SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
AnitaRahayu–M.FarhanAlfarizy
BAB XI
PROBLEM KESETARAAN GENDER
-
Studi Islam III
Definisi Gender
Secara etomologis kata gender berasal dari bahasa Inggris yang berarti “jenis kelamin”. Dalam
Webster’s New World Dictionary, sebgaimana yang dikutip Nasarudin Umar dalam Argumen
Keseteraan Gender: Perspektif Al-Qur’an, gender diartikan sebagai perbadaan yang tampak anta laki-
lakidanperempuandilihardariseginilaidantingkahlaku.
Di dalam Women’s Studies Encyclopedia dijelaskan bahwa gender adalah suatu konsep
kultural yang berupaya membuat pembedaan (distinction) dalam hal peran, perilaku, mentalitas, dan
karakteristikemosionalantaralaki-lakidanperempuanyangberkembang dalammasyarakat.
Munculnya paham keseteraan gender dilatarbelakangi oleh konsep masyarakat Barat yang
telah lama mengalami problem hubungan antara laki-laki dan perempuan. Menurut Hamid Fahmy
Zarkasyi dalam kata pengantar buku Indahnya Keserasian Gender dalam Islam karya Henry
Shalahuddin (dkk.), bahwa konsep tersebut terbentuk dari protes para wanita dalam sebuah gerakan
yangdisebutgerakanfeminisme(feminism).
Jadi, awal mula munculnya paham kesetaraan gender ini berasal dari gerakan para aktivis
feminisme yang menuntut adanya kesetaraan dan keadilan gender dengan laki-laki dalam segala hal.
IstilahfeminismeberasaldaribahasaLatin“femina”,perempuan.
Muculnya paham kesetaraan gender
Timbulnya gerakan feminisme adalah keyakinan dasar masyrakat Barat yang merupakan
kombinasi dari berbagai unsur yang mencerminkan worldview mereka. Secara teoritis, worldview
merupakansumbergerakan dansosial.
Di Barat telah terjadi perubahan sosial, jika pada umumnya seorang laki-laki (suami) sebagai
pencari nafkah dan perempuan (istri) sebagai peramu atau ibu rumahtangga, di zaman industri teori
fungsionaltersebuttidakberlakulagi.
Menurut Wollstonecraft dalam A Vindication of the Rights of Woman, di abad ke-18,
perempuanmulaibekerjadiluarrumahkarenadidorongolehkapitalismeindustri.Perubahanfungsiitu
awalnya hanya untuk memenuhi kebutuhan jasmani, namun kemudian berkembang menjadi ambisi
sosial,atautuntutanhaksosialdanpolitik.MakatidakheranjikaperempuanBaratpadazamanindustri
dibingungkanolehduapilihan;akanmenjadiwanitakariratauiburumahtangga.
Feminisme
Feminis mulai terdengar di Barat (Eropa) pada abad pertengahan di mana gereja saat itu
berperan sebagai sentral kekuatan dan Paus sebagai pipinan gereja, menempatkan dirinya sebagai pusat
dansumberkekuasaan. RobertHeld,dalam bukunya Inquisition,memuatfoto-fotodanlukisan-lukisan
yang sangat mengerikan tentang kejahatan inquisisi yang dilakukan oleh tokoh-tokoh gereja ketika itu.
Dipaparkan ada lebih dari 50 jenis dan model alat-alat penyiksa yang sangat brutal, seperti alat
pembakaran hidup-hidup, gergaji pembelah tubuh manusia, alat pemotong lidah, pengahancur kepala
dan lainnya. Ironisnya, sekitar 85 persen korban penyiksaan tersebut adalah perempuan. Antara tahun
1450-1800, diperkirakan sekitar 2 sampai 4 juta wanita telah dibakar hidup-hidup di daratan Katolik
maupunProtestanEropa.Haliniterjadikarenadidasarianggapan negatifterhadapkaumwanita.
Feminisme
Doktrin gereja lainnya yang menentang kodrat manusia dan memberatkan kaum wanita
adalah menganggap hubungan seksual antara pria dan wanita adalah peristiwa kotor walaupun mereka
sudah dalam ikatan perkawinan sah. Hal ini berimplikasi bahwa menghindari perkawinan adalah
simbolkesucian,kemurnian, danketinggian moral.Jikaseseoranginginhidupdilingkungan agamayang
bersih dan murni, maka lelaki tersebut tidak diperbolehkan menikah, atau mereka harus berpisah dari
istrinya, mengsingkan diri dan pantang melakukan hubungan badan. Kehidupan keras yang dialami
oleh perempuan-perempuan pada saat gereja memerintah Eropa tertuang dalam essai Francis Bacon
yangberjudulMarriageandSingleLifepadatahun1612.
Feminisme
Dalam pandangan St. Jerome, wanita adalah akar dari segala kejahatan (the root of all evil).
Penilaian serupa juga dinyatakan oleh St. John Chrycostom, “Tidak ada gunanya laki-laki menikah.
Karena, perempuan itu tidak lain dan tidak lebih merupakan lawan dari persahabatan, kejahatan yang
diperlukan, godaan alami, musuh dalam selimut, gangguan yang menyenangkan. Tokoh sesudahnya, St.
Augustine, menganggap hubungan intim anatara suami dan istri sebagai perbuatan kotor. St. Albertus
Magnus menguatkan: Perempuan adalah laki-laki yang cacat sejak awalnya, serba kurang dibanding
laki-laki. Makhluk yang tidak pernah yakin pada dirinya sendiri dan cenderung melakukan berbagai
cara demi mencapai keinginannya dengan berdusta dan tipu muslihat ala iblis. Perempuan tidak cerdas
namunlicik,sepertiularberbisadansetanbertanduk.
Feminisme
Latar belakang perempuan Barat yang kelam akhirnya memunculkan gerakan-gerakan
perempuan yang menuntut hak dan kesetaraan dengan kaum laki-laki serta mulai mempersoalkan
masalah perceraian,prostitusi,danperangereja dalammensubordinasiperempuan.
Revolusiyangterjadi di Eropamembuat gerakan perempuan mendapatkan kesempatan untuk
ikut menyeruakan kepentingan mereka. Pada Revolusi Puritan di Inggris Raya pada abad 17, kaum
perempuan Puritan berusaha untuk mendefinisikan ulang area aktifitas perempuan yang menarik
legitimasi dari doktrin-doktrin yang menjadi otoritas bapak, laki-laki, pendeta, dan pemimpin politik.
Revolusi Puritan telah menghasilkan ferment dimana semua bentuk hierarki ditulis semua oleh anggota
sekteyangradikaldiInggrisRaya.
Revolusi
Pada awal abad 20,feminisme mulaidigunakan diAmerikadan Eropauntukmendeskripsikan
elemen khusus dalam pergerakan perempuan yang menekankan pada keistimewaan dan perbedaan
perempuan, daripada mencari kesetaraan. Feminisme digunakan untuk mendeskripsikan tidak hanya
kampanyepolitikuntukpemilihanumumtetapijugahakekonomidansosial.
Kaum feminis kemudian mengembangkan konsep gender pada tahun 1970 sebagai alat untuk
mengenali bahwa perempuan tidak dihubungkan dengan laki-laki di setiap budaya dan bahwa
kedudukan perempuan di masyarakat pada akhirnya berbeda-beda. Kemudian wacana gender
diperkenalkan oleh sekelompok feminis di London pada awal tahun 1977. Sejak saat itu para feminis
mengusung konsep gender equality atau keseteraan gender sebagai mainstream gerakan mereka. Untuk
ituperluuntukdipaparkanapaitufeminisme.
Revolusi

More Related Content

Similar to Kelompok 11 : Problem Kesetaraan Gender

Islam, Perempuan, dan Feminisme
Islam, Perempuan, dan FeminismeIslam, Perempuan, dan Feminisme
Islam, Perempuan, dan FeminismeAdiba Qonita
 
Korelasi feminisme terhadap krisis moral wanita era milenial
Korelasi feminisme terhadap krisis moral wanita era milenialKorelasi feminisme terhadap krisis moral wanita era milenial
Korelasi feminisme terhadap krisis moral wanita era milenialwidia wati
 
GERAKAN FEMINISMA BARAT.ppt
GERAKAN FEMINISMA BARAT.pptGERAKAN FEMINISMA BARAT.ppt
GERAKAN FEMINISMA BARAT.pptnisasolehah1
 
Kel.5 Teori Feminisme dan Gender.pptx
Kel.5 Teori Feminisme dan Gender.pptxKel.5 Teori Feminisme dan Gender.pptx
Kel.5 Teori Feminisme dan Gender.pptxMahesaRifqi
 
Konsep FEMINISME dalam fahaman LIBERAL !!
Konsep FEMINISME dalam fahaman LIBERAL !! Konsep FEMINISME dalam fahaman LIBERAL !!
Konsep FEMINISME dalam fahaman LIBERAL !! Ar Rayyan
 
MELIHAT FILSAFAT DALAM ZAMAN KEGELAPAN PDF
MELIHAT FILSAFAT DALAM ZAMAN KEGELAPAN PDFMELIHAT FILSAFAT DALAM ZAMAN KEGELAPAN PDF
MELIHAT FILSAFAT DALAM ZAMAN KEGELAPAN PDFRusdhyAn
 
3. liberal dan radikal
3. liberal dan radikal3. liberal dan radikal
3. liberal dan radikalevinurleni
 
Gender-dan-Kesetaraan.ppt
Gender-dan-Kesetaraan.pptGender-dan-Kesetaraan.ppt
Gender-dan-Kesetaraan.pptDPKPLHNiasBarat
 
Kemerdekaan Berfikir (the freedom of thinking)
Kemerdekaan Berfikir (the freedom of thinking)Kemerdekaan Berfikir (the freedom of thinking)
Kemerdekaan Berfikir (the freedom of thinking)Elok Darojatin
 
Pengantar Teori Feminis.pptx
Pengantar Teori Feminis.pptxPengantar Teori Feminis.pptx
Pengantar Teori Feminis.pptxBayu Aji Nugroho
 
Cbr sejarah fisika kel 5
Cbr sejarah fisika kel 5Cbr sejarah fisika kel 5
Cbr sejarah fisika kel 5Anggi Yolanda
 
Monakheisme edy kristianto ofm
Monakheisme   edy kristianto ofmMonakheisme   edy kristianto ofm
Monakheisme edy kristianto ofmEdwin Clemenz
 
SEJARAH PSIKOLOGI ABNORMAL.ppt
SEJARAH PSIKOLOGI ABNORMAL.pptSEJARAH PSIKOLOGI ABNORMAL.ppt
SEJARAH PSIKOLOGI ABNORMAL.pptashrafkhairulAzam
 

Similar to Kelompok 11 : Problem Kesetaraan Gender (20)

hk Gender 1.pptx
hk Gender 1.pptxhk Gender 1.pptx
hk Gender 1.pptx
 
Islam, Perempuan, dan Feminisme
Islam, Perempuan, dan FeminismeIslam, Perempuan, dan Feminisme
Islam, Perempuan, dan Feminisme
 
Korelasi feminisme terhadap krisis moral wanita era milenial
Korelasi feminisme terhadap krisis moral wanita era milenialKorelasi feminisme terhadap krisis moral wanita era milenial
Korelasi feminisme terhadap krisis moral wanita era milenial
 
GERAKAN FEMINISMA BARAT.ppt
GERAKAN FEMINISMA BARAT.pptGERAKAN FEMINISMA BARAT.ppt
GERAKAN FEMINISMA BARAT.ppt
 
Kel.5 Teori Feminisme dan Gender.pptx
Kel.5 Teori Feminisme dan Gender.pptxKel.5 Teori Feminisme dan Gender.pptx
Kel.5 Teori Feminisme dan Gender.pptx
 
Konsep FEMINISME dalam fahaman LIBERAL !!
Konsep FEMINISME dalam fahaman LIBERAL !! Konsep FEMINISME dalam fahaman LIBERAL !!
Konsep FEMINISME dalam fahaman LIBERAL !!
 
MELIHAT FILSAFAT DALAM ZAMAN KEGELAPAN PDF
MELIHAT FILSAFAT DALAM ZAMAN KEGELAPAN PDFMELIHAT FILSAFAT DALAM ZAMAN KEGELAPAN PDF
MELIHAT FILSAFAT DALAM ZAMAN KEGELAPAN PDF
 
3. liberal dan radikal
3. liberal dan radikal3. liberal dan radikal
3. liberal dan radikal
 
Gender-dan-Kesetaraan.ppt
Gender-dan-Kesetaraan.pptGender-dan-Kesetaraan.ppt
Gender-dan-Kesetaraan.ppt
 
Feminisme
FeminismeFeminisme
Feminisme
 
Kemerdekaan Berfikir (the freedom of thinking)
Kemerdekaan Berfikir (the freedom of thinking)Kemerdekaan Berfikir (the freedom of thinking)
Kemerdekaan Berfikir (the freedom of thinking)
 
Gender dan Kesetaraan
Gender dan KesetaraanGender dan Kesetaraan
Gender dan Kesetaraan
 
Pengantar Teori Feminis.pptx
Pengantar Teori Feminis.pptxPengantar Teori Feminis.pptx
Pengantar Teori Feminis.pptx
 
Kedudukan wanita
Kedudukan wanitaKedudukan wanita
Kedudukan wanita
 
Cbr sejarah fisika kel 5
Cbr sejarah fisika kel 5Cbr sejarah fisika kel 5
Cbr sejarah fisika kel 5
 
Revisi feminism
Revisi feminismRevisi feminism
Revisi feminism
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Monakheisme edy kristianto ofm
Monakheisme   edy kristianto ofmMonakheisme   edy kristianto ofm
Monakheisme edy kristianto ofm
 
SEJARAH PSIKOLOGI ABNORMAL.ppt
SEJARAH PSIKOLOGI ABNORMAL.pptSEJARAH PSIKOLOGI ABNORMAL.ppt
SEJARAH PSIKOLOGI ABNORMAL.ppt
 
Fundmentalisme
FundmentalismeFundmentalisme
Fundmentalisme
 

More from John D. Renner

Kelompok 14 : Sekularisme
Kelompok 14 : SekularismeKelompok 14 : Sekularisme
Kelompok 14 : SekularismeJohn D. Renner
 
Kelompok 13 : Bahaya Syiah bagi NKRI
Kelompok 13 : Bahaya Syiah bagi NKRIKelompok 13 : Bahaya Syiah bagi NKRI
Kelompok 13 : Bahaya Syiah bagi NKRIJohn D. Renner
 
Kelompok 12 : Kritik Terhadap Hermeneutika
Kelompok 12 : Kritik Terhadap HermeneutikaKelompok 12 : Kritik Terhadap Hermeneutika
Kelompok 12 : Kritik Terhadap HermeneutikaJohn D. Renner
 
Kelompok 10 : Liberalisasi islam
Kelompok 10 : Liberalisasi islamKelompok 10 : Liberalisasi islam
Kelompok 10 : Liberalisasi islamJohn D. Renner
 
Kelompok 9 : Atheisme dan Komunisme
Kelompok 9 : Atheisme dan KomunismeKelompok 9 : Atheisme dan Komunisme
Kelompok 9 : Atheisme dan KomunismeJohn D. Renner
 
Kelompok 8 : The Clash of Civilization
Kelompok 8 : The Clash of CivilizationKelompok 8 : The Clash of Civilization
Kelompok 8 : The Clash of CivilizationJohn D. Renner
 
Kelompok 7 : Kristenisasi
Kelompok 7 : KristenisasiKelompok 7 : Kristenisasi
Kelompok 7 : KristenisasiJohn D. Renner
 
Kelompok 6 : Pluralisme Agama
Kelompok 6 : Pluralisme AgamaKelompok 6 : Pluralisme Agama
Kelompok 6 : Pluralisme AgamaJohn D. Renner
 
Kelompok 5 : Masalah Orintealisme
Kelompok 5 : Masalah OrintealismeKelompok 5 : Masalah Orintealisme
Kelompok 5 : Masalah OrintealismeJohn D. Renner
 
Kelompok 4 : Tantangan Peradaban Barat
Kelompok 4 : Tantangan Peradaban BaratKelompok 4 : Tantangan Peradaban Barat
Kelompok 4 : Tantangan Peradaban BaratJohn D. Renner
 
Kelompok 3 : Islam dan Peradaban
Kelompok 3 : Islam dan PeradabanKelompok 3 : Islam dan Peradaban
Kelompok 3 : Islam dan PeradabanJohn D. Renner
 
Kelompok 2 : Konsep Wahyu dan NAbi dalam Islam
Kelompok 2 : Konsep Wahyu dan NAbi dalam IslamKelompok 2 : Konsep Wahyu dan NAbi dalam Islam
Kelompok 2 : Konsep Wahyu dan NAbi dalam IslamJohn D. Renner
 
Kelompok 1 : Hakikat Islam dan Karakteristiknya
Kelompok 1 : Hakikat Islam dan KarakteristiknyaKelompok 1 : Hakikat Islam dan Karakteristiknya
Kelompok 1 : Hakikat Islam dan KarakteristiknyaJohn D. Renner
 
English grammar (All 16 Tenses)
English grammar (All 16 Tenses)English grammar (All 16 Tenses)
English grammar (All 16 Tenses)John D. Renner
 

More from John D. Renner (14)

Kelompok 14 : Sekularisme
Kelompok 14 : SekularismeKelompok 14 : Sekularisme
Kelompok 14 : Sekularisme
 
Kelompok 13 : Bahaya Syiah bagi NKRI
Kelompok 13 : Bahaya Syiah bagi NKRIKelompok 13 : Bahaya Syiah bagi NKRI
Kelompok 13 : Bahaya Syiah bagi NKRI
 
Kelompok 12 : Kritik Terhadap Hermeneutika
Kelompok 12 : Kritik Terhadap HermeneutikaKelompok 12 : Kritik Terhadap Hermeneutika
Kelompok 12 : Kritik Terhadap Hermeneutika
 
Kelompok 10 : Liberalisasi islam
Kelompok 10 : Liberalisasi islamKelompok 10 : Liberalisasi islam
Kelompok 10 : Liberalisasi islam
 
Kelompok 9 : Atheisme dan Komunisme
Kelompok 9 : Atheisme dan KomunismeKelompok 9 : Atheisme dan Komunisme
Kelompok 9 : Atheisme dan Komunisme
 
Kelompok 8 : The Clash of Civilization
Kelompok 8 : The Clash of CivilizationKelompok 8 : The Clash of Civilization
Kelompok 8 : The Clash of Civilization
 
Kelompok 7 : Kristenisasi
Kelompok 7 : KristenisasiKelompok 7 : Kristenisasi
Kelompok 7 : Kristenisasi
 
Kelompok 6 : Pluralisme Agama
Kelompok 6 : Pluralisme AgamaKelompok 6 : Pluralisme Agama
Kelompok 6 : Pluralisme Agama
 
Kelompok 5 : Masalah Orintealisme
Kelompok 5 : Masalah OrintealismeKelompok 5 : Masalah Orintealisme
Kelompok 5 : Masalah Orintealisme
 
Kelompok 4 : Tantangan Peradaban Barat
Kelompok 4 : Tantangan Peradaban BaratKelompok 4 : Tantangan Peradaban Barat
Kelompok 4 : Tantangan Peradaban Barat
 
Kelompok 3 : Islam dan Peradaban
Kelompok 3 : Islam dan PeradabanKelompok 3 : Islam dan Peradaban
Kelompok 3 : Islam dan Peradaban
 
Kelompok 2 : Konsep Wahyu dan NAbi dalam Islam
Kelompok 2 : Konsep Wahyu dan NAbi dalam IslamKelompok 2 : Konsep Wahyu dan NAbi dalam Islam
Kelompok 2 : Konsep Wahyu dan NAbi dalam Islam
 
Kelompok 1 : Hakikat Islam dan Karakteristiknya
Kelompok 1 : Hakikat Islam dan KarakteristiknyaKelompok 1 : Hakikat Islam dan Karakteristiknya
Kelompok 1 : Hakikat Islam dan Karakteristiknya
 
English grammar (All 16 Tenses)
English grammar (All 16 Tenses)English grammar (All 16 Tenses)
English grammar (All 16 Tenses)
 

Recently uploaded

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 

Recently uploaded (20)

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 

Kelompok 11 : Problem Kesetaraan Gender

  • 2. Definisi Gender Secara etomologis kata gender berasal dari bahasa Inggris yang berarti “jenis kelamin”. Dalam Webster’s New World Dictionary, sebgaimana yang dikutip Nasarudin Umar dalam Argumen Keseteraan Gender: Perspektif Al-Qur’an, gender diartikan sebagai perbadaan yang tampak anta laki- lakidanperempuandilihardariseginilaidantingkahlaku. Di dalam Women’s Studies Encyclopedia dijelaskan bahwa gender adalah suatu konsep kultural yang berupaya membuat pembedaan (distinction) dalam hal peran, perilaku, mentalitas, dan karakteristikemosionalantaralaki-lakidanperempuanyangberkembang dalammasyarakat.
  • 3. Munculnya paham keseteraan gender dilatarbelakangi oleh konsep masyarakat Barat yang telah lama mengalami problem hubungan antara laki-laki dan perempuan. Menurut Hamid Fahmy Zarkasyi dalam kata pengantar buku Indahnya Keserasian Gender dalam Islam karya Henry Shalahuddin (dkk.), bahwa konsep tersebut terbentuk dari protes para wanita dalam sebuah gerakan yangdisebutgerakanfeminisme(feminism). Jadi, awal mula munculnya paham kesetaraan gender ini berasal dari gerakan para aktivis feminisme yang menuntut adanya kesetaraan dan keadilan gender dengan laki-laki dalam segala hal. IstilahfeminismeberasaldaribahasaLatin“femina”,perempuan. Muculnya paham kesetaraan gender
  • 4. Timbulnya gerakan feminisme adalah keyakinan dasar masyrakat Barat yang merupakan kombinasi dari berbagai unsur yang mencerminkan worldview mereka. Secara teoritis, worldview merupakansumbergerakan dansosial. Di Barat telah terjadi perubahan sosial, jika pada umumnya seorang laki-laki (suami) sebagai pencari nafkah dan perempuan (istri) sebagai peramu atau ibu rumahtangga, di zaman industri teori fungsionaltersebuttidakberlakulagi. Menurut Wollstonecraft dalam A Vindication of the Rights of Woman, di abad ke-18, perempuanmulaibekerjadiluarrumahkarenadidorongolehkapitalismeindustri.Perubahanfungsiitu awalnya hanya untuk memenuhi kebutuhan jasmani, namun kemudian berkembang menjadi ambisi sosial,atautuntutanhaksosialdanpolitik.MakatidakheranjikaperempuanBaratpadazamanindustri dibingungkanolehduapilihan;akanmenjadiwanitakariratauiburumahtangga. Feminisme
  • 5. Feminis mulai terdengar di Barat (Eropa) pada abad pertengahan di mana gereja saat itu berperan sebagai sentral kekuatan dan Paus sebagai pipinan gereja, menempatkan dirinya sebagai pusat dansumberkekuasaan. RobertHeld,dalam bukunya Inquisition,memuatfoto-fotodanlukisan-lukisan yang sangat mengerikan tentang kejahatan inquisisi yang dilakukan oleh tokoh-tokoh gereja ketika itu. Dipaparkan ada lebih dari 50 jenis dan model alat-alat penyiksa yang sangat brutal, seperti alat pembakaran hidup-hidup, gergaji pembelah tubuh manusia, alat pemotong lidah, pengahancur kepala dan lainnya. Ironisnya, sekitar 85 persen korban penyiksaan tersebut adalah perempuan. Antara tahun 1450-1800, diperkirakan sekitar 2 sampai 4 juta wanita telah dibakar hidup-hidup di daratan Katolik maupunProtestanEropa.Haliniterjadikarenadidasarianggapan negatifterhadapkaumwanita. Feminisme
  • 6. Doktrin gereja lainnya yang menentang kodrat manusia dan memberatkan kaum wanita adalah menganggap hubungan seksual antara pria dan wanita adalah peristiwa kotor walaupun mereka sudah dalam ikatan perkawinan sah. Hal ini berimplikasi bahwa menghindari perkawinan adalah simbolkesucian,kemurnian, danketinggian moral.Jikaseseoranginginhidupdilingkungan agamayang bersih dan murni, maka lelaki tersebut tidak diperbolehkan menikah, atau mereka harus berpisah dari istrinya, mengsingkan diri dan pantang melakukan hubungan badan. Kehidupan keras yang dialami oleh perempuan-perempuan pada saat gereja memerintah Eropa tertuang dalam essai Francis Bacon yangberjudulMarriageandSingleLifepadatahun1612. Feminisme
  • 7. Dalam pandangan St. Jerome, wanita adalah akar dari segala kejahatan (the root of all evil). Penilaian serupa juga dinyatakan oleh St. John Chrycostom, “Tidak ada gunanya laki-laki menikah. Karena, perempuan itu tidak lain dan tidak lebih merupakan lawan dari persahabatan, kejahatan yang diperlukan, godaan alami, musuh dalam selimut, gangguan yang menyenangkan. Tokoh sesudahnya, St. Augustine, menganggap hubungan intim anatara suami dan istri sebagai perbuatan kotor. St. Albertus Magnus menguatkan: Perempuan adalah laki-laki yang cacat sejak awalnya, serba kurang dibanding laki-laki. Makhluk yang tidak pernah yakin pada dirinya sendiri dan cenderung melakukan berbagai cara demi mencapai keinginannya dengan berdusta dan tipu muslihat ala iblis. Perempuan tidak cerdas namunlicik,sepertiularberbisadansetanbertanduk. Feminisme
  • 8. Latar belakang perempuan Barat yang kelam akhirnya memunculkan gerakan-gerakan perempuan yang menuntut hak dan kesetaraan dengan kaum laki-laki serta mulai mempersoalkan masalah perceraian,prostitusi,danperangereja dalammensubordinasiperempuan. Revolusiyangterjadi di Eropamembuat gerakan perempuan mendapatkan kesempatan untuk ikut menyeruakan kepentingan mereka. Pada Revolusi Puritan di Inggris Raya pada abad 17, kaum perempuan Puritan berusaha untuk mendefinisikan ulang area aktifitas perempuan yang menarik legitimasi dari doktrin-doktrin yang menjadi otoritas bapak, laki-laki, pendeta, dan pemimpin politik. Revolusi Puritan telah menghasilkan ferment dimana semua bentuk hierarki ditulis semua oleh anggota sekteyangradikaldiInggrisRaya. Revolusi
  • 9. Pada awal abad 20,feminisme mulaidigunakan diAmerikadan Eropauntukmendeskripsikan elemen khusus dalam pergerakan perempuan yang menekankan pada keistimewaan dan perbedaan perempuan, daripada mencari kesetaraan. Feminisme digunakan untuk mendeskripsikan tidak hanya kampanyepolitikuntukpemilihanumumtetapijugahakekonomidansosial. Kaum feminis kemudian mengembangkan konsep gender pada tahun 1970 sebagai alat untuk mengenali bahwa perempuan tidak dihubungkan dengan laki-laki di setiap budaya dan bahwa kedudukan perempuan di masyarakat pada akhirnya berbeda-beda. Kemudian wacana gender diperkenalkan oleh sekelompok feminis di London pada awal tahun 1977. Sejak saat itu para feminis mengusung konsep gender equality atau keseteraan gender sebagai mainstream gerakan mereka. Untuk ituperluuntukdipaparkanapaitufeminisme. Revolusi