SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
POST ANTIBIOTIC EFFECTPOST ANTIBIOTIC EFFECT
PROGRAM PENDIDIKANPROGRAM PENDIDIKAN
SPESIALIS FARMASI RUMAH SAKITSPESIALIS FARMASI RUMAH SAKIT
FAKULTAS FARMASIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYAUNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA
DEFINISI PAEDEFINISI PAE
 Waktu yang dibutuhkan untuk melihatWaktu yang dibutuhkan untuk melihat
tumbuhnya kembali kehidupan organismetumbuhnya kembali kehidupan organisme
setelah pemberian antibiotik sampai dengansetelah pemberian antibiotik sampai dengan
hilangnya pengaruh antibiotik.hilangnya pengaruh antibiotik.
Svensson,E. Antimicrobial Agents Jan 1997.p107-111
Post-Antibiotic Effect (PAE)Post-Antibiotic Effect (PAE)
1
10
100
1000
10000
0 1 2 3 4 5 6
Time (hours)
Removal of
Antibiotic
ViableCount(cfu/ml)
Control
1.6 hours to increase 1 log10
1 log10 increase
3.1 hours to increase 1 log10
Antibiotic
Induced death
PAE = 3.1 - 1.6 = 1.5 hours
Due to antibiotic effect only Nicolau et al. Antimicrob Agents Chemother
1995;39:650–655
Quantification of Post-Antibiotic EffectQuantification of Post-Antibiotic Effect
(PAE)(PAE)
Persamaan umum untuk PAE adalah :Persamaan umum untuk PAE adalah :
PAE (jam) = T - CPAE (jam) = T - C
T = waktu yang diperlukan oleh CFU untuk bertambah jumlahnya sebesarT = waktu yang diperlukan oleh CFU untuk bertambah jumlahnya sebesar
1 log1 log1010 (10-fold) diatas jumlah yang terlihat segera setelah pemberian obat(10-fold) diatas jumlah yang terlihat segera setelah pemberian obat
C = waktu yang dibutuhkan untuk mencapai peningkatan jumlah hitungC = waktu yang dibutuhkan untuk mencapai peningkatan jumlah hitung
sebesar 1 logsebesar 1 log1010 dalam kultur kontrol tanpa perlakuandalam kultur kontrol tanpa perlakuan
PAE menyatakan waktu untuk mencapai pertumbuhan logaritmikPAE menyatakan waktu untuk mencapai pertumbuhan logaritmik
normalnormal
Nicolau et al. Antimicrob Agents Chemother 1995;39:650–655
PAE dari Beberapa AntibiotikPAE dari Beberapa Antibiotik
 PAE merupakan waktu dari recovery seluler setelah terjadiPAE merupakan waktu dari recovery seluler setelah terjadi
pengembalian, kerusakan atau upaya dari mikroba mencapaipengembalian, kerusakan atau upaya dari mikroba mencapai
tempat kerjatempat kerja
 Beta Lactam : waktu interaksi ikatan kovalen antara beta laktamBeta Lactam : waktu interaksi ikatan kovalen antara beta laktam
dan PBP untuk terjadi penggabungan.dan PBP untuk terjadi penggabungan.
 Aminoglikosida: waktu yang diperlukan untuk membuat ribosomAminoglikosida: waktu yang diperlukan untuk membuat ribosom
baru.baru.
 Makrolide, tetracycline, chloramfenicol: waktu yang diperlukanMakrolide, tetracycline, chloramfenicol: waktu yang diperlukan
untuk berdisosiasi dari antimikroba /komplek ribosom.untuk berdisosiasi dari antimikroba /komplek ribosom.
 Fluoroquinolon: waktu yang dibutuhkan untuk berdisosiasiFluoroquinolon: waktu yang dibutuhkan untuk berdisosiasi
Fluoroquinolon dengan DNA/ komplek gyrase DNA.Fluoroquinolon dengan DNA/ komplek gyrase DNA.
Zhaenal GG., Pharmacokinetics Contributions to post antibiotik effect,1994
Faktor yang mempengaruhi PAE:Faktor yang mempengaruhi PAE:
 Tipe Organisme; Cth: Strep.Faecalis dg Fluoroquinolon PAEnyaTipe Organisme; Cth: Strep.Faecalis dg Fluoroquinolon PAEnya
ant.1,5-3 jam sedangkan dg aminoglikosida tdk mempyi PAEant.1,5-3 jam sedangkan dg aminoglikosida tdk mempyi PAE
 Tipe Antibiotik; Aminoglik thp P.Aeroginosa PAEnya > 3jam,Tipe Antibiotik; Aminoglik thp P.Aeroginosa PAEnya > 3jam,
sedangkan thp enterobacter cloase PAEnya hanya 2 jam.sedangkan thp enterobacter cloase PAEnya hanya 2 jam.
 Konsentrasi Antimikroba, ada 3 kategori:Konsentrasi Antimikroba, ada 3 kategori:
- Dgn conc.dependent kecil sdh bersifat bacterisidDgn conc.dependent kecil sdh bersifat bacterisid
(aminoglikosida, beta-lactam)(aminoglikosida, beta-lactam)
- Dgn Conc. Dependent agak bsr : mis.Aminoglikosida dg E.coli :Dgn Conc. Dependent agak bsr : mis.Aminoglikosida dg E.coli :
1mg/L dan Aminoglikosida dg P. aeruginosa :64 mg/l1mg/L dan Aminoglikosida dg P. aeruginosa :64 mg/l
- Konsentrasi bacteriostatik: adalah konsentrasi yang diberikan 5-Konsentrasi bacteriostatik: adalah konsentrasi yang diberikan 5-
10 kali MIC10 kali MIC
Zhaenal GG., Pharmacokinetics Contributions to post antibiotik effect,1994
 Lamanya terpapar antibiotik : digambarkan dgLamanya terpapar antibiotik : digambarkan dg
AUC yang menyatakan hubungan antaraAUC yang menyatakan hubungan antara
konsentrasi dg waktu.konsentrasi dg waktu.
 Kombinasi AntimikrobaKombinasi Antimikroba
 Inokulm (CFU/ml)Inokulm (CFU/ml)
 MediumMedium
 Efek leukosit (Pale :Post Antibiotik LeucositEfek leukosit (Pale :Post Antibiotik Leucosit
Effect) : stlh PAE terjadi peningkatan leukositEffect) : stlh PAE terjadi peningkatan leukosit
berkaitan dengan peningkatan fagisotosis danberkaitan dengan peningkatan fagisotosis dan
pembunuhan bakteri intraseluler selama tidakpembunuhan bakteri intraseluler selama tidak
ada pengaruh antimikroba.ada pengaruh antimikroba.
Zhaenal GG., Pharmacokinetics Contributions to post antibiotik effect,1994
Farmakokinetik dan FarmakodinamikFarmakokinetik dan Farmakodinamik
 Farmakokinetik (PK) berhubungan denganFarmakokinetik (PK) berhubungan dengan
seberapa lama suatu antibiotika berada dalamseberapa lama suatu antibiotika berada dalam
tubuh, sedangkan Farmakodiamik (PD)tubuh, sedangkan Farmakodiamik (PD)
menjelaskan hubungan antara konsentrasimenjelaskan hubungan antara konsentrasi
antibiotik dengan efek antimikrobanyaantibiotik dengan efek antimikrobanya
Bauer, LA, Applied Clin PharmacokineticsBauer, LA, Applied Clin Pharmacokinetics
 Parameter PK menyatakan besaran kadar antibiotik dalamParameter PK menyatakan besaran kadar antibiotik dalam
serum darah. 3 Parameter PK yang utama adalah :serum darah. 3 Parameter PK yang utama adalah :
- kons serum puncak (Cmax)- kons serum puncak (Cmax)
- Conc.Minimum (Cmin)- Conc.Minimum (Cmin)
- Luas Area dibawah kurva (AUC)- Luas Area dibawah kurva (AUC)
Parameter tersebut memberikan gambaran besaran kadarParameter tersebut memberikan gambaran besaran kadar
obat dalam serum, tetapi tidak bisa menggambarkanobat dalam serum, tetapi tidak bisa menggambarkan
gambaran aktivitas antimikroba dari antibiotikgambaran aktivitas antimikroba dari antibiotik
 Penggabungan parameter PK dengan MIC menghasilkanPenggabungan parameter PK dengan MIC menghasilkan
3 parameter PK/PD, yang dapat memberikan gambaran3 parameter PK/PD, yang dapat memberikan gambaran
besaran aktivitas suatu antibiotik.besaran aktivitas suatu antibiotik.
Bauer, LA, Applied Clin PharmacokineticsBauer, LA, Applied Clin Pharmacokinetics
3 Parameter tersebut adalah :3 Parameter tersebut adalah :
- Rasio Peak/MIC- Rasio Peak/MIC
- T>MIC- T>MIC
- rasio 24h-AUC/MIC- rasio 24h-AUC/MIC
 Rasio Peak/MIC didapat dengan membagiRasio Peak/MIC didapat dengan membagi
Cpmax dengan MIC. T>MIC (time above MIC)Cpmax dengan MIC. T>MIC (time above MIC)
adalah persentase dari suatu interval dosis yangadalah persentase dari suatu interval dosis yang
kadar serum obatnya melampaui MIC. Rasiokadar serum obatnya melampaui MIC. Rasio
24h-AUC/MIC ditentukan dengan membagi24h-AUC/MIC ditentukan dengan membagi
AUC selama 24 jam dengan MIC.AUC selama 24 jam dengan MIC.
Bauer, LA, Applied Clin PharmacokineticsBauer, LA, Applied Clin Pharmacokinetics
Pharmacokinetic and Pharmacodynamic Approach to Antibiotik Therapy ReviewPharmacokinetic and Pharmacodynamic Approach to Antibiotik Therapy Review
 Tiga sifat Farmakodinamik antibiotik yang dapatTiga sifat Farmakodinamik antibiotik yang dapat
memberikan gambaran aktivitas antimikroba antibiotikmemberikan gambaran aktivitas antimikroba antibiotik
adalah :adalah :
- time-dependence- time-dependence
- concentration-dependence- concentration-dependence
- dan persistent effects.- dan persistent effects.
 Kecepatan aktivitas membunuh mikroba ditentukanKecepatan aktivitas membunuh mikroba ditentukan
baik oleh waktu yang diperlukan untuk membunuhbaik oleh waktu yang diperlukan untuk membunuh
mikroba (time-dependent), atau pengaruh darimikroba (time-dependent), atau pengaruh dari
peningkatan konsentrasi (concentration-dependent).peningkatan konsentrasi (concentration-dependent).
 Persistent effects terdiri dari Post-Antibiotic EffectPersistent effects terdiri dari Post-Antibiotic Effect
(PAE). PAE adalah hambatan pertumbuhan bakteri(PAE). PAE adalah hambatan pertumbuhan bakteri
yang persisten setelah paparan antibiotikyang persisten setelah paparan antibiotik
Pharmacokinetic and Pharmacodynamic Approach to Antibiotik Therapy ReviewPharmacokinetic and Pharmacodynamic Approach to Antibiotik Therapy Review
Dengan parameter tersebut, antibiotik dapat dibagi dalam 3Dengan parameter tersebut, antibiotik dapat dibagi dalam 3
katagori :katagori :
Pola Aktifitas Antibiotik Tujuan Terapi Parameter PK/PD
Type I Aminoglikosida Maximize conc. 24 jam AUC/MIC peak/MIC
Conc.dependent killing Daptomycin
and prolonged persistent Fluoroquinolon
effect Ketolides
Type II Carbapenems Maximizes duration T> MIC
Time dependent killing and Cephalosporin of Exposures
minimal persistent effecf Erythromycin
Linezolid
Penicillins
Type III Azithromycin Maximizes amount 24 jam AUC/MIC
Time dependent killing and Clndamycin of drug
Moderate to prolonged Oxazolidinones
persistent effect Tetracycline
Vancomycin
Pharmacokinetic and Pharmacodynamic Approach to Antibiotik Therapy ReviewPharmacokinetic and Pharmacodynamic Approach to Antibiotik Therapy Review
 Type I AntibiotikType I Antibiotik
((Aminoglikosida, Daptomycin, Fluoroquinolon)Aminoglikosida, Daptomycin, Fluoroquinolon)
pemberian dosis yang ideal adl conc.max krnpemberian dosis yang ideal adl conc.max krn
semakin tinggi conc. Semakin luas dan semakinsemakin tinggi conc. Semakin luas dan semakin
cepat derajat pembunuhannya. Sehingga ratio 24cepat derajat pembunuhannya. Sehingga ratio 24
jam AUC/MIC dan Ratio Puncak/MIC :jam AUC/MIC dan Ratio Puncak/MIC :
penentu yg utama dari efikasi antibiotik.penentu yg utama dari efikasi antibiotik.
Pharmacokinetic and Pharmacodynamic Approach to Antibiotik Therapy ReviewPharmacokinetic and Pharmacodynamic Approach to Antibiotik Therapy Review
Untuk Aminoglikosida yang plg baik jika rasioUntuk Aminoglikosida yang plg baik jika rasio
puncak/MIC sekitar 8-10 untuk mencegahpuncak/MIC sekitar 8-10 untuk mencegah
resistensi.resistensi.
Floroquinolone vs bakteri gr -, optimal rasioFloroquinolone vs bakteri gr -, optimal rasio
AUC/MIC selama 24 jam sekitar 125. Vs gr +,AUC/MIC selama 24 jam sekitar 125. Vs gr +,
sepertinya 40 lbh optimal. Bgmpun jg, rasiosepertinya 40 lbh optimal. Bgmpun jg, rasio
AUC/MIC selama 24 jam utk floroquinolonesAUC/MIC selama 24 jam utk floroquinolones
bervariasi di berbagai literatur.bervariasi di berbagai literatur.
Pharmacokinetic and Pharmacodynamic Approach to Antibiotik Therapy ReviewPharmacokinetic and Pharmacodynamic Approach to Antibiotik Therapy Review
 Antibiotik tipe 2
(β-lactams, clindamycin, erythromycin & linezoid)
Menunjukkan yg berlawanan. Dosis regimen
yang ideal adalah memaksimalkan durasi dari
paparan.T> MIC merupakan parameter yg
berhubungan dg efikasi. Untuk beta lactam
dan eritromycin, Conc. Max kllling terlihat
ketika diatas MIC yaitu sekitar 70% dari
interval dosis.
Pharmacokinetic and Pharmacodynamic Approach to Antibiotik Therapy ReviewPharmacokinetic and Pharmacodynamic Approach to Antibiotik Therapy Review
 Antibiotik tipe 3
Vancomycin, tetracyclin, Azitromycin dan Dalfopristyn-quinopristyn
Antibotik ini berupa campuran, mempunyai time
dependent killing dan efek persistent yang
sedang. Dosis regimen yang ideal adalah
memaksimalkan jumlah obat yang diterima.
Sehingga rasio AUC/MIC selama 24 jam
merupakan parameter yang berhubungan dg
efikasi. Untuk vancomycin ratio AUC/MIC
sekitar 125.
Pharmacokinetic and Pharmacodynamic Approach to Antibiotik Therapy ReviewPharmacokinetic and Pharmacodynamic Approach to Antibiotik Therapy Review
Pharmacokinetic and Pharmacodynamic Approach to Antibiotik Therapy ReviewPharmacokinetic and Pharmacodynamic Approach to Antibiotik Therapy Review
Drusano & Craig. J Chemother 1997;9:38–44
Drusano et al. Clin Microbiol Infect 1998;4 (Suppl. 2):S27–S41
Vesga et al. 37th ICAAC 1997
ParameterParameter
correlatingcorrelating
with efficacywith efficacy T>MICT>MICAUC:MICAUC:MICCCmaxmax:MIC:MIC
ContohContoh CarbapenemsCarbapenems
CephalosporinsCephalosporins
MacrolidesMacrolides
PenicillinsPenicillins
AzithromycinAzithromycin
FluoroquinolonesFluoroquinolones
KetolidesKetolides
AminoglycosidesAminoglycosides
FluoroquinolonesFluoroquinolones
Organism killOrganism kill Time-dependentTime-dependentConcentration-Concentration-
dependentdependent
Concentration-Concentration-
dependentdependent
TherapeuticTherapeutic
goalgoal
Optimise durationOptimise duration
of exposureof exposure
MaximiseMaximise
exposureexposure
MaximiseMaximise
exposureexposure
Pharmacodynamic parametersPharmacodynamic parameters
predictive of outcomepredictive of outcome
0
Cmax:MIC
Concentration
Time (hours)
MIC
Cmax = Maximum plasma concentration
CCmaxmax:MIC:MIC
Nicolau et al. Antimicrob Agents Chemother 1995;39:650–655
Moore et al. J Infect Dis 1987;155:93–99
Respon klinik (%)
Cmax :MIC
0
20
40
60
80
100
2 4 6 8 10 12
55
65
70
83
89 92
Aminoglycosida : hubungan antara rasioAminoglycosida : hubungan antara rasio
CCmaxmax:MIC dan respon klinik:MIC dan respon klinik
Kashuba et al. Antimicrob Agents Chemother 1999;43:623–629
Probability of resolution (%)
First Cmax:MIC ≥10 gives
≥90% probability of WBC
and temperature resolution
Probability of temperature resolution by Day 7
Probability of white blood cell (WBC) count resolution
by Day 7
0
0
20
40
60
80
100
5 10 25 3015 20
First Cmax:MIC
Optimising aminoglycoside therapyOptimising aminoglycoside therapy
for nosocomial pneumoniafor nosocomial pneumonia
Once-daily regimen
Conventional (three-times daily regimen)
Nicolau et al. Antimicrob Agents Chemother 1995;39:650–655
Concentration (mg/L)
0
8
14
4
6
10
12
Time (hours)
0 12 24204 8 16
2
Once-daily vs conventional three-timesOnce-daily vs conventional three-times
daily aminoglycoside regimensdaily aminoglycoside regimens
Parameter PK berhubungan dgParameter PK berhubungan dg
klinikklinik
 Beta lactam PAEnya berkurang terutamaBeta lactam PAEnya berkurang terutama
terhadap basil gram negatif sehingga dianjurkanterhadap basil gram negatif sehingga dianjurkan
pemberian dosis regimen dengan intervalpemberian dosis regimen dengan interval
beberapa kali sehari multiple dose daily (MDD)beberapa kali sehari multiple dose daily (MDD)
 Aminoglikosida, quinolon : PAEnya panjang danAminoglikosida, quinolon : PAEnya panjang dan
mengikuti kinetika dosis dependent, hal inimengikuti kinetika dosis dependent, hal ini
dianjurkan menggunakan dalam dosis besardianjurkan menggunakan dalam dosis besar
dengan interval pemberian yang diperpanjang /dengan interval pemberian yang diperpanjang /
single dose daily (SDD).single dose daily (SDD).
Zhaenal GG., Pharmacokinetics Contributions to post antibiotik effect,1994
 Setelah I jam paparan, rata-rata PAE adalah 1.5Setelah I jam paparan, rata-rata PAE adalah 1.5
± 0.1 jam untuk tobramycin dan 3.0 ± 0.1 jam± 0.1 jam untuk tobramycin dan 3.0 ± 0.1 jam
untuk rifampicinuntuk rifampicin
Li, RC. Journal of Antimicrobial Chemotherapy (2004) 54, 904–908
 PAE untuk E. coli ATCC 25922 adalah sbb: (pdPAE untuk E. coli ATCC 25922 adalah sbb: (pd
kons 8 kali MIC): aztreonam, 0.52 jam;kons 8 kali MIC): aztreonam, 0.52 jam;
ceftazidime, 0.61 jam; cefuroxime, 0.9 jam;ceftazidime, 0.61 jam; cefuroxime, 0.9 jam;
imipenem, 2.0 jam; dan piperacillin, 0.75 jam.imipenem, 2.0 jam; dan piperacillin, 0.75 jam.
 Pada kons 32 kali MIC, besaran PAE adalahPada kons 32 kali MIC, besaran PAE adalah
sbb: aztreonam,0.64 jam; ceftazidime, 1.2 jam;sbb: aztreonam,0.64 jam; ceftazidime, 1.2 jam;
cefuroxime, 2.6 jam; imipenem, 4.5 jam; dancefuroxime, 2.6 jam; imipenem, 4.5 jam; dan
piperacillin, 0.78 jam.piperacillin, 0.78 jam.
Hanberger, H. Antimicrobial Agents and Chemotherapy, Jan. 1990, p. 102-106
 Berdasarkan hasil dari penelitian dg judul IncreasedBerdasarkan hasil dari penelitian dg judul Increased
Amikacin dosage requirements in burn patients receivingAmikacin dosage requirements in burn patients receiving
a once-daily regimen., International journal ofa once-daily regimen., International journal of
antimicrobial agents 28 (2006)226-230:antimicrobial agents 28 (2006)226-230:
Pada Pasien Luka bakar terjadi perubahanPada Pasien Luka bakar terjadi perubahan
farmakokinetik ,dosis 15 mg/KgBB tidakfarmakokinetik ,dosis 15 mg/KgBB tidak
menghasilkan Cmaks, sehingga Cmaks:MIC 6-8menghasilkan Cmaks, sehingga Cmaks:MIC 6-8
tidak tercapai. Pemberian 20mg/KgBB rata-ratatidak tercapai. Pemberian 20mg/KgBB rata-rata
Cmax 48,3±10,8mg/l dan ratio Cmaks/MICCmax 48,3±10,8mg/l dan ratio Cmaks/MIC
6±1,35. Pasien dg luka bakar 15% dan6±1,35. Pasien dg luka bakar 15% dan
Clearence Cr 120ml/mnt membutuhkan dosisClearence Cr 120ml/mnt membutuhkan dosis
lebih dari 20mg/KgBB untuk mencapai Cmakslebih dari 20mg/KgBB untuk mencapai Cmaks
 Penelitian meta-analysis menunjukkan bahwaPenelitian meta-analysis menunjukkan bahwa
terapi dgn dosis tunggal aminoglikosida lebihterapi dgn dosis tunggal aminoglikosida lebih
efektif, kurang nefrotoksis dan ototoksikefektif, kurang nefrotoksis dan ototoksik
daripada dosis ganda.daripada dosis ganda.
Am J Health-Syst Pharm. 1996; 53:1141-50.Am J Health-Syst Pharm. 1996; 53:1141-50.
DAFTAR PUSTAKADAFTAR PUSTAKA
 Rybak, MJ,Ebert S.C Antimicrobial pharmacodynamics. In Carter B L,Rybak, MJ,Ebert S.C Antimicrobial pharmacodynamics. In Carter B L,
Pharmacotherapy self Program, 2 nd Ed, Modul 3 Infecton Disease : American CollegePharmacotherapy self Program, 2 nd Ed, Modul 3 Infecton Disease : American College
Of Clinical Pharmacy, 1995:1-13Of Clinical Pharmacy, 1995:1-13
 Zhanel GG.craig W.A Pharmacokinetics Contributions To post Antibiotic Effects.Zhanel GG.craig W.A Pharmacokinetics Contributions To post Antibiotic Effects.
Clin.Pharmacokinetic 1994; 27 (5):377-92Clin.Pharmacokinetic 1994; 27 (5):377-92
 Reese Re, Betts RF., Handbook OfReese Re, Betts RF., Handbook Of AntibioticsAntibiotics Rd. Little Brown and Company 1993:Rd. Little Brown and Company 1993:
226-50226-50
 Pharmacokinetic and Pharmacodynamic Approach to Antibiotik Therapy ReviewPharmacokinetic and Pharmacodynamic Approach to Antibiotik Therapy Review
 David P.Nicolau., Presentation Pharmacokinetic/Pharmacodynamic and clinicalDavid P.Nicolau., Presentation Pharmacokinetic/Pharmacodynamic and clinical
implications, Antimicrobial agents chemotherapy, 1995implications, Antimicrobial agents chemotherapy, 1995
 J.M. Konil, et al., Increased Amikacin dosage requirements in burn patients receiving aJ.M. Konil, et al., Increased Amikacin dosage requirements in burn patients receiving a
once daily regimen., International journal of antimicrobial agents 28 (2006)226-230once daily regimen., International journal of antimicrobial agents 28 (2006)226-230
 Ferriols-Lisart, Rafael; Alos-Alminana, Manuel. Effectiveness and safety of once-dailyFerriols-Lisart, Rafael; Alos-Alminana, Manuel. Effectiveness and safety of once-daily
aminoglycosides: A meta-analysis. Am J Health-Syst Pharm. 1996; 53:1141-50aminoglycosides: A meta-analysis. Am J Health-Syst Pharm. 1996; 53:1141-50
 Hanberger, H, et al. Postantibiotic Effect of ,3-Lactam Antibiotics on Escherichia coliPostantibiotic Effect of ,3-Lactam Antibiotics on Escherichia coli
Evaluated by Bioluminescence Assay of Bacterial ATP.Evaluated by Bioluminescence Assay of Bacterial ATP. Antimicrobial Agents and
Chemotherapy, Jan. 1990, p. 102-106
 Li, RC. Post-antibiotic effect induced by an antibiotic combination:influence of mode,
sequence and interval of exposure Journal of Antimicrobial Chemotherapy (2004) 54,
904–908

More Related Content

What's hot

Formularium nasional untuk jkn
Formularium nasional untuk jknFormularium nasional untuk jkn
Formularium nasional untuk jknErie Gusnellyanti
 
Farmakokinetik Klinik Carbamazepin
Farmakokinetik Klinik CarbamazepinFarmakokinetik Klinik Carbamazepin
Farmakokinetik Klinik CarbamazepinTaofik Rusdiana
 
Metodologi penelitian, desain studi &
Metodologi penelitian, desain  studi &Metodologi penelitian, desain  studi &
Metodologi penelitian, desain studi &Ira Masykura
 
MODUL 1 FARMASI KB3: MEDICATION ERROR
MODUL 1 FARMASI KB3: MEDICATION ERRORMODUL 1 FARMASI KB3: MEDICATION ERROR
MODUL 1 FARMASI KB3: MEDICATION ERRORPPGhybrid3
 
Ppt antibiotik
Ppt antibiotikPpt antibiotik
Ppt antibiotikrula25
 
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIKPENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIKSurya Amal
 
Pengantar farmakokinetika klinik-TDM
Pengantar farmakokinetika klinik-TDMPengantar farmakokinetika klinik-TDM
Pengantar farmakokinetika klinik-TDMTaofik Rusdiana
 
Pedoman obt suntik dan sitos
Pedoman obt suntik dan sitosPedoman obt suntik dan sitos
Pedoman obt suntik dan sitosroywidhie
 
FARMAKOKINETIK NON LINIER
FARMAKOKINETIK NON LINIERFARMAKOKINETIK NON LINIER
FARMAKOKINETIK NON LINIERTaofik Rusdiana
 
Alat Kesehatan (Alkes) dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
Alat Kesehatan (Alkes) dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)Alat Kesehatan (Alkes) dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
Alat Kesehatan (Alkes) dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)Abulkhair Abdullah
 
Pemantauan dan Evaluasi Penggunaan Obat Rasional
Pemantauan dan Evaluasi Penggunaan Obat RasionalPemantauan dan Evaluasi Penggunaan Obat Rasional
Pemantauan dan Evaluasi Penggunaan Obat RasionalErie Gusnellyanti
 
Farmakokinetik Klinik Digoxin
Farmakokinetik Klinik DigoxinFarmakokinetik Klinik Digoxin
Farmakokinetik Klinik DigoxinTaofik Rusdiana
 
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018revDokter Tekno
 

What's hot (20)

Formularium nasional untuk jkn
Formularium nasional untuk jknFormularium nasional untuk jkn
Formularium nasional untuk jkn
 
Farmakokinetik Klinik Carbamazepin
Farmakokinetik Klinik CarbamazepinFarmakokinetik Klinik Carbamazepin
Farmakokinetik Klinik Carbamazepin
 
Metodologi penelitian, desain studi &
Metodologi penelitian, desain  studi &Metodologi penelitian, desain  studi &
Metodologi penelitian, desain studi &
 
Io 1
Io   1Io   1
Io 1
 
Interaksi obat
Interaksi obatInteraksi obat
Interaksi obat
 
MODUL 1 FARMASI KB3: MEDICATION ERROR
MODUL 1 FARMASI KB3: MEDICATION ERRORMODUL 1 FARMASI KB3: MEDICATION ERROR
MODUL 1 FARMASI KB3: MEDICATION ERROR
 
Ppt antibiotik
Ppt antibiotikPpt antibiotik
Ppt antibiotik
 
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIKPENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
 
Pengantar farmakokinetika klinik-TDM
Pengantar farmakokinetika klinik-TDMPengantar farmakokinetika klinik-TDM
Pengantar farmakokinetika klinik-TDM
 
Farmakologi arv
Farmakologi arvFarmakologi arv
Farmakologi arv
 
TOKSIKOLOGI
TOKSIKOLOGITOKSIKOLOGI
TOKSIKOLOGI
 
Metode soap
Metode soapMetode soap
Metode soap
 
Farmakokinetika Aminoglikosida
Farmakokinetika AminoglikosidaFarmakokinetika Aminoglikosida
Farmakokinetika Aminoglikosida
 
Pemberian Obat Pada Lansia
Pemberian Obat Pada LansiaPemberian Obat Pada Lansia
Pemberian Obat Pada Lansia
 
Pedoman obt suntik dan sitos
Pedoman obt suntik dan sitosPedoman obt suntik dan sitos
Pedoman obt suntik dan sitos
 
FARMAKOKINETIK NON LINIER
FARMAKOKINETIK NON LINIERFARMAKOKINETIK NON LINIER
FARMAKOKINETIK NON LINIER
 
Alat Kesehatan (Alkes) dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
Alat Kesehatan (Alkes) dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)Alat Kesehatan (Alkes) dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
Alat Kesehatan (Alkes) dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
 
Pemantauan dan Evaluasi Penggunaan Obat Rasional
Pemantauan dan Evaluasi Penggunaan Obat RasionalPemantauan dan Evaluasi Penggunaan Obat Rasional
Pemantauan dan Evaluasi Penggunaan Obat Rasional
 
Farmakokinetik Klinik Digoxin
Farmakokinetik Klinik DigoxinFarmakokinetik Klinik Digoxin
Farmakokinetik Klinik Digoxin
 
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
 

Viewers also liked

General principles of antimicrobial therapy
General principles of antimicrobial therapyGeneral principles of antimicrobial therapy
General principles of antimicrobial therapyAbialbon Paul
 
Cara penggunaan antibiotik (antimikroba)
Cara penggunaan antibiotik (antimikroba)Cara penggunaan antibiotik (antimikroba)
Cara penggunaan antibiotik (antimikroba)gusti dani
 
Antimicrobial susceptibility test and assay bls 209
Antimicrobial susceptibility test and assay bls 209Antimicrobial susceptibility test and assay bls 209
Antimicrobial susceptibility test and assay bls 209Bruno Mmassy
 
Post antibiotic effect and Antibiotic resistance
Post antibiotic effect and Antibiotic resistancePost antibiotic effect and Antibiotic resistance
Post antibiotic effect and Antibiotic resistanceankitamishra1402
 
Kepatuhan penggunaan antibiotik
Kepatuhan penggunaan antibiotikKepatuhan penggunaan antibiotik
Kepatuhan penggunaan antibiotikSyarifah Ulfa
 
Penggunaan obat rasional
Penggunaan obat rasionalPenggunaan obat rasional
Penggunaan obat rasionalSelvia Agueda
 
Basic principles of antimicrobial therapy
Basic principles of  antimicrobial therapy Basic principles of  antimicrobial therapy
Basic principles of antimicrobial therapy Javed Iqbal
 
Ppt mekanisme kerja antibiotik
Ppt mekanisme kerja antibiotikPpt mekanisme kerja antibiotik
Ppt mekanisme kerja antibiotikWiddya Anggraini
 
Jenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping Obat
Jenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping ObatJenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping Obat
Jenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping Obatpjj_kemenkes
 

Viewers also liked (15)

Sintesis
SintesisSintesis
Sintesis
 
Post antibiotic-sub-mic-effects
Post antibiotic-sub-mic-effectsPost antibiotic-sub-mic-effects
Post antibiotic-sub-mic-effects
 
General principles of antimicrobial therapy
General principles of antimicrobial therapyGeneral principles of antimicrobial therapy
General principles of antimicrobial therapy
 
Cara penggunaan antibiotik (antimikroba)
Cara penggunaan antibiotik (antimikroba)Cara penggunaan antibiotik (antimikroba)
Cara penggunaan antibiotik (antimikroba)
 
Antimicrobial susceptibility test and assay bls 209
Antimicrobial susceptibility test and assay bls 209Antimicrobial susceptibility test and assay bls 209
Antimicrobial susceptibility test and assay bls 209
 
Antibiotik
AntibiotikAntibiotik
Antibiotik
 
Post antibiotic effect and Antibiotic resistance
Post antibiotic effect and Antibiotic resistancePost antibiotic effect and Antibiotic resistance
Post antibiotic effect and Antibiotic resistance
 
Amikacin
Amikacin Amikacin
Amikacin
 
Kepatuhan penggunaan antibiotik
Kepatuhan penggunaan antibiotikKepatuhan penggunaan antibiotik
Kepatuhan penggunaan antibiotik
 
Penggunaan obat rasional
Penggunaan obat rasionalPenggunaan obat rasional
Penggunaan obat rasional
 
Basic principles of antimicrobial therapy
Basic principles of  antimicrobial therapy Basic principles of  antimicrobial therapy
Basic principles of antimicrobial therapy
 
Farmakologi I. Antibiotika
Farmakologi I. AntibiotikaFarmakologi I. Antibiotika
Farmakologi I. Antibiotika
 
Ppt mekanisme kerja antibiotik
Ppt mekanisme kerja antibiotikPpt mekanisme kerja antibiotik
Ppt mekanisme kerja antibiotik
 
Antibiotik
AntibiotikAntibiotik
Antibiotik
 
Jenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping Obat
Jenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping ObatJenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping Obat
Jenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping Obat
 

Similar to Post antibiotic effect 2

1. Penggunaan Antibiotika.pdf
1. Penggunaan Antibiotika.pdf1. Penggunaan Antibiotika.pdf
1. Penggunaan Antibiotika.pdfaptGandesWinarni
 
Senyawa anti mikroba
Senyawa anti mikrobaSenyawa anti mikroba
Senyawa anti mikrobafikri asyura
 
1. pengantar biological markers
1. pengantar biological markers1. pengantar biological markers
1. pengantar biological markersfranya2
 
Antibiotika%20 dalam%20kehamilan
Antibiotika%20 dalam%20kehamilanAntibiotika%20 dalam%20kehamilan
Antibiotika%20 dalam%20kehamilanAnom Anjasmara
 
antibiotik penghambat sintesa protein
antibiotik penghambat sintesa proteinantibiotik penghambat sintesa protein
antibiotik penghambat sintesa proteinDectectif Dccd
 
bioavailabilitas.pptx
bioavailabilitas.pptxbioavailabilitas.pptx
bioavailabilitas.pptxUghaUnpacti
 
Anti biotika1
Anti biotika1Anti biotika1
Anti biotika1emma afif
 
kuliah 4_ antibakteri dan anti TB.pptx
kuliah 4_ antibakteri dan anti TB.pptxkuliah 4_ antibakteri dan anti TB.pptx
kuliah 4_ antibakteri dan anti TB.pptxmarlinarays2
 
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan BioekivalensiBioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan BioekivalensiSurya Amal
 
Produk Biosimilar.pptx
 Produk Biosimilar.pptx Produk Biosimilar.pptx
Produk Biosimilar.pptxselpira000
 
KULIAH ANTIBIOTIKA FARMASI DAN KEBIDANAN
KULIAH ANTIBIOTIKA FARMASI DAN KEBIDANANKULIAH ANTIBIOTIKA FARMASI DAN KEBIDANAN
KULIAH ANTIBIOTIKA FARMASI DAN KEBIDANANUDAYANA UNIVERSITY
 
Pengantar farmakologi
Pengantar farmakologiPengantar farmakologi
Pengantar farmakologiNursing Crib
 
Penggunaan Antibiotik yg bijak indon.ppt
Penggunaan Antibiotik yg bijak indon.pptPenggunaan Antibiotik yg bijak indon.ppt
Penggunaan Antibiotik yg bijak indon.pptRifdahAulia3
 
Presentasi micro biologi
Presentasi micro biologiPresentasi micro biologi
Presentasi micro biologi22_04
 

Similar to Post antibiotic effect 2 (20)

ppt mikro kel 4.pptx
ppt mikro kel 4.pptxppt mikro kel 4.pptx
ppt mikro kel 4.pptx
 
1. Penggunaan Antibiotika.pdf
1. Penggunaan Antibiotika.pdf1. Penggunaan Antibiotika.pdf
1. Penggunaan Antibiotika.pdf
 
Senyawa anti mikroba
Senyawa anti mikrobaSenyawa anti mikroba
Senyawa anti mikroba
 
1. pengantar biological markers
1. pengantar biological markers1. pengantar biological markers
1. pengantar biological markers
 
Antibiotika%20 dalam%20kehamilan
Antibiotika%20 dalam%20kehamilanAntibiotika%20 dalam%20kehamilan
Antibiotika%20 dalam%20kehamilan
 
antibiotik penghambat sintesa protein
antibiotik penghambat sintesa proteinantibiotik penghambat sintesa protein
antibiotik penghambat sintesa protein
 
bioavailabilitas.pptx
bioavailabilitas.pptxbioavailabilitas.pptx
bioavailabilitas.pptx
 
3. pneumonia.pdf
3. pneumonia.pdf3. pneumonia.pdf
3. pneumonia.pdf
 
mikrobiologi
mikrobiologimikrobiologi
mikrobiologi
 
ANTIBIOTIKA.ppt
ANTIBIOTIKA.pptANTIBIOTIKA.ppt
ANTIBIOTIKA.ppt
 
Anti biotika1
Anti biotika1Anti biotika1
Anti biotika1
 
kuliah 4_ antibakteri dan anti TB.pptx
kuliah 4_ antibakteri dan anti TB.pptxkuliah 4_ antibakteri dan anti TB.pptx
kuliah 4_ antibakteri dan anti TB.pptx
 
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan BioekivalensiBioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
 
Produk Biosimilar.pptx
 Produk Biosimilar.pptx Produk Biosimilar.pptx
Produk Biosimilar.pptx
 
KULIAH ANTIBIOTIKA FARMASI DAN KEBIDANAN
KULIAH ANTIBIOTIKA FARMASI DAN KEBIDANANKULIAH ANTIBIOTIKA FARMASI DAN KEBIDANAN
KULIAH ANTIBIOTIKA FARMASI DAN KEBIDANAN
 
ilovepdf_merged.pdf
ilovepdf_merged.pdfilovepdf_merged.pdf
ilovepdf_merged.pdf
 
Pengantar farmakologi
Pengantar farmakologiPengantar farmakologi
Pengantar farmakologi
 
Antibiotik.ppt
Antibiotik.pptAntibiotik.ppt
Antibiotik.ppt
 
Penggunaan Antibiotik yg bijak indon.ppt
Penggunaan Antibiotik yg bijak indon.pptPenggunaan Antibiotik yg bijak indon.ppt
Penggunaan Antibiotik yg bijak indon.ppt
 
Presentasi micro biologi
Presentasi micro biologiPresentasi micro biologi
Presentasi micro biologi
 

More from Gilang Rizki Al Farizi (11)

Gastritis erosiva
Gastritis erosivaGastritis erosiva
Gastritis erosiva
 
Nefrotik vs nefritik
Nefrotik vs nefritikNefrotik vs nefritik
Nefrotik vs nefritik
 
Gnaps farmasi 2017
Gnaps farmasi 2017Gnaps farmasi 2017
Gnaps farmasi 2017
 
Oligonucleotide
OligonucleotideOligonucleotide
Oligonucleotide
 
Multiple sclerosis
Multiple sclerosisMultiple sclerosis
Multiple sclerosis
 
Clinical guideline for tobacco dependence abstract paper
Clinical guideline for tobacco dependence abstract paperClinical guideline for tobacco dependence abstract paper
Clinical guideline for tobacco dependence abstract paper
 
Clinical guideline for tobaco dependence
Clinical guideline for tobaco dependenceClinical guideline for tobaco dependence
Clinical guideline for tobaco dependence
 
Materi kuliah tamu S1 yang kedua bioekuivalensi
Materi kuliah tamu S1 yang kedua bioekuivalensiMateri kuliah tamu S1 yang kedua bioekuivalensi
Materi kuliah tamu S1 yang kedua bioekuivalensi
 
Materi kuliah tamu S1 bioekuivalensi
Materi kuliah tamu S1 bioekuivalensiMateri kuliah tamu S1 bioekuivalensi
Materi kuliah tamu S1 bioekuivalensi
 
Presentasi kasus chf
Presentasi kasus chfPresentasi kasus chf
Presentasi kasus chf
 
Preeklampsia berat
Preeklampsia beratPreeklampsia berat
Preeklampsia berat
 

Recently uploaded

PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 

Recently uploaded (18)

PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 

Post antibiotic effect 2

  • 1. POST ANTIBIOTIC EFFECTPOST ANTIBIOTIC EFFECT PROGRAM PENDIDIKANPROGRAM PENDIDIKAN SPESIALIS FARMASI RUMAH SAKITSPESIALIS FARMASI RUMAH SAKIT FAKULTAS FARMASIFAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYAUNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA
  • 2. DEFINISI PAEDEFINISI PAE  Waktu yang dibutuhkan untuk melihatWaktu yang dibutuhkan untuk melihat tumbuhnya kembali kehidupan organismetumbuhnya kembali kehidupan organisme setelah pemberian antibiotik sampai dengansetelah pemberian antibiotik sampai dengan hilangnya pengaruh antibiotik.hilangnya pengaruh antibiotik. Svensson,E. Antimicrobial Agents Jan 1997.p107-111
  • 3.
  • 4. Post-Antibiotic Effect (PAE)Post-Antibiotic Effect (PAE) 1 10 100 1000 10000 0 1 2 3 4 5 6 Time (hours) Removal of Antibiotic ViableCount(cfu/ml) Control 1.6 hours to increase 1 log10 1 log10 increase 3.1 hours to increase 1 log10 Antibiotic Induced death PAE = 3.1 - 1.6 = 1.5 hours Due to antibiotic effect only Nicolau et al. Antimicrob Agents Chemother 1995;39:650–655
  • 5. Quantification of Post-Antibiotic EffectQuantification of Post-Antibiotic Effect (PAE)(PAE) Persamaan umum untuk PAE adalah :Persamaan umum untuk PAE adalah : PAE (jam) = T - CPAE (jam) = T - C T = waktu yang diperlukan oleh CFU untuk bertambah jumlahnya sebesarT = waktu yang diperlukan oleh CFU untuk bertambah jumlahnya sebesar 1 log1 log1010 (10-fold) diatas jumlah yang terlihat segera setelah pemberian obat(10-fold) diatas jumlah yang terlihat segera setelah pemberian obat C = waktu yang dibutuhkan untuk mencapai peningkatan jumlah hitungC = waktu yang dibutuhkan untuk mencapai peningkatan jumlah hitung sebesar 1 logsebesar 1 log1010 dalam kultur kontrol tanpa perlakuandalam kultur kontrol tanpa perlakuan PAE menyatakan waktu untuk mencapai pertumbuhan logaritmikPAE menyatakan waktu untuk mencapai pertumbuhan logaritmik normalnormal Nicolau et al. Antimicrob Agents Chemother 1995;39:650–655
  • 6. PAE dari Beberapa AntibiotikPAE dari Beberapa Antibiotik  PAE merupakan waktu dari recovery seluler setelah terjadiPAE merupakan waktu dari recovery seluler setelah terjadi pengembalian, kerusakan atau upaya dari mikroba mencapaipengembalian, kerusakan atau upaya dari mikroba mencapai tempat kerjatempat kerja  Beta Lactam : waktu interaksi ikatan kovalen antara beta laktamBeta Lactam : waktu interaksi ikatan kovalen antara beta laktam dan PBP untuk terjadi penggabungan.dan PBP untuk terjadi penggabungan.  Aminoglikosida: waktu yang diperlukan untuk membuat ribosomAminoglikosida: waktu yang diperlukan untuk membuat ribosom baru.baru.  Makrolide, tetracycline, chloramfenicol: waktu yang diperlukanMakrolide, tetracycline, chloramfenicol: waktu yang diperlukan untuk berdisosiasi dari antimikroba /komplek ribosom.untuk berdisosiasi dari antimikroba /komplek ribosom.  Fluoroquinolon: waktu yang dibutuhkan untuk berdisosiasiFluoroquinolon: waktu yang dibutuhkan untuk berdisosiasi Fluoroquinolon dengan DNA/ komplek gyrase DNA.Fluoroquinolon dengan DNA/ komplek gyrase DNA. Zhaenal GG., Pharmacokinetics Contributions to post antibiotik effect,1994
  • 7. Faktor yang mempengaruhi PAE:Faktor yang mempengaruhi PAE:  Tipe Organisme; Cth: Strep.Faecalis dg Fluoroquinolon PAEnyaTipe Organisme; Cth: Strep.Faecalis dg Fluoroquinolon PAEnya ant.1,5-3 jam sedangkan dg aminoglikosida tdk mempyi PAEant.1,5-3 jam sedangkan dg aminoglikosida tdk mempyi PAE  Tipe Antibiotik; Aminoglik thp P.Aeroginosa PAEnya > 3jam,Tipe Antibiotik; Aminoglik thp P.Aeroginosa PAEnya > 3jam, sedangkan thp enterobacter cloase PAEnya hanya 2 jam.sedangkan thp enterobacter cloase PAEnya hanya 2 jam.  Konsentrasi Antimikroba, ada 3 kategori:Konsentrasi Antimikroba, ada 3 kategori: - Dgn conc.dependent kecil sdh bersifat bacterisidDgn conc.dependent kecil sdh bersifat bacterisid (aminoglikosida, beta-lactam)(aminoglikosida, beta-lactam) - Dgn Conc. Dependent agak bsr : mis.Aminoglikosida dg E.coli :Dgn Conc. Dependent agak bsr : mis.Aminoglikosida dg E.coli : 1mg/L dan Aminoglikosida dg P. aeruginosa :64 mg/l1mg/L dan Aminoglikosida dg P. aeruginosa :64 mg/l - Konsentrasi bacteriostatik: adalah konsentrasi yang diberikan 5-Konsentrasi bacteriostatik: adalah konsentrasi yang diberikan 5- 10 kali MIC10 kali MIC Zhaenal GG., Pharmacokinetics Contributions to post antibiotik effect,1994
  • 8.  Lamanya terpapar antibiotik : digambarkan dgLamanya terpapar antibiotik : digambarkan dg AUC yang menyatakan hubungan antaraAUC yang menyatakan hubungan antara konsentrasi dg waktu.konsentrasi dg waktu.  Kombinasi AntimikrobaKombinasi Antimikroba  Inokulm (CFU/ml)Inokulm (CFU/ml)  MediumMedium  Efek leukosit (Pale :Post Antibiotik LeucositEfek leukosit (Pale :Post Antibiotik Leucosit Effect) : stlh PAE terjadi peningkatan leukositEffect) : stlh PAE terjadi peningkatan leukosit berkaitan dengan peningkatan fagisotosis danberkaitan dengan peningkatan fagisotosis dan pembunuhan bakteri intraseluler selama tidakpembunuhan bakteri intraseluler selama tidak ada pengaruh antimikroba.ada pengaruh antimikroba. Zhaenal GG., Pharmacokinetics Contributions to post antibiotik effect,1994
  • 9. Farmakokinetik dan FarmakodinamikFarmakokinetik dan Farmakodinamik  Farmakokinetik (PK) berhubungan denganFarmakokinetik (PK) berhubungan dengan seberapa lama suatu antibiotika berada dalamseberapa lama suatu antibiotika berada dalam tubuh, sedangkan Farmakodiamik (PD)tubuh, sedangkan Farmakodiamik (PD) menjelaskan hubungan antara konsentrasimenjelaskan hubungan antara konsentrasi antibiotik dengan efek antimikrobanyaantibiotik dengan efek antimikrobanya Bauer, LA, Applied Clin PharmacokineticsBauer, LA, Applied Clin Pharmacokinetics
  • 10.  Parameter PK menyatakan besaran kadar antibiotik dalamParameter PK menyatakan besaran kadar antibiotik dalam serum darah. 3 Parameter PK yang utama adalah :serum darah. 3 Parameter PK yang utama adalah : - kons serum puncak (Cmax)- kons serum puncak (Cmax) - Conc.Minimum (Cmin)- Conc.Minimum (Cmin) - Luas Area dibawah kurva (AUC)- Luas Area dibawah kurva (AUC) Parameter tersebut memberikan gambaran besaran kadarParameter tersebut memberikan gambaran besaran kadar obat dalam serum, tetapi tidak bisa menggambarkanobat dalam serum, tetapi tidak bisa menggambarkan gambaran aktivitas antimikroba dari antibiotikgambaran aktivitas antimikroba dari antibiotik  Penggabungan parameter PK dengan MIC menghasilkanPenggabungan parameter PK dengan MIC menghasilkan 3 parameter PK/PD, yang dapat memberikan gambaran3 parameter PK/PD, yang dapat memberikan gambaran besaran aktivitas suatu antibiotik.besaran aktivitas suatu antibiotik. Bauer, LA, Applied Clin PharmacokineticsBauer, LA, Applied Clin Pharmacokinetics
  • 11. 3 Parameter tersebut adalah :3 Parameter tersebut adalah : - Rasio Peak/MIC- Rasio Peak/MIC - T>MIC- T>MIC - rasio 24h-AUC/MIC- rasio 24h-AUC/MIC  Rasio Peak/MIC didapat dengan membagiRasio Peak/MIC didapat dengan membagi Cpmax dengan MIC. T>MIC (time above MIC)Cpmax dengan MIC. T>MIC (time above MIC) adalah persentase dari suatu interval dosis yangadalah persentase dari suatu interval dosis yang kadar serum obatnya melampaui MIC. Rasiokadar serum obatnya melampaui MIC. Rasio 24h-AUC/MIC ditentukan dengan membagi24h-AUC/MIC ditentukan dengan membagi AUC selama 24 jam dengan MIC.AUC selama 24 jam dengan MIC. Bauer, LA, Applied Clin PharmacokineticsBauer, LA, Applied Clin Pharmacokinetics
  • 12. Pharmacokinetic and Pharmacodynamic Approach to Antibiotik Therapy ReviewPharmacokinetic and Pharmacodynamic Approach to Antibiotik Therapy Review
  • 13.  Tiga sifat Farmakodinamik antibiotik yang dapatTiga sifat Farmakodinamik antibiotik yang dapat memberikan gambaran aktivitas antimikroba antibiotikmemberikan gambaran aktivitas antimikroba antibiotik adalah :adalah : - time-dependence- time-dependence - concentration-dependence- concentration-dependence - dan persistent effects.- dan persistent effects.  Kecepatan aktivitas membunuh mikroba ditentukanKecepatan aktivitas membunuh mikroba ditentukan baik oleh waktu yang diperlukan untuk membunuhbaik oleh waktu yang diperlukan untuk membunuh mikroba (time-dependent), atau pengaruh darimikroba (time-dependent), atau pengaruh dari peningkatan konsentrasi (concentration-dependent).peningkatan konsentrasi (concentration-dependent).  Persistent effects terdiri dari Post-Antibiotic EffectPersistent effects terdiri dari Post-Antibiotic Effect (PAE). PAE adalah hambatan pertumbuhan bakteri(PAE). PAE adalah hambatan pertumbuhan bakteri yang persisten setelah paparan antibiotikyang persisten setelah paparan antibiotik Pharmacokinetic and Pharmacodynamic Approach to Antibiotik Therapy ReviewPharmacokinetic and Pharmacodynamic Approach to Antibiotik Therapy Review
  • 14. Dengan parameter tersebut, antibiotik dapat dibagi dalam 3Dengan parameter tersebut, antibiotik dapat dibagi dalam 3 katagori :katagori : Pola Aktifitas Antibiotik Tujuan Terapi Parameter PK/PD Type I Aminoglikosida Maximize conc. 24 jam AUC/MIC peak/MIC Conc.dependent killing Daptomycin and prolonged persistent Fluoroquinolon effect Ketolides Type II Carbapenems Maximizes duration T> MIC Time dependent killing and Cephalosporin of Exposures minimal persistent effecf Erythromycin Linezolid Penicillins Type III Azithromycin Maximizes amount 24 jam AUC/MIC Time dependent killing and Clndamycin of drug Moderate to prolonged Oxazolidinones persistent effect Tetracycline Vancomycin Pharmacokinetic and Pharmacodynamic Approach to Antibiotik Therapy ReviewPharmacokinetic and Pharmacodynamic Approach to Antibiotik Therapy Review
  • 15.  Type I AntibiotikType I Antibiotik ((Aminoglikosida, Daptomycin, Fluoroquinolon)Aminoglikosida, Daptomycin, Fluoroquinolon) pemberian dosis yang ideal adl conc.max krnpemberian dosis yang ideal adl conc.max krn semakin tinggi conc. Semakin luas dan semakinsemakin tinggi conc. Semakin luas dan semakin cepat derajat pembunuhannya. Sehingga ratio 24cepat derajat pembunuhannya. Sehingga ratio 24 jam AUC/MIC dan Ratio Puncak/MIC :jam AUC/MIC dan Ratio Puncak/MIC : penentu yg utama dari efikasi antibiotik.penentu yg utama dari efikasi antibiotik. Pharmacokinetic and Pharmacodynamic Approach to Antibiotik Therapy ReviewPharmacokinetic and Pharmacodynamic Approach to Antibiotik Therapy Review
  • 16. Untuk Aminoglikosida yang plg baik jika rasioUntuk Aminoglikosida yang plg baik jika rasio puncak/MIC sekitar 8-10 untuk mencegahpuncak/MIC sekitar 8-10 untuk mencegah resistensi.resistensi. Floroquinolone vs bakteri gr -, optimal rasioFloroquinolone vs bakteri gr -, optimal rasio AUC/MIC selama 24 jam sekitar 125. Vs gr +,AUC/MIC selama 24 jam sekitar 125. Vs gr +, sepertinya 40 lbh optimal. Bgmpun jg, rasiosepertinya 40 lbh optimal. Bgmpun jg, rasio AUC/MIC selama 24 jam utk floroquinolonesAUC/MIC selama 24 jam utk floroquinolones bervariasi di berbagai literatur.bervariasi di berbagai literatur. Pharmacokinetic and Pharmacodynamic Approach to Antibiotik Therapy ReviewPharmacokinetic and Pharmacodynamic Approach to Antibiotik Therapy Review
  • 17.  Antibiotik tipe 2 (β-lactams, clindamycin, erythromycin & linezoid) Menunjukkan yg berlawanan. Dosis regimen yang ideal adalah memaksimalkan durasi dari paparan.T> MIC merupakan parameter yg berhubungan dg efikasi. Untuk beta lactam dan eritromycin, Conc. Max kllling terlihat ketika diatas MIC yaitu sekitar 70% dari interval dosis. Pharmacokinetic and Pharmacodynamic Approach to Antibiotik Therapy ReviewPharmacokinetic and Pharmacodynamic Approach to Antibiotik Therapy Review
  • 18.  Antibiotik tipe 3 Vancomycin, tetracyclin, Azitromycin dan Dalfopristyn-quinopristyn Antibotik ini berupa campuran, mempunyai time dependent killing dan efek persistent yang sedang. Dosis regimen yang ideal adalah memaksimalkan jumlah obat yang diterima. Sehingga rasio AUC/MIC selama 24 jam merupakan parameter yang berhubungan dg efikasi. Untuk vancomycin ratio AUC/MIC sekitar 125. Pharmacokinetic and Pharmacodynamic Approach to Antibiotik Therapy ReviewPharmacokinetic and Pharmacodynamic Approach to Antibiotik Therapy Review
  • 19. Pharmacokinetic and Pharmacodynamic Approach to Antibiotik Therapy ReviewPharmacokinetic and Pharmacodynamic Approach to Antibiotik Therapy Review
  • 20. Drusano & Craig. J Chemother 1997;9:38–44 Drusano et al. Clin Microbiol Infect 1998;4 (Suppl. 2):S27–S41 Vesga et al. 37th ICAAC 1997 ParameterParameter correlatingcorrelating with efficacywith efficacy T>MICT>MICAUC:MICAUC:MICCCmaxmax:MIC:MIC ContohContoh CarbapenemsCarbapenems CephalosporinsCephalosporins MacrolidesMacrolides PenicillinsPenicillins AzithromycinAzithromycin FluoroquinolonesFluoroquinolones KetolidesKetolides AminoglycosidesAminoglycosides FluoroquinolonesFluoroquinolones Organism killOrganism kill Time-dependentTime-dependentConcentration-Concentration- dependentdependent Concentration-Concentration- dependentdependent TherapeuticTherapeutic goalgoal Optimise durationOptimise duration of exposureof exposure MaximiseMaximise exposureexposure MaximiseMaximise exposureexposure Pharmacodynamic parametersPharmacodynamic parameters predictive of outcomepredictive of outcome
  • 21. 0 Cmax:MIC Concentration Time (hours) MIC Cmax = Maximum plasma concentration CCmaxmax:MIC:MIC Nicolau et al. Antimicrob Agents Chemother 1995;39:650–655
  • 22. Moore et al. J Infect Dis 1987;155:93–99 Respon klinik (%) Cmax :MIC 0 20 40 60 80 100 2 4 6 8 10 12 55 65 70 83 89 92 Aminoglycosida : hubungan antara rasioAminoglycosida : hubungan antara rasio CCmaxmax:MIC dan respon klinik:MIC dan respon klinik
  • 23. Kashuba et al. Antimicrob Agents Chemother 1999;43:623–629 Probability of resolution (%) First Cmax:MIC ≥10 gives ≥90% probability of WBC and temperature resolution Probability of temperature resolution by Day 7 Probability of white blood cell (WBC) count resolution by Day 7 0 0 20 40 60 80 100 5 10 25 3015 20 First Cmax:MIC Optimising aminoglycoside therapyOptimising aminoglycoside therapy for nosocomial pneumoniafor nosocomial pneumonia
  • 24. Once-daily regimen Conventional (three-times daily regimen) Nicolau et al. Antimicrob Agents Chemother 1995;39:650–655 Concentration (mg/L) 0 8 14 4 6 10 12 Time (hours) 0 12 24204 8 16 2 Once-daily vs conventional three-timesOnce-daily vs conventional three-times daily aminoglycoside regimensdaily aminoglycoside regimens
  • 25. Parameter PK berhubungan dgParameter PK berhubungan dg klinikklinik  Beta lactam PAEnya berkurang terutamaBeta lactam PAEnya berkurang terutama terhadap basil gram negatif sehingga dianjurkanterhadap basil gram negatif sehingga dianjurkan pemberian dosis regimen dengan intervalpemberian dosis regimen dengan interval beberapa kali sehari multiple dose daily (MDD)beberapa kali sehari multiple dose daily (MDD)  Aminoglikosida, quinolon : PAEnya panjang danAminoglikosida, quinolon : PAEnya panjang dan mengikuti kinetika dosis dependent, hal inimengikuti kinetika dosis dependent, hal ini dianjurkan menggunakan dalam dosis besardianjurkan menggunakan dalam dosis besar dengan interval pemberian yang diperpanjang /dengan interval pemberian yang diperpanjang / single dose daily (SDD).single dose daily (SDD). Zhaenal GG., Pharmacokinetics Contributions to post antibiotik effect,1994
  • 26.  Setelah I jam paparan, rata-rata PAE adalah 1.5Setelah I jam paparan, rata-rata PAE adalah 1.5 ± 0.1 jam untuk tobramycin dan 3.0 ± 0.1 jam± 0.1 jam untuk tobramycin dan 3.0 ± 0.1 jam untuk rifampicinuntuk rifampicin Li, RC. Journal of Antimicrobial Chemotherapy (2004) 54, 904–908
  • 27.  PAE untuk E. coli ATCC 25922 adalah sbb: (pdPAE untuk E. coli ATCC 25922 adalah sbb: (pd kons 8 kali MIC): aztreonam, 0.52 jam;kons 8 kali MIC): aztreonam, 0.52 jam; ceftazidime, 0.61 jam; cefuroxime, 0.9 jam;ceftazidime, 0.61 jam; cefuroxime, 0.9 jam; imipenem, 2.0 jam; dan piperacillin, 0.75 jam.imipenem, 2.0 jam; dan piperacillin, 0.75 jam.  Pada kons 32 kali MIC, besaran PAE adalahPada kons 32 kali MIC, besaran PAE adalah sbb: aztreonam,0.64 jam; ceftazidime, 1.2 jam;sbb: aztreonam,0.64 jam; ceftazidime, 1.2 jam; cefuroxime, 2.6 jam; imipenem, 4.5 jam; dancefuroxime, 2.6 jam; imipenem, 4.5 jam; dan piperacillin, 0.78 jam.piperacillin, 0.78 jam. Hanberger, H. Antimicrobial Agents and Chemotherapy, Jan. 1990, p. 102-106
  • 28.  Berdasarkan hasil dari penelitian dg judul IncreasedBerdasarkan hasil dari penelitian dg judul Increased Amikacin dosage requirements in burn patients receivingAmikacin dosage requirements in burn patients receiving a once-daily regimen., International journal ofa once-daily regimen., International journal of antimicrobial agents 28 (2006)226-230:antimicrobial agents 28 (2006)226-230: Pada Pasien Luka bakar terjadi perubahanPada Pasien Luka bakar terjadi perubahan farmakokinetik ,dosis 15 mg/KgBB tidakfarmakokinetik ,dosis 15 mg/KgBB tidak menghasilkan Cmaks, sehingga Cmaks:MIC 6-8menghasilkan Cmaks, sehingga Cmaks:MIC 6-8 tidak tercapai. Pemberian 20mg/KgBB rata-ratatidak tercapai. Pemberian 20mg/KgBB rata-rata Cmax 48,3±10,8mg/l dan ratio Cmaks/MICCmax 48,3±10,8mg/l dan ratio Cmaks/MIC 6±1,35. Pasien dg luka bakar 15% dan6±1,35. Pasien dg luka bakar 15% dan Clearence Cr 120ml/mnt membutuhkan dosisClearence Cr 120ml/mnt membutuhkan dosis lebih dari 20mg/KgBB untuk mencapai Cmakslebih dari 20mg/KgBB untuk mencapai Cmaks
  • 29.  Penelitian meta-analysis menunjukkan bahwaPenelitian meta-analysis menunjukkan bahwa terapi dgn dosis tunggal aminoglikosida lebihterapi dgn dosis tunggal aminoglikosida lebih efektif, kurang nefrotoksis dan ototoksikefektif, kurang nefrotoksis dan ototoksik daripada dosis ganda.daripada dosis ganda. Am J Health-Syst Pharm. 1996; 53:1141-50.Am J Health-Syst Pharm. 1996; 53:1141-50.
  • 30. DAFTAR PUSTAKADAFTAR PUSTAKA  Rybak, MJ,Ebert S.C Antimicrobial pharmacodynamics. In Carter B L,Rybak, MJ,Ebert S.C Antimicrobial pharmacodynamics. In Carter B L, Pharmacotherapy self Program, 2 nd Ed, Modul 3 Infecton Disease : American CollegePharmacotherapy self Program, 2 nd Ed, Modul 3 Infecton Disease : American College Of Clinical Pharmacy, 1995:1-13Of Clinical Pharmacy, 1995:1-13  Zhanel GG.craig W.A Pharmacokinetics Contributions To post Antibiotic Effects.Zhanel GG.craig W.A Pharmacokinetics Contributions To post Antibiotic Effects. Clin.Pharmacokinetic 1994; 27 (5):377-92Clin.Pharmacokinetic 1994; 27 (5):377-92  Reese Re, Betts RF., Handbook OfReese Re, Betts RF., Handbook Of AntibioticsAntibiotics Rd. Little Brown and Company 1993:Rd. Little Brown and Company 1993: 226-50226-50  Pharmacokinetic and Pharmacodynamic Approach to Antibiotik Therapy ReviewPharmacokinetic and Pharmacodynamic Approach to Antibiotik Therapy Review  David P.Nicolau., Presentation Pharmacokinetic/Pharmacodynamic and clinicalDavid P.Nicolau., Presentation Pharmacokinetic/Pharmacodynamic and clinical implications, Antimicrobial agents chemotherapy, 1995implications, Antimicrobial agents chemotherapy, 1995  J.M. Konil, et al., Increased Amikacin dosage requirements in burn patients receiving aJ.M. Konil, et al., Increased Amikacin dosage requirements in burn patients receiving a once daily regimen., International journal of antimicrobial agents 28 (2006)226-230once daily regimen., International journal of antimicrobial agents 28 (2006)226-230  Ferriols-Lisart, Rafael; Alos-Alminana, Manuel. Effectiveness and safety of once-dailyFerriols-Lisart, Rafael; Alos-Alminana, Manuel. Effectiveness and safety of once-daily aminoglycosides: A meta-analysis. Am J Health-Syst Pharm. 1996; 53:1141-50aminoglycosides: A meta-analysis. Am J Health-Syst Pharm. 1996; 53:1141-50  Hanberger, H, et al. Postantibiotic Effect of ,3-Lactam Antibiotics on Escherichia coliPostantibiotic Effect of ,3-Lactam Antibiotics on Escherichia coli Evaluated by Bioluminescence Assay of Bacterial ATP.Evaluated by Bioluminescence Assay of Bacterial ATP. Antimicrobial Agents and Chemotherapy, Jan. 1990, p. 102-106  Li, RC. Post-antibiotic effect induced by an antibiotic combination:influence of mode, sequence and interval of exposure Journal of Antimicrobial Chemotherapy (2004) 54, 904–908