Sistem transmisi listrik berkembang seiring dengan perjalanan waktu dan inovasi teknologi. Awalnya, sistem transmisi listrik terbatas pada jarak pendek dan menggunakan tegangan rendah. Namun, penemuan generator listrik dan transformator oleh tokoh seperti Nikola Tesla membuka pintu bagi penggunaan tegangan tinggi dan pengiriman listrik jarak jauh. Perang arus listrik antara Thomas Edison dan George Westinghouse memunculkan pilihan transmisi listrik berbasis arus bolak-balik (AC) dengan tegangan tinggi, yang akhirnya menjadi standar industri karena keefisiensiannya. Seiring waktu, perkembangan teknologi terus mendukung kemajuan dalam sistem transmisi, termasuk pengenalan peralatan modern seperti circuit breakers dan sistem monitoring otomatis. Dengan pertumbuhan kebutuhan energi dan pergeseran ke sumber energi terbarukan, sistem transmisi listrik terus mengalami transformasi untuk memenuhi tantangan keberlanjutan dan efisiensi energi.
4. LATAR
BELAKANG
Sistem transmisi listrik berkembang seiring dengan perjalanan waktu
dan inovasi teknologi. Awalnya, sistem transmisi listrik terbatas pada
jarak pendek dan menggunakan tegangan rendah. Namun,
penemuan generator listrik dan transformator oleh tokoh seperti
Nikola Tesla membuka pintu bagi penggunaan tegangan tinggi dan
pengiriman listrik jarak jauh. Perang arus listrik antara Thomas Edison
dan George Westinghouse memunculkan pilihan transmisi listrik
berbasis arus bolak-balik (AC) dengan tegangan tinggi, yang akhirnya
menjadi standar industri karena keefisiensiannya. Seiring waktu,
perkembangan teknologi terus mendukung kemajuan dalam sistem
transmisi, termasuk pengenalan peralatan modern seperti circuit
breakers dan sistem monitoring otomatis. Dengan pertumbuhan
kebutuhan energi dan pergeseran ke sumber energi terbarukan,
sistem transmisi listrik terus mengalami transformasi untuk
memenuhi tantangan keberlanjutan dan efisiensi energi.
6. PENGERTIAN
Transmisi tenaga listrik merupakan proses
penyaluran tenaga listrik dari tempat pembangkit
tenaga listrik (Power Plant) hingga substation
distribution sehingga dapat disalurkan sampai pada
coustomer pengguna listrik melalui suatu bahan
konduktor.
Atau Sistem transmisi listrik merupakan sistem yang
berfungsi untuk mengalirkan listrik dari pembangkit
ke gardu listrik utama (main substation).
7. KLASIFIKASI SALURAN
TRANSMISI
SALURAN BERDASARKAN
PEMASANGANNYA
1.Jalur transmisi di udara
2.Jalur transmisi kabel bawah tanah
3.Jalur saluran kabel bawah laut
(Undersea Cable)
4.Jalur saluran isolasi gas (Gas
Insulated Lines)
SALURAN BERDASARKAN
TEGANGAN
1.Saluran Udara Tegangan
Ekstra Tinggi (SUTET)
2.Saluran Udara
Tegangan Tinggi (SUTT)
10. POLITEKNIK NEGERI
UJUNG PANDANG
JALUR TRASNMISI KABEL
BAWAH TANAH
saluran kabel tanah (underground cable)
saluran transmisi yang menyalurkan energi
listrik melalui kabel yang dipendam didalam
tanah. Kategori saluran transmisi seperti ini
adalah yang favorite untuk pemasangan di
dalam kota, karena berada didalam tanah,
maka tidak mengganggu keindahan kota dan
juga tidak mudah terjadi gangguan akibat
kondisi cuaca. Namun juga memilik
kekurangan. Seperti: mahalnya biaya investasi
dan sulitnya menentukan titik gangguan dan
perbaikannya.
11. POLITEKNIK NEGERI
UJUNG PANDANG
JALUR SALURAN KABEL
BAWAH LAUT
Kabel yang digunakan untuk transmisi HVDC pada
umumnya mempunyai sifat yang sama dengan kabel
tanah, namun dengan konstruksi yang berbeda. Sebagai
penghantar biasanya digunakan kawat tembaga berlilit
(annealed stranded), dan sebagaikulit pelindung
digunakan pita baja yang dapat ditaruh di dasar laut.
Saluran seperti seperti ini digunakan untuk transmisi dua
daerah yang terpisahkan oleh sungai atau laut yang
cukup jauh dimana biasanya tidak memungkinkan untuk
menggunakan saluran udara. Namun karena biaya
instalasinya mahal dan pemeliharaannya sulit, maka
saluran ini jarang digunakan.
12. POLITEKNIK NEGERI
UJUNG PANDANG
JALUR SALURAN ISOLASI
GAS
Saluran Isolasi Gas (Gas Insulated Lines) adalah
saluran transmisi yang diisolasi dengan gas, misalnya
gas SF6. Namun saluran ini jarang digunakan di
Indonesia karena mahal dan resiko terhadap
lingkungan tinggi.
14. Pada umumnya saluran transmisi di Indonesia
digunakan pada pembangkit dengankapasitas 500 kV.
Dimana tujuannya adalah agar drop tegangan dari
penampang kawat dapat direduksi secara maksimal
sehingga diperoleh operasional yang efektif dan efisien.
Akan tetapi terdapat permasalahan mendasar dalam
pembangunanSUTET ialah konstruksi tiang (tower) yang
besar dan tinggi, memerlukan tanah yang luas,
memerlukan isolator yang banyak, sehingga
memerlukan biaya besar. Masalah lain yang timbul
dalam pembangunan SUTET adalah masalah sosial, yang
akhirnya berdampak pada masalah pembiayaan.
1. SALURAN UDARA TEGANGAN
EKSTRA TINGGI (SUTET) 200KV-
500KV
15. Pada saluran transmisi ini memiliki tegangan operasi
antara 30kV sampai 150kV. Konfigurasi jaringan pada
umumnya single atau doble sirkuit, dimana 1 sirkuit
terdiri dari 3 phasa dengan 3 atau 4kawat. Biasanya
hanya 3 kawat danpenghantar netralnya diganti oleh
tanah sebagai saluran kembali. Apabila kapasitas daya
yang disalurkan besar, maka penghantar pada masing-
masingphasa terdiri dari dua atau empat kawat (Double
atau Qudrapole) danBerkas konduktor disebut Bundle
Conductor. Jarak terjauh yang paling efektif dari saluran
transmisi ini ialah 100km. Jika jarak transmisi lebih dari
100 km maka tegangan jatuh (dropvoltaje) terlalu besar,
sehingga tegangan diujung transmisi menjadi rendah.
2. SALURAN UDARA TEGANGAN
TINGGI (SUTT) 30KV-150KV
17. KOMPONEN - KOMPONEN
Menara transmisi adalah suatu konstruksitiang yang
berfungsi untukmenopang saluran transmisi dan
terbuat dari bahan baja yang kuat. Konstruksi dari
menara transmisi ini harusdibuat dengan baikagar
dapat menopang konduktor (kawat penghantar)
dan isolator transmisi.
1.MENARA
18. KOMPONEN - KOMPONEN
Isolator merupakan bagian dan komponen utama
transmisi yang berfungsi sebagai tempat
menopangnya konduktor listrik. Selain itu berfungsi
sebagai sekat untuk memisahkan bagian yang
bertagangan (konduktor) dengan bagian yang tidak
bertegangan (menara transmisi). Isolator yang
digunakan pada sistem transmisi terbuat dari bahan
porselin, keramik dan kaca (glass). Tipe isolator yang
digunakan pada transmisi bertipe isolator rantai yang
bersifat dielektrik (tidak menghantar listrik.
2. ISOLATOR
19. KOMPONEN - KOMPONEN
Konduktor atau kawat penghantar adalah bagian
utama transmisi yang berfungsi sebagai penghantar
energi listrik dari suatu gardu induk (GI) ke gardu
induk yang lain. konduktor untuk saluran transmisi
biasanya telanjang (tidak memiliki isolasi).
3. KONDUKTOR
20. KOMPONEN - KOMPONEN
Sistem pentanahan pada saluran transmisi berfungsi
untuk menghantarkan arus gangguan ke tanah
sehingga tidak merusak peralatan dan jaringan
transmisi ketika terjadi gangguan seperti sambaran
petir.
Sistem pentanahan ini menggunakan penghantar
kawat yang disebut juga sebagai kawat pelingdung
(shield wires). Kawat penghantar yang digunakan pada
sistem pentanahan biasanya menggunakan kawat
berbahan baja namun ada juga yang menggunakan
ACSR. Pemasangan sistem pentanahan ini dipasang di
atas kawat fasa sehingga akan melindungi penghantar
atau kawat fasa ketika terjadi gangguan seperti
sambaran petir.
4. SISTEM PENTANAHAN
22. • Gangguan Korona
• Gangguan Peralatan
• Gangguan kualitas material
• Gangguan manusia
• Gangguan lingkungan Alam
GANGGUAN - GANGGUAN
SISTEM TRANSMISI