Transmisi adalah proses penyaluran energi listrik dari pembangkit ke area pemakaian. Energi listrik ditransmisikan melalui saluran udara atau kabel yang menggunakan sistem arus bolak-balik tiga fasa. Komponen penting transmisi meliputi konduktor, isolator, menara penyangga, dan kawat tanah untuk melindungi dari petir.
3. APA ITU TRANSMISI???
Transmisi (penyaluran) adalah Penyaluran
energi listrik sehingga mempunyai listrik,
maksud proses dan cara menyalurkan energi
listrik dari satu tempat ke tempat lainnya,
misalnya :
Dari pembangkit listrik ke gardu induk.
Dari satu gardu induk ke gardu induk
lainnya.
Dari gardu induk ke jaring tegangan
menengah dan gardu distribusi.
4. Penyaluran tenaga listrik di Indonesia pada
umumnya menggunakan arus bolak-balik
(AC). Saluran transmisi dengan
menggunakan sistem arus bolak-balik tiga
fasa merupakan sistem yang banyak
digunakan, mengingat kelebihan sebagai
berikut :
Mudah pembangkitannya
Mudah pengubahan tegangannya
Dapat menghasilkan medan magnet putar
Dengan sistem tiga fasa, daya yang
disalurkan lebih besar dan nilai sesaatnya
konstan
5. Saluran Transmisi Berdasarkan Tegangan
Saluran Udara Tegangan Ekstra
Tinggi (SUTET) 200kV-500kV
Saluran Udara Tegangan Tinggi
(SUTT) 30kV-150kV
Saluran Kabel Tegangan Tinggi
(SKTT) 30kV-150kV
6. Saluran Transmisi Berdasarkan Tegangan
Jaringan
transmisi jarak
pendek
• Jaringan
transmisi yang
mempunyai
jarak di bawah
80 Km dan
tegangan
operasinya di
bawah 20 KV
Jaringan
transmisi jarak
menengah
• Jaringan
transmisi yang
mempunyai
panjang antara
80 – 150 Km
dan tegangan
jaringan antara
20 – 100 KV
Jaringan
transmisi jarak
jauh
• Jaringan
transmisi yang
mempunyai
jarak di atas 150
Km dan
tegangan kerja
di atas 100 KV
7. 1. Saluran Udara (Overhead Lines)
Saluran transmisi yang
menyalurkan energi
listrik melalui kawat-
kawat yang digantung
pada isolator antara
menara atau tiang
transmisi.
Kategori Saluran Transmisi
8. Saluran transmisi yang menyalurkan energi
listrik melalui kabel yang dipendam didalam
tanah
2. Saluran kabel bawah tanah (underground cable)
9. Saluran yang diisolasi
dengan gas, misalnya:
gas SF6, seperti pada
gambar di bawah ini.
Karena mahal dan resiko
terhadap lingkungan
sangat tinggi maka
saluran ini jarang
digunakan.
3. Saluran Isolasi Gas
10. Pertimbangan yang pertama dalam merancang
bangun jaringan adalah listriknya. Penghantar yang
dipakai harus sesuai, sehingga jika jaringan dipakai
untuk menyalurkan tenaga listrik tidak timbul panas
yang berlebihan atau rugi tegangan yang besar.
Isolasinya juga harus sesuai dengan sistem tegangan
yang digunakan, semakin besar sistem tegangan yang
dipakai menuntut pula isolasi yang lebih besar.
Rancang bangun mekanik juga harus
dipertimbangkan, sebagai contoh penghantar dan
tiang jaringan yang dipakai harus cukup kuat untuk
menahan beban mekanik.
Komponen Saluran Transmisi Tenaga Listrik
11. Komponen Saluran Transmisi Tenaga Listrik
Konduktor
(Kawat
Penghantar)
Isolator
Konstruksi
Saluran Tiang
Penyangga
Kawat Tanah
12. Kawat konduktor ini digunakan untuk
menghantarkan listrik yang ditransmisikan.
Bahan konduktor (penghatar) yang
dipergunakan untuk saluran energi listrik
perlu memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
a. Konduktivitas tinggi
b. Kekuatan tarik mekanikal tinggi
c. Titik berat
d. Biaya rendah
e. Tidak mudah patah
13. Merupakan suatu fakta bahwa arus akan
lebih mudah mengalir pada penampang
yang lebih besar, dimana resistansinya
lebih kecil
14. 1) Tembaga dengan konduktivitas
100% (cu 100%)
2) Tembaga dengan konduktivitas
97,5% (cu 97,5%)
3) Alumunium dengan konduktivitas
61% (Al 61%)
Jenis yang sering dipakai adalah jenis
alumunium dengan campuran baja.
15. Kawat penghantar alumunium, terdiri dari berbagai
jenis:
AAC (All-Alumunium Conductor),
yaitu kawat penghantar yang
seluruhnya terbuat dari alumunium.
AAAC (All-Alumunium-Alloy
Conductor), yaitu kawat penghantar
yang seluruhnya terbuat dari
campuran alumunium.
ACSR (Alumunium Conductor, Steel-
Reinforced), yaitu kawat penghantar
alumunium berinti kawat baja.
ACAR (Alumunium Conductor,
Alloy-Reinforced), yaitu kawat
penghantar alumunium yang
diperkuat dengan logam campuran.
18. Menentukan ukuran konduktor
Ada beberap pertimbangan dalam menentukan ukuran
konduktor yang akan digunakan untuk transmisi dan
distribusi tenaga listrik, diantaranya adalah :
Besarnya arus yang mengalir dalam konduktor
Jarak antara pembangkit dengan pusat beban
Perkiraan peningkatan beban
Kehilangan daya
19. Isolator adalah media penyekat antara bagian
yang bertegangan dengan bagian yang tidak
bertegangan. Fungsi isolator pada SUTT/SUTET
adalah untuk mengisolir kawat fasa dengan tower.
Jenis isolator yang sering digunakan pada saluran
transmisi adalah jenis porselin atau gelas.
20. Menurut bentuknya:
1. Piringan yaitu isolator yang berbentuk piring, salah
satu sisi dipasang semacam mangkuk logam dan
sisi lainnya dipasang pasak. Antara pasak dengan
mangkuk diisolasi dengan semen khusus.
2. Long rod adalah isolator yang berbentuk batang
panjang, di kedua ujungnya dipasang sarana
penghubung yang terbuat dari logam. Sirip-sirip
isolator berada di antara kedua ujung tersebut.
Isolator jenis ini dipakai sebagai isolator gantung.
21. 3. Post isolator adalah isolator berbentuk batang
panjang, di kedua ujungnya dipasang sarana
penghubung yang terbuat dari logam. Isolator ini
dipakai sebagai isolator yang didudukkan.
Susunan Isolator
Piring
Isolator Tonggak Saluran
Horisontal
Isolator Tonggak
Saluran Vertikal
23. Suatu menara/ tower listrik
harus kuat terhadap beban
yang bekerja, antara lain
- Gaya berat tower dan kawat
penghantar (gaya tekan)
- Gaya tarik akibat rentangan
kawat
- Gaya angin akibat terpaan
angin pada kawat maupun
badan tower.
24. Menurut bentuk konstruksinya, tower dibagi menjadi :
- Lattice tower
- Tubular steel pole
- Concrete pole
- Wooden pole
28. Pondasi, yaitu suatu konstruksi beton
bertulang untuk mengikat kaki tower
(stub) dengan bumi.
Stub, bagian paling bawah dari kaki
tower.
Leg, kaki tower yang terhubung
antara stub dengan body tower.
Common Body, badan tower bagian
bawah yang terhubung antara leg
dengan badan tower bagian atas
(super structure).
29. Super structure, badan tower bagian atas yang
terhubung dengan common body dan cross arm
kawat fasa maupun kawat petir.
Kabel Pentanahan Tower Transmisi
30. Cross arm, bagian tower yang berfungsi untuk tempat
menggantungkan atau mengaitkan isolator kawat fasa
serta clamp kawat petir.
“K” frame, bagian tower yang terhubung antara common
body dengan bridge maupun cross arm.
Bridge, penghubung antara cross arm kiri dan cross arm
tengah.
Rambu tanda bahaya, berfungsi
untuk memberi peringatan bahwa
instalasi SUTT/SUTET mempunyai
resiko bahaya.
31. Rambu identifikasi tower dan penghantar/jalur berfungsi
untuk memberitahukan identitas tower.
Anti Climbing Device (ACD), berfungsi untuk menghalangi
orang yang tidak berkepentingan untuk naik ke tower.
Step bolt, baut panjang yang dipasang dari atas ACD ke
sepanjang badan tower hingga super structure dan arm
kawat petir.
Rambu identifikasi tower Anti Climbing Device
(ACD)
Step bolt
32. Halaman tower adalah daerah tapak tower yang luasnya
diukur dari proyeksi keatas tanah galian pondasi. Biasanya
antara 3 hingga 8 meter di luar stub tergantung pada jenis
tower .
33. Kawat Tanah
Kawat Tanah atau Earth wire (kawat petir / kawat
tanah) adalah media untuk melindungi kawat fasa dari
sambaran petir. Kawat ini dipasang di atas kawat fasa
dengan sudut perlindungan yang sekecil mungkin,
karena dianggap petir menyambar dari atas kawat.
Namun jika petir menyambar dari samping maka
dapat mengakibat-kan kawat fasa tersambar dan
dapat mengakibatkan terjadinya gangguan.
34. Bahan Kawat Tanah
Bahan ground wire terbuat dari steel yang sudah
digalvanis, maupun sudah dilapisi dengan almunium.
Pada SUTETI yang dibangun mulai tahun 1990an,
didalam ground wire difungsikan fibre optic untuk
keperluan telemetri, tele proteksi maupun
telekomunikasi yang dikenal dengan OPGW (Optic
Ground Wire), sehingga mempunyai beberapa fungsi.
35. Jumlah dan posisi Kawat Tanah
Jumlah Kawat Tanah paling tidak ada satu buah
diatas kawat fasa, namun umumnya di setiap tower
dipasang dua buah. Pemasangan yang hanya satu
buah untuk dua penghantar akan membuat sudut
perlindungan menjadi besar sehingga kawat fasa
mudah tersambar petir.
Jarak antara ground wire dengan kawat fasa di
tower adalah sebesar jarak antar kawat fasa, namun
pada daerah tengah gawangan dapat mencapai 120%
dari jarak tersebut.
36. Nilai pentanahan tower
Sistem 70kV : maksimal 5 Ohm
Sistem 150kV : maksimal 10 Ohm
Sistem 500kV : maksimal 15 Ohm
Jenis pentanahan
Electroda bar: suatu rel logam yang ditanam di dalam
tanah.
Electroda plat : plat logam yang ditanam di dalam tanah
secara horisontal atau vertikal.
Counter poise electroda: suatu konduktor yang digelar
secara horisontal di dalam tanah. Pentanahan ini dibuat
pada daerah yang nilai tahanan tanahnya tinggi. Atau
untuk memperbaiki nilai tahanan pentanahan.
Mesh electroda: yaitu sejumlah konduktor yang digelar
secara horisontal di tanah yang umumnya cocok untuk
daerah kemiringan.