Dokumen tersebut membahas tentang proses desalinasi air laut menjadi air tawar melalui teknologi membran semipermeabel. Proses desalinasi meliputi pengambilan air laut, pengolahan awal, pemanasan, kondensasi, dan penghasilan air tawar berkualitas. Teknologi ini dapat menjadi alternatif untuk memenuhi kebutuhan air bersih meskipun membutuhkan peningkatan SDM.
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
DESALINASI AIR LAUT
1. TUGAS MATA KULIAH
DESALINASI
Teknologi Desalinasi
Pengolahan Air Laut Menjadi Air Bersih
Dosen Pengampu:
Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng
Nama : Ahmad Syahrul Mushoffa
NIM : 1310180006
PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE
TUBAN
2022
2. 2 | D e s a l i n a s i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan
Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran
dan kritik yang bersifat membangun sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah
ini. Atas perhatiannya saya ucapkan banyak terima kasih.
Tuban, 19 Januari 2022
Penyusun
3. 3 | D e s a l i n a s i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Air merupakan sumber kehidupan seluruh mahkluk hidup. Sumber air
tersebut didapatkan dari air tanah, mata air sungai, danau, dan air laut, yang
membentuk suatu siklus, yaitu siklus hidrologi. Siklus hidrologi terdiri dari
evaporasi, transpirasi, evapotranspirasi, kondensasi, adveksi, presipitasi, run off,
infiltrasi, dan sebagainya.
Air laut merupakan air yang di dalamnya terlarut berbagai zat padat dan
gas, contoh : dalam 1000 gram air laut akan terdapat 35 gram senyawa terlarut
yang secara kolektif disebut garam, atau di dalam air laut 96,5 persen berupa air
dan 3,5 persen berupa zat-zat terlarut (Nur Alimah, 2008)
Padahal kita mengetahui bahwa sebenarnya sumber air asin itu begitu
melimpah, kenyataan menunjukkan bahwa ada banyak daerah pemukiman yang
justru berkembang pada daerah pantai. Melihat kenyataan semacam itu manusia
telah berupaya untuk mengolah air asin/payau menjadi air tawar mulai dari yang
menggunakan teknologi sederhana seperti menyuling, filtrasi dan ionisasi
(pertukaran ion). Sumber air asin/payau yang sifatnya sangat melimpah telah
membuat manusia berfikir untuk mengolahnya menjadi air tawar. Sehingga
dengan adanya pengolahan air laut menjadi air asin akan mudah untuk
mendapatkan air meskipun tidak seperti air yang telah ada di daratan.
Untuk memenuhi kebutuhan akan air tawar manusia telah mengembangkan
sistem pengolahan air asin/payau dengan teknologi membran semipermeabel.
Membran (selaput) semi permeabel adalah suatu selaput penyaring skala molekul
yang dapat ditembus oleh molekul air dengan mudah, akan tetapi tidak dapat atau
sulit sekali dilalui oleh molekul lain yang lebih besar dari molekul air.
4. 4 | D e s a l i n a s i
1.2. Tujuan Penulisan Makalah
Tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut:
1. Memahami pengertian tentang proses desalinasi
2. Mengetahui tentang penggolongan air
3. Memahami tentang pengertian desalinasi air laut
5. 5 | D e s a l i n a s i
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Pengertian Desalinasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), desalinasi adalah suatu proses
untuk membuat air laut menjadi air tawar. Proses ini dimanfaatkan untuk
mendapatkan air yang dapat dikonsumsi oleh makhluk hidup. Hasil sampingan
dari proses ini ialah garam. Ketika air laut dididihkan, garam akan terlarut dan air
akan menguap. Air yang menguap akan menghasilkan uap yang dapat berubah fasa
ketika temperatur menurun. Perubahan fasa yang terjadi ialah kondensasi yang
dapat merubah uap menjadi air kembali
2. Metode Destilasi
A. Pengambilan air laut
1. Pengambilan air laut dengan pipa Laju alir pengambilan air laut dilakukan
secara lambat untuk mencegah masuknya biota laut ke dalam pipa.
2. Pengambilan air laut dengan beach well memanfaatkan kondisi geologi lokal
pantai untuk menyaring air laut dengan sistem sumur (beah wells)
3. Pengambilan air laut dengan gallery penyaringan pasir yang dipasang di
permukaan bawah laut (seabed) untuk mendapatkan bahan baku dengan
kualitas tinggi.
B. Pengolahan awal air laut
Proses pengolahan awal menjadi kunci penting lancarnya proses
desalinasi karena menentukan stabilitas dan kinerja proses dengan
semakin tingginya kualitas air umpan. Tujuannya yaitu
untukmengkondisikan bahan baku dalam hal kandungan pengotor,
agar ramah bagi proses utama desalinasi Teknik :
1. Koagulasi
2. Flokuasi
3. Penyaringan dengan media
4. Catridge filter
Desalination atau desalinization merupakan proses penghilangan kadar garam
berlebih dalam air laut guna mendapatkan air yang layak dikonsumsi. Dalam proses ini
juga menghasilkan garam dapur sebagai hasil sampingan. Ada dua metode yang paling
banyak digunakan yaitu Reverse Osmosis (47.2 %) dan Multi Stage Flash (36.5 %).
6. 6 | D e s a l i n a s i
Ada dua cara untuk melakukan desalinasi yaitu, Proses Destilasi dan Reverse
Osmosis. Proses Destilasi merupakan fase cair menjadi fase uap, yang pada tahap akhir
air laut akan mngalami kondensasi menjadi air murni. Ada beberapa peralatan yang
mendukung proses destilasi ini, antara lain adalah heater, kondensor, ejektor air, pompa
ejektor, pompa kondensat, indikator salinitas, dan peralatan kontrol.
Cara Kerja Reverse Osmosis: Daya penggerak di belakang reverse osmosis
memberikan tekanan hidrostatik yang berbeda. Tanpa adanya pengaruh dari tekanan
luar, air asin seperti yang terlihat pada gambar akan menerobos membran untuk
menetralkan/menawarkan air yang mengandung garam melalui proses osmosis.
Perbedaan pada permukaan air dalam kaitan dengan perpindahan ini disebut dengan
osmotic pressure head, dan tekanan hidrostatik yang menyebabkan kenaikan pada
permukaan air adalah osmotic pressure. Dalam beberapa kasus air laut yang
mempunyai kandungan garam tinggi, tekanan osmotis dapat menjadi sebesar 1000 psi.
Membran secara umum dapat didefinisikan sebagai lapisan tipis semipermiabel
yang berfungsi sebagai alat pemisah berdasarkan sifat fisiknya. Hasil pemisahan
berupa retentate atau disebut konsentrat (bagian dari campuran yang tidak melewati
membran) dan permeate (bagian dari campuran yang melewati membran). Proses
pemisahan pada membran pada hakekatnya merupakan perpindahan materi secara
selektif yang disebabkan oleh gaya dorong yang berhubungan dengan parameter
penentu antara dua media yang dipisahkan seperti perbedaan potensial listrik (∆E),
gradien tekanan (∆P), gradien konsentrasi(∆C) dan gradien temperatur (∆T)
A. Jenis membran berdasarkan struktur dan prinsip pemisahan
Terdapat tiga golongan membran berdasarkan struktur dan prinsip pemisahan :
a. Membran berpori, yaitu membran dengan prinsip pemisahan didasarkan pada
perbedaan ukuran partikel dengan ukuran pori membran. Selektivitas pemisahan
ditentukan oleh ukuran pori dan hubungannya dengan ukuran partikel yang akan
dipisahkan. Membran jenis ini biasanya digunakan untuk proses mikrofiltrasi dan
ultrafltrasi.
7. 7 | D e s a l i n a s i
Definisi pori ada 3 jenis yaitu ;
a. makropori > 50 nm
b. mesopori 2 < ukuran pori > 50 nm
c. mikropori < 2 nm
Dari data di atas maka membran mikrofiltrasi termasuk makropori sedangkan
membran ultrafiltrasi termasuk makropori dan mesopori.
b. Membran tak berpori, yaitu membran yang mampu memisahkan molekulmolekul
yang memiliki ukuran sangat kecil dan tidak dapat dipisahkan dengan membran
berpori. Prinsip pemisahannya berdasarkan perbedaan kelarutan dan atau
kemampuan berdifusi. Sifat intrinsik bahan polimer membran menentukan tingkat
selektivitas dan permeabilitas. Metode sederhana untuk karakteristik membran
nonpori adalah menentukan permeabilitas terhadap gas dan liquid.
c. Membran cair, yaitu membran yang pemisahannya tidak ditentukan oleh
membrannya ataupun bahan pembentuk membran tersebut, tetapi oleh sifat molekul
pembawa yang sangat spesifik. Media pembawa merupakan cairan yang terdapat
dalam pori-pori membran berpori. Permeselektivitas terhadap suatu komponen
bergantung terutama pada kespesifikan molekul pembawa.
Gambar : Jenis membran berdasarkan struktur dan prinsip pemisahan
membran berpori membran tak berpori membran cair
polimer cairan pembawa
8. 8 | D e s a l i n a s i
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Proses Kerja Teknologi Desalinasi
Adapun terdapat proses kerja desalinasi sebagai berikut:
1. Air laut dihisap dengan pompa ejektor yang terdapat di pantai.
2. Air laut dimasukan kedalam alat penukar gas (heat exchanger)
3. Air laut divakumkan pada tekanan udara kurang dari 1 atm.
Pada kondisi hampa udara yang tinggi dan suhu rendah, sebagian dari air
laut akan menguap. Uap bertekanan rendah dari tempat pendinginan dari
air laut yang dimasukkan dari cerobong terpisah. Ketika ini terjadi, uap air
berkondensasi menjadi air tawar.
4. Air laut yang sudah hangat akan mengalir dari saluran keluar pendingin.
5. Memasukan air tersebut kedalam heat exchanger sebagai air umpan.
6. Uap tekanan rendah yang timbul di dalam heat exchanger mengalir masuk
ke dalam evaporator, begitu pula dengan air sisa buangan yang kental.
7. Uap air didinginkan oleh air laut dan berkondensasi menjadi air tawar.
8. Hasil air tawar di kondensor dipompa keluar oleh condensate pump.
9. Kemudian, air tersebut dialirkan ke tangka persediaan air tawar,
sedangkan sisa air buangan dikeluarkan secara teratur oleh water ejector.
3.2. Kualitas Air Tawar yang Dihasilkan dari Proses Desalinasi
Berdasarkan hasil penelitian, air destilasi ini memiliki pH 8,5 pada
suhu 25 derajat. Selain itu, Kemampuan daya hantar listriknya sebesar 4,1
mg/l. Kandungan ion klorida, ion besi masing-masing sebanyak kurang dari 2
mg/l Cl dan kurang dari 0,05 mg/l Fe. Sementara itu kualitas air yang
ditetapkan WHO, pH yang baik berkisar antara 5,8-8,6. Kemampuan daya
hantar listriknya sebesar kurang dari 700 mg/l. Dan kandungan ion besinya
adalah kurang dari 0,3 mg/l Fe. Selama ini pemanfaatan teknologi desalinasi
9. 9 | D e s a l i n a s i
ini banyak digunakan pada kapal-kapal tanker. Keberadaan desalinasi disana,
untuk menyuplai air bersih bagi awak kapalnya.
Sedangkan mengenai kadar garam dari air destilat (air yang dihasilkan
dari proses destilasi ini) secara terus menerus dipantau oleh salinity indicator.
Sebuah solenoid valve dipasang pada saluran keluar pompa air destilasi.
Untuk menentukan kadar garam air destilatnya kita bisa diatur, umumnya
kadar garam yang dimiliki oleh air destilat ini maksimal sebesar 10 ppm.
Artinya, kualitas air yang dihasilkan dari proses ini sangat bagus. Air tawar
yang dihasilkan dari mesin diesel bertenaga 2×250 Kw dan 2×500 Kw mampu
menghasilkan 5.000 liter air dalam 24 jam.
10. 10 | D e s a l i n a s i
BAB IV
KESIMPULAN
4.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari Teknologi Desalinasi Pengolahan Air Laut
menjadi Air Bersih yaitu:
1. Teknologi Desalinasi dapat menjadi alternatif dalam pemenuhan
kebutuhan air bersih.
2. Pengembangan Teknologi Desalinasi ini memerlukan peningkatan
kualitas Sumber Daya Manusia guna pengoperasian perlatan desalinasi
ini.
4.2. Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan yaitu:
1. Memperbanyak referensi mengenai pengembangan Sumber Daya Alam
oleh Sumber Daya Manusia, terutama di Indonesia.
2. Perlunya tinjak lanjut pemerintah dalam pemenuhan air bersih dengan
menggunakan cara alternatif salah satunya seperti proses desalinasi ini.
11. 11 | D e s a l i n a s i
DAFTAR PUSTAKA
Alimah, Nur. 2008. Kimia Lingkungan. SMAK: Makassar.
Austin, George T. 1996. Industri Proses Kimia. Penerbit Erlangga: Jakarta.
Hutabarat, Sahala. 2008. Pengantar Oseanografi. UIP: Jakarta
Anonim. 2010. Online. http://www.pengolahan air asin dengan osmosis
balik.htm. Diakses pada tanggal 17 Maret 2010 pukul 19.00 WITA.
Heriawan, Ari. 2009. Online. http://www.ubah-air-laut-jadi-
airmineral.blogspot.htm. Diakses pada tanggal 17 Maret 2010 pukul 19.00 WITA.
Anonim. 2010. Online. http://www. news_zoom_detail.htm. Diakses pada
tanggal 17 Maret 2010 pukul 19.00 WITA.
Anonim. 2014.
http://themaczmanchemistry.blogspot.com/2012/05/pengolahan-air-laut-
menjadiair.html. Diakses pada tanggal 17 September 2018 pukul 20.06 WIB.
Anonim. 2009. http://teknik-lingkunganusm.blogspot.com/2009/11/teknologi-
desalinasi-pengolahan-air.html. Diakses tanggal 17 September 2018 pukul 20.23
WIB.