SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
TENAGA
LISTRIK
SISTEM TRASNMISI
3B TEKNIK PEMBANGKIT ENERGI
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
ANGGOTA KELOMPOK
SILFA AINAYA WAHYU AKBAR ARAFAH
44221039
44221037
CARA PEMELIHARAAN
03.
TOPIK PEMBAHASAN
PENGERTIAN
01. 04.
05.
KOMPONEN-KOMPONEN
02. KLASIFIKASI GANGUAN-GANGUAN
POLITEKNIK NEGERI
UJUNG PANDANG
3B TEKNIK PEMBANGKIT ENERGI
LATAR
BELAKANG
Sistem transmisi listrik berkembang seiring dengan perjalanan waktu
dan inovasi teknologi. Awalnya, sistem transmisi listrik terbatas pada
jarak pendek dan menggunakan tegangan rendah. Namun,
penemuan generator listrik dan transformator oleh tokoh seperti
Nikola Tesla membuka pintu bagi penggunaan tegangan tinggi dan
pengiriman listrik jarak jauh. Perang arus listrik antara Thomas Edison
dan George Westinghouse memunculkan pilihan transmisi listrik
berbasis arus bolak-balik (AC) dengan tegangan tinggi, yang akhirnya
menjadi standar industri karena keefisiensiannya. Seiring waktu,
perkembangan teknologi terus mendukung kemajuan dalam sistem
transmisi, termasuk pengenalan peralatan modern seperti circuit
breakers dan sistem monitoring otomatis. Dengan pertumbuhan
kebutuhan energi dan pergeseran ke sumber energi terbarukan,
sistem transmisi listrik terus mengalami transformasi untuk
memenuhi tantangan keberlanjutan dan efisiensi energi.
1. PENGERTIAN
PENGERTIAN
Transmisi tenaga listrik merupakan proses
penyaluran tenaga listrik dari tempat pembangkit
tenaga listrik (Power Plant) hingga substation
distribution sehingga dapat disalurkan sampai pada
coustomer pengguna listrik melalui suatu bahan
konduktor.
Atau Sistem transmisi listrik merupakan sistem yang
berfungsi untuk mengalirkan listrik dari pembangkit
ke gardu listrik utama (main substation).
KLASIFIKASI SALURAN
TRANSMISI
SALURAN BERDASARKAN
PEMASANGANNYA
1.Jalur transmisi di udara
2.Jalur transmisi kabel bawah tanah
3.Jalur saluran kabel bawah laut
(Undersea Cable)
4.Jalur saluran isolasi gas (Gas
Insulated Lines)
SALURAN BERDASARKAN
TEGANGAN
1.Saluran Udara Tegangan
Ekstra Tinggi (SUTET)
2.Saluran Udara
Tegangan Tinggi (SUTT)
SALURAN BERDASARKAN
PEMASANGANNYA
1
JALUR TRASNMISI DI
UDARA
Jalurtransmisiudara(overheadlines)adalahsalurantransmisi
yangmenggunakankawatkonduktoryangtidaktertutupba
hanisolator,atauistilahnyamenggunakanudarasebagaiisol
ator.Kawatkonduktorini
bertegangantinggidanbiasanyaterbuatdaripaduan(aloy)al
umuniumyangdijadikanmenjadibeberapauntai
dankadangdiperkuatdenganuntaianbajadibagianintinya.
Adapun kelebihannnyayaitu, Mudah dalam perbaikan,
Mudah dalam perawatan, Mudah dalam mengetahui letak
gangguan dan Lebih murah. Sedangkann kekurangannya
yaitu, Karena berada di ruang terbuka mudah terjadi
gangguan dari luar Contohnya seperti gangguan hubung
singkat, gangguan tegangan bila tersambar petir, dan
gangguan lainnya, Dari segi estetika, saluran ini bukan
pilihan ideal untuk transmisi di dalam kota.
POLITEKNIK NEGERI
UJUNG PANDANG
POLITEKNIK NEGERI
UJUNG PANDANG
JALUR TRASNMISI KABEL
BAWAH TANAH
saluran kabel tanah (underground cable)
saluran transmisi yang menyalurkan energi
listrik melalui kabel yang dipendam didalam
tanah. Kategori saluran transmisi seperti ini
adalah yang favorite untuk pemasangan di
dalam kota, karena berada didalam tanah,
maka tidak mengganggu keindahan kota dan
juga tidak mudah terjadi gangguan akibat
kondisi cuaca. Namun juga memilik
kekurangan. Seperti: mahalnya biaya investasi
dan sulitnya menentukan titik gangguan dan
perbaikannya.
POLITEKNIK NEGERI
UJUNG PANDANG
JALUR SALURAN KABEL
BAWAH LAUT
Kabel yang digunakan untuk transmisi HVDC pada
umumnya mempunyai sifat yang sama dengan kabel
tanah, namun dengan konstruksi yang berbeda. Sebagai
penghantar biasanya digunakan kawat tembaga berlilit
(annealed stranded), dan sebagaikulit pelindung
digunakan pita baja yang dapat ditaruh di dasar laut.
Saluran seperti seperti ini digunakan untuk transmisi dua
daerah yang terpisahkan oleh sungai atau laut yang
cukup jauh dimana biasanya tidak memungkinkan untuk
menggunakan saluran udara. Namun karena biaya
instalasinya mahal dan pemeliharaannya sulit, maka
saluran ini jarang digunakan.
POLITEKNIK NEGERI
UJUNG PANDANG
JALUR SALURAN ISOLASI
GAS
Saluran Isolasi Gas (Gas Insulated Lines) adalah
saluran transmisi yang diisolasi dengan gas, misalnya
gas SF6. Namun saluran ini jarang digunakan di
Indonesia karena mahal dan resiko terhadap
lingkungan tinggi.
SALURAN BERDASARKAN
TEGANGANNYA
2
Pada umumnya saluran transmisi di Indonesia
digunakan pada pembangkit dengankapasitas 500 kV.
Dimana tujuannya adalah agar drop tegangan dari
penampang kawat dapat direduksi secara maksimal
sehingga diperoleh operasional yang efektif dan efisien.
Akan tetapi terdapat permasalahan mendasar dalam
pembangunanSUTET ialah konstruksi tiang (tower) yang
besar dan tinggi, memerlukan tanah yang luas,
memerlukan isolator yang banyak, sehingga
memerlukan biaya besar. Masalah lain yang timbul
dalam pembangunan SUTET adalah masalah sosial, yang
akhirnya berdampak pada masalah pembiayaan.
1. SALURAN UDARA TEGANGAN
EKSTRA TINGGI (SUTET) 200KV-
500KV
Pada saluran transmisi ini memiliki tegangan operasi
antara 30kV sampai 150kV. Konfigurasi jaringan pada
umumnya single atau doble sirkuit, dimana 1 sirkuit
terdiri dari 3 phasa dengan 3 atau 4kawat. Biasanya
hanya 3 kawat danpenghantar netralnya diganti oleh
tanah sebagai saluran kembali. Apabila kapasitas daya
yang disalurkan besar, maka penghantar pada masing-
masingphasa terdiri dari dua atau empat kawat (Double
atau Qudrapole) danBerkas konduktor disebut Bundle
Conductor. Jarak terjauh yang paling efektif dari saluran
transmisi ini ialah 100km. Jika jarak transmisi lebih dari
100 km maka tegangan jatuh (dropvoltaje) terlalu besar,
sehingga tegangan diujung transmisi menjadi rendah.
2. SALURAN UDARA TEGANGAN
TINGGI (SUTT) 30KV-150KV
3. KOMPONEN-
KOMPONEN
KOMPONEN - KOMPONEN
Menara transmisi adalah suatu konstruksitiang yang
berfungsi untukmenopang saluran transmisi dan
terbuat dari bahan baja yang kuat. Konstruksi dari
menara transmisi ini harusdibuat dengan baikagar
dapat menopang konduktor (kawat penghantar)
dan isolator transmisi.
1.MENARA
KOMPONEN - KOMPONEN
Isolator merupakan bagian dan komponen utama
transmisi yang berfungsi sebagai tempat
menopangnya konduktor listrik. Selain itu berfungsi
sebagai sekat untuk memisahkan bagian yang
bertagangan (konduktor) dengan bagian yang tidak
bertegangan (menara transmisi). Isolator yang
digunakan pada sistem transmisi terbuat dari bahan
porselin, keramik dan kaca (glass). Tipe isolator yang
digunakan pada transmisi bertipe isolator rantai yang
bersifat dielektrik (tidak menghantar listrik.
2. ISOLATOR
KOMPONEN - KOMPONEN
Konduktor atau kawat penghantar adalah bagian
utama transmisi yang berfungsi sebagai penghantar
energi listrik dari suatu gardu induk (GI) ke gardu
induk yang lain. konduktor untuk saluran transmisi
biasanya telanjang (tidak memiliki isolasi).
3. KONDUKTOR
KOMPONEN - KOMPONEN
Sistem pentanahan pada saluran transmisi berfungsi
untuk menghantarkan arus gangguan ke tanah
sehingga tidak merusak peralatan dan jaringan
transmisi ketika terjadi gangguan seperti sambaran
petir.
Sistem pentanahan ini menggunakan penghantar
kawat yang disebut juga sebagai kawat pelingdung
(shield wires). Kawat penghantar yang digunakan pada
sistem pentanahan biasanya menggunakan kawat
berbahan baja namun ada juga yang menggunakan
ACSR. Pemasangan sistem pentanahan ini dipasang di
atas kawat fasa sehingga akan melindungi penghantar
atau kawat fasa ketika terjadi gangguan seperti
sambaran petir.
4. SISTEM PENTANAHAN
4.GANGUAN
SISTEM
TRANSMISI
• Gangguan Korona
• Gangguan Peralatan
• Gangguan kualitas material
• Gangguan manusia
• Gangguan lingkungan Alam
GANGGUAN - GANGGUAN
SISTEM TRANSMISI
4. CARA
PEMELIHARAAN
SISTEM
TRANSMISI
PEMELIHARAAN
SUTET DAN SUTT
Pemeliharaan yang dilaksanakan meliputi :
1. Pemeliharaan Preventif (Preventive) Maintanance).
2. PemeliharaanPasca Gangguan.
3. Corrective Maintanance.
PEMELIHARAAN
SKTT DAN SKLT
Adapun jenis-jenis pemeliharaan yang dilaksanakan
meliputi :
• pemeliharaan preventif
• pemeliharaan rutin
• Predictive Maintanance.
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK

Dasar Teknik Tegangan Tinggi
Dasar Teknik Tegangan TinggiDasar Teknik Tegangan Tinggi
Dasar Teknik Tegangan Tinggiedofredika
 
jaringandistribusitenagalistrik-171208000924.pptx
jaringandistribusitenagalistrik-171208000924.pptxjaringandistribusitenagalistrik-171208000924.pptx
jaringandistribusitenagalistrik-171208000924.pptxAbelDoloksaribu
 
Transmisi Daya Listrik
Transmisi Daya ListrikTransmisi Daya Listrik
Transmisi Daya ListrikMulia Damanik
 

Similar to SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK (20)

TRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIK
TRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIKTRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIK
TRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIK
 
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI  TENAGA LISTRIKSISTEM TRANSMISI  TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK
 
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMERJARINGAN DISTRIBUSI PRIMER
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER
 
JARINGAN TRANSMISI LISTRIK
JARINGAN TRANSMISI  LISTRIK JARINGAN TRANSMISI  LISTRIK
JARINGAN TRANSMISI LISTRIK
 
TRANSMISI ENERGI LISTRIK
TRANSMISI ENERGI LISTRIK TRANSMISI ENERGI LISTRIK
TRANSMISI ENERGI LISTRIK
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH JARINGAN TEGANGAN MENENGAH
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH
 
Transmisi tenaga listrik
Transmisi tenaga listrikTransmisi tenaga listrik
Transmisi tenaga listrik
 
TRANSMISI TENAGA LISTRIK
TRANSMISI TENAGA LISTRIKTRANSMISI TENAGA LISTRIK
TRANSMISI TENAGA LISTRIK
 
04. transmisi.pdf
04. transmisi.pdf04. transmisi.pdf
04. transmisi.pdf
 
Dasar Teknik Tegangan Tinggi
Dasar Teknik Tegangan TinggiDasar Teknik Tegangan Tinggi
Dasar Teknik Tegangan Tinggi
 
jaringandistribusitenagalistrik-171208000924.pptx
jaringandistribusitenagalistrik-171208000924.pptxjaringandistribusitenagalistrik-171208000924.pptx
jaringandistribusitenagalistrik-171208000924.pptx
 
Jaringan distribusi tenaga listrik
Jaringan distribusi tenaga listrikJaringan distribusi tenaga listrik
Jaringan distribusi tenaga listrik
 
SISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIKSISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIK
 
Kelompok 3
Kelompok 3Kelompok 3
Kelompok 3
 
JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)
JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)
JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)
 
Jaringan distribusi tegangan rendah
Jaringan distribusi tegangan rendahJaringan distribusi tegangan rendah
Jaringan distribusi tegangan rendah
 
TRANSMISI TENAGA LISTRIK
TRANSMISI TENAGA LISTRIKTRANSMISI TENAGA LISTRIK
TRANSMISI TENAGA LISTRIK
 
Transmisi Daya Listrik
Transmisi Daya ListrikTransmisi Daya Listrik
Transmisi Daya Listrik
 
SISTEM SALURAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK
SISTEM SALURAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK SISTEM SALURAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK
SISTEM SALURAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK
 

More from Politeknik Negeri Ujung Pandang

Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptxMateri Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptxPoliteknik Negeri Ujung Pandang
 
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR)  SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR)  SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIKPoliteknik Negeri Ujung Pandang
 
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIKPoliteknik Negeri Ujung Pandang
 

More from Politeknik Negeri Ujung Pandang (20)

Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptxMateri Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
 
GARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
GARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK  150 kVGARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK  150 kV
GARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
 
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kVGARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
 
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)
 
SISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIKSISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIK
 
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kV
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kVJARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kV
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kV
 
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 kv/380 V/220V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK  20 kv/380 V/220VGARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK  20 kv/380 V/220V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 kv/380 V/220V
 
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR)  SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR)  SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
 
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIKGARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
 
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIKGAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
 
OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)
OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)
OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)
 
SISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIK
SISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIKSISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIK
SISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIK
 
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIK
 
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 VGARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 V
 
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
 
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIKGARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
 
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIKGAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
 
SISTEM OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK INDONESIASISTEM OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK INDONESIA
 
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK INDONESIASISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK INDONESIA
 
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KVJARINGAN TEGANGAN MENENGAH SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV
 

SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK

  • 1. TENAGA LISTRIK SISTEM TRASNMISI 3B TEKNIK PEMBANGKIT ENERGI POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
  • 2. ANGGOTA KELOMPOK SILFA AINAYA WAHYU AKBAR ARAFAH 44221039 44221037
  • 3. CARA PEMELIHARAAN 03. TOPIK PEMBAHASAN PENGERTIAN 01. 04. 05. KOMPONEN-KOMPONEN 02. KLASIFIKASI GANGUAN-GANGUAN POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG 3B TEKNIK PEMBANGKIT ENERGI
  • 4. LATAR BELAKANG Sistem transmisi listrik berkembang seiring dengan perjalanan waktu dan inovasi teknologi. Awalnya, sistem transmisi listrik terbatas pada jarak pendek dan menggunakan tegangan rendah. Namun, penemuan generator listrik dan transformator oleh tokoh seperti Nikola Tesla membuka pintu bagi penggunaan tegangan tinggi dan pengiriman listrik jarak jauh. Perang arus listrik antara Thomas Edison dan George Westinghouse memunculkan pilihan transmisi listrik berbasis arus bolak-balik (AC) dengan tegangan tinggi, yang akhirnya menjadi standar industri karena keefisiensiannya. Seiring waktu, perkembangan teknologi terus mendukung kemajuan dalam sistem transmisi, termasuk pengenalan peralatan modern seperti circuit breakers dan sistem monitoring otomatis. Dengan pertumbuhan kebutuhan energi dan pergeseran ke sumber energi terbarukan, sistem transmisi listrik terus mengalami transformasi untuk memenuhi tantangan keberlanjutan dan efisiensi energi.
  • 6. PENGERTIAN Transmisi tenaga listrik merupakan proses penyaluran tenaga listrik dari tempat pembangkit tenaga listrik (Power Plant) hingga substation distribution sehingga dapat disalurkan sampai pada coustomer pengguna listrik melalui suatu bahan konduktor. Atau Sistem transmisi listrik merupakan sistem yang berfungsi untuk mengalirkan listrik dari pembangkit ke gardu listrik utama (main substation).
  • 7. KLASIFIKASI SALURAN TRANSMISI SALURAN BERDASARKAN PEMASANGANNYA 1.Jalur transmisi di udara 2.Jalur transmisi kabel bawah tanah 3.Jalur saluran kabel bawah laut (Undersea Cable) 4.Jalur saluran isolasi gas (Gas Insulated Lines) SALURAN BERDASARKAN TEGANGAN 1.Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 2.Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT)
  • 9. JALUR TRASNMISI DI UDARA Jalurtransmisiudara(overheadlines)adalahsalurantransmisi yangmenggunakankawatkonduktoryangtidaktertutupba hanisolator,atauistilahnyamenggunakanudarasebagaiisol ator.Kawatkonduktorini bertegangantinggidanbiasanyaterbuatdaripaduan(aloy)al umuniumyangdijadikanmenjadibeberapauntai dankadangdiperkuatdenganuntaianbajadibagianintinya. Adapun kelebihannnyayaitu, Mudah dalam perbaikan, Mudah dalam perawatan, Mudah dalam mengetahui letak gangguan dan Lebih murah. Sedangkann kekurangannya yaitu, Karena berada di ruang terbuka mudah terjadi gangguan dari luar Contohnya seperti gangguan hubung singkat, gangguan tegangan bila tersambar petir, dan gangguan lainnya, Dari segi estetika, saluran ini bukan pilihan ideal untuk transmisi di dalam kota. POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
  • 10. POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG JALUR TRASNMISI KABEL BAWAH TANAH saluran kabel tanah (underground cable) saluran transmisi yang menyalurkan energi listrik melalui kabel yang dipendam didalam tanah. Kategori saluran transmisi seperti ini adalah yang favorite untuk pemasangan di dalam kota, karena berada didalam tanah, maka tidak mengganggu keindahan kota dan juga tidak mudah terjadi gangguan akibat kondisi cuaca. Namun juga memilik kekurangan. Seperti: mahalnya biaya investasi dan sulitnya menentukan titik gangguan dan perbaikannya.
  • 11. POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG JALUR SALURAN KABEL BAWAH LAUT Kabel yang digunakan untuk transmisi HVDC pada umumnya mempunyai sifat yang sama dengan kabel tanah, namun dengan konstruksi yang berbeda. Sebagai penghantar biasanya digunakan kawat tembaga berlilit (annealed stranded), dan sebagaikulit pelindung digunakan pita baja yang dapat ditaruh di dasar laut. Saluran seperti seperti ini digunakan untuk transmisi dua daerah yang terpisahkan oleh sungai atau laut yang cukup jauh dimana biasanya tidak memungkinkan untuk menggunakan saluran udara. Namun karena biaya instalasinya mahal dan pemeliharaannya sulit, maka saluran ini jarang digunakan.
  • 12. POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG JALUR SALURAN ISOLASI GAS Saluran Isolasi Gas (Gas Insulated Lines) adalah saluran transmisi yang diisolasi dengan gas, misalnya gas SF6. Namun saluran ini jarang digunakan di Indonesia karena mahal dan resiko terhadap lingkungan tinggi.
  • 14. Pada umumnya saluran transmisi di Indonesia digunakan pada pembangkit dengankapasitas 500 kV. Dimana tujuannya adalah agar drop tegangan dari penampang kawat dapat direduksi secara maksimal sehingga diperoleh operasional yang efektif dan efisien. Akan tetapi terdapat permasalahan mendasar dalam pembangunanSUTET ialah konstruksi tiang (tower) yang besar dan tinggi, memerlukan tanah yang luas, memerlukan isolator yang banyak, sehingga memerlukan biaya besar. Masalah lain yang timbul dalam pembangunan SUTET adalah masalah sosial, yang akhirnya berdampak pada masalah pembiayaan. 1. SALURAN UDARA TEGANGAN EKSTRA TINGGI (SUTET) 200KV- 500KV
  • 15. Pada saluran transmisi ini memiliki tegangan operasi antara 30kV sampai 150kV. Konfigurasi jaringan pada umumnya single atau doble sirkuit, dimana 1 sirkuit terdiri dari 3 phasa dengan 3 atau 4kawat. Biasanya hanya 3 kawat danpenghantar netralnya diganti oleh tanah sebagai saluran kembali. Apabila kapasitas daya yang disalurkan besar, maka penghantar pada masing- masingphasa terdiri dari dua atau empat kawat (Double atau Qudrapole) danBerkas konduktor disebut Bundle Conductor. Jarak terjauh yang paling efektif dari saluran transmisi ini ialah 100km. Jika jarak transmisi lebih dari 100 km maka tegangan jatuh (dropvoltaje) terlalu besar, sehingga tegangan diujung transmisi menjadi rendah. 2. SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI (SUTT) 30KV-150KV
  • 17. KOMPONEN - KOMPONEN Menara transmisi adalah suatu konstruksitiang yang berfungsi untukmenopang saluran transmisi dan terbuat dari bahan baja yang kuat. Konstruksi dari menara transmisi ini harusdibuat dengan baikagar dapat menopang konduktor (kawat penghantar) dan isolator transmisi. 1.MENARA
  • 18. KOMPONEN - KOMPONEN Isolator merupakan bagian dan komponen utama transmisi yang berfungsi sebagai tempat menopangnya konduktor listrik. Selain itu berfungsi sebagai sekat untuk memisahkan bagian yang bertagangan (konduktor) dengan bagian yang tidak bertegangan (menara transmisi). Isolator yang digunakan pada sistem transmisi terbuat dari bahan porselin, keramik dan kaca (glass). Tipe isolator yang digunakan pada transmisi bertipe isolator rantai yang bersifat dielektrik (tidak menghantar listrik. 2. ISOLATOR
  • 19. KOMPONEN - KOMPONEN Konduktor atau kawat penghantar adalah bagian utama transmisi yang berfungsi sebagai penghantar energi listrik dari suatu gardu induk (GI) ke gardu induk yang lain. konduktor untuk saluran transmisi biasanya telanjang (tidak memiliki isolasi). 3. KONDUKTOR
  • 20. KOMPONEN - KOMPONEN Sistem pentanahan pada saluran transmisi berfungsi untuk menghantarkan arus gangguan ke tanah sehingga tidak merusak peralatan dan jaringan transmisi ketika terjadi gangguan seperti sambaran petir. Sistem pentanahan ini menggunakan penghantar kawat yang disebut juga sebagai kawat pelingdung (shield wires). Kawat penghantar yang digunakan pada sistem pentanahan biasanya menggunakan kawat berbahan baja namun ada juga yang menggunakan ACSR. Pemasangan sistem pentanahan ini dipasang di atas kawat fasa sehingga akan melindungi penghantar atau kawat fasa ketika terjadi gangguan seperti sambaran petir. 4. SISTEM PENTANAHAN
  • 22. • Gangguan Korona • Gangguan Peralatan • Gangguan kualitas material • Gangguan manusia • Gangguan lingkungan Alam GANGGUAN - GANGGUAN SISTEM TRANSMISI
  • 24. PEMELIHARAAN SUTET DAN SUTT Pemeliharaan yang dilaksanakan meliputi : 1. Pemeliharaan Preventif (Preventive) Maintanance). 2. PemeliharaanPasca Gangguan. 3. Corrective Maintanance.
  • 25. PEMELIHARAAN SKTT DAN SKLT Adapun jenis-jenis pemeliharaan yang dilaksanakan meliputi : • pemeliharaan preventif • pemeliharaan rutin • Predictive Maintanance.