3. Peradaban Zaman Kuno Klasik
Zaman Abad Pertengahan
Zaman Modern
Klasifikasi Sains Dalam Peradaban Barat
Zaman Renaissance
Zaman Kontemporer
Abad 14-17 M
Abad 17-19 M
Abad Ke-20 Sampai Seterusnya
5. Keberadaan Ilmu Pengetahuan dalam Peradaban Zaman
Yunani Kuno sangat identik dengan filsafatnya. Zaman ini
menggunakan sikap “aniquiring attitude (suatu sikap yang
senang menyelidiki sesuatu secara kritis)” , dan tidak
menerima pengalaman yang didasarkan pada sikap
“receptve attitude mind (sikap menerima segitu saja)’’.
Sehingga pada zaman ini filsafat tumbuh dengan subur.
Yunani mencapai puncak zaman keemasannya (zaman
Hellenisme) di bawah pim pinan Iskandar Agung (356-
323 SM) dari Macedonia, yang merupakan salah seorang
murid Aristoteles.
7. Zaman Romawi
keberadaan Ilmu pengetahuan yang pernah ditorehkan oleh
Bangsa Romawi tidak bisa dilepaskan dari bangunan ilmu
pengetahuan yang telah disumbangkan oleh bangsa Yunani.
Kendati demikian, bangsa Romawi bukan berarti tidak
memiliki kontribusi dalam pengembangan
ilmu pengetahuan. Sumbangan terbesar bangsa Romawai
kepada peradaban manusia terutama dalam bidang
pemikiran sistem hukum dan lembaga-lembaga politik, ada
tiga bentuk pemikiran hukum Romawi yang banyak
diadopsi para pemikir Barat, antara lain: Ius Civile, Ius
Gentium, Ius Naturale.
8. Pemahaman tentang teori imperium dari
Romawi, antara lain:
1) Kekuasaan dan otoritas Negara.
2) equal rights (Persamaan hak politik).
3) Governmental Contract (Kontrak Pemerintah).
4) Pengadaptasian kekuasaan dan keagamaan.
Para sejarawan berspekulasi tentang penyebab kegagalan
orang Romawi di bidang pengembangan
ilmu. Ada yang mencoba melihat perbudakan yang
menghambat dorongan bagi industri, sebagai
penyebabnya.
10. Abad Pertengahan
Abad pertengahan disebut juga Dark Age atau abad kegelapan merupakan
abad kebangkitan religi di Eropa, pada masa ini agama berkembang dan
mempengaruhi hampir seluruh kegiatan manusia termasuk pemerintahan.
Sebagai konsekuensinya sains yang telah berkembang di zaman klasik
dipinggirkan dan dianggap sebagai ilmu sihir yang mengalihkan perhatian
manusia dari pemikiran ketuhanan. Pada zaman tersebut karya para ilmuan
banayak ditentang oleh gereja karena dianggap mengusung ajaran sesat
bahkan, gereja katholik roma memiliki pengadilan berupa komite inkuisisi
yang bertugas mengadili dan menghukum siapa saja yang berani dan berbeda
pendapat dengan ajaran gereja saat itu. Permulaan konflik antara ilmuan dan
gereja dapat ditelusuri dari penelitian Nicolas Copernicus(1473-1543). Pada
sekiar 1508 Copernicus sudah mulai membangun model alam semestanya
sendiri, sebuah sistem pelanet dengan matahari sebagai pusatnya atau dikenal
dengan teori heliosentris.
12. Zaman Renaissanance
Renaissance secara Harfiah berasal dari bahasa Perancis yang berarti
Terlahir Kembali/Kebangkitan Kembali.
Menurut Istilah Renaissance adalah sebuah periode dalam sejarah Eropa
pada abad ke-14 hingga abad ke-17 yang ditandai dengan gerakan
menghidupkan kembali kebudayaan Yunani dan Romawi.
Ciri gerakan Renaissance adalah kebebasan berfikir berkreasi dan perlahan
mulai melepaskan diri dari alam pikiran tradisional yang dogmatis.
Gerakan untuk mempelajari kembali filsafat klasik tercermin dari berdirinya lembaga
ilmiah seperti Akademi Plato di Florance dan Collage Difference di Paris. Sumber-
sumber untuk mempelajari filsafat yunani dan ilmu pengetahuan lainya didapatkan dari
ilmuan muslim. Salah satu tokoh ilmuan muslim yang memiliki peran penting dalam
menginspirasi pengetahuan di Eropa adalah Al-Khawarizmi ia berjasa mengenalkan
matematika bahkan, peletak dasar perkembangan tekhnologi terutama tekhnologi
komputer. Selain itu jatuhnya Konstantinopel ke tangan dinasti Ottoman memberikan
dorongan tidak langsung bagi lahirnya Renaissance, banyak cendekiawan yang ahli
dalam kebudayaan Yunani dan Romawi yang bekerja di perpustakaan-perpustakaan di
Konstantinopel menyingkir ke wilayah Eropa sambil membawa buku sastra, hukum,
dan seni yang tak ternilai harganya
14. Zaman Modern
Para filsuf zaman modern menegaskan bahwa pengetahuan tidak berasal dari kitab
suci atau ajaran agama, tidak juga dari penguasa, tetapi dari diri manusia sendiri.
Jika pada Abad Pertengahan otoritas kekuasaan dipegang oleh Gereja dengan
dogma-dogmanya, maka pada zaman modern otoritas kekuasaan itu terletak pada
kemampuan akal manusia itu sendiri. Filsafat zaman modern ini bercorak
“antroposentris”, artinya manusia menjadi pusat perhatian penyelidikan filsafat.
Semua filsuf pada zaman ini menyelidiki segi-segi subjek manusiawi, “aku”
sebagai pusat pemikiran, pusat pengamatan, pusat kebebasan, pusat tindakan, pusat
kehendak, dan pusat perasaan.
16. Zaman Kontemporer
zaman kontemporer dalam konteks ini adalah era-era tahun terakhir yang kita jalani hingga
saat sekarang ini. Perkembangan ilmu pada zaman kontemporer berkembang dengan sangat
cepat. Masing-masing ilmu mengembangkan disiplin keilmuannya dengan berbagai macam
penemuan-penemuannya. Seperti dalam disiplin ilmu social, berbagai macam pendekatan
dihasilkan guna semakin menajamkan daya analisis terhadap fenomena yang ditelitinya.
Pada zaman kontemporer ini juga terjadi penemuan-penemuan teknologi canggih. Teknologi
komunikasi dan informasi termasuk salah satu yang mengalami kemajuan sangat pesat.
Mulai dari penemuan komputer, berbagai satelit komunikasi, internet, dan sebagainya.
Perkembangan filsafat pada zaman kontemporer juga ditandai oleh munculnya berbagai
aliran filsafat yang kebanyakan aliran tersebut merupakan kelanjutan dari aliran-aliran
filsafat yang telah berkembang pada abad modern, seperti: neo-thomisme, neo-kantianisme,
neohegelianisme, neo-marxisme, neo-positivisme, dan sebagainya.
17. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and
includes icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik
Thanks
Jika Ada Yang Kurang Jelas
Dianjurkan Bertanya Tapi Kami
Hanya Akan Memberikan
Jawaban Bukan Harapan Apalagi
Kepastian Untuk Mengisi Hatimu
Yang Sunyi.