Dokumen tersebut membahas tentang empat sumber utama timbulnya filsafat, yaitu rasa heran, kesangsian, kesadaran akan keterbatasan, dan rasa kagum pada alam semesta. Filsafat hadir untuk mendobrak tradisi dan membebaskan manusia dari cara berpikir yang tidak kritis melalui pemikiran yang sistematis, komprehensif, dan rasional.
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
FILSAFAT SEBAGAI PENDOBRAK
1.
2. 1. Keheranan
• Banyak filsuf yg menyatakan bahwa rasa
heran manusia (bhs Yunani thaumasia
sebagai pendorong timbulnya filsafat.
• Keheranan menyebabkan manusia berpikir
untuk mendapatkan jawaban mengapa
demikian.
3. 2. Kesangsian atau Keraguan
• Augustinus dan Rene Descartes menyatakan
bahwa kesangsian merupakan sumber utama
pemikiran.
• Manusia merasa heran, kemudian ragu-ragu.
Dengan kemampuan inderanya dimana
kepastian dapat ditemukan. Untuk itulah
manusia kemudian berpikir secara mendalam
dan komprehensif.
4. 3. Kesadaran akan keterbatasan
• Manusia menyadari bahwa dirinya sangat kecil
dan lemah terutama jika dibandingkan dengan
alam sekelilingnya.
• Dengan kesadaran akan keterbatasannya,
manusia mulai memikirkan bahwa di luar manusia
yang terbatas pasti ada sesuatu yang tidak
terbatas.
5. 4. Manusia memiliki rasa kagum pada alam semesta
dan isinya
• Manusia merupakan makhluk yang memiliki rasa kagum
pada apa yang diciptakan oleh Sang Pencipta.
• Kekaguman tersebut kemudian mendorong manusia
untuk berusaha mengetahui alam semesta itu
sebenarnya apa, bagaimana asal usulnya (masalah
kosmologis). Ia juga berusaha mengetahui dirinya
sendiri, mengenai eksistensi, hakikat, dan tujuan
hidupnya.
7. PHILO : love (cinta)
SOPHIA : wisdom (Bijaksana)
Jadi PHILOSOPHIA adalah love of wisdom
(cinta akan kebijaksaan) dalam arti yang sedalam-
dalamnya.
Cinta artinya hasrat yang besar atau yang berkobar-
kobar atau yang sungguh-sungguh.
Kebijaksanaan artinya kebenaran sejati atau
kebenaran yang sesungguhnya.
Jadi dapat dikatakan bahwa Filsafat berarti hasrat atau
keinginan yang sungguh-sungguh akan kebenaran
sejati.
8. 2. Tinjauan secara Terminologi Filsafat adalah :
• Sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan
dan alam
• Metode Berfikir : Cara berfikir menurut sistem aturan
tertentu berdasarkan objek formal yang ditentukan
menurut suatu pendapat dan pemikiran khas.
• Kelompok Masalah : Filsafat adalah suatu Pemikiran
yang memunculkan sekolompok masalah untuk mencari
sebuah kebenaran
• Kelompok Teori :Filsafat adalah suatu Pemikiran yang
memunculkan banyak Teori Dalam mencari sebuah
kebenaran
• Pemahaman yang Komprehensif :Filsafat adalah sebuah
Pemikiran yang universal, Sistematis dan saling
berhubungan dan dilakukan secara terus menerus dalam
berbagai aspek
9. 1. Aristoteles : Filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang
meliputi kebenaran yang berisi ilmu metafisika, retorika,
logika, etika, ekonomi, politik dan estetika (filsafat
keindahan).
2. Immanuel Kant : Filsafat adalah ilmu (pengetahuan),
yang merupakan dasar dari semua pengetahuan dalam
meliput isu-isu epistemologi (filsafat pengetahuan)
yang menjawab pertanyaan tentang apa yang dapat
kita ketahui
3. Plato : Filsafat adalah ilmu yang mencoba untuk
mencapai pengetahuan tentang kebenaran yang
sebenarnya.
10. 1. Al-Farabi : Filsafat adalah ilmu (pengetahuan) tentang
sifat bagaimana sifat sesungguhnya dari kebenaran.
Filsafat juga merupakan ilmu pengetahuan tentang
alam maujud bagaimana hakekat yang sebenarnya.
2. Al Kindi adalah Kegiatan manusia yang bertingkat,
semakin tinggi cara berpikir manusia makan akan
semakin mengenal hakikat kebenaran. Filsafat juga
merupakan pengetahuan benar mengenai hakikat
segala yang ada sejauh mungkin bagi manusia
3. Ibnu Sina yang mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu
pengetahuan tentang alam maujud dan bertujuan
menyelidiki hakikat yang sebenarnya.
11. 1. Radikal. Arti dari berfikir radikal berfikir sampai ke akar-akarnya. Kata
radikal berasal dari kata Yunani radix yang berarti akar. Maksud dari
berfikir sampai ke akar-akarnya yaitu berfikir sampai pada hakikat,
esensi atau sampai pada substansi yang dipikirkan. Manusia yang
berfilsafat dengan akalnya akan berusaha untuk dapat menangkap
pengetahuan hakiki, yaitu pengetahuan yang mendasari segala
pengetahuan indrawi.
2. Kritis. Maksud dari berpikir kritis adalah memberikan tanggapan
terhadap setiap persoalan yang terjadi atau yang sedang berkembang.
3. Konseptual. yaitu rancangan ide atau pengertian yang diabstrakkan
dari peristiwa konkret yang digunakan oleh akal dari pengalaman
tentang berbagai hal dan proses individual.
4. Koheren. Berfikir secara koheren artinya berfikir sesuai dengan kaidah
berpikir (logis) dan Konsisten yaitu tidak berubah-ubah dan tidak
berlawanan sehingga tidak ada yang kontradiksi di dalamnya. Jadi
berpikir filsafat harus runtut.
12. 5. Komprehensif/Menyeluruh : Pemikiran filsafat merupakan pemikiran
yg luas, tak membatasi diri dan bukan hanya ditinjau dari satu sudut
pandang saja
6. Sistematis : saling urut, berhubungan dan berkaitan antara satu
dengan yang lainnya; hasil pemikiran yang diperoleh dijadikan dasar
bagi pemikiran-pemikiran selanjutnya dan hasil pemikirannya selalu
dimasukkan sebagai medan garapan (objek) yang baru pula.
7. Rasional : sejauh dpt dijangkau akal manusia
8. Reflektif : mencerminkan pengalaman pribadi
9. Bebas :yaitu meskipun bebas dari apapun, pemikiran dalam filsafat
harus bisa dipertanggung jawabkan. Yaitu bebas dari prasangka sosial,
histories, kultural ataupun religius namun tetap disiplin dan tidak
sembarangan
10. Universal : berpikir tentang hal-hal yang bersifat umum. Berpikir
tentang hal dan proses yang bersifat umum. Filsafat mencari kebenaran
tentang segala sesuatu dan menyatakannya dalam bentuk paling
umum. Filsafat berkaitan dengan pengalaman umum manusia
13. 1. Objek materi adalah hal atau bahan yang diselidiki (hal
yang dijadikan sasaran penyelidikan). Sedangkan objek
forma adalah sudut pandang).
2. Objek materi filsafat adalah segala sesuatu yang ada.
“Ada” disini mempunyai tiga pengertian, yaitu ada dalam
kenyataan, pikiran dan kemungkinan.
3. Objek formal filsafat adalah menyeluruh secara umum.
Menyeluruh berarti bahwa filsafat dalam memandangnya
dapat mencapai hakekat (mendalam), tidak ada satupun
yang berada di luar jangkauan pembahasan filsafat.
Umum berarti bahwa dalam hal tertentu, hal tersebut
dianggap benar selama tidak merugikan kedudukan
filsafat sebagai ilmu.
15. • Berabad-abad lamanya intelektualitas manusia
tertawan dalam penjara tradisi dan kebiasaan.
• Dalam penjara tersebut, manusia terlena dalam
alam mistik yang penuh sesak dgn hal-hal yang
serba rahasia yang terungkap lewat berbagai
mitos.
• Kehadiran filsafat telah mendobrak pintu dan
tembok tradisi. Meski pendobrakan itu
membutuhkan waktu yang cukup panjang.
16. • Filsafat membebaskan manusia dari belenggu cara
berpikir mistis . Filsafat membebaskan manusia dari
ketidak tahuan dan kebodohannya.
• Filsafat membebaskan manusia dari cara berpikir yang
tidak kritis, yang membuat manusia mudah menerima
kebenaran semu yang menyesatkan.
17. • Filsafat membebaskan manusia dari cara
berpikir yang picik dan dangkal dan
membimbing manusia untuk berpikir secara luas
dan mendalam.
• Filsafat membebaskan manusia dari cara
berpikir yang tak teratur dan tak jernih dan
membimbing manusia untuk berpikir secara
sistematis dan logis.
18. • Membiasakan diri untuk bersikap kritis
• Membiasakan diri untuk bersikap logis dan
rasional
• Mengembangkan semangat toleransi
dalam perbedaan pandangan
• Mengajarkan cara berpikir yang cermat
dan tidak kenal lelah