SISTEM PROTEKSI DAN
DISTRIBUSI ENERGI LISTRIK
Prof. Ir. Makmur Saini, M.T.,PH.D.
OPERASI SISTEM TENAGA
LISTRIK
 MUHAMMAD AKBAR (44221051)
 ARYANSAH ABDULLAH (44221046)
 WAHYU KAISAR (44221059)
PENGERTIAN STABILITAS OPERASI
SISTEM TENAGA LISTRIK
SISTEM TENAGA LISTRIK
PERSOALAN OPERASI SISTEM TENAGA
LISTRIK
PEMELIHARAAN OPERASI SISTEM
TENAGA LISTRIK
SUB SUB POKOK PEMBAHASAN
APA ITU OPERASI
SISTEM TENAGA
LISTRIK?....
OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK MENURUT
toto_sukisno@uny.ac.id
 Operasi adalah pelaksanaan rencana yang telah
dikembangkan
 Tenaga Listrik adalah suatu bentuk energi
sekunder yang dibangkitkan, ditransmisikan
dan didistribusikan untuk segala macam
keperluan
 Sistem Tenaga Listrik adalah rangkaian instalasi
tenaga listrik dari pembangkitan, transmisi dan
distribusi yang dioperasikan serentak dalam
rangka penyediaan tenaga listrik
STABILITAS OPERASI SISTEM
TENAGA LISTRIK
Stabilisasi operasi sistem
tenaga listrik didefinisikan
sebagai kemampuan dari
sistem untuk menjaga kondisi
operasi yang seimbang dan
kemampuan sistem tersebut
untuk kembali ke kondisi
operasi normal ketika terjadi
gangguan
Kondisi Operasi Sistem Tenaga
Listrik
 Normal berarti seluruh konsumen dapat dilayani,
kendala operasi teratasi dan keamanan sistem dapat
dipenuhi.
 Siaga/Alert berarti seluruh konsumen dapat dilayani,
kendala operasi dapat dipenuhi, tetapi keamanan sistem
tidak dapat dipenuhi.
 Darurat/Gangguan berarti konsumen tidak dapat
dilayani, kendala operasi tidak dapat dipenuhi.
 Pemulihan berarti peralihan kondisi darurat tenaga listrik
yang diukur dengan kualitas tegangan dan frekuensi
yang dijaga sedemikian rupa sehingga tetap pada
kisaran yang ditetapkan.
SKEMA SEDERHANA OPERASI SISTEM TENAGA
LISTRIK
Sistem tenaga listrik adalah sekumpulan
pusat listrik dan gardu induk yang satu
sama lain dihubungkan oleh jaringan
transmisi sehingga merupakan sebuah
kesatuan interkoneksi. Biaya operasi dari
sistem tenaga listrik pada umumnya
merupakan bagian biaya yang terbesar
dari biaya operasi suatu perusahaan listrik
SISTEM TENAGA LISTRIK
Jaringan Sistem Tenaga Listrik (Grid Code
Sulawesi) atau biasa disebut Aturan Jaringan
Sulawesi merupakan serangkaian aturan,
persyaratan, dan standar yang bersifat dinamis dan
adaptif untuk memastikan jaringan Sistem Tenaga
Listrik Sulawesi yang aman, andal, dan efisien
dalam memenuhi peningkatan kebutuhan
penyediaan tenaga listrik
Jaringan Sistem Tenaga Listrik
(Grid Code) Sulawesi
PERSOALAN OPERASI SISTEM
TENAGA LISTRIK
Frekuensi
Frekuensi nominal di jaringan yaitu
50 Hz. Frekuensi sistem dapat naik
sampai dengan 52 Hz dan turun
sampai dengan 47 Hz pada
keadaan luar biasa. Desain unit
pembangkit dan peralatan harus
dapat beroperasi sesuai batas
rentang frekuensi operasi
Frekuenzi sistem:
 Menunjukkan keseimbangan
sesaat antara daya nyata (Mw)
pembangkit dengan daya nyata
(Mw) dikomsumsi beban;
 Bernilai nominal(=50Hz)pada
saat daya nyata
pembangkit=daya nyata
kosumsi beban;
Kondisi frekuenzi terhadap beban dan
pembangkit
Frekuenzi sistem:
 Bernilai nominal di atas 50Hz,pada
saat daya nyata pembangkitan lebih
besar dari daya nyata komsumsi
beban;
 Untuk mengembalikan ke 50Hz,daya
nyata pembangkit di kurangi
Kondisi frekuenzi terhadap beban dan
pembangkit
Frekuenzi sistem:
 Bernilai nominal di bawah 50Hz,pada
saat daya nyata pembangkitan lebih
kecil dari daya nyata komsumsi
beban;
 Untuk mengembalikan ke 50Hz,daya
nyata pembangkit di tambah
Kondisi frekuenzi terhadap beban dan
pembangkit
Rentang frekuenzi Rentang Waktu Operasi
51,50 Hz < f ≤ 52,00 Hz Beropersi selama paling singkat 15 menit
51,50 Hz < f ≤ 51,50 Hz Beropersi selama paling singkat 90 menit
49,00 Hz < f ≤ 51,00 Hz Beropersi secara terus menerus
47,50 Hz < f ≤ 49,00 Hz
Beropersi selama paling singkat 90 menit
47,00 Hz < f ≤ 47,50 Hz Beropersi paling singkat 6 detik
Hz
Batas Rentang Frekuensi
Operasi
220V
Perubahan tegangan pada jaringan harus dipertahankan
dalam batas rentang variasi tegangan sebagai berikut:
Tegangan Nominal Kondisi Normal
500 kV +10% , - 10%
275 kV +10% , - 10%
150 kV +10% , - 10%
66 kV +5% , - 10%
30 kV +5% , - 10%
Tegangan Dalam Sistem
Peralatan yang beroperasi dalam system
tenaga listrik perlu dipelihara secara
periodik dan juga perlu segera diperbaiki
apabila mengalami kerusakan.
1. Menejemen pemeliharaan
korektif
2. Pemeliharaan prediktif
3. Pemeliharaan preventif
Pemeliharaan sistem tenaga listrik
MANAJEMEN OPERASI
SISTEM TENAGA LISTRIK
rasi sistem tenaga listrik
yangkut berbagai aspek yang luas,
susnya biaya yang tidak sedikit
m penyediaan tenaga listrik bagi
yarakat luas dan mempengaruhi
t hidup orang banyak. Oleh karena
perasi sistem tenaga listrik
merlukan menejemen yang baik.
uk dapat mengoperasikan sistem
ga listrik dengan baiik perlu ada
erapa hal sebagai berikut:
pemikiran mengenai bagaimana
sistem tenaga listrik akan
dioperasikan untuk jangka waktu
tertentu. Pemikiran ini harus
mencakup perkiraan beban,
koordinasi pemeliharaan
peralatan, optimisasi, keandalan
serta mutu tenaga listrik.
Perencanaan Operasi
pelaksanaan dari rencana
operasi serta
pengendaliannya apabila
terjadi hal-hal yang
menyimpang dari rencana
operasi.
Pelaksanaan dan
Pengendalian Operasi
Analisa atas hasil-hasil operasi untuk memberikan umpan
balik bagi perencanaan operasi maupun bagi pelaksanaan
dan pengendalian operasi. Analisa operasi juga diperlukan
untuk memberikan saran-saran bagi pengembangan
sistem serta penyempurnaan pemeliharaan instalasi.
Analisa Operasi
Manajemen Jaringan Sulawesi
Manajemen Jaringan dimaksud untuk menjelaskan
prosedur umum mengenai perubahan Aturan Jaringan
Sulawesi, penyelesaian perselisihan, dan penilaian
kembali secara periodik pengoperasian dan
manajemen jaringan transmisi (grid). Penerapan
prosedur tersebut akan mendorong terciptanya
keandalan dan keamanan jaringan, memacu efisiensi
ekonomi dan efisiensi pengoperasian, serta
memfasilitasi pengembangan dan investasi jaringan
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes
icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik
PEMELIHARAAN INSTALASI
Pemeliharaan Instalasi adalah serangkaian
tindakan atau proses kegiatan untuk
mempertahankan kondisi dan meyakinkan
bahwa peralatan dalam instalasi tersebut
dapat berfungsi sebagaimana mestinya
sehingga dapat dicegah terjadinya gangguan
yang menyebabkan kerusakan.
SEKIAN
TERIMA KASIH
TIDAK DI
PERKENANKAN
UNTUK
BERTANYA???

SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)

  • 1.
    SISTEM PROTEKSI DAN DISTRIBUSIENERGI LISTRIK Prof. Ir. Makmur Saini, M.T.,PH.D.
  • 2.
    OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK MUHAMMAD AKBAR (44221051)  ARYANSAH ABDULLAH (44221046)  WAHYU KAISAR (44221059)
  • 3.
    PENGERTIAN STABILITAS OPERASI SISTEMTENAGA LISTRIK SISTEM TENAGA LISTRIK PERSOALAN OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK PEMELIHARAAN OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK SUB SUB POKOK PEMBAHASAN
  • 4.
    APA ITU OPERASI SISTEMTENAGA LISTRIK?....
  • 5.
    OPERASI SISTEM TENAGALISTRIK MENURUT toto_sukisno@uny.ac.id  Operasi adalah pelaksanaan rencana yang telah dikembangkan  Tenaga Listrik adalah suatu bentuk energi sekunder yang dibangkitkan, ditransmisikan dan didistribusikan untuk segala macam keperluan  Sistem Tenaga Listrik adalah rangkaian instalasi tenaga listrik dari pembangkitan, transmisi dan distribusi yang dioperasikan serentak dalam rangka penyediaan tenaga listrik
  • 6.
    STABILITAS OPERASI SISTEM TENAGALISTRIK Stabilisasi operasi sistem tenaga listrik didefinisikan sebagai kemampuan dari sistem untuk menjaga kondisi operasi yang seimbang dan kemampuan sistem tersebut untuk kembali ke kondisi operasi normal ketika terjadi gangguan
  • 7.
    Kondisi Operasi SistemTenaga Listrik  Normal berarti seluruh konsumen dapat dilayani, kendala operasi teratasi dan keamanan sistem dapat dipenuhi.  Siaga/Alert berarti seluruh konsumen dapat dilayani, kendala operasi dapat dipenuhi, tetapi keamanan sistem tidak dapat dipenuhi.  Darurat/Gangguan berarti konsumen tidak dapat dilayani, kendala operasi tidak dapat dipenuhi.  Pemulihan berarti peralihan kondisi darurat tenaga listrik yang diukur dengan kualitas tegangan dan frekuensi yang dijaga sedemikian rupa sehingga tetap pada kisaran yang ditetapkan.
  • 8.
    SKEMA SEDERHANA OPERASISISTEM TENAGA LISTRIK
  • 9.
    Sistem tenaga listrikadalah sekumpulan pusat listrik dan gardu induk yang satu sama lain dihubungkan oleh jaringan transmisi sehingga merupakan sebuah kesatuan interkoneksi. Biaya operasi dari sistem tenaga listrik pada umumnya merupakan bagian biaya yang terbesar dari biaya operasi suatu perusahaan listrik SISTEM TENAGA LISTRIK
  • 10.
    Jaringan Sistem TenagaListrik (Grid Code Sulawesi) atau biasa disebut Aturan Jaringan Sulawesi merupakan serangkaian aturan, persyaratan, dan standar yang bersifat dinamis dan adaptif untuk memastikan jaringan Sistem Tenaga Listrik Sulawesi yang aman, andal, dan efisien dalam memenuhi peningkatan kebutuhan penyediaan tenaga listrik Jaringan Sistem Tenaga Listrik (Grid Code) Sulawesi
  • 11.
    PERSOALAN OPERASI SISTEM TENAGALISTRIK Frekuensi Frekuensi nominal di jaringan yaitu 50 Hz. Frekuensi sistem dapat naik sampai dengan 52 Hz dan turun sampai dengan 47 Hz pada keadaan luar biasa. Desain unit pembangkit dan peralatan harus dapat beroperasi sesuai batas rentang frekuensi operasi
  • 12.
    Frekuenzi sistem:  Menunjukkankeseimbangan sesaat antara daya nyata (Mw) pembangkit dengan daya nyata (Mw) dikomsumsi beban;  Bernilai nominal(=50Hz)pada saat daya nyata pembangkit=daya nyata kosumsi beban; Kondisi frekuenzi terhadap beban dan pembangkit
  • 13.
    Frekuenzi sistem:  Bernilainominal di atas 50Hz,pada saat daya nyata pembangkitan lebih besar dari daya nyata komsumsi beban;  Untuk mengembalikan ke 50Hz,daya nyata pembangkit di kurangi Kondisi frekuenzi terhadap beban dan pembangkit
  • 14.
    Frekuenzi sistem:  Bernilainominal di bawah 50Hz,pada saat daya nyata pembangkitan lebih kecil dari daya nyata komsumsi beban;  Untuk mengembalikan ke 50Hz,daya nyata pembangkit di tambah Kondisi frekuenzi terhadap beban dan pembangkit
  • 15.
    Rentang frekuenzi RentangWaktu Operasi 51,50 Hz < f ≤ 52,00 Hz Beropersi selama paling singkat 15 menit 51,50 Hz < f ≤ 51,50 Hz Beropersi selama paling singkat 90 menit 49,00 Hz < f ≤ 51,00 Hz Beropersi secara terus menerus 47,50 Hz < f ≤ 49,00 Hz Beropersi selama paling singkat 90 menit 47,00 Hz < f ≤ 47,50 Hz Beropersi paling singkat 6 detik Hz Batas Rentang Frekuensi Operasi
  • 16.
    220V Perubahan tegangan padajaringan harus dipertahankan dalam batas rentang variasi tegangan sebagai berikut: Tegangan Nominal Kondisi Normal 500 kV +10% , - 10% 275 kV +10% , - 10% 150 kV +10% , - 10% 66 kV +5% , - 10% 30 kV +5% , - 10% Tegangan Dalam Sistem
  • 17.
    Peralatan yang beroperasidalam system tenaga listrik perlu dipelihara secara periodik dan juga perlu segera diperbaiki apabila mengalami kerusakan. 1. Menejemen pemeliharaan korektif 2. Pemeliharaan prediktif 3. Pemeliharaan preventif Pemeliharaan sistem tenaga listrik
  • 18.
    MANAJEMEN OPERASI SISTEM TENAGALISTRIK rasi sistem tenaga listrik yangkut berbagai aspek yang luas, susnya biaya yang tidak sedikit m penyediaan tenaga listrik bagi yarakat luas dan mempengaruhi t hidup orang banyak. Oleh karena perasi sistem tenaga listrik merlukan menejemen yang baik. uk dapat mengoperasikan sistem ga listrik dengan baiik perlu ada erapa hal sebagai berikut:
  • 19.
    pemikiran mengenai bagaimana sistemtenaga listrik akan dioperasikan untuk jangka waktu tertentu. Pemikiran ini harus mencakup perkiraan beban, koordinasi pemeliharaan peralatan, optimisasi, keandalan serta mutu tenaga listrik. Perencanaan Operasi
  • 20.
    pelaksanaan dari rencana operasiserta pengendaliannya apabila terjadi hal-hal yang menyimpang dari rencana operasi. Pelaksanaan dan Pengendalian Operasi
  • 21.
    Analisa atas hasil-hasiloperasi untuk memberikan umpan balik bagi perencanaan operasi maupun bagi pelaksanaan dan pengendalian operasi. Analisa operasi juga diperlukan untuk memberikan saran-saran bagi pengembangan sistem serta penyempurnaan pemeliharaan instalasi. Analisa Operasi
  • 22.
    Manajemen Jaringan Sulawesi ManajemenJaringan dimaksud untuk menjelaskan prosedur umum mengenai perubahan Aturan Jaringan Sulawesi, penyelesaian perselisihan, dan penilaian kembali secara periodik pengoperasian dan manajemen jaringan transmisi (grid). Penerapan prosedur tersebut akan mendorong terciptanya keandalan dan keamanan jaringan, memacu efisiensi ekonomi dan efisiensi pengoperasian, serta memfasilitasi pengembangan dan investasi jaringan
  • 23.
    CREDITS: This presentationtemplate was created by Slidesgo, and includes icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik PEMELIHARAAN INSTALASI Pemeliharaan Instalasi adalah serangkaian tindakan atau proses kegiatan untuk mempertahankan kondisi dan meyakinkan bahwa peralatan dalam instalasi tersebut dapat berfungsi sebagaimana mestinya sehingga dapat dicegah terjadinya gangguan yang menyebabkan kerusakan.
  • 24.