SlideShare a Scribd company logo
1 of 43
Dede Riswanto
442 21 027
Muh Ichsan Fadil
442 21 032
DOSEN PEMBIMBING
Definisi
GIS (Gas Insulated Switchgear)
merupakan salah satu bagian penting dari
sistem tenaga listrik yang berfungsi
sebagai saluran penghubung. Gas
Insulated Switchgear (GIS) adalah
sebuah sistem penghubung dan pemutus
jaringan listrik yang dikemas dalam
sebuah tabung non ferro dan
menggunakan bahan gas sulphur hexa
fluorida (SF6) sebagai media isolasinya.
SKEMA PEMBANGKIT
1.Mentransformasikan daya Listrik
Dari tegangan ekstra tinggi ke tegangan tinggi (500 KV/150 KV).
Dari tegangan tinggi ke tegangan yang lebih rendah (150 KV/ 70 KV).
Dari tegangan tinggi ke tegangan menengah (150 KV/ 20 KV, 70 KV/20 KV).
Dengan frequensi tetap (di Indonesia 50 Hertz).
2. Untuk pengukuran, pengawasan operasi serta pengamanan dari sistem tenaga listrik.
3. Pengaturan pelayanan beban ke gardu induk-gardu induk lain
4. melalui tegangan tinggi dan ke gardu distribusi-gardu distribusi,
5. Untuk sarana telekomunikasi (pada umumnya untuk internal PLN), yang kita kenal dengan istilah SCADA.
6. Fungsi utama dari gardu induk :
> Untuk mengatur aliran daya listrik dari saluran transmisi ke saluran transmisi lainnya yang kemudian
didistribusikan ke konsumen
> Sebagai tempat control
> Sebagai pengaman operasi system
> Sebagai tempat untuk menurunkan tegangan transmisi menjadi tegangan distribusi
FUNGSI GARDU INDUK
Jenis jenis GIS
INDOOR
Jenis jenis
GIS
OUTDOOR
Jenis jenis
GIS
MOBILE
GAS SF6
 stabil secara kimiawi
 tidak bersifat racun
 tidak mudah terbakar
 tidak berbau
 tidak berwarna
 kekuatan listriknya 2-3 kali udara
biasa.
 kemampuan memadamkan
busur api (arc) lebih besar dari
udara biasa.
 pada tekanan 3 atmosfir,
kekuatan listriknya
menyamai isolasi minyak.
 bersifat elektronegatif, molekulnya
cepat menyerap elektron yg
mengalir pada arc menjadi ion
negatif berat yang lembam.
GAS SF6
SF6 terbentuk dari reaksi kimia
antara sulfur cair dan gas
fluorine. Fluorine sendiri
didapat dari elektrolisa asam
hidroflorik (HF).
Proses Produksi Gas SF6
Proses Produksi Gas SF6
 Gas SF6 murni tidak
beracun.
Gas ini tidak berbahaya bila dihirup,
komposisi hingga20% oksigendan 80%
SF6 tidak berbahayauntuk dihirup.
 SF6 adalah6 kali lebih berat dari udara,
artinya SF6 dapat terkumpul di ducts
kabel atau di bagianbawah
tangki.Penyebab bahaya pada kasus
tertentu dikarenakan kekuranga oksigen,
tapi bukan karena gas SF6 !!
Gas SF6 beracun ?
Pengaruh terhadap lingkungan
 SF6 tidak mengandung klorin, sehingga
tidak berpengaruhkepada lapisan ozon.
 SF6 dapat memantulkanradiasi panas
dari bumi sehingga menimbulkan efek
'greenhouse',tapi konsentrasi gas in
sangat amat kecil dibandinggas lain
seperti CO2, dsb.
SF6 dapat dihancurkan ?
 SF6 dapat dibersihkan dan digunakan lagi
('recycled')
 SF6 dapat dengan mudah dihancurkan (bila sudah
tidak digunakan lagi) dengan cara dipanaskan
dengan kapur menghasilkan zat yang tidak
berbahaya
 kebijakan produsenperalatan listrik biasanya:
tidak boleh ada gas SF6 pun yang dilepas secara
sengaja maupuntidak sengaja ke atmosfersaat
peralatan dipasang, digunakan,hinggadibuang.
Konstruksi GIS
CONTOH LAYOUT G.I.S.+G.I.T.
KOMPONEN GIS
PMT
Berfungsi untuk memutuskan hubungan tenaga listrik dalam keadaan gangguan maupun
dalam keadaan berbeban dan proses ini harus dapat dilakukan dengan cepat. Pemutus
tenaga listrik dalam keadaan gangguan akan menimbulkan arus yang relatif besar, pada saat
tersebut PMT bekerja sangat berat. Bila kondisi peralatan PMT menurun karena kurangnya
pemeliharaan, sehingga tidak sesuai lagi kemampuan dengan daya yang di putuskannya,
maka PMT tersebut akan dapat rusak (meledak).
KOMPONEN GIS
PMS
Saklar pemisah merupakan alat pengaman dari arus dan tegangan listrik yang
dipakai untuk membedakan peralatan di gardu. PMS membantu operator dalam
melakukan pemeriksaan atau perawatan pada gardu, di mana saklar pemisah
baru bisa dipakai setelah pemutus tenaga dalam kondisi terbuka. PMS juga
digunakan untuk mengubah koneksi pada rangkaian tenaga atau mengisolasi
peralatan dari sumber daya ke tanah
KOMPONEN GIS
BUSBAR
Merupakan titik pertemuan/hubungan antara trafo-trafo tenaga,
Saluran Udara TT, Saluran Kabel TT dan peralatan listrik lainnya
untuk menerima dan menyalurkan tenaga listrik/daya listrik
KOMPONEN GIS
CT
Current transformer (CT) merupakan trafo pengukuran dengan sisi primernya
disambung seri dengan konduktor pembawa arus, sedangkan arus
sekundernya sebanding dengan arus sisi primernya
KOMPONEN GIS
VT
Voltage Transformer (Trafo Tegangan) ialah alat ukur tegangan pada jaringan
listrik gardu yang bisa dipakai untuk mengukur, melindungi, serta digunakan
sebagai penyuplai tegangan pada peralatan relay proteksi
KOMPONEN GIS
LA
Ligthning arrester biasa disebut dengan Arrester dan berfungsi
sebagai pengaman instalasi (peralatan listrik pada instalasi Gardu
Induk) dari gangguan tegangan lebih akibat sambaran petir (ligthning
Surge) maupun oleh surja hubung (Switching Surge ).
KOMPONEN GIS
TERMINASI
Terminasi adalah bagian yang terpasang sebagai interface elektrik dan
mekanik antar 2 sistem isolasi (IEEE 1300-1996). Terminasi pada GIS terdiri dari
terminasi sealing end (konduktor GIS-kabel), terminasi outdoor bushing (kabel-
overhead line), terminasi outdoor bushing (konduktor GIS-overhead line) dan
terminasi trafo (konduktor GIS-bushing trafo).
KOMPONEN GIS
RELAY
Relay berfungsi untuk merespon kondisi input sesaui
setting atau kondisi yang telah di tentukan.
KOMPONEN GIS
CONTROL WIRING
Control wiring adalah wiring (pengawatan) pada switchgear sebagai
rangkaian kontrol dan koneksi ke trafo pengukuran, meter, relay dan lain-lain
(IEEE C37.100-1992).
KOMPONEN GIS
DENSITY MONITOR
Density Monitor adalah peralatan pengaman yang digunakan untuk memonitor kerapatan
gas dalam suatu kompertemen ( satu system gas ). Peralatan ini terpasang secara
permanen maupun portable
KOMPONEN GIS
SCADA
Data yang diterima SCADA (Supervisory Control And Data Acquisition)
interface dari berbagai masukan (sensor, alat ukur, relay, dan lain lain) baik
berupa data digital dan data analog dan dirubah dalam bentuk data frekwensi
tinggi (50 kHz sampai dengan 500 kHz) yang kemudian ditransmisikan
bersama tenaga listrik tegangan tinggi. Data frekwensi tinggi yang dikirimkan
tidak bersifat kontinyu tetapi secara paket per satuan waktu. Dengan kata lain
berfunsgi sebagai sarana komunikasi suara dan komunikasi data serta tele
proteksi dengan memanfaatkan penghantarnya dan bukan tegangan yang
terdapat pada penghantar tersebut. Oleh sebab itu bila penghantar tak
bertegangan maka Power Line Carrier (PLC) akan tetap berfungsi asalkan
penghantar tersebut tidak terputus. Dengan demikian diperlukan peralatan
yang berfungsi memasukkan dan mengeluarkan sinyal informasi dari energi
listrik di ujung-ujung penghantar.
Pemiliharaan merupakan suatu kegiatan
pemerikasaan dan pemiliharaan suatu peralatan
dalam keadaan bertegangan ( Online ) dan tidak
bertegang ( ofline ) yang dilakuan pada priode harian,
mingguan,bulanan dan tahunan.
PEMELIHARAAN GIS
In Service Inspection (Inspeksi level 1)
In Service Measurement (Inspeksi level 2)
Online Measurement (Inspeksi level 3)
Shutdown Measurement
PE MELIHAR A AN GIS
Shutdown Testing/Measurement
In Service Inspection(Inspeksi level 1)
Pemeriksaan peralatan dalam keadaan
bertegangan dengan menggunakan panca
indera dan dilakukan secara periodic dan
kondisional
In Service Measurement(Inspeksi level 2)
In service measurement adalah pemeliharaan dalam
bentuk pengukuran peralatan yang dilakukan dalam
keadaan bertegangan dengan menggunakan alat bantu
dan alat uji,
Antara lain:
-Pengukuran Tahanan Pentahanan
-Pengujian Kualitas Gas SF6
-Purity
-Decomposition Product
-Pengukuran Suhu
Online Measurement (Inspeksi level 3)
Pemeliharaan yang bersifat diagnose yang
dilakukan berdasarkan hasil pengujian kualitas
Gas SF6 yaitu GCMS (Gas Chromatograph and
Mass Spectrometry) dan pengukuran Partial
Discharge.
Shutdown Measurement
Pemeliharaan yang bersifat diagnose yang
dilakukan berdasarkan data hasil pengujian
kualitas Gas SF6 dan pengukuran Partial
Discharge dan juga dilakukan minor dan major
overhaul dengan mengikuti klasifikasi umur dan
item-item overhaul dari pabrikan
Shutdown Testing/Measurement
Pemeliharaan yang dilakukan dengan periode
waktu tertentu dan termasuk pemeriksaan
dalam keadaan tidak bertegangan. Dilakukan
juga untuk mengetahui kerja dari peralatan
dalam keadaan tidak bertegangan
KEUNGGULAN GIS
Beberapa keuanggulan GIS dibanding GI konvensional :
1. Hanya membutuhkan lahan seluas ± 3.000 meter persegi atau ± 6 % dari luas
lahan GI konvensional.
2. Mampu menghasilkan kapasitas daya (power capasity) sebesar 3 x 60 MVA
bahkan bisa ditingkatkan sampai dengan 3 x 100 MVA.
3. Jumlah penyulang keluaran (output feeder) sebanyak 24 penyulang (feeder)
dengan tegangan kerja masing-masing 20 KV.
4. Bisa dipasang di tengah kota yang padat pemukiman.
5. Keunggulan dari segi estetika dan arsitektural, karena bangunan bisa didesain
sesuai kondisi disekitarnya.
Gardu induk adalah bagian integral dari sistem distribusi listrik yang memainkan peran kunci dalam
menurunkan tegangan dari tinggi ke rendah, mengatur aliran daya, dan melindungi jaringan listrik
dari gangguan. Dengan pemeliharaan yang baik dan teknologi proteksi yang canggih, gardu
induk dapat memastikan pasokan listrik yang andal kepada konsumen akhir serta meningkatkan
efisiensi dalam distribusi energi listrik. Dengan peran yang begitu penting dalam infrastruktur
kelistrikan.
GIS merupakan perangkat yang berperan penting dalam pemutusan aliran listrik ketika diperlukan.
Kinerjanya bergantung pada insulasi gas yang ada di dalamnya. Gas akan menciptakan tekanan
yang mampu memadamkan busur api.
Sifat-sifat yang dimiliki SF6 inilah yang membuatnya efektif dalam menjalankan tugas ini. Karena
itu, perangkat GIS dikatakan lebih aman dan efisien.
Thanks!

More Related Content

Similar to GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK

19050514061_DWI IRFAN KURNIAWAN_KELOMPOK 7.pptx
19050514061_DWI IRFAN KURNIAWAN_KELOMPOK 7.pptx19050514061_DWI IRFAN KURNIAWAN_KELOMPOK 7.pptx
19050514061_DWI IRFAN KURNIAWAN_KELOMPOK 7.pptxDwiKurniawan84
 
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdfIWISUKARTO531201031
 
2). Konsep dasar Distribus TL..pptx
2). Konsep dasar Distribus TL..pptx2). Konsep dasar Distribus TL..pptx
2). Konsep dasar Distribus TL..pptxPutraFikrianda1
 
Transmisi daya dan gardu induk
Transmisi daya dan gardu indukTransmisi daya dan gardu induk
Transmisi daya dan gardu indukyendymw
 
Electrical Engineering PLTU.pptx
Electrical Engineering PLTU.pptxElectrical Engineering PLTU.pptx
Electrical Engineering PLTU.pptxJokoSusilo678534
 

Similar to GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK (20)

GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIKGARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
 
Listrik
ListrikListrik
Listrik
 
19050514061_DWI IRFAN KURNIAWAN_KELOMPOK 7.pptx
19050514061_DWI IRFAN KURNIAWAN_KELOMPOK 7.pptx19050514061_DWI IRFAN KURNIAWAN_KELOMPOK 7.pptx
19050514061_DWI IRFAN KURNIAWAN_KELOMPOK 7.pptx
 
Gardu Induk Konvensional
Gardu Induk KonvensionalGardu Induk Konvensional
Gardu Induk Konvensional
 
GARDU INDUK TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK TENAGA LISTRIK GARDU INDUK TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK TENAGA LISTRIK
 
SUBSTATION ( GARDU INDUK )
 SUBSTATION  ( GARDU  INDUK ) SUBSTATION  ( GARDU  INDUK )
SUBSTATION ( GARDU INDUK )
 
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf
 
Switchgear Tenaga Listrik
Switchgear  Tenaga Listrik Switchgear  Tenaga Listrik
Switchgear Tenaga Listrik
 
GARDU INDUK KONVENSOINAL
GARDU INDUK KONVENSOINAL GARDU INDUK KONVENSOINAL
GARDU INDUK KONVENSOINAL
 
Listrik
ListrikListrik
Listrik
 
2). Konsep dasar Distribus TL..pptx
2). Konsep dasar Distribus TL..pptx2). Konsep dasar Distribus TL..pptx
2). Konsep dasar Distribus TL..pptx
 
SISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIK
SISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIKSISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIK
SISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIK
 
Gardu induk
Gardu indukGardu induk
Gardu induk
 
Transmisi daya dan gardu induk
Transmisi daya dan gardu indukTransmisi daya dan gardu induk
Transmisi daya dan gardu induk
 
GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK
 
GARDU INDUK PASANGAN LUAR
GARDU INDUK PASANGAN LUARGARDU INDUK PASANGAN LUAR
GARDU INDUK PASANGAN LUAR
 
GARDU DISTRIBUSI
 GARDU DISTRIBUSI  GARDU DISTRIBUSI
GARDU DISTRIBUSI
 
Electrical Engineering PLTU.pptx
Electrical Engineering PLTU.pptxElectrical Engineering PLTU.pptx
Electrical Engineering PLTU.pptx
 
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIKGARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
 
POWER SUBSTATION
POWER SUBSTATION  POWER SUBSTATION
POWER SUBSTATION
 

More from Politeknik Negeri Ujung Pandang

Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptxMateri Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptxPoliteknik Negeri Ujung Pandang
 
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR)  SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR)  SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIKPoliteknik Negeri Ujung Pandang
 
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIKPoliteknik Negeri Ujung Pandang
 

More from Politeknik Negeri Ujung Pandang (20)

Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptxMateri Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
 
SISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIKSISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIK
 
GARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
GARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK  150 kVGARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK  150 kV
GARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
 
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kVGARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
 
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)
 
SISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIKSISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIK
 
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kV
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kVJARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kV
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kV
 
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 kv/380 V/220V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK  20 kv/380 V/220VGARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK  20 kv/380 V/220V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 kv/380 V/220V
 
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR)  SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR)  SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
 
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIKSISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
 
OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)
OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)
OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)
 
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIK
 
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 VGARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 V
 
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
 
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIASISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIA
 
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIKGAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
 
SISTEM OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK INDONESIASISTEM OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK INDONESIA
 
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK INDONESIASISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK INDONESIA
 
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KVJARINGAN TEGANGAN MENENGAH SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV
 
JARINGAN TEGANGAN RENDAH SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN TEGANGAN RENDAH SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN TEGANGAN RENDAH SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN TEGANGAN RENDAH SISTEM TENAGA LISTRIK
 

Recently uploaded

4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdfAnonymous6yIobha8QY
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfihsan386426
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfArvinThamsir1
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppttaniaalda710
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxarifyudianto3
 

Recently uploaded (9)

4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
 

GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK

  • 1. Dede Riswanto 442 21 027 Muh Ichsan Fadil 442 21 032
  • 3. Definisi GIS (Gas Insulated Switchgear) merupakan salah satu bagian penting dari sistem tenaga listrik yang berfungsi sebagai saluran penghubung. Gas Insulated Switchgear (GIS) adalah sebuah sistem penghubung dan pemutus jaringan listrik yang dikemas dalam sebuah tabung non ferro dan menggunakan bahan gas sulphur hexa fluorida (SF6) sebagai media isolasinya.
  • 5. 1.Mentransformasikan daya Listrik Dari tegangan ekstra tinggi ke tegangan tinggi (500 KV/150 KV). Dari tegangan tinggi ke tegangan yang lebih rendah (150 KV/ 70 KV). Dari tegangan tinggi ke tegangan menengah (150 KV/ 20 KV, 70 KV/20 KV). Dengan frequensi tetap (di Indonesia 50 Hertz). 2. Untuk pengukuran, pengawasan operasi serta pengamanan dari sistem tenaga listrik. 3. Pengaturan pelayanan beban ke gardu induk-gardu induk lain 4. melalui tegangan tinggi dan ke gardu distribusi-gardu distribusi, 5. Untuk sarana telekomunikasi (pada umumnya untuk internal PLN), yang kita kenal dengan istilah SCADA. 6. Fungsi utama dari gardu induk : > Untuk mengatur aliran daya listrik dari saluran transmisi ke saluran transmisi lainnya yang kemudian didistribusikan ke konsumen > Sebagai tempat control > Sebagai pengaman operasi system > Sebagai tempat untuk menurunkan tegangan transmisi menjadi tegangan distribusi FUNGSI GARDU INDUK
  • 6.
  • 7.
  • 11.
  • 12.
  • 13. GAS SF6  stabil secara kimiawi  tidak bersifat racun  tidak mudah terbakar  tidak berbau  tidak berwarna
  • 14.  kekuatan listriknya 2-3 kali udara biasa.  kemampuan memadamkan busur api (arc) lebih besar dari udara biasa.  pada tekanan 3 atmosfir, kekuatan listriknya menyamai isolasi minyak.  bersifat elektronegatif, molekulnya cepat menyerap elektron yg mengalir pada arc menjadi ion negatif berat yang lembam. GAS SF6
  • 15. SF6 terbentuk dari reaksi kimia antara sulfur cair dan gas fluorine. Fluorine sendiri didapat dari elektrolisa asam hidroflorik (HF). Proses Produksi Gas SF6
  • 17.  Gas SF6 murni tidak beracun. Gas ini tidak berbahaya bila dihirup, komposisi hingga20% oksigendan 80% SF6 tidak berbahayauntuk dihirup.  SF6 adalah6 kali lebih berat dari udara, artinya SF6 dapat terkumpul di ducts kabel atau di bagianbawah tangki.Penyebab bahaya pada kasus tertentu dikarenakan kekuranga oksigen, tapi bukan karena gas SF6 !! Gas SF6 beracun ?
  • 18. Pengaruh terhadap lingkungan  SF6 tidak mengandung klorin, sehingga tidak berpengaruhkepada lapisan ozon.  SF6 dapat memantulkanradiasi panas dari bumi sehingga menimbulkan efek 'greenhouse',tapi konsentrasi gas in sangat amat kecil dibandinggas lain seperti CO2, dsb.
  • 19. SF6 dapat dihancurkan ?  SF6 dapat dibersihkan dan digunakan lagi ('recycled')  SF6 dapat dengan mudah dihancurkan (bila sudah tidak digunakan lagi) dengan cara dipanaskan dengan kapur menghasilkan zat yang tidak berbahaya  kebijakan produsenperalatan listrik biasanya: tidak boleh ada gas SF6 pun yang dilepas secara sengaja maupuntidak sengaja ke atmosfersaat peralatan dipasang, digunakan,hinggadibuang.
  • 22.
  • 23. KOMPONEN GIS PMT Berfungsi untuk memutuskan hubungan tenaga listrik dalam keadaan gangguan maupun dalam keadaan berbeban dan proses ini harus dapat dilakukan dengan cepat. Pemutus tenaga listrik dalam keadaan gangguan akan menimbulkan arus yang relatif besar, pada saat tersebut PMT bekerja sangat berat. Bila kondisi peralatan PMT menurun karena kurangnya pemeliharaan, sehingga tidak sesuai lagi kemampuan dengan daya yang di putuskannya, maka PMT tersebut akan dapat rusak (meledak).
  • 24. KOMPONEN GIS PMS Saklar pemisah merupakan alat pengaman dari arus dan tegangan listrik yang dipakai untuk membedakan peralatan di gardu. PMS membantu operator dalam melakukan pemeriksaan atau perawatan pada gardu, di mana saklar pemisah baru bisa dipakai setelah pemutus tenaga dalam kondisi terbuka. PMS juga digunakan untuk mengubah koneksi pada rangkaian tenaga atau mengisolasi peralatan dari sumber daya ke tanah
  • 25. KOMPONEN GIS BUSBAR Merupakan titik pertemuan/hubungan antara trafo-trafo tenaga, Saluran Udara TT, Saluran Kabel TT dan peralatan listrik lainnya untuk menerima dan menyalurkan tenaga listrik/daya listrik
  • 26. KOMPONEN GIS CT Current transformer (CT) merupakan trafo pengukuran dengan sisi primernya disambung seri dengan konduktor pembawa arus, sedangkan arus sekundernya sebanding dengan arus sisi primernya
  • 27. KOMPONEN GIS VT Voltage Transformer (Trafo Tegangan) ialah alat ukur tegangan pada jaringan listrik gardu yang bisa dipakai untuk mengukur, melindungi, serta digunakan sebagai penyuplai tegangan pada peralatan relay proteksi
  • 28. KOMPONEN GIS LA Ligthning arrester biasa disebut dengan Arrester dan berfungsi sebagai pengaman instalasi (peralatan listrik pada instalasi Gardu Induk) dari gangguan tegangan lebih akibat sambaran petir (ligthning Surge) maupun oleh surja hubung (Switching Surge ).
  • 29. KOMPONEN GIS TERMINASI Terminasi adalah bagian yang terpasang sebagai interface elektrik dan mekanik antar 2 sistem isolasi (IEEE 1300-1996). Terminasi pada GIS terdiri dari terminasi sealing end (konduktor GIS-kabel), terminasi outdoor bushing (kabel- overhead line), terminasi outdoor bushing (konduktor GIS-overhead line) dan terminasi trafo (konduktor GIS-bushing trafo).
  • 30. KOMPONEN GIS RELAY Relay berfungsi untuk merespon kondisi input sesaui setting atau kondisi yang telah di tentukan.
  • 31. KOMPONEN GIS CONTROL WIRING Control wiring adalah wiring (pengawatan) pada switchgear sebagai rangkaian kontrol dan koneksi ke trafo pengukuran, meter, relay dan lain-lain (IEEE C37.100-1992).
  • 32. KOMPONEN GIS DENSITY MONITOR Density Monitor adalah peralatan pengaman yang digunakan untuk memonitor kerapatan gas dalam suatu kompertemen ( satu system gas ). Peralatan ini terpasang secara permanen maupun portable
  • 33. KOMPONEN GIS SCADA Data yang diterima SCADA (Supervisory Control And Data Acquisition) interface dari berbagai masukan (sensor, alat ukur, relay, dan lain lain) baik berupa data digital dan data analog dan dirubah dalam bentuk data frekwensi tinggi (50 kHz sampai dengan 500 kHz) yang kemudian ditransmisikan bersama tenaga listrik tegangan tinggi. Data frekwensi tinggi yang dikirimkan tidak bersifat kontinyu tetapi secara paket per satuan waktu. Dengan kata lain berfunsgi sebagai sarana komunikasi suara dan komunikasi data serta tele proteksi dengan memanfaatkan penghantarnya dan bukan tegangan yang terdapat pada penghantar tersebut. Oleh sebab itu bila penghantar tak bertegangan maka Power Line Carrier (PLC) akan tetap berfungsi asalkan penghantar tersebut tidak terputus. Dengan demikian diperlukan peralatan yang berfungsi memasukkan dan mengeluarkan sinyal informasi dari energi listrik di ujung-ujung penghantar.
  • 34. Pemiliharaan merupakan suatu kegiatan pemerikasaan dan pemiliharaan suatu peralatan dalam keadaan bertegangan ( Online ) dan tidak bertegang ( ofline ) yang dilakuan pada priode harian, mingguan,bulanan dan tahunan. PEMELIHARAAN GIS
  • 35. In Service Inspection (Inspeksi level 1) In Service Measurement (Inspeksi level 2) Online Measurement (Inspeksi level 3) Shutdown Measurement PE MELIHAR A AN GIS Shutdown Testing/Measurement
  • 36. In Service Inspection(Inspeksi level 1) Pemeriksaan peralatan dalam keadaan bertegangan dengan menggunakan panca indera dan dilakukan secara periodic dan kondisional
  • 37. In Service Measurement(Inspeksi level 2) In service measurement adalah pemeliharaan dalam bentuk pengukuran peralatan yang dilakukan dalam keadaan bertegangan dengan menggunakan alat bantu dan alat uji, Antara lain: -Pengukuran Tahanan Pentahanan -Pengujian Kualitas Gas SF6 -Purity -Decomposition Product -Pengukuran Suhu
  • 38. Online Measurement (Inspeksi level 3) Pemeliharaan yang bersifat diagnose yang dilakukan berdasarkan hasil pengujian kualitas Gas SF6 yaitu GCMS (Gas Chromatograph and Mass Spectrometry) dan pengukuran Partial Discharge.
  • 39. Shutdown Measurement Pemeliharaan yang bersifat diagnose yang dilakukan berdasarkan data hasil pengujian kualitas Gas SF6 dan pengukuran Partial Discharge dan juga dilakukan minor dan major overhaul dengan mengikuti klasifikasi umur dan item-item overhaul dari pabrikan
  • 40. Shutdown Testing/Measurement Pemeliharaan yang dilakukan dengan periode waktu tertentu dan termasuk pemeriksaan dalam keadaan tidak bertegangan. Dilakukan juga untuk mengetahui kerja dari peralatan dalam keadaan tidak bertegangan
  • 41. KEUNGGULAN GIS Beberapa keuanggulan GIS dibanding GI konvensional : 1. Hanya membutuhkan lahan seluas ± 3.000 meter persegi atau ± 6 % dari luas lahan GI konvensional. 2. Mampu menghasilkan kapasitas daya (power capasity) sebesar 3 x 60 MVA bahkan bisa ditingkatkan sampai dengan 3 x 100 MVA. 3. Jumlah penyulang keluaran (output feeder) sebanyak 24 penyulang (feeder) dengan tegangan kerja masing-masing 20 KV. 4. Bisa dipasang di tengah kota yang padat pemukiman. 5. Keunggulan dari segi estetika dan arsitektural, karena bangunan bisa didesain sesuai kondisi disekitarnya.
  • 42. Gardu induk adalah bagian integral dari sistem distribusi listrik yang memainkan peran kunci dalam menurunkan tegangan dari tinggi ke rendah, mengatur aliran daya, dan melindungi jaringan listrik dari gangguan. Dengan pemeliharaan yang baik dan teknologi proteksi yang canggih, gardu induk dapat memastikan pasokan listrik yang andal kepada konsumen akhir serta meningkatkan efisiensi dalam distribusi energi listrik. Dengan peran yang begitu penting dalam infrastruktur kelistrikan. GIS merupakan perangkat yang berperan penting dalam pemutusan aliran listrik ketika diperlukan. Kinerjanya bergantung pada insulasi gas yang ada di dalamnya. Gas akan menciptakan tekanan yang mampu memadamkan busur api. Sifat-sifat yang dimiliki SF6 inilah yang membuatnya efektif dalam menjalankan tugas ini. Karena itu, perangkat GIS dikatakan lebih aman dan efisien.