SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
Filsafat Ekonomi P2
Untuk Apa Belajar Filsafat?
Andri Sutira, A.Md.Kom., SE., ME.
Philosophy should now perform its final service. It Should seek the insight,
dim thought it be, to escape the wide wreckage of a race of being sensitive to
values beyond those of mere animal enjoyment (Whitehead, 1959: 163)
Saat ini filsafat sudah harus menjalankan tugas akhirnya. Ia harus mencarikan
penglihatan, sekabur apapun, untuk membebaskan sedemikian banyak
manusia yang sudah rongsokan agar sadar akan nilai-nilai yang lebih dari
sekadar kesenangan-kesenangan hewani
Belajar filsafat hampir menjadi kewajiban bagi
semua pembelajar disiplin ilmu apapun.
• Ada apa dengan filsafat?
• Untuk apa semua disiplin ilmu harus mempelajari “filsafat-tentang-disiplin
ilmunya”?
Jawaban umum dari pertanyaan ini adalah
filsafat adalah ibunya segala ilmu.
Karena itu mempelajari filsafat berarti
mengetahui asal mula kelahiran suatu ilmu.
A. Apakah filsafat itu?
1
• Filsafat adalah sebuah ilmu yang membahas segala aspek pemikiran manusia
dalam kehidupan sehari-hari. Filsafat mengungkapkan teori-teori penyebab
sebuah pemikiran dan dijabarkan dengan kelogisan. Ilmu fisafat pertama kali
disampaikan oleh Thales. Pengembang ilmu filsafat yang paling terkenal dan
paling berpengaruh adalah Aristoteles.
2
• Filsafat adalah pencarian akan jawaban atas sejumlah pertanyaan yang sudah
semenjak zaman Yunani dalam hal-hal pokok yang tetap sama saja.
Pertanyaan-pertanyaan mengenai apa yang dapat kita ketahui dan bagaimana
kita dapat mengetahuinya; hal-hal apa yang ada dan bagaimana hubungannya
satu sama lain. Selanjutnya mempermasalahkan pendapat- pendapat yang
telah diterima, mencari ukuran-ukuran dan menguji nilainya; apakah asumsi-
asumsi dari pemikiran ini dan selanjutnya memeriksa apakah hal-hal itu
berlaku. (Alfred Ayer)
Filsafat bagi Ayer adalah pencarian jawaban atas
sejumlah pertanyaan sebagai berikut:
a. apa yang dapat kita ketahui dan bagaimana kita dapat mengetahuinya?
b. hal-hal apa yang ada dan bagaimana hubungannya satu sama lain?
c. Mempermasalahkan pendapat-pendapat yang telah diterima, mencari
ukuran-ukuran dan menguji nilainya; apakah asumsi-asumsi dari pemikiran
ini dan selanjutnya memeriksa apakah hal-hal itu dapat berlaku.
a. apa yang dapat kita ketahui dan bagaimana
kita dapat mengetahuinya?
• Pertanyaan pertama ini kemudian lazim disebut sebagai ontologi, sedang
pertanyaan kedua adalah epistemologinya.
Ontologi
• Ontologi berakar dari dua jenis kata dalam bahasa Yunani yaitu "ontos" dan
logos". Ontos berarti sebuah keberadaan atau kondisi yang ada secara fakta
dan logos berarti sebuah wawasan atau ilmu. Apabila digabungkan, maka
ontologi berarti ilmu yang mempelajari sesuatu keberadaan atau kondisi yang
ada sesuai fakta.
Contoh Ontologi
• Ontologi tentang rumah. Di zaman sekarang, sudah berbagai macam model
rumah yang dibangun. Rumah saat ini ada yang bersusun, rumah tingkat, dan
bahkan membentuk apartemen. Pada zaman dahulu, manusia hanya
mengenal satu jenis rumah. Tapi, faktanya walau saat ini sudah banyak jenis-
jenis susunan rumah tetap saja kita menyebutnya dengan rumah atas dasar
wawasan yang benar dan memang ada.
Epistemologi
• Epistemologi berakar dari dua kata dalam bahasa Yunani yaitu "episteme"
dan "logos". Episteme berarti sebuah wawasan atau ilmu pengetahuan dan
logos berarti sebuah ilmu pengetahuan yang disusun dengan sistematis.
Apabila digabungkan, epistemologi berarti sebuah wawasan pengetahuan
yang membahas dasar sebuah ilmu pengetahuan secara sistematis.
Contoh Epistemologi
• Pada ontologi kita mengetahui jika kita bisa mengetahui rumah walau dengan
tampilan berbeda. Dalam epistemologi kita akan mengetahui bagaimana cara
kita menganalisa bahwa bangunan itu adalah rumah. Kita akan melihatnya
melalui panca indera. Kemudian, hasil dari penglihatan akan dikirim oleh
saraf ke otak. Dalam otak, penglihatan tadi akan dianalisis lebih lanjut
tentang semua yang dilihat agar dapat diketahui apakah itu rumah atau bukan.
Aksiologi
• Aksiologi berakar dari dua kata dalam bahasa Yunani yaitu "axios" dan
"logos". Axios berarti sebuah rasa layak atau pantas dalam menerima sesuatu
dan logos berarti ilmu pengetahuan. Apabila digabungkan, aksiologi berarti
ilmu yang mencari tahu sebuah manfaat atau nilai yang didapat dari sebuah
analisis ilmu terhadap sesuatu.
Contoh Aksiologi
• Aksiologi mempelajari sebuah manfaat atau nilai dari analisis ilmu. Dengan
contoh sebelumnya, maka dengan ilmu aksiologi kita bisa mengetahui rumah
mana yang akan kita tinggali, rumah yang nyaman dan rumah sesuai yang kita
inginkan. Dengan itu kita bisa mudah menentukan sebuah keputusan.
b. hal-hal apa yang ada dan bagaimana
hubungannya satu sama lain?
• Inilah pertanyaan khas jenis filsafat yang bertanya mengenai “hal-hal
mendasar”.
• Awam mungkin hanya menerima sesuatu apa adanya. Namun para filsuf
membedakan segala yang ada itu dalam tingkatan tertentu.
• Misalnya, bayang-bayang dan badan kita sama-sama ada, tapi tentu saja
keberadaannya berbeda.
• Filsafat menghasilkan jawaban atas kedua pertanyaan ini dengan dua istilah
khas: substansi (sesuatu yang menjadi sumber atau dasar dari adanya sesuatu
yang lain) dan aksiden (sesuatu yang keberadaannya tergantung pada sesuatu
yang lain).
c. Mempermasalahkan pendapat-pendapat yang telah diterima, mencari ukuran-
ukuran dan menguji nilainya; apakah asumsi-asumsi dari pemikiran ini dan
selanjutnya memeriksa apakah hal-hal itu dapat berlaku.
• Nah, inilah tugas filsafat yang lebih ringan, yaitu Mempermasalahkan
pendapat-pendapat yang telah diterima.
• Filsafat tak hanya Mempermasalahkan pendapat-pendapat yang telah
diterima, namun juga mencari ukuran-ukuran dan menguji nilainya.
Cukup rumit, tetapi menyenangkan. Bila terasa cukup
rumit, ada baiknya kita mencari definisi Filsafat yang lebih
“ringan” dan lebih “renyah”.
• Peursen mengaitkan filsafat dengan rasa heran.
• Filsafat sebagai hasrat akan kebijaksanaan yang akan tumbuh dalam diri
manusia ketika manusia dihinggapi oleh rasa kagum dan rasa heran.
• Rasa heranlah yang membuat manusia berbeda dengan binatang atau
tumbuhan.
• Binatang secara umum menganggap dunia kehidupannya sebagai biasa-biasa
saja, tetapi manusia seharusnya tidak. Rasa biasa hanya pada permulaannya
saja, terutama ketika kehidupan sudah demikian mekanis.
• Maksudnya, ketika seluruh kegiatan kita dilakukan secara begitu saja: bangun
pagi, shalat subuh, pergi ke kampus/kantor, siangnya pulang, istirahat,
menonton TV, lalu tidur dan bangun esok harinya dengan cara sama.
• Hidup manusia tak boleh sekadar mengulangi kegiatan yang sama.
• Ada banyak kegiatan yang kita anggap biasa-biasa, membuat kita malas
mengubahnya. Kita terkurung di dalamnya yang akhirnya kita tak pernah
menjadi apa-apa atau siapa-siapa. Kita menjadi tawanan dari kebiasaan kita.
• Situasi ini sangat menyedihkan, karena sebagai manusia kita tak sekadar
menempati ruang kehidupan. Lebih dari itu, kita berkewajiban untuk
berkarya, memberi warna pada dunia.
Kembali lagi pada pertanyaan: Apa itu Filsafat?
Kutipan lanjuran Van Peursen akan diajukan:
• Saya kira bahwa filsafat atau lebih tepatnya berfilsafat, pertama-tama adalah
penjelasan dari pandangan kita sendiri.
• Kedua adalah suatu ikhtiar untuk dapat melakukan komunikasi secara dalam
dengan kenyataan.
• Dan ketiga, adalah integrasi dari pemikiran-pemikiran yang terlalu teoritis dan
tindakan-tindakan yang lebih praktis
• …filsafat mempunyai tugas menyumbang untuk menjelaskan sikap manusia
yang menyeluruh, di antaranya sikap keagamaannya, etikanya, sosialnya dan
semacam itu…Filsafat bukanlah hanya integrasi dan komunikasi, akan tetapi
pembentangan asumsi-asumsi sendiri dan kesediaan untuk dikritik. Soalnya
adalah memberikan kesempatan kepada orang lain untuk mencantumkan
tanda tanya di belakangnya…
• Mencantumkan tanda tanya di belakang segala hal-hal yang kita anggap sudah
semestinya, yang terlalu emosional kita terima sebagai benar tak
terbantahkan. Itulah Filsafat, lebih tepatnya kegiatan berfilsafat.
• Alfred Schulzt (filsuf fenomenologo sosial) menyebutnya sebagai we wier
character (karakter kekitaan). Dalam karakter kekitaan ini, kita menyebut
sesuatu sebagai benar bukan karena ia benar melainkan karena terlampau
banyak orang yang melakukannya (di sini muncul asumsi: tak mungkin semua
orang salah), dalam waktu yang lama (ada asumsi: kalau salah, pasti sudah
lama diganti), dan dilakukan secara berulang-ulang (asumisnya: kalau
tindakan ini salah, tidak mungkin diulang-ulang).
B. Apa ciri dasar kegiatan berfilsafat?
• Berfilsafat tentu saja tak hanya sekadar meletakkan ‖tanda tanya‖ di belakang
segala sesuatu. Ada beberapa sifat dasar yang dimiliki secara khas oleh
filsafat, yaitu sistematis, radikal, dan kritis.
• Sistematis berarti upaya memahami segala sesuatu menurut aturan tertentu,
runut dan bertahap serta hasilnya dituliskan mengikuti suatu aturan tertentu
pula.
• Radikal berarti akar atau mendasar, diambil dari akar kata radix. Radikal
berarti mendalam sampai ke akar-karnya. Pemahaman yang ingin diperoleh
dari kegiatan filsafat adalah pemahaman yang mendalam terhadap segala
sesuatu.
• Sementara kritis berarti tidak menerima sesuatu begitu saja. Sementara, kritis
secara sepesifik berarti terbuka pada kemungkinan-kemungkinan baru,
dialektis, tidak membakukan dan membekukan pikiran-pikiran yang sudah
ada, dan selalu hati-hati dan waspada terhadap pelbagai kemunginan
kebekuan pikiran. Kritis juga berarti melakukan usaha secara aktif, sistematis
dan mengikuti prinsip-prinsip logika untuk memahami dan mengevaluasi
suatu informasi dengan tujuan menentukan apakah informasi itu diterima,
ditolak, atau ditangguhkan vonisnya (disarikan dari Moore & Parker, 1990)
• Ketiga ciri kegiatan berfilsafat ini tentulah sangat diperlukan dalam
kehidupan nyata, apalagi dalam kegiatan ilmu pengetahuan. Ilmu Ekonomi
harus sistematis, radikal, sekaligus juga kritis; bila Ilmu ekonomi tak
sistematis, tujuan yang dicanangkan tak akan tercapai dengan baik, bila ilmu
ekonomi tak radikal (dalam arti mendasar dan mendalam) maka praktek
ekonomi tak akan menghasilkan tujuan yang dimiliki kegiatan ekonomi; bila
ilmu ekonomi tidak kritis bagaimana mungkin masalah-masalah seperti
kelangkaan dapat diatasi. Jadi, kegiatan berfilsafat sangatlah penting dalam
dunia ekonomi.
C. Ruang Lingkup Kajian Filsafat
• Filsafat merupakan upaya rasional manusia dalam memahami struktur-
struktur dasar pengalaman dan realitas (Jean Ladriae, 1984, Vol II, h. 309).
• Pemahaman ini dilakukan untuk menemukan kebenaran, makna, dan
hubungan logis dari ide dasar (struktur-struktur dasar pengalaman dan
realitas).
Apakah makna itu, kebenaran, hubungan logis,
dan ide dasar itu?
• Makna dalam hal ini pertama kali berhubungan dengan definisi suatu hal.
Misalnya, Apakah manusia itu?. Kebenaran terkait dengan kepastian
terjadinya suatu hal, atau adanya suatu hal. Misalnya, Apakah benar kiamat
akan terjadi? atau Apakah benar di akhirat kelak ada surga? Kebenaran juga
terkait dengan kepastian di antara dua klaim yang sama-sama mengaku benar.
Misalnya, Mana yang paling benar ini atau itu?
• Hubungan logis adalah keterkaitan logis antara satu pernyataan yang satu
dengan yang lainnya. Dua buah keyakinan dikatakan memiliki hubungan logis
bila kebenaran (atau kesalahan ide) yang satu bergantung pada (atau
menentukan) kebenaran ide yang lain.
• Sedangkan yang dimaksud dengan Ide adalah sarana yang kita gunakan untuk
menggambarkan dan mengartikan pengalaman diri kita dan dunia di sekitar
kita.
• Istilah ide mencakup: a) Pelbagai keyakinan dan teori yang kita pegang
dengan sadar. (misalnya Tuhan itu ada), b) Pelbagai asumsi dan konsekuensi
keyakinan yang dipercayai begitu saja. Misalnya Indra kita memberi tahu kita
tentang bagaimana dunia ini ada dan berjalan; c) Pelbagai konsep yang berdiri
sendiri, seperti waktu, bentuk seni, kegilaan, dan lain-lain
Lalu apa yang dimaksud dengan Ide Dasar?
• Ide dasar adalah sebuah ide di mana bergantung kebenaran ide-ide lainnya yang
lebih spesifik (Lihat uraian Ayer mengenai filsafat).
• Misalnya, kepercayaan akan adanya Tuhan adalah kepercayaan dasar yang melandasi
kebenaran kitab-kitab suci. Sesuatu disebut sebagai ide dasar bila ia:
• a) Bersifat umum (agama adalah ide dasar dari Islam, Kristen, Yahudi, dll;
• b) Ide-ide dasar juga bersifat pervasif (meluas ke berbagai bidang). Misalnya, soal
agama adalah permasalahan yang pervasif, yang dimaknai secara berbeda-beda oleh
pelbagai disiplin ilmu dan pemeluk agama tertentu.
Jadi, kalau kita hendak membicarakan filsafat
ekonomi maka pertanyaan yang harus
dikemukakan adalah:
• Apa ide dasar dari ekonomi? (pertanyaan tentang ide dasar)
• Apakah ekonomi itu? (pertanyaan tentang makna)
• Apakah benar tujuan yang dikemukakan ekonomi itu akan terjadi? (pertanyaan
tentang Kebenaran)
• Apakah ada hubungan antara ekonomi dan Islam ? (pertanyaan tentang hubungan
logis)
• Kemampuan kita dalam menjawab ke-4 pertanyaan ini akan menentukan rumusan
Filsafat ekonomi. Serentak setelah itu kita pun dapat mengoreksi batasan ilmu
ekonomi yang sudah ada.
D. Manfaat Belajar Filsafat
• Untuk Apa belajar filsafat bagi para mahasiswa? Kees Bertens, dengan
mengutip pernyataan N. Ferre -seorang dosen di Amerika Serikat, as a whole
those who had studeid philosophy in college were better equipped to handla
advanced thinking than thos who had not, menulis bahwa:
• Studi filsafat mempersiapkan mahasiswa untuk handle advanced thinking. Mereka
sanggup menempatkan problem-problem yang harus ditangani dalam konteks lebih
luas dan pada tahap lebih mendalam. Mereka lebih gampang menangkap inti
persoalan dan tahu membedakan hal-hal penting dari hal-hal sampingan. Mereka
lebih peka terhadap nuansa-nuansa. Dan yang tak kalah penting: mereka lebih
sanggup merumuskan suatu permasalahan dengan jelas. Pendek kata, walaupun
studi filsafat tentu belum menjamin jawaban yang tepat bagi semua problem yang
dihadapi, namun seringkali ia dapat membantu untuk menilai dan mensituir
problem-problem konkret dengan lebih tepat dan matang
Refleksi: Jadi, Mari Belajar Filsafat....
• Bertrand Russel menegaskan, “…filsafat adalah tidak lebih dari suatu usaha
untuk…menjawab pertanyaan-pertanyaan terakhir, tidak secara dangkal atau
dogmatis seperti yang kita lakukan pada kehidupan sehari-hari atau bahkan
dalam kebiasaan ilmu pengetahuan. Akan tetapi secara kritis, dalam arti:
setelah segala sesuatunya diselidiki problem-problem apa yang dapat
ditimbulkan oleh pertanyaan-pertanyaan yang demikian itu dan setelah kita
menjadi sadar dari segala kekaburan dan kebingungan, yang menjadi dasar
bagi pengertian kita sehari-hari…”
Terima Kasih

More Related Content

Similar to FILSAFAT EKONOMI

Tugas Akhir Kelompok 5 PPT Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
Tugas Akhir Kelompok 5 PPT Pengantar Filsafat Ilmu.pptxTugas Akhir Kelompok 5 PPT Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
Tugas Akhir Kelompok 5 PPT Pengantar Filsafat Ilmu.pptxbungashoumizahro
 
Makalah filsafat
Makalah filsafat Makalah filsafat
Makalah filsafat AnggiChaca
 
Pengertian dan tujuan filsafat ilmu pertemuan 2
Pengertian dan tujuan filsafat ilmu pertemuan 2Pengertian dan tujuan filsafat ilmu pertemuan 2
Pengertian dan tujuan filsafat ilmu pertemuan 2Agoes Rakbika
 
Ontologi Ilmu FALSAFAH ILMU HNF 3012 UPSI
Ontologi Ilmu FALSAFAH ILMU HNF 3012 UPSIOntologi Ilmu FALSAFAH ILMU HNF 3012 UPSI
Ontologi Ilmu FALSAFAH ILMU HNF 3012 UPSISUFINA SHUKRI
 
Presentasi sejarah psikologi
Presentasi sejarah psikologiPresentasi sejarah psikologi
Presentasi sejarah psikologiKirenius Wadu
 
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1Grunge Cobain
 
Cabang kajian ilmu filsafat administrasi
Cabang kajian ilmu filsafat administrasiCabang kajian ilmu filsafat administrasi
Cabang kajian ilmu filsafat administrasiIntelektual Aceh
 
Pengantar Filsafat, Pertemuan 5.pptx
Pengantar Filsafat, Pertemuan 5.pptxPengantar Filsafat, Pertemuan 5.pptx
Pengantar Filsafat, Pertemuan 5.pptxyonayori
 
[Indonesia] Filsafat IPA
[Indonesia] Filsafat IPA[Indonesia] Filsafat IPA
[Indonesia] Filsafat IPAIrma Fitriani
 
ontologi, epistimologi, aksiologi.pptx
ontologi, epistimologi, aksiologi.pptxontologi, epistimologi, aksiologi.pptx
ontologi, epistimologi, aksiologi.pptxmnuzurulump
 
Epistemologi makna & kebenaran ok
Epistemologi makna & kebenaran okEpistemologi makna & kebenaran ok
Epistemologi makna & kebenaran okRizal Fahmi
 
Filsafat dan Etika Komunikasi
Filsafat dan Etika KomunikasiFilsafat dan Etika Komunikasi
Filsafat dan Etika KomunikasiAfril Wibisono
 
Obyek studi filsafat dan
Obyek studi filsafat danObyek studi filsafat dan
Obyek studi filsafat danSigit Kindarto
 
Tugas Akhir Filsafat Kelompok 6.pptx
Tugas Akhir Filsafat Kelompok 6.pptxTugas Akhir Filsafat Kelompok 6.pptx
Tugas Akhir Filsafat Kelompok 6.pptxFauziaIndahningsih
 

Similar to FILSAFAT EKONOMI (20)

Filsafat umum
Filsafat umumFilsafat umum
Filsafat umum
 
Tugas Akhir Kelompok 5 PPT Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
Tugas Akhir Kelompok 5 PPT Pengantar Filsafat Ilmu.pptxTugas Akhir Kelompok 5 PPT Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
Tugas Akhir Kelompok 5 PPT Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
 
Makalah filsafat
Makalah filsafat Makalah filsafat
Makalah filsafat
 
Pengertian dan tujuan filsafat ilmu pertemuan 2
Pengertian dan tujuan filsafat ilmu pertemuan 2Pengertian dan tujuan filsafat ilmu pertemuan 2
Pengertian dan tujuan filsafat ilmu pertemuan 2
 
Ontologi Ilmu FALSAFAH ILMU HNF 3012 UPSI
Ontologi Ilmu FALSAFAH ILMU HNF 3012 UPSIOntologi Ilmu FALSAFAH ILMU HNF 3012 UPSI
Ontologi Ilmu FALSAFAH ILMU HNF 3012 UPSI
 
Presentasi sejarah psikologi
Presentasi sejarah psikologiPresentasi sejarah psikologi
Presentasi sejarah psikologi
 
Soaljawab filsafat
Soaljawab filsafatSoaljawab filsafat
Soaljawab filsafat
 
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1
 
Cabang kajian ilmu filsafat administrasi
Cabang kajian ilmu filsafat administrasiCabang kajian ilmu filsafat administrasi
Cabang kajian ilmu filsafat administrasi
 
Pengantar Filsafat, Pertemuan 5.pptx
Pengantar Filsafat, Pertemuan 5.pptxPengantar Filsafat, Pertemuan 5.pptx
Pengantar Filsafat, Pertemuan 5.pptx
 
Makalah ontologi filsafat ilmu
Makalah ontologi filsafat ilmuMakalah ontologi filsafat ilmu
Makalah ontologi filsafat ilmu
 
Ontologi Filsafat Ilmu
Ontologi Filsafat IlmuOntologi Filsafat Ilmu
Ontologi Filsafat Ilmu
 
[Indonesia] Filsafat IPA
[Indonesia] Filsafat IPA[Indonesia] Filsafat IPA
[Indonesia] Filsafat IPA
 
Tugas 2
Tugas 2Tugas 2
Tugas 2
 
ontologi, epistimologi, aksiologi.pptx
ontologi, epistimologi, aksiologi.pptxontologi, epistimologi, aksiologi.pptx
ontologi, epistimologi, aksiologi.pptx
 
pak sigit sardjono
pak sigit sardjonopak sigit sardjono
pak sigit sardjono
 
Epistemologi makna & kebenaran ok
Epistemologi makna & kebenaran okEpistemologi makna & kebenaran ok
Epistemologi makna & kebenaran ok
 
Filsafat dan Etika Komunikasi
Filsafat dan Etika KomunikasiFilsafat dan Etika Komunikasi
Filsafat dan Etika Komunikasi
 
Obyek studi filsafat dan
Obyek studi filsafat danObyek studi filsafat dan
Obyek studi filsafat dan
 
Tugas Akhir Filsafat Kelompok 6.pptx
Tugas Akhir Filsafat Kelompok 6.pptxTugas Akhir Filsafat Kelompok 6.pptx
Tugas Akhir Filsafat Kelompok 6.pptx
 

Recently uploaded

Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxHakamNiazi
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptxmatematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptxArvaAthallahSusanto
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptxDasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptxadel876203
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptxObyMoris1
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 

Recently uploaded (20)

Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptxmatematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptxDasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 

FILSAFAT EKONOMI

  • 1. Filsafat Ekonomi P2 Untuk Apa Belajar Filsafat? Andri Sutira, A.Md.Kom., SE., ME.
  • 2. Philosophy should now perform its final service. It Should seek the insight, dim thought it be, to escape the wide wreckage of a race of being sensitive to values beyond those of mere animal enjoyment (Whitehead, 1959: 163) Saat ini filsafat sudah harus menjalankan tugas akhirnya. Ia harus mencarikan penglihatan, sekabur apapun, untuk membebaskan sedemikian banyak manusia yang sudah rongsokan agar sadar akan nilai-nilai yang lebih dari sekadar kesenangan-kesenangan hewani
  • 3. Belajar filsafat hampir menjadi kewajiban bagi semua pembelajar disiplin ilmu apapun. • Ada apa dengan filsafat? • Untuk apa semua disiplin ilmu harus mempelajari “filsafat-tentang-disiplin ilmunya”?
  • 4. Jawaban umum dari pertanyaan ini adalah filsafat adalah ibunya segala ilmu. Karena itu mempelajari filsafat berarti mengetahui asal mula kelahiran suatu ilmu.
  • 6. 1 • Filsafat adalah sebuah ilmu yang membahas segala aspek pemikiran manusia dalam kehidupan sehari-hari. Filsafat mengungkapkan teori-teori penyebab sebuah pemikiran dan dijabarkan dengan kelogisan. Ilmu fisafat pertama kali disampaikan oleh Thales. Pengembang ilmu filsafat yang paling terkenal dan paling berpengaruh adalah Aristoteles.
  • 7. 2 • Filsafat adalah pencarian akan jawaban atas sejumlah pertanyaan yang sudah semenjak zaman Yunani dalam hal-hal pokok yang tetap sama saja. Pertanyaan-pertanyaan mengenai apa yang dapat kita ketahui dan bagaimana kita dapat mengetahuinya; hal-hal apa yang ada dan bagaimana hubungannya satu sama lain. Selanjutnya mempermasalahkan pendapat- pendapat yang telah diterima, mencari ukuran-ukuran dan menguji nilainya; apakah asumsi- asumsi dari pemikiran ini dan selanjutnya memeriksa apakah hal-hal itu berlaku. (Alfred Ayer)
  • 8. Filsafat bagi Ayer adalah pencarian jawaban atas sejumlah pertanyaan sebagai berikut: a. apa yang dapat kita ketahui dan bagaimana kita dapat mengetahuinya? b. hal-hal apa yang ada dan bagaimana hubungannya satu sama lain? c. Mempermasalahkan pendapat-pendapat yang telah diterima, mencari ukuran-ukuran dan menguji nilainya; apakah asumsi-asumsi dari pemikiran ini dan selanjutnya memeriksa apakah hal-hal itu dapat berlaku.
  • 9. a. apa yang dapat kita ketahui dan bagaimana kita dapat mengetahuinya? • Pertanyaan pertama ini kemudian lazim disebut sebagai ontologi, sedang pertanyaan kedua adalah epistemologinya.
  • 10. Ontologi • Ontologi berakar dari dua jenis kata dalam bahasa Yunani yaitu "ontos" dan logos". Ontos berarti sebuah keberadaan atau kondisi yang ada secara fakta dan logos berarti sebuah wawasan atau ilmu. Apabila digabungkan, maka ontologi berarti ilmu yang mempelajari sesuatu keberadaan atau kondisi yang ada sesuai fakta.
  • 11. Contoh Ontologi • Ontologi tentang rumah. Di zaman sekarang, sudah berbagai macam model rumah yang dibangun. Rumah saat ini ada yang bersusun, rumah tingkat, dan bahkan membentuk apartemen. Pada zaman dahulu, manusia hanya mengenal satu jenis rumah. Tapi, faktanya walau saat ini sudah banyak jenis- jenis susunan rumah tetap saja kita menyebutnya dengan rumah atas dasar wawasan yang benar dan memang ada.
  • 12. Epistemologi • Epistemologi berakar dari dua kata dalam bahasa Yunani yaitu "episteme" dan "logos". Episteme berarti sebuah wawasan atau ilmu pengetahuan dan logos berarti sebuah ilmu pengetahuan yang disusun dengan sistematis. Apabila digabungkan, epistemologi berarti sebuah wawasan pengetahuan yang membahas dasar sebuah ilmu pengetahuan secara sistematis.
  • 13. Contoh Epistemologi • Pada ontologi kita mengetahui jika kita bisa mengetahui rumah walau dengan tampilan berbeda. Dalam epistemologi kita akan mengetahui bagaimana cara kita menganalisa bahwa bangunan itu adalah rumah. Kita akan melihatnya melalui panca indera. Kemudian, hasil dari penglihatan akan dikirim oleh saraf ke otak. Dalam otak, penglihatan tadi akan dianalisis lebih lanjut tentang semua yang dilihat agar dapat diketahui apakah itu rumah atau bukan.
  • 14. Aksiologi • Aksiologi berakar dari dua kata dalam bahasa Yunani yaitu "axios" dan "logos". Axios berarti sebuah rasa layak atau pantas dalam menerima sesuatu dan logos berarti ilmu pengetahuan. Apabila digabungkan, aksiologi berarti ilmu yang mencari tahu sebuah manfaat atau nilai yang didapat dari sebuah analisis ilmu terhadap sesuatu.
  • 15. Contoh Aksiologi • Aksiologi mempelajari sebuah manfaat atau nilai dari analisis ilmu. Dengan contoh sebelumnya, maka dengan ilmu aksiologi kita bisa mengetahui rumah mana yang akan kita tinggali, rumah yang nyaman dan rumah sesuai yang kita inginkan. Dengan itu kita bisa mudah menentukan sebuah keputusan.
  • 16. b. hal-hal apa yang ada dan bagaimana hubungannya satu sama lain? • Inilah pertanyaan khas jenis filsafat yang bertanya mengenai “hal-hal mendasar”. • Awam mungkin hanya menerima sesuatu apa adanya. Namun para filsuf membedakan segala yang ada itu dalam tingkatan tertentu. • Misalnya, bayang-bayang dan badan kita sama-sama ada, tapi tentu saja keberadaannya berbeda.
  • 17. • Filsafat menghasilkan jawaban atas kedua pertanyaan ini dengan dua istilah khas: substansi (sesuatu yang menjadi sumber atau dasar dari adanya sesuatu yang lain) dan aksiden (sesuatu yang keberadaannya tergantung pada sesuatu yang lain).
  • 18. c. Mempermasalahkan pendapat-pendapat yang telah diterima, mencari ukuran- ukuran dan menguji nilainya; apakah asumsi-asumsi dari pemikiran ini dan selanjutnya memeriksa apakah hal-hal itu dapat berlaku. • Nah, inilah tugas filsafat yang lebih ringan, yaitu Mempermasalahkan pendapat-pendapat yang telah diterima. • Filsafat tak hanya Mempermasalahkan pendapat-pendapat yang telah diterima, namun juga mencari ukuran-ukuran dan menguji nilainya.
  • 19. Cukup rumit, tetapi menyenangkan. Bila terasa cukup rumit, ada baiknya kita mencari definisi Filsafat yang lebih “ringan” dan lebih “renyah”. • Peursen mengaitkan filsafat dengan rasa heran. • Filsafat sebagai hasrat akan kebijaksanaan yang akan tumbuh dalam diri manusia ketika manusia dihinggapi oleh rasa kagum dan rasa heran. • Rasa heranlah yang membuat manusia berbeda dengan binatang atau tumbuhan.
  • 20. • Binatang secara umum menganggap dunia kehidupannya sebagai biasa-biasa saja, tetapi manusia seharusnya tidak. Rasa biasa hanya pada permulaannya saja, terutama ketika kehidupan sudah demikian mekanis. • Maksudnya, ketika seluruh kegiatan kita dilakukan secara begitu saja: bangun pagi, shalat subuh, pergi ke kampus/kantor, siangnya pulang, istirahat, menonton TV, lalu tidur dan bangun esok harinya dengan cara sama.
  • 21. • Hidup manusia tak boleh sekadar mengulangi kegiatan yang sama. • Ada banyak kegiatan yang kita anggap biasa-biasa, membuat kita malas mengubahnya. Kita terkurung di dalamnya yang akhirnya kita tak pernah menjadi apa-apa atau siapa-siapa. Kita menjadi tawanan dari kebiasaan kita. • Situasi ini sangat menyedihkan, karena sebagai manusia kita tak sekadar menempati ruang kehidupan. Lebih dari itu, kita berkewajiban untuk berkarya, memberi warna pada dunia.
  • 22. Kembali lagi pada pertanyaan: Apa itu Filsafat? Kutipan lanjuran Van Peursen akan diajukan: • Saya kira bahwa filsafat atau lebih tepatnya berfilsafat, pertama-tama adalah penjelasan dari pandangan kita sendiri. • Kedua adalah suatu ikhtiar untuk dapat melakukan komunikasi secara dalam dengan kenyataan. • Dan ketiga, adalah integrasi dari pemikiran-pemikiran yang terlalu teoritis dan tindakan-tindakan yang lebih praktis
  • 23. • …filsafat mempunyai tugas menyumbang untuk menjelaskan sikap manusia yang menyeluruh, di antaranya sikap keagamaannya, etikanya, sosialnya dan semacam itu…Filsafat bukanlah hanya integrasi dan komunikasi, akan tetapi pembentangan asumsi-asumsi sendiri dan kesediaan untuk dikritik. Soalnya adalah memberikan kesempatan kepada orang lain untuk mencantumkan tanda tanya di belakangnya…
  • 24. • Mencantumkan tanda tanya di belakang segala hal-hal yang kita anggap sudah semestinya, yang terlalu emosional kita terima sebagai benar tak terbantahkan. Itulah Filsafat, lebih tepatnya kegiatan berfilsafat.
  • 25. • Alfred Schulzt (filsuf fenomenologo sosial) menyebutnya sebagai we wier character (karakter kekitaan). Dalam karakter kekitaan ini, kita menyebut sesuatu sebagai benar bukan karena ia benar melainkan karena terlampau banyak orang yang melakukannya (di sini muncul asumsi: tak mungkin semua orang salah), dalam waktu yang lama (ada asumsi: kalau salah, pasti sudah lama diganti), dan dilakukan secara berulang-ulang (asumisnya: kalau tindakan ini salah, tidak mungkin diulang-ulang).
  • 26. B. Apa ciri dasar kegiatan berfilsafat? • Berfilsafat tentu saja tak hanya sekadar meletakkan ‖tanda tanya‖ di belakang segala sesuatu. Ada beberapa sifat dasar yang dimiliki secara khas oleh filsafat, yaitu sistematis, radikal, dan kritis.
  • 27. • Sistematis berarti upaya memahami segala sesuatu menurut aturan tertentu, runut dan bertahap serta hasilnya dituliskan mengikuti suatu aturan tertentu pula. • Radikal berarti akar atau mendasar, diambil dari akar kata radix. Radikal berarti mendalam sampai ke akar-karnya. Pemahaman yang ingin diperoleh dari kegiatan filsafat adalah pemahaman yang mendalam terhadap segala sesuatu.
  • 28. • Sementara kritis berarti tidak menerima sesuatu begitu saja. Sementara, kritis secara sepesifik berarti terbuka pada kemungkinan-kemungkinan baru, dialektis, tidak membakukan dan membekukan pikiran-pikiran yang sudah ada, dan selalu hati-hati dan waspada terhadap pelbagai kemunginan kebekuan pikiran. Kritis juga berarti melakukan usaha secara aktif, sistematis dan mengikuti prinsip-prinsip logika untuk memahami dan mengevaluasi suatu informasi dengan tujuan menentukan apakah informasi itu diterima, ditolak, atau ditangguhkan vonisnya (disarikan dari Moore & Parker, 1990)
  • 29. • Ketiga ciri kegiatan berfilsafat ini tentulah sangat diperlukan dalam kehidupan nyata, apalagi dalam kegiatan ilmu pengetahuan. Ilmu Ekonomi harus sistematis, radikal, sekaligus juga kritis; bila Ilmu ekonomi tak sistematis, tujuan yang dicanangkan tak akan tercapai dengan baik, bila ilmu ekonomi tak radikal (dalam arti mendasar dan mendalam) maka praktek ekonomi tak akan menghasilkan tujuan yang dimiliki kegiatan ekonomi; bila ilmu ekonomi tidak kritis bagaimana mungkin masalah-masalah seperti kelangkaan dapat diatasi. Jadi, kegiatan berfilsafat sangatlah penting dalam dunia ekonomi.
  • 30. C. Ruang Lingkup Kajian Filsafat • Filsafat merupakan upaya rasional manusia dalam memahami struktur- struktur dasar pengalaman dan realitas (Jean Ladriae, 1984, Vol II, h. 309). • Pemahaman ini dilakukan untuk menemukan kebenaran, makna, dan hubungan logis dari ide dasar (struktur-struktur dasar pengalaman dan realitas).
  • 31. Apakah makna itu, kebenaran, hubungan logis, dan ide dasar itu? • Makna dalam hal ini pertama kali berhubungan dengan definisi suatu hal. Misalnya, Apakah manusia itu?. Kebenaran terkait dengan kepastian terjadinya suatu hal, atau adanya suatu hal. Misalnya, Apakah benar kiamat akan terjadi? atau Apakah benar di akhirat kelak ada surga? Kebenaran juga terkait dengan kepastian di antara dua klaim yang sama-sama mengaku benar. Misalnya, Mana yang paling benar ini atau itu?
  • 32. • Hubungan logis adalah keterkaitan logis antara satu pernyataan yang satu dengan yang lainnya. Dua buah keyakinan dikatakan memiliki hubungan logis bila kebenaran (atau kesalahan ide) yang satu bergantung pada (atau menentukan) kebenaran ide yang lain.
  • 33. • Sedangkan yang dimaksud dengan Ide adalah sarana yang kita gunakan untuk menggambarkan dan mengartikan pengalaman diri kita dan dunia di sekitar kita. • Istilah ide mencakup: a) Pelbagai keyakinan dan teori yang kita pegang dengan sadar. (misalnya Tuhan itu ada), b) Pelbagai asumsi dan konsekuensi keyakinan yang dipercayai begitu saja. Misalnya Indra kita memberi tahu kita tentang bagaimana dunia ini ada dan berjalan; c) Pelbagai konsep yang berdiri sendiri, seperti waktu, bentuk seni, kegilaan, dan lain-lain
  • 34. Lalu apa yang dimaksud dengan Ide Dasar? • Ide dasar adalah sebuah ide di mana bergantung kebenaran ide-ide lainnya yang lebih spesifik (Lihat uraian Ayer mengenai filsafat). • Misalnya, kepercayaan akan adanya Tuhan adalah kepercayaan dasar yang melandasi kebenaran kitab-kitab suci. Sesuatu disebut sebagai ide dasar bila ia: • a) Bersifat umum (agama adalah ide dasar dari Islam, Kristen, Yahudi, dll; • b) Ide-ide dasar juga bersifat pervasif (meluas ke berbagai bidang). Misalnya, soal agama adalah permasalahan yang pervasif, yang dimaknai secara berbeda-beda oleh pelbagai disiplin ilmu dan pemeluk agama tertentu.
  • 35. Jadi, kalau kita hendak membicarakan filsafat ekonomi maka pertanyaan yang harus dikemukakan adalah: • Apa ide dasar dari ekonomi? (pertanyaan tentang ide dasar) • Apakah ekonomi itu? (pertanyaan tentang makna) • Apakah benar tujuan yang dikemukakan ekonomi itu akan terjadi? (pertanyaan tentang Kebenaran) • Apakah ada hubungan antara ekonomi dan Islam ? (pertanyaan tentang hubungan logis) • Kemampuan kita dalam menjawab ke-4 pertanyaan ini akan menentukan rumusan Filsafat ekonomi. Serentak setelah itu kita pun dapat mengoreksi batasan ilmu ekonomi yang sudah ada.
  • 36. D. Manfaat Belajar Filsafat • Untuk Apa belajar filsafat bagi para mahasiswa? Kees Bertens, dengan mengutip pernyataan N. Ferre -seorang dosen di Amerika Serikat, as a whole those who had studeid philosophy in college were better equipped to handla advanced thinking than thos who had not, menulis bahwa:
  • 37. • Studi filsafat mempersiapkan mahasiswa untuk handle advanced thinking. Mereka sanggup menempatkan problem-problem yang harus ditangani dalam konteks lebih luas dan pada tahap lebih mendalam. Mereka lebih gampang menangkap inti persoalan dan tahu membedakan hal-hal penting dari hal-hal sampingan. Mereka lebih peka terhadap nuansa-nuansa. Dan yang tak kalah penting: mereka lebih sanggup merumuskan suatu permasalahan dengan jelas. Pendek kata, walaupun studi filsafat tentu belum menjamin jawaban yang tepat bagi semua problem yang dihadapi, namun seringkali ia dapat membantu untuk menilai dan mensituir problem-problem konkret dengan lebih tepat dan matang
  • 38. Refleksi: Jadi, Mari Belajar Filsafat.... • Bertrand Russel menegaskan, “…filsafat adalah tidak lebih dari suatu usaha untuk…menjawab pertanyaan-pertanyaan terakhir, tidak secara dangkal atau dogmatis seperti yang kita lakukan pada kehidupan sehari-hari atau bahkan dalam kebiasaan ilmu pengetahuan. Akan tetapi secara kritis, dalam arti: setelah segala sesuatunya diselidiki problem-problem apa yang dapat ditimbulkan oleh pertanyaan-pertanyaan yang demikian itu dan setelah kita menjadi sadar dari segala kekaburan dan kebingungan, yang menjadi dasar bagi pengertian kita sehari-hari…”