CSR PT Pertamina EP mencakup berbagai program pengembangan masyarakat di bidang
pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan infrastruktur. Program-program tersebut diantaranya
pemberian beasiswa, peningkatan sarana pendidikan, pelatihan keterampilan, bantuan kesehatan
seperti kacamata dan gigi, serta pembangunan fasilitas umum. Tujuannya adalah meningkatkan
kemandirian masyarakat sekitar wilay
1. CSR PT Pertamina EP
Pengembangan Masyarakat Merupakan salah satu wujud tanggung jawab perusahaan untuk
meningkatkan kemandirian masyarakat dari berbagai aspek. Sebagai wujud implementasinya,
Perusahaan secara sadar berinisiatif untuk mengajak masyarakat aktif bersama menemukan solusi
guna meningkatkan kondisi ekonomi, sosial, lingkungan, dan budaya. Di kalangan Kontraktor
Kontrak Kerja Sama, Program Pengembangan Masyarakat merupakan kegiatan yang dilaksanakan
oleh Kontraktor KKS sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan implementasi dari komitmen
perencanaan pengelolaan lingkungan hidup. Program ini dilaksanakan melalui kegiatan bidang
lingkungan, pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan infrastruktur (fasilitas sosial/fasilitas umum).
Pendidikan Sejumlah kegiatan pengembangan masyarakat dilakukan di sejumlah daerah operasi.
Kegiatan tersebut antara lain adalah melaksanakan sejumlah kegiatan peningkatan kualitas dan
keamanan pendidikan dengan memfasilitasi perbaikan sarana belajar mengajar antara lain seperti
gedung, material bangunan sekolah, pagar sekolah, komputer, dan lain sebagainya. Sebagai upaya
mendukung kelancaran pelaksanan pendidikan para siswa, Perusahaan juga menyalurkan bantuan
beasiswa yang merupakan bagian dari program Cerdas Bersama Pertamina. Kegiatan ini
dilaksanakan di sejumlah wilayah operasi mulai dari Sumatera hingga Kawasan Timur Indonesia.
Program pemberian beasiswa ini merupakan bagian dari program besar CSR Pertamina yang
diberikan kepada para siswa yang berada di sekitar daerah operasi perusahaan
Pengembangan Potensi Indonesia memiliki potensi sumber daya manusia yang cukup banyak.
Namun demikian, pada kenyataannya kuantitas tersebut tidak didukung dengan kualitas yang
sesuai dengan kebutuhan industri. Oleh karenanya banyak sumber daya manusia yang tidak
mendapatkan pekerjaan yang baik. Melihat kondisi ini, Perusahaan memetakan kebutuhan
peningkatan kualitas SDM potensial di sekitar daerah operasi menjadi sebuah kebutuhan yang
dapat dikembangkan. Hal ini pada akhirnya akan membukakan peluang kerja dan meningkatkan
kemandirian ekonomi masyarakat.
Kebutuhan masyarakat mendapat respon proaktif dari perusahaan berupa penyelenggaraan
pelatihan yang dilaksanakan bersama dengan pemangku kepentingan yang memiliki kompetensi
seperti lembaga pendidikan. Dengan program ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan
masyarakat dan memberikan dampak langsung serta tepat sasaran. Setelah melalui masa pelatihan,
para peserta diharapkan memiliki kemampuan yang mumpuni dan rasa percaya diri sebagai
generasi muda yang mandiri.
Keterlibatan Pemangku Kepentingan Pertamina EP menyadari bahwa pemangku kepentingan
memegang peran penting dalam mendukung keberlanjutan perusahaan. Untuk mengelola
hubungan dengan para pemangku kepentingan, perusahaan mengacu pada prinsip tata kelola yang
telah ditetapkan.
Pengelolaan hubungan dengan pemangku kepentingan diarahkan pada kepentingan bisnis
perusahaan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan, keselamatan dan kesehatan
kerja, dan lingkungan serta memperhatikan skala prioritas dan saling menghargai sehingga
tercapai keseimbangan dan keharmonisan antara:
2. 1. Dimensi bisnis yang berorientasi pada penciptaan nilai (value creation) dan kepuasan
pelanggan
2. Dimensi sosial yang menyangkut aspek etika usaha dan tanggung jawab sosial perusahaan,
kondisi kesehatan dan keselamatan serta kesejahteraan pekerja dan aspek sosial
kemasyarakatan
3. Dimensi lingkungan yang mengarahkan perusahaan untuk memperhatikan aspek
kelestarian dan keseimbangan lingkungan hidup di sekitar unit operasi/lapangan usaha
4. Pengelolaan pemangku kepentingan didasarkan prinsip-prinsip GCG, yaitu transparansi,
akuntabilitas, responsibilitas, kemandirian, dan kewajaran.
Perusahaan menghormati, melindungi, dan memenuhi hak-hak pemangku kepentingan, antara lain
melalui pemberian informasi yang relevan dan penting secara transparan, akurat dan tepat waktu
dan melalui mekanisme komunikasi yang sehat dan beretika. Untuk kepentingan komunikasi
dengan pemangku kepentingan, perusahaan memiliki perangkat penghubung yakni fungsi Legal
& Relations yang menjalai peran Sekretaris Perseroan atau fungsi Humas untuk unit operasi atau
pejabat lain yang ditunjuk berdasarkan ketentuan yang berlaku.
Pertamina EP juga memiliki mekanisme untuk menampung dan menindaklanjut saran dan keluhan
dari pemangku kepentingan. Hal ini antara lain dapat disampaikan melalui fasilitas “Hubungi
Kami” di situs jejaring www.pertamina-ep.com. Jika saran dan keluhan yang disampaikan
memiliki relevansi dengan persoalan etika, maka dapat disampaikan secara khusus melalui email
komite etika yaitu pep-etika@pertamina.com.
Dalam pencapaian tujuan bersama demi menjaga keselarasan antara perusahaan dengan pemangku
kepentingan, Pertamina EP menciptakan kondisi yang memungkinkan pemangku kepentingan
berpartisipasi dalam mentaati peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Referensi : https://pep.pertamina.com/Etika-dan-Kebijakan/Community-Relations/CSR diakses
pada tanggal 13 Nopember 2018 jam 22.28 WIB
3. CSR PT Pertamina (Persero)
Ada beberapa pola implementasi dalam bentuk program yang bekerjasama antara perusahaan
dengan lembaga lain / NGO diantaranya adalah:
1)Bidang Pendidikan
a) Bright with Pertamina : Kacamata Gratis untuk 2000 Pelajar Pemberian kacamata tersebut
merupakan program yang bertujuan membantu pemerintah untuk meningkatkan kesehatan mata
anak usia sekolah.
b) Pendidikan & Kesehatan Balita
Program ini menjadi prioritas utama dalam pemberdayaan masyarakat yaitu pendidikan khususnya
pendidikan anak usia dini, karena dengan pendidikan yang baik sejak balita akan terbentuk pondasi
yang kokoh dalam setiap diri anak indonesia.
c) Gelar Olimpiade Sains Nasional Perguruan Tinggi
OSN-PTI 2009 diikuti sebanyak 4.666 mahasiswa. Jumlah ini melampaui target yang diharapkan
penyelenggara saat itu sebanyak 2.000 mahasiswa. Penyelenggaraan OSN-PTI 2009 terdiri dari
empat tahapan, yakni pendaftaran, seleksi tingkat daerah, seleksi tingkat nasional dan penetapan
pemenang. Kegiatan berupa pendaftaran telah berlangsung sejak tanggal 5 September 2009 dan
akan berakhir 26 Oktober 2009
d)Rumah Pintar Pertamina
Rumah Pintar yang dibangun pada areal tanah seluas 8.000 Meter persegi dengan luas bangunan
358 Meter persegi ini diresmikan oleh Ibu Negara RI Ani Yudhoyono, didampingi Direktur Umum
& SDM Pertamina Waluyo dan Panglima Divisi Infanteri I Kostrad, Mayjen TNI Hatta Syafrudin,
bertempat di Cilodong Bogor
e) Pertamina Goes to Campus
program Pertamina Goes To Campus, sejak 2007 Pertamina mendonasikan kepada berbagai
universitas untuk meningkatkan pendidikan generasi penerus bangsa yang sadar lingkungan.
Pertamina memberikan bantuan - salah satunya - untuk membangun fasilitas rumah kaca sebagai
sarana pendukung
pendidikan di beberapa Institut dan Universitas.
2) Bidang Kesehatan
a) Program 11.000 Kacamata Baca Dalam rangka mendukung upaya peningkatan kesehatan mata
bagi masyarakat, khususnya di lingkungan pelajar, CSR Pertamina bekerjasama dengan Yayasan
4. Peduli Kemanusiaan dan Dinas Kesehatan setempat, melaksanakan Program Pembagian 11.000
Kacamata Baca
Gratis mencakup wilayah Palembang, Cilacap, Makasar, Bekasi, Cepu, Surabaya dan Lahendong.
Kepada para pelajar dilakukan pemeriksaan mata dan pemberian kacamata baca bagi yang
memerlukan. Program ini cukup signifikan membantu Pemerintah dalam upaya menurunkan
angka gangguan penglihatan warga.
b)Clino Gigi
Kesehatan gigi dan pemahaman akan pentingnya kesehatan gigi bagi siswa anak dan remaja sangat
penting guna menunjang kelancaran dan keberhasilan mencapai prestasi belajar. Kegiatan Clino
Gigi 2009 dilaksanakan CSR Pertamina menjangkau 6.000 pelajar yang tersebar di 24 Sekolah
Dasar di Plumpang, Cikampek, dan Bekasi. Melalui Clino Gigi, para siswa diberikan pemeriksaan
gigi, penyuluhan dan perawatan gigi, serta tindakan medis yang
diperlukan terhadap gigi.
c) Pertamina Sehat Anak dan Ibu Tercinta (SEHATI)
Program yang selaras dengan tujuan pembangunan millennium (MDGs) yang telah berjalan lebih
dari lima tahun ini kembali digelar pada tahun 2009 dengan menjangkau 3.000 peserta yang
tersebar di 7 kota di Indonesia, mulai dari Dumai hingga Nusa Tenggara Timur. Program
Pertamina Sehati bertujuan untuk meningkatkan kesehatan Ibu Hamil, Menyusui dan Bayi,
sehingga mampu menurunkan angka kematian bayi, ibu melahirkan dan
menyusi. Sehingga generasi penerus akan lahir dengan tingkat kesehatan yang baik.
d) Pertamina Bantu Selamatkan Bayi
Pertamina memberikan bantuan berupa perlengkapan kesehatan sekali pakai langsung buang untuk
bayi bayi usia 0 - 28 hari kepada Divisi Perinatologi - Dept. Ilmu Kesehatan Anak RSCM. Bantuan
sebesar Rp 140 juta diserahkan oleh Public Health Officer CSR
e) Sehat Bersama Pertamina EP
Program Sehat Bersama Pertamina EP ini merupakan sebuah rangkaian program yang terdiri atas
beberapa kegiatan yaitu pembinaan kader Posyandu, perlombaan balita sehat, pemberian 50
bantuan prasarana Posyandu serta bantuan pemberian makanan tambahan kepada balita. Program
ini dilaksanakan oleh PEP Field Pangkalan Susu untuk 4 posyandu yaitu Posyandu Melati dan
Posyandu Nusa Indah di Kelurahan Bukit Kubu serta Posyandu
Ka-sih Ibu dan Posyandu Kamboja di Desa Lubuk Kertang.
f) Bantu Pemberdayaan Pos Yandu
5. Jakarta, Senin, 26 Oktober 2009 (13:41) MEDAN – Untuk mendukung peningkatan derajat
kesehatan masyarakat, Pertamina melalui program CSR "Sehat bersama Ibu dan Anak Tercinta"
(SEHATI) memberikan bantuan pemberdayaan Pos Yandu.
g) Pertamina SEHATI
Jakarta, Monday, June 22 2009 (15:34) Pertamina Sehat Anak dan Ibu Tercinta (SEHATI) adalah
salah satu program Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina yang fokus pada kesehatan
ibu, bayi dan balita. Kehadiran program ini sejalan dengan salah satu poin dalam Milenium
Development Goals (MDGs), yaitu mengurangi angka kematian bayi dan balita serta ibu
melahirkan. Penyaluran bantuan secara simbolis dilakukan oleh GM RU - II M.
Djamhuri Muchtar beserta Ketua PWP RU - II Ibu Hastina Djamhuri kepada masing-masing
perwakilan Pengurus Posyandu Binaan PT. Pertamina (Persero) RU - II dengan mengambil tempat
di gedung pertemuan "Jasmine" PWP RU - II di Bukit Datuk (18/6). Hadir pada acara tersebut
antara lain Walikota Dumai,
Zulkifli AS, Kepala Dinas Kesehatan Kota Dumai, Kepala Dinas Sosial Kota Dumai dan Pengurus
PWP RU - II serta Tim Manajemen RU-II.
Tidak semua program yang telah direncanakan oleh CSR PT Pertamina (Persero) dapat berjalan
dengan baik sesuai apa yang telah direncanakan dalam program kerjanya.
Ada beberapa hambatan yang selalu menjadi kendala ba gi CSR PT Pertamina (Persero) dalam
merealisasikan programnya, faktor penghambatnya adalah: Hambatanya dari level internal
kurangnya assesmen dalam mencari permasalahannya. Di level eksternal atau masyarakatnya
yang mereka inginkan cuma kebutuhan pribadi saja, bukan kebutuhan yang bisa dimanfaatin
masyarakat banyak. Hambatan internal ini dikarnakan kurangnya sumber daya manusia
yang berada di CSR PT Pertamina (Persero) sebagai berikut:
Kalau sekarang ini paling kurangnya dari sumber daya manusia SDM, paling biasanya dibantu
sama tim humas. Pegawai atau sumber daya manusia CSR PT Pertamina (Persero) merupakan
salah satu penghambat CSR PT Pertamina (Persero) dalam melaksanakan programnya, hal ini
dikarenakan kurangnya tenaga kerja CSR PT Pertamina (Persero) sehingga tanggung jawab sosial
yang harus diberikan PT Pertamina (Persero) kepada masyarakat seluruh Indonesia menjadi
terhambat.
Referensi :
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1403/1/MUHAMMAD%20SUBHI-
FDK diakses pada tanggal 13 Nopember 2018 jam 22.46 WIB
6. Social Responsibility (Tanggung Jawab Sosial)
Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu
konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya), perusahaan adalah memiliki berbagai
bentuk tanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingannya, yang di antaranya adalah
konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek
operasional perusahaan yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan sebuah fenomena dan strategi yang digunakan
perusahaan untuk mengakomodasi kebutuhan dan kepentingan stakeholder-nya. CSR dimulai
sejak era dimana kesadaran akan sustainability perusahaan jangka panjang adalah lebih penting
daripada sekedar profitability perusahaan.
CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu konsep atau tindakan yang dilakukan oleh
perusahaan sebagai rasa tanggung jawab perusahaan terhadap social maupun lingkungan sekitar
dimana perusahaan itu berada, seperti melakukan suatu kegiatan yang dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat sekitar dan menjaga lingkungan, memberikan beasiswa untuk anak tidak
mampu di daerah tersebut, dana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk
membangun desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat banyak,
khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut berada
Corporate Social Responsibility (CSR) dapat didefinisikan sebagai bentuk kepedulian perusahaan
terhadap lingkungan eksternal perusahaan melalui berbagai kegiatan yang dilakukan dalam rangka
penjagaan lingkungan, norma masyarakat, partisipasi pembangunan, serta berbagai bentuk
tanggung jawab sosial lainnya. Selain definisi diatas masih ada definisi lain mengenai CSR yakni
Komitmen perusahaan dalam pengembangan ekonomi yang berkesinambungan dalam kaitannya
dengan karyawan beserta keluarganya, masyarakat sekitar dan masyarakat luas pada umumnya,
dengan tujuan peningkatan kualitas hidup mereka (WBCSD, 2002).
Menurut Carrol tanggung jawab sosial, dari sudut pandang strategisnya bahwa suatu perusahaan
bisnis perlu mempertimbangkan tanggung jawab sosialnya bagi masyarakat dimana bisnis menjadi
bagiannya. Ketika bisnis mulai mengabaikan tanggung jawabnya, masyarakat cenderung
menanggapi melalui pemerintah untuk membatasi otonomi bisnis. Carroll menyatakan bahwa
manajer organisasi bisnis memiliki empat tanggung jawab yakni :
1. Tanggung jawab ekonomi yakni memproduksi barang dan jasa yang bernilai bagi masyarakat.
2. Tanggung jawab hukum yakni perusahaan diharapkan mentaati hukum yang ditentukan oleh
pemerintah
3. Tanggung jawab etika yakni perusahaan diharapkan dapat mengikuti keyakinan umum
mengenai bagaimana orang harus bertindak dalam suatu masyarakat.
4. Tanggung jawab kebebasan memilih yakni tanggung jawab yang diasumsikan bersifat sukarela.
7. Terdapat dua pandangan tentang kepada siapa organisasi bertanggung jawab sosial, yaitu sebagai
berikut :
1. Model Pemegang saham (Shareholder)
2. Model Pihak yang berkepentingan (Stakeholder)
Alasan Perusahaan Menerapkan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.
Ada beberapa alasan mengapa sebuah perusahaan memutuskan untuk menerapkan CSR sebagai
bagian dari aktifitas bisnisnya, yakni :
1. Moralitas :
2. Pemurnian Kepentingan Sendiri
3. Teori Investasi.
4. Mempertahankan otonomi
Strategi Pengelolaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.
1. Strategi Reaktif
2. Strategi
3. Strategi Akomodatif
4. Strategi
Manfaat Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
1. Manfaat bagi Perusahaan Citra Positif Perusahaan di mata masyarakat dan pemerintah.
2. Manfaat bagi Masyarakat Selain kepentingan masyarakat terakomodasi, hubungan masyarakat
dengan perusahaan akan lebih erat dalam situasi win-win solution
3. Manfaat bagi Pemerintah Memiliki partner dalam menjalankan misi sosial dari pemerintah
dalam hal tanggung jawab sosial.
Kegiatan CSR akan menjamin keberlanjutan bisnis yang dilakukan. Hal ini disebabkan karena :
Menurunnya gangguan social yang sering terjadi akibat pencemaran lingkungan, bahkan dapat
menumbuh kembangkan dukungan atau pembelaan masyarakat setempat.
Terjaminnya pasokan bahan baku secara berkelanjutan untuk jangka panjang.
8. Tambahan keuntungan dari unit bisnis baru, yang semula merupakan kegiatan CSR yang
dirancang oleh korporat.
Adapun 5 pilar yang mencakup kegiatan CSR yaitu :
Pengembangan kapasitas SDM di lingkungan internal perusahaan maupun lingkungan
masyarakat sekitarnya.
Penguatan ekonomi masyarakat sekitar kawasan wilayah kerja perusahaan.
Pemeliharaan hubungan relasional antara korporasi dan lingkungan sosialnya yang tidak
dikelola dengan baik sering mengundang kerentanan konflik.
Perbaikan tata kelola perusahaan yang baik
Pelestarian lingkungan, baik lingkungan fisik, social serta budaya.
Berikut ini adalah manfaat CSR bagi masyarakat :
Meningkatknya kesejahteraan masyarakat sekitar dan kelestarian
lingkungan
Adanya beasiswa untuk anak tidak mampu di daerah tersebut.
Meningkatnya pemeliharaan fasilitas umum.
Adanya pembangunan desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial
dan berguna untuk masyarakat banyak khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan
tersebut berada
Etika Bisnis dan Corporate Social Responsibility (CSR)
Perusahaan tidak hanya mempunyai kewajiban-kewajiban ekonomis dan legal (artinya kepada
pemegang saham atau shareholder) tapi juga kewajiban-kewajiban terhadap pihak-pihak lain yang
berkepentingan (stakeholders) yang jangkauannya melebihi kewajiban-kewajiban di atas.
Pemikiran yang mendasari CSR (corporate social responsibility) yang sering dianggap inti dari
Etika Bisnis adalah bahwa perusahaan tidak hanya mempunyai kewajiban-kewajiban ekonomis
dan legal (artinya kepada pemegang saham atau shareholder) tapi juga kewajiban-kewajiban
terhadap pihak-pihak lain yang berkepentingan (stakeholders) yang jangkauannya melebihi
kewajiban-kewajiban di atas. Beberapa hal yang termasuk dalam CSR ini antara lain adalah
tatalaksana perusahaan (corporate governance) yang sekarang sedang marak di Indonesia,
9. kesadaran perusahaan akan lingkungan, kondisi tempat kerja dan standar bagi karyawan, hubungan
perusahan-masyarakat, investasi sosial perusahaan (corporate philantrophy).
Ada berbagai penafsiran tentang CSR dalam kaitan aktivitas atau perilaku suatu perusahaan,
namun yang paling banyak diterima saat ini adalah pendapat bahwa yang disebut CSR adalah yang
sifatnya melebihi (beyond) laba, melebihi hal-hal yang diharuskan peraturan dan melebihi sekedar
public relations.
Hasil Survey “The Millenium Poll on CSR” (1999) yang dilakukan oleh Environics International
(Toronto), Conference Board (New York) dan Prince of Wales Business Leader Forum (London)
diantara 25.000 responden di 23 negara menunjukkan bahwa dalam membentuk opini tentang
perusahaan, 60% mengatakan bahwa etika bisnis, praktek terhadap karyawan, dampak terhadap
lingkungan, tanggungjawab sosial perusahaan (CSR) akan paling berperan, sedangkan bagi 40%
citra perusahaan & brand image yang akan paling mempengaruhi kesan mereka. Hanya 1/3 yang
mendasari opininya atas faktor-faktor bisnis fundamental seperti faktor finansial, ukuran
perusahaan,strategi perusahaan, atau manajemen.
Lebih lanjut, sikap konsumen terhadap perusahaan yang dinilai tidak melakukan CSR adalah ingin
“menghukum” (40%) dan 50% tidak akan membeli produk dari perusahaan yang bersangkutan
dan/atau bicara kepada orang lain tentang kekurangan perusahaan tersebut.
CSR Dapat Dijadikan sebagai Strategi Investasi Perusahaan
Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan salah satu kegiatan dari manajemen perusahaan
yang sering dianggap sebagai sebuah etika bisnis. Kegiatan ini merupakan komitmen yang secara
berlanjut terus dilakukan oleh perusahaan sebagai wujud tanggung jawabnya terhadap masyarakat
dan lingkungan sekitar. CSR pun dapat dijadikan sebuah investasi bagi perusahaan di mana para
pemangku kepentingan dan pengguna kepentingan dapat berinteraksi dengan baik untuk saat ini
dan ke depannya. Tidak mengherankan, fokus pada kegiatan ini terus dikembangkan.
Seperti dikemukakan oleh Peter Brew dari International Business Leaders Forum (IBLF) , kondisi
dunia saat ini sedang “on fire”. Hal tersebut ditandai oleh kondisi keuangan dan pereknomian yang
tidak stabil, landscape ekonomi yang baru, kerusakan lingkungan dan perubahan iklim, kekayaan
di antara kemiskinan, maraknya korupsi, konflik yang terus melebar dalam masyarakat serta
kondisi sosial yang tidak stabil. Menurutnya hal-hal tersebut memberikan dampak kepada setiap
perusahaan yang hubungannya dengan tindak lanjut dalam pelaksanaan CSR-nya.
“Dampaknya pada bisnis yang pertama adalah bahwa ketidakpastian dan ketakutan akan
menyebabkan kondisi berjalan ke arah yang lebih buruk,” ujarnya. Selain itu, beberapa resiko
bisnis akan meningkat misalnya resiko pada market dan supply, resiko hubungan dengan klien
serta yang lainnya. Dan dampak yang terakhir adalah masuknya campur tangan pemerintah untuk
setiap kebijakan yang dibuat oleh perusahaan. Menurut Peter, dari sejumlah dampak tersebut,
tantangan yang muncul bagi setiap perusahaan antara lain tanggung jawab untuk mengaspirasikan
keseimbangan sosial, ekonomi dan lingkungan, mencari inovasi-inovasi sosial, serta mengkaji
kembali peranan bisnis perusahaan dalam sebuah komunitas.
10. Dari semua tantangan tersebut, pimpinan perusahaan memegang peranan yang cukup penting.
Peter menuturkan, ada beberapa hal yang pokok yang harus diperhatikan oleh pemegang
kekuasaan di perusahaan terkait denagn kegiatan CSR. Di antaranya adalah, CSR merupakan salah
satu strategi bisnis bukan merupakan pelengkap, implementasi dari praktek kebijakan, peluang
strategi bisnis berupa hubungan dengan komunitas-komunitas maupun partner-partner sosial.
Referensi :
1. Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA, Modul Business Ethics & GG, Universitas Mercubuana,
Tahun 2018.
2. https://www.slideshare.net/theknightblueairwaves/makalah-corporate-social-responsibility-
csr diakses pada tanggal 15 Nopember 2018 jam 15.22 WIB