SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
GARDU DISTRIBUSI
Disusunoleh:
MAGHFIRAH(44219029)
WAWANADHYAKSA.S(44219044)
Pembimbing:
Prof. Ir. Makmur Saini, M.T., Ph.D
PENGERTIAN SISTEM DISTRIBUSI
JENIS-JENIS GARDU DISTRIBUSI
PEMBAHASAN
PEMBUMIAN
MACAM-MACAM GARDU DISTRIBUSI
JENIS-JENIS GANGGUAN
PEMELIHARAAN/MAINTANENCE
KOMPONEN-KOMPONEN GARDU DISTRIBUSI
PENGERTIAN
GARDU DISTRIBUSI
PENGERTIAN GARDU DISTRIBUSI
Pengertian Gardu Distribusi tenaga listrik
adalah suatu bangunan gardu listrik
berisi atau terdiri dari instalasi
Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan
Menengah (PHB-TM), Transformator
Distribusi (TD) dan Perlengkapan
Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB-
TR) untuk memasok kebutuhan tenaga
listrik bagi para pelanggan baik dengan
Tegangan Menengah (TM 20 kV)
maupun Tegangan Rendah (TR
220/380V).
Pada gambar di atas, secara sederhana dapat dielaskan bahwa listrik
dihasilkan di pusat listrik yang menggunakan potensi mekanik (Air, Uap,
Panas Bumi, Nuklir, dll.) untuk menggerakan turbin yang porosnya (As-
nya) dikopel/digandeng dengan Generator. Dari Generator yang berputar
pada kecepatan tertentu inilah energy listrik arus bolak balik tiga phase
dihasilkan. Energi listrik tersebut lalu melalui melalui saluran Distribusi ke
Gardu Induk.
Secara garis besar gardu distribusi dibedakan atas :
01
02
03
Jenis Pemasangan
1) Gardu pasangan luar : Gardu Portal, Gardu Cantol
2) Gardu pasangan dalam : Gardu Beton, Gardu Kios
Jenis Kontruksi
1) Gardu Beton (bangunan sipil : batu, beton)
2) Gardu Tiang : Gardu Portal dan Gardu Cantol
3) Gardu Kios.
Jenis Pemasangan
1) Gardu Pelanggan Umum
2) Gardu Pelanggan Khusus
Macam Macam Gardu Distribusi
GARDU BETON
GARDU PORTAL
GARDU CANTOL
Gardu Hubung disingkat GH atau Switching Subtation
GARDU PELANGGAN UMUM
GARDU PELANGGAN KHUSUS
Add Contents Title
GARDU KIOS
Macam-Macam Gardu Distribusi
GARDU BETON
Seluruh komponen utama instalasi yaitu
transformator dan peralatan
switching/proteksi, terangkai di dalam
bangunan sipil yang di rancang, di bangun
dan difungsikan dengan konstruksi pasangan
batu dan beton. Konstruksi ini dimaksudkan
untuk pemenuhan persyaratan terbaik bagi
keselamatan ketenagalistrikan
GARDU PORTAL
Gardu portal adalah gardu listrik tipe terbuka (out-
door) dengan memakai konstruksi dua tiang atau
lebih. Tempat kedudukan transformator sekurang-
kurangnya 3 meter di atas tanah dan 8
ditambahkan platform sebagai fasilitas kemudahan
kerja teknisi operasi dan pemeliharaan. Umumnya
konfigurasi Gardu portal yang dicatu dari SUTM
adalah T section dengan peralatan pengaman
Pengaman Lebur Cut-Out (FCO) sebagai
pengaman hubung singkat transformator dengan
elemen pelebur (pengaman lebur link type
expulsion) dan Lightning Arrester (LA) sebagai
sarana pencegah naiknya tegangan pada
transformator akibat surja petir.
Macam-Macam Gardu Distribusi
Macam-Macam Gardu Distribusi
GARDU CANTOL
Gardu cantol mengunakan transformator
yang terpasang adalah jenis CSP
(Completely Self Protected Transformer)
yaitu peralatan switching dan proteksinya
sudah terpasang lengkap dalam tangki
transformator.
Macam-Macam Gardu Distribusi
Macam-Macam Gardu Distribusi
GARDU KIOS
Kotak tempat peralatan listrik terbuat dari
bahan besi. Gardu kios bukan merupakan
gardu permanen tetapi hanya merupakan
gardu sementara, sehingga dapat mudah
untuk dipindah-pindahkan.Gardu tipe ini
adalah bangunan prefabricated terbuat dari
konstruksi baja, fiberglass atau
kombinasinya, yang dapat dirangkai di
lokasi rencana pembangunan gardu
distribusi. Terdapat beberapa jenis
konstruksi, yaitu Kios Kompak, Kios
Modular dan Kios Bertingkat
Macam-Macam Gardu Distribusi
GARDU SWITCHING SUBTATION
Gardu Hubung disingkat GH atau Switching
Subtation adalah gardu yang berfungsi
sebagai sarana manuver pengendali beban
listrik jika terjadi gangguan aliran listrik,
program pelaksanaan pemeliharaan atau untuk
maksud mempertahankan kontinuitas
pelayanan. Isi dari instalasi Gardu Hubung
adalah rangkaian saklar beban (Load Break
switch – LBS), dan atau pemutus tenaga yang
terhubung paralel
Macam-Macam Gardu Distribusi
GARDU PELANGGAN UMUM
Bagan satu garis Konfigurasi π section
Gardu Pelanggan Umum
Karena keterbatasan lokasi dan pertimbangan
keandalan yang dibutuhkan, dapat saja
konfigurasi gardu berupa T section dengan
catu daya disuplai PHB-TM gardu terdekat
yang sering disebut dengan Gardu Antena.
Untuk tingkat keandalan yang dituntut lebih
dari Gardu Pelanggan Umum biasa, maka
gardu dipasok oleh SKTM lebih dari satu
penyulang sehingga jumlah saklar hubung
lebih dari satu dan dapat digerakan secara
Otomatis .
Macam-Macam Gardu Distribusi
GARDU PELANGGAN KHUSUS
Bagan satu garis Gardu Pelanggan Khusus
Gardu ini dirancang dan dibangun untuk
sambungan tenaga listrik bagi pelanggan
berdaya besar. Selain komponen utama
peralatan hubung dan proteksi, gardu ini di
lengkapi dengan alat-alat ukur yang
dipersyaratkan. Untuk pelanggan dengan
daya lebih dari 197 kVA, komponen utama
gardu distribusi adalah peralatan PHB-TM,
proteksi dan pengukuran Tegangan
Menengah.
KOMPONEN-KOMPONEN
GARDU DISTRIBUSI
KOMPONEN-KOMPONEN GARDU DISTRIBUSI
Transformator distrubusi 3 fasa
.
Transformators Completely Self Pr
otected (CSP)
PHB sisi Tegangan Menengah (P
HB-TM)
Peralatan Pengukur
Peralatan Switching dan Penga
man sisi Tegangan Menengah
Konektor
03 PHB sisi Tegangan Rendah
(PHB-TR)
Untuk transformator Tiga Fasa ,
merujuk pada SPLN, ada tiga tipe
vektor grup yang digunakan oleh
PLN, yaitu Yzn5, Dyn5 dan Ynyn0.
Titik netral langsung dihubungkan
dengan tanah untuk konstruksi,
peralatan transformator distribusi
sepenuhnya harus merujuk pada
SPLN D3.002-1: 2007
Transformator distribusi 3 fasa
Transformator gardu pasangan luar
dilengkapi bushing Tegangan Mene
ngah isolator keramik. Sedangkan T
ransformator gardu pasangan dalam
dilengkapi bushing Tegangan Mene
ngah isolator keramik atau menggun
akan isolator plug-in premoulded.
Transformators Completely Self Protected
(CSP)
adalah transformator distribusi yang
sudah dilengkapi dengan Pengaman
Lebur (fuse) pada sisi primer dan
LBS (Load Break Switch) pada sisi
sekunder. Spesifikasi teknis
transformator ini.
PHB Sisi Tegangan Menengah (PHB-TM)
a) Pemisah – Disconnecting Switch (DS)
Berfungsi sebagai pemisah atau penghubung instalasi listrik 20
kV.
b) Pemutus beban – Load Break Switch (LBS)
Berfungsi sebagai pemutus atau penghubung instalasi listrik 20
kV
c) Pemutus Tenaga - Circuit Breaker (CB)
Berfungsi sebagai pemutus dan penghubung arus listrik dengan
cepat dalam keadaan normal maupun gangguan hubung singkat.
d) LBS-TP Transformer Protection
Transformator distribusi dengan daya ≤ 630 kVA pada sisi primer
dilindungi pembatas arus dengan pengaman lebur jenis HRC
(High Rupturing Capacity).
PHB Sisi Tegangan Rendah (PHB-TR)
PHB-TR adalah suatu kombinasi dari satu atau
lebih Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan
Rendah dengan peralatan kontrol, peralatan
ukur, pengaman dan kendali yang saling
berhubungan. Keseluruhannya dirakit lengkap
dengan sistem pengawatan dan mekanis pada
bagian-bagian penyangganya. Secara umum
PHB TR sesuai SPLN 118-3-1–1996,untuk
pasangan dalam adalah jenis terbuka.
Pengaman arus lebih (Over Current) jurusan disisi
Tegangan Rendah pada PHB-TR dibedakan atas :
No fused breaker (NFB)
No Fused Breaker adalah b
reaker/pemutus dengan sen
sor arus.
Pengaman lebur (sekring)
Pengaman lebur adalah suatu
alat pemutus yang dengan mel
eburnya bagian dari kompone
nnya yang telah dirancang dan
disesuaikan ukurannya untuk
membuka rangkaian .
Pelebur tabung semi terbuka
Penggunaannya sebagai peng
aman pada saluran induk Jari
ngan Tegangan Rendah, salu
ran induk Instalasi Penerang
an maupun Instalasi Tenaga
Pelebur tabung tertutup
Jenis pengaman lebur ini pali
ng banyak digunakan. Pemili
han besar rating pengaman p
elebur sesuai dengan kapasit
as transformator dan dapat di
lihat pada tabel diatas ini :
Peralatan Pengukur
Transformator Tegangan - Potential Transformator (PT) Transformator Arus - Current Transformator (CT)
• Fungsi alat ini untuk mengkonversi bes
aran arus besar ke arus kecil guna peng
ukuran sesuai batasan alat ukur.
• Fungsinya adalah mentransformasikan besaran
Tegangan Tinggi ke besaran Tegangan Rendah
guna pengukuran atau proteksi dan sebagai isol
asi antara sisi tegangan yang diukur
Peralatan Switching dan Pengaman Sisi Tegangan Menengah
Fused Cut Out (FCO) Lightning Arester (LA)
• Untuk melindungi Transformator
distribusi, khususnya pada pasangan luar
dari tegangan lebih akibat surja petir
• Adalah suatu alat pengaman untuk
melindungi jaringan terhadap arus lebih yang
mengalir melebihi dari batas maksimum,
yang disebabkan karena hubung singkat atau
beban lebih.
Konektor
Konektor adalah komponen yang dipergunakan
untuk menyadap atau mencabangkan kawat
penghantar SUTM ke gardu. Jenis konektor
yang digunakan untuk instalasi gardu ini
ditetapkan menggunakan Live Line Connector
(sambungan yang bisa dibuka- pasang) untuk
memudahkan membuka/ memasang pada
keadaan bertegangan. Penyadapan trafo dari
SUTM dan pencabangan harus di depan tiang
peletakan trafo dari arah Pembangkit Listrik /
Gardu Induk.
PEMBUMIAN/PENTAHAN
Pembumian/Pentanahan
Sistem pentanahan adalah suatu tindakan pengamana
n dalam jaringan distribusi yang langsung rangkaiann
ya ditanahkan dengan cara mentanahkan badan perala
tan instalasi yang diamankan, sehingga bila terjadi ke
gagalan isolasi, terhambatlah atau bertahannya tegang
an sistem karena terputusnya arus oleh alat-alat penga
man tersebut
“
“
Secara umum tujuan dari sistem pentanahan dan grounding pengaman adalah sebagai
berikut :
Mencegah terjadinya perbedaan potensial antara
bagian tertentu dari instalasi secara aman.
01
02
03
Mengalirkan arus gangguan ke tanah sehingga
aman bagi manusia dan peralatan.
Mencegah timbul bahaya sentuh tidak langsung
yang menyebabkan tegangan kejut.
Pentanahan Peralatan
Pentanahan peralatan pada umumnya menggunakan dua macam sistem
pentanahan yaitu sistem grid (horizontal) dan sistem rod (vertikal).
• Sistem pentanahan grid adalah menanamkan batang-batang elektroda
sejajar dengan permukaan tanah, hal ini merupakan usaha untuk meratakan
tegangan yang timbul.
• sistem pembumian rod ialah menanamkan batang-batang elektroda tegak
lurus kedalam tanah, hal ini fungsinya hanya mengurangi (memperkecil)
tahanan pembumian.
01 02
JENIS-JENIS GANGGUAN
Gangguan beban
lebih
Gangguan hubung
singkat
a) Gangguan hubung singkat dapat
terjadi antar fase (3 fase atau 2
fase) atau 1 fase ketanah dan
sifatnya bisa temporer atau
permanen.
b) Gangguan permanen: Hubung
singkat pada kabel, belitan
trafo, generator (tembusnya
isolasi).
c) Gangguan temporer: Flashover
karena sambaran petir, flashover
dengan pohon, tertiup angin.
.
Gangguan
tegangan lebih
1 2 3
Gangguan beban lebih
terjadi karena
pembebanan sistem
distribusi yang melebihi
kapasitas sistem
terpasang. Gangguan ini
sebenarnya bukan
gangguan murni, tetapi
bila dibiarkan terus-
menerus berlangsung
dapat merusak.
a) Tegangan lebih power
frekuensi. Pada sistem
distribusi hal ini
biasanya disebabkan
oleh kesalahan pada
atau pengatur tap pada
trafo distribusi.
b) Tegangan lebih surja.
Gangguan ini biasanya
disebabkan oleh surja
hubung atau surja petir
JENIS-JENIS GANGGUAN PADA GARDU DISTRIBUSI
PEMELIHARAAN/MAINTENANCE
Pemeliharaan gardu distribusi atau biasa disebut revisi yaitu kegiatan
pemeliharaan yang dilakukan terhadap gardu distribusi , baik bagian
sipil gardu (bangunan gardu) dan bagian elektris gardu (komponen
gardu sebagai peralatan penyaluran distribusi).
Tujuan pemeliharaan yaitu agar instalasi jaringan distribusi beroperasi
dengan aman bagi manusia dan lingkungannya, andal (reliable),
kesiapan (availability) tinggi, umur (live time) sesuai desain, waktu
pemeliharaan (down time) efektif dan biaya pemeliharaan (cost)
efisien/ekonomis
MACAM-MACAM JENIS PEMELIHARAAN
Berdasarkan metodenya
Pemeliharaan terencana
(planed maintanence)
TIME BASE MAINTENANCE
Pemeliharaan berdasarkan waktu yang
dilakukan secara rutin dan terjadwal
CONDITION BASE MAINTANANCE
Pemeliharaan berdasarkan kondisi
yang dilakukan dengan mengacu
pada laporan hasil inspeksi
BREAKDOWN MAINTANANCE
Pemeliharaan darurat/khusus
Pemeliharaan tidak di
rencanakan (Unplaned
maintenance).
Berdasarkan waktu pelaksanaan
Grafik diatas menunjukan lama.
Grafik disamping menunjukkan bahwa peralatan
yang terpelihara dapat menghasilkan angka umur
peralatan atau live time yang lebih lama
Thank you

More Related Content

What's hot

GITET 500 kV PEDAN.pptx
GITET 500 kV PEDAN.pptxGITET 500 kV PEDAN.pptx
GITET 500 kV PEDAN.pptxAdam Superman
 
koordinasi isolasi
koordinasi isolasikoordinasi isolasi
koordinasi isolasidini setyadi
 
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )TEMMY NGEDY
 
Dasar Teknik Tegangan Tinggi
Dasar Teknik Tegangan TinggiDasar Teknik Tegangan Tinggi
Dasar Teknik Tegangan Tinggiedofredika
 

What's hot (20)

GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
 
GARDU DISTRIBUSI 20 KV
GARDU DISTRIBUSI 20 KVGARDU DISTRIBUSI 20 KV
GARDU DISTRIBUSI 20 KV
 
GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
 
GARDU INDUK
GARDU  INDUK GARDU  INDUK
GARDU INDUK
 
Transmisi Tenaga Listrik
 Transmisi Tenaga Listrik  Transmisi Tenaga Listrik
Transmisi Tenaga Listrik
 
GITET 500 kV PEDAN.pptx
GITET 500 kV PEDAN.pptxGITET 500 kV PEDAN.pptx
GITET 500 kV PEDAN.pptx
 
SALURAN TEGANGAN MENENGAH
SALURAN TEGANGAN MENENGAH SALURAN TEGANGAN MENENGAH
SALURAN TEGANGAN MENENGAH
 
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
 
Jaringan tegangan menengah
Jaringan tegangan menengahJaringan tegangan menengah
Jaringan tegangan menengah
 
GARDU INDUK
GARDU  INDUK GARDU  INDUK
GARDU INDUK
 
JARINGAN TEGANGAN RENDAH (JTR)
JARINGAN TEGANGAN RENDAH (JTR)JARINGAN TEGANGAN RENDAH (JTR)
JARINGAN TEGANGAN RENDAH (JTR)
 
Gardu induk
Gardu indukGardu induk
Gardu induk
 
GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
GARDU  DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK GARDU  DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
 
JARINGAN TEGANGAN RENDAH (JTR)
JARINGAN TEGANGAN RENDAH (JTR)JARINGAN TEGANGAN RENDAH (JTR)
JARINGAN TEGANGAN RENDAH (JTR)
 
koordinasi isolasi
koordinasi isolasikoordinasi isolasi
koordinasi isolasi
 
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )
 
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
 
Jaringan tegangan rendah
Jaringan tegangan rendahJaringan tegangan rendah
Jaringan tegangan rendah
 
Dasar Teknik Tegangan Tinggi
Dasar Teknik Tegangan TinggiDasar Teknik Tegangan Tinggi
Dasar Teknik Tegangan Tinggi
 
SUBSTATION ( GARDU INDUK )
 SUBSTATION  ( GARDU  INDUK ) SUBSTATION  ( GARDU  INDUK )
SUBSTATION ( GARDU INDUK )
 

Similar to GARDU DISTRIBUSI

[Presentasi sistem distribusi] [anggi mukti saputra]
[Presentasi sistem distribusi] [anggi mukti saputra][Presentasi sistem distribusi] [anggi mukti saputra]
[Presentasi sistem distribusi] [anggi mukti saputra]Anggi Mukti
 
10 GARDU INDUK (3)(1).pptx
10 GARDU INDUK (3)(1).pptx10 GARDU INDUK (3)(1).pptx
10 GARDU INDUK (3)(1).pptxRatihPuspitaSiwi
 
2). Konsep dasar Distribus TL..pptx
2). Konsep dasar Distribus TL..pptx2). Konsep dasar Distribus TL..pptx
2). Konsep dasar Distribus TL..pptxPutraFikrianda1
 
PPT jtm 1221 PENERAPAN (1).pptx
PPT jtm 1221 PENERAPAN (1).pptxPPT jtm 1221 PENERAPAN (1).pptx
PPT jtm 1221 PENERAPAN (1).pptxIlhamDanal
 

Similar to GARDU DISTRIBUSI (20)

GARDU DISTRIBUSI
GARDU DISTRIBUSI GARDU DISTRIBUSI
GARDU DISTRIBUSI
 
GARDU_DISTRIBUSI
GARDU_DISTRIBUSIGARDU_DISTRIBUSI
GARDU_DISTRIBUSI
 
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 kv/380 V/220V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK  20 kv/380 V/220VGARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK  20 kv/380 V/220V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 kv/380 V/220V
 
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 Kv/380 V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 Kv/380 VGARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 Kv/380 V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 Kv/380 V
 
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 VGARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 V
 
Switchgear Tenaga Listrik
Switchgear  Tenaga Listrik Switchgear  Tenaga Listrik
Switchgear Tenaga Listrik
 
Materi 9-gardu-distribusi
Materi 9-gardu-distribusiMateri 9-gardu-distribusi
Materi 9-gardu-distribusi
 
GARDU INDUK TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK TENAGA LISTRIK GARDU INDUK TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK TENAGA LISTRIK
 
[Presentasi sistem distribusi] [anggi mukti saputra]
[Presentasi sistem distribusi] [anggi mukti saputra][Presentasi sistem distribusi] [anggi mukti saputra]
[Presentasi sistem distribusi] [anggi mukti saputra]
 
Switchgear,
Switchgear,Switchgear,
Switchgear,
 
10 GARDU INDUK (3)(1).pptx
10 GARDU INDUK (3)(1).pptx10 GARDU INDUK (3)(1).pptx
10 GARDU INDUK (3)(1).pptx
 
Gardu Distirbusi TENAGA LISTRIK 20 KV/380 V
Gardu Distirbusi TENAGA LISTRIK 20 KV/380 V Gardu Distirbusi TENAGA LISTRIK 20 KV/380 V
Gardu Distirbusi TENAGA LISTRIK 20 KV/380 V
 
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIKGARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
 
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
 
2). Konsep dasar Distribus TL..pptx
2). Konsep dasar Distribus TL..pptx2). Konsep dasar Distribus TL..pptx
2). Konsep dasar Distribus TL..pptx
 
PPT jtm 1221 PENERAPAN (1).pptx
PPT jtm 1221 PENERAPAN (1).pptxPPT jtm 1221 PENERAPAN (1).pptx
PPT jtm 1221 PENERAPAN (1).pptx
 
SISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIK
SISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIKSISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIK
SISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIK
 
Gardu Induk Konvensional
Gardu Induk KonvensionalGardu Induk Konvensional
Gardu Induk Konvensional
 
JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)
JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)
JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)
 
Gardu induk
Gardu indukGardu induk
Gardu induk
 

More from Politeknik Negeri Ujung Pandang

Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptxMateri Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptxPoliteknik Negeri Ujung Pandang
 
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR)  SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR)  SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIKPoliteknik Negeri Ujung Pandang
 
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIKPoliteknik Negeri Ujung Pandang
 

More from Politeknik Negeri Ujung Pandang (20)

Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptxMateri Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
 
SISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIKSISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIK
 
GARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
GARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK  150 kVGARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK  150 kV
GARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
 
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kVGARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
 
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)
 
SISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIKSISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIK
 
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kV
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kVJARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kV
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kV
 
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR)  SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR)  SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
 
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIKSISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
 
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIKGAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
 
OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)
OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)
OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)
 
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIK
 
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
 
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIKGARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
 
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIASISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIA
 
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIKGAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
 
SISTEM OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK INDONESIASISTEM OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK INDONESIA
 
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK INDONESIASISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK INDONESIA
 
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KVJARINGAN TEGANGAN MENENGAH SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV
 
JARINGAN TEGANGAN RENDAH SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN TEGANGAN RENDAH SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN TEGANGAN RENDAH SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN TEGANGAN RENDAH SISTEM TENAGA LISTRIK
 

Recently uploaded

MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfssuser40d8e3
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 

Recently uploaded (9)

MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 

GARDU DISTRIBUSI

  • 2. PENGERTIAN SISTEM DISTRIBUSI JENIS-JENIS GARDU DISTRIBUSI PEMBAHASAN PEMBUMIAN MACAM-MACAM GARDU DISTRIBUSI JENIS-JENIS GANGGUAN PEMELIHARAAN/MAINTANENCE KOMPONEN-KOMPONEN GARDU DISTRIBUSI
  • 4. PENGERTIAN GARDU DISTRIBUSI Pengertian Gardu Distribusi tenaga listrik adalah suatu bangunan gardu listrik berisi atau terdiri dari instalasi Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Menengah (PHB-TM), Transformator Distribusi (TD) dan Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB- TR) untuk memasok kebutuhan tenaga listrik bagi para pelanggan baik dengan Tegangan Menengah (TM 20 kV) maupun Tegangan Rendah (TR 220/380V).
  • 5. Pada gambar di atas, secara sederhana dapat dielaskan bahwa listrik dihasilkan di pusat listrik yang menggunakan potensi mekanik (Air, Uap, Panas Bumi, Nuklir, dll.) untuk menggerakan turbin yang porosnya (As- nya) dikopel/digandeng dengan Generator. Dari Generator yang berputar pada kecepatan tertentu inilah energy listrik arus bolak balik tiga phase dihasilkan. Energi listrik tersebut lalu melalui melalui saluran Distribusi ke Gardu Induk.
  • 6. Secara garis besar gardu distribusi dibedakan atas : 01 02 03 Jenis Pemasangan 1) Gardu pasangan luar : Gardu Portal, Gardu Cantol 2) Gardu pasangan dalam : Gardu Beton, Gardu Kios Jenis Kontruksi 1) Gardu Beton (bangunan sipil : batu, beton) 2) Gardu Tiang : Gardu Portal dan Gardu Cantol 3) Gardu Kios. Jenis Pemasangan 1) Gardu Pelanggan Umum 2) Gardu Pelanggan Khusus
  • 7. Macam Macam Gardu Distribusi GARDU BETON GARDU PORTAL GARDU CANTOL Gardu Hubung disingkat GH atau Switching Subtation GARDU PELANGGAN UMUM GARDU PELANGGAN KHUSUS Add Contents Title GARDU KIOS
  • 8. Macam-Macam Gardu Distribusi GARDU BETON Seluruh komponen utama instalasi yaitu transformator dan peralatan switching/proteksi, terangkai di dalam bangunan sipil yang di rancang, di bangun dan difungsikan dengan konstruksi pasangan batu dan beton. Konstruksi ini dimaksudkan untuk pemenuhan persyaratan terbaik bagi keselamatan ketenagalistrikan
  • 9. GARDU PORTAL Gardu portal adalah gardu listrik tipe terbuka (out- door) dengan memakai konstruksi dua tiang atau lebih. Tempat kedudukan transformator sekurang- kurangnya 3 meter di atas tanah dan 8 ditambahkan platform sebagai fasilitas kemudahan kerja teknisi operasi dan pemeliharaan. Umumnya konfigurasi Gardu portal yang dicatu dari SUTM adalah T section dengan peralatan pengaman Pengaman Lebur Cut-Out (FCO) sebagai pengaman hubung singkat transformator dengan elemen pelebur (pengaman lebur link type expulsion) dan Lightning Arrester (LA) sebagai sarana pencegah naiknya tegangan pada transformator akibat surja petir. Macam-Macam Gardu Distribusi
  • 10. Macam-Macam Gardu Distribusi GARDU CANTOL Gardu cantol mengunakan transformator yang terpasang adalah jenis CSP (Completely Self Protected Transformer) yaitu peralatan switching dan proteksinya sudah terpasang lengkap dalam tangki transformator. Macam-Macam Gardu Distribusi
  • 11. Macam-Macam Gardu Distribusi GARDU KIOS Kotak tempat peralatan listrik terbuat dari bahan besi. Gardu kios bukan merupakan gardu permanen tetapi hanya merupakan gardu sementara, sehingga dapat mudah untuk dipindah-pindahkan.Gardu tipe ini adalah bangunan prefabricated terbuat dari konstruksi baja, fiberglass atau kombinasinya, yang dapat dirangkai di lokasi rencana pembangunan gardu distribusi. Terdapat beberapa jenis konstruksi, yaitu Kios Kompak, Kios Modular dan Kios Bertingkat
  • 12. Macam-Macam Gardu Distribusi GARDU SWITCHING SUBTATION Gardu Hubung disingkat GH atau Switching Subtation adalah gardu yang berfungsi sebagai sarana manuver pengendali beban listrik jika terjadi gangguan aliran listrik, program pelaksanaan pemeliharaan atau untuk maksud mempertahankan kontinuitas pelayanan. Isi dari instalasi Gardu Hubung adalah rangkaian saklar beban (Load Break switch – LBS), dan atau pemutus tenaga yang terhubung paralel
  • 13. Macam-Macam Gardu Distribusi GARDU PELANGGAN UMUM Bagan satu garis Konfigurasi π section Gardu Pelanggan Umum Karena keterbatasan lokasi dan pertimbangan keandalan yang dibutuhkan, dapat saja konfigurasi gardu berupa T section dengan catu daya disuplai PHB-TM gardu terdekat yang sering disebut dengan Gardu Antena. Untuk tingkat keandalan yang dituntut lebih dari Gardu Pelanggan Umum biasa, maka gardu dipasok oleh SKTM lebih dari satu penyulang sehingga jumlah saklar hubung lebih dari satu dan dapat digerakan secara Otomatis .
  • 14. Macam-Macam Gardu Distribusi GARDU PELANGGAN KHUSUS Bagan satu garis Gardu Pelanggan Khusus Gardu ini dirancang dan dibangun untuk sambungan tenaga listrik bagi pelanggan berdaya besar. Selain komponen utama peralatan hubung dan proteksi, gardu ini di lengkapi dengan alat-alat ukur yang dipersyaratkan. Untuk pelanggan dengan daya lebih dari 197 kVA, komponen utama gardu distribusi adalah peralatan PHB-TM, proteksi dan pengukuran Tegangan Menengah.
  • 16. KOMPONEN-KOMPONEN GARDU DISTRIBUSI Transformator distrubusi 3 fasa . Transformators Completely Self Pr otected (CSP) PHB sisi Tegangan Menengah (P HB-TM) Peralatan Pengukur Peralatan Switching dan Penga man sisi Tegangan Menengah Konektor 03 PHB sisi Tegangan Rendah (PHB-TR)
  • 17. Untuk transformator Tiga Fasa , merujuk pada SPLN, ada tiga tipe vektor grup yang digunakan oleh PLN, yaitu Yzn5, Dyn5 dan Ynyn0. Titik netral langsung dihubungkan dengan tanah untuk konstruksi, peralatan transformator distribusi sepenuhnya harus merujuk pada SPLN D3.002-1: 2007 Transformator distribusi 3 fasa
  • 18. Transformator gardu pasangan luar dilengkapi bushing Tegangan Mene ngah isolator keramik. Sedangkan T ransformator gardu pasangan dalam dilengkapi bushing Tegangan Mene ngah isolator keramik atau menggun akan isolator plug-in premoulded.
  • 19. Transformators Completely Self Protected (CSP) adalah transformator distribusi yang sudah dilengkapi dengan Pengaman Lebur (fuse) pada sisi primer dan LBS (Load Break Switch) pada sisi sekunder. Spesifikasi teknis transformator ini.
  • 20. PHB Sisi Tegangan Menengah (PHB-TM) a) Pemisah – Disconnecting Switch (DS) Berfungsi sebagai pemisah atau penghubung instalasi listrik 20 kV. b) Pemutus beban – Load Break Switch (LBS) Berfungsi sebagai pemutus atau penghubung instalasi listrik 20 kV c) Pemutus Tenaga - Circuit Breaker (CB) Berfungsi sebagai pemutus dan penghubung arus listrik dengan cepat dalam keadaan normal maupun gangguan hubung singkat. d) LBS-TP Transformer Protection Transformator distribusi dengan daya ≤ 630 kVA pada sisi primer dilindungi pembatas arus dengan pengaman lebur jenis HRC (High Rupturing Capacity).
  • 21. PHB Sisi Tegangan Rendah (PHB-TR) PHB-TR adalah suatu kombinasi dari satu atau lebih Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Rendah dengan peralatan kontrol, peralatan ukur, pengaman dan kendali yang saling berhubungan. Keseluruhannya dirakit lengkap dengan sistem pengawatan dan mekanis pada bagian-bagian penyangganya. Secara umum PHB TR sesuai SPLN 118-3-1–1996,untuk pasangan dalam adalah jenis terbuka.
  • 22. Pengaman arus lebih (Over Current) jurusan disisi Tegangan Rendah pada PHB-TR dibedakan atas : No fused breaker (NFB) No Fused Breaker adalah b reaker/pemutus dengan sen sor arus. Pengaman lebur (sekring) Pengaman lebur adalah suatu alat pemutus yang dengan mel eburnya bagian dari kompone nnya yang telah dirancang dan disesuaikan ukurannya untuk membuka rangkaian . Pelebur tabung semi terbuka Penggunaannya sebagai peng aman pada saluran induk Jari ngan Tegangan Rendah, salu ran induk Instalasi Penerang an maupun Instalasi Tenaga Pelebur tabung tertutup Jenis pengaman lebur ini pali ng banyak digunakan. Pemili han besar rating pengaman p elebur sesuai dengan kapasit as transformator dan dapat di lihat pada tabel diatas ini :
  • 23. Peralatan Pengukur Transformator Tegangan - Potential Transformator (PT) Transformator Arus - Current Transformator (CT) • Fungsi alat ini untuk mengkonversi bes aran arus besar ke arus kecil guna peng ukuran sesuai batasan alat ukur. • Fungsinya adalah mentransformasikan besaran Tegangan Tinggi ke besaran Tegangan Rendah guna pengukuran atau proteksi dan sebagai isol asi antara sisi tegangan yang diukur
  • 24. Peralatan Switching dan Pengaman Sisi Tegangan Menengah Fused Cut Out (FCO) Lightning Arester (LA) • Untuk melindungi Transformator distribusi, khususnya pada pasangan luar dari tegangan lebih akibat surja petir • Adalah suatu alat pengaman untuk melindungi jaringan terhadap arus lebih yang mengalir melebihi dari batas maksimum, yang disebabkan karena hubung singkat atau beban lebih.
  • 25. Konektor Konektor adalah komponen yang dipergunakan untuk menyadap atau mencabangkan kawat penghantar SUTM ke gardu. Jenis konektor yang digunakan untuk instalasi gardu ini ditetapkan menggunakan Live Line Connector (sambungan yang bisa dibuka- pasang) untuk memudahkan membuka/ memasang pada keadaan bertegangan. Penyadapan trafo dari SUTM dan pencabangan harus di depan tiang peletakan trafo dari arah Pembangkit Listrik / Gardu Induk.
  • 27. Pembumian/Pentanahan Sistem pentanahan adalah suatu tindakan pengamana n dalam jaringan distribusi yang langsung rangkaiann ya ditanahkan dengan cara mentanahkan badan perala tan instalasi yang diamankan, sehingga bila terjadi ke gagalan isolasi, terhambatlah atau bertahannya tegang an sistem karena terputusnya arus oleh alat-alat penga man tersebut “ “
  • 28. Secara umum tujuan dari sistem pentanahan dan grounding pengaman adalah sebagai berikut : Mencegah terjadinya perbedaan potensial antara bagian tertentu dari instalasi secara aman. 01 02 03 Mengalirkan arus gangguan ke tanah sehingga aman bagi manusia dan peralatan. Mencegah timbul bahaya sentuh tidak langsung yang menyebabkan tegangan kejut.
  • 29. Pentanahan Peralatan Pentanahan peralatan pada umumnya menggunakan dua macam sistem pentanahan yaitu sistem grid (horizontal) dan sistem rod (vertikal). • Sistem pentanahan grid adalah menanamkan batang-batang elektroda sejajar dengan permukaan tanah, hal ini merupakan usaha untuk meratakan tegangan yang timbul. • sistem pembumian rod ialah menanamkan batang-batang elektroda tegak lurus kedalam tanah, hal ini fungsinya hanya mengurangi (memperkecil) tahanan pembumian. 01 02
  • 31. Gangguan beban lebih Gangguan hubung singkat a) Gangguan hubung singkat dapat terjadi antar fase (3 fase atau 2 fase) atau 1 fase ketanah dan sifatnya bisa temporer atau permanen. b) Gangguan permanen: Hubung singkat pada kabel, belitan trafo, generator (tembusnya isolasi). c) Gangguan temporer: Flashover karena sambaran petir, flashover dengan pohon, tertiup angin. . Gangguan tegangan lebih 1 2 3 Gangguan beban lebih terjadi karena pembebanan sistem distribusi yang melebihi kapasitas sistem terpasang. Gangguan ini sebenarnya bukan gangguan murni, tetapi bila dibiarkan terus- menerus berlangsung dapat merusak. a) Tegangan lebih power frekuensi. Pada sistem distribusi hal ini biasanya disebabkan oleh kesalahan pada atau pengatur tap pada trafo distribusi. b) Tegangan lebih surja. Gangguan ini biasanya disebabkan oleh surja hubung atau surja petir JENIS-JENIS GANGGUAN PADA GARDU DISTRIBUSI
  • 33. Pemeliharaan gardu distribusi atau biasa disebut revisi yaitu kegiatan pemeliharaan yang dilakukan terhadap gardu distribusi , baik bagian sipil gardu (bangunan gardu) dan bagian elektris gardu (komponen gardu sebagai peralatan penyaluran distribusi). Tujuan pemeliharaan yaitu agar instalasi jaringan distribusi beroperasi dengan aman bagi manusia dan lingkungannya, andal (reliable), kesiapan (availability) tinggi, umur (live time) sesuai desain, waktu pemeliharaan (down time) efektif dan biaya pemeliharaan (cost) efisien/ekonomis
  • 34. MACAM-MACAM JENIS PEMELIHARAAN Berdasarkan metodenya Pemeliharaan terencana (planed maintanence) TIME BASE MAINTENANCE Pemeliharaan berdasarkan waktu yang dilakukan secara rutin dan terjadwal CONDITION BASE MAINTANANCE Pemeliharaan berdasarkan kondisi yang dilakukan dengan mengacu pada laporan hasil inspeksi BREAKDOWN MAINTANANCE Pemeliharaan darurat/khusus Pemeliharaan tidak di rencanakan (Unplaned maintenance). Berdasarkan waktu pelaksanaan
  • 35. Grafik diatas menunjukan lama. Grafik disamping menunjukkan bahwa peralatan yang terpelihara dapat menghasilkan angka umur peralatan atau live time yang lebih lama