3. Pengertian PLTN
(Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir)
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
adalah sebuah pembangkit daya termal
yang menggunakan satu atau beberapa
reaktor nuklir sebagai sumber panasnya.
PLTN termasuk dalam pembangkit daya
base load, yang dapat bekerja dengan
baik ketika daya keluarannya konstan
(meskipun boiling water reactor dapat
turun hingga setengah dayanya ketika
malam hari). Daya yang dibangkitkan
perunit pembangkit berkisar dari 40MWe
hingga 1000 MWe
5. Prinsip Kerja PLTN
(Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir)
Sumber panas yang digunakan PLTN
berasal dari reaksi nuklir. Reaktor
daya hanya memanfaatkan energi
panas yang timbul dari reaksi fisi,
sedang kelebihan neutron dalam teras
reaktor akan dibuang atau diserap
menggunakan batang kendali.
6. Proses Pemanfaatan Panas Hasil Fisi Menjadi
Energi Panas
Reaksi fisi berantai terjadi pada sebuah reaktor
Operator menaik turunkan batang pengontrol untuk mengontrol kecepatan reaksi
Energi yang dihasilkan dalam reaksi fisi dibawa dalam bentuk energi panas yang
sangat besar.
Panas dari hasil reaksi ini dimanfaatkan untuk menguapkan air pendingin, bisa
pendingin primr maupun sekunder tergantung tipe reaktor nuklir yang digunakan.
Uap air yang dihasilkan digunakan untuk memutar turbin sehingga dihasilkan
energi gerak ( energi kinetik ).
Energi kinetik dari turbin selanjutnya dipakai untuk memutar generator sehingga
dihasilkan arus listrik.
Jika uap air yang digunakan untuk memutar turbin sudah berubah menjadi air, air
akan dipompa ke dalam tabung air kemudian roses akan berulang kembali.
7. Jenis-Jenis PLTN
(Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir)
Reaktor Fisi
Dalam PLTN Reaktor fisi, terjadi reaksi fisi di dalam reaktornya. Reaksi fisi adalah reaksi
pemecahan inti atom. Dengan memecah atom, akan diperoleh tenaga yang cukup besar.
Biasanya digunakan bahan uranium dan plutonium untuk reaksi fisi ini. Reaktor fisi dapat
dikelompokan lagi menjadi:
1. Reaktor Termal
2. Reaktor Cepat
3. Reaktor Subkritis
Reaktor Fusi
Dalam PLTN reaktor fusi, terjadi reaksi fusi di dalam reaktornya. Reaksi fusi adalah reaksi
penggabungan inti. Reaksi fusi dapat menghasilkan energi yang lebih besar dengan bahan
bakar yang mudah di dapat dan tingkat polusi yang rendah. Bahan yang digunakan bisa
didapat dari air. Namun reaktor ini tidak dapat dibuat karena diperlukan suhu sangat tinggi
untuk keberlangsungan reaksi fusi. Kondisi suhu ini yang tidak dapat dipenuhi.
8. Reaktor termal
Reaktor termal ini menggunakan moderator neutron untuk melambatkan atau me-
moderate neutron sehingga mereka dapat menghasilkan reaksi fissi selanjutnya.
Neutron yang dihasilkan dari reaksi fisi mempunyai energi yang tinggi atau dalam
keadaan cepat, dan harus diturunkan energinya atau dilambatkan (dibuat thermal)
oleh moderator sehingga dapat menjamin kelangsungan reaksi berantai.
Reaktor cepat
Reaktor cepat digunakan untuk menjaga kesinambungan reaksi berantai tanpa
memerlukan moderator neutron. Karena reaktor cepat menggunkan jenis bahan bakar
yang berbeda dengan reaktor thermal, neutron yang dihasilkan di reaktor cepat tidak
perlu dilambatkan guna menjamin reaksi fissi tetap berlangsung. Boleh dikatakan,
bahwa reaktor thermal menggunakan neutron thermal dan reaktor cepat
menggunakan neutron cepat dalam proses reaksi fissi masing-masing.
Reaktor subkritis
Menggunakan sumber neutron luar ketimbang menggunakan reaksi berantai untuk
menghasilkan reaksi fissi. Hingga 2004 hal ini hanya berupa konsep teori saja, dan
tidak ada purwarupa yang diusulkan atau dibangun untuk menghasilkan listrik,
meskipun beberapa laboratorium mendemonstrasikan dan beberapa uji kelayakan
sudah dilaksanakan.
9. Kelebihan PLTN
(Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir)
Tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca (selama operasi normal). Gas rumah
kacaanya dikeluarkan ketika Generator Diesel Darurat dinyalakan dan hanya
sedikit menghasilkan) .
Reaksi nuklir melepaskan energi satu juta kali lebih banyak dibandingkan
energi angin dan air.
Reaktor nuklir menggunakan uranium sebagai bahan bakar. Reaksi fisi dari
sejumlah kecil uranium menghasilkan sejumlah besar energi. Meski saat ini
cadangan uranium yang ditemukan di bumi diperkirakan hanya dapat
berlangsung untuk 100 tahun , mengggunakan energi ini tidak tergantung
pada bahan bakar minyak yang harus senantiasa ditambang.
Biaya bahan bakar rendah, hanya sedikit bahan bakar yang diperlukan.
10. Kekurangan PLTN
(Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir)
Kebocoran radiasi merupakan salah satu kelemahan terbesar dari energi
nuklir. Radiasi yang kontak langsung dengan lingkungan mengakibatkan
kerusakan parah pada ekosistem dan nyawa.
Limbah yang dihasilkan reaksi fisi mengandung unsur yang tidak stabil. Sangat
sulit untuk menyimpan elemen radio aktif dalam jangka waktu yang lama.
Modal yang diperlukan untuk pembangunan PLTN lebih besar dan waktu
pembangunannya lebih lama dibandingkan dengan PLT-Batubara.
Transportasi bahan bakar uranium dan limbah radioaktif sangat sulit.