2. Gerakan sekulerisme pertama kali lahir di Eropa dan
berkembang ke seluruh dunia melalui proses
penjajahan, kristenisasi, dan komunisme.
Sekulerisme lahir dilatarbelakangi oleh para ilmuan
Barat dengan para teolog gereja.
3. De Revolutinibus (Corpencius, 1507): Sebenarnya
mataharilah yang merupakan satu-satunya pusat tata-
surya, bukan bumi.
*Inkuisisi menyebutnya sebagai bid’ah. Gereja
melarangnya karena bertentangan dengan injil.
Galileo Galilei : “Bumilah yang mengelilingi matahari.”
*Dituduh murtad, bid’ah, dan ateis oleh Gereja. Pada
tahun 1632M Galileo menerbitkan bukunya yang berjudul
The System of the World.
4. Ludwig Feurbach (1804-1872) : “Prinsip filsafat yang
paling tinggi adalah manusia. Sekalipun teknologi atau
agama menyangkal, namun pada hakikatnya, agamalah
yang menyembah manusia (God is man, man is God).”
Karl Marx (m.1883) : “Agama adalah keluhan mahluk
yang tertekan. Agama adalah candu rakyat. Agama
adalah faktor sekunder, sedangkan faktor primernya
adalah ekonomi.”
5. Definisi Sekulerisme
Al Attas menyatakan bahwa istilah sekular berasal
dari kata Latin, yaitu Saeculum yang mengandung arti
ganda yaitu waktu dan lokasi. Artinya adalah ruang dan
waktu. Waktu menunjukkan pengertian ‘sekarang’ atau
‘kini’ dan lokasi atau ruang merujuk pada pengertian ‘dunia’
atau duniawi.
Selanjutnya, dari istilah sekular muncul istilah
sekularisasi. Sekularisasi berarti pembebasan manusia
pertama-tama dari agama kemudian dari metafisika yang
mengatur nalar dan bahasanya.
6. Karakteristik Sekularisme
Harvey Cox :
Pragmatisme: Manusia sekular menilai suatu gagasan
berdasarkan tujuan yang hendak dicapai secara praktis.
Profanity: Manusia sekular tidak menyibukkan diri pada
hal-hal yang bersifat mitos atau mistis, tetapi segala
esuatu diukur dengan rasio.
Tolerance dan Plurality: manusia sekular selalu berpikir
dalam dunia yang penuh dengan opini.