Reformasi gereja dimulai pada abad ke-16 sebagai reaksi terhadap korupsi dan penyimpangan ajaran di dalam Gereja Katolik, dipimpin tokoh-tokoh seperti Martin Luther, John Calvin, dan Huldrych Zwingli. Reformasi ini mengarah pada berkembangnya ajaran Protestan dan melemahnya pengaruh Gereja Katolik di Eropa.
3. Reformasi gereja adalah sebuah upaya
perbaikan dan kembali pada ajaran gereja
yang lurus, gerakan reformasi berupa sikap
kritis terhadap penyimpangan-penyimpangan
yang dilakukan oleh pihak Gereja Katolik pada
waktu itu terutama adanya penjualan surat
pengampunan dosa
5. 1. Tokoh humanis Kristen yang paling terkemuka adalah seorang
cendikiawan Belanda yang bernama Desiderius Erasmus (1466-1536). Tokoh
ini ialah orang yang merumuskan dan mempopulerkan program reformasi
kaum humanis Kristen. Dalam konsepsinya ia menyatakan bahwa kekristenan
hendaknya menjadi panduan kehidupan sehari-hari dan bukannya sistem
kepercayaan dan praktek keagamaan dogmatis yang diterapkan oleh gereja.
Dengan konsepsinya itu Erasmus dianggap oleh para sejarawan sebagai
seorang yang menyiapkan jalan menuju ke arah reformasi gereja.
6. 2.Martin Luther (1483-1546). Luther lahir pada tanggal 10 November 1483 di Eisleben,
Jerman. Seorang tokoh yang paling berpengaruh dalam gereja bahkan di kalangan Protestan
setelah era Reformasi di mana Luther merupakan salah satu tokoh utamanya. Luther membawa
pembaharuan besar di Jerman. Dalam persembunyian dia menerjemahkan Kitab Suci Perjanjian
Baru ke dalam bahasa Jerman. Luther membawa pembaharuan besar di Jerman pada masa itu.
Dalam persembunyian dia menerjemahkan Kitab Suci Perjanjian Baru ke dalam bahasa Jerman.
Ini sangat penting sebagai sebuah pintu bagi perubahan dan kemerdekaan berpikir. Selama 1500-
an tahun, yang berhak membaca Kitab Suci hanya segelintir orang dan yang berhak
menafsirkannya hanya para petinggi gereja seperti Paus di Roma.
7. Dalam pandangan Martin Luther, dirinya bukanlah seorang pemberontak gereja
Katolik. Namun ia sangat kecewa dengan meluasnya praktek jual beli indulgensi. Apa
yang menyebabkannya menjadi sangat marah adalah tindakan Pendeta Johan Tetzel
yang memaksakan indulgensi dengan slogan “Segera begitu koin yang dimasukkan ke
kotak uang bergemerincing, maka jiwa akan bangkit dari neraka”. Kemarahan yang
begitu besar menyebabkan Martin Luther pada tahun 1517 mengumumkan 95 tesis
mengenai indulgensi. Tesis-tesis Luther ditulis pada selembar poster yang kemudian
ditempelkan dengan paku ke pintu utara gereja istana Frederik di Wittenberg. Kejadian
ini terjadi pada tanggal 31 Oktober 1517 dan menandai dimulainya gerakan reformasi
gereja.
8. 3. Zwingli. Huldrych (atau Ulrich) Zwingli lahir di Swiss, 1 Januari 1484 adalah pemimpin
Reformasi Swiss, dan pendiri Gereja Reformasi Swiss. Reformasi Zwingli didukung oleh
pemerintah dan penduduk Zürich, dan menyebabkan perubahan-perubahan penting dalam
kehidupan masyarakat, dan urusan-urusan negara di Zürich. Gerakan ini, khususnya, dikenal
karena tanpa mengenal kasihan menganiaya kaum Anabaptis dan para pengikut Kristus lainnya
yang mengambil sikap tidak melawan. Reformasi menyebar dari Zürich ke lima kanton Swiss
lainnya, sementara yang lima lainnya berpegang kuat pada pandangan iman Gereja Katolik.
Zwingli terbunuh di Kappel am Albis, dalam sebuah pertempuran melawan kanton-kanton Katolik.
9. 4.John Calvin (1509-1564). Yohanes Calvin atau John Calvin lahir di Noyon, Kerajaan Perancis,
10 Juli 1509 Swiss. Ia adalah teolog Kristen terkemuka pada masa Reformasi Protestan yang
berasal dari Perancis. Seorang pemimpin Reformasi Gerakan Gereja di Swiss. Merupakan generasi
kedua dalam jajaran pelopor dan pemimpin reformasi gereja abad ke-16 peranannya sangat besar
dalam gereja-gereja reformatoris. Gereja-gereja yang mengikuti ajaran tata gereja yang digariskan
Calvin tersebar. Dikenal dengan gereja Calvinisme. Sebagai pelopor Reformasi Gereja, ia
menyebarkan gagasan-gagasannya tentang bagaimana Gereja Reformasi yang benar itu ke banyak
bagian Eropa. Calvinisme menjadi sistem teologi dari mayoritas Gereja Kristen di Skotlandia,
Belanda, dan bagian-bagian tertentu dari Jerman dan berpengaruh di Perancis, Hongaria
khususnya di Transilvania dan Polandia.
10. 5.John Knox. Lahir sekitar tahun 1513 di Haddington. Ia belajar di Universitas St. Andrews lalu
ditahbiskan menjadi imam Katolik tahun 1536 dan menjadi seorang notaris kepausan tahun 1540.
Ia adalah salah seorang tokoh yang memengaruhi gerakan reformasi di Skotlandia. Ia merupakan
salah satu murid Calvin di Jenewa, sehingga pengaruh teologi Calvinis sangat kental dalam dirinya.
Menurut Knox, kekristenan dan kemerdekaan nasional harus dapat ditemukan bersama, karena
keduanya merupakan suatu pergumulan yang dapat diselesaikan bersama.
11. 6.John Wycliff. John Wycliffe lahir 1324 adalah seorang pengajar di Universitas Oxford, Inggris,
yang dikenal sebagai filsuf, teolog, pengkhotbah, penterjemah dan tokoh reformasi Kristen di
Inggris. Ia dikenal melalui karyanya menerjemahkan Alkitab dari bahasa Latin ke dalam bahasa
Inggris pada tahun 1382, yang dikenal sebagai "Alkitab Wycliffe". Karya inilah yang mempengaruhi
terjemahan-terjemahan Alkitab kemudian. Pada tahun 1371 doktrin-doktrin Wycliffe mengenai
kekayaan gereja dianggap cocok bagi pemerintah sekuler saat itu, sebab gereja sangat kaya dan
memiliki kurang lebih sepertiga dari seluruh tanah di Inggris. Namun demikian, gereja masih
menuntut kebebasan pajak dari pemerintah. Doktrin-doktrin Wycliffe dipakai untuk memaksa
para rohaniawan yang segan membayar, sehingga dengan begitu pemerintah dapat membiayai
perang yang mahal melawan Prancis.
13. 1.Gereja Katolik dianggap menyimpang dari ajaran (Korupsi, Nepotisme, dianggap
melakukan jual beli agama
14. Salah satu sumber kekayaan gereja yang kemudian
menyebabkan terjadinya sengketa besar dengan masyarakat
adalah indulgensi. Apa yang dimaksud dengan indulgensi adalah
peniadaan hukuman akibat dosa. Indulgensi dapat dilakukan
oleh gereja dan sebagai imbalannya orang yang bertobat
memberikan sumbangan uang tunai kepada gereja.
20. 2. Menguatnya kedudukan negara serta pemerintahan
sekuler. Gereja tidak lagi memegang peranan dalam
kedudukan pemerintah, melainkan rakyatlah yang
memiliki kedudukan yang lebih kuat
21. 3. Lahirnya paham egalitarianisme (berasal dari bahasa
Perancis égal yang berarti "sama"), adalah
kecenderungan berpikir bahwa seseorang harus
diperlakukan sama pada dimensi seperti agama, politik,
ekonomi, sosial, atau budaya)