Jaringan Tegangan Menengah (JTM) atau sering disebut jaringan distribusi primer adalah suatu bagian daripada system tenaga Listrik antara gardu I duk dan gardu distribusi. Dalam penyaluran tenaga Listrik pada jaringan distribusi primer menggunakan 3 system saluran diantaranya saluran udara (SUTM), saluran kabel udara (SKUTM) dan saluran kabel tanah (SKTM). Adapun standar tegangan menegah sebagai tegangan operasi yang digunakan di Indonesia adalah 20 Kv.
3. DESKRIPSIUMUMJTM
Jaringan Tegangan Menengah (JTM) atau sering
disebut jaringan distribusi primer adalah suatu
bagian daripada system tenaga Listrik antara gardu
I duk dan gardu distribusi. Dalam penyaluran
tenaga Listrik pada jaringan distribusi primer
menggunakan 3 system saluran diantaranya
saluran udara (SUTM), saluran kabel udara
(SKUTM) dan saluran kabel tanah (SKTM). Adapun
standar tegangan menegah sebagai tegangan
operasi yang digunakan di Indonesia adalah 20 Kv.
3
5. Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM)
Saluran udara tegangan menengah (SUTM)
adalah sebagai konstruksi termurah untuk
penyaluran tenaga Listrik pada daya yang sama
konsumen jaringan tegangan menengah yang
digunakan di Indonesia. Ciri utama jaringan ini
adalah penggunaan penghantar telanjang yang
ditopang dengan isolator pada tiang besi/beton.
Penggunaan penghantar telanjang dengan
sendirinya harus diperhatikan factor yang terkait
dengan keselamatan ketenaga listrikan seperti
jarak aman minimum yang harus dipenuhi
penghantar bertegangan 20 kV tersebut antar fase
atau bangunan atau dengan tanaman atau dengan
jangkauan manusia
5
6. Saluran Kabek Udara Tegangan Menegah
(SKUTM)
Untuk lebih meningkatkan keamanan dan keandalan
penyaluran tenaga listrik, penggunaan penghantar
telanjang atau penghantar berisolasi setengah pada
konstruksi jaringan saluran udara tegangan menengah 20
KV, dapat juga digantikan dengan konstruksi penghantar
berisolasi penuh yang dipilin. Isolasi
penghantar tiap fasa tidak perlu di lindungi dengan
pelindung mekanis. Berat kabel pilin menjadi pertimbangan
terhadap pemilihan kekuatan beban kerja tiang beton
penopangnya (PT. PLN Persero, 2010:4). Saluran kabel
udara tegangan menengah adalah saluran udara tegangan
menengah yang menggunakan kabel sebagai sarana
penghantar. Terdapat dua jenis kabel yang dipakai (PT. PLN
Persero, 2010:15) :
a. Kabel udara dengan ketahanan isolator 6 kV/half
insulated-
AAAC-S yang berukuran 150 mm2 dan 70 mm2
b. Kabel udara dengan ketahanan isolator penuh / 24
kV/ fasa- fasa dari jenis NFA2XSEY-T, berukuran
(3x150 Al+90 SE) dan (3x70 Al+70 SE).
6
7. Saluran Kabel Tanah Tegangan Menengah
(SKTM)
Konstruksi SKTM ini adalah konstruksi yang aman dan
andal untuk mendistribusikan tenaga listrik tegangan
menengah, tetapi relatif lebih mahal untuk penyaluran
daya yang sama. Keadaan ini dimungkinkan dengan
konstruksi isolasi penghantar per fasa dan pelindung
mekanis yang dipersyaratkan. Padarentang biaya yang
diperlukan, konstruksi ditanam langsung adalah
termurah dibandingkan dengan penggunaan konduit
atau bahkan tunneling (terowongan beton).
Penggunaan saluran kabel bawah tanah tegangan
menengah (SKTM) sebagai jaringan utama
pendistribusian tenaga listrik adalah sebagai upaya
utama peningkatan kwalitas pendistribusian.
Dibandingkan dengan SUTM, penggunaan SKTM akan
memperkecil resiko kegagalan operasi akibat factor
eksternal/meningkatkan keamanan ketenagalistrikan (PT.
PLN Persero, 2010:4).
8. 1. ACSR, merupakan hantaran udara yang pada umumnya digunakan untuk
menghantarkan arus pada tegangan 500 kv (tegangan ekstra tinggi) atau pada
tegangan 150 kv (tegangan tinggi) dari pusat pembangkit ke gardu induk atau gardu
distribusi.
2. Kabel xlpe tegangan menengah atau hantaran udara (aac, aaac, aaac-s), dapat
digunakan untuk menghantarkan arus dengan tegangan 6 kv-30 kv dari gardu induk
atau gardu distribusi ke gardu sub distribusi atau gardu konsumen (besar) seperti
industri.
3. Kabel xlpe dan kabel pvc tegangan rendah, dapat digunakan untuk menghantarkan arus
dengan tegangan 500 v-3 kv dari gardu sub distribusi ke pelanggan. Agar energi listrik
yang diproduksi di pusat-pusat pembangkit dapat dinikmati / dikonsumsi. Kabel
mempunyai fungsi / peran yang sangat vital. Tanpa kabel, energi listrik yang diproduksi
pusat-pusat pembangkit tidak dapat sampai ke pelanggan.
8
9. MarketOpportunityOption2
Pada jaringan SUTM, Isolator pengaman pengantar bertengan dengan tiang penopang/travers dibedakan
untuk jenis konstruksinya adalah
Pin post
isolator
Line post
isolator
Pin
isolator
9
10. GrowthStrategy
How will we scale in the
future
Phase
1
Month,
Year
• Lorem ipsum dolor sit
amet, consectetur
adipiscing elit.
• Etiam aliquet eu mi quis
lacinia. Ut fermentum a
magna ut eleifend.
Integer convallis suscipit
ante eu varius.
Phase
2
Month,
Year
• Lorem ipsum dolor sit
amet, consectetur
adipiscing elit.
• Etiam aliquet eu mi quis
lacinia. Ut fermentum a
magna ut eleifend.
Integer convallis suscipit
ante eu varius.
Phase
3
Month,
Year
• Lorem ipsum dolor sit
amet, consectetur
adipiscing elit.
• Etiam aliquet eu mi quis
lacinia. Ut fermentum a
magna ut eleifend.
Integer convallis suscipit
ante eu varius.
10
13. Gangguanpadajaringanteganganmenengah
Gangguan hubung singkat
• Gangguan hubung singkat dapat terjadi
antar fase (3 fase atau 2 fase) atau 1 fase
ketanah dan sifatnya bisa temporer atau
permanen.
• Gangguan permanen : Hubung singkat pada
kabel,
belitan trafo,generator, (tembusnya isolasi)
• Gangguan temporer : flashover karena
sambaran petir, flashover degan pohon,
tertiup angin
Gangguan beban lebih
Gangguan beban lebih terjadi karena
pembebanan system distribusi yang melebihi
kapasitas system terpasang. Gangguan ini
sebenarnya bukan gangguan murni, tetapi bila
dibiarkan terus- menerus berlangsung dapat
merusak peralatan
13
14. GANGGUAN TEGANGAN LEBIH
Gangguan tegangan lebih trmasuk ganguan yang sering terjadi pada saluran
distribusi. Berdasarkan penyebabnya maka gangguan tegangan lebih ini dapat
dikelompokkan atas dua hal inji, yaitu :
Tegangan lebih power frekuensi
Tegangan lebih surja
14
17. AUG SEP OCT NOV DEC JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC JAN FEB MAR APR MA
Y
20YY 20YY
Tri
a
Month,
ls
20YY
Timeline
Our two-year action
plan
Legislation
Month, 20YY
Marketing
Month, 20YY
Investment
Month, 20YY
Procurement
Month, 20YY
Launch
Month, 20YY
17
18. Financials
Year 1 Year 2 Year 3
Detailers 5,000 40,000 160,000
Users 50,000 400,000 1 600,000
Sales 500,000 4 000,000 16 000,000
Average Price per Sale 75 80 90
Revenue @ 15% 5 625,000 48 000,000 216 000,000
• Cost of Revenue 0 0 0
Gross Profit 5 625,000 48 000,000 216 000,000
Expenses
• Sales & Marketing 5 062,500 38 400,000 151 200,000 70%
• Customer Service 1 687,500 9 600,000 21 600,000 10%
• Product Development 562,500 2 400,000 10 800,000 5%
• Research 281,250 2 400,000 4 320,000 2%
Total Expenses 7 593,750 52 800,000 187 920,000
EBIT -1968,750 -4800,000 28080,000 13%
18
19. Team
Mirjam
Nils
COO
Lorem ipsum dolor sit amet,
consectetur adipiscing elit.
Etiam aliquet eu mi quis
lacinia. Ut fermentum a magna
ut eleifend. Integer convallis
suscipit ante eu varius.
Victoria
Lindqvist
COB
Lorem ipsum dolor sit amet,
consectetur adipiscing elit.
Etiam aliquet eu mi quis
lacinia. Ut fermentum a magna
ut eleifend. Integer convallis
suscipit ante eu varius.
Angelica
Astrom
CFO
Lorem ipsum dolor sit amet,
consectetur adipiscing elit.
Etiam aliquet eu mi quis
lacinia. Ut fermentum a magna
ut eleifend. Integer convallis
suscipit ante eu varius.
19