SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Aspek-Aspek
Paradigma
Positivisme
Paradigma
Postpositivisme
Paradigma Critical
Theory
Paradigma
Konstruktivisme
Ontologis:
What is the
nature of
“reality”?
Epistemologi:
What is the
nature of the
relationship
between the
inquirer and
knowable?
Critical realism: Ada
realitas yg. “real” yg.
diatur oleh kaidah-
kaidah tertentu yg.
berlaku universal.
Kebenaran tentang
ini hanya dapat
dicapai dng. asas
probabilistik.
Dualis/Objektivis:
Ada realitas objektif
sebagai suatu reali-
tas yang eksternal di
luar peneliti. Peneliti
harus sejauh mung-
kin membuat jarak
dengan objek pene-
litiannya.
Realitas ada, tapi tdk.
dapat sepenuhnya
diperoleh. Realitas
dikontrol oleh hukum
alam yg. hanya dapat
dipahami sebagian
saja.
Modified objectivist:
Interaktif dan netral.
Objektivitas hanya
dapat diperkirakan
dan bergantung pada
kritik.
Historical realism:
Realitas yg. teramati
(virtual reality) merupa-
kan realitas “semu”
yang telah terbentuk
oleh proses sejarah
dan kekuatan-kekuatan
sosial, budaya, dan
ekonomi politik.
Transaksionalis/Subjek
tivis: Hubungan antara
peneliti dan yg. diteliti
selain dijembatani oleh
nilai-nilai tertentu.
Pemahaman tentang
suatu realitas merupa-
kan value mediated
findings.
Relativisme: Realitas
merupakan konstruksi
sosial. Kebenaran
suatu realitas bersiat
relatif, berlaku sesuai
konteks spesifik yang
dinilai relevan oleh
pelaku sosial.
Transaksionalis/Subjek
tivis: Pemahaman
tentang suatu realitas
atau temuan suatu
penelitian merupakan
produk interaksi antara
peneliti dengan yg.
diteliti.
E-mail : esmi97@indosat.net.id
Aspek-Aspek
Paradigma
Positivisme
Paradigma
Postpositivisme
Paradigma Critical
Theory
Paradigma
Konstruktivisme
Metodologis:
the inquirer go
about finding
out knowable
How should?
Experiment /
Manipulative,
Intervensionist, dan
Falsification melalui
pengujian hipotesis
dalam struktur logika
hypothetical
deductive method.
Kegiatan melalui
laboratorium eksperi-
men atau survei
eksperimen dengan
analisis kuantitatif.
Kriteria kualitas
penelitian:
Objectivity, reliability
dan validity (internal
dan eksternal
validity).
Modified Experiment /
Manipulative:
Pengamatan secara
natural, metode kuali-
tatif dan tergantung
pada teori yang diper-
gunakan. Kriteria
kualitas penelitian:
Masih menggunakan
objectivity, reliability
dan validity (internal
dan eksternal validity).
Participative:
Mengutamakan analisis
komprehensif,
kontekstual dan
multilevel analysis
yang bisa dilakukan
melalui penempatan
diri sebagai aktifis/
partisipan dalam
proses transaksi sosial.
Kriteria kualitas
penelitian: Historical
Situatedness;
sejauhmana penelitian
memperhatikan
konteks historis, sosial,
budaya, ekonomi dan
politik.
Reflective / Dialec-
tical: Menekankan
empati dan interaksi
dialektik antara peneliti
dan responden untuk
merekonstruksi
realitas yang diteliti
melalui metode-
metode kualitatif
seperti participant
observation.
Kriteria kualitas
penelitian: Authenticity
dan reflectifity,
sejauhmana temuan
merupakan refleksi
otentik dari realitas
dihayati oleh para
pelaku sosial.
E-mail : esmi97@indosat.net.id
Aspek-
Aspek
Paradigma
Positivisme
Paradigma
Postpositivisme
Paradigma
Critical Theory
Paradigma
Konstruktivisme
Axioilogis Nilai, etika dan pilihan
moral harus berada
diluar proses
penelitian-penelitian.
Peneliti berperan
sebagai disinterested
scientist.
Tujuan penelitian:
Eksplanasi prediksi
dan kontrol
Nilai, etika dan pilihan
moral berada dalam
arus diskusi.
Peneliti berperan
sebagai mediator
antara sikap ilmiah
dan obyek penelitian.
Tujuan penelitian:
Eksplanasi, prediksi
dan kontrol.
Nilai, etika dan
pilihan moral me-
rupakan bagian
yang tak terpisah-
kan dari suatu
penelitian.
Peneliti menem-
patkan diri seba-
gai transformative
intellectual, advo-
kat dan aktivis.
Tujuan penelitian:
Kritik sosial, trans-
formasi, emansi-
pasi dan social
empowerment.
Nilai, etika dan pilih-
an moral merupakan
bagian tak terpisah-
kan dalam suatu
penelitian
Peneliti sebagai pas-
sionate participant,
fasilitator yang men-
jembatani keragam-
an subjektivitas pela-
ku sosial.
Tujuan penelitian:
Rekonstruksi realitas
sosial secara dialek-
tik antara peneliti
dengan aktor sosial
yang diteliti.
E-mail : esmi97@indosat.net.id
BEBERAPA ALIRAN DAN/ATAU PARADIGMA
DALAM ILMU HUIKUM
Aliran dan/atau
Paradigma
Konsep/Pemahaman
Hukum
Ciri Hukum Ranah
Legal Philosophy/
Theology
 Law as what ought to
be in moral or ideal
precepts
 Ius constituendum
 Asas moralitas yang bernilai
universal dan menjadi bagian
inheren sistem hukum alam;
 Keadilan yang (masih) harus
diwujudkan.
Normatif
Normologik
(Norma Moral)
Legal Positivism/
Post-positivism
 Law as what it is
written in the books
 Ius constitutum
 Kaidah-kaidah positif yang berlaku
umum in abstracto di suatu waktu /
tempat tertentu;
 Terbit sebagai produk eksplisit
suatu sumber kekuasaan politik
tertentu yang berlegitimasi;
 Hukum perundang-undangan
nasional / negara;
 Perintah-perintah eksplisit yang
secara positif telah terumus jelas
guna menjamin kepastiannya.
Normatif Positif
(Norma Positif
Legislatif)
E-mail : esmi97@indosat.net.id
Legal Realism /
Behavioralism,
Sociological
Jurisprudence
 Laws as it is made by
the judge in the court
of law or judge-made
law;
 Ius constitutum.
 Keputusan yang diciptakan hakim
in concreto dalam proses
peradilan;
 Hasil cipta penuh pertimbangan
(judgement) dari hakim pengadil.
Normatif
Behavioral
(Norma Positif
Yudisial)
Legal
Structuralism /
Functionalism /
Structuro-
Functionalism,
Law and Society
 Law as it is in society;
 Law as regularities.
 Pola perilaku sosial;
 Institusi sosial yang nyata dan
fungsional di dalam sistem
kehidupan masyarakat, baik dalam
proses pemulihan ketertiban dan
penyelesaian sengketa, maupun
dalam proses pengarahan dan
pembentukan pola perilaku yang
baru.
Empirik
Nomologik
Critical Legal
Theory,
Critical Legal
Studies
 Law as historical /
virtual realities;
 Law as historically /
virtually understood or
believed;
 Law as false
consciousness or as
falsely realised.
 Serangkaian struktur, sebagai
suatu realitas virtual atau historis,
yang merupakan hasil proses
panjang kristalisasi nilai-nilai
politik, ekonomi, sosial, budaya,
etnik, gender, dan agama;
 Sebagai instrumen hegemoni yang
cenderung dominan, diskriminatif
dan eksploitatif;
 Setiap saat terbuka bagi kritik,
revisi, dan transformasi, guna
menuju emansipasi.
Empirik Kritis
E-mail : esmi97@indosat.net.id
Legal
Interpretivism /
Symbolic
Interactionism
 Law as it is in human
actions and
interactions;
 Law as interpretations
or processes of
interpreting.
 Makna-makna simbolik hasil
interpretasi (individual ataupun
kolektif) sebagaimana dalam dan
dari aksi serta interaksi
masyarakat.
Simbolik
Interaksional /
Interpretatif
Legal
Constructivism
 Law as relative and
contextual consensus
(Hukum sebagai
kesepakatan, baik
tertulis maupun
tidak);
 Law as mental
construction;
 Law as experiential
realities.
 Konstruksi mental yang bersifat
relatif, majemuk, beragam,
intangible, lokal, dan spesifik
(walaupun elemen-elemen serupa
dapat saja dijumpai pada individu,
kelompok masyarakat, maupun
budaya yang berbeda); berbasis
sosial / eksperiential;
 Rekonstruksi / revisi / perubahan
terjadi berkesinambungan, sejalan
dengan pengayaan informasi dan
‘sofistikasi’ atau ‘olah cipta-rasa’;
 Yang ada, setiap saat, adalah
konsensus atau kesepakatan relatif
berkenaan dengan konstruksi
tersebut, sesuai dengan konteks
ruang dan waktu.
Relatif
Konstruktivis
E-mail : esmi97@indosat.net.id
SET BASIC (EMPAT) PARADIGMA UTAMA
Pertanyaan Positivisme Postpositivisme
ONTOLOGI
Realisme naif Realisme kritis
Realitas eksternal, objektif, real dan
dapat dipahami generalisasi bebas
konteks; hukum sebab-akibat;
reduksionis dan deterministik
Realitas eksternal, objektif dan real yang
mungkin saja dapat dipahami tetapi tidak
sempurna karena terbatasnya mekanisme
intelektual manusia; realitas diuji secara kritis
guna dipahami sedekat mungkin
EPISTEMOLOGI
Dualis / objektivis Modifikasi dualis / objektivis
Penganut/pemegang dan objek
observasi/investigasi adalah dua entity
independen; bebas nilai dan bebas bias;
prosedur ketat; temuan berulang berarti
‘benar’
Dualisme surut dan objektivitas menjadi kriteria
penentu; eksternal objektivitas; kesesuaian
dengan pengetahuan yang ada dan komunitas
ilmiah kritis; temuan berulang berarti
‘barangkali benar’; aproksimasi
METODOLOGI
Eksperimental / manipulatif Modifikasi eksperimental / manipulatif
Uji empiris dan verifikasi research
question dan hipotesa; manipulasi dan
kontrol terhadap kondisi berlawanan;
utamanya metoda kuantitatif
Falsifikasi dengan cara critical multiplism atau
modifikasi ‘triangulasi’; utilisasi teknik kualitatif:
setting lebih natural, informasi lebih situasional,
dan cara pandang emic
EMPAT PARADIGMA UTAMA & BEBERAPA ISSUE
PRAKTIS
Issue Positivisme Postpositivisme
Nilai Value free / bebas nilai: ditiadakan / ditolak
Etika Ekstrinsik; ethical behavior di-’polisi’ secara formal oleh
mekanisme eksternal; condong pada desepsi
Peran Penganut/
Pemegang
Pakar dengan special privelege; ilmuwan yang disinterested
dan distanced; informer bagi pembuat keputusan/kebijakan
dan change agent
Pelatihan Teknis dan kuantitatif; teori
substantif
Teknis; kuantitatif dan
kualitatif; teori substantif
Keterkaitan Commersurable: semua paradigma dapat dikomparasi titik-
demi-titik dan diakomodasi
SET BASIC (EMPAT) PARADIGMA UTAMA
Pertanyaan Critical theory et al Konstruktivisme
ONTOLOGI
Realisme Historis: Relativisme:
Realitas ‘virtual’ yang terbentuk oleh
faktor sosial, politik, budaya, ekonomi,
etnis, dan ‘gender’, lalu sejalan dengan
waktu terkristalisasi dan dianggap real.
Realitas majemuk dan beragam, berdasarkan
pengalaman sosial-individual, lokal, dan spesifik.
Merupakan ‘konstruksi’ mental/intelektualitas
manusia, bentuk dan isi berpulang pada
penganut/pemegang dapat berubah menjadi
informed dan atau sophisticated; humanis.
EPISTEMOLOGI
Transaksional/Subyektivis: Transaksional/Subyektivis:
Penganut/pemegang dan obyek
observasi/investigasi terkait secara
interaktif; temuan di’mediasi’ oleh nilai
yang dipegang semua pihak terkait;
fusi antara ontologi dan epistemologi.
Penganut/pemegang dan obyek
observasi/investigasi terkait secara interaktif;
temuan di’cipta’/di’konstruksi’ bersama; fusi
antara ontologi dan eistemologi.
METODOLOGI
Dialogis/Dialektikal: Hermeneutikal/Dialektikal:
Ada dialog antara penganut/pemegang
dengan obyek observasi/investigasi
secara dialektikal; men-transform
kemasabodohan dan kesalahpahaman
menjadi kesadaran bahwa struktur
historis dapat diubah dan karenanya
diperlukan aksi nyata.
‘Konstruksi’ ditelusuri melalui interaksi antar dan
sesama penganut/pemegang dan obyek
observasi/investigasi; dengan teknik
hermeneutikal dan pertukaran dialektikal
‘konstruksi’ tersebut di-interpretasi’, dibandingkan
dan ditandingkan; tujuan; destilasi ‘konstruksi’
konsensus atau ‘konstruksi’ resultante.
Issue Critical Theory et al Konstruktivisme
Nilai Value bounded/nilai diakui/dihargai : formatif
Etika Intrinsik;
pencerahan/kesadaran moral
Intrinsik; kesadaran akan
proses; problem khusus
Peran Penganut/
Pemegang
Instigator (dan fasilatator)
transformative intelectual;
‘advokat’ dan aktivis
Participant dan fasilitator
passionate participant;
fasilitator rekonstruksi
multivoice; orchestrator
Pelatihan Re-sosialisasi; kualitatif dan kuantitatif; sejarah; nilai-nilai
altruism dan pemberdayaan
Keterkaitan Incommensurable: komparasi titik-demi-titik antar
paradigma adalah irrelevant; theory relative
EMPAT PARADIGMA UTAMA & BEBERAPA
ISSUE PRAKTIS
Sumber : Guba dan Lincoln (1994)
COOPERATION PARADIGM
• Self-Regulation
• Decentralization
• Deregulation
• Informal Control
• Equal-Level Authorities Working Together
for Common Purpose
• Government & Industry / Organization
make New Regulation & Control Structure
• Mutual Trust
• Corporate Culture
E-mail : esmi97@indosat.net.id
• Legislation
• Criminalization
• Normative Concept of Rule of Law
• Hierarchical Relationship: Enforcing
Obedience
• Strict & Independent Agencies Armed with
Repressive Authority
• Mutual Distrust
• Legal Centralism
CONTROL PARADIGM
E-mail : esmi97@indosat.net.id

More Related Content

What's hot

Cover Makalah Ilmu Lingkungan
Cover Makalah Ilmu LingkunganCover Makalah Ilmu Lingkungan
Cover Makalah Ilmu LingkunganNursidiq 92
 
Hakekat Keragaman dan Kesetaraan Manusia - ISBD
Hakekat Keragaman dan Kesetaraan Manusia - ISBDHakekat Keragaman dan Kesetaraan Manusia - ISBD
Hakekat Keragaman dan Kesetaraan Manusia - ISBDFox Broadcasting
 
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...Nia Khusnul Chotimah
 
Contoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel KonseptualContoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel KonseptualUwes Chaeruman
 
PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM MASYARAKAT BERBANGSA DAN BERNEG...
PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA  KEHIDUPAN  DALAM MASYARAKAT BERBANGSA DAN BERNEG...PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA  KEHIDUPAN  DALAM MASYARAKAT BERBANGSA DAN BERNEG...
PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM MASYARAKAT BERBANGSA DAN BERNEG...Nurfaizatul Jannah
 
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintahAbid Zamzami
 
Pengertian perseroan terbatas
Pengertian perseroan terbatasPengertian perseroan terbatas
Pengertian perseroan terbatasDua Dunia
 
Laporan observasi kelompok 4 dusun pandean
Laporan observasi kelompok 4 dusun pandeanLaporan observasi kelompok 4 dusun pandean
Laporan observasi kelompok 4 dusun pandeanardyzann
 
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukumBenda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukumrabu12
 
contoh karya tulis Pemilihan mahasiswa berprestasi
contoh karya tulis Pemilihan mahasiswa berprestasi contoh karya tulis Pemilihan mahasiswa berprestasi
contoh karya tulis Pemilihan mahasiswa berprestasi Queen Anaqi
 
Contoh proposal pkm penelitian
Contoh proposal pkm penelitianContoh proposal pkm penelitian
Contoh proposal pkm penelitianZakiyul Mu'min
 
Pendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunanPendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunanQiu El Fahmi
 
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...Idik Saeful Bahri
 

What's hot (20)

Cover Makalah Ilmu Lingkungan
Cover Makalah Ilmu LingkunganCover Makalah Ilmu Lingkungan
Cover Makalah Ilmu Lingkungan
 
Hakekat Keragaman dan Kesetaraan Manusia - ISBD
Hakekat Keragaman dan Kesetaraan Manusia - ISBDHakekat Keragaman dan Kesetaraan Manusia - ISBD
Hakekat Keragaman dan Kesetaraan Manusia - ISBD
 
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
 
Ppt sidang skripsi
Ppt sidang skripsiPpt sidang skripsi
Ppt sidang skripsi
 
Contoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel KonseptualContoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel Konseptual
 
Sistem konstitusi
Sistem konstitusiSistem konstitusi
Sistem konstitusi
 
Pertanyaan presentasi
Pertanyaan presentasiPertanyaan presentasi
Pertanyaan presentasi
 
PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM MASYARAKAT BERBANGSA DAN BERNEG...
PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA  KEHIDUPAN  DALAM MASYARAKAT BERBANGSA DAN BERNEG...PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA  KEHIDUPAN  DALAM MASYARAKAT BERBANGSA DAN BERNEG...
PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM MASYARAKAT BERBANGSA DAN BERNEG...
 
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
 
Pengertian perseroan terbatas
Pengertian perseroan terbatasPengertian perseroan terbatas
Pengertian perseroan terbatas
 
Laporan observasi kelompok 4 dusun pandean
Laporan observasi kelompok 4 dusun pandeanLaporan observasi kelompok 4 dusun pandean
Laporan observasi kelompok 4 dusun pandean
 
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJPN) 2015-2025
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJPN) 2015-2025Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJPN) 2015-2025
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJPN) 2015-2025
 
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukumBenda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
 
contoh karya tulis Pemilihan mahasiswa berprestasi
contoh karya tulis Pemilihan mahasiswa berprestasi contoh karya tulis Pemilihan mahasiswa berprestasi
contoh karya tulis Pemilihan mahasiswa berprestasi
 
Tugas makalah ketahanan nasional
Tugas makalah ketahanan nasionalTugas makalah ketahanan nasional
Tugas makalah ketahanan nasional
 
Contoh proposal pkm penelitian
Contoh proposal pkm penelitianContoh proposal pkm penelitian
Contoh proposal pkm penelitian
 
Laporan hasil analisis
Laporan hasil analisisLaporan hasil analisis
Laporan hasil analisis
 
Pendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunanPendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunan
 
Kajian otsus papua
Kajian otsus papuaKajian otsus papua
Kajian otsus papua
 
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
 

Similar to PARADIGMA

Analisis Data Kualitatif
Analisis Data KualitatifAnalisis Data Kualitatif
Analisis Data Kualitatifdkarhita
 
METODOLOGI PENELITIAN UNTUK DESERTASI(2020).pdf
METODOLOGI PENELITIAN  UNTUK DESERTASI(2020).pdfMETODOLOGI PENELITIAN  UNTUK DESERTASI(2020).pdf
METODOLOGI PENELITIAN UNTUK DESERTASI(2020).pdfTobIo10
 
Kelp ika kurnia r. kelebihan dan kekurangan behavioralisme
Kelp ika kurnia r.   kelebihan dan kekurangan behavioralismeKelp ika kurnia r.   kelebihan dan kekurangan behavioralisme
Kelp ika kurnia r. kelebihan dan kekurangan behavioralismeBuntaran wasi
 
PPT VARIAN KONTEMPORER PENELITIAN SOSIAL.pptx
PPT VARIAN KONTEMPORER  PENELITIAN SOSIAL.pptxPPT VARIAN KONTEMPORER  PENELITIAN SOSIAL.pptx
PPT VARIAN KONTEMPORER PENELITIAN SOSIAL.pptxummikalsumpendidikan
 
Modul 3 mengenal ilmu pemerintahan
Modul 3 mengenal ilmu pemerintahanModul 3 mengenal ilmu pemerintahan
Modul 3 mengenal ilmu pemerintahanSri Suwanti
 
materi-perkuliahan-1-filsafat-dan-etika-administrasi.pptx
materi-perkuliahan-1-filsafat-dan-etika-administrasi.pptxmateri-perkuliahan-1-filsafat-dan-etika-administrasi.pptx
materi-perkuliahan-1-filsafat-dan-etika-administrasi.pptxNurulAzmi260111
 
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaARIYASAFIKAR1
 
Pengertian metode penelitian kualitatif
Pengertian metode penelitian kualitatifPengertian metode penelitian kualitatif
Pengertian metode penelitian kualitatifsuryadi man ic
 

Similar to PARADIGMA (20)

Filsafat komunikasi
Filsafat komunikasiFilsafat komunikasi
Filsafat komunikasi
 
Filsafat komunikasi
Filsafat komunikasiFilsafat komunikasi
Filsafat komunikasi
 
Analisis Data Kualitatif
Analisis Data KualitatifAnalisis Data Kualitatif
Analisis Data Kualitatif
 
METODOLOGI PENELITIAN UNTUK DESERTASI(2020).pdf
METODOLOGI PENELITIAN  UNTUK DESERTASI(2020).pdfMETODOLOGI PENELITIAN  UNTUK DESERTASI(2020).pdf
METODOLOGI PENELITIAN UNTUK DESERTASI(2020).pdf
 
Dimensi Aksiologis
Dimensi AksiologisDimensi Aksiologis
Dimensi Aksiologis
 
Metodologi
MetodologiMetodologi
Metodologi
 
Kelp ika kurnia r. kelebihan dan kekurangan behavioralisme
Kelp ika kurnia r.   kelebihan dan kekurangan behavioralismeKelp ika kurnia r.   kelebihan dan kekurangan behavioralisme
Kelp ika kurnia r. kelebihan dan kekurangan behavioralisme
 
PPT VARIAN KONTEMPORER PENELITIAN SOSIAL.pptx
PPT VARIAN KONTEMPORER  PENELITIAN SOSIAL.pptxPPT VARIAN KONTEMPORER  PENELITIAN SOSIAL.pptx
PPT VARIAN KONTEMPORER PENELITIAN SOSIAL.pptx
 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2
 
PPT WARDAYANTI.pptx
PPT WARDAYANTI.pptxPPT WARDAYANTI.pptx
PPT WARDAYANTI.pptx
 
METODE PENELITIAN.pptx
METODE PENELITIAN.pptxMETODE PENELITIAN.pptx
METODE PENELITIAN.pptx
 
Positivistik vs Fenomenologis
Positivistik vs FenomenologisPositivistik vs Fenomenologis
Positivistik vs Fenomenologis
 
Modul 3 mengenal ilmu pemerintahan
Modul 3 mengenal ilmu pemerintahanModul 3 mengenal ilmu pemerintahan
Modul 3 mengenal ilmu pemerintahan
 
materi-perkuliahan-1-filsafat-dan-etika-administrasi.pptx
materi-perkuliahan-1-filsafat-dan-etika-administrasi.pptxmateri-perkuliahan-1-filsafat-dan-etika-administrasi.pptx
materi-perkuliahan-1-filsafat-dan-etika-administrasi.pptx
 
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
materi_1_hidayat.ppt
materi_1_hidayat.pptmateri_1_hidayat.ppt
materi_1_hidayat.ppt
 
materi_1_hidayat.ppt
materi_1_hidayat.pptmateri_1_hidayat.ppt
materi_1_hidayat.ppt
 
Media tsk
Media tskMedia tsk
Media tsk
 
Etika 1.ppt
Etika 1.pptEtika 1.ppt
Etika 1.ppt
 
Pengertian metode penelitian kualitatif
Pengertian metode penelitian kualitatifPengertian metode penelitian kualitatif
Pengertian metode penelitian kualitatif
 

More from Muhamad Aljebra Aliksan Rauf

More from Muhamad Aljebra Aliksan Rauf (20)

Perbandingan hukum 1
Perbandingan hukum 1Perbandingan hukum 1
Perbandingan hukum 1
 
Wawasan kebijakan pembangunan hukum
Wawasan kebijakan pembangunan hukum Wawasan kebijakan pembangunan hukum
Wawasan kebijakan pembangunan hukum
 
Strategi pembangunan hukum 3
Strategi pembangunan hukum 3Strategi pembangunan hukum 3
Strategi pembangunan hukum 3
 
Pembangunan hukum 1
Pembangunan hukum 1Pembangunan hukum 1
Pembangunan hukum 1
 
Konsep Dasar Pembangunan hukum nasional
Konsep Dasar Pembangunan hukum nasionalKonsep Dasar Pembangunan hukum nasional
Konsep Dasar Pembangunan hukum nasional
 
Kebijakan pembangunan hukum
Kebijakan pembangunan hukum Kebijakan pembangunan hukum
Kebijakan pembangunan hukum
 
Tindakan guru ditinjau dari ham
Tindakan guru ditinjau dari hamTindakan guru ditinjau dari ham
Tindakan guru ditinjau dari ham
 
Kewarganegraan sebagai ham
Kewarganegraan sebagai hamKewarganegraan sebagai ham
Kewarganegraan sebagai ham
 
Kebebasan pers vs ham
Kebebasan pers vs hamKebebasan pers vs ham
Kebebasan pers vs ham
 
Ham dan kurikulum nasional
Ham dan kurikulum nasionalHam dan kurikulum nasional
Ham dan kurikulum nasional
 
Hak asasi manusia
Hak asasi manusiaHak asasi manusia
Hak asasi manusia
 
Hukum & kemandirian yudisial
Hukum & kemandirian yudisial Hukum & kemandirian yudisial
Hukum & kemandirian yudisial
 
Kebebasan hakim & sistem peradilan
Kebebasan hakim & sistem peradilanKebebasan hakim & sistem peradilan
Kebebasan hakim & sistem peradilan
 
Hukum & kemandirian yudisial
Hukum & kemandirian yudisial Hukum & kemandirian yudisial
Hukum & kemandirian yudisial
 
Hukum dan kemandirian yudisial
Hukum dan kemandirian yudisialHukum dan kemandirian yudisial
Hukum dan kemandirian yudisial
 
Filsafat hukum
Filsafat hukumFilsafat hukum
Filsafat hukum
 
Teori2 keadilan
Teori2 keadilanTeori2 keadilan
Teori2 keadilan
 
Filsafat hukum dan Teori Hukum
Filsafat hukum  dan Teori HukumFilsafat hukum  dan Teori Hukum
Filsafat hukum dan Teori Hukum
 
Teori ilmu-hukum
Teori ilmu-hukumTeori ilmu-hukum
Teori ilmu-hukum
 
Penelitian hukum (mph)
Penelitian hukum (mph)Penelitian hukum (mph)
Penelitian hukum (mph)
 

Recently uploaded

Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaYogaJanuarR
 
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)ErhaSyam
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxendang nainggolan
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptAlMaliki1
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxEkoPriadi3
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxbinsar17
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptxYudisHaqqiPrasetya
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanIqbaalKamalludin1
 
pengantar Kapita selekta hukum bisnis
pengantar    Kapita selekta hukum bisnispengantar    Kapita selekta hukum bisnis
pengantar Kapita selekta hukum bisnisilhamsumartoputra
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaIndra Wardhana
 

Recently uploaded (11)

Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
 
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
 
pengantar Kapita selekta hukum bisnis
pengantar    Kapita selekta hukum bisnispengantar    Kapita selekta hukum bisnis
pengantar Kapita selekta hukum bisnis
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 

PARADIGMA

  • 1. Aspek-Aspek Paradigma Positivisme Paradigma Postpositivisme Paradigma Critical Theory Paradigma Konstruktivisme Ontologis: What is the nature of “reality”? Epistemologi: What is the nature of the relationship between the inquirer and knowable? Critical realism: Ada realitas yg. “real” yg. diatur oleh kaidah- kaidah tertentu yg. berlaku universal. Kebenaran tentang ini hanya dapat dicapai dng. asas probabilistik. Dualis/Objektivis: Ada realitas objektif sebagai suatu reali- tas yang eksternal di luar peneliti. Peneliti harus sejauh mung- kin membuat jarak dengan objek pene- litiannya. Realitas ada, tapi tdk. dapat sepenuhnya diperoleh. Realitas dikontrol oleh hukum alam yg. hanya dapat dipahami sebagian saja. Modified objectivist: Interaktif dan netral. Objektivitas hanya dapat diperkirakan dan bergantung pada kritik. Historical realism: Realitas yg. teramati (virtual reality) merupa- kan realitas “semu” yang telah terbentuk oleh proses sejarah dan kekuatan-kekuatan sosial, budaya, dan ekonomi politik. Transaksionalis/Subjek tivis: Hubungan antara peneliti dan yg. diteliti selain dijembatani oleh nilai-nilai tertentu. Pemahaman tentang suatu realitas merupa- kan value mediated findings. Relativisme: Realitas merupakan konstruksi sosial. Kebenaran suatu realitas bersiat relatif, berlaku sesuai konteks spesifik yang dinilai relevan oleh pelaku sosial. Transaksionalis/Subjek tivis: Pemahaman tentang suatu realitas atau temuan suatu penelitian merupakan produk interaksi antara peneliti dengan yg. diteliti. E-mail : esmi97@indosat.net.id
  • 2. Aspek-Aspek Paradigma Positivisme Paradigma Postpositivisme Paradigma Critical Theory Paradigma Konstruktivisme Metodologis: the inquirer go about finding out knowable How should? Experiment / Manipulative, Intervensionist, dan Falsification melalui pengujian hipotesis dalam struktur logika hypothetical deductive method. Kegiatan melalui laboratorium eksperi- men atau survei eksperimen dengan analisis kuantitatif. Kriteria kualitas penelitian: Objectivity, reliability dan validity (internal dan eksternal validity). Modified Experiment / Manipulative: Pengamatan secara natural, metode kuali- tatif dan tergantung pada teori yang diper- gunakan. Kriteria kualitas penelitian: Masih menggunakan objectivity, reliability dan validity (internal dan eksternal validity). Participative: Mengutamakan analisis komprehensif, kontekstual dan multilevel analysis yang bisa dilakukan melalui penempatan diri sebagai aktifis/ partisipan dalam proses transaksi sosial. Kriteria kualitas penelitian: Historical Situatedness; sejauhmana penelitian memperhatikan konteks historis, sosial, budaya, ekonomi dan politik. Reflective / Dialec- tical: Menekankan empati dan interaksi dialektik antara peneliti dan responden untuk merekonstruksi realitas yang diteliti melalui metode- metode kualitatif seperti participant observation. Kriteria kualitas penelitian: Authenticity dan reflectifity, sejauhmana temuan merupakan refleksi otentik dari realitas dihayati oleh para pelaku sosial. E-mail : esmi97@indosat.net.id
  • 3. Aspek- Aspek Paradigma Positivisme Paradigma Postpositivisme Paradigma Critical Theory Paradigma Konstruktivisme Axioilogis Nilai, etika dan pilihan moral harus berada diluar proses penelitian-penelitian. Peneliti berperan sebagai disinterested scientist. Tujuan penelitian: Eksplanasi prediksi dan kontrol Nilai, etika dan pilihan moral berada dalam arus diskusi. Peneliti berperan sebagai mediator antara sikap ilmiah dan obyek penelitian. Tujuan penelitian: Eksplanasi, prediksi dan kontrol. Nilai, etika dan pilihan moral me- rupakan bagian yang tak terpisah- kan dari suatu penelitian. Peneliti menem- patkan diri seba- gai transformative intellectual, advo- kat dan aktivis. Tujuan penelitian: Kritik sosial, trans- formasi, emansi- pasi dan social empowerment. Nilai, etika dan pilih- an moral merupakan bagian tak terpisah- kan dalam suatu penelitian Peneliti sebagai pas- sionate participant, fasilitator yang men- jembatani keragam- an subjektivitas pela- ku sosial. Tujuan penelitian: Rekonstruksi realitas sosial secara dialek- tik antara peneliti dengan aktor sosial yang diteliti. E-mail : esmi97@indosat.net.id
  • 4. BEBERAPA ALIRAN DAN/ATAU PARADIGMA DALAM ILMU HUIKUM Aliran dan/atau Paradigma Konsep/Pemahaman Hukum Ciri Hukum Ranah Legal Philosophy/ Theology  Law as what ought to be in moral or ideal precepts  Ius constituendum  Asas moralitas yang bernilai universal dan menjadi bagian inheren sistem hukum alam;  Keadilan yang (masih) harus diwujudkan. Normatif Normologik (Norma Moral) Legal Positivism/ Post-positivism  Law as what it is written in the books  Ius constitutum  Kaidah-kaidah positif yang berlaku umum in abstracto di suatu waktu / tempat tertentu;  Terbit sebagai produk eksplisit suatu sumber kekuasaan politik tertentu yang berlegitimasi;  Hukum perundang-undangan nasional / negara;  Perintah-perintah eksplisit yang secara positif telah terumus jelas guna menjamin kepastiannya. Normatif Positif (Norma Positif Legislatif) E-mail : esmi97@indosat.net.id
  • 5. Legal Realism / Behavioralism, Sociological Jurisprudence  Laws as it is made by the judge in the court of law or judge-made law;  Ius constitutum.  Keputusan yang diciptakan hakim in concreto dalam proses peradilan;  Hasil cipta penuh pertimbangan (judgement) dari hakim pengadil. Normatif Behavioral (Norma Positif Yudisial) Legal Structuralism / Functionalism / Structuro- Functionalism, Law and Society  Law as it is in society;  Law as regularities.  Pola perilaku sosial;  Institusi sosial yang nyata dan fungsional di dalam sistem kehidupan masyarakat, baik dalam proses pemulihan ketertiban dan penyelesaian sengketa, maupun dalam proses pengarahan dan pembentukan pola perilaku yang baru. Empirik Nomologik Critical Legal Theory, Critical Legal Studies  Law as historical / virtual realities;  Law as historically / virtually understood or believed;  Law as false consciousness or as falsely realised.  Serangkaian struktur, sebagai suatu realitas virtual atau historis, yang merupakan hasil proses panjang kristalisasi nilai-nilai politik, ekonomi, sosial, budaya, etnik, gender, dan agama;  Sebagai instrumen hegemoni yang cenderung dominan, diskriminatif dan eksploitatif;  Setiap saat terbuka bagi kritik, revisi, dan transformasi, guna menuju emansipasi. Empirik Kritis E-mail : esmi97@indosat.net.id
  • 6. Legal Interpretivism / Symbolic Interactionism  Law as it is in human actions and interactions;  Law as interpretations or processes of interpreting.  Makna-makna simbolik hasil interpretasi (individual ataupun kolektif) sebagaimana dalam dan dari aksi serta interaksi masyarakat. Simbolik Interaksional / Interpretatif Legal Constructivism  Law as relative and contextual consensus (Hukum sebagai kesepakatan, baik tertulis maupun tidak);  Law as mental construction;  Law as experiential realities.  Konstruksi mental yang bersifat relatif, majemuk, beragam, intangible, lokal, dan spesifik (walaupun elemen-elemen serupa dapat saja dijumpai pada individu, kelompok masyarakat, maupun budaya yang berbeda); berbasis sosial / eksperiential;  Rekonstruksi / revisi / perubahan terjadi berkesinambungan, sejalan dengan pengayaan informasi dan ‘sofistikasi’ atau ‘olah cipta-rasa’;  Yang ada, setiap saat, adalah konsensus atau kesepakatan relatif berkenaan dengan konstruksi tersebut, sesuai dengan konteks ruang dan waktu. Relatif Konstruktivis E-mail : esmi97@indosat.net.id
  • 7. SET BASIC (EMPAT) PARADIGMA UTAMA Pertanyaan Positivisme Postpositivisme ONTOLOGI Realisme naif Realisme kritis Realitas eksternal, objektif, real dan dapat dipahami generalisasi bebas konteks; hukum sebab-akibat; reduksionis dan deterministik Realitas eksternal, objektif dan real yang mungkin saja dapat dipahami tetapi tidak sempurna karena terbatasnya mekanisme intelektual manusia; realitas diuji secara kritis guna dipahami sedekat mungkin EPISTEMOLOGI Dualis / objektivis Modifikasi dualis / objektivis Penganut/pemegang dan objek observasi/investigasi adalah dua entity independen; bebas nilai dan bebas bias; prosedur ketat; temuan berulang berarti ‘benar’ Dualisme surut dan objektivitas menjadi kriteria penentu; eksternal objektivitas; kesesuaian dengan pengetahuan yang ada dan komunitas ilmiah kritis; temuan berulang berarti ‘barangkali benar’; aproksimasi METODOLOGI Eksperimental / manipulatif Modifikasi eksperimental / manipulatif Uji empiris dan verifikasi research question dan hipotesa; manipulasi dan kontrol terhadap kondisi berlawanan; utamanya metoda kuantitatif Falsifikasi dengan cara critical multiplism atau modifikasi ‘triangulasi’; utilisasi teknik kualitatif: setting lebih natural, informasi lebih situasional, dan cara pandang emic
  • 8. EMPAT PARADIGMA UTAMA & BEBERAPA ISSUE PRAKTIS Issue Positivisme Postpositivisme Nilai Value free / bebas nilai: ditiadakan / ditolak Etika Ekstrinsik; ethical behavior di-’polisi’ secara formal oleh mekanisme eksternal; condong pada desepsi Peran Penganut/ Pemegang Pakar dengan special privelege; ilmuwan yang disinterested dan distanced; informer bagi pembuat keputusan/kebijakan dan change agent Pelatihan Teknis dan kuantitatif; teori substantif Teknis; kuantitatif dan kualitatif; teori substantif Keterkaitan Commersurable: semua paradigma dapat dikomparasi titik- demi-titik dan diakomodasi
  • 9. SET BASIC (EMPAT) PARADIGMA UTAMA Pertanyaan Critical theory et al Konstruktivisme ONTOLOGI Realisme Historis: Relativisme: Realitas ‘virtual’ yang terbentuk oleh faktor sosial, politik, budaya, ekonomi, etnis, dan ‘gender’, lalu sejalan dengan waktu terkristalisasi dan dianggap real. Realitas majemuk dan beragam, berdasarkan pengalaman sosial-individual, lokal, dan spesifik. Merupakan ‘konstruksi’ mental/intelektualitas manusia, bentuk dan isi berpulang pada penganut/pemegang dapat berubah menjadi informed dan atau sophisticated; humanis. EPISTEMOLOGI Transaksional/Subyektivis: Transaksional/Subyektivis: Penganut/pemegang dan obyek observasi/investigasi terkait secara interaktif; temuan di’mediasi’ oleh nilai yang dipegang semua pihak terkait; fusi antara ontologi dan epistemologi. Penganut/pemegang dan obyek observasi/investigasi terkait secara interaktif; temuan di’cipta’/di’konstruksi’ bersama; fusi antara ontologi dan eistemologi. METODOLOGI Dialogis/Dialektikal: Hermeneutikal/Dialektikal: Ada dialog antara penganut/pemegang dengan obyek observasi/investigasi secara dialektikal; men-transform kemasabodohan dan kesalahpahaman menjadi kesadaran bahwa struktur historis dapat diubah dan karenanya diperlukan aksi nyata. ‘Konstruksi’ ditelusuri melalui interaksi antar dan sesama penganut/pemegang dan obyek observasi/investigasi; dengan teknik hermeneutikal dan pertukaran dialektikal ‘konstruksi’ tersebut di-interpretasi’, dibandingkan dan ditandingkan; tujuan; destilasi ‘konstruksi’ konsensus atau ‘konstruksi’ resultante.
  • 10. Issue Critical Theory et al Konstruktivisme Nilai Value bounded/nilai diakui/dihargai : formatif Etika Intrinsik; pencerahan/kesadaran moral Intrinsik; kesadaran akan proses; problem khusus Peran Penganut/ Pemegang Instigator (dan fasilatator) transformative intelectual; ‘advokat’ dan aktivis Participant dan fasilitator passionate participant; fasilitator rekonstruksi multivoice; orchestrator Pelatihan Re-sosialisasi; kualitatif dan kuantitatif; sejarah; nilai-nilai altruism dan pemberdayaan Keterkaitan Incommensurable: komparasi titik-demi-titik antar paradigma adalah irrelevant; theory relative EMPAT PARADIGMA UTAMA & BEBERAPA ISSUE PRAKTIS Sumber : Guba dan Lincoln (1994)
  • 11. COOPERATION PARADIGM • Self-Regulation • Decentralization • Deregulation • Informal Control • Equal-Level Authorities Working Together for Common Purpose • Government & Industry / Organization make New Regulation & Control Structure • Mutual Trust • Corporate Culture E-mail : esmi97@indosat.net.id
  • 12. • Legislation • Criminalization • Normative Concept of Rule of Law • Hierarchical Relationship: Enforcing Obedience • Strict & Independent Agencies Armed with Repressive Authority • Mutual Distrust • Legal Centralism CONTROL PARADIGM E-mail : esmi97@indosat.net.id