SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
RUTE PEMAKAIAN OBAT
INTRAVASKULAR
Obat langsung ke dalam pembuluh
darah (sirkulasi sistemik). Contoh :
Pemberian intravena, intraarterial,
intrathecal, intracardial.
Obat harus melalui fase absorbsi agar
dapat mencapai sirkulasi sistemik.
Contoh : Pemberian peroral, per-rektal,
subkutan, perinhalasi, bukal, sublingual,
intramuskular, intraperitoneal.
EKSTRAVASKULAR
Tablet/
Kapsul
Granul/
Agregat
Partikel
Halus
Obat dlm larutan (invivo/invitro
Obat dlm darah, cairan dan jaringan lain
Kadar obat dlm reseptor
Respon farmakologi
Respon klinik/terapeutik
Absorpsi (in vivo)
Disolusi
Disolusi
(mayor)
Dosolusi
Disintegrasi Disintegrasi
BIOFARMA-
MASETIKA
FARMA-
KOKINETIKA
FARMA-
SETIKA
FARMAKO-
DINAMIKA
Penentuan aktifitas obat mulai dari bentuk sediaan sampai memberi
respon. Contoh untuk pemberian per-oral
Plasma concentration time profile
concentration
Cmax
AUC
Tmax
Important Pharmacokinetic Parameters
 AUC : area under the concentration-time curve 
measure of the extent of bioavailability
 Cmax : the observed maximum concentration of drug 
measure of both the rate of absorption and the extent of
bioavailability
 Tmax : the time after administration of drug at which Cmax
is observed  measure of the rate of absorption
BIOAVAILABILITAS
o Jumlah obat yang terabsorpsi dari bentuk sediaan
farmasetiknya disebut sebagai bioavailablitas produk
tersebut.
o Penentuan bioavailabilitas suatu produk sangat penting
untuk mengetahui jumlah serta kecepatan suatu obat
diabsorpsi. Hal ini akan menggambarkan besarnya
availabilitas sistemik dari suatu bentuk sediaan obat.
o Availabilitas sistemik suatu obat dicerminkan oleh
luasnya area di bawah kurva kadar obat (AUC).
Bioavailabilitas (ketersediaan hayati) ialah
jumlah relatif (persentase) dari obat yang masuk
ke sirkulasi sistemik sesudah pemberian obat
dalam sediaan tertentu, serta kecepatan
peningkatan kadar obat dalam sirkulasi sistemik.
BIOAVAILABILITAS
BIOAVAILABILITAS
 Bila pada absorpsi sempurna (F=1,0),
availabilitas sistemik dari dosis oral ialah 100
%, dimana luas AUC-nya sama dengan luas
AUC pada pemberian IV.
 Dalam hal ini obat secara sempurna, terserap
melalui saluran cerna, dan tidak mengalami
biotransformasi yang berarti pada saat ‘first
pass’ melalui hati.
Which formulation has higher bioavailability ?
Area di bawah kurva konsentrasi obat-waktu
dari
(AUC) berguna
total obat yang
sebagai ukuran
utuh tidak berubah
jumlah
yang
mencapai sirkulasi sistemik.
F . Do
AUC =
Ke . Vd
F = Fraksi dosis terabsorpsi
BIOAVAILABILITAS
 Setelah pemberian intavena (IV), F = 1 ,
karena seluruh dosis segera terdapat
dalam sirkulasi sistemik. Oleh karena itu
obat dianggap tersedia sempurna
setelah pemberian intravena (IV).
 Setelah pemberian obat secara oral F
dapat berbeda mulai dari F = 0 (obat
tidak terabsorpsi sempurna) sampai F =
1 (obat terabsorpsi sempurna).
BIOAVAILABILITAS
 Kecepatan bioavailabilitas
membandingkan (Tmax dan
dapat diukur
T lag), sedangkan
dengan
derajat
bioavailabiitas dapat dibandingkan dengan mengukur
(Cmax danAUC).
 Nilai Ka tidak pernah digunakan
kecepatan bioavailabilitas. Sedangkan
sebagai
nilai Kel
parameter
dan t1/2
harus menunjukkan nilai yang sama pada saat
perbandingan dilakukan.
BIOAVAILABILITAS
Bioavilabilitas Absolut
Bioavailabilitas absolut yaitu suatu angka yang
menunjukkan rasio ketersediaan hayati suatu
obat yang diberikan ekstravaskular terhadap
intravaskular,
membandingkan
dapat
AUC
diukur
produk
setelah pemberian
dengan
yang
oral dan
bersangkutan
intavena (iv)
Bioavailabilitas Absolut
Dari data plasma ditentukan sebagai berikut :
Dari data urine ditentukan sebagai berikut :
15
IV bolus
0 5 10 20 25 30
0
15
Time
40
20
60
100
80
Concentration
Area under concentration curve
(AUC)
16
0 5 10 20 25 30
0
15
Time
40
20
60
100
80
Concentration
Oral dosage form (product A)
Area under concentration
curve (AUC)
17
Absolute bioavailability
0 5 10 20 25 30
0
15
Time
20
40
60
80
100
Concentration
For the same dose (IV
vs. Oral), the
bioavailability is given by:
IV
AUC
F 
AUCoral
Relative bioavailability
The relative bioavailability is the
systemic availability of a drug from one
drug product (A) compared to another
drug product (B)
19
0 5 10 20 25 30
0
15
Time
40
20
60
100
80
Concentration
Oral dosage form (product A)
Area under concentration
curve (AUC)
20
0 5 10 20 25 30
0
15
Time
40
20
60
100
80
Concentration
Oral dosage form (product B)
Area under concentration
curve (AUC)
21
0 5 10 20 25 30
0
15
Time
20
40
60
80
100
Concentration
Relative bioavailability
For the same dose
AUCoral (B)
(IV vs. Oral), the
bioavailability is given
by:
F 
AUCoral (A)
Bioavailabilitas Relatif
Bioavailabilitas relatif adalah suatu ukuran
yang menunjukkan perbandingan kecepatan
dan derajat suatu sediaan obat mencapai
sirkulasi sistemik terhadp sediaan lain yang
digunakan sebagai pembanding.
Bioavailabilitas Relatif
Dari data plasma ditentukan sebagai berikut :
Dari data urine ditentukan sebagai berikut :
Adalah jumlah total obat yang dieksresikan dalam urin
Bioekivalensi
Studi bioekivalensi dilakukan karena
banyak produk obat yang dianggap
ekivalen farmasetik tidak memberi
efek terapetik yang sebanding pada
penderita.
Pharmaceutical Equivalents
Possible Differences
 Drug particle size
 Excipients
 Manufacturing
Equipment or
Process
 Site of manufacture
T
est Reference
Could lead to differences in product performance
in vivo
 Possible Bioinequivalence
Bioekivalensi
Dua sediaan dikatakan bioekivalen apabila nilai
parameter-parameter farmakokinetika yang
dibandingkan tidak menunjukkan perbedaan
yang bermakna secara statistik, terutama
Cmax, Tmax dan AUC, ataupun kalau ada
perbedaan tersebut tidak lebih dari 20 %.
Bioekivalensi
Biokivalensi juga mencakup pengertian
kemanfaatan atau efek suatu produk obat.
Namun ketersediaan hayati tidak selalu identik
dengan kemanfaatan hayati obat, oleh karena
pada uji ketersediaan hayati, yang diukur adalah
parameter-parameter jumlah atau kadar obat,
bukan parameter-parameter efek obat.
Contoh Uji Bioekivalensi
OBAT UJI T max (jam) Cmax (µg/ml) AUC
(mg/ml.jam)
Generik 0,8 ± 0,1 2,0 ± 0,1 5,8 ± 0,7
Non
Generik/Pembanding
Tabel : Uji Bioekivalensi dar
1,0 ± 0,0
i Furosemid Gener
2,4 ± 0,2
ik dan Non Gene
6,9 ± 0,8
rik
Contoh Uji Bioekivalensi
Dari data uji bioekivalensi di atas dapat disimpulkan
sebagai berikut :
menunjukkan pembanding cenderung
 Nilai ketiga parameter ketersediaan hayati
mem-
berikan derajat ketersediaan hayati yang sedikit
lebih baik. Ini dapat dilihat dari C max dan AUCo
yang sedikit lebih tinggi. Tetapi nilai ini tidak
mencapai kebermaknaan statistik. (digunakan uji
t-pasangan, p > 0,05).
Dari segi kecepatan (rate), generik
nampaknya sedikit lebih baik, ditunjuk-kan
dengan nilai T max
Tetapi perbedaan
yang
inipun
lebih
juga
singkat.
tidak
bermakna secara statistik.
eliminasi kedua
Kecepatan
didapatkan sama,
sediaan
waktu paro eliminasi
adalah 1,8 ± 0,2 jam dan 1,9 ± 0,3 jam
untuk Generik dan Non Generik.
Lanjutan
Contoh Uji Bioekivalensi
Contoh Uji Bioekivalensi
Profil kadar Furosemid kedua sediaan menunjukkan kurva yang
identik

More Related Content

Similar to bioavailabilitas.pptx

Materi kuliah tamu S1 yang kedua bioekuivalensi
Materi kuliah tamu S1 yang kedua bioekuivalensiMateri kuliah tamu S1 yang kedua bioekuivalensi
Materi kuliah tamu S1 yang kedua bioekuivalensiGilang Rizki Al Farizi
 
FARMAKOLOGI 1 - kuliah 1,2 ok.pptx
FARMAKOLOGI 1 - kuliah 1,2 ok.pptxFARMAKOLOGI 1 - kuliah 1,2 ok.pptx
FARMAKOLOGI 1 - kuliah 1,2 ok.pptxWahyuRaizHo
 
1.FARMAKOKINETIK KLINIK_pendahuluan.pdf
1.FARMAKOKINETIK KLINIK_pendahuluan.pdf1.FARMAKOKINETIK KLINIK_pendahuluan.pdf
1.FARMAKOKINETIK KLINIK_pendahuluan.pdfLindaIndriani6
 
fkb502biofarmasi--farmakokinetik.pdf
fkb502biofarmasi--farmakokinetik.pdffkb502biofarmasi--farmakokinetik.pdf
fkb502biofarmasi--farmakokinetik.pdfzuliatunnisa17
 
Farmakokinetik_and_Farmakodinamik_Terapi.doc
Farmakokinetik_and_Farmakodinamik_Terapi.docFarmakokinetik_and_Farmakodinamik_Terapi.doc
Farmakokinetik_and_Farmakodinamik_Terapi.docTaufikNgani2
 
Farmakoterapi Lanjutan Kel 6.pptx
Farmakoterapi Lanjutan Kel 6.pptxFarmakoterapi Lanjutan Kel 6.pptx
Farmakoterapi Lanjutan Kel 6.pptxHelmiMildani
 
INTERAKSI_OBAT_BERDASARKAN_FAKTOR_YANG_B.ppt
INTERAKSI_OBAT_BERDASARKAN_FAKTOR_YANG_B.pptINTERAKSI_OBAT_BERDASARKAN_FAKTOR_YANG_B.ppt
INTERAKSI_OBAT_BERDASARKAN_FAKTOR_YANG_B.pptRiyanUge
 
160648-ID-none interaksi obat dan makanan.docx
160648-ID-none interaksi obat dan makanan.docx160648-ID-none interaksi obat dan makanan.docx
160648-ID-none interaksi obat dan makanan.docxrahma568870
 
Mula Kerja, Puncak Efek dan Lama Kerja Obat Analgetik pada Pemberian Per Oral...
Mula Kerja, Puncak Efek dan Lama Kerja Obat Analgetik pada Pemberian Per Oral...Mula Kerja, Puncak Efek dan Lama Kerja Obat Analgetik pada Pemberian Per Oral...
Mula Kerja, Puncak Efek dan Lama Kerja Obat Analgetik pada Pemberian Per Oral...Novi Fachrunnisa
 
cara pemberian obat.pptx
cara pemberian obat.pptxcara pemberian obat.pptx
cara pemberian obat.pptxnadyahermawan
 
BIOFAR(9) BA-BE id.pdf
BIOFAR(9) BA-BE id.pdfBIOFAR(9) BA-BE id.pdf
BIOFAR(9) BA-BE id.pdfDilaChanyeol
 
Drug addiction and reward circuits of the brain
Drug addiction and reward circuits of the brainDrug addiction and reward circuits of the brain
Drug addiction and reward circuits of the brainDion tomy
 
sistem penghanataran obat menjelaskan bagaimana jenis jenis sediaan obat yang...
sistem penghanataran obat menjelaskan bagaimana jenis jenis sediaan obat yang...sistem penghanataran obat menjelaskan bagaimana jenis jenis sediaan obat yang...
sistem penghanataran obat menjelaskan bagaimana jenis jenis sediaan obat yang...IdjaMarasabessy
 
farkin 1 - edit.pdf
farkin 1 - edit.pdffarkin 1 - edit.pdf
farkin 1 - edit.pdfOwiVanaya
 

Similar to bioavailabilitas.pptx (20)

Materi kuliah tamu S1 yang kedua bioekuivalensi
Materi kuliah tamu S1 yang kedua bioekuivalensiMateri kuliah tamu S1 yang kedua bioekuivalensi
Materi kuliah tamu S1 yang kedua bioekuivalensi
 
FARMAKOLOGI 1 - kuliah 1,2 ok.pptx
FARMAKOLOGI 1 - kuliah 1,2 ok.pptxFARMAKOLOGI 1 - kuliah 1,2 ok.pptx
FARMAKOLOGI 1 - kuliah 1,2 ok.pptx
 
Materi kuliah tamu S1 bioekuivalensi
Materi kuliah tamu S1 bioekuivalensiMateri kuliah tamu S1 bioekuivalensi
Materi kuliah tamu S1 bioekuivalensi
 
1.FARMAKOKINETIK KLINIK_pendahuluan.pdf
1.FARMAKOKINETIK KLINIK_pendahuluan.pdf1.FARMAKOKINETIK KLINIK_pendahuluan.pdf
1.FARMAKOKINETIK KLINIK_pendahuluan.pdf
 
fkb502biofarmasi--farmakokinetik.pdf
fkb502biofarmasi--farmakokinetik.pdffkb502biofarmasi--farmakokinetik.pdf
fkb502biofarmasi--farmakokinetik.pdf
 
Farmakokinetik_and_Farmakodinamik_Terapi.doc
Farmakokinetik_and_Farmakodinamik_Terapi.docFarmakokinetik_and_Farmakodinamik_Terapi.doc
Farmakokinetik_and_Farmakodinamik_Terapi.doc
 
Farmakoterapi Lanjutan Kel 6.pptx
Farmakoterapi Lanjutan Kel 6.pptxFarmakoterapi Lanjutan Kel 6.pptx
Farmakoterapi Lanjutan Kel 6.pptx
 
INTERAKSI_OBAT_BERDASARKAN_FAKTOR_YANG_B.ppt
INTERAKSI_OBAT_BERDASARKAN_FAKTOR_YANG_B.pptINTERAKSI_OBAT_BERDASARKAN_FAKTOR_YANG_B.ppt
INTERAKSI_OBAT_BERDASARKAN_FAKTOR_YANG_B.ppt
 
Post antibiotic effect 2
Post antibiotic effect 2Post antibiotic effect 2
Post antibiotic effect 2
 
ilovepdf_merged.pdf
ilovepdf_merged.pdfilovepdf_merged.pdf
ilovepdf_merged.pdf
 
160648-ID-none interaksi obat dan makanan.docx
160648-ID-none interaksi obat dan makanan.docx160648-ID-none interaksi obat dan makanan.docx
160648-ID-none interaksi obat dan makanan.docx
 
Farmakologi i
Farmakologi iFarmakologi i
Farmakologi i
 
Mula Kerja, Puncak Efek dan Lama Kerja Obat Analgetik pada Pemberian Per Oral...
Mula Kerja, Puncak Efek dan Lama Kerja Obat Analgetik pada Pemberian Per Oral...Mula Kerja, Puncak Efek dan Lama Kerja Obat Analgetik pada Pemberian Per Oral...
Mula Kerja, Puncak Efek dan Lama Kerja Obat Analgetik pada Pemberian Per Oral...
 
cara pemberian obat.pptx
cara pemberian obat.pptxcara pemberian obat.pptx
cara pemberian obat.pptx
 
BIOFAR(9) BA-BE id.pdf
BIOFAR(9) BA-BE id.pdfBIOFAR(9) BA-BE id.pdf
BIOFAR(9) BA-BE id.pdf
 
Farmakologi Dasar
Farmakologi DasarFarmakologi Dasar
Farmakologi Dasar
 
Farmakologi Dasar
Farmakologi Dasar Farmakologi Dasar
Farmakologi Dasar
 
Drug addiction and reward circuits of the brain
Drug addiction and reward circuits of the brainDrug addiction and reward circuits of the brain
Drug addiction and reward circuits of the brain
 
sistem penghanataran obat menjelaskan bagaimana jenis jenis sediaan obat yang...
sistem penghanataran obat menjelaskan bagaimana jenis jenis sediaan obat yang...sistem penghanataran obat menjelaskan bagaimana jenis jenis sediaan obat yang...
sistem penghanataran obat menjelaskan bagaimana jenis jenis sediaan obat yang...
 
farkin 1 - edit.pdf
farkin 1 - edit.pdffarkin 1 - edit.pdf
farkin 1 - edit.pdf
 

Recently uploaded

CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptxCRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptxalfareese93
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitPutriKemala3
 
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxPENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxsandiharyanto
 
Cytotec di Sabah: Solusi dan Pertimbangan Penting obat aborsiterbukti tuntas
Cytotec di Sabah: Solusi dan Pertimbangan Penting obat aborsiterbukti tuntasCytotec di Sabah: Solusi dan Pertimbangan Penting obat aborsiterbukti tuntas
Cytotec di Sabah: Solusi dan Pertimbangan Penting obat aborsiterbukti tuntascytotec sabah
 
Konsep Pastien Savety dalam pelayanan kesehatan
Konsep Pastien Savety dalam pelayanan kesehatanKonsep Pastien Savety dalam pelayanan kesehatan
Konsep Pastien Savety dalam pelayanan kesehatanIrfanNersMaulana
 
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptxPRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptxgunadarmabarra
 
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3NadhifahRahmawati
 
Presentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptx
Presentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptxPresentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptx
Presentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptxYesicaAprilliaPutriA
 
Contoh Proposal - Relokasi Puskesmas.docx
Contoh Proposal - Relokasi Puskesmas.docxContoh Proposal - Relokasi Puskesmas.docx
Contoh Proposal - Relokasi Puskesmas.docxREdy28
 
2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx
2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx
2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptxDavyPratikto1
 
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docxSistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docxImmanuelIndrapratama
 
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxSimon Samsudin
 
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptxPPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptxwijayanti1974
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio PerawatMovieWulandari
 
Bagaimana cara membaca foto rontgen/x-ray
Bagaimana cara membaca foto rontgen/x-rayBagaimana cara membaca foto rontgen/x-ray
Bagaimana cara membaca foto rontgen/x-rayhamzahasadullah4
 
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®Obat Cytotec
 
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTRiskaViandini1
 

Recently uploaded (20)

Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
 
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptxCRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
 
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxPENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
 
Cytotec di Sabah: Solusi dan Pertimbangan Penting obat aborsiterbukti tuntas
Cytotec di Sabah: Solusi dan Pertimbangan Penting obat aborsiterbukti tuntasCytotec di Sabah: Solusi dan Pertimbangan Penting obat aborsiterbukti tuntas
Cytotec di Sabah: Solusi dan Pertimbangan Penting obat aborsiterbukti tuntas
 
Konsep Pastien Savety dalam pelayanan kesehatan
Konsep Pastien Savety dalam pelayanan kesehatanKonsep Pastien Savety dalam pelayanan kesehatan
Konsep Pastien Savety dalam pelayanan kesehatan
 
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptxPRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
 
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
 
Presentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptx
Presentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptxPresentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptx
Presentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptx
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
Contoh Proposal - Relokasi Puskesmas.docx
Contoh Proposal - Relokasi Puskesmas.docxContoh Proposal - Relokasi Puskesmas.docx
Contoh Proposal - Relokasi Puskesmas.docx
 
2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx
2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx
2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx
 
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docxSistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
 
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
 
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
 
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptxPPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
 
Bagaimana cara membaca foto rontgen/x-ray
Bagaimana cara membaca foto rontgen/x-rayBagaimana cara membaca foto rontgen/x-ray
Bagaimana cara membaca foto rontgen/x-ray
 
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
 
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
 

bioavailabilitas.pptx

  • 1. RUTE PEMAKAIAN OBAT INTRAVASKULAR Obat langsung ke dalam pembuluh darah (sirkulasi sistemik). Contoh : Pemberian intravena, intraarterial, intrathecal, intracardial. Obat harus melalui fase absorbsi agar dapat mencapai sirkulasi sistemik. Contoh : Pemberian peroral, per-rektal, subkutan, perinhalasi, bukal, sublingual, intramuskular, intraperitoneal. EKSTRAVASKULAR
  • 2. Tablet/ Kapsul Granul/ Agregat Partikel Halus Obat dlm larutan (invivo/invitro Obat dlm darah, cairan dan jaringan lain Kadar obat dlm reseptor Respon farmakologi Respon klinik/terapeutik Absorpsi (in vivo) Disolusi Disolusi (mayor) Dosolusi Disintegrasi Disintegrasi BIOFARMA- MASETIKA FARMA- KOKINETIKA FARMA- SETIKA FARMAKO- DINAMIKA Penentuan aktifitas obat mulai dari bentuk sediaan sampai memberi respon. Contoh untuk pemberian per-oral
  • 3. Plasma concentration time profile concentration Cmax AUC Tmax
  • 4. Important Pharmacokinetic Parameters  AUC : area under the concentration-time curve  measure of the extent of bioavailability  Cmax : the observed maximum concentration of drug  measure of both the rate of absorption and the extent of bioavailability  Tmax : the time after administration of drug at which Cmax is observed  measure of the rate of absorption
  • 5. BIOAVAILABILITAS o Jumlah obat yang terabsorpsi dari bentuk sediaan farmasetiknya disebut sebagai bioavailablitas produk tersebut. o Penentuan bioavailabilitas suatu produk sangat penting untuk mengetahui jumlah serta kecepatan suatu obat diabsorpsi. Hal ini akan menggambarkan besarnya availabilitas sistemik dari suatu bentuk sediaan obat. o Availabilitas sistemik suatu obat dicerminkan oleh luasnya area di bawah kurva kadar obat (AUC).
  • 6. Bioavailabilitas (ketersediaan hayati) ialah jumlah relatif (persentase) dari obat yang masuk ke sirkulasi sistemik sesudah pemberian obat dalam sediaan tertentu, serta kecepatan peningkatan kadar obat dalam sirkulasi sistemik. BIOAVAILABILITAS
  • 7. BIOAVAILABILITAS  Bila pada absorpsi sempurna (F=1,0), availabilitas sistemik dari dosis oral ialah 100 %, dimana luas AUC-nya sama dengan luas AUC pada pemberian IV.  Dalam hal ini obat secara sempurna, terserap melalui saluran cerna, dan tidak mengalami biotransformasi yang berarti pada saat ‘first pass’ melalui hati.
  • 8. Which formulation has higher bioavailability ?
  • 9. Area di bawah kurva konsentrasi obat-waktu dari (AUC) berguna total obat yang sebagai ukuran utuh tidak berubah jumlah yang mencapai sirkulasi sistemik. F . Do AUC = Ke . Vd F = Fraksi dosis terabsorpsi BIOAVAILABILITAS
  • 10.  Setelah pemberian intavena (IV), F = 1 , karena seluruh dosis segera terdapat dalam sirkulasi sistemik. Oleh karena itu obat dianggap tersedia sempurna setelah pemberian intravena (IV).  Setelah pemberian obat secara oral F dapat berbeda mulai dari F = 0 (obat tidak terabsorpsi sempurna) sampai F = 1 (obat terabsorpsi sempurna). BIOAVAILABILITAS
  • 11.  Kecepatan bioavailabilitas membandingkan (Tmax dan dapat diukur T lag), sedangkan dengan derajat bioavailabiitas dapat dibandingkan dengan mengukur (Cmax danAUC).  Nilai Ka tidak pernah digunakan kecepatan bioavailabilitas. Sedangkan sebagai nilai Kel parameter dan t1/2 harus menunjukkan nilai yang sama pada saat perbandingan dilakukan. BIOAVAILABILITAS
  • 12. Bioavilabilitas Absolut Bioavailabilitas absolut yaitu suatu angka yang menunjukkan rasio ketersediaan hayati suatu obat yang diberikan ekstravaskular terhadap intravaskular, membandingkan dapat AUC diukur produk setelah pemberian dengan yang oral dan bersangkutan intavena (iv)
  • 13. Bioavailabilitas Absolut Dari data plasma ditentukan sebagai berikut : Dari data urine ditentukan sebagai berikut :
  • 14. 15 IV bolus 0 5 10 20 25 30 0 15 Time 40 20 60 100 80 Concentration Area under concentration curve (AUC)
  • 15. 16 0 5 10 20 25 30 0 15 Time 40 20 60 100 80 Concentration Oral dosage form (product A) Area under concentration curve (AUC)
  • 16. 17 Absolute bioavailability 0 5 10 20 25 30 0 15 Time 20 40 60 80 100 Concentration For the same dose (IV vs. Oral), the bioavailability is given by: IV AUC F  AUCoral
  • 17. Relative bioavailability The relative bioavailability is the systemic availability of a drug from one drug product (A) compared to another drug product (B)
  • 18. 19 0 5 10 20 25 30 0 15 Time 40 20 60 100 80 Concentration Oral dosage form (product A) Area under concentration curve (AUC)
  • 19. 20 0 5 10 20 25 30 0 15 Time 40 20 60 100 80 Concentration Oral dosage form (product B) Area under concentration curve (AUC)
  • 20. 21 0 5 10 20 25 30 0 15 Time 20 40 60 80 100 Concentration Relative bioavailability For the same dose AUCoral (B) (IV vs. Oral), the bioavailability is given by: F  AUCoral (A)
  • 21. Bioavailabilitas Relatif Bioavailabilitas relatif adalah suatu ukuran yang menunjukkan perbandingan kecepatan dan derajat suatu sediaan obat mencapai sirkulasi sistemik terhadp sediaan lain yang digunakan sebagai pembanding.
  • 22. Bioavailabilitas Relatif Dari data plasma ditentukan sebagai berikut : Dari data urine ditentukan sebagai berikut : Adalah jumlah total obat yang dieksresikan dalam urin
  • 23. Bioekivalensi Studi bioekivalensi dilakukan karena banyak produk obat yang dianggap ekivalen farmasetik tidak memberi efek terapetik yang sebanding pada penderita.
  • 24. Pharmaceutical Equivalents Possible Differences  Drug particle size  Excipients  Manufacturing Equipment or Process  Site of manufacture T est Reference Could lead to differences in product performance in vivo  Possible Bioinequivalence
  • 25. Bioekivalensi Dua sediaan dikatakan bioekivalen apabila nilai parameter-parameter farmakokinetika yang dibandingkan tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna secara statistik, terutama Cmax, Tmax dan AUC, ataupun kalau ada perbedaan tersebut tidak lebih dari 20 %.
  • 26. Bioekivalensi Biokivalensi juga mencakup pengertian kemanfaatan atau efek suatu produk obat. Namun ketersediaan hayati tidak selalu identik dengan kemanfaatan hayati obat, oleh karena pada uji ketersediaan hayati, yang diukur adalah parameter-parameter jumlah atau kadar obat, bukan parameter-parameter efek obat.
  • 27. Contoh Uji Bioekivalensi OBAT UJI T max (jam) Cmax (µg/ml) AUC (mg/ml.jam) Generik 0,8 ± 0,1 2,0 ± 0,1 5,8 ± 0,7 Non Generik/Pembanding Tabel : Uji Bioekivalensi dar 1,0 ± 0,0 i Furosemid Gener 2,4 ± 0,2 ik dan Non Gene 6,9 ± 0,8 rik
  • 28. Contoh Uji Bioekivalensi Dari data uji bioekivalensi di atas dapat disimpulkan sebagai berikut : menunjukkan pembanding cenderung  Nilai ketiga parameter ketersediaan hayati mem- berikan derajat ketersediaan hayati yang sedikit lebih baik. Ini dapat dilihat dari C max dan AUCo yang sedikit lebih tinggi. Tetapi nilai ini tidak mencapai kebermaknaan statistik. (digunakan uji t-pasangan, p > 0,05).
  • 29. Dari segi kecepatan (rate), generik nampaknya sedikit lebih baik, ditunjuk-kan dengan nilai T max Tetapi perbedaan yang inipun lebih juga singkat. tidak bermakna secara statistik. eliminasi kedua Kecepatan didapatkan sama, sediaan waktu paro eliminasi adalah 1,8 ± 0,2 jam dan 1,9 ± 0,3 jam untuk Generik dan Non Generik. Lanjutan Contoh Uji Bioekivalensi
  • 30. Contoh Uji Bioekivalensi Profil kadar Furosemid kedua sediaan menunjukkan kurva yang identik

Editor's Notes

  1. daerah di bawah kurva konsentrasi-waktu  mengukur tingkat bioavailabilitas konsentrasi maksimum obat yang diamati  ukuran laju absorpsi dan tingkat bioavailabilitas waktu setelah pemberian obat di mana Cmax diamati  mengukur tingkat penyerapan