1. KUMPULAN SOAL DAN JAWAB
PENGANTAR FILSAFAT ILMU
Disusun sebagai tugas mata kuliah Pengantar Filsafat Ilmu
DOSEN PEMBIMBING :
Dr. Sigit Sardjono, MS
DISUSUN OLEH :
1. Bagus Prayoga Wicaksana 1221800021
2. Moch Irvan Arrasyid 1221800013
(Kelas T hari rabu 19.15 L.502)
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
2019
2. KUMPULAN PERTANYAAN FILSAFAT
A. Manfaat belajar filsafat bagi mahasiswa
1. apa yang dimaksud filsafat ilmu?
2. bagaimana karakteristik dan ciri-ciri filsafat ilmu
3. apa manfaat mempelajari filsafat bagi mahasiswa
Jawaban :
1. Filsafat ilmu adalah merupakan penelusuran pengembangan filsafat
pengetahuan. Objek dari filsafat ilmu adalah ilmu pengetahuan. Oleh karena itu
setiap saat ilmu itu berubah mengikuti perkembangan zaman dan keadaaan.
Pengetahuan lama menjadi pijakan untuk mencari pengetahuan baru. Untuk
memahami arti dan makna filsafat ilmu, Filsafat ilmu (philosophy of science)
hampir semua penyakit dan ilmu dapat dipelajari oleh kita. Filsafat ilmu adalah
ikhtiar manusia untuk memahami pengetahuan agar menjadi bijaksana. Dengan
filsalat ilmu ke absahan atau cara pandang harus bersifat ilmiah. Filsalat ilmu
memperkenaIkan knowledge dan science yang dapat ditransfer melalui proses
pembelajaran atau pendidikan. Filsafat ilmu merupakan suatu pengetahuan
campuran yang eksistensi dan pemekarannya bergantung pada huhungan timbal
balik dan saling-pengaruh antara filsalat dan ilmu Sehubungan dengan pendapat
tersebut bahwa filsafat ilmu merupakan penerusan pengembangan filsafat
pengetahuan, Objek dan filsalat ilmu adalah ilmu pengetahuan.
2. . Karakter berfikir filsafat :
a. Menyeluruh
b. Mendasar
c. Spekulatif
Ciri-ciri Berpikir Filsafat :
a. Radikal; sampai ke akar persoalan
b. Kritis; tanggap Terhadap persoalan yg berkembang
3. c. Rasional; sejauh dapat dijangkau akal manusia
d. Reflektif; mencerminkan pengalaman pribadi
e. Konseptual; hasil konstruksi pemikiran
f. Koheren; runtut, berurutan
g. Konsisten; berpikir lurus/tidak berlawanan
h. Sistematis; saling berkaitan
i. Metodis; ada cara untuk memperoleh kebenaran
3. a. Dengan mempelajari filsafat ilmu diharapkan mahasiswa semakin kritis
dalam sikap ilmiahnya. Mahasiswa sebagai insan kampus diharapkan untuk
bersikap kritis terhadap berbagai macam teori yang dipelajarinya di ruang kuliah
maupun dari sumber-sumber lainnya.
b. Mempelajari filsafat ilmu mendatangkan kegunaan bagi para mahasiswa
sebagai calon ilmuwan untuk mendalami metode ilmiah dan untuk melakukan
penelitian ilmiah. Dengan mempelajari filsafat ilmu diharapkan mereka memiliki
pemahaman yang utuh mengenai ilmu dan mampu menggunakan pengetahuan
tersebut sebagai landasan dalam proses pembelajaran dan penelitian ilmiah.
c. Mempelajari filsafat ilmu memiliki manfaat praktis. Setelah mahasiswa lulus
dan bekerja mereka pasti berhadapan dengan berbagai masalah dalam
pekerjaannya. Untuk memecahkan masalah diperlukan kemampuan berpikir kritis
dalam menganalisis berbagai hal yang berhubungan dengan masalah yang
dihadapi. Dalam konteks inilah pengalaman mempelajari filsafat ilmu diterapkan
B. Perkembangan filsafat
1. Apa yang dimaksud filsafat?
2. bagaimana perkembangan filsafat sampai masa kini?
3. apa manfaat dengan adanya perkembangan ilmu filsafat?
Jawaban :
4. 1. Filsafat adalah ilmu yang berusaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi
segala sesuatu berdasarkan pikiran atau rasio. Filsafat adalah pandangan hidup
seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mengenai
kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap
seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara
mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala
hubungan.
2. SEJARAH perkembangan filsafat berkembang atas dasar pemikiran
kefilsafatan yang telah dibangun sejak abad ke-6 SM. Ada dua orang filsuf yang
corak pemikirannya boleh dikatakan mewarnai diskusi-diskusi filsafat sepanjang
sejarah perkembangannya, yaitu Herakleitos (535-475 SM) dan Parmenides (540-
-475 SM). Pembagian secara periodisasi filsafat barat adalah zaman kuno, zaman
abad pertengahan, zaman modern, dan masa kini. Aliran yang muncul dan
berpengaruh terhadap pemikiran filsafat adalah Positivisme, Marxisme,
Eksistensialisme, Fenomenologi, Pragmatisme, dan Neo-Kantianianisme dan
Neo-tomisme. adi, perkembangan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini tidaklah
berlangsung secara mendadak, melainkan terjadi secara bertahap, evolutif. Karena
untuk memahami sejarah perkembangan ilmu mau tidak mau harus melakukan
pembagian atau klasifikasi secara periodik, karena setiap periode menampilkan
ciri khas tertentu dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Perkembangan
pemikiran secara teoretis senantiasa mengacu kepada peradaban Yunani.
Periodisasi perkembangan ilmu dimulai dari peradaban Yunani dan diakhiri pada
zaman kontemporer.
3.filsafat adalah suatu bidang studi filsafat yang obyek materinya berupa ilmu
pengetahuan dalam berbagai jenis dan perwujudannya. Jadi meliputi prulalitas
ilmu pengetahuan. Sementara objek formalnya yaitu berupa hakekat ilmu
pengetahuan. Jadi Filsafat Ilmu merupakan suatu pengetahuan yang benar secara
hakiki mengenai objek pengetahuan yang diperoleh melalui pendekatan atau sudut
pandang metode atau sistem yang filosofis.
5. Kedua faktor tersebut dalam perkembangannya menghasilkan teknologi yang
berkemampuan luar biasa. Agaknya manusia sebagai penghasil teknologi
diarahkan menuju kemudahan. Akan tetapi dibalik semua itu manusia menjadi
tamak, serakah dan manusia alpa terhadap tugasnya. Sebagai khalifah. Bahkan
manusia kehilangan moral dan imannya, bersifat individual, egoistic dan
eksploitatif, dalam lingkungan, bahkan terhadap Tuhan. Dengan kenyataan seperti
itu filsafat hadir di tengah keragaman ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
rangka meluruskan sehingga terarah pada pencapaian tujuannya. Karena ilmu
pengetahuan dan teknologi bukan hanya bernilai ilmiah saja melainkan bernilai
ilmiah keilahian. Dengan demikian, ilmu pengetahuan harus berdasarkan diri pada
aspek ontology, epistemology dan axiology. Dengan demikian filsafat dapat
menetralisir kemungkinan-kemungkinan yang dimunculkan oleh ilmu
pengetahuan dan teknologi. Berdasar pada uraian-uraian tersebut di atas dapat
dipahami bahwa Filsafat Ilmu hadir dengan memikul tanggung jawab yang berat,
karena di samping menetralisir temuan-temuan ilmu pengetahuan, juga
memikirkan bagaimana ilmu pengetahuan berdaya guna dalam kehidupan
manusia.
C. Filsafat ilmu dan pengetahuan
1. apa itu filsafat ilmu dan pengetahuan?
2. bagaimana hubungan filsafat dan rindu?
3. manfaat filsafat ilmu dan pengetahuan?
Jawaban :
1. fisafat adalah ilmu pngetahuan yang menyelidiki segala sesuatu yang ada secara
mendalam dengan mempergunakan akal sampai pada hakikatnya. Filsafat
bukannya mempersoalkan gejala-gejala atau fenomena, tetapi yang dicari adalah
hakekat dari fenomena
Pengetahuan adalah suatu istilah yang digunakan untuk menuturkan apabila
seseorang mengenal tentang sesuatu. Suatu hal yang menjadi pengetahuannya
adalah selalu terdiri atas unsur yang mengetahui dan yang diketahui serta
6. kesadaran mengenai hal yang ingin diketahuinya itu. Oleh Karena itu pengetahuan
selalu menuntut adanya subyek yang mempunyai kesadaran untuk mengetahui
tentang sesuatu dan obyek yang merupakan sesuatu yang dihadapinya sebagai hal
yang ingin diketahuinya. Jadi bisa dikatakan pengetahuan adalah hasil tahu
manusia terhadap sesuatu, atau segala perbuatan manusia untuk memahami suatu
obyek yang dihadapinya, atau hasil usaha manusia untuk memahami suatu obyek
tertentu.
2. Meskipun secara historis antara ilmu dan filsafat pernah merupakan suatu
kesatuan, namun dalam perkembangannya mengalami divergensi, dimana
dominasi ilmu lebih kuat mempengaruhi pemikiran manusia, kondisi ini
mendorong pada upaya untuk memposisikan ke duanya secara tepat sesuai dengan
batas wilayahnya masing-masing, bukan untuk mengisolasinya melainkan untuk
lebih jernih melihat hubungan keduanya dalam konteks lebih memahami
khazanah intelektual manusia.
Harold H. Titus mengakui kesulitan untuk menyatakan secara tegas dan ringkas
mengenai hubungan antara ilmu dan filsafat, karena terdapat persamaan sekaligus
perbedaan antara ilmu dan filsafat, disamping dikalangan ilmuwan sendiri
terdapat perbedaan pandangan dalam hal sifat dan keterbatasan ilmu, dimikian
juga dikalangan filsuf terdapat perbedaan pandangan dalam memberikan makna
dan tugas filsafat.
Adapaun persamaan (lebih tepatnya persesuaian) antara ilmu dan filsafat adalah
bahwa keduanya menggunakan berfikir reflektif dalam upaya
menghadapi/memahami fakta-fakta dunia dan kehidupan, terhadap hal-hal
tersebut baik filsafat maupun ilmu bersikap kritis, berfikiran terbuka serta sangat
konsern pada kebenaran, disamping perhatiannya pada pengetahuan yang
terorganisisr dan sistematis.
3. meningkatkan Cara Berpikir Kritis Dan Cermat
Mempelajari filsafat ilmu seperti manfaat filsafat pendidikan akan
membuat seseorang, terutama seorang ilmuwan agar tetap berpikir kritis.
Dengan berprikir kritis dan cermat, maka seseorang dapat terhindar dari
sikap solipsistik atau menganggap bahwa pendapatnyalah yang paling
benar.
Memperluas Pola Pikir
Seorang ilmuwan akan terlalu asik dengan dunia ilmiahnya sendiri dan
terkadang lupa dengan hal yang ada disekitarnya. Dengan mempelajari
filsafat ilmu seperti manfaat mempelajari filsafat hukum, seseorang
7. bahkan ilmuwan akan sadar tentang keterbatasan dirinya yang juga tidak
dapat lepas dari konteks sosial kemasyarakatan.
Membentuk Sikap Ilmiah
Terdapat batasan nilai epistemologis ketika mengembangkan manfaat
mempelajari ilmu pengetahuan sosial dan teknologi. Batasan ini akan
mendorong sebuah wawasan agar membentuk sebuah sikap yang ilmiah.
Mengatasi Bahaya Sekularisme Ilmu
Belajar filsafat ilmu dapat membantu mengatasi bahaya sekularisme ilmu
dalam bidang apapun. Adanya batasan nilai ontologis dalam
mengembangkan ilmu, teknologi da juga perindustrian dapat membantu
mengatasi adanya bahaya sekularisme segala bidang ilmu.
Mendorong Berperilaku Adil dan Bertanggung Jawab
Dalam mengembangkan ilmu, teknologi dan perindustrian, terdapat
batasan aksiologi yang dapat menumbuhkan nilai-nilai etis dalam
kehidupan serta mampu menambah manfaat
D. logika berpikir dan kebenaran ilmiah
1. apa pengertian logika berpikir dan kebenaran ilmiah?
2. bagaimana logika dalam berpikir ilmiah?
3. apa manfaat logika berpikir dan kebenaran ilmiah?
Jawaban :
1. Berpikir secara ilmiah adalah upaya untuk menemukan kenyataan dan ide yang
belum diketahui sebelumnya. Ilmu merupakan proses kegiatan mencari
pengetahuan melalui pengamatan berdasarkan teori dan generalisasi. Ilmu
berusaha memahami alam sebagaimana adanya dan selanjutnya hasil kegiatan
keilmuan merupakan alat untuk meramalkan dan mengendalikan gejala alam.
Adapun pengetahuan adalah keseluruhan hal yang diketahui, yang membentuk
persepsi tentang kebenaran atau fakta. Ilmu adalah bagian dari pengetahuan,
sebaliknya setiap pengetahuan belum tentu ilmu.
2. Logika adalah sarana untuk berpikir sistematis, valid dan dapat
dipertanggungjawabkan. Karena itu, berpikir logis adalah berpikir sesuai dengan
8. atura-aturan berpikir, seperti setengah tidak boleh lebih besar dari pada satu.
Dalam penelitian ilmiah terdapat dua cara penarikan kesimpulan melalui cara
kerja logika yaitu adalah induktif dan deduktif. Logika induktif adalah cara
penarikan kesimpulan dari kasus-kasus individual nyata menjadi kesimpulan yang
bersifat umum dan rasional. Logika deduktif adalah cara penarikan kesimpulan
dari hal-hal yang bersifat umum rasional menjadi kasus-kasus yang bersifat
khusus sesuai fakta di lapangan.
3.Secara singkat manfaat logika dapat dikategorikan sebagai berikut:
-Logika menyatakan, menjelaskan, dan mempergunakan prinsip-prinsip abstrak
yang dapat dipakai dalam semua lapangan ilmu pengetahuan (bahkan seluruh
lapangan kehidupan).
Logika menambah daya berpikir abstrak dan dengan demikian melatih dan
mengembangkan daya pemikiran dan menimbulkan disiplin intelektual.
Logika mencegah kita tersesat oleh segala sesuatu kita peroleh berdasarkan
autoritas, emosi, dan prasangka.
Logika — di masa yang sekarang dikenal sebagai “era of reason’”– membantu
kita untuk mampu berpikir sendiri dan tahu memberakan yang benar dari yang
palsu.
Logika membantu orang untuk dapat berpikir lurus, tepat dan teratur karena
dengan berpikir demikian ia dapat memperoleh kebenaran.
E. filsafast etika dan moral
1. apa itu etika dan moral?
2. bagaimana hubungan etika dan moral?
3. manfaat apa yang diperoleh dari etika dan moral
Jawaban :
1. Secara filosofis, etika merupakan bagian dari ilmu filsafat yang mempelajari
berbagai nilai (value) yang diarahkan pada perbuatan manusia, khususnya yang
berkaitan dengan kebaikan dan keburukan dari hasil tindakannya. Dalam berbuat
9. baik, manusia memerlukan pertimbangan yang bersifat rasional. Pertimbangan
rasional artinya mempertimbangkan berbagai kemungkinan untuk berbuat baik
atau melakukan tindakan secara jernih, tanpa dilandasi dengan sikap emosional
yang berlebihan. Mempelajari etika harus dilandasi dengan pendekatan rasional
dan kritis, agar etika itu dapat diterapkan pada tindakan keseharian seseorang.
Moral adalah istilah manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam
tindakan yang mempunyai nilai positif. Manusia yang tidak memiliki moral
disebut amoral artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata
manusia lainnya. Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh
manusia. Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan dengan proses
sosialisasi individu tanpa moral manusia tidak bisa melakukan proses sosialisasi.
Moral adalah nilai ke-absolutan dalam kehidupan bermasyarakat secara utuh.
Penilaian terhadap moral diukur dari kebudayaan masyarakat setempat. Moral
adalah perbuatan/tingkah laku/ucapan seseorang dalam berinteraksi dengan
manusia. apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang
berlaku di masyarakat tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan
lingkungan masyarakatnya, maka orang itu dinilai mempunyai moral yang baik,
begitu juga sebaliknya. Moral adalah produk dari budaya dan Agama.
2. Etika dan moral sama artinya tetapi dalam pemakaian sehari-hari ada sedikit
perbedaan. Moral atau moralitas dipakai untuk perbuatan yang sedang dinilai,
sedangkan etika dipakai untuk pengkajian sistem nilai yang ada.
Kesadaran moral serta pula hubungannya dengan hati nurani yang dalam bahasa
asing disebut conscience, conscientia, gewissen, geweten, dan bahasa arab disebut
dengan qalb, fu'ad. Dalam kesadaran moral mencakup tiga hal, yaitu:
a. Perasaan wajib atau keharusan untuk melakukan tindakan yang bermoral.
b. Kesadaran moral dapat juga berwujud rasional dan objektif, yaitu suatu
perbuatan yang secara umumk dapat diterima oleh masyarakat, sebagai hal
yang objektif dan dapat diberlakukan secara universal, artinya dapat
disetujui berlaku pada setiap waktu dan tempat bagi setiap orang yang
berada dalam situasi yang sejenis.
c. Kesadaran moral dapat pula muncul dalam bentuk kebebasan.
3. a. dapat menjadi manusia yang baik
b. dapat diterima semua pihak
10. c. mendapat banyak teman
F. ontologi, epistemologi, akseologi
1. Apakah yang dimaksud dengan ontologi,epistemologi,akseologi?
2. hubungan ontologi,epistemologi,dan akseologi dengan pendidikan?
3. manfaat ontologi,epistemologi dan akseologi?
Jawanam :
1 ontologi Pembahasan tentang Ontologi sebagai dasar ilmu berusaha untuk
menjawab apa yang menurut Aristoteles merupakan The First Philosophy dan
merupakan ilmu mengenai esensi benda. Jadi, Ontologi adalah The Theory of
Being Qua Being (teori tentang keberadaan sebagai keberadaan)
Epistemologi juga disebut teori pengetahuan (theori of knowledge). Secara
etomologi, istilah etomologi berasal dari kata Yunani episteme yang berarti
pengetahuan dan logos yang berarti ilmu. Epistemologi dapat didefinisikan
sebagai cabang filsafat yang mempelajari asal mula atau sumber, struktur, metode
dan syahnya (validitas) pengetahuan.
Pengertian aksiologi berasal dari perkataan axios (Yunani) yang berarti nilai dan
logos yang berarti ilmu. Jadi aksiologi adalah “Teori tentang nilai”. Nilai yang
dimaksud adalah sesuatu yang dimiliki manusia untuk melakukan berbagai
pertimbangan tentang apa yang dinilai. Teori tentang nilai yang dalam filsafat
mengacu pada permasalahan etika dan estetika.
2. . Ontologi
Ontologi merupakan analisis tentang Objek materi dari ilmu
pengetahuan.berisi mengenai hal-hal yang bersifat empiris serta mempelajari
mengenai apa yang ingin dikerjakan manusia dan objek apa yang diteliti
ilmu.Dasar Ontologi pendidikan objek materi pendidikan ialah sisi yang mengatur
seluruh kegiatan pendidikan. Jadi hubungan ontologi dengan pendidikan
menempati posisi landasan yang terdasar dari fondasi ilmu dimana disitulah
terletak Undang-Undang Dasarnya dunia Ilmu.
Epistemologi
11. Epistemologi adalah pengetahuan sistematika mengenai pengetahuan,ia
merupakan salah satu cabang filsafat yang membahas tentang terjadinya
pengetahuan,sumber pengetahuan asal mula pengetahuan,metode atau cara
memperoleh pengetahuan,aspek epistemologi adalah kebenaran fakta atau
kenyataan dari sudut pandang mengapa dan bagaimana fakta itu benar yang dapat
diverifikasin atau dibuktikan kebenarannya.Jadi hubungan epistemologi dengan
pendidikan adalah untuk mengembangkan ilmu secara produktif dan bertanggung
jawab serta memberikan suatu gambaran – gambaran umum mengenai kebenaran
yang diajarkan dalam proses pendidikan
Aksiologi
Aksiologi mempelajari mengenai manfaat apa yang diperoleh dari ilmu
pengetahuan menyelidiki hakikat nilai,serta berisi mengenai etika dan
estetika,penerapan aksiologi dalam pendidikan misalnya saja adalah dengan
adanya mata pelajaran ilmu sosial dan kewarganegaraan yang mengajarkan
bagaimanakah etika atau sikap yang baik itu,selain itu adalah mata pelajaran
kesenian yang mengajarkan mengenai estetika atau keindahan dan sebuah karya
manusia. Dasar aksiologi pendidikan adalah kemanfaatkan teori pendidikan tidak
hanya perlu sebagai ilmu yang otonom tetapi juga diperlukan untuk memberikan
dasar yang sebaik-baiknya bagi pendidikan sebagai sebaik-baiknya bagi
pendidikan sebagai proses pembudayaan manusia secara beradap.
3. Ontologi merupakan teori hakikat, membicarakan apa pengetahuan itu sendiri.
Hakikat diartikan sebagai realitas, artinya kenyataan yang sebenarnya, bukan
keadaan sementara. Ontologi adalah analisis objek materi dari ilmu pengetahuan,
mengenai hal-hal yang bersifat empiris serta mempelajari mengenai apa yang
ingin diketahui manusia dan objek apa yang diteliti ilmu.
Ontologi juga dapat diartikan sebagai cabang filsafat mengenai sifat (wujud) atau
lebih sempit lagi sifat dari fenomena yang ingin diketahui. Bagi peneliti ilmu
sosial seperti komunikasi, ini mencakup pertimbangan sifat dunia sosial dan
entitas yang mendiami dunia.
12. Posisi ontologi dalam keilmuan sosial:
1. Sikap Realis
Menurut ahli realis sosial, dunia sosial yang eksternal bagi persepsi manusia
adalah dunia nyata yang terbuat dari struktur yang keras, nyata, dan relatif tidak
berubah. Dalam pandangan ini, kompetensi komunikasi adalah entitas nyata
dalam komunikasi yang bisa dikenali dan dimiliki tanpa bergantung pada persepsi
individu.
2. Sikap Nominalis
Posisi nominalis terpusat pada anggapan bahwa dunia sosial adlah eksternal pada
persepsi individu tersusun tidak lebih dari sekedar nama, konsep, dan label yang
digunakan untuk membuat struktur realitas. Jadi, menurut nominalis, kompetensi
komunikasi hanyalah label yang mungkin diberikan individu pada pengalaman
diri atau ornag lain dalam kehidupan sosial, ia tidak nyata dan bukan merupakan
hal objektif.
3. Sikap Konstruksionisme Simbolik
Menurut posisi ini, kenyataan sosial tidak dijelaskan sebagai sepenuhnya objektif
(posisi realis) atau sepenuhnya subjektif (posisi nominalis), tetapi kenyataan
sosialdilihat sebagai pembentukan intersubjektif yang diciptakan melalui interaksi
komunikatif.
Jadi, fungsi ontologi dalam komunikasi, dikaitkan dnegan tiga posisi ini adalah
bahwa akan terdapat sudut pandang berbeda mengenai bagaimana seseorang
menilai dan memberi arti suatu konsep komunikasi yang digunakan orang lain.
Yang kemudian akan berpengaruh kepada perilaku orang yang menerima konsep
komunikasi tersebut.
Epistemologi
Epistemologi merupakan teori atau metoda yang mengkaji bagaimana cara
memperoleh ilmu pengetahuan. Epistemologi membahas tentang terjadinya
pengetahuan, sumber pengetahuan, asal mula pengetahuan, metode atau cara
memperoleh pengetahuan, validitas dan kebenaran pengetahuan. Aspek etimologi
adalah kebenaran (fakta) atau kenyataan dari sudut pandang mengapa dan
bagaimana fakta itu benar yang dapat diverifikasi atau dibuktikan kebenarannya.
13. Penelitian Epistemologi dalam filosofi mencakup pertanyaan seputar penciptaan
dan pertumbuhan pengetahuan. Posisi epistemologi dalam keilmuan sosial:
1. Posisi Objektivis
Menurut objektivis, diperlukan metode ilmiah untuk menekankan bukti yang
teramati, definisi yang jelas, perbedaan antara yang mengamati dan diamati, dan
sebanyak mungkin kontrolatas fenomena yang diteliti. Dalam sudut pandang
objektivis, metode ilmiah tetap diperlukan karena ilmuan tidaklah bebas nilai, ia
terikat oleh jenis kelaminnya, pendapat, memiliki dogma, ideologi. Inilah alasan
digunakan objektivitas prosedural, yaitu untuk mengetahui segala sesuatu secara
terukur.
2. Posisi Subjektivis
Bagi subjektivis, dunia sosial pada dasarnya adalah relatif dan hanya bisa
dipahami dari sudut pandang individu yang terlibat langsung dalam aktivitas yang
dipelajari. Jadi, subjektivitas menghindari anggapan suatu batas antara yang
mengetahui dan yang diketahui dan dengan metode ilmiah yang mencoba
mendorong pemisahan.
Hubungannya dengan kajian komunikasi, epistemologi menjelaskan dengan
metode apa komunikasi diperoleh. Dalam hal ini, posisi objektivis dan subjektivis
menjelaskan lebih lanjut mengenai metode yang digunakan dalam penelitian ilmu
sosial, khususnya ilmu komunikasi.
Aksiologi
Aksiologi mempelajari tentang manfaat apa yang diperoleh dari ilmu pengetahun,
menyelidiki hakikat nilai, baik itu berisi nilai etika ataupun estetika. Aksiologi
adalah menilai mengenai baik buruknya sesuatu yang dilihat dari etika dan
estetikanya.
Pandangan metateori pada aksiologi membahas peran nilai dalam proses
pengembangan teoritis dan pengujian. Meskipun beberapa peneliti sosial
mengusulkan bahwa perkembangan teori dan pengujian bisa jadi peroses yang
bebas nilai, banyak yang berpendapat peran nilai yang sangat terbatas. Namun,
ilmuwan lain yakin bahwa kita tidak bisa menghindari rembesan nilai dalam
pandangan kita tentang dunia dalam penelitian ini. Terakhir, banyak ilmuwan
yakin bahwa nilai harus memegang peran yang sangat aktif dalam penelitian,
mengarahkan keilmuan pada jalur perubahan sosial.
14. Dalam hubungannya dengan komunikasi, aksiologi berperan mengkaji manfaat
komunikasi yang dikaitkan dengan bagaimana perspektif atau nilai-nilai yang
dipegang oleh seseorang akan mempengaruhi proses komunikasinya. Sehingga,
dalam penelitian komunikasi, akan dijelaskan bagaimana peranan nilai dan
perspektif peneliti dalam mempengaruhi hasil penelitian ilmiah untuk
menjelaskan komunikasi.
G.filsafat pancasila
1. Apakah sebenarnya filsafat Pancasila tersebut?
2. bagaimana pancasila muncul sebagai ideologi bangsa Indonesia?
3. Apakah fungsi dari filsafat Pancasila tersebut bagi bangsa Indonesia?
Jawaban :
1. Filsafat Pancasila secara umum adalah hasil berpikir/pemikiran yang sedalam-
dalamnya dari bangsa Indonesia yang dianggap, dipercaya dan diyakini sebagai
sesuatu (kenyataan, norma-norma, nilai-nilai) yang paling benar, paling adil,
paling bijaksana, paling baik dan paling sesuai bagi bangsa Indonesia. Filsafat
pancasila mempunyai tujuan yang sesuai dengan dasar filsafat tersebut. Pancasila
dengan dasar sebagai pandangan hidup bangsa dan dasar filsafat negara, maka
tujuan filsafat pancasila secara umum adalah untuk menandingi filsafat komunis
dan filsafat liberalis, tujuan ini berhasil atau tidaknya tergantung dari ketangguhan
pancasila yang di dukung oleh penalaran kefilsafatan Tujuan khusus filsafat
Pancasila yaitu untuk memahami dan menjelaskan lima prinsip kehidupan
manusia dalam bermasyarakat dan bernegara, mengajukan kritik dan menilai
prinsip tersebut, menemukan hakikatnya secara manusiawi serta mengatur
semuanya itu dalam bentuk yang sistematik sebagai pandangan dunia.
2. Secara historis pancasila muncul pada tanggal 01 Juni 1945 yang pada saat itu
presiden Ir. Soekarno berpidato tanpa teks mengenai rumusan Pancasila sebagai
Dasar Negara. Kemudian, Pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia
memproklamasikan kemerdekaan, keesokan harinya 18 Agustus 1945 disahkanlah
UUD 1945 termasuk Pembukaannya dimana didalamnya terdapat rumusan lima
Prinsip sebagai Dasar Negara yang kemudian dikenal dengan nama Pancasila.
Sejak saat itulah Pancasila menjadi Bahasa Indonesia yang umum. Jadi walaupun
pada Alinea 4 Pembukaan UUD 45 tidak termuat istilah Pancasila namun yang
15. dimaksud dasar Negara RI adalah disebut istilah Pancasila hal ini didasarkan pada
interprestasi (penjabaran) historis terutama dalam rangka pembentukan Rumusan
Dasar Negara.
3. Pancasila yang terdiri atas bagian-bagian yaitu sila-sila pancasila setiap sila
pada hakikatnya merupakan suatu asa sendiri. Dasar filsafat Negara Indonesia
terdiri atas lima sila yang masing-masing merupakan suatu asas peradaban. Sila-
sila pancasila yang merupakan sistem filsafat pada hakikatnya merupakan suatu
kesatuan organis. Antara sila-sila pancasila itu saling berkaitan, saling
berhubungan bahkan saling mengkualifikasi. Secara demikian ini maka pancasila
pada hakikatnya merupakan sistem, dalam pengertian bahwa bagian sila-silanya
saling berhubungan secara erat hingga membentuk suatu struktur yang
menyeluruh.
Pancasila sebagai suatu sistem juga dapat dipahami dari pemikiran dasar yang
terkandung dalam pancasila, yaitu pemikiran tentang manusia dalam
hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa dengan dirinya sendiri, dengan
sesama manusia, dengan masyarakat bangsa yang nilai-nilainya telah dimiliki oleh
bangsa Indonesia. Dengan demikian Pancasila merupakan suatu sistem dalam
pengertian kefilsafatan sebagaimana sistem filsafat lainnya antara lain
matrealisme, idealisme, rasioanlisme, liberalisme, sosialisme dan sebagainya.
H.Metodologi karya ilmiah
1. apa itu metode ilmiah?
2. apa pengertian metode prediksi?
3. bagaimana perkembangan metode ilmiah?
Jawaban :
1. Penemuan adalah terjemahan dari discovery. Menurut Sund ”discovery adalah
proses mental dimana kemampuan mengasimilasikan sesuatu konsep atau
prinsip”. Proses mental tersebut ialah mengamati, mencerna, mengerti,
mengolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat
kesimpulan dan sebagainya (Roestiyah, 2001:20).
Sedangkan menurut Jerome Bruner ”penemuan adalah suatu proses, suatu
jalan/cara dalam mendekati permasalahan bukannya suatu produk atau item
pengetahuan tertentu”. Dengan demikian di dalam pandangan Bruner, penemuan
adalah belajar untuk menemukan, dimana seorang dihadapkan dengan suatu
16. masalah atau situasi yang tampaknya ganjil sehingga dapat mencari jalan
pemecahan (Markaban, 2006:9).
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa penemuan adalah model
pembelajaran yang dimana berpikir sendiri sehingga dapat ”menemukan” prinsip
umum yang diinginkan dengan bimbingan dan petunjuk berupa pertanyaan-
pertanyaan yang mengarahkan.
Ciri utama menemukan yaitu: (1) mengeksplorasi dan memecahkan masalah
untuk menciptakan, menggabungkan dan menggeneralisasi pengetahuan; (2)
berpusat pada objek penelitian; (3) kegiatan untuk menggabungkan pengetahuan
baru dan pengetahuan yang sudah ada.
2. Prediksi adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang sesuatu
yang paling mungkin terjadi di masa depan berdasarkan informasi masa lalu dan
sekarang yang dimiliki, agar kesalahannya (selisih antara sesuatu yang terjadi
dengan hasil perkiraan) dapat diperkecil. Prediksi tidak harus memberikan
jawaban secara pasti kejadian yang akan terjadi, melainkan berusaha untuk
mencari jawaban sedekat mungkin yang akan terjadi. Prediksijuga berdasarkan
metode ilmiah ataupun subjektif belaka.
3. Ilmuwan muslim menekankan jauh lebih besar pada eksperimen daripada
orang-orang Yunani. Ini membawa kepada suatu metode ilmiah awal yang
dikembangkan di dunia Islam, yang membuat kemajuan dalam metodologi, yang
diawali dengan eksperimen-eksperimen yang dilakukan Ibn al-Haitham tentang
optik dari circa 1000, dalam karyanya Book of Optics. Yang paling penting dari
perkembangan metode ilmiah adalah penggunaan eksperimen-eksperimen untuk
membedakan antara teori-teori ilmiah yang bersaing yang dilakukan dalam suatu
orientasi empirikal secara umum, yang telah dimulai di antara ilmuwan-ilmuwan
muslim. Ibn al-Haitham juga dianggap sebagai bapak optik, terutama untuk
pembuktian empirikalnya mengenai teori intromission tentang cahaya. Sebagian
orang juga telah menggambarkan Ibn al-Haitham sebagai “ilmuwan pertama”
untuk pengembangannya mengenai metode ilmiah modern. Rossanna Gorini
menulis:“Menurut mayoritas sejarawan, al-Haitham adalah pioner metode ilmiah
modern. Berdasarkan perkembangan metode ilmiah modern, Robert Briffault
menulis dalam karyanya The Making of Humanity: “Apa yang kita sebut ilmu
muncul sebagai hasil metode baru mengenai eksperimen, observasi, dan
pengukuran baru.[5]
17. Permasalahan yang memicu lahir dan berkembangnya metode ilmiah ditentukan
oleh keyakinan epistimologis komunitas masyarakat ilmiah yang hidup pada
zamannya. Masing-masing zaman memberikan nuansa epistimologis dalam
mencari metode yang tepat untuk memunculkan kebenaran pengetahuan manusia.
Pada periode Yunani Aristoteles bercorak menata tata pikir logis-sistematis
(rasional) empiris guna mendapatkan pengetahuan praktis seperti astronomi,
kimia, medias, optik, matematik. Zaman pencerahan meneruskan tradisi
eksperimen dar ilmua muslim.Masuk Abad ke-18, ilmu dan filsafat alam tidak
sama, tetapi hanya dikenal yang secara formal disebut metode ilmiah, yang
awalnya berkembang selama Abad Pertengahan dan awal periode modern di
Eropa dan Timur Tengah. Abad modern metode ilmiah mencapai taraf terpercaya
dengan memadukan validitas logis rasional dengan evidensi empiris guna
memecahkan persoalan alam dan kemasayarakatan. Istilah metode ilmiah, yang
sangat populer di telinga orang sekarang, yang dulunya berupa tindakan-tindakan
pendeskripsian dari penemuan-penemuan pengetahuan yang selalu diidentikkan
dengan filsafat alam, mulai paruh awal Abad ke-19 hampir tidak digunakan lagi
istilah metode ilmiah yang asosiasinya ke filsafat alam, melainkan asosiasi
metode ilmiah sudah bergeser ke scienceatau ilmu alam. Gerakan ini semakin
menguat dan masuk paruh terakhir dari Abad ke-19, penyebutan scientist yang
awalnya konotasinya ke filosof alam bergeser dan berubah konotasinya ke
ilmuwan alam.[6] Metode ilmiah dipengaruhi oleh unsur alam yang berubah dan
bergerak secara dinamik dan teratur.Kondisi alam yang diduga para filosof karena
adanya asas tunggal dari alam (natural law). Filosof yakin, bahwa natural law
telah menjadi salah satu sebab adanya ketertiban alam. Ketertiban akan diangkat
dan harus diletakkan sebagai objek ukuran dalam menentukan kebenaran. Corak-
corak metodis yang sandarannya pada kondisi alam, yang dinamik dan teratur,
harus diakui telah meneyebabkan lahirnya ilmu pengetahuan dengan sifat dan
kecendrungan yang positivistic.Ilmu selalu berkembang dalam ukuran-ukuran
yang konkrit dengan model dan pendekatan serta eksperimen dan observasi.
Apapun yang dimaksudkan dengan istilahscience pada awalnya, mereka yang
terlibat dalam wacana ini telah berupaya melukiskan tentang science dalam
pengertian yang lebih sempit dari penggunaan metode ilmiah dan pengetahuan
yang diderivasi darinya, sebagai sesuatu yang secara mendalam dibedakan dari
semua bentuk lain dari usaha manusia mengetahui sesuatu. Zaman kontemporer
metode ilmiah bercorak plural, yaitu suatu metode disesuaikan dengan jenis ilmu.
Dalam perkembangan selanjutnya model dan cara berfikir demikian telah
memperoleh gugatan. Karena, tidak semua ilmu dapat didekati dengan model
yang sama. Dengan ditemukannya metode berfikir ilmiah, secara langsung telah
menyebabkan terdinya kemajuan dalam ilmu pengetahuan.Manusia bukan saja
hidup dalam ritmis modernisasi yang serba mudah dan menjanjkan.Lebih dari itu
18. semua, manusia dapat menggapai sesuatu yang sebelumnya seolah tidak mungkin.
Manusia tidak lagi berpangku tangan, terhadap apa yang menjadi kehendak alam.