SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
GARDU INDUK
KONVESIONAL
Dosen Pembimbing : Prof. Ir. Makmur Saini, M.T., Ph.D.
Kelompok 4 :
AL RAJIB
(44221024)
A. ASFAR MAGFIRA
(44221021)
POKOK PEMBAHASAN
01
04
02
03
Pengertian Gardu induk
Fungsi Gardu Induk Perlengkapan Pada
Gardu Induk
Jenis Gardu Induk
Pengertian
Gardu Induk
01
Gardu induk adalah sebuah subsistem dari system
penyaluran (teransmisi) tenaga listrik. Gardu indu memiliki
perang penting dari pengoprasianya, tidak dapat di
pisahkan dari system penyaluran secara keseluruhan.
Pengertian Gardu Induk
Fungsi Gardu
Induk
02
1. Mentransformasikan daya listrik :
 Dari tegangan ekstra tinggi ke tegangan tinggi (500 KV/150 KV)
 Dari tegangan tinggi ke tegangan yang lebih rendah (150 KV/ 70 KV)
 Dari tegangan tinggi ke tegangan menengah (150 KV/ 20 KV, 70
KV/20 KV).
 Dengan frequensi tetap (di Indonesia 50 Hertz).
2. Untuk pengukuran, pengawasan operasi serta pengamanan dari
sistem tenaga listrik.
Fungsi Gardu Induk
3. Pengaturan pelayanan beban ke gardu induk-gardu induk lain melalui
tegangan tinggi dan ke gardu distribusi-gardu distribusi, setelah melalui
proses penurunan tegangan melalui penyulang-penyulang (feeder-
feeder) tegangan menengah yang ada di gardu induk.
4. Untuk sarana telekomunikasi (pada umumnya untuk internal PLN), yang
kita kenal dengan istilah SCADA.
5. Fungsi utama dari gardu induk :
 Untuk mengatur aliran daya listrik dari saluran transmisi ke saluran
transmisi lainnya yang kemudian didistribusikan ke konsumen
 Sebagai tempat control
 Sebagai pengaman operasi system
 Sebagai tempat untuk menurunkan tegangan transmisi menjadi tegangan
distribusi
Jenis Gardu
Induk
03
 Berdasarkan besaran tegangannya.
 Berdasarkan pemasangan peralatan
 Berdasarkan fungsinya.
 Berdasarkan isolasi yang digunakan.
 Bedasarkan sistem (busbar).
Dilihat dari jenis komponen yang digunakan, secara umum antara GITET
dengan GI mempunyai banyak kesamaan. Perbedaan mendasar adalah :
 Pada GITET transformator daya yang digunakan berupa 3 buah tranformator
daya masing – masing 1 phasa (bank tranformer) dan dilengkapi peralatan
rekator yang berfungsi mengkompensasikan daya rekatif jaringan.
 Sedangkan pada GI (150 KV, 70 KV) menggunakan Transformator daya 3
phasa dan tidak ada peralatan reaktor.
Jenis Gardu Induk bisa dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu :
Berdasarkan Pemasangan Peralatan :
1. Gardu Induk Pasangan Luar :
Adalah gardu induk yang
sebagian besar komponennya di
tempatkan di luar gedung, kecuali
komponen kontrol, sistem proteksi dan
sistem kendali serta komponen bantu
lainnya, ada di dalam gedung. Gardu
Induk semacam ini biasa disebut
dengan gardu induk konvensional.
2. Gardu Induk Pasangan Dalam :
Adalah gardu induk yang hampir
semua komponennya (switchgear, busbar,
isolator, komponen kontrol, komponen
kendali, cubicle, dan lain-lain) dipasang di
dalam gedung. Kecuali transformator daya,
pada umumnya dipasang di luar gedung.
Gardu Induk semacam ini biasa disebut
Gas Insutaled Substation (GIS).
3. Gardu Induk Kombinasi Pasangan
Luar dan Pasangan Dalam
Gardu Induk kombinasi
pasangan luar dan pasangan dalam
Adalah gardu induk yang komponen
switchgear-nya ditempatkan di dalam
gedung dan sebagian komponen
switchgear ditempatkan di luar gedung,
misalnya gantry (tie line) dan saluran
udara tegangan tinggi (SUTT) sebelum
masuk ke dalam switchgear.
Transformator daya juga ditempatkan di
luar gedung.
Gardu induk penaik tegangan adalah gardu induk
yang berfungsi untuk menaikkan tegangan, yaitu
tegangan pembangkit (generator) dinaikkan
menjadi tegangan sistem. Gardu Induk ini berada
di lokasi pembangkit tenaga listrik. Karena output
voltage yang dihasilkan pembangkit listrik kecil dan
harus disalurkan pada jarak yang jauh, maka
dengan pertimbangan efisiensi, tegangannya
dinaikkan menjadi tegangan ekstra tinggi atau
tegangan tinggi
Berdasarkan Fungsinya :
1. Gardu Induk Penurun Tegangan
Gardu induk penurun teganan adalah gardu induk
yang berfungsi untuk menurunkan tegangan, dari
tegangan tinggi menjadi tegangan tinggi yang lebih
rendah dan menengah atau tegangan distribusi.
Gardu induk terletak di daerah pusat-pusat beban,
karena di gardu induk inilah pelanggan (beban)
dilayani.
2. Gardu Induk Penaik Tegangan
Pada umumnya gardu induk jenis ini terletak jauh
dari pembangkit tenaga listrik. Karena listrik
disalurkan sangat jauh, maka terjadi tegangan
jatuh (voltage drop) transmisi yang cukup besar.
Oleh karena diperlukan alat penaik tegangan,
seperti bank capasitor, sehingga tegangan kembali
dalam keadaan normal.
3. Gardu Induk Pengatur Tegangan
Pada gardu induk ini terpasang beban
motor, yang pada saat tertentu menjadi
pembangkit tenaga listrik, motor
berubah menjadi generator dan suatu
saat generator menjadi motor atau
menjadi beban, dengan generator
berubah menjadi motor yang
memompakan air kembali ke kolam
utama.
4. Gardu Induk Pengatur Beban
:
5. Gardu Induk Distribusi
Gardu induk yang menyalurkan
tenaga listrik dari tegangan
sistem ke tegangan distribusi.
Gardu induk ini terletak di dekat
pusat-pusat beban. .
Berdasarkan Isolasi Yang digunakan :
1. Gardu Induk yang menggunakan isolasi udara
Gardu induk yang menggunakan isolasi udara adalah gardu induk
yang menggunakan isolasi udara antara bagian yang bertegangan yang satu
dengan bagian yang bertegangan lainnya. Gardu Induk ini berupa gardu
induk konvensional (lihat gambar 1), memerlukan tempat terbuka yang cukup
luas.
2. Gardu Induk yang menggunakan isolasi gas SF 6 :
Gardu induk yang menggunakan gas SF 6 sebagai isolasi
antara bagian yang bertegangan yang satu dengan bagian lain yang
bertegangan, maupun antara bagian yang bertegangan dengan bagian
yang tidak bertegangan. Gardu induk ini disebut Gas Insulated Substation
atau Gas Insulated Switchgear (GIS), yang memerlukan tempat yang
sempit.
Berdasarkan Sistem Rel Busbar :
1. Gardu Induk sistem ring busbar
Gardu Induk sistem ring busbar
Adalah gardu induk yang busbarnya
berbentuk ring. Pada gardu induk jenis ini,
semua rel (busbar) yang ada, tersambung
(terhubung) satu dengan lainnya dan
membentuk ring (cincin).
Rel (busbar) merupakan titik hubungan pertemuan (connecting) antara transformator
daya, SUTT/ SKTT dengan komponen listrik lainnya, untuk menerima dan menyalurkan tenaga
listrik. Berdasarkan sistem rel (busbar), gardu induk dibagi menjadi beberapa jenis, sebagaimana
tersebut di bawah ini :
2. Gardu Induk sistem single busbar
Gardu induk sistem single busbar
adalah gardu induk yang mempunyai satu
(single) busbar. Pada umumnya gardu
dengan sistem ini adalah gardu induk yang
berada pada ujung (akhir) dari suatu sistem
transmisi. Single line diagram gardu sistem
single busbar.
3. Gardu Induk sistem double
busbar
Gardu induk sistem double busbar
adalah gardu induk yang mempunyai dua
(double) busbar. Gardu induk sistem double
busbar sangat efektif untuk mengurangi
terjadinya pemadaman beban, khususnya
pada saat melakukan perubahan sistem
(manuver sistem). Jenis gardu induk ini pada
umumnya yang banyak digunakan.Single line
diagram gardu induk sistem double busbar.
4. Gardu Induk sistem satu setengah
(on half) busbar
Adalah gardu induk yang
mempunyai dua (double) busbar. Pada
umumnya gardu induk jenis ini dipasang
pada gardu induk di pembangkit tenaga listrik
atau gardu induk yang berkapasitas besar.
Dalam segi operasional, gardu induk ini
sangat efektif, karena dapat mengurangi
pemadaman beban pada saat dilakukan
perubahan sistem (manuver system). Sistem
ini menggunakan 3 buah PMT dalam satu
diagonal yang terpasang secara deret (seri).
Single line diagram
Perlengkapan
Pada Gardu
Induk
04
Ligthning Arrester
Ligthning arrester biasa disebut
dengan Arrester dan berfungsi
sebagai pengaman instalasi
(peralatan listrik pada instalasi
Gardu Induk) dari gangguan
tegangan lebih akibat sambaran
petir (ligthning Surge) maupun
oleh surja hubung (Switching
Surge).
Merupakan titik
pertemuan/hubungan antara
trafo-trafo tenaga, Saluran
Udara TT, Saluran Kabel TT
dan peralatan listrik lainnya
untuk menerima dan
menyalurkan tenaga
listrik/daya listrik.
Busbar
Transformator instrumen
Trafo instrumen
adalah perangkat yang
memiliki akurasi yang cukup
tinggi yang digunakan untuk
mengubah level tegangan
arus. Jenis trafo ini
digunakan untuk mengukur
besaran listrik seperti arus,
tegangan, daya, frekuensi,
dan faktor daya.
Berfungsi untuk memutuskan
hubungan tenaga listrik
dalam keadaan gangguan
maupun dalam keadaan
berbeban dan proses ini
harus dapat dilakukan
dengan cepat.
Pemutus
Tegangan (PMT)
Tansformator Tegangan Transformator Arus
Transformator Tegangan
adalah trafo satu fasa yang
menurunkan tegangan
tinggi menjadi tegangan
rendah yang dapat diukur
dengan Voltmeter yang
berguna untuk indikator,
relai dan alat sinkronisasi.
Transformator Arus digunakan untuk pengukuran
arus yang besarnya ratusan amper lebih yang
mengalir pada jaringan tegangan tinggi. Jika arus
yang mengalir pada tegangan rendah dan
besarnya dibawah 5 amper, maka pengukuran
dapat dilakukan secara langsung sedangkan
untuk arus yang mengalir besar, maka harus
dilakukan pengukuran secara tidak langsung
dengan menggunakan trafo arus (sebutan untuk
trafo pengukuran arus yang besar).
Transformator Bantu Sakelar Pemisah (PMS)
trafo yang digunakan untuk membantu
beroperasinya secara keseluruhan gardu
induk tersebut. Dan merupakan pasokan
utama untuk alat-alat bantu seperti motor-
motor listrik 3 fasa yang digunakan pada
motor pompa sirkulasi minyak trafo
beserta motor motor kipas pendingin. .
Berfungsi untuk mengisolasikan
peralatan listrik dari peralatan lain
atau instalasi lain yang
bertegangan. PMS ini boleh
dibuka atau ditutup hanya pada
rangkaian yang tidak berbeban.
Sakelar
Pentanahan
Sakelar ini untuk menghubungkan
kawat konduktor dengan tanah / bumi
yang berfungsi untuk
menghilangkan/mentanahkan
tegangan induksi pada konduktor
pada saat akan dilakukan perawatan
atau pengisolasian suatu sistem.
Berfungsi untuk
menghubungkan dan
memutuskan rangkaian pada
saat berbeban (pada kondisi
arus beban normal atau pada
saat terjadi arus gangguan)..
Sakelar Pemutus
Tenaga (PMT)
Kompensator
Peralatan SCADA dan
Telekomunikasi
Kompensator didalam sistem Penyaluran
tenaga Listrik disebut pula alat pengubah
fasa yang dipakai untuk mengatur jatuh
tegangan pada saluran transmisi atau
transformator, dengan mengatur daya reaktif
atau dapat pula dipakai untuk menurunkan
rugi daya dengan memperbaiki faktor daya.
Data yang diterima SCADA (Supervisory
Control And Data Acquisition) interface dari
berbagai masukan (sensor, alat ukur, relay,
dan lain lain) baik berupa data digital dan
data analog dan dirubah dalam bentuk data
frekwensi tinggi (50 kHz sampai dengan 500
kHz) yang kemudian ditransmisikan bersama
tenaga listrik tegangan tinggi. .
Rele proteksi yaitu alat yang bekerja secara otomatis
untuk mengamankan suatu peralatan listrik saat terjadi
gangguan, menghindari atau mengurangi terjadinya
kerusakan peralatan akibat gangguan dan membatasi
daerah yang terganggu sekecil mungkin.
Rele Proteksi dan Papan Alarm (Announciator)
Dardu Induk Tegangan Ekstra
Tinggi Terbesar di Timur
Indonesia
PT PLN (Persero) telah
merampungkan penambahan
kapasitas dan pemberian tegangan
perdana pada Gardu Induk Tegangan
Ekstra Tinggi atau GITET Wotu
sebesar 250 MVA yang berlokasi di
Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi
Selatan.
FUN FACT
TERIMAH KASIH

More Related Content

Similar to GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK

Dasar Gardu Induk & Peralatannya.ppt
Dasar Gardu Induk & Peralatannya.pptDasar Gardu Induk & Peralatannya.ppt
Dasar Gardu Induk & Peralatannya.pptLashondaPayne1
 
2). Konsep dasar Distribus TL..pptx
2). Konsep dasar Distribus TL..pptx2). Konsep dasar Distribus TL..pptx
2). Konsep dasar Distribus TL..pptxPutraFikrianda1
 
dokumen.tips_gardu-indukppt.ppt
dokumen.tips_gardu-indukppt.pptdokumen.tips_gardu-indukppt.ppt
dokumen.tips_gardu-indukppt.pptIrwantoZarmaPutra1
 
GITET 500 kV PEDAN.pptx
GITET 500 kV PEDAN.pptxGITET 500 kV PEDAN.pptx
GITET 500 kV PEDAN.pptxAdam Superman
 
10 GARDU INDUK (3)(1).pptx
10 GARDU INDUK (3)(1).pptx10 GARDU INDUK (3)(1).pptx
10 GARDU INDUK (3)(1).pptxRatihPuspitaSiwi
 
Switch gear presentation
Switch gear presentationSwitch gear presentation
Switch gear presentationMangwis
 
[Presentasi sistem distribusi] [anggi mukti saputra]
[Presentasi sistem distribusi] [anggi mukti saputra][Presentasi sistem distribusi] [anggi mukti saputra]
[Presentasi sistem distribusi] [anggi mukti saputra]Anggi Mukti
 

Similar to GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK (20)

Dasar Gardu Induk & Peralatannya.ppt
Dasar Gardu Induk & Peralatannya.pptDasar Gardu Induk & Peralatannya.ppt
Dasar Gardu Induk & Peralatannya.ppt
 
POWER SUBSTATION
POWER SUBSTATION  POWER SUBSTATION
POWER SUBSTATION
 
2). Konsep dasar Distribus TL..pptx
2). Konsep dasar Distribus TL..pptx2). Konsep dasar Distribus TL..pptx
2). Konsep dasar Distribus TL..pptx
 
dokumen.tips_gardu-indukppt.ppt
dokumen.tips_gardu-indukppt.pptdokumen.tips_gardu-indukppt.ppt
dokumen.tips_gardu-indukppt.ppt
 
GITET 500 kV PEDAN.pptx
GITET 500 kV PEDAN.pptxGITET 500 kV PEDAN.pptx
GITET 500 kV PEDAN.pptx
 
GARDU INDUK TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK TENAGA LISTRIK GARDU INDUK TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK TENAGA LISTRIK
 
GARDU INDUK
GARDU  INDUK GARDU  INDUK
GARDU INDUK
 
Switchgear,
Switchgear,Switchgear,
Switchgear,
 
Gardu induk
Gardu indukGardu induk
Gardu induk
 
10 GARDU INDUK (3)(1).pptx
10 GARDU INDUK (3)(1).pptx10 GARDU INDUK (3)(1).pptx
10 GARDU INDUK (3)(1).pptx
 
GARDU INDUK KONVENSOINAL
GARDU INDUK KONVENSOINAL GARDU INDUK KONVENSOINAL
GARDU INDUK KONVENSOINAL
 
Switch gear presentation
Switch gear presentationSwitch gear presentation
Switch gear presentation
 
SWITCH GEAR PADA SISTEM TENAGA LISTRIK
SWITCH GEAR  PADA  SISTEM TENAGA LISTRIK SWITCH GEAR  PADA  SISTEM TENAGA LISTRIK
SWITCH GEAR PADA SISTEM TENAGA LISTRIK
 
Gardu induk
Gardu indukGardu induk
Gardu induk
 
Switchgear Tenaga Listrik
Switchgear  Tenaga Listrik Switchgear  Tenaga Listrik
Switchgear Tenaga Listrik
 
SUBSTATION ( GARDU INDUK )
 SUBSTATION  ( GARDU  INDUK ) SUBSTATION  ( GARDU  INDUK )
SUBSTATION ( GARDU INDUK )
 
82192446 gardu-distribusi
82192446 gardu-distribusi82192446 gardu-distribusi
82192446 gardu-distribusi
 
GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK
 
[Presentasi sistem distribusi] [anggi mukti saputra]
[Presentasi sistem distribusi] [anggi mukti saputra][Presentasi sistem distribusi] [anggi mukti saputra]
[Presentasi sistem distribusi] [anggi mukti saputra]
 
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
 

More from Politeknik Negeri Ujung Pandang

Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptxMateri Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptxPoliteknik Negeri Ujung Pandang
 
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR)  SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR)  SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIKPoliteknik Negeri Ujung Pandang
 
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIKPoliteknik Negeri Ujung Pandang
 

More from Politeknik Negeri Ujung Pandang (20)

Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptxMateri Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
 
SISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIKSISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIK
 
GARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
GARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK  150 kVGARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK  150 kV
GARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
 
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kVGARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
 
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)
 
SISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIKSISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIK
 
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kV
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kVJARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kV
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kV
 
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 kv/380 V/220V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK  20 kv/380 V/220VGARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK  20 kv/380 V/220V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 kv/380 V/220V
 
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR)  SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR)  SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
 
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIKSISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
 
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIKGAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
 
OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)
OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)
OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)
 
SISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIK
SISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIKSISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIK
SISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIK
 
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIK
 
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 VGARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 V
 
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
 
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIASISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIA
 
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIKGAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
 
SISTEM OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK INDONESIASISTEM OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK INDONESIA
 
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK INDONESIASISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK INDONESIA
 

Recently uploaded

TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppttaniaalda710
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfArvinThamsir1
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxarifyudianto3
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdfAnonymous6yIobha8QY
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfihsan386426
 

Recently uploaded (9)

TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
 

GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK

  • 1. GARDU INDUK KONVESIONAL Dosen Pembimbing : Prof. Ir. Makmur Saini, M.T., Ph.D.
  • 2. Kelompok 4 : AL RAJIB (44221024) A. ASFAR MAGFIRA (44221021)
  • 3. POKOK PEMBAHASAN 01 04 02 03 Pengertian Gardu induk Fungsi Gardu Induk Perlengkapan Pada Gardu Induk Jenis Gardu Induk
  • 5. Gardu induk adalah sebuah subsistem dari system penyaluran (teransmisi) tenaga listrik. Gardu indu memiliki perang penting dari pengoprasianya, tidak dapat di pisahkan dari system penyaluran secara keseluruhan. Pengertian Gardu Induk
  • 7. 1. Mentransformasikan daya listrik :  Dari tegangan ekstra tinggi ke tegangan tinggi (500 KV/150 KV)  Dari tegangan tinggi ke tegangan yang lebih rendah (150 KV/ 70 KV)  Dari tegangan tinggi ke tegangan menengah (150 KV/ 20 KV, 70 KV/20 KV).  Dengan frequensi tetap (di Indonesia 50 Hertz). 2. Untuk pengukuran, pengawasan operasi serta pengamanan dari sistem tenaga listrik. Fungsi Gardu Induk
  • 8. 3. Pengaturan pelayanan beban ke gardu induk-gardu induk lain melalui tegangan tinggi dan ke gardu distribusi-gardu distribusi, setelah melalui proses penurunan tegangan melalui penyulang-penyulang (feeder- feeder) tegangan menengah yang ada di gardu induk. 4. Untuk sarana telekomunikasi (pada umumnya untuk internal PLN), yang kita kenal dengan istilah SCADA. 5. Fungsi utama dari gardu induk :  Untuk mengatur aliran daya listrik dari saluran transmisi ke saluran transmisi lainnya yang kemudian didistribusikan ke konsumen  Sebagai tempat control  Sebagai pengaman operasi system  Sebagai tempat untuk menurunkan tegangan transmisi menjadi tegangan distribusi
  • 10.  Berdasarkan besaran tegangannya.  Berdasarkan pemasangan peralatan  Berdasarkan fungsinya.  Berdasarkan isolasi yang digunakan.  Bedasarkan sistem (busbar). Dilihat dari jenis komponen yang digunakan, secara umum antara GITET dengan GI mempunyai banyak kesamaan. Perbedaan mendasar adalah :  Pada GITET transformator daya yang digunakan berupa 3 buah tranformator daya masing – masing 1 phasa (bank tranformer) dan dilengkapi peralatan rekator yang berfungsi mengkompensasikan daya rekatif jaringan.  Sedangkan pada GI (150 KV, 70 KV) menggunakan Transformator daya 3 phasa dan tidak ada peralatan reaktor. Jenis Gardu Induk bisa dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu :
  • 11. Berdasarkan Pemasangan Peralatan : 1. Gardu Induk Pasangan Luar : Adalah gardu induk yang sebagian besar komponennya di tempatkan di luar gedung, kecuali komponen kontrol, sistem proteksi dan sistem kendali serta komponen bantu lainnya, ada di dalam gedung. Gardu Induk semacam ini biasa disebut dengan gardu induk konvensional.
  • 12. 2. Gardu Induk Pasangan Dalam : Adalah gardu induk yang hampir semua komponennya (switchgear, busbar, isolator, komponen kontrol, komponen kendali, cubicle, dan lain-lain) dipasang di dalam gedung. Kecuali transformator daya, pada umumnya dipasang di luar gedung. Gardu Induk semacam ini biasa disebut Gas Insutaled Substation (GIS).
  • 13. 3. Gardu Induk Kombinasi Pasangan Luar dan Pasangan Dalam Gardu Induk kombinasi pasangan luar dan pasangan dalam Adalah gardu induk yang komponen switchgear-nya ditempatkan di dalam gedung dan sebagian komponen switchgear ditempatkan di luar gedung, misalnya gantry (tie line) dan saluran udara tegangan tinggi (SUTT) sebelum masuk ke dalam switchgear. Transformator daya juga ditempatkan di luar gedung.
  • 14. Gardu induk penaik tegangan adalah gardu induk yang berfungsi untuk menaikkan tegangan, yaitu tegangan pembangkit (generator) dinaikkan menjadi tegangan sistem. Gardu Induk ini berada di lokasi pembangkit tenaga listrik. Karena output voltage yang dihasilkan pembangkit listrik kecil dan harus disalurkan pada jarak yang jauh, maka dengan pertimbangan efisiensi, tegangannya dinaikkan menjadi tegangan ekstra tinggi atau tegangan tinggi Berdasarkan Fungsinya : 1. Gardu Induk Penurun Tegangan
  • 15. Gardu induk penurun teganan adalah gardu induk yang berfungsi untuk menurunkan tegangan, dari tegangan tinggi menjadi tegangan tinggi yang lebih rendah dan menengah atau tegangan distribusi. Gardu induk terletak di daerah pusat-pusat beban, karena di gardu induk inilah pelanggan (beban) dilayani. 2. Gardu Induk Penaik Tegangan
  • 16. Pada umumnya gardu induk jenis ini terletak jauh dari pembangkit tenaga listrik. Karena listrik disalurkan sangat jauh, maka terjadi tegangan jatuh (voltage drop) transmisi yang cukup besar. Oleh karena diperlukan alat penaik tegangan, seperti bank capasitor, sehingga tegangan kembali dalam keadaan normal. 3. Gardu Induk Pengatur Tegangan
  • 17. Pada gardu induk ini terpasang beban motor, yang pada saat tertentu menjadi pembangkit tenaga listrik, motor berubah menjadi generator dan suatu saat generator menjadi motor atau menjadi beban, dengan generator berubah menjadi motor yang memompakan air kembali ke kolam utama. 4. Gardu Induk Pengatur Beban : 5. Gardu Induk Distribusi Gardu induk yang menyalurkan tenaga listrik dari tegangan sistem ke tegangan distribusi. Gardu induk ini terletak di dekat pusat-pusat beban. .
  • 18. Berdasarkan Isolasi Yang digunakan : 1. Gardu Induk yang menggunakan isolasi udara Gardu induk yang menggunakan isolasi udara adalah gardu induk yang menggunakan isolasi udara antara bagian yang bertegangan yang satu dengan bagian yang bertegangan lainnya. Gardu Induk ini berupa gardu induk konvensional (lihat gambar 1), memerlukan tempat terbuka yang cukup luas.
  • 19. 2. Gardu Induk yang menggunakan isolasi gas SF 6 : Gardu induk yang menggunakan gas SF 6 sebagai isolasi antara bagian yang bertegangan yang satu dengan bagian lain yang bertegangan, maupun antara bagian yang bertegangan dengan bagian yang tidak bertegangan. Gardu induk ini disebut Gas Insulated Substation atau Gas Insulated Switchgear (GIS), yang memerlukan tempat yang sempit.
  • 20. Berdasarkan Sistem Rel Busbar : 1. Gardu Induk sistem ring busbar Gardu Induk sistem ring busbar Adalah gardu induk yang busbarnya berbentuk ring. Pada gardu induk jenis ini, semua rel (busbar) yang ada, tersambung (terhubung) satu dengan lainnya dan membentuk ring (cincin). Rel (busbar) merupakan titik hubungan pertemuan (connecting) antara transformator daya, SUTT/ SKTT dengan komponen listrik lainnya, untuk menerima dan menyalurkan tenaga listrik. Berdasarkan sistem rel (busbar), gardu induk dibagi menjadi beberapa jenis, sebagaimana tersebut di bawah ini :
  • 21. 2. Gardu Induk sistem single busbar Gardu induk sistem single busbar adalah gardu induk yang mempunyai satu (single) busbar. Pada umumnya gardu dengan sistem ini adalah gardu induk yang berada pada ujung (akhir) dari suatu sistem transmisi. Single line diagram gardu sistem single busbar.
  • 22. 3. Gardu Induk sistem double busbar Gardu induk sistem double busbar adalah gardu induk yang mempunyai dua (double) busbar. Gardu induk sistem double busbar sangat efektif untuk mengurangi terjadinya pemadaman beban, khususnya pada saat melakukan perubahan sistem (manuver sistem). Jenis gardu induk ini pada umumnya yang banyak digunakan.Single line diagram gardu induk sistem double busbar.
  • 23. 4. Gardu Induk sistem satu setengah (on half) busbar Adalah gardu induk yang mempunyai dua (double) busbar. Pada umumnya gardu induk jenis ini dipasang pada gardu induk di pembangkit tenaga listrik atau gardu induk yang berkapasitas besar. Dalam segi operasional, gardu induk ini sangat efektif, karena dapat mengurangi pemadaman beban pada saat dilakukan perubahan sistem (manuver system). Sistem ini menggunakan 3 buah PMT dalam satu diagonal yang terpasang secara deret (seri). Single line diagram
  • 25. Ligthning Arrester Ligthning arrester biasa disebut dengan Arrester dan berfungsi sebagai pengaman instalasi (peralatan listrik pada instalasi Gardu Induk) dari gangguan tegangan lebih akibat sambaran petir (ligthning Surge) maupun oleh surja hubung (Switching Surge). Merupakan titik pertemuan/hubungan antara trafo-trafo tenaga, Saluran Udara TT, Saluran Kabel TT dan peralatan listrik lainnya untuk menerima dan menyalurkan tenaga listrik/daya listrik. Busbar
  • 26. Transformator instrumen Trafo instrumen adalah perangkat yang memiliki akurasi yang cukup tinggi yang digunakan untuk mengubah level tegangan arus. Jenis trafo ini digunakan untuk mengukur besaran listrik seperti arus, tegangan, daya, frekuensi, dan faktor daya. Berfungsi untuk memutuskan hubungan tenaga listrik dalam keadaan gangguan maupun dalam keadaan berbeban dan proses ini harus dapat dilakukan dengan cepat. Pemutus Tegangan (PMT)
  • 27. Tansformator Tegangan Transformator Arus Transformator Tegangan adalah trafo satu fasa yang menurunkan tegangan tinggi menjadi tegangan rendah yang dapat diukur dengan Voltmeter yang berguna untuk indikator, relai dan alat sinkronisasi. Transformator Arus digunakan untuk pengukuran arus yang besarnya ratusan amper lebih yang mengalir pada jaringan tegangan tinggi. Jika arus yang mengalir pada tegangan rendah dan besarnya dibawah 5 amper, maka pengukuran dapat dilakukan secara langsung sedangkan untuk arus yang mengalir besar, maka harus dilakukan pengukuran secara tidak langsung dengan menggunakan trafo arus (sebutan untuk trafo pengukuran arus yang besar).
  • 28. Transformator Bantu Sakelar Pemisah (PMS) trafo yang digunakan untuk membantu beroperasinya secara keseluruhan gardu induk tersebut. Dan merupakan pasokan utama untuk alat-alat bantu seperti motor- motor listrik 3 fasa yang digunakan pada motor pompa sirkulasi minyak trafo beserta motor motor kipas pendingin. . Berfungsi untuk mengisolasikan peralatan listrik dari peralatan lain atau instalasi lain yang bertegangan. PMS ini boleh dibuka atau ditutup hanya pada rangkaian yang tidak berbeban.
  • 29. Sakelar Pentanahan Sakelar ini untuk menghubungkan kawat konduktor dengan tanah / bumi yang berfungsi untuk menghilangkan/mentanahkan tegangan induksi pada konduktor pada saat akan dilakukan perawatan atau pengisolasian suatu sistem. Berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan rangkaian pada saat berbeban (pada kondisi arus beban normal atau pada saat terjadi arus gangguan).. Sakelar Pemutus Tenaga (PMT)
  • 30. Kompensator Peralatan SCADA dan Telekomunikasi Kompensator didalam sistem Penyaluran tenaga Listrik disebut pula alat pengubah fasa yang dipakai untuk mengatur jatuh tegangan pada saluran transmisi atau transformator, dengan mengatur daya reaktif atau dapat pula dipakai untuk menurunkan rugi daya dengan memperbaiki faktor daya. Data yang diterima SCADA (Supervisory Control And Data Acquisition) interface dari berbagai masukan (sensor, alat ukur, relay, dan lain lain) baik berupa data digital dan data analog dan dirubah dalam bentuk data frekwensi tinggi (50 kHz sampai dengan 500 kHz) yang kemudian ditransmisikan bersama tenaga listrik tegangan tinggi. .
  • 31. Rele proteksi yaitu alat yang bekerja secara otomatis untuk mengamankan suatu peralatan listrik saat terjadi gangguan, menghindari atau mengurangi terjadinya kerusakan peralatan akibat gangguan dan membatasi daerah yang terganggu sekecil mungkin. Rele Proteksi dan Papan Alarm (Announciator)
  • 32. Dardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi Terbesar di Timur Indonesia PT PLN (Persero) telah merampungkan penambahan kapasitas dan pemberian tegangan perdana pada Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi atau GITET Wotu sebesar 250 MVA yang berlokasi di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. FUN FACT

Editor's Notes

  1. Gardu induk biasanya dapat ditemukan di pusat sistem kelistrikan suatu wilayah atau kota. Mereka sering ditempatkan di lokasi strategis yang mudah diakses, seperti dekat jalan raya utama atau di tepi jalan. Jika Anda bingung mencari gardu induk di suatu wilayah, Anda bisa menghubungi pihak PLN (Perusahaan Listrik Negara) setempat untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. Gardu Induk biasanya disingkat dengan GI adalah suatu instalasi yang terdiri dari rel daya, peralatan hubung bagi, transformator daya bersama perlengkapan-perlengkapannya (misal peralatan ukur, pengaman dll.), yang merupakan bagian dari suatu sistem tenaga listrik yang fungsinya sebagai berikut: Sebagai pusat penerimaan dan penyaluran tenaga/daya listrik sesuai dengan kebutuhan pada tegangan yang berbeda (menurunkan atau menaikkan tegangan sistem). Daya listrik dapat berasal dari pembangkit atau dari gardu induk lain. Sebagai pengukuran, pengawasan operasi serta pengaturan pengamanan sistem tenaga listrik (memutus atau menyambungkan jaringan listrik). Sebagai pengaturan daya ke gardu-gardu induk lain melalui tegangan tinggi dan gardu-gardu distribusi melalui feeder-feeder tegangan menengah (melayani beban listrik disekitar G.I.).
  2. Pemutus Tegangan Pemutus tenaga listrik dalam keadaan gangguan akan menimbulkan arus yang relatif besar, pada saat tersebut PMT bekerja sangat berat. Bila kondisi peralatan PMT menurun karena kurangnya pemeliharaan, sehingga tidak sesuai lagi kemampuan dengan daya yang di putuskannya, maka PMT tersebut akan dapat rusak (meledak).
  3. Trasformator Arus maka harus dilakukan pengukuran secara tidak langsung dengan menggunakan trafo arus (sebutan untuk trafo pengukuran arus yang besar). Disamping itu trafo arus berfungsi juga untuk pengukuran daya dan energi, pengukuran jarak jauh dan rele proteksi.
  4. Transformator Bantu Yang paling penting adalah sebagai pemasok utama sumber tenaga cadangan seperti sumber DC, dimana sumber DC ini merupakan sumber utama jika terjadi gangguan dan sebagai pasokan tenaga untuk proteksi sehingga proteksi tetap bekerja walaupun tidak ada pasokan arus AC.
  5. Saklar pemutus tegangan Pada waktu menghubungkan atau memutus beban, akan terjadi tegangan recovery yaitu suatu fenomena tegangan lebih dan busur api, oleh karena itu sakelar pemutus dilengkapi dengan media peredam busur api tersebut, seperti media udara dan gas SF6. 2. Saklar pentanahan Sakelar Pentanahan ini dibuka dan ditutup hanya apabila sistem dalam keadaan tidak bertegangan (PMS dan PMT sudah membuka).
  6. Kompensator Alat tersebut ada yang berputar dan ada yang stationer, yang berputar adalah kondensator sinkron dan kondensator asinkron, sedangkan yang stationer adalah kondensator statis atau kapasitor shunt dan reaktor shunt. 2. Peralatan SCADA . Data frekwensi tinggi yang dikirimkan tidak bersifat kontinyu tetapi secara paket per satuan waktu. Dengan kata lain berfungsi sebagai sarana komunikasi suara dan komunikasi data serta tele proteksi dengan memanfaatkan penghantarnya dan bukan tegangan yang terdapat pada penghantar tersebut. Oleh sebab itu bila penghantar tak bertegangan maka Power Line Carrier (PLC) akan tetap berfungsi asalkan penghantar tersebut tidak terputus. Dengan demikian diperlukan peralatan yang berfungsi memasukkan dan mengeluarkan sinyal informasi dari energi listrik di ujung-ujung penghantar.
  7. Rele Proteksi dan Papan Alarm Kesemua manfaat tersebut akan memberikan pelayanan penyaluran tenaga listrik dengan mutu dan keandalan yang tinggi. Sedangkan papan alarm atau announciator adalah sederetan nama-nama jenis gangguan yang dilengkapi dengan lampu dan suara sirine pada saat terjadi gangguan, sehingga memudahkan petugas untuk mengetahui rele proteksi yang bekerja dan jenis gangguan yang terjadi.