SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
FARMAKOKINETIK
NONLINIER
Taofik Rudiana, PhD., Apt.
Pendahuluan
 Modul-modul terdahulu dikategorikan sebagai
farmakokinetik linier
 Dalam farmakokinetik linier : parameter farmakokinetik obat
[mis k, t ½ , Vd, Cl ] tidak akan berubah bila dosisnya
berbeda atau dosisnya ganda.
 Namun pada beberapa obat, kenaikan dosis dapat
menyebabkan penyimpangan dari profil farmakokinetik
linier.
 Adanya sistem enzim dan sistem yang diperantari pembawa
dapat berpengaruh pada proses ADME obat sehingga
berperan dalam ketidak linieran farmakokinetik obat
tersebut
 Farmakokinetik nonlinier ini disebut pula farmakokinetik
tergantung dosis [dose-dependent PK].
Thorsteinn Loftsson, 2015.
Beberapa Penyebab farmakokinetik non linier
 Jenuhnya sistem enzim yang terlibat dalam proses ADME
 Penjenuhan dari suatu sistem yang diperantarai pembawa
 Adanya perubahan patologik dalam absorpsi, distribusi dan
eliminasi obat (contoh aminoglikosida : toksisitas pada
nefron ginjal)
 Berkaitan dengan absorpsi yang diakibatkan kelarutan obat
yang rendah, disolusi yang rendah dan atau kecepatan
pelepasan sediaan obat yang rendah, menyebabkan
perubahan pergerakan usus selama proses transit dan di
dalam kasus absorpsi pasif yang disebabkan oleh
kejenuhan pembawa.
 Berkaitan dengan distribusi jaringan yang terjadi apabila
sistem jaringan, sistem traspor aktif menjadi jenuh di dalam
kompartemen jaringan sehingga slope dari tetapan
kecepatan di dalam model dua kompartemen menjadi kecil.
 Ikatan protein yang dapat terjadi apabila peningkatan ukuran
dosis mengalami kejenuhan di dalam tempat ikatan (binding
site) atau disebabkan karena tempat ikatan terbatas di
A. PROSES ELIMINASI ENZIMATIK YANG DAPAT JENUH
 Kinetika Michaelis-Menten :
pm
pmp
CK
CV
dt
dC
+
=−=eliminasiLaju
Vm = laju eliminasi maksimum; Km = tetapan michaelis; harga Km dam Vm
tergantung pada sifat obat dan proses enzimatik yang terlibat.
Ada dua kemungkinan :
a. Bila Cp>>Km -------> maka Km diabaikan dan persamaan menjadi :
Vm
C
CV
dt
dC
p
pmp
==− (persamaan reaksi orde nol)
b. Bila Cp<< Km -------> maka Cp diabaikan dan persamaan menjadi :
CpK
Km
CV
dt
dC pmp
'.==−
(persamaan reaksi orde satu,
dimana K’ = Vm/Km)
Contoh 1
 Dengan menggunakan obat hipotetik (diketahui Vm=0,5 µg/ml, Km
= 0,1 µg/ml) berapa lamakah waktu yang diperlukan untuk
menurunkan konsentrasi obat dalam plasma dari 20 menjadi 12
µg/ml?
 Jawab :
karena Cp (20 µg/ml) >> km (0,1 µg/ml) maka gunakan
persamaan :
Vm
C
CV
dt
dC
p
pmp
==−
jam16
0,5
1220
Vm
CpCp
t
Vm
dt
dC
21
p
=
−
=
−
=
⇒=−
Contoh 2 :
 Apabila diketahui Vm=0,9 µg/ml dan Km= 0,8 µg/ml, berapa lama
waktu yang diperlukan untuk menurunkan konsentrasi obat dari
0,05 menjadi 0,005 µg/ml
 Jawab :
Karena Cp<< km maka berlaku persamaan reaksi orde ke satu :
CpK
Km
CV
dt
dC pmp
'.==−
jam2,09
1,1
005,0ln05,0ln
0lnln
.. 0
=
−
=
−
=
=⇒=− −
t
K
CpCp
t
eCpCpdtK
Cp
dCp kt
1,18,0/9,0 ===
m
m
K
V
K
B. ELIMINASI OBAT DENGAN KAPASITAS TERBATAS
Dari persamaan michaelis-menten :
pm
pmp
CK
CV
dt
dC
+
=−
Integral :
t
0m
m
t0
C
C
ln
t
k
V
t
CC
−=
−
t
0m
m
t0
D
D
ln
t
k
V
t
D
−=
− D
atau






+=
t
0
mt0
D
D
lnKD-D
1
mV
t
t = waktu yang diperlukan untuk penurunan dosis obat ke
suatu jumlah tertentu di dalam tubuh
(Intravena)
Contoh 3 :
 Suatu obat dieliminasi dari tubuh dengan farmakokinetik
kapasitas terbatas, mempunyai km = 100 mg dan Vm = 50 mg/jam.
a) Jika 400 mg obat diberikan kepada seorang penderita melalui
injeksi IV bolus, hitung waktu yang diperlukan untuk
eliminasi obat 50%.
b) Jika dosis 320 mg obat diberikan melalui injeksi IV bolus,
hitung waktu yang diperlukan untuk mengeliminasi 50%
dosis.
Jawab :






+=
t
0
mt0
D
D
lnKD-D
1
mV
t
Dt = 50% D0
a. Untuk dosis 400 mg : jam5,39
200
400
ln100200-400
50
1
=





+=t
b. Untuk dosis 320 mg : jam59,4
160
320
ln100160-320
50
1
=





+=t
Contoh 4 :
 Dengan menggunakan obat yang sama seperti
dalam contoh 3, hitung waktu yang diperlukan
untuk eliminasi 50% dari dosis 10 dan 5 mg.
Jelaskan mengapa waktu yang diperlukan untuk
eliminasi 50% obat adalah sama walaupun dosis
dikurangi separuhnya.
 Jawab :
a. Untuk dosis 10 mg : jam1,49
5
10
ln1005-10
50
1
=





+=t
b. Untuk dosis 5 mg : jam44,1
2,5
5
ln1002,5-5
50
1
=





+=t
 Jelaskan mengapa ada suatu perbedaan
waktu yang diperlukan untuk eliminasi
50% dari dosis 400 mg dibandingkan
dengan dosis 320 mg
 Sedangkan pada dosis 10 dan 5 mg, tdk
terdapat perbedaan waktu yang
signifikan?
Penjelasan :
 Contoh 3 :
t yang diperlukan untuk eliminasi 50% obat dari
dosis 400 dan 320 mg adalah berbeda, karena
sistem proses eliminasi mengalami penjenuhan,
sehingga perbedaan dosis sedikit saja dapat
mengakibatkan waktu paruh yang berbeda pula.
 Contoh 4 :
t yang diperlukan untuk eliminasi 50% obat dari
dosis 10 dan 5 mg adalah sama karena sistem
belum jenuh. Dosis obat masih berada dibawah
harga Km.
Penentuan Km dan Vm Metode Tidak Langsung
 Persamaan Umum :
pm
pm
CK
CV
V
+
=
Dibuat plot antara 1/v (sb Y) dan 1/C (sb X), maka :
•Intersept = 1/Vmax
•Slope = KM/Vmax
Penentuan Km dan Vm Metode Langsung
 Persamaan Umum :
pm
pm
CK
CV
V
+
= Apabila dilakukan pada dua laju pemberian dosis :
1
1
1
CK
CV
R
m
m
+
=
2
2
2
CK
CV
R
m
m
+
=dan
Kombinasi kedua persaman menghasilkan :
2
2
1
1
12
C
R
C
R
RR
Km
−
−
=
C1 adalah konsentrasi tunak obat dalam plasma setelah dosis 1;
C2 adalah konsentrasi tunak obat dalam plasma setelah dosis 2;
R1 adalah laju pemberian dosis pertama; dan
R2 adalah laju pemberian dosis kedua
Contoh 5 :
 Obat fenitoin diberikan kepada pasien dengan laju pemberian
dosis 150 mg/hari dan 300 mg/hari. Konsentrasi tunak plasma
didapat 8,6 mg/l dan 25,1 mg/l. Hitung km dan Vm dari pasien
ini. Berapakah dosis yang diperlukan untuk mencapai suatu
konsentrasi tunak 11,3 mg/l?
 Jawab :
2
2
1
1
12
C
R
C
R
RR
Km
−
−
= mg/l27,3
1,25
300
6,8
150
150300
=
−
−
=mK
1
1
1
CK
CV
R
m
m
+
= mg/hari266
6,83,27
)6,8(
150 =⇒
+
= Vm
Vm
CK
CV
R
m
m
+
= mg/hari183,3
)3,11(3,27
)3,11.(626
=
+
=R
Dosis yang diperlukan untuk mencapai kons. tunak 11,3 mg/l adalah :
Terima Aasih Atas Perhatian
Anda
Mohon maaf Apabila ada kesalahan dan hal-hal
yang kurang berkenan selama saya
menyampaikan materi kepada anda semua
PK Nonlinier

More Related Content

What's hot

Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi Trie Marcory
 
Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2marwahhh
 
Biofarmasetika ( i ) new2
Biofarmasetika ( i ) new2Biofarmasetika ( i ) new2
Biofarmasetika ( i ) new2husnul khotimah
 
Konstanta dielektrik
Konstanta dielektrikKonstanta dielektrik
Konstanta dielektrikTrie Marcory
 
Perhitungan dosis
Perhitungan dosisPerhitungan dosis
Perhitungan dosispanal1
 
Laporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamolLaporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamolKezia Hani Novita
 
High Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid ChromatographyHigh Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid ChromatographyKopertis Wilayah I
 
Materi kuliah tamu S1 yang kedua bioekuivalensi
Materi kuliah tamu S1 yang kedua bioekuivalensiMateri kuliah tamu S1 yang kedua bioekuivalensi
Materi kuliah tamu S1 yang kedua bioekuivalensiGilang Rizki Al Farizi
 
Sediaan semi solid
Sediaan semi solidSediaan semi solid
Sediaan semi solidDokter Tekno
 
Aplikasi farmakokinetika dalam kepentingan klinis
Aplikasi farmakokinetika dalam kepentingan klinisAplikasi farmakokinetika dalam kepentingan klinis
Aplikasi farmakokinetika dalam kepentingan klinisMelviana94
 
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Surya Amal
 
Prinsip kerja Obat
Prinsip kerja ObatPrinsip kerja Obat
Prinsip kerja ObatDokter Tekno
 

What's hot (20)

Evaluasi Tablet
Evaluasi TabletEvaluasi Tablet
Evaluasi Tablet
 
Ekskresi dan klirens ginjal
Ekskresi dan klirens ginjalEkskresi dan klirens ginjal
Ekskresi dan klirens ginjal
 
Tetes Mata
Tetes MataTetes Mata
Tetes Mata
 
Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi
 
Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2
 
Biofarmasetika ( i ) new2
Biofarmasetika ( i ) new2Biofarmasetika ( i ) new2
Biofarmasetika ( i ) new2
 
BCS kelas 1
BCS kelas 1BCS kelas 1
BCS kelas 1
 
Konstanta dielektrik
Konstanta dielektrikKonstanta dielektrik
Konstanta dielektrik
 
Emulsi Farmasi
Emulsi FarmasiEmulsi Farmasi
Emulsi Farmasi
 
Perhitungan dosis
Perhitungan dosisPerhitungan dosis
Perhitungan dosis
 
Laporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamolLaporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamol
 
High Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid ChromatographyHigh Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid Chromatography
 
Materi kuliah tamu S1 yang kedua bioekuivalensi
Materi kuliah tamu S1 yang kedua bioekuivalensiMateri kuliah tamu S1 yang kedua bioekuivalensi
Materi kuliah tamu S1 yang kedua bioekuivalensi
 
Sediaan semi solid
Sediaan semi solidSediaan semi solid
Sediaan semi solid
 
Aplikasi farmakokinetika dalam kepentingan klinis
Aplikasi farmakokinetika dalam kepentingan klinisAplikasi farmakokinetika dalam kepentingan klinis
Aplikasi farmakokinetika dalam kepentingan klinis
 
Pedoman farmakoekonomi
Pedoman farmakoekonomiPedoman farmakoekonomi
Pedoman farmakoekonomi
 
Farmakokinetik disposisi obat
Farmakokinetik disposisi obatFarmakokinetik disposisi obat
Farmakokinetik disposisi obat
 
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
 
Prinsip kerja Obat
Prinsip kerja ObatPrinsip kerja Obat
Prinsip kerja Obat
 
Evaluasi Granul
Evaluasi GranulEvaluasi Granul
Evaluasi Granul
 

Similar to PK Nonlinier

fkb502biofarmasi--farmakokinetik.pdf
fkb502biofarmasi--farmakokinetik.pdffkb502biofarmasi--farmakokinetik.pdf
fkb502biofarmasi--farmakokinetik.pdfzuliatunnisa17
 
dokumen.tips_contoh-penyelesaian-soal-ujian-1pptx.pptx
dokumen.tips_contoh-penyelesaian-soal-ujian-1pptx.pptxdokumen.tips_contoh-penyelesaian-soal-ujian-1pptx.pptx
dokumen.tips_contoh-penyelesaian-soal-ujian-1pptx.pptxSyahrulTubaAlFatih
 
Nisrina muslihin farmasi
Nisrina muslihin farmasiNisrina muslihin farmasi
Nisrina muslihin farmasiNis Muslihin
 
Laporan Praktikum Stoikiometri
Laporan Praktikum StoikiometriLaporan Praktikum Stoikiometri
Laporan Praktikum StoikiometriErnalia Rosita
 
fdokumen.com_2-infusi-intravenabahan.pptx
fdokumen.com_2-infusi-intravenabahan.pptxfdokumen.com_2-infusi-intravenabahan.pptx
fdokumen.com_2-infusi-intravenabahan.pptxRizki565686
 
TDM- Konversi Infus IV ke oral farmasiii
TDM- Konversi Infus IV ke oral farmasiiiTDM- Konversi Infus IV ke oral farmasiii
TDM- Konversi Infus IV ke oral farmasiiilydiaevangelist15
 
3. Kompartemen Dua Intravena-revisi.pptx
3. Kompartemen Dua Intravena-revisi.pptx3. Kompartemen Dua Intravena-revisi.pptx
3. Kompartemen Dua Intravena-revisi.pptxTidakDiketahui28
 
Farmakokinetika_P6.pptx
Farmakokinetika_P6.pptxFarmakokinetika_P6.pptx
Farmakokinetika_P6.pptxEriskaAgustin
 
TUGAS FARMAKOKINETIK KLINIK.pptx
TUGAS FARMAKOKINETIK KLINIK.pptxTUGAS FARMAKOKINETIK KLINIK.pptx
TUGAS FARMAKOKINETIK KLINIK.pptxLuckyBoyCount
 
PERTEMUAN 12 WAKTU PARUH OBAT [Autosaved].pptx
PERTEMUAN 12 WAKTU PARUH OBAT [Autosaved].pptxPERTEMUAN 12 WAKTU PARUH OBAT [Autosaved].pptx
PERTEMUAN 12 WAKTU PARUH OBAT [Autosaved].pptxCarliSetia
 

Similar to PK Nonlinier (18)

Biofarmasetika i
Biofarmasetika iBiofarmasetika i
Biofarmasetika i
 
Teknologi enzim
Teknologi enzimTeknologi enzim
Teknologi enzim
 
fkb502biofarmasi--farmakokinetik.pdf
fkb502biofarmasi--farmakokinetik.pdffkb502biofarmasi--farmakokinetik.pdf
fkb502biofarmasi--farmakokinetik.pdf
 
dokumen.tips_contoh-penyelesaian-soal-ujian-1pptx.pptx
dokumen.tips_contoh-penyelesaian-soal-ujian-1pptx.pptxdokumen.tips_contoh-penyelesaian-soal-ujian-1pptx.pptx
dokumen.tips_contoh-penyelesaian-soal-ujian-1pptx.pptx
 
Basic pharmacokinetics
Basic pharmacokineticsBasic pharmacokinetics
Basic pharmacokinetics
 
Nisrina muslihin farmasi
Nisrina muslihin farmasiNisrina muslihin farmasi
Nisrina muslihin farmasi
 
Laporan Praktikum Stoikiometri
Laporan Praktikum StoikiometriLaporan Praktikum Stoikiometri
Laporan Praktikum Stoikiometri
 
fdokumen.com_2-infusi-intravenabahan.pptx
fdokumen.com_2-infusi-intravenabahan.pptxfdokumen.com_2-infusi-intravenabahan.pptx
fdokumen.com_2-infusi-intravenabahan.pptx
 
Pembahasan farkin fix
Pembahasan farkin fixPembahasan farkin fix
Pembahasan farkin fix
 
TDM- Konversi Infus IV ke oral farmasiii
TDM- Konversi Infus IV ke oral farmasiiiTDM- Konversi Infus IV ke oral farmasiii
TDM- Konversi Infus IV ke oral farmasiii
 
Pk pituitary
Pk pituitaryPk pituitary
Pk pituitary
 
ilovepdf_merged.pdf
ilovepdf_merged.pdfilovepdf_merged.pdf
ilovepdf_merged.pdf
 
3. Kompartemen Dua Intravena-revisi.pptx
3. Kompartemen Dua Intravena-revisi.pptx3. Kompartemen Dua Intravena-revisi.pptx
3. Kompartemen Dua Intravena-revisi.pptx
 
Farmakokinetika_P6.pptx
Farmakokinetika_P6.pptxFarmakokinetika_P6.pptx
Farmakokinetika_P6.pptx
 
TUGAS FARMAKOKINETIK KLINIK.pptx
TUGAS FARMAKOKINETIK KLINIK.pptxTUGAS FARMAKOKINETIK KLINIK.pptx
TUGAS FARMAKOKINETIK KLINIK.pptx
 
Farmakokinetika Aminoglikosida
Farmakokinetika AminoglikosidaFarmakokinetika Aminoglikosida
Farmakokinetika Aminoglikosida
 
PERTEMUAN 12 WAKTU PARUH OBAT [Autosaved].pptx
PERTEMUAN 12 WAKTU PARUH OBAT [Autosaved].pptxPERTEMUAN 12 WAKTU PARUH OBAT [Autosaved].pptx
PERTEMUAN 12 WAKTU PARUH OBAT [Autosaved].pptx
 
Teodas (1)
Teodas (1)Teodas (1)
Teodas (1)
 

More from Taofik Rusdiana

Farmakokinetik Klinik Carbamazepin
Farmakokinetik Klinik CarbamazepinFarmakokinetik Klinik Carbamazepin
Farmakokinetik Klinik CarbamazepinTaofik Rusdiana
 
Farmakokinetik Klinik Fenitoin
Farmakokinetik Klinik FenitoinFarmakokinetik Klinik Fenitoin
Farmakokinetik Klinik FenitoinTaofik Rusdiana
 
Farmakokinetik Klinik Digoxin
Farmakokinetik Klinik DigoxinFarmakokinetik Klinik Digoxin
Farmakokinetik Klinik DigoxinTaofik Rusdiana
 
PENGATURAN DOSIS PADA PEDIATRIK, GERIATRIK DAN OBESITAS
PENGATURAN DOSIS PADA PEDIATRIK, GERIATRIK DAN OBESITASPENGATURAN DOSIS PADA PEDIATRIK, GERIATRIK DAN OBESITAS
PENGATURAN DOSIS PADA PEDIATRIK, GERIATRIK DAN OBESITASTaofik Rusdiana
 
Regimen dosis pada gagal jantung (heart failure)
Regimen dosis pada gagal jantung (heart failure)Regimen dosis pada gagal jantung (heart failure)
Regimen dosis pada gagal jantung (heart failure)Taofik Rusdiana
 
Biofarmasetika (Pendahuluan)
Biofarmasetika (Pendahuluan)Biofarmasetika (Pendahuluan)
Biofarmasetika (Pendahuluan)Taofik Rusdiana
 
Pengantar BIOFARMASETIK TERAPAN
Pengantar BIOFARMASETIK TERAPANPengantar BIOFARMASETIK TERAPAN
Pengantar BIOFARMASETIK TERAPANTaofik Rusdiana
 
Dosis Pediatrik & Geriatrik
Dosis Pediatrik & GeriatrikDosis Pediatrik & Geriatrik
Dosis Pediatrik & GeriatrikTaofik Rusdiana
 
Pengantar farmakokinetika klinik-TDM
Pengantar farmakokinetika klinik-TDMPengantar farmakokinetika klinik-TDM
Pengantar farmakokinetika klinik-TDMTaofik Rusdiana
 
Kuliah 2 - Pokok-pokok Keimanan
Kuliah 2 - Pokok-pokok KeimananKuliah 2 - Pokok-pokok Keimanan
Kuliah 2 - Pokok-pokok KeimananTaofik Rusdiana
 
Silabus pai ppt - untuk mahasiswa new
Silabus pai   ppt - untuk mahasiswa newSilabus pai   ppt - untuk mahasiswa new
Silabus pai ppt - untuk mahasiswa newTaofik Rusdiana
 

More from Taofik Rusdiana (14)

Farmakokinetik Klinik Carbamazepin
Farmakokinetik Klinik CarbamazepinFarmakokinetik Klinik Carbamazepin
Farmakokinetik Klinik Carbamazepin
 
Farmakokinetik Klinik Fenitoin
Farmakokinetik Klinik FenitoinFarmakokinetik Klinik Fenitoin
Farmakokinetik Klinik Fenitoin
 
Farmakokinetik Teofilin
Farmakokinetik TeofilinFarmakokinetik Teofilin
Farmakokinetik Teofilin
 
Farmakokinetik Klinik Digoxin
Farmakokinetik Klinik DigoxinFarmakokinetik Klinik Digoxin
Farmakokinetik Klinik Digoxin
 
PENGATURAN DOSIS PADA PEDIATRIK, GERIATRIK DAN OBESITAS
PENGATURAN DOSIS PADA PEDIATRIK, GERIATRIK DAN OBESITASPENGATURAN DOSIS PADA PEDIATRIK, GERIATRIK DAN OBESITAS
PENGATURAN DOSIS PADA PEDIATRIK, GERIATRIK DAN OBESITAS
 
Regimen dosis pada gagal jantung (heart failure)
Regimen dosis pada gagal jantung (heart failure)Regimen dosis pada gagal jantung (heart failure)
Regimen dosis pada gagal jantung (heart failure)
 
Biofarmasetika (Pendahuluan)
Biofarmasetika (Pendahuluan)Biofarmasetika (Pendahuluan)
Biofarmasetika (Pendahuluan)
 
Pengantar BIOFARMASETIK TERAPAN
Pengantar BIOFARMASETIK TERAPANPengantar BIOFARMASETIK TERAPAN
Pengantar BIOFARMASETIK TERAPAN
 
Dosis Pediatrik & Geriatrik
Dosis Pediatrik & GeriatrikDosis Pediatrik & Geriatrik
Dosis Pediatrik & Geriatrik
 
Konversi dosis
Konversi dosisKonversi dosis
Konversi dosis
 
Pengantar farmakokinetika klinik-TDM
Pengantar farmakokinetika klinik-TDMPengantar farmakokinetika klinik-TDM
Pengantar farmakokinetika klinik-TDM
 
Kuliah 2 - Pokok-pokok Keimanan
Kuliah 2 - Pokok-pokok KeimananKuliah 2 - Pokok-pokok Keimanan
Kuliah 2 - Pokok-pokok Keimanan
 
Silabus pai ppt - untuk mahasiswa new
Silabus pai   ppt - untuk mahasiswa newSilabus pai   ppt - untuk mahasiswa new
Silabus pai ppt - untuk mahasiswa new
 
Yes i can
Yes i canYes i can
Yes i can
 

Recently uploaded

adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 

Recently uploaded (20)

adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 

PK Nonlinier

  • 2. Pendahuluan  Modul-modul terdahulu dikategorikan sebagai farmakokinetik linier  Dalam farmakokinetik linier : parameter farmakokinetik obat [mis k, t ½ , Vd, Cl ] tidak akan berubah bila dosisnya berbeda atau dosisnya ganda.  Namun pada beberapa obat, kenaikan dosis dapat menyebabkan penyimpangan dari profil farmakokinetik linier.  Adanya sistem enzim dan sistem yang diperantari pembawa dapat berpengaruh pada proses ADME obat sehingga berperan dalam ketidak linieran farmakokinetik obat tersebut  Farmakokinetik nonlinier ini disebut pula farmakokinetik tergantung dosis [dose-dependent PK].
  • 4. Beberapa Penyebab farmakokinetik non linier  Jenuhnya sistem enzim yang terlibat dalam proses ADME  Penjenuhan dari suatu sistem yang diperantarai pembawa  Adanya perubahan patologik dalam absorpsi, distribusi dan eliminasi obat (contoh aminoglikosida : toksisitas pada nefron ginjal)  Berkaitan dengan absorpsi yang diakibatkan kelarutan obat yang rendah, disolusi yang rendah dan atau kecepatan pelepasan sediaan obat yang rendah, menyebabkan perubahan pergerakan usus selama proses transit dan di dalam kasus absorpsi pasif yang disebabkan oleh kejenuhan pembawa.  Berkaitan dengan distribusi jaringan yang terjadi apabila sistem jaringan, sistem traspor aktif menjadi jenuh di dalam kompartemen jaringan sehingga slope dari tetapan kecepatan di dalam model dua kompartemen menjadi kecil.  Ikatan protein yang dapat terjadi apabila peningkatan ukuran dosis mengalami kejenuhan di dalam tempat ikatan (binding site) atau disebabkan karena tempat ikatan terbatas di
  • 5.
  • 6.
  • 7. A. PROSES ELIMINASI ENZIMATIK YANG DAPAT JENUH  Kinetika Michaelis-Menten : pm pmp CK CV dt dC + =−=eliminasiLaju Vm = laju eliminasi maksimum; Km = tetapan michaelis; harga Km dam Vm tergantung pada sifat obat dan proses enzimatik yang terlibat. Ada dua kemungkinan : a. Bila Cp>>Km -------> maka Km diabaikan dan persamaan menjadi : Vm C CV dt dC p pmp ==− (persamaan reaksi orde nol) b. Bila Cp<< Km -------> maka Cp diabaikan dan persamaan menjadi : CpK Km CV dt dC pmp '.==− (persamaan reaksi orde satu, dimana K’ = Vm/Km)
  • 8.
  • 9. Contoh 1  Dengan menggunakan obat hipotetik (diketahui Vm=0,5 µg/ml, Km = 0,1 µg/ml) berapa lamakah waktu yang diperlukan untuk menurunkan konsentrasi obat dalam plasma dari 20 menjadi 12 µg/ml?  Jawab : karena Cp (20 µg/ml) >> km (0,1 µg/ml) maka gunakan persamaan : Vm C CV dt dC p pmp ==− jam16 0,5 1220 Vm CpCp t Vm dt dC 21 p = − = − = ⇒=−
  • 10.
  • 11. Contoh 2 :  Apabila diketahui Vm=0,9 µg/ml dan Km= 0,8 µg/ml, berapa lama waktu yang diperlukan untuk menurunkan konsentrasi obat dari 0,05 menjadi 0,005 µg/ml  Jawab : Karena Cp<< km maka berlaku persamaan reaksi orde ke satu : CpK Km CV dt dC pmp '.==− jam2,09 1,1 005,0ln05,0ln 0lnln .. 0 = − = − = =⇒=− − t K CpCp t eCpCpdtK Cp dCp kt 1,18,0/9,0 === m m K V K
  • 12. B. ELIMINASI OBAT DENGAN KAPASITAS TERBATAS Dari persamaan michaelis-menten : pm pmp CK CV dt dC + =− Integral : t 0m m t0 C C ln t k V t CC −= − t 0m m t0 D D ln t k V t D −= − D atau       += t 0 mt0 D D lnKD-D 1 mV t t = waktu yang diperlukan untuk penurunan dosis obat ke suatu jumlah tertentu di dalam tubuh (Intravena)
  • 13.
  • 14.
  • 15. Contoh 3 :  Suatu obat dieliminasi dari tubuh dengan farmakokinetik kapasitas terbatas, mempunyai km = 100 mg dan Vm = 50 mg/jam. a) Jika 400 mg obat diberikan kepada seorang penderita melalui injeksi IV bolus, hitung waktu yang diperlukan untuk eliminasi obat 50%. b) Jika dosis 320 mg obat diberikan melalui injeksi IV bolus, hitung waktu yang diperlukan untuk mengeliminasi 50% dosis. Jawab :       += t 0 mt0 D D lnKD-D 1 mV t Dt = 50% D0 a. Untuk dosis 400 mg : jam5,39 200 400 ln100200-400 50 1 =      +=t b. Untuk dosis 320 mg : jam59,4 160 320 ln100160-320 50 1 =      +=t
  • 16. Contoh 4 :  Dengan menggunakan obat yang sama seperti dalam contoh 3, hitung waktu yang diperlukan untuk eliminasi 50% dari dosis 10 dan 5 mg. Jelaskan mengapa waktu yang diperlukan untuk eliminasi 50% obat adalah sama walaupun dosis dikurangi separuhnya.  Jawab : a. Untuk dosis 10 mg : jam1,49 5 10 ln1005-10 50 1 =      +=t b. Untuk dosis 5 mg : jam44,1 2,5 5 ln1002,5-5 50 1 =      +=t
  • 17.  Jelaskan mengapa ada suatu perbedaan waktu yang diperlukan untuk eliminasi 50% dari dosis 400 mg dibandingkan dengan dosis 320 mg  Sedangkan pada dosis 10 dan 5 mg, tdk terdapat perbedaan waktu yang signifikan?
  • 18. Penjelasan :  Contoh 3 : t yang diperlukan untuk eliminasi 50% obat dari dosis 400 dan 320 mg adalah berbeda, karena sistem proses eliminasi mengalami penjenuhan, sehingga perbedaan dosis sedikit saja dapat mengakibatkan waktu paruh yang berbeda pula.  Contoh 4 : t yang diperlukan untuk eliminasi 50% obat dari dosis 10 dan 5 mg adalah sama karena sistem belum jenuh. Dosis obat masih berada dibawah harga Km.
  • 19. Penentuan Km dan Vm Metode Tidak Langsung  Persamaan Umum : pm pm CK CV V + = Dibuat plot antara 1/v (sb Y) dan 1/C (sb X), maka : •Intersept = 1/Vmax •Slope = KM/Vmax
  • 20.
  • 21.
  • 22.
  • 23. Penentuan Km dan Vm Metode Langsung  Persamaan Umum : pm pm CK CV V + = Apabila dilakukan pada dua laju pemberian dosis : 1 1 1 CK CV R m m + = 2 2 2 CK CV R m m + =dan Kombinasi kedua persaman menghasilkan : 2 2 1 1 12 C R C R RR Km − − = C1 adalah konsentrasi tunak obat dalam plasma setelah dosis 1; C2 adalah konsentrasi tunak obat dalam plasma setelah dosis 2; R1 adalah laju pemberian dosis pertama; dan R2 adalah laju pemberian dosis kedua
  • 24. Contoh 5 :  Obat fenitoin diberikan kepada pasien dengan laju pemberian dosis 150 mg/hari dan 300 mg/hari. Konsentrasi tunak plasma didapat 8,6 mg/l dan 25,1 mg/l. Hitung km dan Vm dari pasien ini. Berapakah dosis yang diperlukan untuk mencapai suatu konsentrasi tunak 11,3 mg/l?  Jawab : 2 2 1 1 12 C R C R RR Km − − = mg/l27,3 1,25 300 6,8 150 150300 = − − =mK 1 1 1 CK CV R m m + = mg/hari266 6,83,27 )6,8( 150 =⇒ + = Vm Vm CK CV R m m + = mg/hari183,3 )3,11(3,27 )3,11.(626 = + =R Dosis yang diperlukan untuk mencapai kons. tunak 11,3 mg/l adalah :
  • 25. Terima Aasih Atas Perhatian Anda Mohon maaf Apabila ada kesalahan dan hal-hal yang kurang berkenan selama saya menyampaikan materi kepada anda semua

Editor's Notes

  1. Pada PK linier kita bisa memperkitakan waktu perubahan kons dengan mudah menggunakan persamaan Linier C1 t1 C2 t2 Perubahan waktu vs C nya linier. Sehingga k dan t ½ tetap. Perubahan koncentr (dosis) tidak mengubah parameter utama k dan t ½ Kalau pada PK non linierwaktu berubah tidak linier, sehingga perubahan konst (dosis) tidak bisa diprediksi dari asusmsi PK Linier Akibatnya t ½ berubah sesuai dengan dosis