Dokumen tersebut membahas tentang pluralisme agama antara global theology dan transendentalisme. Ia menjelaskan berbagai faktor munculnya pluralisme agama dan pandangan John Hick mengenai pluralisme agama serta kritik terhadap pandangannya."
4. Faktor Munculnya Pluralisme Agama
• Ekslusifisme Dlm Kristen:
• Extra ecclessiam nulla salus (Dogma Katholik )
(Tidak ada keselamatan diluar gereja)
• Extra Christos nulla salus (Dogma Protestan)
(Tidak ada keselamatan diluar Kristen)
• Inklusifisme Dlm Kristen:
• Ampunan Tuhan untuk seluruh manusia dapat
terjadi karena kematian Yesus ditiang salib
• Semua manusia di rahmati Tuhan meskipun tidak
pernah mendengar Yesus.
• Paus: Setiap orang tanpa terkecuali telah ditebus
dosanya oleh Yesus Kristus.
5. Faktor Munculnya Pluralisme Agama
Pluralitas
Agama-agama
Inklusifism
Dalam Agama
Ekslusifisme
Dalam agama
Klaim
Absolutisme
Kebenaran
Agama
Pluralisme Agama
Global Theology
Fakttor
Kelahiran
6. POSTMODERNISME
Karakteristik
1.
Dihidupkan oleh
Semangat pluralisme
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Diperkuat oleh Media
Mendukung Demokrasi tapi elit kota dominan
Ia diposisikan berhadapan dg fundamentalisme religius.
Berpusat di kota metropolitan
Ia tumbuh subur dg wacana-2 & bersikap eklektis
Bahasa yang digunakan tidak simple
8. Terkait dg masa lalu tapi dlm bentuk protes.
Akbar S. Ahmed, Postmodernism
7. Keragaman agama
Pengalaman Barat:
Kesadaran Barat akan adanya keberagamaan
agama di dunia Baru muncul pada abad yang lalu.
Seperti dinyatakan oleh John Hick dibawah ini:
..Keberagaman tradisi keagamaan telah banyak
didiskusikan di dunia Kristen, khususnya
sejak seratus lima puluh tahun yang lalu, sehingga
orang-orang Kristen menjadi semakin sadar akan
realitas tradisi agama-agama besar
lain yang terus ada.
John Hick, Problem of Religious Pluralism,
MacMillan, 1985, 31
8. Teori Ketuhanan
Tuhan Impersonal dan Personal
Tuhan Impersonal,
Absolute, Tertinggi
Hindu:
Nirguna Brahman
Islam:
Al-Haqq
Tao
Tao Te Ching
Yahudi:
En Soph
Buddha:
Dharmakaya
Tuhan Impersonal adalah wujud yang tak terbatas, realitas tertinggi
dari segala sesuatu. (Proses perubahan kosmos yang tanpa
awal dan akhir dalam ajaran Buddha atau Pratitya samutpadaya)
9. Teori Ketuhanan
Tuhan Impersonal dan Personal
Tuhan Personal
Islam:
Allah
Hindu:
Shiva, Wisnu
Kristen
Tuhan Bapak
Yahudi:
Yahweh
Buddha:
Dharmakaya
Tuhan personal adalah yang kongkrit, terbatas, dapat
divisualisasikan dan bahkan dapat digambarkan
10. Perbedaan tuhan-tuhan personal
Yahweh dan Shiva hidup dalam dunia keimanan
yang berbeda disatu sisi menciptakan dan
disisi lain ia diciptakan oleh budaya yang berbeda,
direspon dengan berbagai macam
bentuk Kehidupan, dan terintegrasikan dengan
berbagai macam pengalaman sejarah.
John Hick, Problem of Religious Pluralism, 42
11. ARGUMENTASI DARI KLAIM
KEBENARAN ABSOLUTE
1. Semua agama Islam, Yahudi, Nasrani, Hindu, Buddha dlsb. bangga
dengan agamanya dan mengklaim bahwa kebenaran agamanya adalah
absolut dan superior.
2. Meskipun klaim dan kebanggaan ini berguna bagi kehidupan manusia, tapi
ia berbahaya ketika meningkat menjadi klaim kebenaran absolut dan
dikembangkan menjadi sistim kepercayaan masyarakat yang religius.
3. Untuk itu setiap penganut agama hendaklah melihat dogma masingmasing secara kritis, dalam konteks dunia yang memiliki pluralitas
agama.
4. Cara melihat agama harus dirubah dari berpusat pada doktrin agama
itu kepada realitas sosial, seperti perubahan gambaran Ptolemi yang
menganggap bumi sebagai pusat alam semesta kepada Copernicus
yang helio-centris.
5. Maka dalam teologi agama-agama model yang paling realistis hari ini
adalah realitias-centris dengan implikasi pluralitas. John Hick
12. Kritik untuk John Hick
1. Pendekatan yang dipakai John Hick untuk sampai kepada gagasan
pluralisme agama adalah kultural dan ideologis
2. Agama dalam pandangan Hick adalah merupakan produk dari
pemahaman manusia terhadap Realitias Tuhan.
3. Teori pluralisme agama John Hick mengesampingkan nilai-nila
transendental agama-agama, kesucian agama-agama dan melebur
dogma-dogma agama.
4. Doktrin Hick tentang pluralisme agama adalah ideologis dan aotoritatif,
artinya ia mendekte pembaca untuk mengikutinya.
5. Doktrin pluralisme Hick hanya releven untuk kultur Barat.
pikiran lebih cenderung mewakili sebuah kultur (Barat) daripada
trans-kultural.
6. Pluralisme agama Hick diwarnai oleh doktrin relativisme postmodern