4. Perusahaan yang memberlakukan etika bisnis dengan baik, banyak yang
menerapkan CSR (Corporate Social Responsibility).
CSR adalah suatu konsep atau tindakan yang dilakukan oleh perusahaan
sebagai rasa tanggung jawab perusahaan terhadap social maupun
lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada, seperti melakukan
suatu kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat
sekitar dan menjaga lingkungan, memberikan beasiswa untuk anak tidak
mampu di daerah tersebut, dana untuk pemeliharaan fasilitas umum,
sumbangan untuk membangun desa/fasilitas masyarakat yang bersifat
sosial dan berguna untuk masyarakat banyak, khususnya masyarakat
yang berada di sekitar perusahaan tersebut berada, salah satunya
Freeport.
6. a) Untuk mengetahui bentuk
penerapan CSR yang dilakukan oleh
PT Freeport.
b) Untuk mengetahui hubungan
penerapan CSR PT Freeport dengan
Etika Bisnis.
8. Corporate Social Responsibility
Pengertian dari CSR merupakan definisi yang disalurkan oleh Boone dan
Kurtz (2007) yaitu dukungan manajemen terhadap kewajiban untuk
memperhitungkan keutungan, kepuasan pelanggan, dan kesejahteraan
masyarakat secara setara dalam mengevaluasi kinerja perusahaan.
Sedangkan Milne (1996) mengemukakan bahwa CSR adalah proses
komunikasi dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan ekonomi organisasi
terhadap kelompok khusus yang berkepentingan dan terhadap masyarakat
keseluruhan.
9. Corporate Social Responsibility
Menurut Indrawan (2011) dalam menjalankan CSR, perusahaan memiliki
fokus perhatian pada tiga hal, diantaranya adalah :
1. Profit
Dengan diperolehnya keuntungan, perusahaan dapat memberikan dividen
bagi pemegang saham, mengalokasikan sebagian laba yang diperoleh untuk
membiayai pertumbuhan dan mengembangkan usaha di masa depan, serta
membayar pajak kepada pemerintah.
2. Lingkungan
Dengan memberikan atensi kepada lingkungan sekitar, perusahaan dapat ikut
berpartisipasi dalam usaha-usaha melestarikan lingkungan agar terjaganya
kualitas kehidupan umat manusia dalam jangka Panjang.
10. Corporate Social Responsibility
Menurut Indrawan (2011) dalam menjalankan CSR, perusahaan memiliki
fokus perhatian pada tiga hal, diantaranya adalah :
3. Sosial atau masyarakat
Atensi terhadap masyarakat, dapat dilakukan dengan cara melakukan
aktivitas-aktivitas serta pembentukan keputusan yang dapat meningkatkan
kemampuan yang dimiliki di berbagai bidang, seperti pemberian beasiswa
bagi pelajar di sekitar perusahaan, pendirian sarana Pendidikan dan
kesehatan, dan penguatan ekonomi lokal. Dengan menjalankan CSR,
perusahaan diharapkan tidak hanya mengejar laba dalam jangka pendek, tapi
juga memiliki andil dalam memberikan kontribusi bagi peningkatan
kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat serta lingkungan sekitar dalam
jangka panjang.
11. Public Relation
Public Relations News menjelaskan public relation sebagai fungsi manajemen
yang mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasi kebijaksanaan- kebijaksaan
dan prosedur-prosedur seorang individu, organisasi, dan perusahaan berdasa
rkan kepentingan-kepentingan publik dan menjalankan suatu program untuk
mendapatkan pengertian dari publik.
12. Public Relation
Fungsi dari PR adalah sebagai berikut
- Memudahkan arus opini yang bersifat mewakili public-publik suatu
organisasi, sehingga kebijaksanaan beserta operasionalisasi organisasi data
dipelihara keserasiannya dengan berbagai kebutuhan dan pandangan publik-
publik tersebut.
- Menasihati manajemen mengenai jalan dan cara menyusun kebijaksanaan
dan operasionalisasi organisasi untuk dapat diterima secara maksimal oleh
masyarakat.
- Merencanakan dan melaksanakan program-program yan dapat membentuk
penafsiran yang menyenangkan terhadap kebijaksanaan dan operasionalisasi
organisasi.
14. Penerapan CSR (Corporate Social Responsibility) PT. Freeport
Indonesia
Sebagai afiliasi dari FCX, PTFI menerapkan dan mematuhi kebijakan- kebijakan etis, so
sial dan lingkungan yang telah ditetapkan oleh FCX. Kebijakan-
kebijakan yang kuat membimbing kami ke arah pengembangan berkelanjutan. Pengala
man dalam masyarakat menciptakan terlaksananya kebijakan-
kebijakan tersebut di Indonesia. Komitmen terhadap transparansi
memungkinkan para pemangku kepentingan PTFI untuk menelusuri kinerja.
1. Peningkatan Kapasitas Masyarakat
Rendahnya Angka Partisipasi Sekolah disebabkan oleh terbatasnya akses
dan fasilitas pendidikan bagi masyarakat di Kabupaten Mimika serta
rendahnya tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan, maka PTFI dan
Biro Pendidikan LPMAK melakukan program pengembangan
masyarakat dalam bidang pendidikan untuk membuka akses seluas-luasnya
kepada putra-putri daerah untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Dalam implemen
tasinya, PTFI dan Biro Pendidikan LPMAK bekerjasama dengan
Dinas Pendidikan Kabupaten Mimika, Lembaga Pendidikan, Konsultan
Pendidikan, dan mitra-mitra lainnya.
15. Penerapan CSR (Corporate Social Responsibility) PT. Freeport
Indonesia
1. Peningkatan Kapasitas Masyarakat
a. Pendidikan dan Pelatihan
PTFI dan LPMAK Sejak Tahun 1996 hingga tahun 2011 telah memfasilitasi 8.0
49 siswa dalam program beasiswa mulai dari tingkat SD sampai dengan S3 d
an secara rutin melakukan monitoring langsung ke sekolah-sekolah dimana pa
ra penerima beasiswa tersebut menempuh pendidikannya.
b. Pemberdayaan Perempuan
Lewat berbagai pelatihan seperti mengelola keuangan keluarga, menjahit
sampai dengan membuat makanan dari bahan lokal di ajarkan agar dapat
tercipta industri skala rumah tangga di masa yang akan datang.
16. Penerapan CSR (Corporate Social Responsibility) PT. Freeport
Indonesia
2. Peningkatan Kapasitas Lembaga
PTFI terus berusaha dan mendukung lembaga-lembaga yang menjadi represe
ntatif masyarakat lokal dalam meningkatkan profesionalisme dan akuntabilitas
pengelolaan dana program pengembangan masyarakat dari PTFI. Lembaga-
lembaga yang menerima dana program pengembangan masyarakat adalah
LPMAK, Yayasan Tuarek Natkime, Yayasan Waartsing, Yayasan Yu-Amako,
Yayasan Hak Asasi Manusia dan Anti Kekerasan (YAHAMAK) dan Forum
MoU 2000.
Melalui auditor independen dan pelatihan pembuatan laporan keuangan
sangat diperlukan untuk meningkatkan akuntabilitas lambaga, sehingga
masyarakat yang menjadi sasaran program dapat mengetahui penggunaan
dana tersebut dan konflik kepentingan pada kelompok- kelompok masyarakat
dapat dihindari.
17. Penerapan CSR (Corporate Social Responsibility) PT. Freeport
Indonesia
3. Program Kesehatan
TFI dan LPMAK juga ikut mendorong masyarakat agar mempraktekkan pola
hidup bersih dan sehat. Fasilitas dan pelayanan kesehatan yang masih sangat
terbatas juga mendorong PTFI dan LPMAK membangun Rumah Sakit Mitra
Masyarakat (RSMM) di dataran rendah dan Rumah Sakit Waa Banti (RSWB)
di dataran Tinggi untuk membantu meningkatkan dan mempermudah akses
pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
18. Penerapan CSR (Corporate Social Responsibility) PT. Freeport
Indonesia
3. Program Ekonomi
Dalam pembangunan ini, PTFI dan LPMAK memberikan perhatian pada
program perikanan, peternakan, pertanian, ketahananpangan, dukungan
terhadap sistem ekonomi dan program ekonomi altenatif, serta kerjasama
dengan pihak pihak lain.
Program Pembinaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (PP-UMKM) dan
Dana Bergulir bertujuan untuk mengembangkan kegiatan-kegiatan ekonomi
masyarakat lokal dengan memberikan pembinaan dan pendampingan kepada
pengusaha-pengusaha Papua yang berpotensi.
19. Penerapan CSR (Corporate Social Responsibility) PT. Freeport
Indonesia
3. Program Ekonomi
a. Pembangunan Ekonomi Berbasis Desa
b. Program Perikanan
c. Program Peternakan
d. Program Pertanian dan Ketahanan Pangan
e. Program Kebun Sagu
f. Program Pertanian Dataran Rendah
g. Program Wanatani Kopi dan Hortikultura
20. Kendala pada Penerapan CSR (Corporate Social Responsibility) PT.
Freeport Indonesia
1. Kehadiran PTFI di kabupaten Mimika telah membawa dampak yang
signifikan bagi Papua. Di satu sisi terjadi peningkatan PDRB Papua, namun di
sisi lain masih banyak anak usia sekolah yang belum mampu berpartisipasi
dalam pendidikan. Keberhasilan suatu perusahaan juga ditentukan oleh
adanya tanggung jawab sosial terhadap masyarakat di sekitarnya. PTFI
mewujudkan tanggung jawab sosial dalam bentuk dana kemitraan bagi
pengembangan masyarakat sebesar 1% dari pendapatan kotor selama
setahun. Dana tersebut dimanfaatkan untuk pengembangan masyarakat
bidang pendidikan, kesehatan dan pengembangan ekonomi kerakyatan dan
pengelolaannya diserahkan kepada Lembaga Pengembangan Masyarakat
Amungme dan Kamoro (LPMAK).
21. Kendala pada Penerapan CSR (Corporate Social Responsibility) PT.
Freeport Indonesia
2. Sektor pendidikan seharusnya memegang peranan penting dalam memajuk
an pembangunan di Kabupaten Mimika, dari sisi geografis, pembangunan
pendidikan di Kabupaten Mimika banyak mengalami hambatan. Pencapaian
MDGs kedua di Kabupaten Mimika banyak mengalami kendala, diantaranya
persoalan pemerataan akses pendidikan yang selama ini belum terjangkau
terkendala dari letak geografis Kabupaten Mimika yang terdiri dari dataran
rendah dandataran tinggi yang sulit dijangkau oleh saran tranportasi reguler,
persoalan guru terkait distribusi guru serta loyalitas guru dalam melaksanakan
tugas dan tanggung jawabnya, masalah keakuratan data pendidikan dasar,
dan sebagainya
22. Kendala pada Penerapan CSR (Corporate Social Responsibility) PT.
Freeport Indonesia
3. PTFI melalui LPMAK telah berupaya menumbuhkan keswadayaan
dalam masyarakat Kabupaten Mimika melalui bantuan dibidang pendidikan,
kesehatan, adat dan agama, dll. Meskipun upaya tersebut telah menunjukkan
hasil, akan tetapi keswadayaan tersebut belum terinternalisasi dengan baik
pada tiap-tiap anggota masyarakat Kabupaten Mimika. Keswadayaan
masyarakat yang terjadi sejauh ini merupakan hasil sebuah pengawasan yang
ketat. Belum terbentuk menjadi budaya di masyarakat.
23. Kendala pada Penerapan CSR (Corporate Social Responsibility) PT.
Freeport Indonesia
4. Mimika memiliki sumber daya alam yang melimpah, namun masyarakat asli
nya merupakan penduduk termiskin di Indonesia, karena lebih dari 80 %
penduduknya msih hidup dibawah garis kemiskinan.
24. Hubungan Penerapan CSR (Corporate Social Responsibility) PT. Fre
eport Indonesia dengan Etika Bisnis
Hubungan antara etika bisnis (bussines ethic) dengan CSR (Corporate Social
Responsibility) yaitu bisa diibaratkan etika bisnis itu adalah sebagai dasar atau
jiwa dari pelaksanaan suatu unit usaha, dan CSR merupakan manifestasinya.
Etika bisnis itu lebih melekat kepada individu yang melakukan etika bisnis,
sedangkan CSR yaitu sebagai kebijakan dari perusahaan tersebut. Etika
bisnis lebih melekat kepada individu yang menjalankan entitas bisnis.
Sedangkan CSR sebagai hasil atau kebijakan dari perusahaan itu sendiri.
25. Hubungan Penerapan CSR (Corporate Social Responsibility) PT. Fre
eport Indonesia dengan Etika Bisnis
Adapun alasan pentingnya mengapa sebuah perusahaan harus melakukan
CSR (Corporate Social Responsibility), yaitu untuk mendapatkan keuntungan
sosial, mencegah konflik dan persaingan yang terjadi, kesenambungan usaha
atau bisnis, penegelolaan sumber daya alam serta pemberdayaan masyarakat
. Jadi implementasi CSR (Corporate Social Responsibility), tidak hanya
mendapatkan keuntungan ekonomi, akan tetapi juga secara sosial dan
lingkungan alam bagi berkelanjutan perusahan tersebut hingga mencegah ada
nya konflik.
26. Hubungan Penerapan CSR (Corporate Social Responsibility) PT. Fre
eport Indonesia dengan Etika Bisnis
Adapun alasan pentingnya mengapa sebuah perusahaan harus melakukan
CSR (Corporate Social Responsibility), yaitu untuk mendapatkan keuntungan
sosial, mencegah konflik dan persaingan yang terjadi, kesenambungan usaha
atau bisnis, penegelolaan sumber daya alam serta pemberdayaan masyarakat
. Jadi implementasi CSR (Corporate Social Responsibility), tidak hanya
mendapatkan keuntungan ekonomi, akan tetapi juga secara sosial dan
lingkungan alam bagi berkelanjutan perusahan tersebut hingga mencegah ada
nya konflik.
28. Kesimpulan
Implementasi program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Freeport
Indonesia (PTFI) dengan cara Mendukung Peningkatan Kehidupan Masyarakat di
Bidang Pendidikan, Kesehatan dan Lingkungan.Freeport Peduli juga berusaha ikut
membantu para korban bencana alam di Indonesia. Manjemen, karyawan dan para
duta (Champion) Freeport Peduli bekerja sama dengan sejumlah pihak untuk
menjalankan program-program tersebut sejak tahun 2010.
Dalam kasus PT Freeport, budaya tujuh suku di Mimika seringkali menjadi
tantangan dalam program pengembangan masyarakat. Kebiasaan sebagian
masyarakat mengajak anak bekerja di ladang akan mengurangi kesempatan anak
untuk bersekolah. Karena itu, program CSR perlu diselaraskan dengan kearifan
lokal yang ada di masyarakat.
Pupuk Kaltim menaruh perhatian besar terhadap peningkatan kesejahteraan dan
kemandirian ekonomi masyarakat dengan menjalankan program-program untuk
membantu pengusaha kecil dan menengah. Program dibidang pemberdayaan
ekonomi masyarakat dijalankan melalui Program Kemitraan.
29. Saran
gar penelitian ini dijadikan referensi bagi peneliti – peneliti selanjutnya yang akan
mebahas berkenaan etika bisnis khususnya pada public relation dan CSR
(Corporate Social Responsibility). Penelitian ini dapat dijadikan contoh kasus yang d
apat diedukasikan kepada khalayak mengenai tanggung jawab perusahaan kepada
lingkungannya.
PT. Freeport diharapkan dapat merealisasikan CSR nya dengan baik dan
bertanggung jawab hingga akhir program. Mengingat perusahaan ini membawa
dampak negatif yang cukup besar kepada masyarakat, PT. Freeport diharapkan
meningkatkan tanggung jawab dan layanannya kepada masyarakat luas.