SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
M. FADEL M. B. ( 442 14 014 )
MUH. FACHRIYADI H. ( 442 14 005 )
SITI ASTRIJAH A. ( 442 14 007 )
ARMAN JAYA ( 442 14 009 )
M. FADEL M. B. ( 442 14 014 )
MUH. FACHRIYADI H. ( 442 14 005 )
SITI ASTRIJAH A. ( 442 14 007 )
ARMAN JAYA ( 442 14 009 )
Pembimbing: Ir. Makmur Saini. MT, P.hD
Merupakan sub sistem dari sistem penyaluran (transmisi)
tenaga listrik, atau merupakan satu kesatuan dari sistem
penyaluran (transmisi).
Untuk sarana telekomunikasi (pada umumnya untuk internal PLN),
dikenal dengan istilah SCADA.
Memutus atau menyambungkan jaringan listrik
Melayani beban listrik disekitar GI
Untuk pengukuran, pengawasan operasi serta pengamanan dari sistem
tenaga listrik.
Mentransformasikan daya listrik
Gardu Induk
dengan isolasi
SF6 (GIS).
Gardu induk
konvensional
dengan isolasi
udara.
PMT (Pemutus Tenaga)
Pemisah (PMS)
Transformator Tenaga
Transformator Arus (CT)
Transformator Tegangan (PT)
NGR (Netral Grounding Resistor)
Komponen-komponen pada Gardu induk
Circuit Breaker
Lightning Arrester
Busbar
Trafo daya
Trafo CT/PT
Neutral Grounding Resistor
Dissconnecting Switch (PMS & PMT)
Earthing Switch
Wafe Trap
Switchgear
Isolator
Konduktor kawat telanjang
• Menyalurkan energy listrik dari GI ke GI lain
• Menyalurkan energy listrik dari GI ke trafo distribusi
• Membagi penyaluran daya pada GI dan Panel
Kabel
• pada gardu induk digunakan untuk menyalurkan
energi listrik dari trafo daya ke panel kontrol dan dari
panel kontrol ke jaringan distribusi hantaran udara
Titik pertemuan atau
hubungan antara trafo-trafo
tenaga, Saluran Udara
Tegangan Tinggi, Saluran
Kabel Tegangan Tinggi dan
peralatan lain untuk
menerima dan menyalurkan
tenaga listrik/daya
listrik. Bahan dari rel terbuat
dari bahan tembaga (bar
copper atau hollow
conductor).
Reldaya
Tunggal
Memerlukan peralatan
dan ruang yang sedikit,
lebih ekonomis
Jika terdapat gangguan
maka system pelayanan
listrik akan terputus.
Reldaya
Ganda
Daya yang disalurkan
lebih besar disbanding
pada rel tunggal
Jika terdapat gangguan
di salah satu rel maka
pelayanan listrik dapat
Fungsi Isolator sebagai pengaman manusia, pengaman peralatan, dan pemisah
konduktor
Bushing adalah isolator yang digunakan untuk mengisolir badan suatu peralatan
dengan konduktor bertegangan tinggi yang menerobos badan peralatan tersebut.
Isolator pin
Jaringan distribusi
tegangan
menengah sebagai
penyangga
konduktor
Isolator post
Pada tegangan
tinggi untuk
digunakan pada
tiang-tiang
pendukung dan
tiang sudut
distribusi hantaran
udara.
Isolator pin-post
Pada jaringan
distribusi hantaran
udara tegangan
menengah,
dipasang pada
tiang yang
mengalami gaya
tekuk
Terdiri atas piringan-
piringan isolator. Jumlah
piringan tergantung pada
tegangannya.
• Memperkecil bahaya resiko adanya
arus yang besar, baik untuk peralatan
terlebih manusia.
• Memperkecil rating/dimensi alat ukur
• Proses pemgukuran dapat dilakukan
secara langsung.
• Hasil deteksi/pengukuran lebih
mendekati ketelitian yang tepat/akurat.
Mentransformasikan harga arus
dan tegangan pada harga daya
dan frekuensi tetap (sama)
Perlengkapan Pendukung
Trafo Daya :
• Relay-relay pengaman
• Circuit Breaker
• Disconnecting Switch
• Arrester
• Sistem Pentanahan
• Instrument pengukuran
Fungsi dari trafo tegangan
antara lain :
• Mentransformasikan besaran tegangan
sistem dari yang tinggi ke besaran
tegangan listrik yang lebih rendah
sehingga dapat digunakan untuk
peralatan proteksi dan pengukuran
yang lebih aman, akurat dan teliti.
• Mengisolasi bagian primer yang
tegangannya sangat tinggi dengan
bagian sekunder yang tegangannya
rendah untuk digunakan sebagai sistm
proteksi dan pengukuran peralatan
dibagian primer.
Disconnecting Switch
Berfungsi sebagai pemisah atau penghubung instalasi listrik 20 kV.
Pemisah hanya dapat dioperasikan dalam keadaan tidak berbeban.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi :
1. Mempunyai kapasitas arus nominal 15% diatas arus beban penuh.
2. Harus sanggup menahan tegangan nominal hingga tegangan 10%
diatas gangguan nominal.
3. Dalam keadaan tertutup harus mampu menahan momentary current
pada waktu terjadi hubung singkat.
4. Dapat menahan timbulnya beban termis ketika terjadi hubung singkat.
Skema tutup buka sakelar
pemisah
Relay Pengaman
Fungsi – fungsi relay :
1. Relay digunakan untuk menjalankan Fungsi Logika (Logic
Function)
2. Relay digunakan untuk memberikan Fungsi penundaan waktu
(Time Delay Function)
3. Relay digunakan untuk mengendalikan Sirkuit Tegangan tinggi
dengan bantuan dari Signal Tegangan rendah.
4. Ada juga Relay yang berfungsi untuk melindungi Motor ataupun
komponen lainnya dari kelebihan Tegangan ataupun hubung
singkat (Short).
suatu alat/komponen elektro mekanik yang
digunakan untuk mengoperasikan seperangkat
kontak saklar, dengan memanfaatkan tenaga
listrik sebagai sumber energinya. Dengan
memanfaatkan lilitan atau coil (koil) berintikan
besi yang dialiri arus listrik, tentunya akan
menghasilkan medan magnet pada ujung inti besi
apa bila koil dialiri arus listrik.
Grounding (NGR)
• Adalah tahanan yang dipasang antara titik
neutral trafo dengan pentanahan dimana
berfungsi untuk memperkecil arus gangguan
yang terjadi sehingga diperlukan proteksi yang
praktis dan tidak terlalu mahal karena
karakteristik rele dipengaruhi oleh sistem
pentanahan titik neutral.
• NGR atau Resistance Pentanahan Trafo, yaitu
resistance yang dipasang pada titik neutral
trafo yang dihubungkan Y ( bintang ). NGR
biasanya dipasang pada titik netral trafo 70 kV
atau 20 KV, sedangkan pada titik neutral trafo
150 KV dan 500 KV digrounding langsung (
Lightning arrester
Pada keadaan normal arrester berlaku sebagai
isolator, bila timbul tegangan surja alat ini bersifat
sebagai konduktor yang tahanannya relatif rendah,
sehingga dapat mengalirkan arus yang tinggi ke tanah.
Setelah surja hilang, arrester harus dapat dengan
cepat kembali menjadi isolasi. Arrester melindungi
peralatan listrik pada sistem jaringan terhadap
tegangan lebih yang disebabkan petir atau surja
hubung, maka pada umumnya arrester dipasang pada
ujung SUTT yang memasuki Gardu Induk. Di Gardu
Induk besar adakalanya pada trafo dipasang arrester
untuk menjamin terlindungnya trafo dan peralatan
lainnya dari tegangan lebih tersebut.
 DEFINISI
 Wave trap adalah suatu peralatan yang
merupakan rangkaian resonansi yang
dipasang secara seri pada saluran
transmisi dan berfungsi menyaring arus
frekuensi tinggi yang datang dari stasiun
lawan maupun dari pancaran stasiun
sendiri.
 FUNGSI
 untuk mencegah masuknya frekuensi
tinggi (sinyal telekomunikasi) dan
melewatkan frekuensi rendah (energi
listrik) ke dalam instalasi tenaga listrik
atau dengan kata lain adalah LPF (Low
Pass Filter).
GI_Komponen

More Related Content

What's hot

Teori kegagalan isolasi
Teori kegagalan isolasiTeori kegagalan isolasi
Teori kegagalan isolasisevirarh
 
1. KONSTRUKSI GARDU DISTRIBUSI.ppt
1.  KONSTRUKSI GARDU DISTRIBUSI.ppt1.  KONSTRUKSI GARDU DISTRIBUSI.ppt
1. KONSTRUKSI GARDU DISTRIBUSI.pptWaiChi1
 
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrikpprawira11
 
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga ListrikGangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrikderrydwipermata
 
12.buku pedoman lightning arrester
12.buku pedoman lightning arrester12.buku pedoman lightning arrester
12.buku pedoman lightning arresteradiskurnia std
 
PPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSI
PPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSIPPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSI
PPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSIHastih Leo
 
PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1
PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1
PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1Maulana Ilham Saputra
 
Teknik tegangan tinggi DC
Teknik tegangan tinggi DCTeknik tegangan tinggi DC
Teknik tegangan tinggi DCedofredikaa
 

What's hot (20)

GARDU DISTRIBUSI
GARDU DISTRIBUSIGARDU DISTRIBUSI
GARDU DISTRIBUSI
 
Teori kegagalan isolasi
Teori kegagalan isolasiTeori kegagalan isolasi
Teori kegagalan isolasi
 
1. KONSTRUKSI GARDU DISTRIBUSI.ppt
1.  KONSTRUKSI GARDU DISTRIBUSI.ppt1.  KONSTRUKSI GARDU DISTRIBUSI.ppt
1. KONSTRUKSI GARDU DISTRIBUSI.ppt
 
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik
 
GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK  GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK
 
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
 
Gardu induk
Gardu indukGardu induk
Gardu induk
 
PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS
PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS
PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS
 
JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)
JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)
JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)
 
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga ListrikGangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
 
GARDU INDUK TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK TENAGA LISTRIK GARDU INDUK TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK TENAGA LISTRIK
 
12.buku pedoman lightning arrester
12.buku pedoman lightning arrester12.buku pedoman lightning arrester
12.buku pedoman lightning arrester
 
Filosofi proteksi
Filosofi proteksiFilosofi proteksi
Filosofi proteksi
 
PPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSI
PPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSIPPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSI
PPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSI
 
SWITCH GEAR PADA SISTEM TENAGA LISTRIK
SWITCH GEAR  PADA  SISTEM TENAGA LISTRIK SWITCH GEAR  PADA  SISTEM TENAGA LISTRIK
SWITCH GEAR PADA SISTEM TENAGA LISTRIK
 
JARINGAN TEGANGAN RENDAH ( JTR)
JARINGAN TEGANGAN RENDAH ( JTR)JARINGAN TEGANGAN RENDAH ( JTR)
JARINGAN TEGANGAN RENDAH ( JTR)
 
Switchgear Tenaga Listrik
Switchgear  Tenaga Listrik Switchgear  Tenaga Listrik
Switchgear Tenaga Listrik
 
PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1
PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1
PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1
 
Teknik tegangan tinggi DC
Teknik tegangan tinggi DCTeknik tegangan tinggi DC
Teknik tegangan tinggi DC
 
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
 

Similar to GI_Komponen (20)

Switchgear,
Switchgear,Switchgear,
Switchgear,
 
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIKGARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
 
GITET 500 kV PEDAN.pptx
GITET 500 kV PEDAN.pptxGITET 500 kV PEDAN.pptx
GITET 500 kV PEDAN.pptx
 
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIK
 
GARDU INDUK KONVENSIONAL
GARDU INDUK KONVENSIONAL GARDU INDUK KONVENSIONAL
GARDU INDUK KONVENSIONAL
 
GARDU INDUK KONVENSOINAL
GARDU INDUK KONVENSOINAL GARDU INDUK KONVENSOINAL
GARDU INDUK KONVENSOINAL
 
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
 
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
 
Gardu Induk Konvensional
Gardu Induk KonvensionalGardu Induk Konvensional
Gardu Induk Konvensional
 
GARDU DISTRIBUSI
 GARDU DISTRIBUSI  GARDU DISTRIBUSI
GARDU DISTRIBUSI
 
listrik
listriklistrik
listrik
 
9 Sistem Pentanahan
9 Sistem Pentanahan9 Sistem Pentanahan
9 Sistem Pentanahan
 
Jaringan tegangan menengah
Jaringan tegangan menengahJaringan tegangan menengah
Jaringan tegangan menengah
 
3251440.ppt
3251440.ppt3251440.ppt
3251440.ppt
 
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIKGARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
 
Switch gear presentation
Switch gear presentationSwitch gear presentation
Switch gear presentation
 
636 1411-1-sm
636 1411-1-sm636 1411-1-sm
636 1411-1-sm
 
Listrik
ListrikListrik
Listrik
 
GARDU INDUK TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK TENAGA LISTRIK GARDU INDUK TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK TENAGA LISTRIK
 
Sptl 1
Sptl 1Sptl 1
Sptl 1
 

More from Politeknik Negeri Ujung Pandang

Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptxMateri Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptxPoliteknik Negeri Ujung Pandang
 
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR)  SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR)  SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIKPoliteknik Negeri Ujung Pandang
 
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIKPoliteknik Negeri Ujung Pandang
 

More from Politeknik Negeri Ujung Pandang (20)

Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptxMateri Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
 
SISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIKSISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIK
 
GARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
GARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK  150 kVGARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK  150 kV
GARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
 
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kVGARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
 
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)
 
SISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIKSISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIK
 
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kV
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kVJARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kV
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kV
 
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 kv/380 V/220V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK  20 kv/380 V/220VGARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK  20 kv/380 V/220V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 kv/380 V/220V
 
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR)  SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR)  SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
 
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIKSISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
 
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIKGAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
 
OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)
OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)
OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)
 
SISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIK
SISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIKSISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIK
SISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIK
 
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 VGARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 V
 
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
 
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIASISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIA
 
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIKGAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
 
SISTEM OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK INDONESIASISTEM OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK INDONESIA
 
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK INDONESIASISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK INDONESIA
 
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KVJARINGAN TEGANGAN MENENGAH SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV
 

Recently uploaded

PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxHamidNurMukhlis
 
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfVardyFahrizal
 
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranMateri Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranSintaMarlina3
 
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industririzwahyung
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx185TsabitSujud
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxdjam11
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxYehezkielAkwila3
 
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxarifyudianto3
 

Recently uploaded (9)

PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
 
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
 
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranMateri Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
 
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
 
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
 

GI_Komponen

  • 1. M. FADEL M. B. ( 442 14 014 ) MUH. FACHRIYADI H. ( 442 14 005 ) SITI ASTRIJAH A. ( 442 14 007 ) ARMAN JAYA ( 442 14 009 ) M. FADEL M. B. ( 442 14 014 ) MUH. FACHRIYADI H. ( 442 14 005 ) SITI ASTRIJAH A. ( 442 14 007 ) ARMAN JAYA ( 442 14 009 ) Pembimbing: Ir. Makmur Saini. MT, P.hD
  • 2. Merupakan sub sistem dari sistem penyaluran (transmisi) tenaga listrik, atau merupakan satu kesatuan dari sistem penyaluran (transmisi).
  • 3. Untuk sarana telekomunikasi (pada umumnya untuk internal PLN), dikenal dengan istilah SCADA. Memutus atau menyambungkan jaringan listrik Melayani beban listrik disekitar GI Untuk pengukuran, pengawasan operasi serta pengamanan dari sistem tenaga listrik. Mentransformasikan daya listrik
  • 4. Gardu Induk dengan isolasi SF6 (GIS). Gardu induk konvensional dengan isolasi udara.
  • 5. PMT (Pemutus Tenaga) Pemisah (PMS) Transformator Tenaga Transformator Arus (CT) Transformator Tegangan (PT) NGR (Netral Grounding Resistor)
  • 6.
  • 7.
  • 8.
  • 9.
  • 10.
  • 11. Komponen-komponen pada Gardu induk Circuit Breaker Lightning Arrester Busbar Trafo daya Trafo CT/PT Neutral Grounding Resistor Dissconnecting Switch (PMS & PMT) Earthing Switch Wafe Trap Switchgear Isolator
  • 12.
  • 13. Konduktor kawat telanjang • Menyalurkan energy listrik dari GI ke GI lain • Menyalurkan energy listrik dari GI ke trafo distribusi • Membagi penyaluran daya pada GI dan Panel Kabel • pada gardu induk digunakan untuk menyalurkan energi listrik dari trafo daya ke panel kontrol dan dari panel kontrol ke jaringan distribusi hantaran udara
  • 14. Titik pertemuan atau hubungan antara trafo-trafo tenaga, Saluran Udara Tegangan Tinggi, Saluran Kabel Tegangan Tinggi dan peralatan lain untuk menerima dan menyalurkan tenaga listrik/daya listrik. Bahan dari rel terbuat dari bahan tembaga (bar copper atau hollow conductor).
  • 15. Reldaya Tunggal Memerlukan peralatan dan ruang yang sedikit, lebih ekonomis Jika terdapat gangguan maka system pelayanan listrik akan terputus. Reldaya Ganda Daya yang disalurkan lebih besar disbanding pada rel tunggal Jika terdapat gangguan di salah satu rel maka pelayanan listrik dapat
  • 16. Fungsi Isolator sebagai pengaman manusia, pengaman peralatan, dan pemisah konduktor Bushing adalah isolator yang digunakan untuk mengisolir badan suatu peralatan dengan konduktor bertegangan tinggi yang menerobos badan peralatan tersebut.
  • 17. Isolator pin Jaringan distribusi tegangan menengah sebagai penyangga konduktor Isolator post Pada tegangan tinggi untuk digunakan pada tiang-tiang pendukung dan tiang sudut distribusi hantaran udara. Isolator pin-post Pada jaringan distribusi hantaran udara tegangan menengah, dipasang pada tiang yang mengalami gaya tekuk
  • 18. Terdiri atas piringan- piringan isolator. Jumlah piringan tergantung pada tegangannya.
  • 19. • Memperkecil bahaya resiko adanya arus yang besar, baik untuk peralatan terlebih manusia. • Memperkecil rating/dimensi alat ukur • Proses pemgukuran dapat dilakukan secara langsung. • Hasil deteksi/pengukuran lebih mendekati ketelitian yang tepat/akurat.
  • 20. Mentransformasikan harga arus dan tegangan pada harga daya dan frekuensi tetap (sama) Perlengkapan Pendukung Trafo Daya : • Relay-relay pengaman • Circuit Breaker • Disconnecting Switch • Arrester • Sistem Pentanahan • Instrument pengukuran
  • 21. Fungsi dari trafo tegangan antara lain : • Mentransformasikan besaran tegangan sistem dari yang tinggi ke besaran tegangan listrik yang lebih rendah sehingga dapat digunakan untuk peralatan proteksi dan pengukuran yang lebih aman, akurat dan teliti. • Mengisolasi bagian primer yang tegangannya sangat tinggi dengan bagian sekunder yang tegangannya rendah untuk digunakan sebagai sistm proteksi dan pengukuran peralatan dibagian primer.
  • 22. Disconnecting Switch Berfungsi sebagai pemisah atau penghubung instalasi listrik 20 kV. Pemisah hanya dapat dioperasikan dalam keadaan tidak berbeban. Syarat-syarat yang harus dipenuhi : 1. Mempunyai kapasitas arus nominal 15% diatas arus beban penuh. 2. Harus sanggup menahan tegangan nominal hingga tegangan 10% diatas gangguan nominal. 3. Dalam keadaan tertutup harus mampu menahan momentary current pada waktu terjadi hubung singkat. 4. Dapat menahan timbulnya beban termis ketika terjadi hubung singkat.
  • 23. Skema tutup buka sakelar pemisah
  • 24. Relay Pengaman Fungsi – fungsi relay : 1. Relay digunakan untuk menjalankan Fungsi Logika (Logic Function) 2. Relay digunakan untuk memberikan Fungsi penundaan waktu (Time Delay Function) 3. Relay digunakan untuk mengendalikan Sirkuit Tegangan tinggi dengan bantuan dari Signal Tegangan rendah. 4. Ada juga Relay yang berfungsi untuk melindungi Motor ataupun komponen lainnya dari kelebihan Tegangan ataupun hubung singkat (Short). suatu alat/komponen elektro mekanik yang digunakan untuk mengoperasikan seperangkat kontak saklar, dengan memanfaatkan tenaga listrik sebagai sumber energinya. Dengan memanfaatkan lilitan atau coil (koil) berintikan besi yang dialiri arus listrik, tentunya akan menghasilkan medan magnet pada ujung inti besi apa bila koil dialiri arus listrik.
  • 25. Grounding (NGR) • Adalah tahanan yang dipasang antara titik neutral trafo dengan pentanahan dimana berfungsi untuk memperkecil arus gangguan yang terjadi sehingga diperlukan proteksi yang praktis dan tidak terlalu mahal karena karakteristik rele dipengaruhi oleh sistem pentanahan titik neutral. • NGR atau Resistance Pentanahan Trafo, yaitu resistance yang dipasang pada titik neutral trafo yang dihubungkan Y ( bintang ). NGR biasanya dipasang pada titik netral trafo 70 kV atau 20 KV, sedangkan pada titik neutral trafo 150 KV dan 500 KV digrounding langsung (
  • 26. Lightning arrester Pada keadaan normal arrester berlaku sebagai isolator, bila timbul tegangan surja alat ini bersifat sebagai konduktor yang tahanannya relatif rendah, sehingga dapat mengalirkan arus yang tinggi ke tanah. Setelah surja hilang, arrester harus dapat dengan cepat kembali menjadi isolasi. Arrester melindungi peralatan listrik pada sistem jaringan terhadap tegangan lebih yang disebabkan petir atau surja hubung, maka pada umumnya arrester dipasang pada ujung SUTT yang memasuki Gardu Induk. Di Gardu Induk besar adakalanya pada trafo dipasang arrester untuk menjamin terlindungnya trafo dan peralatan lainnya dari tegangan lebih tersebut.
  • 27.  DEFINISI  Wave trap adalah suatu peralatan yang merupakan rangkaian resonansi yang dipasang secara seri pada saluran transmisi dan berfungsi menyaring arus frekuensi tinggi yang datang dari stasiun lawan maupun dari pancaran stasiun sendiri.  FUNGSI  untuk mencegah masuknya frekuensi tinggi (sinyal telekomunikasi) dan melewatkan frekuensi rendah (energi listrik) ke dalam instalasi tenaga listrik atau dengan kata lain adalah LPF (Low Pass Filter).

Editor's Notes

  1. Gardu Induk merupakan simpul didalam sistem tenaga listrik, yang terdiri dari susunan dan rangkaian sejumlah perlengkapan yang dipasang menempati suatu lokasi tertentu untuk menerima dan menyalurkan tenaga listrik, menaikkan dan menurunkan tegangan sesuai dengan tingkat tegangan kerjanya, tempat melakukan kerja switching rangkaian suatu sistem tanaga listrik dan untuk menunjang keandalan sistem tenaga listrik terkait.
  2. Diagram satu garis adalah suatu diagram listrik pada gardu induk yang berisi penjelasan secara umum tentang letak, jenis peralatan gardu induk seperti rel (busbar), pemisah (PMS), pemutus (PMT), PMS tanah, Trafo arus (CT), trafo tegangan (PT), Lightning Arrester (LA), trafo tenaga dll.
  3. Gardu induk ini disuplai dari 4 transmission line. Menggunakan gardu induk 2 busbar untuk meningkatkan keandalan. Saya ambil contoh line 1. masuk menuju bus 1. pada pt v phase terukur sebesar 150kv yang terbaca sebesar 100v. Kemudian ada lightning arretster yang mampu menahan arus transies sebesar 10kA
  4. Sebagai standarisasi besaran tegangan sekunder (100, 100/√3, 110/√3 dan 110 volt) untuk keperluan peralatan sisi sekunder.  Memiliki 2 kelas, yaitu kelas proteksi (3P, 6P) dan kelas pengukuran (0,1; 0,2; 0,5;1;3).  
  5. sebuah Besi (Iron Core) yang dililit oleh sebuah kumparan Coil yang berfungsi untuk mengendalikan Besi tersebut. Apabila Kumparan Coil diberikan arus listrik, maka akan timbul gaya Elektromagnet yang kemudian menarik Armature untuk berpindah dari Posisi sebelumnya (NC) ke posisi baru (NO) sehingga menjadi Saklar yang dapat menghantarkan arus listrik di posisi barunya (NO). Posisi dimana Armature tersebut berada sebelumnya (NC) akan menjadi OPEN atau tidak terhubung. Pada saat tidak dialiri arus listrik, Armature akan kembali lagi ke posisi Awal (NC). Coil yang digunakan oleh Relay untuk menarik Contact Poin ke Posisi Close pada umumnya hanya membutuhkan arus listrik yang relatif kecil.
  6. Diperlukan proteksi yang praktis dan biasanya tidak terlalu mahal, karena karakteristik relay dipengaruhi oleh sistem pentanahan neutral. Komponen yang dipasang antara titik neutral trafo dengan pentanahan. Berfungsi untuk memperkecil arus gangguan yang terjadi.
  7. Karena wave trap dipasang seri dengan kawat saluran udara tegangan tinggi, maka harus mampu dialiri arus listrik yang sesuai dengan kemampuan arus dari kawat tersebut. Selain itu juga harus tahan terhadap tekanan-tekanan baik berupa panas maupun mekanis yang timbul karena mengalirnya arus kerja yang besar atau karena adanya arus hubung singkat yang mungkin terjadi.