Antibakteri digunakan untuk membasmi bakteri dan dapat berupa antibiotik yang dihasilkan mikroba atau zat kimia sintetis. Mekanisme kerjanya meliputi gangguan membran, metabolisme, sintesis protein, dan asam nukleat bakteri. Pemberiannya harus mempertimbangkan spektrum, toksisitas, dan resistensi bakteri untuk mendapatkan hasil terapi maksimal.
2. Definisi
Antimikroba: obat utk membasmi mikroba
Antibakteri (AB) penyempitan
Antibiotik: zat yg dihasilkan oleh mikroba,
biasanya jamur, dan bersifat dapat
membasmi mikroba jenis lain
Syarat: toksisitas selektif
Toksik utk mikroba
Relatif tidak toksik utk hospes
3. Aktivitas & Spektrum
Aktivitas AB:
Bakteriostatik (menghambat)
kadar hambat minimal (KHM)
Bakterisid (membunuh)
kadar bunuh minimal (KBM)
Aktivitas dpt meningkat dari
bakteriostatik mjd bakterisid jika kadar
AB ditingkatkan melebihi KHM
4. Aktivitas & Spektrum
Berdasarkan perbedaan sensitivitas terhadap
bakteri:
Spektrum sempit:
e.g. pensilin vs streptomisin
Spektrum luas:
e.g. tetrasiklin
Batas antara kedua jenis spektrum ini tidak
jelas manfaat klinik sangat terbatas
5. Aktivitas & Spektrum
Prinsip:
Efektivitas klinik tidak berdasarkan
spektrum antibakteri yg paling luas, tetapi
infeksi apa yg sedang dihadapi
AB berspektrum luas cenderung
menimbulkan superinfeksi oleh kuman atau
jamur resisten
Digunakan sementara menunggu hasil px
mikrobiologi
6. Pewarnaan Gram
Sejarah
Tahun 1844
Hans Christian Gram, ahli bakteriologi
Denmark
Pewarna primer: kristal ungu atau biru
metilen
Pewarna sekunder (counterstain):
fuchsin basa
7. Pewarnaan Gram
Prinsip:
Kemampuan dinding sel bakteri mempertahankan
pewarna kristal ungu (kompleks kristal ungu—
iodium) Gram (+)
Biokimia:
Gram (+) memiliki kandungan peptidoglikan >>
dan lipid << dibandingkan gram (-)
Di bawah mikroskop:
Gram (+): tampak ungu-coklat
Gram (-): tampak merah
13. Mekanisme Kerja
Gangguan keutuhan membran:
Polimiksin
Senyawa amonium kuaterner
Prinsip kerja: merusak membran setelah
bereaksi dg fosfat pd fosfolipid membran sel
Tidak efektif thd Gram (+) krn jumlah
fosfornya yg rendah
Surface-active agents
14. Mekanisme Kerja
Gangguan metabolisme:
Bakteri: PABA folat
folat aktif (THFA)
Sulfonamid & sulfon:
Kompetisi dg PABA asam folat nonfungsional
Trimetoprim, asam p-aminosalisilat (PAS)
Tahap akhir aktivasi folat
15. Mekanisme Kerja
Hambatan sintesis dinding sel:
Sikloserin, basitrasin, vankomisin, penisilin
dan sefalosporin
Bekerja pd berbagai tahap sintesis dinding
(paling awal akhir, respectively)
Tekanan osmotik internal >> lisis
Bakterisid
16. Mekanisme Kerja
Hambatan sintesis protein:
Sintesis protein terjadi di ribosom, dg bantuan
mRNA dan tRNA harus ada sedimentasi
ribosom 30S+50S menjadi ribosom
Hambatan mell ikatan dg ribosom 30S
Aminoglikosid (streptomisin, gentamisin, kanamisin,
neomisin)
Tetrasiklin
Hambatan mell ikatan dg ribosom 50S
Makrolid (eritromisin)
Linkomisin
Kloramfenikol
17. Mekanisme Kerja
Menghambat sintesis asam nukleat:
Rifampisin
Berikatan dg enzim polimerase-RNA
menghambat sintesis RNA & DNA
Toksisitas selektif << sitotoksik thd sel
tubuh hospes
18. AB Profilaksis
Kebutuhan ?
Peran AB sistemik & intraokular masih belum jelas,
rasio untung/rugi masih hrs diteliti lebih lanjut
Pertimbangan:
Infeksi pascaoperasi flora periokular/instrumen
Pengurangan flora periokular cukur bulumata
Persiapan preoperatif dg povidon-iodium
Teknik a/ & antiseptik yg baik
AB subkonjungtiva segera sebelum atau sesudah
menutup insisi kadar bakterisid (+) di BMD
27. Siprofloksasin
Farmakologi: menghambat replikasi DNA bakteri
Rekomendasi FDA sbg obat tunggal pd ulkus kornea
bakteri
Spektrum luas, kecepatan resistensi lambat
Lingkup: sebagian besar gram (-), S. aureus, S.
epidermidis
Vitreus levels of ciprofloxacin can be measured after
two 750 mg oral doses marginal for the treatment
of gram-positive organisms