SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
Gas Insulated Substation ( GIS )
Home 1 2 3 4 5
Trie Hardiyanti
44221058
Rifqi Ramadhan
44221055
POIN-POIN YANG AKAN DIBAHAS
Home 1 2 3 4 5
1. PENGERTIAN GIS
2. KARAKTERISTIK GAS SF6
3. JENIS-JENIS GIS
4. KOMPONEN DAN FUNGSI
5. PENYEBAB KEGAGALAN FUNGSI KOMPONEN GIS
6. PEDOMAN PEMELIHARAAN
7. KELEBIHAN & KEKURANGAN GIS
PENGERTIAN GIS
Gas Insulated Substation (GIS) didefinisikan
sebagai rangkaian beberapa peralatan
yang terpasang di dalam sebuah metal
enclosure dan diisolasi oleh gas
bertekanan(8).Pada umumnya gas
bertekanan yang digunakan adalah Sulfur
Hexafluoride (SF6). Enclosure adalah
selubung pelindung yang berfungsi untuk
menjaga bagian bertegangan terhadap
lingkungan luar.
Home 1 2 3 4 5
Karakteristik Gas SF6
Home 1 2 3 4 5
โ€“
JENIS-JENIS GIS
Home 1 2 3 4 5
Outdoor Indoor Mobile
Home 1 2 3 4 5
GI ๐Ÿ. ๐Ÿ“๐ŸŽ๐ŸŽ๐’Ž๐Ÿ GIS ๐Ÿ๐Ÿ๐Ÿ”๐’Ž๐Ÿ
1. Subsytem Primary
Berfungsi untuk menyalurkan energi listrik
dengan nilai losses yang masih diijinkan
3. Subsystem
Dielectric
Befungsi untuk memadamkan busur
api dan mengisolasi active part
2. Subsystem Secondary
Berfungsi men-trigger subsistem
driving untuk mengaktifkan subsistem
mechanical pada waktu yang tepat
5. Subsystem Driving
Mechanism
4. Subsystem Mechanical
KOMPONEN & FUNGSI
Home 1 2 3 4 5
Peralatan penggerak yang menghubungkan
subsistem driving mechanism dengan kontak
utama PMT dan PMS untuk mentransfer
driving energy menjadi gerakan pada waktu
yang diperlukan
Mekanik penggerak yang
menyimpan energi untuk
menggerakkan kontak utama (
PMT,PMS) Pada waktu yang
diperlukan
Home 1 2 3 4 5
Subsistem Primary Subsistem
Secondary
Subsistem Dielectric Subsistem Driving
Mechanism
Subsistem
Mechanical
SubSubsistem Switching
Device : PMT, PMS.
Relay SF6 Pneumatic
SubSubSistem Current
Carrying : Busbar, Bellows
Control Wiring Absorbent Hydraulic
SubSub Sistem
Proteksi : CT, VT, CVT dan
LA
Alarm Kompartemen ( Gas
Section )
Hidrolik Spring
SubSub Sistem Terminasi Measuring Device
dan Auxiliary
Switch
Subsub Sistem
Connector/Joint : Tulip
Finger, Seal, Epoxy Resin,
Bolts,
Control
Components
Subsub Sistem Gauge and
Gas Dispenser :
Nipple/Valve SF6
Density Motors
dan Density
Switch
Home 1 2 3 4 5
PMT adalah sebuah peralatan
switching mekanik yang memiliki
kemampuan untuk menyambung,
menyalurkan dan memutus arus
pada kondisi normal dan abnormal
sesuai dengan spesifikasi waktu dan
kemampuan arus (IEEE C37.100-1992).
Dalam pengoperasiannya PMT
digerakkan oleh suatu system
penggerak yang dapat berupa
pneumatik, pegas, hidrolik atau
kombinasi.
PMT
Home 1 2 3 4 5
PMS/PMS tanah adalah peralatan
switching mekanis yang digunakan
untuk mengubahkoneksi pada
sebuah rangkaian tenaga atau
untuk mengisolasi
rangkaian/peralatan dari sumber
daya dan/atau sumber daya ke
tanah (IEEE C37.100-1992)
Pms/pms tanah
Home 1 2 3 4 5
Busbar adalah sebuah atau
sekelompok konduktor yang
berfungsi sebagai koneksi yang
digunakan bersama oleh dua atau
lebih rangkaian (IEEE C37.100-1992).
busbar
Home 1 2 3 4 5
Bellows adalah komponen yang
berfungsi untuk menghindari
pergerakan setelah dilakukan
alignment enclosure, mengijinkan
adanya pergerakan yang
diakibatkan oleh ekspansi dan
kontraksi, vibrasi dan seismic. (IEEE
C37.100-1992).
BELLOWS
Home 1 2 3 4 5
CT adalah trafo pengukuran
yang sisi primernya
dihubungkan seri dengan
konduktor pembawa arus yang
akan diukur, dimana arus
sekundernya proporsional
terhadap arus sisi primernya
(IEEE C57.13-1993) dan IEC 60044-2-
2003.
Current transformer(ct)
Home 1 2 3 4 5
VT adalah trafo pengukuran
yang sisi primernya
dihubungkan parallel dengan
konduktor yang akan diukur
tegangannya, dimana tegangan
sekundernya proporsional
terhadap tegangan sisi
primernya (IEC 60044-2-2003)dan
IEEE C57.13-1993.
Voltage transformer(vt)
Home 1 2 3 4 5
LA adalah peralatan yang
berfungsi mengamankan
peralatan GIS dari tegangan
lebih akibat surja petir atau
surja hubung.
LIGHTNING ARRESTER ( LA )
Home 1 2 3 4 5
Terminasi adalah bagian yang
terpasang sebagai interface elektrik
dan mekanik antar 2 sistem isolasi
(IEEE 1300-1996). Terminasi pada GIS
terdiri dari terminasi sealing end
(konduktor GIS-kabel), terminasi
outdoor bushing (kabel-overhead
line), terminasi outdoor bushing
(konduktor GIS-overhead line) dan
terminasi trafo (konduktor GIS-
bushing trafo).
TERMINASI
Home 1 2 3 4 5
Relay adalah peralatan elektrik yang didesain untuk
merespon kondisi input sesuai setting atau kondisi
yang telah ditentukan (IEEE C37.100-1992).
Control wiring adalah wiring (pengawatan) pada switchgear
sebagai rangkaian kontrol dan koneksi ke trafo pengukuran,
meter, relay dan lain-lain (IEEE C37.100-1992).
Home 1 2 3 4 5
Measuring device adalah peralatan yang
digunakan untuk mengukur suatu besaran.
Density Switch adalahswitch yang dioperasikan secara
mekanik apabila terjadi penurunan tekanan gas. Ada 2
tahap penurunan tekanan gas, yaitu tahap 1 akan
menggerakkan kontak alarm dan tahap 2 menggerakkan
kontak trip.
Home 1 2 3 4 5
Absorbent adalah material yang berfungsi menyerap uap air
dan decomposition product SF6
Merupakan penggerak yang menggunakan tenaga
udara bertekanan.
PENYEBAB KEEGAGALAN FUNGSI KOMPONEN GIS
Home 1 2 3 4 5
Tidak mampu memutuskan dan
menghubungkan aliran listrik
pada waktunya
Tidak mampu menyalurkan energi
Listrik dalam kondisi normal
Terjadi overheating, badcontact,
dan discharge
Instalasi yang kurang baik
Operasi close/open yang tidak
serempak akibat kerusakan valve
pompa, seal/o-ring sistem hidrolik
atau power blok pneumatik yang
fatigue,pegas tidak terisi penuh
maupun kebocoran pada internal
akumulator.
Subsistem primary tidak mampu
menyalurkan arus Listrik
disebabkan oleh internal baut
yang kendor akibat instalasi yang
kurang baik maupun material
yang kurang baik
SubSystem
Primary
PENYEBAB KEEGAGALAN FUNGSI KOMPONEN GIS
Home 1 2 3 4 5
Mampu memberikan trigger pada
subsistem driving mechanism
untukmengaktifkan subsistem
mechanic namun pada waktu
yang tidak tepat (diluar setting)
Pressure switch, density monitor, rele
bantu tidak berfungsi akibat kontak
tidak berfungsi, seal box fatigue/menua,
pegas bimetal lemah,kebocoran
manometer tipe basah (menggunakan
minyak).
Tidak mampu memberikan trigger
pada subsistem driving
mechanism untuk mengaktifkan
subsistem mechanic pada waktu
yang tepat
Kerusakan wiring control mekanik
akibat korosi
SubSystem
Secondary
PENYEBAB KEEGAGALAN FUNGSI KOMPONEN GIS
Home 1 2 3 4 5
Pemburukan spacer yang dipicu oleh partial discharge
akibat instalasi yang kurang baik maupun loss main
contact. Sumber partial discharge dapat berupa
runcingan(protrusion), celah (void), permukaan tidak
rata/halus, free partikel, maupun floating part.
Pelilitan pvc tape yang kurang bagus yang
menyebabkan pvc tape sebagai isolasi
sealing end rusak
Instalasi yang kurang baik dan ageing yang
menyebabkan seal/o-ring menua, lapuk
(fatigue)
Tidak mampu mengisolasi peralatan
Tidak mampu memadamkan busur api
SubSystem
Dielectric
Katup yang rusak/degradasi akibat
perlakuan yang tidak sesuai SOP atau
ageing
Adanya kebocoran akibat penuaan o-ring/seal
maupun valve yang rusak / degradasi
Peralatan kerja yang kurang sesuai dan cara
penanganan gas yang kurang baik pada saat
melakukan penanganan gas/gas handling
PENYEBAB KEEGAGALAN FUNGSI KOMPONEN GIS
Home 1 2 3 4 5
pada waktu yang tepat โ€“Kebocoran
minyak hidrolik akibat pipa hidrolik
menuadan korosi, seal akumulator
hidrolik menua, seal pilot block hidrolik
menua, seal pompa hidrolik menua,
partikel asing akibat instalasi maupun
refilling minyak yang kurang baik
Kebocoran sistem pneumatik akibat kerusakan
membran mekanik pneumatik, kerusakan
compression chamber, dan kerusakan power blok
pneumatik
Tidak dapat menyimpan energi
untuk mengaktifkan subsistem
mechanicpada waktu yang tepat
Kebocoran sistem pneumatik-hidrolik akibat
kerusakan compression chamber valve
SubSystem
Driving
Mechanism
Kerusakan venting valve sistem hidrolik
Gangguan sumber AC
PENYEBAB KEEGAGALAN FUNGSI KOMPONEN GIS
Home 1 2 3 4 5
Pen pengunci sambungan patah akibat
material rod yang kurang baik, dan instalasi
yang kurang baik
Kanvas mekanik PMS aus/slip
Tidak dapat mentransfer energi
penggerak pada waktu yang tepat
Perubahan momen beban kerja mekanik
PMS akibat posisi kontak tidak simetri atau
penurunan kondisi peralatan (aus)
SubSystem
Mekanik
Material rod yang kurang baik,
instalasi yang kurang baik, desain yang
tidak sesuai yang menyebabkan
sambungan rod penggerak longgar
Penuaan gear tooth yang menyebabkan
waktu kerja sistem mekanik lama.
Home 1 2 3 4 5
PEDOMAN PEMELIHARAAN
1. Inspeksi Level 1 (In Service Inspection)
Home 1 2 3 4 5
In service inspection merupakan
pemeriksaan peralatan dalam keadaaan
bertegangan dengan menggunakan panca
indera dan dilakukan secara periodik dan
kondisional. Misalnya untuk pengukuran
tekanan gas dilakukan secara bulanan,
namun jika ditemukan trend meningkat
maka periode dipersingkat menjadi
mingguan atau harian.
2. Inspeksi Level 2 (In Service Measurement)
Home 1 2 3 4 5
In service measurement adalah
pemeliharaan dalam bentuk pengukuran
peralatan yang dilakukan dalam keadaan
bertegangan dengan menggunakan alat
bantu dan alat uji,
antara lain:
- Pengujian kualitas gas SF6.
- Pengujian Tahanan Pentanahan
- Purity
- Decomposition Product
- Pengukuran Suhu
Inspeksi Level 3 (Online Measurement)
Home 1 2 3 4 5
Online measurement adalah pemeliharaan yang bersifat diagnosa yang dilakukan berdasarkan hasil pengujian
kualitas gas SF6 yaitu GCMS (Gas Chromatograph and Mass Spectrometry) dan pengukuran Partial Discharge.
Shutdown Measurement
Shutdown Testing/Measurement
Shutdown testing/measurement merupakan pemeliharaan yang dilakukan dengan periode waktu tertentu dan
termasuk pemeriksaan dalam keadaaan tidak bertegangan. Shutdown testing/measurement dilakukan untuk
mengetahui unjuk kerja dari peralatan dalam keadaan tidak bertegangan, antara lain terdiri dari: pengujian
tahanan kontak, pengujian keserempakan, pengukuran tahanan isolasi.
Shutdown measurement adalah pemeliharaan yang bersifat diagnosa yang dilakukan berdasarkan data hasil
pengujian kualitas gas SF6 dan pengukuran Partial Discharge. Selain shutdown measurement, juga dilakukan
minor dan major overhaul dengan mengikuti klasifikasi umur dan item-item overhaul dari pabrikan.
1. Menyebabkan
pemanasan global
KELEBIHAN & KEKURANGAN
Home 1 2 3 4 5
1. Hanya menggunakan sedikit tempat
2. Tidak mudah terbakar dan meledak
3. Mudah untuk dipasang
4. Mudah dalam pemeliharaan
5. Bebas Minyak
6. Bebas Polusi
7. Mengurangi biaya pemeliharaan dan
pembebasan lahan dibanding gardu
konvensional
Thankyou,
Any Question?
Home 1 2 3 4 5

More Related Content

Similar to GARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV

Belajar kontrol
Belajar kontrolBelajar kontrol
Belajar kontrolketutjuan
ย 
Pengukuran penyaman udara
Pengukuran penyaman udaraPengukuran penyaman udara
Pengukuran penyaman udaraPudin Mahari
ย 
225220932-EP-Electrostatic-Precipitator-Training-4.ppt
225220932-EP-Electrostatic-Precipitator-Training-4.ppt225220932-EP-Electrostatic-Precipitator-Training-4.ppt
225220932-EP-Electrostatic-Precipitator-Training-4.pptDedeMulyaman1
ย 
Service dan Maintenance AC Split - Troubleshooting Praktikum
Service dan Maintenance AC Split - Troubleshooting PraktikumService dan Maintenance AC Split - Troubleshooting Praktikum
Service dan Maintenance AC Split - Troubleshooting PraktikumSenia Firlania
ย 
Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Sistem pneumatik
Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Sistem pneumatikBuku Pintar MIGAS INDONESIA - Sistem pneumatik
Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Sistem pneumatikAriyandi Yuda Prahara
ย 
Jepri Marpaung Jr. Staff rendal Har Technician Probelm Solver( Air Cooler Rad...
Jepri Marpaung Jr. Staff rendal Har Technician Probelm Solver( Air Cooler Rad...Jepri Marpaung Jr. Staff rendal Har Technician Probelm Solver( Air Cooler Rad...
Jepri Marpaung Jr. Staff rendal Har Technician Probelm Solver( Air Cooler Rad...JepriMarpaung1
ย 
jenis-jenis panel.ppt
jenis-jenis panel.pptjenis-jenis panel.ppt
jenis-jenis panel.pptBatriAs1
ย 
AZLAN ARIFFIN LPKT TAHAP 4.doc
AZLAN ARIFFIN LPKT TAHAP 4.docAZLAN ARIFFIN LPKT TAHAP 4.doc
AZLAN ARIFFIN LPKT TAHAP 4.docahagr312
ย 
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringanWinarto Winartoap
ย 
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan (1)
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan (1)1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan (1)
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan (1)Winarto Winartoap
ย 
MEMASANG SISTIM MONITORING PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA.pptx
MEMASANG SISTIM MONITORING PEMBANGKIT  LISTRIK TENAGA SURYA.pptxMEMASANG SISTIM MONITORING PEMBANGKIT  LISTRIK TENAGA SURYA.pptx
MEMASANG SISTIM MONITORING PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA.pptxAliceKuhurima1
ย 

Similar to GARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV (20)

GARDU INDUK PASANGAN DALAM
GARDU INDUK PASANGAN DALAM GARDU INDUK PASANGAN DALAM
GARDU INDUK PASANGAN DALAM
ย 
GIS ( GAS INSULATION SWITHGEAR)
GIS ( GAS INSULATION SWITHGEAR)GIS ( GAS INSULATION SWITHGEAR)
GIS ( GAS INSULATION SWITHGEAR)
ย 
GARDU INDUK SF6
GARDU INDUK SF6 GARDU INDUK SF6
GARDU INDUK SF6
ย 
Belajar kontrol
Belajar kontrolBelajar kontrol
Belajar kontrol
ย 
SISTEM PROTEKSI
SISTEM PROTEKSI SISTEM PROTEKSI
SISTEM PROTEKSI
ย 
Pengukuran penyaman udara
Pengukuran penyaman udaraPengukuran penyaman udara
Pengukuran penyaman udara
ย 
225220932-EP-Electrostatic-Precipitator-Training-4.ppt
225220932-EP-Electrostatic-Precipitator-Training-4.ppt225220932-EP-Electrostatic-Precipitator-Training-4.ppt
225220932-EP-Electrostatic-Precipitator-Training-4.ppt
ย 
Service dan Maintenance AC Split - Troubleshooting Praktikum
Service dan Maintenance AC Split - Troubleshooting PraktikumService dan Maintenance AC Split - Troubleshooting Praktikum
Service dan Maintenance AC Split - Troubleshooting Praktikum
ย 
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
ย 
Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Sistem pneumatik
Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Sistem pneumatikBuku Pintar MIGAS INDONESIA - Sistem pneumatik
Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Sistem pneumatik
ย 
Jepri Marpaung Jr. Staff rendal Har Technician Probelm Solver( Air Cooler Rad...
Jepri Marpaung Jr. Staff rendal Har Technician Probelm Solver( Air Cooler Rad...Jepri Marpaung Jr. Staff rendal Har Technician Probelm Solver( Air Cooler Rad...
Jepri Marpaung Jr. Staff rendal Har Technician Probelm Solver( Air Cooler Rad...
ย 
SUBSTATION ( GARDU INDUK )
 SUBSTATION  ( GARDU  INDUK ) SUBSTATION  ( GARDU  INDUK )
SUBSTATION ( GARDU INDUK )
ย 
jenis-jenis panel.ppt
jenis-jenis panel.pptjenis-jenis panel.ppt
jenis-jenis panel.ppt
ย 
GARDU INDUK PASANGAN LUAR
GARDU INDUK PASANGAN LUARGARDU INDUK PASANGAN LUAR
GARDU INDUK PASANGAN LUAR
ย 
AZLAN ARIFFIN LPKT TAHAP 4.doc
AZLAN ARIFFIN LPKT TAHAP 4.docAZLAN ARIFFIN LPKT TAHAP 4.doc
AZLAN ARIFFIN LPKT TAHAP 4.doc
ย 
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan
ย 
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan (1)
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan (1)1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan (1)
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan (1)
ย 
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIKGAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
ย 
MEMASANG SISTIM MONITORING PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA.pptx
MEMASANG SISTIM MONITORING PEMBANGKIT  LISTRIK TENAGA SURYA.pptxMEMASANG SISTIM MONITORING PEMBANGKIT  LISTRIK TENAGA SURYA.pptx
MEMASANG SISTIM MONITORING PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA.pptx
ย 
GARDU INDUK KONVENSIONAL
GARDU INDUK KONVENSIONALGARDU INDUK KONVENSIONAL
GARDU INDUK KONVENSIONAL
ย 

More from Politeknik Negeri Ujung Pandang

Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptxMateri Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptxPoliteknik Negeri Ujung Pandang
ย 
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kVGARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kVPoliteknik Negeri Ujung Pandang
ย 
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)Politeknik Negeri Ujung Pandang
ย 
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 kv/380 V/220V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK  20 kv/380 V/220VGARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK  20 kv/380 V/220V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 kv/380 V/220VPoliteknik Negeri Ujung Pandang
ย 
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR)  SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR)  SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIKPoliteknik Negeri Ujung Pandang
ย 
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIKSISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIKPoliteknik Negeri Ujung Pandang
ย 
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIKPoliteknik Negeri Ujung Pandang
ย 
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 VGARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 VPoliteknik Negeri Ujung Pandang
ย 
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIKPoliteknik Negeri Ujung Pandang
ย 

More from Politeknik Negeri Ujung Pandang (20)

Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptxMateri Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
ย 
SISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIKSISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIK
ย 
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kVGARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
ย 
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)
ย 
SISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIKSISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIK
ย 
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kV
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kVJARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kV
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kV
ย 
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 kv/380 V/220V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK  20 kv/380 V/220VGARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK  20 kv/380 V/220V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 kv/380 V/220V
ย 
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR)  SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR)  SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
ย 
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIKSISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
ย 
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIKGARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
ย 
OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)
OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)
OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)
ย 
SISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIK
SISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIKSISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIK
SISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIK
ย 
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIK
ย 
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 VGARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 V
ย 
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
ย 
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIKGARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
ย 
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIASISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIA
ย 
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIKGAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
ย 
SISTEM OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK INDONESIASISTEM OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK INDONESIA
ย 
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK INDONESIASISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK INDONESIA
ย 

Recently uploaded

Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
ย 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfihsan386426
ย 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
ย 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
ย 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdfAnonymous6yIobha8QY
ย 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfArvinThamsir1
ย 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxarifyudianto3
ย 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
ย 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppttaniaalda710
ย 

Recently uploaded (9)

Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
ย 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
ย 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
ย 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
ย 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
ย 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
ย 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
ย 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
ย 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
ย 

GARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV

  • 1. Gas Insulated Substation ( GIS ) Home 1 2 3 4 5 Trie Hardiyanti 44221058 Rifqi Ramadhan 44221055
  • 2. POIN-POIN YANG AKAN DIBAHAS Home 1 2 3 4 5 1. PENGERTIAN GIS 2. KARAKTERISTIK GAS SF6 3. JENIS-JENIS GIS 4. KOMPONEN DAN FUNGSI 5. PENYEBAB KEGAGALAN FUNGSI KOMPONEN GIS 6. PEDOMAN PEMELIHARAAN 7. KELEBIHAN & KEKURANGAN GIS
  • 3. PENGERTIAN GIS Gas Insulated Substation (GIS) didefinisikan sebagai rangkaian beberapa peralatan yang terpasang di dalam sebuah metal enclosure dan diisolasi oleh gas bertekanan(8).Pada umumnya gas bertekanan yang digunakan adalah Sulfur Hexafluoride (SF6). Enclosure adalah selubung pelindung yang berfungsi untuk menjaga bagian bertegangan terhadap lingkungan luar. Home 1 2 3 4 5
  • 4. Karakteristik Gas SF6 Home 1 2 3 4 5 โ€“
  • 5. JENIS-JENIS GIS Home 1 2 3 4 5 Outdoor Indoor Mobile
  • 6. Home 1 2 3 4 5 GI ๐Ÿ. ๐Ÿ“๐ŸŽ๐ŸŽ๐’Ž๐Ÿ GIS ๐Ÿ๐Ÿ๐Ÿ”๐’Ž๐Ÿ
  • 7. 1. Subsytem Primary Berfungsi untuk menyalurkan energi listrik dengan nilai losses yang masih diijinkan 3. Subsystem Dielectric Befungsi untuk memadamkan busur api dan mengisolasi active part 2. Subsystem Secondary Berfungsi men-trigger subsistem driving untuk mengaktifkan subsistem mechanical pada waktu yang tepat 5. Subsystem Driving Mechanism 4. Subsystem Mechanical KOMPONEN & FUNGSI Home 1 2 3 4 5 Peralatan penggerak yang menghubungkan subsistem driving mechanism dengan kontak utama PMT dan PMS untuk mentransfer driving energy menjadi gerakan pada waktu yang diperlukan Mekanik penggerak yang menyimpan energi untuk menggerakkan kontak utama ( PMT,PMS) Pada waktu yang diperlukan
  • 8. Home 1 2 3 4 5 Subsistem Primary Subsistem Secondary Subsistem Dielectric Subsistem Driving Mechanism Subsistem Mechanical SubSubsistem Switching Device : PMT, PMS. Relay SF6 Pneumatic SubSubSistem Current Carrying : Busbar, Bellows Control Wiring Absorbent Hydraulic SubSub Sistem Proteksi : CT, VT, CVT dan LA Alarm Kompartemen ( Gas Section ) Hidrolik Spring SubSub Sistem Terminasi Measuring Device dan Auxiliary Switch Subsub Sistem Connector/Joint : Tulip Finger, Seal, Epoxy Resin, Bolts, Control Components Subsub Sistem Gauge and Gas Dispenser : Nipple/Valve SF6 Density Motors dan Density Switch
  • 9. Home 1 2 3 4 5 PMT adalah sebuah peralatan switching mekanik yang memiliki kemampuan untuk menyambung, menyalurkan dan memutus arus pada kondisi normal dan abnormal sesuai dengan spesifikasi waktu dan kemampuan arus (IEEE C37.100-1992). Dalam pengoperasiannya PMT digerakkan oleh suatu system penggerak yang dapat berupa pneumatik, pegas, hidrolik atau kombinasi. PMT
  • 10. Home 1 2 3 4 5 PMS/PMS tanah adalah peralatan switching mekanis yang digunakan untuk mengubahkoneksi pada sebuah rangkaian tenaga atau untuk mengisolasi rangkaian/peralatan dari sumber daya dan/atau sumber daya ke tanah (IEEE C37.100-1992) Pms/pms tanah
  • 11. Home 1 2 3 4 5 Busbar adalah sebuah atau sekelompok konduktor yang berfungsi sebagai koneksi yang digunakan bersama oleh dua atau lebih rangkaian (IEEE C37.100-1992). busbar
  • 12. Home 1 2 3 4 5 Bellows adalah komponen yang berfungsi untuk menghindari pergerakan setelah dilakukan alignment enclosure, mengijinkan adanya pergerakan yang diakibatkan oleh ekspansi dan kontraksi, vibrasi dan seismic. (IEEE C37.100-1992). BELLOWS
  • 13. Home 1 2 3 4 5 CT adalah trafo pengukuran yang sisi primernya dihubungkan seri dengan konduktor pembawa arus yang akan diukur, dimana arus sekundernya proporsional terhadap arus sisi primernya (IEEE C57.13-1993) dan IEC 60044-2- 2003. Current transformer(ct)
  • 14. Home 1 2 3 4 5 VT adalah trafo pengukuran yang sisi primernya dihubungkan parallel dengan konduktor yang akan diukur tegangannya, dimana tegangan sekundernya proporsional terhadap tegangan sisi primernya (IEC 60044-2-2003)dan IEEE C57.13-1993. Voltage transformer(vt)
  • 15. Home 1 2 3 4 5 LA adalah peralatan yang berfungsi mengamankan peralatan GIS dari tegangan lebih akibat surja petir atau surja hubung. LIGHTNING ARRESTER ( LA )
  • 16. Home 1 2 3 4 5 Terminasi adalah bagian yang terpasang sebagai interface elektrik dan mekanik antar 2 sistem isolasi (IEEE 1300-1996). Terminasi pada GIS terdiri dari terminasi sealing end (konduktor GIS-kabel), terminasi outdoor bushing (kabel-overhead line), terminasi outdoor bushing (konduktor GIS-overhead line) dan terminasi trafo (konduktor GIS- bushing trafo). TERMINASI
  • 17. Home 1 2 3 4 5 Relay adalah peralatan elektrik yang didesain untuk merespon kondisi input sesuai setting atau kondisi yang telah ditentukan (IEEE C37.100-1992). Control wiring adalah wiring (pengawatan) pada switchgear sebagai rangkaian kontrol dan koneksi ke trafo pengukuran, meter, relay dan lain-lain (IEEE C37.100-1992).
  • 18. Home 1 2 3 4 5 Measuring device adalah peralatan yang digunakan untuk mengukur suatu besaran. Density Switch adalahswitch yang dioperasikan secara mekanik apabila terjadi penurunan tekanan gas. Ada 2 tahap penurunan tekanan gas, yaitu tahap 1 akan menggerakkan kontak alarm dan tahap 2 menggerakkan kontak trip.
  • 19. Home 1 2 3 4 5 Absorbent adalah material yang berfungsi menyerap uap air dan decomposition product SF6 Merupakan penggerak yang menggunakan tenaga udara bertekanan.
  • 20. PENYEBAB KEEGAGALAN FUNGSI KOMPONEN GIS Home 1 2 3 4 5 Tidak mampu memutuskan dan menghubungkan aliran listrik pada waktunya Tidak mampu menyalurkan energi Listrik dalam kondisi normal Terjadi overheating, badcontact, dan discharge Instalasi yang kurang baik Operasi close/open yang tidak serempak akibat kerusakan valve pompa, seal/o-ring sistem hidrolik atau power blok pneumatik yang fatigue,pegas tidak terisi penuh maupun kebocoran pada internal akumulator. Subsistem primary tidak mampu menyalurkan arus Listrik disebabkan oleh internal baut yang kendor akibat instalasi yang kurang baik maupun material yang kurang baik SubSystem Primary
  • 21. PENYEBAB KEEGAGALAN FUNGSI KOMPONEN GIS Home 1 2 3 4 5 Mampu memberikan trigger pada subsistem driving mechanism untukmengaktifkan subsistem mechanic namun pada waktu yang tidak tepat (diluar setting) Pressure switch, density monitor, rele bantu tidak berfungsi akibat kontak tidak berfungsi, seal box fatigue/menua, pegas bimetal lemah,kebocoran manometer tipe basah (menggunakan minyak). Tidak mampu memberikan trigger pada subsistem driving mechanism untuk mengaktifkan subsistem mechanic pada waktu yang tepat Kerusakan wiring control mekanik akibat korosi SubSystem Secondary
  • 22. PENYEBAB KEEGAGALAN FUNGSI KOMPONEN GIS Home 1 2 3 4 5 Pemburukan spacer yang dipicu oleh partial discharge akibat instalasi yang kurang baik maupun loss main contact. Sumber partial discharge dapat berupa runcingan(protrusion), celah (void), permukaan tidak rata/halus, free partikel, maupun floating part. Pelilitan pvc tape yang kurang bagus yang menyebabkan pvc tape sebagai isolasi sealing end rusak Instalasi yang kurang baik dan ageing yang menyebabkan seal/o-ring menua, lapuk (fatigue) Tidak mampu mengisolasi peralatan Tidak mampu memadamkan busur api SubSystem Dielectric Katup yang rusak/degradasi akibat perlakuan yang tidak sesuai SOP atau ageing Adanya kebocoran akibat penuaan o-ring/seal maupun valve yang rusak / degradasi Peralatan kerja yang kurang sesuai dan cara penanganan gas yang kurang baik pada saat melakukan penanganan gas/gas handling
  • 23. PENYEBAB KEEGAGALAN FUNGSI KOMPONEN GIS Home 1 2 3 4 5 pada waktu yang tepat โ€“Kebocoran minyak hidrolik akibat pipa hidrolik menuadan korosi, seal akumulator hidrolik menua, seal pilot block hidrolik menua, seal pompa hidrolik menua, partikel asing akibat instalasi maupun refilling minyak yang kurang baik Kebocoran sistem pneumatik akibat kerusakan membran mekanik pneumatik, kerusakan compression chamber, dan kerusakan power blok pneumatik Tidak dapat menyimpan energi untuk mengaktifkan subsistem mechanicpada waktu yang tepat Kebocoran sistem pneumatik-hidrolik akibat kerusakan compression chamber valve SubSystem Driving Mechanism Kerusakan venting valve sistem hidrolik Gangguan sumber AC
  • 24. PENYEBAB KEEGAGALAN FUNGSI KOMPONEN GIS Home 1 2 3 4 5 Pen pengunci sambungan patah akibat material rod yang kurang baik, dan instalasi yang kurang baik Kanvas mekanik PMS aus/slip Tidak dapat mentransfer energi penggerak pada waktu yang tepat Perubahan momen beban kerja mekanik PMS akibat posisi kontak tidak simetri atau penurunan kondisi peralatan (aus) SubSystem Mekanik Material rod yang kurang baik, instalasi yang kurang baik, desain yang tidak sesuai yang menyebabkan sambungan rod penggerak longgar Penuaan gear tooth yang menyebabkan waktu kerja sistem mekanik lama.
  • 25. Home 1 2 3 4 5 PEDOMAN PEMELIHARAAN
  • 26. 1. Inspeksi Level 1 (In Service Inspection) Home 1 2 3 4 5 In service inspection merupakan pemeriksaan peralatan dalam keadaaan bertegangan dengan menggunakan panca indera dan dilakukan secara periodik dan kondisional. Misalnya untuk pengukuran tekanan gas dilakukan secara bulanan, namun jika ditemukan trend meningkat maka periode dipersingkat menjadi mingguan atau harian.
  • 27. 2. Inspeksi Level 2 (In Service Measurement) Home 1 2 3 4 5 In service measurement adalah pemeliharaan dalam bentuk pengukuran peralatan yang dilakukan dalam keadaan bertegangan dengan menggunakan alat bantu dan alat uji, antara lain: - Pengujian kualitas gas SF6. - Pengujian Tahanan Pentanahan - Purity - Decomposition Product - Pengukuran Suhu
  • 28. Inspeksi Level 3 (Online Measurement) Home 1 2 3 4 5 Online measurement adalah pemeliharaan yang bersifat diagnosa yang dilakukan berdasarkan hasil pengujian kualitas gas SF6 yaitu GCMS (Gas Chromatograph and Mass Spectrometry) dan pengukuran Partial Discharge. Shutdown Measurement Shutdown Testing/Measurement Shutdown testing/measurement merupakan pemeliharaan yang dilakukan dengan periode waktu tertentu dan termasuk pemeriksaan dalam keadaaan tidak bertegangan. Shutdown testing/measurement dilakukan untuk mengetahui unjuk kerja dari peralatan dalam keadaan tidak bertegangan, antara lain terdiri dari: pengujian tahanan kontak, pengujian keserempakan, pengukuran tahanan isolasi. Shutdown measurement adalah pemeliharaan yang bersifat diagnosa yang dilakukan berdasarkan data hasil pengujian kualitas gas SF6 dan pengukuran Partial Discharge. Selain shutdown measurement, juga dilakukan minor dan major overhaul dengan mengikuti klasifikasi umur dan item-item overhaul dari pabrikan.
  • 29. 1. Menyebabkan pemanasan global KELEBIHAN & KEKURANGAN Home 1 2 3 4 5 1. Hanya menggunakan sedikit tempat 2. Tidak mudah terbakar dan meledak 3. Mudah untuk dipasang 4. Mudah dalam pemeliharaan 5. Bebas Minyak 6. Bebas Polusi 7. Mengurangi biaya pemeliharaan dan pembebasan lahan dibanding gardu konvensional