SlideShare a Scribd company logo
1 of 44
LOGO
GITET 500 kV
PEDAN
Sejarah GITET 500 Kv PEDAN
 Awalnya PT PLN (Persero) Gardu Induk Pedan
merupakan bagian dari Pembangkitan dan Penyaluran
PT PLN (Persero) UPT Ungaran untuk memenuhi
kebutuhan listrik di Jawa - Bali.
 PT PLN (Persero) Gardu Induk Pedan dibangun pada
tahun 1997 dan selesai tahun 2000. Pada 25 September
2000 Gardu Induk ini resmi dioperasikan untuk
mengatasi kebutuhan listrik di jalur selatan yaitu Paiton –
Kediri – Klaten selanjutnya jaringan diteruskan ke
Tasikmalaya hingga Depok.
Diagram Garis Tunggal
Lanjutan
Peralatan Utama Sub Station
Current Transformer (CT)
1
Interbus Transformer
2
Lightning Arrester (LA)
3
Circuit Breaker / Pemutus tenaga (CB/PMT)
4
Potential Transformer (PT)
5
Disconnecting Switch / Pemisah (DS/PMS)
6
Reactor
7
Capacitive Voltage Transformer (CVT)
8
Trafo 150kv - 20 kV
9
Line Trap (LT)
10
Current Transformer (CT)
Fungsi dari trafo arus adalah:
 Mengkonversi besaran arus
pada sistem tenaga listrik dari
besaran primer menjadi
besaran sekunder untuk
keperluan pengukuran sistem
metering dan proteksi
 Mengisolasi rangkaian
sekunder terhadap rangkaian
primer, sebagai pengamanan
terhadap manusia yang
melakukan pengukuran
(pemeliharaan).
 Standarisasi besaran
sekunder, untuk arus nominal
1 Ampere dan 5 Ampere.
Interbus Transformer
Daya berkapasitas besar dialirkan
oleh pembangkit-pembangkit utama
dari region 1(satu) sampai dengan
region 4 (empat) melalui saluran
transmisi 500 kV, yang kemudian di
Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi
(G.I.T.E.T.) 500 kV diturunkan
tegangannya menjadi 150 kV melalui
Inter Bus Transformer (I.B.T.) 500/150
kV. Hal ini menjadikan I.B.T. 500/150
kV sebagai sumber pasokan utama
sistem 150 kV. Pada sistem 150 kV,
juga terdapat unit-unit pembangkit
yang memasok kebutuhan daya
subsistem region yang meliputi
daerah yang lebih terbatas.
Lightning Arrester (LA)
Lighting arrester adalah alat pelindung
bagi peralatan listrik dari tegangan lebih
yang disebabkan oleh surja petir maupun
surja hubung. Pada saat terjadi tegangan
lebih arrester berfungsi sebagai by-pass
di sekitar isolasi dan membentuk jalan
yang mudah dilalui arus kilat ke sistem
pentanahan, sehingga tidak menimbulkan
tegangan yang lebih tinggi dan tidak
merusak isolasi peralatan listrik. Tetapi
pada saat kondisi normal arrester bekerja
sebagai isolator, sehingga tidak
mengganggu aliran daya sistem frekuensi
50Hz.
Circuit Breaker / (CB/PMT)
Fungsi utamanya adalah sebagai
alat pembuka atau penutup suatu
rangkaian listrik dalam kondisi
berbeban, serta mampu membuka
atau menutup saat terjadi arus
gangguan (hubung singkat) pada
jaringan atau peralatann lain.
Berdasarkan jenisnya, PMT ada
bermacam-macam sesuai jenis
bahan yang digunakan untuk
memadamkan busur api, yaitu:
1. PMT Gas SF6
2. PMT Ruang Vakum
3. PMT Minyak, dll
Potential Transformer (PT)
Fungsi dari trafo tegangan yaitu :
 Mentransformasikan besaran
tegangan sistem dari yang tinggi ke
besaran tegangan listrik yang lebih
rendah sehingga dapat digunakan
untuk peralatan proteksi dan
pengukuran yang lebih aman, akurat
dan teliti.
 Mengisolasi bagian primer yang
tegangannya sangat tinggi dengan
bagian sekunder yang tegangannya
rendah untuk digunakan sebagai sistem
proteksi dan pengukuran peralatan
dibagian primer.
 Sebagai standarisasi besaran
tegangan sekunder ( 100, I00/V3, 110A/3
dan 110 volt) untuk keperluan peralatan
sisi sekunder.
Disconnecting Switch / (DS/PMS)
Disconnecting switch atau
pemisah ( PMS ) suatu peralatan
sistem tenaga listrik yang
berfungsi sebagai saklar pemisah
rangkaian listrik tanpa arus
beban (memisahkan peralatan
listrik dari peralatan lain yang
bertegangan ), dimana
pembukaan atau penutupan Pms
ini hanya dapat dilakukan dalam
kondisi tanpa beban.
Reactor
Aplikasi pemasangan reaktor dalam
sistem tenaga listrik pada prinsipnya
untuk membentuk suatu reaktansi
induktif dengan tujuan tertentu.
Beberapa tujuan tersebut diantaranya
adalah membatasi arus gangguan,
membatasi arus inrush pada motor dan
kapasitor, menyaring harmonisa,
mengkompensasi VAR, mengurangi
arus ripple, mencegah masuknya daya
pembawa signal (blocking of power-line
carrier), pentanahan titik netral,
peredam surja transient (damping of
switching transient), mereduksi flicker
pada aplikasi tanur listrik, circuit
detuning, penyeimbang beban dan
power conditioning.
Capacitive Voltage Transformer (CVT)
Kapasitor kopling tegangan tinggi
adalah sebagai alat penghubung
antara peralatan sinyal pembawa
yang berfrekuensi tinggi dengan
konduktor kawat fasa yang
bertegangan tinggi, serta untuk
keperluan pengukuran yang
bertegangan rendah. Secara fisik alat
ini terdiri atas susunan beberapa
elemen kapasitor mika/kertas yang
dihubungkan secara seri serta
dicelupkan/direndam ke dalam
minyak.
Trafo 150kv - 20 kV
Transformator tenaga adalah
suatu peralatan tenaga listrik yang
berfungsi untuk menyalurkan daya
listrik dari tegangan tinggi ke tegangan
rendah ataupun sebaliknya
(mentransformasikan tegangan).
Pemasangan trafo tenaga di
GITET Pedan terletak di luar ruangan
(outdor) sehingga sangat rawan
terhadap gangguan dari luar. Untuk itu,
trafo ini diletakkan dalam suatu tangki
yang tertutup rapat dan dibenamkan
dalam minyak trafo yang berfungsi
sebagai pendingin sekaligus isolasi
antara trafo dengan udara lingkungan.
Line Trap (LT)
Wave trap berfungsi sebagai
perangkap frekuensi tinggi
agar tidak masuk ke sistem
perlengkapan jaringan (50 Hz).
Sebaliknya, wave trap harus
mampu menyalurkan arus
listrik yang tinggi sesuai
kebutuhan penyaluran daya
pada sistem jaringan tersebut.
Pengertian Umum
 Gardu Induk merupakan sub sistem dari sistem
penyaluran (transmisi) tenaga listrik, atau merupakan
satu kesatuan dari sistem penyaluran (transmisi).
Penyaluran (transmisi) merupakan sub sistem dari
sistem tenaga listrik.Berarti, gardu induk merupakan
sub-sub sistem dari sistem tenaga listrik.Sebagai sub
sistem dari sistem penyaluran (transmisi), gardu induk
mempunyai peranan penting, dalam pengoperasiannya
tidak dapat dipisahkan dari sistem penyaluran (transmisi)
secara keseluruhan.
Fungsi GITET
 Untuk mengatur aliran daya listrik dari saluran transmisi ke saluran transmisi lainnya
yang kemudian didistribusikan ke konsumen.
 Sebagai tempat control.
 Sebagai pengaman operasi system.
 Sebagai tempat untuk menurunkan tegangan transmisi menjadi tegangan distribusi.
 Mentransformasikan daya listrikdari tegangan ekstra tinggi ke tegangan tinggi (500
KV/150 KV).
 Mentransformasikan daya listrikdari tegangan tinggi ke tegangan yang lebih rendah
(150 KV/ 70 KV).
 Mentransformasikan daya listrikdari tegangan tinggi ke tegangan menengah (150 KV/
20 KV, 70 KV/20 KV).
 Mentransformasikan daya listrikdengan frequensi tetap (di Indonesia 50 Hertz).
 Untuk pengukuran, pengawasan operasi serta pengamanan dari sistem tenaga listrik.
 Pengaturan pelayanan beban ke gardu induk-gardu induk lain melalui tegangan tinggi
dan ke gardu distribusi-gardu distribusi, setelah melalui proses penurunan tegangan
melalui penyulang-penyulang (feeder- feeder) tegangan menengah yang ada di
gardu induk.
 Untuk sarana telekomunikasi (pada umumnya untuk internal PLN), yang kita kenal
dengan istilah SCADA.
Syarat Perencanaan Gardu Induk
Operasi, yaitu dalam segi perawatan dan
perbaikan mudah.
Flexsibel.
Konstruksi sederhana dan Kuat.
Memiliki tingkat keandalan dan daya guna
yang tinggi.
Memiliki tingkat keamanan yang tinggi.
Jenis GITET
Jenis Gardu Induk bisa dibedakan menjadi
beberapa bagian yaitu :
Berdasarkan besaran tegangannya.
Berdasarkan pemasangan peralatan
Berdasarkan fungsinya.
Berdasarkan isolasi yang digunakan.
Bedasarkan sistem (busbar).
Berdasarkan besaran tegangannya
Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi
(GITET) 275 KV, 500 KV.
Gardu Induk Tegangan Tinggi (GI) 150 KV
dan 70 KV.
Berdasarkan Pemasangan Peralatan
Gardu Induk Pasangan Luar
 Adalah gardu induk yang sebagian besar komponennya
di tempatkan di luar gedung, kecuali komponen kontrol,
sistem proteksi dan sistem kendali serta komponen
bantu lainnya, ada di dalam gedung.Gardu Induk
semacam ini biasa disebut dengan gardu induk
konvensional.Sebagian besar gardu induk di Indonesia
adalah gardu induk konvensional.
Lanjutan
Gardu Induk Pasangan Dalam
 Adalah gardu induk yang hampir semua komponennya
(switchgear, busbar, isolator, komponen kontrol,
komponen kendali, cubicle, dan lain-lain) dipasang di
dalam gedung. Kecuali transformator daya, pada
umumnya dipasang di luar gedung.Gardu Induk
semacam ini biasa disebut Gas Insutaled Substation
(GIS).
Lanjutan
Gardu Induk kombinasi
 Adalah gardu induk yang komponen switchgear-nya
ditempatkan di dalam gedung dan sebagian komponen
switchgear ditempatkan di luar gedung, misalnya gantry
(tie line) dan saluran udara tegangan tinggi (SUTT)
sebelum masuk ke dalam switchgear. Transformator
daya juga ditempatkan di luar gedung.
Berdasarkan Fungsinya
Gardu Induk Penaik Tegangan
 Adalah gardu induk yang berfungsi untuk menaikkan
tegangan, yaitu tegangan pembangkit (generator)
dinaikkan menjadi tegangan sistem.Gardu Induk ini
berada di lokasi pembangkit tenaga listrik.Karena output
voltage yang dihasilkan pembangkit listrik kecil dan
harus disalurkan pada jarak yang jauh, maka dengan
pertimbangan efisiensi, tegangannya dinaikkan menjadi
tegangan ekstra tinggi atau tegangan tinggi.
Lanjutan
Gardu Induk Penurun Tegangan
 Adalah gardu induk yang berfungsi untuk menurunkan
tegangan, dari tegangan tinggi menjadi tegangan tinggi
yang lebih rendah dan menengah atau tegangan
distribusi.
 Gardu Induk terletak di daerah pusat-pusat beban,
karena di gardu induk inilah pelanggan (beban) dilayani.
Lanjutan
Gardu Induk Pengatur Tegangan
 Pada umumnya gardu induk jenis ini terletak jauh dari
pembangkit tenaga listrik.Karena listrik disalurkan sangat
jauh, maka terjadi tegangan jatuh (voltage drop)
transmisi yang cukup besar.Oleh karena diperlukan alat
penaik tegangan, seperti bank capasitor, sehingga
tegangan kembali dalam keadaan normal.
Lanjutan
Gardu Induk Pengatur Beban
 Pada gardu induk ini terpasang beban motor, yang pada
saat tertentu menjadi pembangkit tenaga listrik, motor
berubah menjadi generator dan suatu saat generator
menjadi motor atau menjadi beban, dengan generator
berubah menjadi motor yang memompakan air kembali
ke kolam utama.
Lanjutan
Gardu Induk Distribusi
 Gardu induk yang menyalurkan tenaga listrik dari
tegangan sistem ke tegangan distribusi.Gardu induk ini
terletak di dekat pusat-pusat beban.
Berdasarkan Isolasi Yang digunakan
Gardu Induk isolasi udara
 Adalah gardu induk yang menggunakan isolasi udara
antara bagian yang bertegangan yang satu dengan
bagian yang bertegangan lainnya.Gardu Induk ini berupa
gardu induk konvensional (lihat gambar 1), memerlukan
tempat terbuka yang cukup luas.
Lanjutan
Gardu Induk isolasi gas SF 6
 Gardu induk yang menggunakan gas SF 6 sebagai
isolasi antara bagian yang bertegangan yang satu
dengan bagian lain yang bertegangan, maupun antara
bagian yang bertegangan dengan bagian yang tidak
bertegangan.Gardu induk ini disebut Gas Insulated
Substation atau Gas Insulated Switchgear (GIS), yang
memerlukan tempat yang sempit.
Berdasarkan Sistem Rel (Busbar)
Rel (busbar) merupakan titik hubungan
pertemuan (connecting) antara transformator
daya, SUTT/ SKTT dengan komponen listrik
lainnya, untuk menerima dan menyalurkan
tenaga listrik. Berdasarkan sistem rel (busbar),
gardu induk dibagi menjadi beberapa jenis,
sebagaimana di bawah ini :
Lanjutan
Gardu Induk sistem ring busbar
Adalah gardu induk yang busbarnya berbentuk
ring.Pada gardu induk jenis ini, semua rel
(busbar) yang ada, tersambung (terhubung) satu
dengan lainnya dan membentuk ring (cincin).
Lanjutan
Gardu Induk sistem single busbar
 Adalah gardu induk yang mempunyai satu (single)
busbar.Pada umumnya gardu dengan sistem ini adalah
gardu induk yang berada pada ujung (akhir) dari suatu
sistem transmisi. Single line diagram gardu sistem single
busbar.
Lanjutan
Gardu Induk sistem double busbar
 Adalah gardu induk yang mempunyai dua (double)
busbar.Gardu induk sistem double busbar sangat efektif
untuk mengurangi terjadinya pemadaman beban,
khususnya pada saat melakukan perubahan sistem
(manuver sistem).Jenis gardu induk ini pada umumnya
yang banyak digunakan.Single line diagram gardu induk
sistem double busbar.
Lanjutan
Gardu Induk satu setengah busbar
Pertimbangan Pembangunan GITET
 Kebutuhan (Demand) beban yang semakin meningkat, mendekati bahkan
melebihi kemampuan GI yang ada.
 Jika kondisi GI eksisting masih memungkinkan, biasanya cukup dilakukan
up- rating atau menaikkan kapasitas GI yang ada, misalnya dengan
melakukan penggantian dan penambahan transformator daya.
 Adanya perluasan daerah/ wilayah atau adanya daerah/ wilayah baru, yang
pasti membutuhkan ketersediaan/ pasokan daya listrik cukup besar.
 Adanya pembangunan infra struktur bagi kawasan industri (industrial
estate).
 Proyeksi kebutuhan daya listrik untuk jangka waktu tertentu, sehingga perlu
disiapkan gardu induk baru atau perluasan gardu induk.
 Adanya pengembangan sistem tenaga listrik secara terpadu, misalnya
pembangunan pembangkit listrik - pembangkit listrik baru, sehingga
dilakukan perluasan sistem penyaluran (transmisi), tentunya dibarengi
dengan pembangunan GI-GI baru atau perluasan.
Kelebihan dan Kekurangan
 Beberapa keuanggulan GIS dibanding GI
konvensional :
 Hanya membutuhkan lahan seluas ± 3.000 meter
persegi atau ± 6 % dari luas lahan GI konvensional.
 Mampu menghasilkan kapasitas daya (power capasity)
sebesar 3 x 60 MVA bahkan bisa ditingkatkan sampai
dengan 3 x 100 MVA.
 Jumlah penyulang keluaran (output feeder) sebanyak 24
penyulang (feeder) dengan tegangan kerja masing-
masing 20 KV.
 Bisa dipasang di tengah kota yang padat pemukiman.
 Keunggulan dari segi estetika dan arsitektural, karena
bangunan bisa didesain sesuai kondisi disekitarnya.
Lanjutan
 Pertimbangan penggunaan gas SF 6 dalam GIS, adalah :
 Kekuatan dielektrik tinggi, yaitu pada tekanan udara normal sebesar 2,5 kali
dielektrik udara.
 Tidak mudah terbakar dan tidak berbau.
 Tidak beracun dan tidak berwarna.
 Mengikuti hukum gas-gas pada umumnya.
 Berat molekul 146 (udara 29).
 Kepekaan ± 6 kg/m3 pada 0,1 MFA dan 100 C.
 GIS-GIS yang terpasang di Indonesia, adalah GIS 150 KV :
 Dipasang di kota-kota besar dan terbatas hanya di Pulau Jawa.
 Sistem penyaluran (transmisi) menggunakan kabel tanah (SKTT).
 Hampir semua komponen GIS terpasang (ditempatkan) dalam gedung,
kecuali transformator tenaga, pada umumnya dipasang (ditempatkan) di
luar gedung.
 Komponen listrik pada GIS merupakan suatu kesatuan yang sudah
berwujud rigid (kompak). Untuk pemasangannya tinggal meletakkan di atas
pondasi.
Peralatan di dalam switch yard
 Busbar
 Current Transformer
 Interbus Transformer
 Lighting Arrester
 Pemutus Tenaga (PMT)
 Pemisah (PMS)
 Potential Transformer
 Reactor
 Switchyard 500 kV
 Trafo Tenaga
 CVT (Capacitive Voltage Transformer)
 LT (Line Trap)
 Peralatan yang terdapat di Control Building
Pelaksanaan Pembangunan GITET
 Persiapan Pekerjaan
 Persiapan administrasi
 Persiapan teknis
 Pelaksanaan Pekerjaan Sipil & Mekanikal
 Pemasangan Trafo, Neutral Current Transformer (NCT) &
Neutral Grounding Resistance (NGR).
 Pemasangan Disconnecting Switch (DS), Circuit Breaker (CT) &
Rel (Busbar).
 Pemasangan Lightning Arrester (LA), Current Transformer (CT),
dan Capasitor Voltage Transformer (CVT).
 Kawat Pentanahan (Ground Wire).
 Wiring Antar Peralatan.
Commissioning Test dan Pengoperasian.
 Pekerjaan instalasi listrik yang telah selesai dikerjakan
dan akan dioperasikan, tidak serta merta langsung boleh
dioperasikan. Sebelum dan pada saat akan dioperasikan
harus diyakini terlebih dahulu bahwa instalasi listrik
tersebut benar-benar aman untuk dioperasikan. umum
pengertian Commisioning Test adalah Serangkaian
kegiatan pemeriksaan dan pengujian instalasi tenaga
listrik yang telah selesai dikerjakan dan akan
diopersikan. Tujuannya adalah untuk meyakinkan bahwa
instalasi yang diperiksa dan diuji, baik alat demi alat
maupun sebagai sub sistem dan sistem, telah berfungsi
semestinya dan memenuhi persyaratan kontrak,
sehingga dinyatakan siap untuk dioperasikan dan secara
resmi dapat diserahterimakan kepada Pemberi Kerja.
Ruang Lingkup Commisioning Test
 Pemeriksaan sifat tampak (visual check)
 Pemeriksaan item per item alat/ barang/material yang
telah terpasang.Tujuannya adalah untuk mengetahui
apakah alat/barang/material yang dipasang telah
sesuai dengan spesifikasi dalam kontrak
 Pemeriksaan pemasangan atau rangkaian konstruksi
 Pemeriksaan rangkaian alat/barang/material yang telah
terpasang. Tujuannya adalah mengetahui alat/ barang/material
yang dipasang, apakah telah sesuai dengan gambar rencana
maupun peraturan yang berlaku (SNI, LMK, PUIL, SPLN, dan
lain sebagainya).
Tahapan pengujian instalasi listrik
Pengujian individual.
Pengujian sub sistem.
Pengujian sistem keseluruhan.
Pengujian tanpa beban.
Pengujian berbeban.
LOGO

More Related Content

What's hot

Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga ListrikGangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrikderrydwipermata
 
Penyebab Kerusakan Motor Listrik
Penyebab Kerusakan Motor ListrikPenyebab Kerusakan Motor Listrik
Penyebab Kerusakan Motor ListrikRicky Bahar Syah
 
4.panel hubung bagi rumah
4.panel hubung bagi rumah4.panel hubung bagi rumah
4.panel hubung bagi rumahBambang Haryono
 
Proteksi sistem-tenaga-listrik
Proteksi sistem-tenaga-listrikProteksi sistem-tenaga-listrik
Proteksi sistem-tenaga-listrikJohari Zhou Hao Li
 
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Rio Afdhala
 
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan Tinggi
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan TinggiTugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan Tinggi
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan TinggiNurFauziPamungkas
 
Teknik Tegangan Tinggi
Teknik Tegangan TinggiTeknik Tegangan Tinggi
Teknik Tegangan Tinggipipinpurwanto
 
Gardu Induk
Gardu IndukGardu Induk
Gardu InduklombkTBK
 

What's hot (20)

Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga ListrikGangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
 
SISTEM PROTEKSI
SISTEM PROTEKSI SISTEM PROTEKSI
SISTEM PROTEKSI
 
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI  TENAGA LISTRIKSISTEM TRANSMISI  TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK
 
Penyebab Kerusakan Motor Listrik
Penyebab Kerusakan Motor ListrikPenyebab Kerusakan Motor Listrik
Penyebab Kerusakan Motor Listrik
 
4.panel hubung bagi rumah
4.panel hubung bagi rumah4.panel hubung bagi rumah
4.panel hubung bagi rumah
 
GARDU INDUK
GARDU  INDUK GARDU  INDUK
GARDU INDUK
 
235810675 210725848-proteksi-jtr-dan-gardu-distribusi
235810675 210725848-proteksi-jtr-dan-gardu-distribusi235810675 210725848-proteksi-jtr-dan-gardu-distribusi
235810675 210725848-proteksi-jtr-dan-gardu-distribusi
 
GARDU DISTRIBUSI
GARDU DISTRIBUSI GARDU DISTRIBUSI
GARDU DISTRIBUSI
 
SWITCH GEAR PADA SISTEM TENAGA LISTRIK
SWITCH GEAR  PADA  SISTEM TENAGA LISTRIK SWITCH GEAR  PADA  SISTEM TENAGA LISTRIK
SWITCH GEAR PADA SISTEM TENAGA LISTRIK
 
OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIKOPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
 
Proteksi sistem-tenaga-listrik
Proteksi sistem-tenaga-listrikProteksi sistem-tenaga-listrik
Proteksi sistem-tenaga-listrik
 
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
 
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan Tinggi
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan TinggiTugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan Tinggi
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan Tinggi
 
GAS INSULATED SUBSTATION (GIS)
GAS INSULATED SUBSTATION (GIS)GAS INSULATED SUBSTATION (GIS)
GAS INSULATED SUBSTATION (GIS)
 
Teknik Tegangan Tinggi
Teknik Tegangan TinggiTeknik Tegangan Tinggi
Teknik Tegangan Tinggi
 
3 Kapasitor Bank
3 Kapasitor Bank3 Kapasitor Bank
3 Kapasitor Bank
 
Load flow1
Load flow1Load flow1
Load flow1
 
STABILITAS DAN OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
STABILITAS  DAN  OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIKSTABILITAS  DAN  OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
STABILITAS DAN OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
 
Gardu Induk
Gardu IndukGardu Induk
Gardu Induk
 
Sistem proteksi tenaga listrik
Sistem proteksi tenaga listrikSistem proteksi tenaga listrik
Sistem proteksi tenaga listrik
 

Similar to GITET 500 KV PEDAN

2). Konsep dasar Distribus TL..pptx
2). Konsep dasar Distribus TL..pptx2). Konsep dasar Distribus TL..pptx
2). Konsep dasar Distribus TL..pptxPutraFikrianda1
 
Switch gear presentation
Switch gear presentationSwitch gear presentation
Switch gear presentationMangwis
 
Maintenance and Repair "Genset and Transformers"
Maintenance and Repair "Genset and Transformers"Maintenance and Repair "Genset and Transformers"
Maintenance and Repair "Genset and Transformers"Alfia Estitika
 
PPT jtm 1221 PENERAPAN (1).pptx
PPT jtm 1221 PENERAPAN (1).pptxPPT jtm 1221 PENERAPAN (1).pptx
PPT jtm 1221 PENERAPAN (1).pptxIlhamDanal
 

Similar to GITET 500 KV PEDAN (20)

GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIKGARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
 
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIKGARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
 
GARDU INDUK KONVENSIONAL
GARDU INDUK KONVENSIONAL GARDU INDUK KONVENSIONAL
GARDU INDUK KONVENSIONAL
 
GARDU DISTRIBUSI
 GARDU DISTRIBUSI  GARDU DISTRIBUSI
GARDU DISTRIBUSI
 
GARDU INDUK TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK TENAGA LISTRIK GARDU INDUK TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK TENAGA LISTRIK
 
2). Konsep dasar Distribus TL..pptx
2). Konsep dasar Distribus TL..pptx2). Konsep dasar Distribus TL..pptx
2). Konsep dasar Distribus TL..pptx
 
Gardu Induk Konvensional
Gardu Induk KonvensionalGardu Induk Konvensional
Gardu Induk Konvensional
 
Switchgear,
Switchgear,Switchgear,
Switchgear,
 
POWER SUBSTATION
POWER SUBSTATION  POWER SUBSTATION
POWER SUBSTATION
 
Switchgear Tenaga Listrik
Switchgear  Tenaga Listrik Switchgear  Tenaga Listrik
Switchgear Tenaga Listrik
 
Gardu induk
Gardu indukGardu induk
Gardu induk
 
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
 
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIKGAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
 
GARDU INDUK TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK TENAGA LISTRIK GARDU INDUK TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK TENAGA LISTRIK
 
Switch gear presentation
Switch gear presentationSwitch gear presentation
Switch gear presentation
 
Gardu induk
Gardu indukGardu induk
Gardu induk
 
GARDU DISTRIBUSI
GARDU DISTRIBUSI GARDU DISTRIBUSI
GARDU DISTRIBUSI
 
Maintenance and Repair "Genset and Transformers"
Maintenance and Repair "Genset and Transformers"Maintenance and Repair "Genset and Transformers"
Maintenance and Repair "Genset and Transformers"
 
PPT jtm 1221 PENERAPAN (1).pptx
PPT jtm 1221 PENERAPAN (1).pptxPPT jtm 1221 PENERAPAN (1).pptx
PPT jtm 1221 PENERAPAN (1).pptx
 
GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK
 

More from Adam Superman

1. Konsep Stunting Final Updating TPK.pptx
1. Konsep Stunting Final Updating TPK.pptx1. Konsep Stunting Final Updating TPK.pptx
1. Konsep Stunting Final Updating TPK.pptxAdam Superman
 
5. Komunikasi Antar Pribadi (KAP) dalam Pendampingan Keluarga.pptx
5. Komunikasi Antar Pribadi (KAP) dalam Pendampingan Keluarga.pptx5. Komunikasi Antar Pribadi (KAP) dalam Pendampingan Keluarga.pptx
5. Komunikasi Antar Pribadi (KAP) dalam Pendampingan Keluarga.pptxAdam Superman
 
4. Peran strategis KKB untuk Penanganan Stunting_Refreshing Fasilitator.pptx
4. Peran strategis KKB untuk Penanganan Stunting_Refreshing Fasilitator.pptx4. Peran strategis KKB untuk Penanganan Stunting_Refreshing Fasilitator.pptx
4. Peran strategis KKB untuk Penanganan Stunting_Refreshing Fasilitator.pptxAdam Superman
 
3. Alur dan Mekanisme Kerja TPK.pptx
3. Alur dan Mekanisme Kerja TPK.pptx3. Alur dan Mekanisme Kerja TPK.pptx
3. Alur dan Mekanisme Kerja TPK.pptxAdam Superman
 
2. Tugas dan Fungsi TPK.pptx
2. Tugas dan Fungsi TPK.pptx2. Tugas dan Fungsi TPK.pptx
2. Tugas dan Fungsi TPK.pptxAdam Superman
 
PENGANTAR PENGOLAHAN CITRA.pdf
PENGANTAR PENGOLAHAN CITRA.pdfPENGANTAR PENGOLAHAN CITRA.pdf
PENGANTAR PENGOLAHAN CITRA.pdfAdam Superman
 
Aplikasi Saluran Transmisi Pada Sistem Komunikasi.pdf
Aplikasi Saluran Transmisi Pada Sistem Komunikasi.pdfAplikasi Saluran Transmisi Pada Sistem Komunikasi.pdf
Aplikasi Saluran Transmisi Pada Sistem Komunikasi.pdfAdam Superman
 
Propagansi Gelombang Elektromagnetik di Udara.pdf
Propagansi Gelombang Elektromagnetik di Udara.pdfPropagansi Gelombang Elektromagnetik di Udara.pdf
Propagansi Gelombang Elektromagnetik di Udara.pdfAdam Superman
 
PEMANFAATAN TEKNOLOGI KERTAS NANO KARBON SEBAGAI PEMBUNGKUS WORTEL.pptx
PEMANFAATAN TEKNOLOGI KERTAS NANO KARBON SEBAGAI PEMBUNGKUS WORTEL.pptxPEMANFAATAN TEKNOLOGI KERTAS NANO KARBON SEBAGAI PEMBUNGKUS WORTEL.pptx
PEMANFAATAN TEKNOLOGI KERTAS NANO KARBON SEBAGAI PEMBUNGKUS WORTEL.pptxAdam Superman
 
KONSEP DASAR ANAK DENGAN HAMBATAN PENGLIHATAN.pptx
KONSEP DASAR ANAK DENGAN HAMBATAN PENGLIHATAN.pptxKONSEP DASAR ANAK DENGAN HAMBATAN PENGLIHATAN.pptx
KONSEP DASAR ANAK DENGAN HAMBATAN PENGLIHATAN.pptxAdam Superman
 
Mikroprosessor 80386.pptx
Mikroprosessor 80386.pptxMikroprosessor 80386.pptx
Mikroprosessor 80386.pptxAdam Superman
 
Pendidikan Profesi Guru dan Program Sertifikasi.pptx
Pendidikan Profesi Guru dan Program Sertifikasi.pptxPendidikan Profesi Guru dan Program Sertifikasi.pptx
Pendidikan Profesi Guru dan Program Sertifikasi.pptxAdam Superman
 
Pengolahan Citra Berwarna.pdf
Pengolahan Citra Berwarna.pdfPengolahan Citra Berwarna.pdf
Pengolahan Citra Berwarna.pdfAdam Superman
 
Klasifikasi Data Mining.pptx
Klasifikasi Data Mining.pptxKlasifikasi Data Mining.pptx
Klasifikasi Data Mining.pptxAdam Superman
 
Modul Praktik Medan Elektromagnetis Berbasis Matlab.pdf
Modul Praktik Medan Elektromagnetis Berbasis Matlab.pdfModul Praktik Medan Elektromagnetis Berbasis Matlab.pdf
Modul Praktik Medan Elektromagnetis Berbasis Matlab.pdfAdam Superman
 
Pengenalan Pola Dasar Pengenalan Pola.pptx
Pengenalan Pola Dasar Pengenalan Pola.pptxPengenalan Pola Dasar Pengenalan Pola.pptx
Pengenalan Pola Dasar Pengenalan Pola.pptxAdam Superman
 
Transformasi Fourier dan Aplikasinya.pdf
Transformasi Fourier dan Aplikasinya.pdfTransformasi Fourier dan Aplikasinya.pdf
Transformasi Fourier dan Aplikasinya.pdfAdam Superman
 
Peningkatan Kualitas Citra Spasial.pdf
Peningkatan Kualitas Citra Spasial.pdfPeningkatan Kualitas Citra Spasial.pdf
Peningkatan Kualitas Citra Spasial.pdfAdam Superman
 
STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM SETTING PENDIDIKAN INKLUSIF.pptx
STRATEGI PEMBELAJARAN  DALAM SETTING  PENDIDIKAN INKLUSIF.pptxSTRATEGI PEMBELAJARAN  DALAM SETTING  PENDIDIKAN INKLUSIF.pptx
STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM SETTING PENDIDIKAN INKLUSIF.pptxAdam Superman
 

More from Adam Superman (20)

1. Konsep Stunting Final Updating TPK.pptx
1. Konsep Stunting Final Updating TPK.pptx1. Konsep Stunting Final Updating TPK.pptx
1. Konsep Stunting Final Updating TPK.pptx
 
5. Komunikasi Antar Pribadi (KAP) dalam Pendampingan Keluarga.pptx
5. Komunikasi Antar Pribadi (KAP) dalam Pendampingan Keluarga.pptx5. Komunikasi Antar Pribadi (KAP) dalam Pendampingan Keluarga.pptx
5. Komunikasi Antar Pribadi (KAP) dalam Pendampingan Keluarga.pptx
 
4. Peran strategis KKB untuk Penanganan Stunting_Refreshing Fasilitator.pptx
4. Peran strategis KKB untuk Penanganan Stunting_Refreshing Fasilitator.pptx4. Peran strategis KKB untuk Penanganan Stunting_Refreshing Fasilitator.pptx
4. Peran strategis KKB untuk Penanganan Stunting_Refreshing Fasilitator.pptx
 
3. Alur dan Mekanisme Kerja TPK.pptx
3. Alur dan Mekanisme Kerja TPK.pptx3. Alur dan Mekanisme Kerja TPK.pptx
3. Alur dan Mekanisme Kerja TPK.pptx
 
2. Tugas dan Fungsi TPK.pptx
2. Tugas dan Fungsi TPK.pptx2. Tugas dan Fungsi TPK.pptx
2. Tugas dan Fungsi TPK.pptx
 
PENGANTAR PENGOLAHAN CITRA.pdf
PENGANTAR PENGOLAHAN CITRA.pdfPENGANTAR PENGOLAHAN CITRA.pdf
PENGANTAR PENGOLAHAN CITRA.pdf
 
Morfologi Citra.pdf
Morfologi Citra.pdfMorfologi Citra.pdf
Morfologi Citra.pdf
 
Aplikasi Saluran Transmisi Pada Sistem Komunikasi.pdf
Aplikasi Saluran Transmisi Pada Sistem Komunikasi.pdfAplikasi Saluran Transmisi Pada Sistem Komunikasi.pdf
Aplikasi Saluran Transmisi Pada Sistem Komunikasi.pdf
 
Propagansi Gelombang Elektromagnetik di Udara.pdf
Propagansi Gelombang Elektromagnetik di Udara.pdfPropagansi Gelombang Elektromagnetik di Udara.pdf
Propagansi Gelombang Elektromagnetik di Udara.pdf
 
PEMANFAATAN TEKNOLOGI KERTAS NANO KARBON SEBAGAI PEMBUNGKUS WORTEL.pptx
PEMANFAATAN TEKNOLOGI KERTAS NANO KARBON SEBAGAI PEMBUNGKUS WORTEL.pptxPEMANFAATAN TEKNOLOGI KERTAS NANO KARBON SEBAGAI PEMBUNGKUS WORTEL.pptx
PEMANFAATAN TEKNOLOGI KERTAS NANO KARBON SEBAGAI PEMBUNGKUS WORTEL.pptx
 
KONSEP DASAR ANAK DENGAN HAMBATAN PENGLIHATAN.pptx
KONSEP DASAR ANAK DENGAN HAMBATAN PENGLIHATAN.pptxKONSEP DASAR ANAK DENGAN HAMBATAN PENGLIHATAN.pptx
KONSEP DASAR ANAK DENGAN HAMBATAN PENGLIHATAN.pptx
 
Mikroprosessor 80386.pptx
Mikroprosessor 80386.pptxMikroprosessor 80386.pptx
Mikroprosessor 80386.pptx
 
Pendidikan Profesi Guru dan Program Sertifikasi.pptx
Pendidikan Profesi Guru dan Program Sertifikasi.pptxPendidikan Profesi Guru dan Program Sertifikasi.pptx
Pendidikan Profesi Guru dan Program Sertifikasi.pptx
 
Pengolahan Citra Berwarna.pdf
Pengolahan Citra Berwarna.pdfPengolahan Citra Berwarna.pdf
Pengolahan Citra Berwarna.pdf
 
Klasifikasi Data Mining.pptx
Klasifikasi Data Mining.pptxKlasifikasi Data Mining.pptx
Klasifikasi Data Mining.pptx
 
Modul Praktik Medan Elektromagnetis Berbasis Matlab.pdf
Modul Praktik Medan Elektromagnetis Berbasis Matlab.pdfModul Praktik Medan Elektromagnetis Berbasis Matlab.pdf
Modul Praktik Medan Elektromagnetis Berbasis Matlab.pdf
 
Pengenalan Pola Dasar Pengenalan Pola.pptx
Pengenalan Pola Dasar Pengenalan Pola.pptxPengenalan Pola Dasar Pengenalan Pola.pptx
Pengenalan Pola Dasar Pengenalan Pola.pptx
 
Transformasi Fourier dan Aplikasinya.pdf
Transformasi Fourier dan Aplikasinya.pdfTransformasi Fourier dan Aplikasinya.pdf
Transformasi Fourier dan Aplikasinya.pdf
 
Peningkatan Kualitas Citra Spasial.pdf
Peningkatan Kualitas Citra Spasial.pdfPeningkatan Kualitas Citra Spasial.pdf
Peningkatan Kualitas Citra Spasial.pdf
 
STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM SETTING PENDIDIKAN INKLUSIF.pptx
STRATEGI PEMBELAJARAN  DALAM SETTING  PENDIDIKAN INKLUSIF.pptxSTRATEGI PEMBELAJARAN  DALAM SETTING  PENDIDIKAN INKLUSIF.pptx
STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM SETTING PENDIDIKAN INKLUSIF.pptx
 

Recently uploaded

Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxarifyudianto3
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfArvinThamsir1
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfihsan386426
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppttaniaalda710
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdfAnonymous6yIobha8QY
 

Recently uploaded (9)

Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
 

GITET 500 KV PEDAN

  • 2. Sejarah GITET 500 Kv PEDAN  Awalnya PT PLN (Persero) Gardu Induk Pedan merupakan bagian dari Pembangkitan dan Penyaluran PT PLN (Persero) UPT Ungaran untuk memenuhi kebutuhan listrik di Jawa - Bali.  PT PLN (Persero) Gardu Induk Pedan dibangun pada tahun 1997 dan selesai tahun 2000. Pada 25 September 2000 Gardu Induk ini resmi dioperasikan untuk mengatasi kebutuhan listrik di jalur selatan yaitu Paiton – Kediri – Klaten selanjutnya jaringan diteruskan ke Tasikmalaya hingga Depok.
  • 5. Peralatan Utama Sub Station Current Transformer (CT) 1 Interbus Transformer 2 Lightning Arrester (LA) 3 Circuit Breaker / Pemutus tenaga (CB/PMT) 4 Potential Transformer (PT) 5 Disconnecting Switch / Pemisah (DS/PMS) 6 Reactor 7 Capacitive Voltage Transformer (CVT) 8 Trafo 150kv - 20 kV 9 Line Trap (LT) 10
  • 6. Current Transformer (CT) Fungsi dari trafo arus adalah:  Mengkonversi besaran arus pada sistem tenaga listrik dari besaran primer menjadi besaran sekunder untuk keperluan pengukuran sistem metering dan proteksi  Mengisolasi rangkaian sekunder terhadap rangkaian primer, sebagai pengamanan terhadap manusia yang melakukan pengukuran (pemeliharaan).  Standarisasi besaran sekunder, untuk arus nominal 1 Ampere dan 5 Ampere.
  • 7. Interbus Transformer Daya berkapasitas besar dialirkan oleh pembangkit-pembangkit utama dari region 1(satu) sampai dengan region 4 (empat) melalui saluran transmisi 500 kV, yang kemudian di Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (G.I.T.E.T.) 500 kV diturunkan tegangannya menjadi 150 kV melalui Inter Bus Transformer (I.B.T.) 500/150 kV. Hal ini menjadikan I.B.T. 500/150 kV sebagai sumber pasokan utama sistem 150 kV. Pada sistem 150 kV, juga terdapat unit-unit pembangkit yang memasok kebutuhan daya subsistem region yang meliputi daerah yang lebih terbatas.
  • 8. Lightning Arrester (LA) Lighting arrester adalah alat pelindung bagi peralatan listrik dari tegangan lebih yang disebabkan oleh surja petir maupun surja hubung. Pada saat terjadi tegangan lebih arrester berfungsi sebagai by-pass di sekitar isolasi dan membentuk jalan yang mudah dilalui arus kilat ke sistem pentanahan, sehingga tidak menimbulkan tegangan yang lebih tinggi dan tidak merusak isolasi peralatan listrik. Tetapi pada saat kondisi normal arrester bekerja sebagai isolator, sehingga tidak mengganggu aliran daya sistem frekuensi 50Hz.
  • 9. Circuit Breaker / (CB/PMT) Fungsi utamanya adalah sebagai alat pembuka atau penutup suatu rangkaian listrik dalam kondisi berbeban, serta mampu membuka atau menutup saat terjadi arus gangguan (hubung singkat) pada jaringan atau peralatann lain. Berdasarkan jenisnya, PMT ada bermacam-macam sesuai jenis bahan yang digunakan untuk memadamkan busur api, yaitu: 1. PMT Gas SF6 2. PMT Ruang Vakum 3. PMT Minyak, dll
  • 10. Potential Transformer (PT) Fungsi dari trafo tegangan yaitu :  Mentransformasikan besaran tegangan sistem dari yang tinggi ke besaran tegangan listrik yang lebih rendah sehingga dapat digunakan untuk peralatan proteksi dan pengukuran yang lebih aman, akurat dan teliti.  Mengisolasi bagian primer yang tegangannya sangat tinggi dengan bagian sekunder yang tegangannya rendah untuk digunakan sebagai sistem proteksi dan pengukuran peralatan dibagian primer.  Sebagai standarisasi besaran tegangan sekunder ( 100, I00/V3, 110A/3 dan 110 volt) untuk keperluan peralatan sisi sekunder.
  • 11. Disconnecting Switch / (DS/PMS) Disconnecting switch atau pemisah ( PMS ) suatu peralatan sistem tenaga listrik yang berfungsi sebagai saklar pemisah rangkaian listrik tanpa arus beban (memisahkan peralatan listrik dari peralatan lain yang bertegangan ), dimana pembukaan atau penutupan Pms ini hanya dapat dilakukan dalam kondisi tanpa beban.
  • 12. Reactor Aplikasi pemasangan reaktor dalam sistem tenaga listrik pada prinsipnya untuk membentuk suatu reaktansi induktif dengan tujuan tertentu. Beberapa tujuan tersebut diantaranya adalah membatasi arus gangguan, membatasi arus inrush pada motor dan kapasitor, menyaring harmonisa, mengkompensasi VAR, mengurangi arus ripple, mencegah masuknya daya pembawa signal (blocking of power-line carrier), pentanahan titik netral, peredam surja transient (damping of switching transient), mereduksi flicker pada aplikasi tanur listrik, circuit detuning, penyeimbang beban dan power conditioning.
  • 13. Capacitive Voltage Transformer (CVT) Kapasitor kopling tegangan tinggi adalah sebagai alat penghubung antara peralatan sinyal pembawa yang berfrekuensi tinggi dengan konduktor kawat fasa yang bertegangan tinggi, serta untuk keperluan pengukuran yang bertegangan rendah. Secara fisik alat ini terdiri atas susunan beberapa elemen kapasitor mika/kertas yang dihubungkan secara seri serta dicelupkan/direndam ke dalam minyak.
  • 14. Trafo 150kv - 20 kV Transformator tenaga adalah suatu peralatan tenaga listrik yang berfungsi untuk menyalurkan daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah ataupun sebaliknya (mentransformasikan tegangan). Pemasangan trafo tenaga di GITET Pedan terletak di luar ruangan (outdor) sehingga sangat rawan terhadap gangguan dari luar. Untuk itu, trafo ini diletakkan dalam suatu tangki yang tertutup rapat dan dibenamkan dalam minyak trafo yang berfungsi sebagai pendingin sekaligus isolasi antara trafo dengan udara lingkungan.
  • 15. Line Trap (LT) Wave trap berfungsi sebagai perangkap frekuensi tinggi agar tidak masuk ke sistem perlengkapan jaringan (50 Hz). Sebaliknya, wave trap harus mampu menyalurkan arus listrik yang tinggi sesuai kebutuhan penyaluran daya pada sistem jaringan tersebut.
  • 16. Pengertian Umum  Gardu Induk merupakan sub sistem dari sistem penyaluran (transmisi) tenaga listrik, atau merupakan satu kesatuan dari sistem penyaluran (transmisi). Penyaluran (transmisi) merupakan sub sistem dari sistem tenaga listrik.Berarti, gardu induk merupakan sub-sub sistem dari sistem tenaga listrik.Sebagai sub sistem dari sistem penyaluran (transmisi), gardu induk mempunyai peranan penting, dalam pengoperasiannya tidak dapat dipisahkan dari sistem penyaluran (transmisi) secara keseluruhan.
  • 17. Fungsi GITET  Untuk mengatur aliran daya listrik dari saluran transmisi ke saluran transmisi lainnya yang kemudian didistribusikan ke konsumen.  Sebagai tempat control.  Sebagai pengaman operasi system.  Sebagai tempat untuk menurunkan tegangan transmisi menjadi tegangan distribusi.  Mentransformasikan daya listrikdari tegangan ekstra tinggi ke tegangan tinggi (500 KV/150 KV).  Mentransformasikan daya listrikdari tegangan tinggi ke tegangan yang lebih rendah (150 KV/ 70 KV).  Mentransformasikan daya listrikdari tegangan tinggi ke tegangan menengah (150 KV/ 20 KV, 70 KV/20 KV).  Mentransformasikan daya listrikdengan frequensi tetap (di Indonesia 50 Hertz).  Untuk pengukuran, pengawasan operasi serta pengamanan dari sistem tenaga listrik.  Pengaturan pelayanan beban ke gardu induk-gardu induk lain melalui tegangan tinggi dan ke gardu distribusi-gardu distribusi, setelah melalui proses penurunan tegangan melalui penyulang-penyulang (feeder- feeder) tegangan menengah yang ada di gardu induk.  Untuk sarana telekomunikasi (pada umumnya untuk internal PLN), yang kita kenal dengan istilah SCADA.
  • 18. Syarat Perencanaan Gardu Induk Operasi, yaitu dalam segi perawatan dan perbaikan mudah. Flexsibel. Konstruksi sederhana dan Kuat. Memiliki tingkat keandalan dan daya guna yang tinggi. Memiliki tingkat keamanan yang tinggi.
  • 19. Jenis GITET Jenis Gardu Induk bisa dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu : Berdasarkan besaran tegangannya. Berdasarkan pemasangan peralatan Berdasarkan fungsinya. Berdasarkan isolasi yang digunakan. Bedasarkan sistem (busbar).
  • 20. Berdasarkan besaran tegangannya Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 275 KV, 500 KV. Gardu Induk Tegangan Tinggi (GI) 150 KV dan 70 KV.
  • 21. Berdasarkan Pemasangan Peralatan Gardu Induk Pasangan Luar  Adalah gardu induk yang sebagian besar komponennya di tempatkan di luar gedung, kecuali komponen kontrol, sistem proteksi dan sistem kendali serta komponen bantu lainnya, ada di dalam gedung.Gardu Induk semacam ini biasa disebut dengan gardu induk konvensional.Sebagian besar gardu induk di Indonesia adalah gardu induk konvensional.
  • 22. Lanjutan Gardu Induk Pasangan Dalam  Adalah gardu induk yang hampir semua komponennya (switchgear, busbar, isolator, komponen kontrol, komponen kendali, cubicle, dan lain-lain) dipasang di dalam gedung. Kecuali transformator daya, pada umumnya dipasang di luar gedung.Gardu Induk semacam ini biasa disebut Gas Insutaled Substation (GIS).
  • 23. Lanjutan Gardu Induk kombinasi  Adalah gardu induk yang komponen switchgear-nya ditempatkan di dalam gedung dan sebagian komponen switchgear ditempatkan di luar gedung, misalnya gantry (tie line) dan saluran udara tegangan tinggi (SUTT) sebelum masuk ke dalam switchgear. Transformator daya juga ditempatkan di luar gedung.
  • 24. Berdasarkan Fungsinya Gardu Induk Penaik Tegangan  Adalah gardu induk yang berfungsi untuk menaikkan tegangan, yaitu tegangan pembangkit (generator) dinaikkan menjadi tegangan sistem.Gardu Induk ini berada di lokasi pembangkit tenaga listrik.Karena output voltage yang dihasilkan pembangkit listrik kecil dan harus disalurkan pada jarak yang jauh, maka dengan pertimbangan efisiensi, tegangannya dinaikkan menjadi tegangan ekstra tinggi atau tegangan tinggi.
  • 25. Lanjutan Gardu Induk Penurun Tegangan  Adalah gardu induk yang berfungsi untuk menurunkan tegangan, dari tegangan tinggi menjadi tegangan tinggi yang lebih rendah dan menengah atau tegangan distribusi.  Gardu Induk terletak di daerah pusat-pusat beban, karena di gardu induk inilah pelanggan (beban) dilayani.
  • 26. Lanjutan Gardu Induk Pengatur Tegangan  Pada umumnya gardu induk jenis ini terletak jauh dari pembangkit tenaga listrik.Karena listrik disalurkan sangat jauh, maka terjadi tegangan jatuh (voltage drop) transmisi yang cukup besar.Oleh karena diperlukan alat penaik tegangan, seperti bank capasitor, sehingga tegangan kembali dalam keadaan normal.
  • 27. Lanjutan Gardu Induk Pengatur Beban  Pada gardu induk ini terpasang beban motor, yang pada saat tertentu menjadi pembangkit tenaga listrik, motor berubah menjadi generator dan suatu saat generator menjadi motor atau menjadi beban, dengan generator berubah menjadi motor yang memompakan air kembali ke kolam utama.
  • 28. Lanjutan Gardu Induk Distribusi  Gardu induk yang menyalurkan tenaga listrik dari tegangan sistem ke tegangan distribusi.Gardu induk ini terletak di dekat pusat-pusat beban.
  • 29. Berdasarkan Isolasi Yang digunakan Gardu Induk isolasi udara  Adalah gardu induk yang menggunakan isolasi udara antara bagian yang bertegangan yang satu dengan bagian yang bertegangan lainnya.Gardu Induk ini berupa gardu induk konvensional (lihat gambar 1), memerlukan tempat terbuka yang cukup luas.
  • 30. Lanjutan Gardu Induk isolasi gas SF 6  Gardu induk yang menggunakan gas SF 6 sebagai isolasi antara bagian yang bertegangan yang satu dengan bagian lain yang bertegangan, maupun antara bagian yang bertegangan dengan bagian yang tidak bertegangan.Gardu induk ini disebut Gas Insulated Substation atau Gas Insulated Switchgear (GIS), yang memerlukan tempat yang sempit.
  • 31. Berdasarkan Sistem Rel (Busbar) Rel (busbar) merupakan titik hubungan pertemuan (connecting) antara transformator daya, SUTT/ SKTT dengan komponen listrik lainnya, untuk menerima dan menyalurkan tenaga listrik. Berdasarkan sistem rel (busbar), gardu induk dibagi menjadi beberapa jenis, sebagaimana di bawah ini :
  • 32. Lanjutan Gardu Induk sistem ring busbar Adalah gardu induk yang busbarnya berbentuk ring.Pada gardu induk jenis ini, semua rel (busbar) yang ada, tersambung (terhubung) satu dengan lainnya dan membentuk ring (cincin).
  • 33. Lanjutan Gardu Induk sistem single busbar  Adalah gardu induk yang mempunyai satu (single) busbar.Pada umumnya gardu dengan sistem ini adalah gardu induk yang berada pada ujung (akhir) dari suatu sistem transmisi. Single line diagram gardu sistem single busbar.
  • 34. Lanjutan Gardu Induk sistem double busbar  Adalah gardu induk yang mempunyai dua (double) busbar.Gardu induk sistem double busbar sangat efektif untuk mengurangi terjadinya pemadaman beban, khususnya pada saat melakukan perubahan sistem (manuver sistem).Jenis gardu induk ini pada umumnya yang banyak digunakan.Single line diagram gardu induk sistem double busbar.
  • 35. Lanjutan Gardu Induk satu setengah busbar
  • 36. Pertimbangan Pembangunan GITET  Kebutuhan (Demand) beban yang semakin meningkat, mendekati bahkan melebihi kemampuan GI yang ada.  Jika kondisi GI eksisting masih memungkinkan, biasanya cukup dilakukan up- rating atau menaikkan kapasitas GI yang ada, misalnya dengan melakukan penggantian dan penambahan transformator daya.  Adanya perluasan daerah/ wilayah atau adanya daerah/ wilayah baru, yang pasti membutuhkan ketersediaan/ pasokan daya listrik cukup besar.  Adanya pembangunan infra struktur bagi kawasan industri (industrial estate).  Proyeksi kebutuhan daya listrik untuk jangka waktu tertentu, sehingga perlu disiapkan gardu induk baru atau perluasan gardu induk.  Adanya pengembangan sistem tenaga listrik secara terpadu, misalnya pembangunan pembangkit listrik - pembangkit listrik baru, sehingga dilakukan perluasan sistem penyaluran (transmisi), tentunya dibarengi dengan pembangunan GI-GI baru atau perluasan.
  • 37. Kelebihan dan Kekurangan  Beberapa keuanggulan GIS dibanding GI konvensional :  Hanya membutuhkan lahan seluas ± 3.000 meter persegi atau ± 6 % dari luas lahan GI konvensional.  Mampu menghasilkan kapasitas daya (power capasity) sebesar 3 x 60 MVA bahkan bisa ditingkatkan sampai dengan 3 x 100 MVA.  Jumlah penyulang keluaran (output feeder) sebanyak 24 penyulang (feeder) dengan tegangan kerja masing- masing 20 KV.  Bisa dipasang di tengah kota yang padat pemukiman.  Keunggulan dari segi estetika dan arsitektural, karena bangunan bisa didesain sesuai kondisi disekitarnya.
  • 38. Lanjutan  Pertimbangan penggunaan gas SF 6 dalam GIS, adalah :  Kekuatan dielektrik tinggi, yaitu pada tekanan udara normal sebesar 2,5 kali dielektrik udara.  Tidak mudah terbakar dan tidak berbau.  Tidak beracun dan tidak berwarna.  Mengikuti hukum gas-gas pada umumnya.  Berat molekul 146 (udara 29).  Kepekaan ± 6 kg/m3 pada 0,1 MFA dan 100 C.  GIS-GIS yang terpasang di Indonesia, adalah GIS 150 KV :  Dipasang di kota-kota besar dan terbatas hanya di Pulau Jawa.  Sistem penyaluran (transmisi) menggunakan kabel tanah (SKTT).  Hampir semua komponen GIS terpasang (ditempatkan) dalam gedung, kecuali transformator tenaga, pada umumnya dipasang (ditempatkan) di luar gedung.  Komponen listrik pada GIS merupakan suatu kesatuan yang sudah berwujud rigid (kompak). Untuk pemasangannya tinggal meletakkan di atas pondasi.
  • 39. Peralatan di dalam switch yard  Busbar  Current Transformer  Interbus Transformer  Lighting Arrester  Pemutus Tenaga (PMT)  Pemisah (PMS)  Potential Transformer  Reactor  Switchyard 500 kV  Trafo Tenaga  CVT (Capacitive Voltage Transformer)  LT (Line Trap)  Peralatan yang terdapat di Control Building
  • 40. Pelaksanaan Pembangunan GITET  Persiapan Pekerjaan  Persiapan administrasi  Persiapan teknis  Pelaksanaan Pekerjaan Sipil & Mekanikal  Pemasangan Trafo, Neutral Current Transformer (NCT) & Neutral Grounding Resistance (NGR).  Pemasangan Disconnecting Switch (DS), Circuit Breaker (CT) & Rel (Busbar).  Pemasangan Lightning Arrester (LA), Current Transformer (CT), dan Capasitor Voltage Transformer (CVT).  Kawat Pentanahan (Ground Wire).  Wiring Antar Peralatan.
  • 41. Commissioning Test dan Pengoperasian.  Pekerjaan instalasi listrik yang telah selesai dikerjakan dan akan dioperasikan, tidak serta merta langsung boleh dioperasikan. Sebelum dan pada saat akan dioperasikan harus diyakini terlebih dahulu bahwa instalasi listrik tersebut benar-benar aman untuk dioperasikan. umum pengertian Commisioning Test adalah Serangkaian kegiatan pemeriksaan dan pengujian instalasi tenaga listrik yang telah selesai dikerjakan dan akan diopersikan. Tujuannya adalah untuk meyakinkan bahwa instalasi yang diperiksa dan diuji, baik alat demi alat maupun sebagai sub sistem dan sistem, telah berfungsi semestinya dan memenuhi persyaratan kontrak, sehingga dinyatakan siap untuk dioperasikan dan secara resmi dapat diserahterimakan kepada Pemberi Kerja.
  • 42. Ruang Lingkup Commisioning Test  Pemeriksaan sifat tampak (visual check)  Pemeriksaan item per item alat/ barang/material yang telah terpasang.Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah alat/barang/material yang dipasang telah sesuai dengan spesifikasi dalam kontrak  Pemeriksaan pemasangan atau rangkaian konstruksi  Pemeriksaan rangkaian alat/barang/material yang telah terpasang. Tujuannya adalah mengetahui alat/ barang/material yang dipasang, apakah telah sesuai dengan gambar rencana maupun peraturan yang berlaku (SNI, LMK, PUIL, SPLN, dan lain sebagainya).
  • 43. Tahapan pengujian instalasi listrik Pengujian individual. Pengujian sub sistem. Pengujian sistem keseluruhan. Pengujian tanpa beban. Pengujian berbeban.
  • 44. LOGO