Dokumen tersebut membahas tentang air laut dan air tawar serta proses desalinasi air laut menjadi air tawar. Metode desalinasi yang dijelaskan adalah destilasi, osmosis terbalik, dan pertukaran ion.
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Teknik Penyehatan - Desalinasi air laut PPT
1. Oleh :
1. Nousseva Renna (5415164015)
2. Prisma Ceila Perdana (5415162509)
3. Irfan Pratama (5415141202)
2. Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi
kehidupan di bumi. Sumber air tersebut ada yang diperoleh dari air
tanah, mata air, sungai, danau dan air laut.
Melihat kenyataan semacam itu manusia
telah berupaya untuk mengolah air
asin/payau menjadi air tawar
Manusia sering dihadapkan
pada situasi yang sulit
dimana sumber air tawar
sangat terbatas dan di lain
pihak terjadi peningkatan
kebutuhan.
3. No. Perbedaan Air Laut AirTawar
1. Kadar garam Kadar garam sebanyak 3,5% Tidak mengandung adar garam
2. Kuantitas di bumi 97% air bumi merupakan air laut 3% air di bmi merupakan air tawar
3. Kepadatan Air laut lebih padat dari pada air tawar karena
adanya kandungan garam yang menambah
massa air laut tersebut
Kepadatannya lebih rendah dari air laut karena
tidak ada kandungan garam sehingga massa
nya tidak bertambah
4. Kandungan ion Air laut mengandung ion terlarut lebih besar
dari pada air tawar. Ion-ion yang
keberadaannya melimpah di dalam air laut
adalah natrium, klorida, magnesium, sulfat, dan
kalsium
Kandungan ion terlarutnya lebih rendah dari
pada air laut
5. Kandungan unsur kimia Clorida (Cl), Natrium (Na), Magnesium (Mg),
Sulfur (S), calium (Ca), Kalsium (K), Brom (Br),
Carbon (C), Cr, B
zat kapur, besi, timah, magnesium, tembaga,
sodium, chloride, dan chlorine
5. Desalinasi adalah proses
pengurangan kadar
garam pada air laut, air
payau, atau air limbah.
Proses desalinasi yang telah banyak
dikenal:
1.Proses destilasi,
2.Filtrasi / membran (osmosis
terbalik),
3.Proses pertukaran ion
6. METODE DESTILASI
Pengambilan air laut
Pengolahan awal air laut
Proses pemisahan garam
Pengolahan akhir
1. Pengambilan air laut dengan pipa
2. Pengambilan air laut dengan beach well
3. Pengambilan air laut dengan gallery
Penambahan Mineral
Teknik : 1. Koagulasi 3. Penyaringan dengan media
2. Flokuasi 4. Catridge filter
1. Berbasis panas
2. Berbasis membran
7. 1. Pengambilan air laut
Pengambilan air laut sebagai bahan baku proses.
Metode pengambilan air
laut dengan pipa
Laju alir pengambilan air
laut dilakukan secara
lambat untuk mencegah
masuknya biota laut ke
dalam pipa.
Pengambilan air laut
dengan beach well
memanfaatkan kondisi
geologi lokal pantai untuk
menyaring air laut dengan
sistem sumur (beach wells)
penyaringan pasir yang
dipasang di permukaan
bawah laut (seabed) untuk
mendapatkan bahan baku
dengan kualitas tinggi.
Pengambilan air laut
dengan gallery
8. 2. Pengolahan awal
Untuk mengkondisikan bahan baku
dalam hal kandungan pengotor, agar
ramah bagi proses utama desalinasi
Tujuan
1. makromolekul (pasir dan biota
laut termasuk ikan, alga dll.)
2. mikromolekul (unsur penyebab
sedimentasi, kristalisasi dan
fouling).
Pengotor dalam air laut:
Proses pengolahan awal menjadi
kunci penting lancarnya proses
desalinasi karena menentukan
stabilitas dan kinerja proses dengan
semakin tingginya kualitas air umpan.
1. Koagulasi 3. Penyaringan dengan media
2. Flokulasi 4. Catridge filter
Teknik yang dilakukan
9. 3. Proses Penyisihan Garam (Inti)
Berdasarkan teknik pemisahan garamnya, proses desalinasi dikategorikan menjadi dua:
Berbasis panas
Pada proses ini, hanya air saja yang mengalami
penguapan, sehingga setelah pengumpulan dan
pengkondensasian uap, akan dihasilkan air bersih
tanpa garam dan pengotor. Multistage flash distillation
dan multi effect distillation adalah contoh teknologi
desalinasi dengan berbasis panas.
Berbasis membran
Membran adalah saringan reverse osmosis (RO) tak
berpori yang mampu melakukan pemisahaan pada
level ion, termasuk garam dengan komposisi utama ion
natrium dan klorida. Produk air yang dihasilkan sangat
murni dengan konsentrasi ion yang sangat rendah.
10. 4. Pengolahan akhir
Kondisi air murni dengan
konsentrasi ion rendah
dalam produk desalinasi
perlu disesuaikan agar
nyaman saat dikonsumsi
dan tidak merusak pipa
distribusi.
Pada tahapan akhir
penambahan mineral
dilakukan pada aliran produk
sehingga dihasilkan produk
air bersih dengan kualitas air
minum.
11. 1
2
3
4
5
METODE OSMOSIS TERBALIK
Osmosis terbalik (RO) adalah metode penyaringan yang menyaring molekul besar dan ion-ion dengan
cara memberi tekanan pada larutan ketika berada di salah satu sisi membran seleksi (lapisan penyaring).
Menjadikan zat terlarut terendap di lapisan yang dialiri tekanan sehingga zat pelarut murni bisa mengalir
ke lapisan berikutnya.
Membran seleksi harus selektif :memilah zat pelarut yang dapat dilewati (atau bagian lebih kecil dari
larutan) tapi tidak bisa dilewati zat terlarut seperti molekul berukuran besar dan ion-ion.
Membran semipermeabel yang digunakan pada osmosis terbalik disebut membran osmosis terbalik
(membran RO). Membran RO memiliki ukuran pori <1 nm (disebut juga membran tidak berpori)
Digunakan untuk pengolahan air, seperti pengolahan air minum, desalinasi air laut, dan pengolahan
limbah cair. Saat ini membran RO juga banyak digunakan pada proses pengolahan air isi ulang.
12. Metode dan Proses Osmosis Terbalik
12
1. Pretreatment
Air umpan disesuaikan dengan
membran dengan cara memisahkan
padatan tersuspensi, menyesuaikan
pH, dan menambahkan inhibitor.
2. Pressurization
Pompa meningkatkan tekanan dari
umpan yang sudah melalui proses
pretreatment hingga tekanan
operasi sesuai dengan membran
dan salinitas air umpan.
3. Membrane separation
Membran permeable menghalangi aliran
garam terlarut dan memperbolehkan air
produk terdesalinasi melewatinya.
Efeknya menimbulkan aliran air bersih
dan aliran terkonsentrasi
4. Post treatment stabilization.
Air produk dari membran
membutuhkan penyesuaian pH
sebelum dialirkan ke sistem distribusi
untuk dapat digunakan sebagai air
minum. pH akan ditingkatkan dari
sekitar 5 hingga mendekati 7.
13. 1
2
3
4
5
13
Sistem RO tidak bisa menyaring garam
sampai 100 % sehingga air produksi
masih sedikit mengandung garam.
Untuk mendapat air dengan kadar garam yang
kecil maka diterapkan sistem dengan dua
sampai tiga saluran.
Jika ingin membuat air minum yang
mengandung kira-kira 300 sampai 600 ppm
TDS cukup menggunakan saluran tunggal.
Jika air olahan yang dihasilkan menjadi semakin
banyak maka jumlah air baku akan menjadi lebih
besar dan sebagai akibatnya tekanan yang
dibutuhkan akan menjadi semakin besar.
Tentang Sistem RO
Air baku yang buruk, seperti adanya
kandungan klorida, membutuhkan
pengolahan sistem Osmosis terbalik (RO).
14. Tentang Sistem RO
14
Syarat penting yang harus
diperhatikan adalah kualitas air yang
masuk ke dalam elemen membran
harus bebas dari besi, mangan dan
zat organik (warna organik).
Air baku yang mengandung
Fe dan Mn dialirkan ke suatu
filter yang medianya
mengandung MnO2.nH2O
sistem RO dilengkapi dengan
pretreatment yang untuk
menghilangkan unsur-unsur
pengotor, seperti besi, mangan
dan zat warna organik.
Air baku yamg mengandung besi
dan mangan dialirkan melalui
suatu filter bed yang media
filternya terdiri dari mangan-zeolite
(K2Z.MnO.Mn2O7).
15. 3. Sistem Penukar Ion (IE)
1. Resin penukar ion umumnya terbuat dari polimer yang tidak mudah
larut dan memiliki sisi pertukaran ion dengan jumlah yang banyak
2. Ion di dalam larutan berpindah menuju resin penukar ion akibat
adanya perbedaan densitas muatan relatif (muatan per volum
terhidrasi).
3. Jika ion yang dipertukarkan berupa kation. Maka resin tersebut
dinamakan resin penukar kation. Dan jika ion yang dipertukarkan
berupa anion, maka resin tersebut dinamakan penukar anion.
4. Ion bermuatan positif (seperti kalsium dan magnesium) dihilangkan
oleh resin kation dengan mempertukarkan ion H+ . Sedangkan untuk
ion bermuatan negatif (seperti sulfat dan klorida) dipertukarkan
dengan ion OH oleh resin anion.
5. Proses desalinasi ini dilakukan menggunakan penukar-anion
6. OH yang dilepaskan oleh resin akan berikatan membentuk senyawa
H2O.