarnya apa, bagaimana asal usulnya (masalah
kosmologis). Ia juga berusaha mengetahui dirinya
sendiri, mengenai eksistensi, hakikat, dan tujuan
hidupnya.
1. Tinjauan Secara Etimologis
PHILO
SOPHIA
PHILOSOPHIA PHILOSOPHY
PHILO : love (cinta)
SOPHIA : wisdom (Bijaksana)
Jadi PHILOSOPHIA adalah love of wisdom
(cinta akan kebijaksaan) dalam arti yang sedalam-
dalamnya.
 Cinta artinya hasrat yang besar atau yang berkobar-
kobar atau yang sungguh-sungguh.
 Kebijaksanaan artinya kebenaran sejati atau
kebenaran yang sesungguhnya.
Jadi dapat dikatakan bahwa Filsafat berarti hasrat atau
keinginan yang sungguh-sungguh akan kebenaran
sejati.
2. Tinjauan secara Terminologi Filsafat adalah :
• Sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan
dan alam
• Metode Berfikir : Cara berfikir menurut sistem aturan
tertentu berdasarkan objek formal yang ditentukan
menurut suatu pendapat dan pemikiran khas.
• Kelompok Masalah : Filsafat adalah suatu Pemikiran
yang memunculkan sekolompok masalah untuk mencari
sebuah kebenaran
• Kelompok Teori :Filsafat adalah suatu Pemikiran yang
memunculkan banyak Teori Dalam mencari sebuah
kebenaran
• Pemahaman yang Komprehensif :Filsafat adalah sebuah
Pemikiran yang universal, Sistematis dan saling
berhubungan dan dilakukan secara terus menerus dalam
berbagai aspek
1. Aristoteles : Filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang
meliputi kebenaran yang berisi ilmu metafisika, retorika,
logika, etika, ekonomi, politik dan estetika (filsafat
keindahan).
2. Immanuel Kant : Filsafat adalah ilmu (pengetahuan),
yang merupakan dasar dari semua pengetahuan dalam
meliput isu-isu epistemologi (filsafat pengetahuan)
yang menjawab pertanyaan tentang apa yang dapat
kita ketahui
3. Plato : Filsafat adalah ilmu yang mencoba untuk
mencapai pengetahuan tentang kebenaran yang
sebenarnya.
1. Al-Farabi : Filsafat adalah ilmu (pengetahuan) tentang
sifat bagaimana sifat sesungguhnya dari kebenaran.
Filsafat juga merupakan ilmu pengetahuan tentang
alam maujud bagaimana hakekat yang sebenarnya.
2. Al Kindi adalah Kegiatan manusia yang bertingkat,
semakin tinggi cara berpikir manusia makan akan
semakin mengenal hakikat kebenaran. Filsafat juga
merupakan pengetahuan benar mengenai hakikat
segala yang ada sejauh mungkin bagi manusia
3. Ibnu Sina yang mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu
pengetahuan tentang alam maujud dan bertujuan
menyelidiki hakikat yang sebenarnya.
1. Radikal. Arti dari berfikir radikal berfikir sampai ke akar-akarnya. Kata
radikal berasal dari kata Yunani radix yang berarti akar. Maksud dari
berfikir sampai ke akar-akarnya yaitu berfikir sampai pada hakikat,
esensi atau sampai pada substansi yang dipikirkan. Manusia yang
berfilsafat dengan akalnya akan berusaha untuk dapat menangkap
pengetahuan hakiki, yaitu pengetahuan yang mendasari segala
pengetahuan indrawi.
2. Kritis. Maksud dari berpikir kritis adalah memberikan tanggapan
terhadap setiap persoalan yang terjadi atau yang sedang berkembang.
3. Konseptual. yaitu rancangan ide atau pengertian yang diabstrakkan
dari peristiwa konkret yang digunakan oleh akal dari pengalaman
tentang berbagai hal dan proses individual.
4. Koheren. Berfikir secara koheren artinya berfikir sesuai dengan kaidah
berpikir (logis) dan Konsisten yaitu tidak berubah-ubah dan tidak
berlawanan sehingga tidak ada yang kontradiksi di dalamnya. Jadi
berpikir filsafat harus runtut.
5. Komprehensif/Menyeluruh : Pemikiran filsafat merupakan pemikiran
yg luas, tak membatasi diri dan bukan hanya ditinjau dari satu sudut
pandang saja
6. Sistematis : saling urut, berhubungan dan berkaitan antara satu
dengan yang lainnya; hasil pemikiran yang diperoleh dijadikan dasar
bagi pemikiran-pemikiran selanjutnya dan hasil pemikirannya selalu
dimasukkan sebagai medan garapan (objek) yang baru pula.
7. Rasional : sejauh dpt dijangkau akal manusia
8. Reflektif : mencerminkan pengalaman pribadi
9. Bebas :yaitu meskipun bebas dari apapun, pemikiran dalam filsafat
harus bisa dipertanggung jawabkan. Yaitu bebas dari prasangka sosial,
histories, kultural ataupun religius namun tetap disiplin dan tidak
sembarangan
10. Universal : berpikir tentang hal-hal yang bersifat umum. Berpikir
tentang hal dan proses yang bersifat umum. Filsafat mencari kebenaran
tentang segala sesuatu dan menyatakannya dalam bentuk paling
umum. Filsafat berkaitan dengan pengalaman umum manusia
1. Objek materi adalah hal atau bahan yang diselidiki (hal
yang dijadikan sasaran penyelidikan). Sedangkan objek
forma adalah sudut pandang).
2. Objek materi filsafat adalah segala sesuatu yang ada.
“Ada” disini mempunyai tiga pengertian, yaitu ada dalam
kenyataan, pikiran dan kemungkinan.
3. Objek formal filsafat adalah menyeluruh secara umum.
Menyeluruh berarti bahwa filsafat dalam memandangnya
dapat mencapai hakekat (mendalam), tidak ada satupun
yang berada di luar jangkauan pembahasan filsafat.
Umum berarti bahwa dalam hal tertentu, hal tersebut
dianggap benar selama tidak merugikan kedudukan
filsafat sebagai ilmu.
FILSAFAT
SEBAGAI
PENDOBRAK
SEBAGAI
PEMBIMBING
SEBAGAI
PEMBEBAS
• Berabad-abad lamanya intelektualitas manusia
tertawan dalam penjara tradisi dan kebiasaan.
• Dalam penjara tersebut, manusia terlena dalam
alam mistik yang penuh sesak dgn hal-hal yang
serba rahasia yang terungkap lewat berbagai
mitos.
• Kehadiran filsafat telah mendobrak pintu dan
tembok tradisi. Meski pendobrakan itu
membutuhkan waktu yang cukup panjang.
• Filsafat membebaskan manusia dari belenggu cara
berpikir mistis . Filsafat membebaskan manusia dari
ketidak tahuan dan kebodohannya.
• Filsafat membebaskan manusia dari cara berpikir yang
tidak kritis, yang membuat manusia mudah menerima
kebenaran semu yang menyesatkan.
• Filsafat membebaskan manusia dari cara
berpikir yang picik dan dangkal dan
membimbing manusia untuk berpikir secara luas
dan mendalam.
• Filsafat membebaskan manusia dari cara
berpikir yang tak teratur dan tak jernih dan
membimbing manusia untuk berpikir secara
sistematis dan logis.
• Membiasakan diri untuk bersikap kritis
• Membiasakan diri untuk bersikap logis dan
rasional
• Mengembangkan semangat toleransi
dalam perbedaan pandangan
• Mengajarkan cara berpikir yang cermat
dan tidak kenal lelah

More Related Content

Similar to FILSAFAT SEBAGAI PENDOBRAK

Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviPahlepy2013
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviPahlepy2013
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviPahlepy2013
 
Filsafat dan-filsafat-pendidikan1
Filsafat dan-filsafat-pendidikan1Filsafat dan-filsafat-pendidikan1
Filsafat dan-filsafat-pendidikan1juniotrov
 
Makna Filsafat Ilmu.ppt
Makna Filsafat Ilmu.pptMakna Filsafat Ilmu.ppt
Makna Filsafat Ilmu.pptArindaSasmitaR
 
HUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdf
HUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdfHUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdf
HUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdfRoida1
 
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.ppt
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.pptPENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.ppt
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.pptheri146962
 
Pengertian dan tujuan filsafat ilmu pertemuan 2
Pengertian dan tujuan filsafat ilmu pertemuan 2Pengertian dan tujuan filsafat ilmu pertemuan 2
Pengertian dan tujuan filsafat ilmu pertemuan 2Agoes Rakbika
 
materi_filsafat_ilmu_ppt.ppt
materi_filsafat_ilmu_ppt.pptmateri_filsafat_ilmu_ppt.ppt
materi_filsafat_ilmu_ppt.pptirwansyafathir1
 
Mata kuliah filsafat ilmu
Mata kuliah filsafat ilmuMata kuliah filsafat ilmu
Mata kuliah filsafat ilmuMas Yono
 
mata-kuliah-filsafat-ilmu1.ppt
mata-kuliah-filsafat-ilmu1.pptmata-kuliah-filsafat-ilmu1.ppt
mata-kuliah-filsafat-ilmu1.pptALAZHARTANJUNGBUMI
 
Mata kuliah-filsafat-ilmu1 (1)
Mata kuliah-filsafat-ilmu1 (1)Mata kuliah-filsafat-ilmu1 (1)
Mata kuliah-filsafat-ilmu1 (1)NENENGFITRIA
 
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.ppt
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.pptPENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.ppt
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.pptEFENDIDIANSYAH
 
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1Grunge Cobain
 

Similar to FILSAFAT SEBAGAI PENDOBRAK (20)

Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
 
Filsafat dan-filsafat-pendidikan1
Filsafat dan-filsafat-pendidikan1Filsafat dan-filsafat-pendidikan1
Filsafat dan-filsafat-pendidikan1
 
Makna Filsafat Ilmu.ppt
Makna Filsafat Ilmu.pptMakna Filsafat Ilmu.ppt
Makna Filsafat Ilmu.ppt
 
HUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdf
HUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdfHUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdf
HUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdf
 
Makalah filsafat pendidikan2
Makalah filsafat pendidikan2Makalah filsafat pendidikan2
Makalah filsafat pendidikan2
 
Mata kuliah-filsafat-ilmu1
Mata kuliah-filsafat-ilmu1Mata kuliah-filsafat-ilmu1
Mata kuliah-filsafat-ilmu1
 
Artikel FKI.docx
Artikel FKI.docxArtikel FKI.docx
Artikel FKI.docx
 
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.ppt
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.pptPENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.ppt
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.ppt
 
Pengertian dan tujuan filsafat ilmu pertemuan 2
Pengertian dan tujuan filsafat ilmu pertemuan 2Pengertian dan tujuan filsafat ilmu pertemuan 2
Pengertian dan tujuan filsafat ilmu pertemuan 2
 
materi_filsafat_ilmu_ppt.ppt
materi_filsafat_ilmu_ppt.pptmateri_filsafat_ilmu_ppt.ppt
materi_filsafat_ilmu_ppt.ppt
 
Mata kuliah filsafat ilmu
Mata kuliah filsafat ilmuMata kuliah filsafat ilmu
Mata kuliah filsafat ilmu
 
mata-kuliah-filsafat-ilmu1.ppt
mata-kuliah-filsafat-ilmu1.pptmata-kuliah-filsafat-ilmu1.ppt
mata-kuliah-filsafat-ilmu1.ppt
 
mata-kuliah-filsafat-ilmu1.ppt
mata-kuliah-filsafat-ilmu1.pptmata-kuliah-filsafat-ilmu1.ppt
mata-kuliah-filsafat-ilmu1.ppt
 
Mata kuliah-filsafat-ilmu1 (1)
Mata kuliah-filsafat-ilmu1 (1)Mata kuliah-filsafat-ilmu1 (1)
Mata kuliah-filsafat-ilmu1 (1)
 
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.ppt
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.pptPENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.ppt
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.ppt
 
Filsafat Pendidikan
Filsafat PendidikanFilsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan
 
Soaljawab filsafat
Soaljawab filsafatSoaljawab filsafat
Soaljawab filsafat
 
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1
 

More from MasyithahFauzi

PPT NAFISAH PENILAIAN.pptx
PPT NAFISAH PENILAIAN.pptxPPT NAFISAH PENILAIAN.pptx
PPT NAFISAH PENILAIAN.pptxMasyithahFauzi
 
Entrepreneurship chemical
Entrepreneurship chemicalEntrepreneurship chemical
Entrepreneurship chemicalMasyithahFauzi
 
Material safety data sheet laboratory.ppt
Material safety data sheet laboratory.pptMaterial safety data sheet laboratory.ppt
Material safety data sheet laboratory.pptMasyithahFauzi
 
PPT SEL EUKARIOTIK DETA.pdf
PPT SEL EUKARIOTIK DETA.pdfPPT SEL EUKARIOTIK DETA.pdf
PPT SEL EUKARIOTIK DETA.pdfMasyithahFauzi
 

More from MasyithahFauzi (7)

PPT NAFISAH PENILAIAN.pptx
PPT NAFISAH PENILAIAN.pptxPPT NAFISAH PENILAIAN.pptx
PPT NAFISAH PENILAIAN.pptx
 
Idealisme
IdealismeIdealisme
Idealisme
 
Entrepreneurship chemical
Entrepreneurship chemicalEntrepreneurship chemical
Entrepreneurship chemical
 
Material safety data sheet laboratory.ppt
Material safety data sheet laboratory.pptMaterial safety data sheet laboratory.ppt
Material safety data sheet laboratory.ppt
 
(konstitusi).ppt
(konstitusi).ppt(konstitusi).ppt
(konstitusi).ppt
 
PPT SEL EUKARIOTIK DETA.pdf
PPT SEL EUKARIOTIK DETA.pdfPPT SEL EUKARIOTIK DETA.pdf
PPT SEL EUKARIOTIK DETA.pdf
 
Kanker paru-paru.pptx
Kanker paru-paru.pptxKanker paru-paru.pptx
Kanker paru-paru.pptx
 

Recently uploaded

KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptxKEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptxssuserd986061
 
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docxKUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docxUlfaBasyarewan
 
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careerspmgdscunsri
 
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxFail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxShyLinZumi
 
skp rencana perencenaan dan pengembangan 1.pdf
skp rencana perencenaan dan pengembangan  1.pdfskp rencana perencenaan dan pengembangan  1.pdf
skp rencana perencenaan dan pengembangan 1.pdfpenmadbara
 
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxFAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxShyLinZumi
 
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...disnakerkotamataram
 

Recently uploaded (7)

KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptxKEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
 
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docxKUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
 
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
 
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxFail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
 
skp rencana perencenaan dan pengembangan 1.pdf
skp rencana perencenaan dan pengembangan  1.pdfskp rencana perencenaan dan pengembangan  1.pdf
skp rencana perencenaan dan pengembangan 1.pdf
 
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxFAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
 
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
 

FILSAFAT SEBAGAI PENDOBRAK

  • 1.
  • 2. 1. Keheranan • Banyak filsuf yg menyatakan bahwa rasa heran manusia (bhs Yunani thaumasia sebagai pendorong timbulnya filsafat. • Keheranan menyebabkan manusia berpikir untuk mendapatkan jawaban mengapa demikian.
  • 3. 2. Kesangsian atau Keraguan • Augustinus dan Rene Descartes menyatakan bahwa kesangsian merupakan sumber utama pemikiran. • Manusia merasa heran, kemudian ragu-ragu. Dengan kemampuan inderanya dimana kepastian dapat ditemukan. Untuk itulah manusia kemudian berpikir secara mendalam dan komprehensif.
  • 4. 3. Kesadaran akan keterbatasan • Manusia menyadari bahwa dirinya sangat kecil dan lemah terutama jika dibandingkan dengan alam sekelilingnya. • Dengan kesadaran akan keterbatasannya, manusia mulai memikirkan bahwa di luar manusia yang terbatas pasti ada sesuatu yang tidak terbatas.
  • 5. 4. Manusia memiliki rasa kagum pada alam semesta dan isinya • Manusia merupakan makhluk yang memiliki rasa kagum pada apa yang diciptakan oleh Sang Pencipta. • Kekaguman tersebut kemudian mendorong manusia untuk berusaha mengetahui alam semesta itu sebenarnya apa, bagaimana asal usulnya (masalah kosmologis). Ia juga berusaha mengetahui dirinya sendiri, mengenai eksistensi, hakikat, dan tujuan hidupnya.
  • 6. 1. Tinjauan Secara Etimologis PHILO SOPHIA PHILOSOPHIA PHILOSOPHY
  • 7. PHILO : love (cinta) SOPHIA : wisdom (Bijaksana) Jadi PHILOSOPHIA adalah love of wisdom (cinta akan kebijaksaan) dalam arti yang sedalam- dalamnya.  Cinta artinya hasrat yang besar atau yang berkobar- kobar atau yang sungguh-sungguh.  Kebijaksanaan artinya kebenaran sejati atau kebenaran yang sesungguhnya. Jadi dapat dikatakan bahwa Filsafat berarti hasrat atau keinginan yang sungguh-sungguh akan kebenaran sejati.
  • 8. 2. Tinjauan secara Terminologi Filsafat adalah : • Sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan dan alam • Metode Berfikir : Cara berfikir menurut sistem aturan tertentu berdasarkan objek formal yang ditentukan menurut suatu pendapat dan pemikiran khas. • Kelompok Masalah : Filsafat adalah suatu Pemikiran yang memunculkan sekolompok masalah untuk mencari sebuah kebenaran • Kelompok Teori :Filsafat adalah suatu Pemikiran yang memunculkan banyak Teori Dalam mencari sebuah kebenaran • Pemahaman yang Komprehensif :Filsafat adalah sebuah Pemikiran yang universal, Sistematis dan saling berhubungan dan dilakukan secara terus menerus dalam berbagai aspek
  • 9. 1. Aristoteles : Filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang meliputi kebenaran yang berisi ilmu metafisika, retorika, logika, etika, ekonomi, politik dan estetika (filsafat keindahan). 2. Immanuel Kant : Filsafat adalah ilmu (pengetahuan), yang merupakan dasar dari semua pengetahuan dalam meliput isu-isu epistemologi (filsafat pengetahuan) yang menjawab pertanyaan tentang apa yang dapat kita ketahui 3. Plato : Filsafat adalah ilmu yang mencoba untuk mencapai pengetahuan tentang kebenaran yang sebenarnya.
  • 10. 1. Al-Farabi : Filsafat adalah ilmu (pengetahuan) tentang sifat bagaimana sifat sesungguhnya dari kebenaran. Filsafat juga merupakan ilmu pengetahuan tentang alam maujud bagaimana hakekat yang sebenarnya. 2. Al Kindi adalah Kegiatan manusia yang bertingkat, semakin tinggi cara berpikir manusia makan akan semakin mengenal hakikat kebenaran. Filsafat juga merupakan pengetahuan benar mengenai hakikat segala yang ada sejauh mungkin bagi manusia 3. Ibnu Sina yang mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam maujud dan bertujuan menyelidiki hakikat yang sebenarnya.
  • 11. 1. Radikal. Arti dari berfikir radikal berfikir sampai ke akar-akarnya. Kata radikal berasal dari kata Yunani radix yang berarti akar. Maksud dari berfikir sampai ke akar-akarnya yaitu berfikir sampai pada hakikat, esensi atau sampai pada substansi yang dipikirkan. Manusia yang berfilsafat dengan akalnya akan berusaha untuk dapat menangkap pengetahuan hakiki, yaitu pengetahuan yang mendasari segala pengetahuan indrawi. 2. Kritis. Maksud dari berpikir kritis adalah memberikan tanggapan terhadap setiap persoalan yang terjadi atau yang sedang berkembang. 3. Konseptual. yaitu rancangan ide atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkret yang digunakan oleh akal dari pengalaman tentang berbagai hal dan proses individual. 4. Koheren. Berfikir secara koheren artinya berfikir sesuai dengan kaidah berpikir (logis) dan Konsisten yaitu tidak berubah-ubah dan tidak berlawanan sehingga tidak ada yang kontradiksi di dalamnya. Jadi berpikir filsafat harus runtut.
  • 12. 5. Komprehensif/Menyeluruh : Pemikiran filsafat merupakan pemikiran yg luas, tak membatasi diri dan bukan hanya ditinjau dari satu sudut pandang saja 6. Sistematis : saling urut, berhubungan dan berkaitan antara satu dengan yang lainnya; hasil pemikiran yang diperoleh dijadikan dasar bagi pemikiran-pemikiran selanjutnya dan hasil pemikirannya selalu dimasukkan sebagai medan garapan (objek) yang baru pula. 7. Rasional : sejauh dpt dijangkau akal manusia 8. Reflektif : mencerminkan pengalaman pribadi 9. Bebas :yaitu meskipun bebas dari apapun, pemikiran dalam filsafat harus bisa dipertanggung jawabkan. Yaitu bebas dari prasangka sosial, histories, kultural ataupun religius namun tetap disiplin dan tidak sembarangan 10. Universal : berpikir tentang hal-hal yang bersifat umum. Berpikir tentang hal dan proses yang bersifat umum. Filsafat mencari kebenaran tentang segala sesuatu dan menyatakannya dalam bentuk paling umum. Filsafat berkaitan dengan pengalaman umum manusia
  • 13. 1. Objek materi adalah hal atau bahan yang diselidiki (hal yang dijadikan sasaran penyelidikan). Sedangkan objek forma adalah sudut pandang). 2. Objek materi filsafat adalah segala sesuatu yang ada. “Ada” disini mempunyai tiga pengertian, yaitu ada dalam kenyataan, pikiran dan kemungkinan. 3. Objek formal filsafat adalah menyeluruh secara umum. Menyeluruh berarti bahwa filsafat dalam memandangnya dapat mencapai hakekat (mendalam), tidak ada satupun yang berada di luar jangkauan pembahasan filsafat. Umum berarti bahwa dalam hal tertentu, hal tersebut dianggap benar selama tidak merugikan kedudukan filsafat sebagai ilmu.
  • 15. • Berabad-abad lamanya intelektualitas manusia tertawan dalam penjara tradisi dan kebiasaan. • Dalam penjara tersebut, manusia terlena dalam alam mistik yang penuh sesak dgn hal-hal yang serba rahasia yang terungkap lewat berbagai mitos. • Kehadiran filsafat telah mendobrak pintu dan tembok tradisi. Meski pendobrakan itu membutuhkan waktu yang cukup panjang.
  • 16. • Filsafat membebaskan manusia dari belenggu cara berpikir mistis . Filsafat membebaskan manusia dari ketidak tahuan dan kebodohannya. • Filsafat membebaskan manusia dari cara berpikir yang tidak kritis, yang membuat manusia mudah menerima kebenaran semu yang menyesatkan.
  • 17. • Filsafat membebaskan manusia dari cara berpikir yang picik dan dangkal dan membimbing manusia untuk berpikir secara luas dan mendalam. • Filsafat membebaskan manusia dari cara berpikir yang tak teratur dan tak jernih dan membimbing manusia untuk berpikir secara sistematis dan logis.
  • 18. • Membiasakan diri untuk bersikap kritis • Membiasakan diri untuk bersikap logis dan rasional • Mengembangkan semangat toleransi dalam perbedaan pandangan • Mengajarkan cara berpikir yang cermat dan tidak kenal lelah