Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Dokumen tersebut merupakan kumpulan soal dan jawaban mengenai pengantar filsafat ilmu yang dibimbing oleh Dr. Sigit Sardjono dan dibuat oleh tiga orang mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
Tugas filsafat - Dr. sigit sardjono,MS
1. KUMPULAN SOAL DAN JAWAB
PENGANTAR FILSAFAT ILMU
Yang di Bimbing Oleh :
Dr. Sigit Sardjono, MS
Yang Membuat :
1. Khusnul Fitrianingtyas 1221800005
2. Nur Rochmatus Sa’ada 1221800014
3. Cindy Adianti 1221800037
(Kelas T Hari Rabu 19.15 L. 502)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
2. A. Manfaat Belajar Bagi Mahasiswa
1. Apa pengertian filsafat ilmu menurut Cornelius Benjamin?
Jawab : Cornelius Benjamin (dalam The Liang Gie, 19 : 58) memandang filsafat ilmu
sebagai berikut. ”That philosophic discipline which isthe systematic study of the nature
of science, especially of its methods, its concepts and presuppositions, and its place in
the general scheme of intellectual disciplines.” Filsafat ilmu, merurut Benjamin,
merupakan cabang dari filsafat yang secara sistematis menelaah sifat dasar ilmu,
khususnya mengenai metoda, konsep-konsep, dan pra anggapan pra anggapannya, serta
letaknya dalam kerangka umum dari cabang-cabang pengetahuan intelektual.
2. Mengapa filsafat penting untuk dipelajari bagi mahasiswa ?
Jawab : Karena dengan belajar filsafat mahasiswa dapat mendapatkan beberapa
keterampilan yaitu mahasiswa dapat berfikir secara mendalam dan kritis terhadap suatu
masalah serta dapat memberikan keputusan untuk pemecahan pada suatu masalah,
mahasiswa dapat berpendapat baik dengan lisan maupun tertulis secara sistematis dan
kritis, serta mahasiswa dapat berfikir ecara logis dalam menangani masalah-masalah
dalam kehidupannya. Dengan ini hal terpenting yang dapat diterapkan oleh mahasiswa
untuk menangani segala masalah dalam kehidupan sehari-hari adalah berfikir secara
kritis, logis, radikal, dan mendalam. Sehingga mahasiswa dapat mengambil keputusan
yang efisien, efektif dan keputusan yang dapat dipertanggung jawabkan.
3. Bagaimana manfaat filsafat bagi mahasiswa?
Jawab : Filsafat memiliki banyak manfaat bagi mahasiswa diantaranya :
a. Dengan mempelajari filsafat ilmu diharapkan mahasiswa semakin kritis dalam
sikap ilmiahnya. Mahasiswa sebagai insan kampus diharapkan untuk bersikap
kritis terhadap berbagai macam teori yang dipelajarinya di ruang kuliah maupun
dari sumber-sumber lainnya.
b. Mempelajari filsafat ilmu memiliki manfaat praktis. Setelah mahasiswa lulus dan
bekerja mereka pasti berhadapan dengan berbagai masalah dalam pekerjaannya.
Untuk memecahkan masalah diperlukan kemampuan berpikir kritis dalam
menganalisis berbagai hal yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi.
Dalam konteks inilah pengalaman mempelajari filsafat ilmu diterapkan.
c. Membiasakan diri untuk bersikap logis-rasional dalam opini dan argumentasi yang
dikemukakan.
3. d. Mengembangkan semangat toleransi dalam perbedaan pandangan (pluralitas).
Karena para ahli filsafat tidak pernah memiliki satu pendapat, baik dalam isi,
perumusan permasalahan maupun penyusunan jawabannya.
e. Mengajarkan cara berpikir yang cermat dan tidak kenal lelah lelah karena ilmu
pengetahuan yang berasal dari filsafat akan selalu berkembang.
B. Perkembangan Filsafat
1. Apa yang dimaksud dengan archo?
Jawab : Pada saat perkembangan filsafat di Milite tahun 600SM para filsuf pada masa
itu disebut dengan filsuf alam. karena mereka mencari unsur yang terdalam, sebagai
asal mula segala sesuatu. Unsur yang terdapat ini disebut archo. Lalu para filsuf
menjawab pertanyaan tentang unsur yang terdapat dari alam semesta itu. Thales (± 600
SM) menjawab unsur yang terdapat itu adalah air. Anaximander (± 610-540)
menjawab yang tak terbatas (to apciron). Anaximenes (± 585 - 525 SM) menjawab
udara. Pythagoras (500 SM) menjawab bahwa segala sesuatu terdiri dari bilangan.
Pythagoraslah yang menyatakan pertama kali bahwa alam semesta itu merupakan satu
keseluruhan yang teratur, harmonis seperti dalam musik.
2. Mengapa materialisme pernyataan bahwa kenyataan seluruhnya terdiri dari materi
dan merupakan metafisika?
Jawab : Setiap hal atau kejadian dapat dikembalikan pada materi atau proses material.
Dengan demikian materialisme mengakui kemungkinan metafisika, karena
materialisme sendiri berdasarkan suatu metafisika.
Materialisme dapat dibedakan menjadi dua macam. Yang pertama, materialisme yang
meneruskan materialisme dari masa Pencerahan (Aufklarung). Materialisme semacam
ini terutama dianut dalam kalangan ilmu pengetahuan alam dan para pengikutnya
menganggap prinsip materialistik sebagai hasil ilmu pengetahuan. Aliran ini juga dapat
disebut sebagai materialisme ilmiah. Tokoh-tokoh materialisme ini adalah Ludwig
Buechner (1824-1899), Jacob Moloschott (1822-1893), dan Ernst Haeckel (1934-1919).
Yang kedua, materialisme yang timbul sebagai pusat reaksi atas idealisme. Dari sudut
filsafat aliran ini patut memperoleh perhatian. Tokoh yang termasuk aliran ini adalah
Ludwig Feurbach (1804- 1872) dan Karl Marx (1818-1883) yang ajarannya disebut
Marxisme.
3. Bagaimana manfaat belajar sejarah perkembangan filsafat ilmu?
4. Jawab : Mempelajari perkembangan filsafat ilmu merupakan ilmu yang menggali lebih
dalam atas peristiwa atau kejadian yang telah terjadi pada perkembangan filsafat ilmu
dan dapat diketahui makna yang tekandung dalam peristiwa tersebut. Terdapat manfaat
dalam belajar perkembangan filsafat ilmu yaitu kita dapat mengetahui apa penyebab
peristiwa perkembangan filsafat ilmu terjadi, dimana peristiwa tersebut terjadi, dan
tokoh-tokoh filsuf yang ada didalam peristiwa tersebut, alasan peristiwa tersebut terjadi
dengan sangat mendalam serta yang lebih mendalam lagi. Sehingga kita dapat mengerti
maknanya, dapat memilah-milah atau mengetahui makna baik atau buruk yang
terkandung dalam peristiwa-peristiwa yang telah terjadi, kita akan lebih bijak dalam
melakukan segala hal dalam kehidupan serta dapat mengamalkan hal-hal baik yang
terdapat pada peristiwa sejarah tersebut.
C. Filsafat, Ilmu dan Pengetahuan
1. Apa yang dimaksud ilmu menurut The Liang Gie?
Jawab : Menurut The Liang Gie ilmu ialah serangkaian aktivitas manusia yang sifatnya
rasional & kognitif dengan metode yang berupa prosedur & langkah-langkah sehingga
menghasilkan kumpulan pengetahuan yang sistematis guna untuk mencapai kebenaran
& mendapatkan pemahaman serta penjelasan yang benar.
2. Mengapa filsafat dan ilmu saling berbuhungan?
Jawab : Perbedaan – perbedaan antara filsafat dan ilmu ialah :
a. Pada mulanya ilmu yang pertama kali muncul adalah filsafat dan ilmu-ilmu khusus
menjadi bagian dari filsafat. Dan filsafat merupakan induk dari segala ilmu karena
berbicara tentang abstraksi/sebuah yang ideal.
b. Filsafat tidak terbatas, sedangkan ilmu terbatas sehingga ilmu menarik bagian
filsafat agar bisa dimengerti oleh manusia.
c. Ilmu merupakan masalah yang hidup bagi filsafat dan membekali filsafat dengan
bahan-bahan deskriptif dan faktual yang sangat perlu untuk membangun filsafat.
Filsafat dapat memperlancarr integrasi antara ilmu-ilmu yang dibutuhkan. Filsafat
adalah meta ilmu, refleksinya mendorong peninjauan kembali ide-ide dan
interpretasi baik dari ilmu maupun bidang-bidang lain.
d. Ilmu merupakan konkritisasi dari filsafat. Filsafat dapat dilihat dan dikaji sebagai
suatu ilmu, yaitu ilmu filsafat. Sebagai ilmu, filsafat memiliki objek dan metode
yang khas dan bahkan dapat dirumuskan secara sistematis. Ilmu filsafat adalah
5. ilmu pengetahuan yang mengkaji seluruh fenomena yang dihadapi manusia secara
kritis refleksi, integral, radikal, logis, sistematis, dan universal (kesemestaan).
Dengan adanya perbedaan – perbedaan antara filsafat dan ilmu maka keduanya
saling berhubungan karena pada hakikatnya filsafat dan ilmu saling terkait satu sama
lain, keduanya tumbuh dari sikap refleksi, ingin tahu, dan dilandasi kecintaan pada
kebenaran. Filsafat dengan metodenya mampu mempertanyakan keabsahan dan
kebenaran ilmu, sedangkan ilmu tidak mampu mempertanyakan asumsi, kebenaran,
metode, dan keabsahannya sendiri.
3. Bagaimana manfaat ilmu tanpa adanya filsafat?
Jawab : Ilmu tidak akan pernah ada tanpa adanya filsafat. Hal ini dikarenakan
semua ilmu besumber dari filsafat. Ilmu merupakan hasil dari filsafat dimana
filsafat yang bersifat abstrak menghasilkan ilmu yang bersifat kongkret contohnya
filsafat hukum menghasilkan ilmu hukum dan filsafat budaya mengahsilkan ilmu
budaya.
D. Logika Berpikir dan Kebenaran Ilmiah
1. Apa perbedaan logika deduktif dan induktif, sertakan contoh?
Jawab : Perbedaannya terletak pada sifat, untuk logika deduktif bersifat
menyimpulkan pengetahuan yang sifatnya umum menjadi pengetahuan yang ruang
lingkupnya khusus sedangkan untuk logika induktif bersifat menyimpulkan
pengetahuan khusus menjadi pengetahuan yang ruang lingkupnya umum.
Contoh logika deduktif :
Semua mahasiswa Prodi Akuntansi perlu nilai untuk lulus
Ani adalah mahasiswa Akuntansi
Jadi, Ani perlu nilai untuk lulus dari Prodi Akuntansi
Contoh logika induktif :
Emas jika dipanaskan memuai
Perak jika dipanaskan memuai
Perunggu jika dipanaskan memuai
Maka semua logam yang dipanaskan akan memuai
2. Dengan mempelajari logika, manfaat apa saja yang diperoleh?
Jawab : Dengan mempelajari logika manfaat yang diperoleh adalah :
a. Melatih jiwa manusia agar dapat memperhalus jiwa pikirannya;
6. b. Mendidik kekuatan akal pikiran dan mengembangkannya yang sebaik-baiknya
dengan melatih dan membiasakan mengadakan penelitian-penelitian tentang
cara berpikir;
c. Studi Logika mendidik kita berpikir jernih dan kritis;
d. Logika memungkinkan kita melaksanakan disiplin intelektual yang diperlukan
dalam menyimpulkan atau menarik kesimpulan;
e. Logika membantu kita menginterpretasikan fakta dan pendapat orang lain
secara memadai;
f. Logika melatih kita tentang teknik-teknik menetapkan asumsi dan implikasi;
g. Logika membantu kita mendeteksi penalaran-penalaran yang keliru dan tidak
jelas;
h. Logika memancing pemikiran-pemikiran ilmiah dan reflektif;
i. Mengenali dan menggunakan bentuk-bentuk umum tertentu dengan cara
penarikan konklusi yang benar dan menghindari kesalahan-kesalahan yang bisa
dijumpai;
j. Dapat memperpanjang rangkaian penalaran itu untuk menyelesaikan problem-
problem yang lebih kompleks;
k. Daya khayal semakin tinggi sehingga menjadi lebih kreatif;
l. Dengan membiasakan latihan berpikir, manusia akan mudah dan cepat
mengetahui di mana letak kesalahan yang menggelincirkannya dalam usaha
menuju hukum-hukum yang diperoleh dengan pikiran itu.
Jadi mempelajari ilmu logika itu sama dengan mempelajari ilmu pasti, dalam arti
sama-sama tidak langsung memperoleh manfaat dengan ilmu itu sendiri, tapi ilmu-
ilmu itu sebagai perantara yang merupakan suatu jembatan untuk ilmu-ilmu yang
lain juga untuk menimbang sampai di mana kebenaran ilmu-ilmu itu. Dengan
demikian maka ilmu logika juga boleh di sebut ilmu pertimbangan atau ukuran.
3. Bagaimana hubungan logika dengan berpikir ilmiah?
Jawab : Logika bersifat mengarahkan manusia untuk berpikir dengan benar sesuai
dengan kaidah berpikir yang benar. Dengan logika manusia dapat berpikir dengan
sistematis dan dapat di pertanggungjawabkan kebenarannya. Jadi, setiap manusia
yang berpikir selalu menggunakan logikanya.
7. E. Filsafat Moral dan Etika
1. Apa perbedaan antara filsafat moral dan filsafat etika?
Jawab : Etika mempelajari berbagai ajaran moral secara kritis dan logis. Sedangkan
moral merupakan nasihat-nasihat yang berupa ajaran-ajaran pada adat istiadat suatu
masyarakat/golongan/agama. Moral bersifat aplikatif mengenai tindakan manusia
yang baik dan buruk.
Pokok bahasan yang sangat khusus pada etika adalah sikap kritis manusia dalam
menerapkan ajaran-ajaran moral terhadap perilaku manusia yang bertanggung
jawab. Ajaran-ajaran tersebut sangat menentukan bagaimana moral manusia itu
dibina baik melalui pendidikan formal maupun non formal.
2. Dengan mempelajari filsafat moral dan etika, manfaat apa yang dapat diperoleh?
Jawab : Dengan mempelajari filsafat moral dan etika manfaat yang diperoleh
adalah:
a. Dapat membantu suatu pendirian dalam beragam pandangan dan moral;
b. Dapat membantu membedakan mana yang tidak boleh dirubah dan mana yang
boleh dirubah;
c. Dapat membantu seseorang mampu menentukan pendapat;
d. Dapat menjembatani semua dimensi atau nilai-nila;
e. Dapat menyelesaikan masalah-masalah moralitas ataupun suatu sosial lainnya
yang membingungkan suatu masyarakat dengan suatu pemikiran yang sistematis
dan kritis;
f. Dapat menggunakan suatu nalar sebagai dasar pijak bukan dengan suatu
perasaan yang bikin merugikan banyak orang. Yaitu Berpikir dan bekerja secara
sistematis dan teratur (step by step);
g. Dapat menyelidiki suatu masalah sampai ke akar-akarnya bukan karena sekedar
ingin tahu tanpa memperdulikannya.
3. Bagaimana solusi untuk mengatasi berkurangnya moral dan etika ?
Jawab : Solusi untuk mengatasi berkurangnya moral dan etika adalah :
a. Kita harus pandai memilah dan memilih teman dekat. Karena pergaulan akan
sangat berpengaruh terhadap etika, moral dan kepribadian seseorang;
b. Perhatian dari orang tua juga sangat penting. Karena pada banyak kasus,
kurangnya perhatian orang tua dapat menyebabkan dampak buruk pada sikap
anak;
8. c. Memperluas wawasan dan pengetahuan akan sangat berguna untuk menyaring
pengaruh buruk dari lingkungan, misalnya kebiasaan merokok. Dewasa ini,
orang-orang menganggap bahwa merokok meningkatkan kepercayaan diri
dalam pergaulan. Padahal jika dilihat dari sisi kesehatan, merokok dapat
menyebabkan banyak penyakit, baik pada perokok aktif maupun pasif. Sehingga
kebiasaan ini tidak hanya akan mempengaruhi dirinya sendiri, melainkan juga
orang-orang di sekelilingnya;
d. Diadakannya pembinaan moral dan akhlak, diharapkan, dengan bekal
pembinaan moral dan akhlak yang baik dan kuat, mereka nantinya tidak mudah
terjerumus dipengaruhi hal yang negatif lagi;
e. Meningkatkan iman dan takwa dengan cara bersyukur, bersabar, dan beramal
sholeh;
f. Melakukan kegiatan-kegiatan yang sifatnya positif, seperti ikut dalam suatu
perkumpulan remaja masjid, ikut pengajian-pengajian rutin, pagelaran seni,
serta olahraga, karena hal tersebut juga dapat meminimalkan untuk seorang
anak terjun ke dalam kegiatan-kegiatan yang sifatnya mubadir (sia-sia), semua
jenis kegiatan rutin,selama kegiatan tersebut bersifat positif serta dapat juga
untuk mengukir prestasi.
F. Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi
1. Apakah epistemologi dikatakan sebagai teori pengetahuan yang benar?
Jawab : Iya. Secara etimologi, epistemologi merupakan gabungan dari dua kata
dalam bahasa Yunani. Episteme berarti pengetahuan atau kebenaran dan logos
berarti pikiran, kata atau teori. Dengan ini epistemologi dikatakan sebagai teori
pengetahuan yang benar karena epistemologi merupakan cabang filsafat yang
membicarakan tentang asal muasal, sumber, metode, struktur, dan validasi atau
kebenaran pengetahuan.
2. Apa manfaat mempelajari ontologi, epistemologi dan aksiologi?
Jawab : Ontologi yang merupakan salah satu kajian filsafat ilmu mempunyai
beberapa manfaat, di antaranya sebagai berikut:
a. Membantu untuk mengembangkan dan mengkritisi berbagai bangunan sistem
pemikiran yang ada;
b. Membantu memecahkan masalah pola relasi antar berbagai eksisten dan
eksistensi;
9. c. Bisa mengeksplorasi secara mendalam dan jauh pada berbagai ranah keilmuan
maupun masalah, baik itu sains hingga etika.
Epistemologi bermaksud mengkaji dan mencoba menemukan ciri-ciri umum dan
hakiki dari pengetahuan manusia. Epistemologi juga bermaksud mengkaji
pengandaian-pengandaian dan syarat-syarat logis yang mendasari dimungkinkannya
pengetahuan itu. Epistemologi juga mencoba memberi pertanggungjawaban
rasional terhadap klaim kebenaran dan obyektivitasnya. Dari maksud itu, maka
epistemologi dapat dinyatakan suatu disiplin ilmu yang bersifat evaluatif,
normative, dan kritis.
Adapun dalam Encyclopedia of Phylosophy dijelaskan aksiologi dinamakan dengan
value and valuation:
a. Nilai digunakan sebagai kata benda abstrak;
b. Nilai sebagai kata benda konkret;
c. Nilai juga dipakai sebagai kata kerja dalam ekspresi menilai, memberi nilai dan
di nilai.
3. Bagaimana menurut anda tentang ilmu itu bersifat netral atau tidak?
Jawab : Ilmu bersifat netral pada ontologi dan epistemologi. Sedangkan ilmu
bersifat tidak netral pada aksiologi karena pada saat ilmu itu diciptakan dengan
tujuan yang baik bagi manusia untuk melangsungkan kehidupannya tetapi
penggunaannya tidak sesuai dengan norma-norma yang ada (estetika dan etika).
Contoh :
a. Senjata nuklir diciptakan dengan tujuan yang baik, kenyataannya ada yang
menyalahgunakan nuklir itu sehingga merugikan manusia;
b. Penemuan bom atom yang merupakan kemajuan ilmu pengetahuan malah
merugikan manusia;
c. Formalin biasanya digunakan untuk mengawetkan mayat, pada kenyataannya
formalin digunakan dalam pembuatan makanan yang jelas merugikan manusia.
G. Filsafat Pancasila
1. Apa hakikat dasar keberadaan dari sila-sila Pancasila adalah manusia?
Jawab : Manusia sebagai pendukung pokok sila-sila Pancasila secara ontologis
memiliki hal-hal yang mutlak, yaitu terdiri atas susunan kodrat, raga dan jiwa, serta
jasmani dan rohani. Selain itu, sebagai makhluk individu dan sosial, serta kedudukan
kodrat manusia sebagai makhluk pribadi dan sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
10. Oleh karena itu, secara hierarkis sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa mendasari
dan menjiwai keempat sila-sila Pancasila
2. Bagaimana perbedaan filsafat dalam arti teoritis dan filsafat dalam arti praktis?
Jawab : Perbedaan filsafat dalam arti teoritis dan filsafat dalam arti praktis adalah :
a. Filsafast Pancasila digolongkan dalam arti praktis. Ini berarti bahwa filsafat
Pancasila di dalam mengadakan pemikiran yang sedalam-dalamnya, tidak hanya
bertujuan mencari kebenaran dan kebijaksanaan, tidak sekedar untuk memenuhi
hasrat ingin tahu dari manusia yang tidak habis-habisnya, tetapi juga dan terutama
hasil pemikiran yang berwujud filsafat Pancasila tersebut dipergunakan sebagai
pedoman hidup sehari-hari (pandangan hidup, filsafat hidup, way of the life,
Weltanschaung dan sebagainya) agar hidupnya dapat mencapai kebahagiaan lahir
dan batin, baik di dunia maupun di akhirat.
b. Filsafat Pancasila dalam arti teoritis mengukur adanya kebenaran. Dan kebenaran
ini dapat mengukur yang bermacam-macam dan bertingkat-tingkat sebagai berikut:
1. Kebenaran indra (pengetahuan biasa);
2. Kebenaran ilmiah (ilmu-ilmu pengetahuan);
3. Kebenaran filosofis (filsafat);
4. Kebenaran religius (religi).
3. Apa manfaat kita membahas tentang filsafat nilai Pancasila?
Jawab : Di dalam Dictionary of Sociology’ an Related Sciences dikemukakan bahwa
nilai adalah suatu kemampuan yang dipercayai yang ada pada suatu benda untuk
memuaskan manusia. Sifat dari suatu benda yang menyebabkan menarik minat
seseorang atau kelompok. Dengan demikian, nilai itu pada hakikatnya adalah sifat atau
kualitas yang melekat pada suatu objek
H. Metode Ilmiah
1. Apa yang dimaksud metode ilmiah?
Jawab : Metode merupakan prosedur atau cara seseorang dalam melakukan suatu
kegiatan untuk mempermudah memecahkan masalah secara teratur, sistematis, dan
terkontrol. Ilmiah adalah sesuatu keilmuan untuk mendapatkan pengetahuan secara
alami berdasarkan bukti fisis.
2. Bagaimana hubungan antara filafat ilmu dan metode ilmiah?
Jawab : Bahwa metode ilmiah merupakan bagian dari ruang lingkup ilmu, seperti yang
di katakan oleh Lewis White Beck bahwa filsafat ilmu mempertanyakan dan menilai
11. metode-metode pemikiran ilmiah, serta mencoba menetapkan nilai dan pentingnya
usaha ilmiah sebagai suatu keseluruhan, nampak jelas bahwa terdapat hubungan yang
tidak dapat dipisahkan antara filsafat ilmu dengan metode ilmiah disebabkan karena
pada hakekatnya tugas filsafat adalah mengatasi spesialisasi dan merumuskan suatu
pandangan hidup yang di dasarkan atas pengalaman kemanusiaan yang luas
3. Apa manfaat metode ilmiah ?
Jawab : Manfaat Metode Ilmiah yaitu :
a. Membantu pemecahan permasalahan dengan penalaran dan pembuktian yang
memuaskan.
b. Memecahkan atau menentukan jawaban rahasia.
c. Menguji ulang hasil penelitian orang lain sehingga diperoleh kebenaran yang
objektif.