Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya implementasi sistem informasi pada perusahaan untuk mendukung kelangsungan aktivitas bisnis. Sistem informasi diperlukan untuk mengelola sumber daya informasi perusahaan secara efektif di tengah perkembangan teknologi dan persaingan global. Dokumen ini juga menjelaskan komponen utama sistem informasi seperti input, processing, output serta aplikasi yang mendukung pengambilan keputusan manajemen.
Tugas sim, mayang sari, yananto mihadi putra, implementasi sistem informasi, 2018.
1. “PROSES IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI PADA
PERUSAHAAN UNTUK MENDUKUNG KELANGSUNGAN AKTIFITAS
BISNIS PERUSAHAAN”
PENGANTAR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Sebuah masyarakat yang maju dan berkembang, pada dasarnya tidak akan
terlepas dari apa yang dinamakan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimilikinya.
Masyarakat modern yang berkembang pada era millenium dua ini merupakan
masyarakat yang menikmati fasilitas dari sebuah perkembangan teknologi canggih.
Dunia seakan menjadi sempit dengan teknologi, tidak ada yang mampu
disembunyikan pada era modern sekarang ini. Mautidak mau, setuju tidak setuju
kemajuan tekhnologi telah memasuki urat nadi kehidupan manusia.
Maka saat ini kita lebih mengenal sebagai sebuah era masyarakat informasi
dan tentunya ada masa dimana masyarakat belum mengenal informasi. Dari hampir
semua lini kehidupan manusia dewasa ini telah menggunakan kecanggihan tekhnologi
informasi, baik pada tingkat individual, kelompok, semua jenis organisasi, pada
tingkat negara, dan bahkan dalam hubungan antar organisasi dan antar negara.
Salah satu produk pekembangan tersebut ialah tumbuhnya disiplin ilmiah baru
yang kini dikenal dengan istilah informatika. Walaupun terbilang masih baru, namun
perkembangannya telah sangat dibutuhkan hampir semua orang, salah satu
kontribusi substansial dan bahkan telah membuka kesadaran pada perbagai pihak
tentang pentingnya informasi sebagai suatu Resource (sumber daya) organisasi yang
strategis.
2. Tentunya dalam perkembangannya ada suatu proses dalam masyarakat hingga
mencapai sebuah tahapan sebuah sistem informasi yang sedemikian canggih seperti
sekarang ini. Dibawah ini akan dijelaskan tahapan dan perbandingan perkembangan
teknologi informasi di masyarakat :
Masyarakat Pra – Informational
è adalah masyarakat yang mengolah informasi secara “ traditional “ dalam arti tidak
menggunakan sarana yang bermuatan tekhnologi tinggi atau bisa dikatakan “manual
sistem “
Masyarakat Informational
è adalah masyarakat yang mengolah berbagai komponen penanganan informasi
dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi atau bisa dikatakan “
Computerisasi sistem “.
3. Arti Penting Perlunyasebuah Sistem Informasi
1. Meningkatnya Kebutuhan masyarakat (konsumen) Tiap hari, terhadap kebutuhan
Pokok dan kebutuhan pelengkap lainnya.
2. Tingkat kecerdasan (kemampuan berfikir) masyarakat meningkat searah dengan
berkembangnya kualitas pendidikan di masyarakat
3. Kualitas hidup semakin meningkat dan penuh tantangan.
4. Pekerjaan tidak hanya satu (monoton) tetapi semakin banyak dan luas wilayahnya.
5. Kecenderungan Manusia Modern mencari alternatif untuk cadangan masa depan.
6. Orientasi hidup semakin jelas dan pemahaman managerial semakin tinggi.
7. Persaingan hidup semakin ketat dan membutuhkan banyak energi.
8. Kualitas pekerjaan (hasil karya) berubah interprestasinya dan dituntut setiap
hasil pekerjaan untuk bisa cepat , cerdas, akurat dan segera bisa dimanfaatkan.
9. Persaingan dunia Usaha makin keras dengan adanya pasar bebas dunia.
Contoh :
Sebuah Perusahaan rokok. Saat pertama didirikan manajer hanya mengelola
semua sistem perusahaan dengan cara manual. Namun setelah
berkembang dan memerlukan perluasan usaha maka yang dikelola manajer
tidak hanya bagian produksi saja, tetapi bagian: personalia,material,
marketing, keuangan dll. Yang membutuhkan penanganan yang maksimal
dan itu tidak bisa dilakukan dengan hanya mengandalkan satu orang tetapi
karyawan yang banyak dari semua cabang yang ada di seluruh dunia. Maka
pentingnya sebuah pengelolaan informasi pada perusahaan rokok tersebut
mutlak diperlukan.
4. Menurut McLeod, 1995 ( seorang pakar management ) : Seorang manajer
mengelola lima jenis sumber daya utama yaitu :
1.Manusia
2.Material
3.Mesin (fasilitas dan energi)
4.Uang (capital)
5.Informasi ( data )
è Maka selain mengelola sumber daya fisik, manajer juga mengelola sumber daya
informasi.
èSeorang manajer memastikan bahwa sumber daya yang diperlukan terkumpul dan
kemudian diproses menjadi informasi yang berguna.
èKemudian seorang manajer memastikan bahwa orang yang berkompeten dalam
organisasilah yang menerima informasi tersebut dan memanfaatkannya.
è Setelah informasi tersebut tidak lagi bermanfaat, manajer membuang atau
menyimpan (sebagai arsip) informasi tersebut dan menggantinya dengan yang baru.
¯Sehingga seluruh aktivitas tersebut mulai dari :
è Memperoleh informasi è menggunakannya seefektif mungkin è dan
membuangnya/menyimpan pada saat yang tepat disebut œ
MANAJEMEN INFORMASI œ
¯ Dampak Perubahan Dunia Global
Beberapa tahun yang lalu sedikit sekali organisasi yang memiliki kepedulian
terhadap informasi termasuk bagaimana memperolehnya, mengelola dan
mendistribusikan kedalam seluruh organisasi. Namun karena adanya perubahan
lingkungan bisnis, maka organisasi bisnis tidak bisa mengabaikan sistem informasi,
terdapat kekuatan yang menjadi pendorong perubahan tersebut :
5. 1.Perubahan ekonomi secara Global ( the emergence and strengthening of the
global economy) sehingga terjadi :
a.Manajemen dan pengendalian pada berbagai tempat dibanyak negara.
b.Tingkat persaingan di pasar dunia
c.Unit-unit usaha yang berada di lintas negara
d.Sistem pengiriman produk antar negara.
2.Perubahan ekonomi industrial è elemen penting yang sangat berpengaruh
terhadap perubahan ekonomi adalah :
a.Pengetahuan dan informasi yang didasarkan atas nilai ekonomi.
b.Produktivitas
c.Produk dan jasa-jasa baru
d.Kepemimpinan
e.Persaingan berdasarkan waktu
f.Siklus hidup produk yang lebih pendek
g.Basis pengetahuan karyawan yang terbatas.
3. Perubahan Lingkungan Bisnis juga berpengaruh pada cara mengorganisir dan
mengelola Perusahaan, sehingga dengan Teknologi informasi cara menciptakan
nilai (hasil produksi barang dan jasa) juga berubah.
PadaPerusahaan Tradisional umumnya :
1.Hirarki (jabatan yang berurutan)
2.Sentralistis
3.Pengelolaan struktur yang ditandai dengan prosedur operasi standart.
Perubahanya pada Perusahaan :
a.struktur organisasi yang mendatar
7. SISTEM INFORMASI
:Sistem Informasi adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan, dan yang
berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan
informasi untuk mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam
organisasi.
: Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang mempunyai arti
dan bermanfaat bagi manusia.
: Data adalah aliran fakta-fakta mentah yang menunjukkan peristiwa yang terjadi
dalam organisasi dan lingkungan fisik sebelum diorganisir dan ditata menjadi
bentuk yang bisa difahami dan digunakan.
Terdapat tiga Aktivitas pada Sistem Infromasi :
1.Input è adalah sekumpulan data mentah dalam organisasi maupun di luar
organisasi untuk diproses dalam suatu sistem ekonomi.
2.Processing è adalah konversi/pemindahan, manipulasi dan analisis input mentah
menjadi bentuk yang lebih berarti bagi manusia.
3.Output è adalah distribusi informasi yang sudah diproses ke anggota organisasi
dimana output tersebut akan digunakan.
8. PERSPEKTIF BISNIS DALAM SISTEM INFORMASI :
Sistem Informasi terdapat dalam ruang lingkup :
1.ORGANISASIè Terdapat tiga elemen kunci yaitu : Orang, Struktur dan
prosedur,politik dan kultur.
a.Orang Ø orang yang ahli pada bidangnya dipekerjakan dan dilatih untuk
berbagai fungsi : termasuk penjualan dan pemasaran, manufaktur, keuangan,
akuntansi, dan sumberdaya manusia.
b.Struktur dan prosedur Ø Struktur mengacu pada pembagian tugas menurut
keahlian orang di setiap bagiannya. Suatu organisasi mengkoordinasi kerja
melalui hierarki yang tersruktur, formal, dan prosedur operasional yang
standart.
c.Politik dan kultur Ø Tingkatan dan keahlian yang berbeda dalam organisasi
menimbulkan kepentingan dan sudut pandang yang berbeda pula. Hal ini seing
menimbulkan konflik. Konflik juga merupakan dasar bagi politik organisasi.
Sistem informasi muncul dengan berbagai perspektif, konflik, kompromi dan
persetujuan yang semuanya ini merupakan sifat-sifat dari organisasi.
2.MANAJEMEN è manajemen menyelesaikan masalah-masalah bisnis dalam
lingkungan bisnis, mereka membuat strategi organisasi untuk merespon, dan
mereka mengalokasikan sumberdaya manusia dan keuangan untuk mencapai
strategi dan mengkoordinasikan pekerjaan. Mereka juga harus melatih
kepemimpinan yang bertanggung jawab.
9. 3.TEKNOLOGI è teknologi informasi adalahsatu alat bagi manajer untuk
menyesuaikan diri dengan lingkangan usahannya. Teknologi yang dimaksud
misalnya perangkat keras komputer yang digunakan untuk membantu aktivitas
:input, processing dan output dalam suatu sistem informasi.
SISTEM INFORMASIDALAM ORGANISASI
Keterangan Gambar :
1.Sistem Informasi pada Tingkat Operasional yakni sistem informasi yang
memonitor aktivitas mendasar dan transaksi dari organisasi. Misal Kegiatan
penjualan,penerimaan kas penjualan. Tabungan, gaji keputusan kredit, dan aliran
bahan baku suatu pabrik.
2.Sistem Informasi pada Tingkat Pengetahuan yakni sistem informasi yang
mendukung pekerja pengetahuan dan data dalam suatu organisasi. Tujuannya
adalah membantu organisasi mengontrol aliran kertas kerja.
10. 3.Sistem Informasi pada Tingkat Manjemen yakni sistem informasi yang
mendukung monitoring, pengawasan, pembuatan keputusan, dan aktivitas
administratif manajer.
4.Sistem Informasi pada Tingkat Strategis yakni sistem informasi yang mendukung
kegiatan perencanaan jangka panjang dari manajemen puncak. Perhatian utama
dari sistem ini adalah menyesuaikan perubahan pada lingkungan eksternal.
Pengaruh Perkembangan Teknologi Informasi :
1.Tahun 1980-an telah terjadi revolusi pengolahan data, otomatisasi kantor,
telekomunikasi, dan aplikasi lainnya dalam teknologi informasi yang digunakan dan
berpengaruh langsung pada kinerja perusahaan besar maupun kecil.
2.Tahun 1990-an banyak organisasi yang menerapkan teknologi informasi hampir
pada setiap peningkatan kinerja perusahaan dalam pengawasan manajerialnya.
Contoh : Mesin scanning untuk harga produk pada pasar
swalayan/supermarket,ATM (outomatic teller machine/ anjung tunai
mandiri) sebuah mesin transaksi pengambilan uang tunai perbankan langsung
secara langsung.
3.Selanjutnya pada tahun-tahun berikutnya perkembangan ide mendesain sebuah
sistem informasi kian meningkat pesat seperti pada stasiun radio, stasiun
televisi dan surat kabar. Juga pada media telekomunikasi hand phone dengan
fasilitas yang kian canggih dengan permance menarik dan kecil, tetapi bisa
mengakses internet dan hubungan telebanking sistem.
4.Kesempatan penerapan sistem informasi telah membawa penggunaan teknologi
yang lebih besar daripada sebelumnya. Karena dihadapkan pada permintaan jasa
yang berkembang, kebanyakan departemen sistem informasi telah melakukan
11. perubahan dramastis dengan dukungan teknologi. Perubahan-perubahan tersebut
diantaranya :
a.Penurunan waktu pengembangan produk dan biaya pemanufacturan, tehnik yang
biasa digunakan MAP (manufacturing automatic protocol) dan CIM (Computer
intgrated manufacturing
b.Jasa perbankan cross-selling
c.Perbaikan sistem perdagangan eceran
d.Peningkatan akses informasi pelanggan
e.Memungkinkan pencatatan otomatis
f.Mengintegrasikan semua fungsi nilai tambah
g.Kontribusi terhadap persaingan secara keseluruhan.
KOMPONEN DAN STRUKTUR
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
* Batch Procesing (Proses Pengelompokan)
Pada tahap awal perkembangan komputer , semua pemrosesan komputer
berdasarkan batch-nya (Kelompoknya). Tehnisnya organisasi
mengumpulkantumpukan traksaksi lalu diolah pada suatu waktu, kemudian dicatat
kedalam media computer yang dapat dibaca, seperti pita magnetik. Selanjutnya
secara fisik dibawa kepusat Komputer dan seluruh persedian diperbaharui melalui
pemrosesan dimana tumpukan data harian ditambah master file persediaan
komputer. Baru setelah itu menghasilkan laporan.
12. * On – line sistem
Dengan maksud menghindari kelambatan waktu dalam pemrosesan sistem
Batch, dengan sistem on-line setiap transaksi dimasukkan langsung ke Komputer
ketika terjadi transaksi.
Bidang Aplikasi Pendukung Manajemen :
13. 1.Transaction Procesing System► Sistem pemrosesan transaction, sistem ini
memprose ribuan transaksi yang terjadi di organisasi setiap hari : penjualan,
pembayaran, penerimaan, mengiriman dan penerimaan barang, sewa beli dll
2.Decision Support System (DSS)► adalah sistem yang berbasis komputer,
biasanya bersifat interaktif, dirancang untuk membantu manajer atau membuat
keputusan yang lain. DSS memasukkan baik data atau model untukmembantu
pembuat keputusan dalam mengatasi masalah, khususnya masalah yang tidak
terstruktur.
3.Group Decision Support System (GSS) ► sistem dirangcang untuk mendukung
suatu kelompok tidak hanya individu sistem ini disebut GSS (Group Decision
Support System) atau Electronik Meeting System (EMS) yang bertujuan untuk
memberi keuntungan kekuatan bagi kelompok organisasi dalam membuat
keputusan yang lebih baik dibandingkan dengan keputusan yang dibuat sendiri.
4.Geographic Information System (GIS) ► adalah suatu sistem berbasis
komputer yang dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan, mengambil,
memanipulasi dan menampilkan data tempat (spatial data). GIS menghubungkan
data ke peta yang ada dalam komputer sehingga karakteristik tempat dari data
bisa dihimpun dengan mudah. GIS seringkali berfungsi sebagai DSS untuk
menjalankan tugas penyeleksian tempat restauran fas food dan penetapan rute
pengiriman barang.
14. 5.Exccutive Information System (EIS) ► Konsep kunci dari sistem ini adalah
mampu mengirim informasi terbaru tentang keadaan bisnis langsung pada
eksekutif puncak. EIS didesain untuk digunakan secara langsung oleh manajer
puncak tanpa bantuan perantara. EIS menggunakan tampilan grafik, komunikasi,
dan metode penyimpanan data untuk memudahkan para eksekutif dalam
mengakses secara on-line informasi terbaru tentang keadaan organisasi yang
dipimpinnya.
Bidang Aplikasi Pendukung Fungsional :
1.Office Automation► Otomasi kantor melibatkan seperangkatfungsi yang saling
berhubungan dan dapat diintegrasikan dalam sistem tunggal. Fungsi-fungsi yang
biasa dipakai adalah electronic mail, word processing, pengopian, penyimpanan
dokumen, voice mail, desktop publishing.
2.Factory Automation ►melibatkan seperangkat mesin-mesing yang terkontrol
secara numerik (numericsal controlled machines) yang menggunakan program
komputer untuk mengawasi jalannya mesin-mesin canggih.
3.Computer Integrated Manufacturing (CIM) ► sistem yang menghubungkan MRP
dan mesin yang dikontrol dengan angka (numerik) memungkinkan tidak hanya
membuat jadwa,tapi mengawasi berbagai mesin yang sedang bekerja.
Bidang Aplikasi Berbasis Teknologi :
1.Aftificial Intelligence (AI) ► Ide AI sendiri berdasarkan pemikiran bahwa
bagaimana membuat komputer melakukan pekerjaan lebih baik dari yang
dilakukan manusia. Sistem AI ini meliputi bahasa Natural, robot, sistem
penglihatan dan pendengaran, sistem pakar, dan jaringan neural .
15. a.Bahasa Naturalð ditujukan untuk menghasilkan sistem yang mampu
menerjemahkan instruksi manusia ke dalam suatu bahasa yang memungkinkan
komputer memahami dan melaksanakannya.
b.sistem penglihatan dan pendengaran ð melibatkan pembuatan mesin yang
memiliki kemampuan melihat atau bicara (atau keduanya) yang mempengaruhi
prilaku dasar mereka.
c.Sistem pakar ð (Expert Sistem) berkaitan dengan sistem bangunan yang
memasukkan pembuatan keputusan yang logis dari seorang ahli manusia.
d.Jaringan Neural ð yakni sistem terbaru yang mempelajari bagimana sistem
nervous bekerja.
2.Virtual Reality ► sistem yang mengacu pada penggunaan sistem berbasis
komputer yang menciptakan suatu lingkungan yang tampak nyata terhadap satu
atau lebih sensor dari pengguna.
3.Bidang Aplikasi Berbasis Rancang Bangun ►
a.Distibuted System ð adalah sistem dimana komputer dari beberapa ukuran
diletakkan diberbagai tempatsuatu organisasi menjalankan aktivitas bisnisnya
(kantor pusat,pabrik,toko,gudang,bangunan kantor) dan komputer tersebut
dengan jalur telekomunikasi agar mampu menyokong proses bisnis.
b.Keuntunngan :
1.Pelayanan dan respon yang meningkat terhadap pengguna lokal
2.Perilaku yang membaik karena melibatkan orang dalam (lokal)
3.Kemampuan untuk mengadaptasi struktur organisasi
16. 4.Kemampuan mengelola yang meningkat karena bagian-bagian sistemnya lebih
kecil.
5.Biaya penghitungan yang berkurang.
c.Kelemahan:
1.Sangat tergantung pada jalur telkomunikasi
2.Menggunakan teknologi yang relatif baru dan kurang dipahami dengan baik.
3.Resiko pengamanan yang lebih besar karena mudah untuk diakses oleh orang
lain
4.Tempat-tempat di dalam yang mungkin berbeda standarnya.
5.Membutuhkan koordinasi yang lebih besar.
6.Biaya komunikasi yang meningkat.
d.Client.Server system ð adalah sistempemrosesan yang didistribusikan antara
komputer server pusat, seperti minicomputer atau workstation, dengan jumlah
komputer klien, yang biasanya dalam bentuk microkomputer destop.
Sistem Informasi Dan Organisasi
1. PENGERTIAN ORGANISASI
“ Organisasi yaitu kumpulan orang – orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan
yang dilakukan berdasar atas suatu aturan tertentu dan penjabaran fungsi
pekerjaan secara formal serta memiliki struktur formal, stabil yang
membutuhkan sumberdaya dari lingkungan dan memprosesnya untuk
menghasilkan output/keluaran yang maksimal “.
17. 2. Tujuan
a.Secara umum è Agar proses pekerjaan tercapai dengan cara diatur,
disusun sehingga seluruh pekerjaan dapat diselesaikan secara
efektif dan efisien.
b.Secara khusus
1.Bidang agama> meningkatkan pendidikan moral dan iman.
2.Bidang sosial>kemanusiaan
3.Bidang ekonomi > mencari laba
4.Bidang politik> mencari kekuasaan
3.Manfaat
Agar pelaksanaan tugas dilakukan lebih baik terkoordinir dan tujuan serta
jalannya pekerjaan tercapai secara efektif dan efisien.
4. Asas / prinsip organisasi
a.Asas / prinsip perumusan dan penentuan tujuan
b.Asas / prinsip pembagian kerja
c.Asas / prinsip pendelegasian wewenang
d.Asas / prinsip organisasi
e.Asas / prinsip efisiensi sederhana
f.Asas / prinsip pengawasan umum
5. Struktur Organisasi
a.Struktur Organisasi Garis è Digunakan pada perusahaan / lembaga yang
sederhana / kecil
18. b.Struktur Organisasi Fungsionalè Susunan organisasi yang memberikan
gambaran pembagian tugas dan wewenang menurut fungsi pekerjaan
c.Organisasi membutuhkan sistem informasi, agar tujuan dan kepentingan
organisasi dapat tercapai.
d.Sebuah Sistem Informasi agar berhasil dengan baik, maka kita harus
mengenali organisasi dan berupaya mencari bentuk sistem informasi yang
paling sesuai.
Mengapa Perilaku Organisasi Penting Untuk Dipelajari ?
Organisasi seperti halnya manusia dapat diidentifikasi dari perilakunya. Perilaku
Tersebut dapat positif ataupun negatif. Banyak definisi tentang perilaku organisasi.
Menurut Gibson (1996) perilaku Organisasi adalah sebagai penelaahan perilaku,
sikap, dan prestasi manusia di dalam suatu kerangka organisasi, penggunaan teori,
metode dan prinsip-prinsip dari berbagai disiplin ilmu seperti : psikologi, sosiologi
dan antropologi budaya untuk mempelajari persepsi nilai-nilai, kapasitas belajar dan
tindakan-tindakan individu ketika bekerja didalam kelompok dan didalam organisasi
secara keseluruhan, penganalisisan dampak lingkungan luar atas organisasi dan
sumber daya manusia, misi, tujuan, dan strateginya. Perilaku Organisasi adalah juga
merupakan :
1.Cara berfikir, perilaku yang berada pada diri individu, kelompok dan tingkat
organisasi.
2.Perilaku adalah multidisiplin, yang menggunakan prinsip, model, teori, dan metode-
metode disiplin lain. Perilaku organisasi adalah bidang yang terus tumbuh dan
berkembang dalam kedudukan dan pengaruhnya.
19. 3.Adanya Orientasi Humanistik (humanistik Orientation)yang jelas dalam prilaku
organisasi.ð Manusia dan prilaku mereka, persepsi, kapasitas pembelajaran,
perasaan dan sasaran merupakan hal penting bagi perusahaan/organisasi.
4.Perilaku Organisasi berorientasi pada Kinerja, menyangkut sebab kinerja rendah
atau tinggi dan bagamana cara meningkatkan kinerja.
5.Lingkungan eksternal memberikan dampak signifikan terhadap prilaku organisasi.
6.Karena bidang prilaku organisasi sangat tergantung dari disiplin yang dikenal, maka
metode ilmiah menjadi penting dalam mempelajari variabel dan keterkaitan.
Organisasi Merupakan Sistem sosial:
hubungan antar individu dan kelompokdalam suatu organisasi menciptakan
harapan bagi prilaku individu. Harapan ini diwujudnya dalam peran-peran tertentu
yang harus dihasilkan. Orang harus memainkan peran seorang pemimpin, Sementara
yang lainnya sebagai yang dipimpin. Manager menengah, karena mempunyai atasan
dan bawahan, harus memainkan dua peran diatas. Organisasi memiliki kewenangan,
status dan kekuasaan dan manusia dalam organisasi mempunyai beragam kebutuhan
dari masing-masing sistem. Kelompok didalam organisasi juga mempunyai pengaruh
yang kuat atas prilaku individu dan kinerja organisasi.
Struktur dan Desain Organisasi
Untuk bekerja secara efektif, manajer harus secara jelas memahami
struktur organisasi. Struktur organisasi adalah pola formal aktivitas dan hubungan
antara berbagai subunit organisasi. Didalamnya terkait dengan :
20. 1.Desain Pekerjaan ý Desain Pekerjaan dihubungkan pada proses dimana manajer
menspesifikasikan isi, metode dan hubungan pekerjaan untuk memenuhi
kepentingan organisasi dan individu, dan harus bisa menjelaskan isi dan tugas
serta posisi pimpinan unit dan hubungan posisi masing-masing anggota team.
2.Desain Organisasi ýBerkaitan dengan struktur organisasi secara keseluruhan dan
berencana mengubah filosofi dan orientasi team. Usaha ini akan memberikan
suatu struktur baru dari tugas, wewenang, dan hubungan antar personel yang
dipercayainya akan menghubungkan perilaku individu dan kelompok dalam
meningkatkan kinerja mutu.
3.Proses Organisasi : memberikan kehidupan terhadap struktur organisasi. Jika
proses ini tidak berfungsi dengan baik, masalah yang tidak diinginkan akan
berkembang.
4.Komunikasi : kelangsungan organisasi tergantung dari kemampuan manajemen
menerima, meneruskan dan bertindak atas informasi. Proses komunikasi
menggabungkan organisasi dengan lingkungan, demikian juga sebaliknya. Informasi
mengalir dan dari organisasi serta di dalam organisasi. Informasi akan
menyatukan aktivitas dalam organisasi.
5.Pengambilan Keputusan : Mutu pengambilan keputusan di suatu organisasi
tergantung atas pemilihan sasaran yang tepat dan mengidentifikasi cara untuk
mencapainya. Dengan integrasi yang baik antara faktor prilaku dan struktur,
manajemen dapat meningkatkan kemungkinan tercapainya keputusan yang bermutu
tinggi. Organisasi akan sangat tergantung pada keputusan individu maupun
keputusan kelompok. manajemen yang efektif membutuhkan pengetahuaan dan
kedua tipe keputusan tersebut.
21. 6.Karakteristik Struktur Organisasi tersebut adalah :
a.Pembagian tugas yang jelas
b.Hirarki
c.Aturan dan prosedur yang jelas
d.Pertimbangan yang tidak terpisah-pisah (Impartial judgements)
e.Kualifikasi posisi tehnis
f.Efisiensi organisasi yang maksimum
7.Organisasi mempengaruhi sistem informasi :
a.Karena organisasi akan berpengaruh terhadap sistem informasi melalui
keputusan-keputusan yang dibuat oleh manajer dan karyawan. Manajer
membuat keputusan tentang desain sistem. Mereka juga menggunakan teknologi
informasi.
b.Sistem informasi mampu mengubah cara hidup suatu organisasi. Beberapa
sistem informasi mengubah keseimbangan hak, priviliges, kewajiban,
pertanggungjawaban dan perasaan yang telah terbangun sekian lama pada suatu
organisasi.
8.Teknologi Komputer memiliki kemiripan dengan tekhnologi yang lain termasuk
didalamnya salah satunya,
9.teknologi Otomotif : Masyarakat membutuhkan jalan bebas hambatan, mechanic
(ahli mesin), pompa bensin, desainer mesin, polisi dan produsen spare part.
10.Membangun sebuah sistem informasi dalam organisasi : Manajer mempunyai
alasan yang rasional baik menyangkut umum ataupun khusus. Alasan yang paling
pokok bagi manajer untuk memilih menggunakan sistem adalah untuk mencapai
alasan-alasan ekonomi, menyediakan pelayanan yang baik. Dampak komputerisasi
22. terhadap organisasi tergantung dari bagian dan bagaimana manajer membuat
keputusan.
11.SISTEM INFORMASI MEMPENGARUHI ORGANISASI
a. Pada Teori Ekonomi dan Teori Ekonomi Mikro, dimana membicarakan
keterlibatan sejumlah besar perusahaan di suatu negara dan negara lain dalam
skala bahasan ekonomi mikro dan makro dengan segala aspek perdagangan dalam
lingkup negara dan international. Maka dengan demikian dalm teori ekonomi
mikro teknologi informasi semestinya menghasilkan keikutsertaan sejumlah
manajer menengah dan pekerja khusus yang lebih sedikit yaitu pada saat
teknologi informasi menggantikan tenaga kerja manusia.
b. Teori Biaya Transaksi : teknologi informasi dapat membantu perusahaan dalam
menurunkan biaya transaksi, dan membuatnya lebih bernilai bagi perusahaan
untuk melakukan kontrak dengan pemasok luar daripada menggunakan sumber-
sumber penawaran dari luar.
c. Teori Agensi : teknologi informasi memungkinkan bagi organisasi untuk
mengurangi keseluruhan biaya manajemen dan memungkinkan untuk meningkatkan
revenues, sementara manajemen menengah dan pekerjaan-pekerjaan klerikal
dapat dikurangi.
d. Teori Prilaku : Karena teknologi informasi digunakan untuk mempromosikan nilai-
nilai dan keinginan organisasi. Pengaruh teknologi informasi adalah sebuah
refleksi dari apa yang diorencanakan atau diinginkan organisasi dan perancang
sistem. Dalam model prilaku perusahaan, pengaruh sistem informasi tidaklah
sesederhana dan langsung seperti model ekonomi.
23. e. Teori keputusan dan pengawasan : Fungsi organisasi adalah membuat keputusan
dibawah kondisi yang tidak pasti dan beresiko serta tetap berada dibawah
batasan rasionalitas.
mendistribusikan informasi kepada pekerja level bawah, yang selan√Maka
seorang manajer senior memungkinkan dapat menggunakan teknologi infromasiuntuk
berhubungan langsung dengan unit operasi tingkat bawah melalui jaringan
telekomunikasi maupun komputer LAN dan meniadakan manajer perantara tingkat
menengah. Secara alternative tekonologi informasi dapat jutnya dapat membuat
keputusan-keputusannya berdasarkan pengetahuan dan informasi yang dimiliki tanpa
intervensi manajemen.
f.Teori Sosiologi : Oligarchi dan Rutin
Teori sosiologi memfokuskan pada pertumbuhan hirarki, sruktur birokrasi
dan prosedur operasi standart sebagai alat utama bagi organisasi dalam rangka
menghadapi lingkungan yang tidak stabil.
Dewasa ini beberapa organisasi teleh merubah dan mendistribusikan
otoritasnya dari kantor pusat, mengurangi staff, dan menempatkan lebih banyak
kekuasaan pada para manajer divisi dan manajer perusahaan pada
tingkatlokal.Namun organisasi yang lain secara sadar mencari dan mengumpulkan
informasi dari unit-unit operasi dalam jumlah besar. Manajer membuat
keputusan berdasarkan interes yang dimiliki.
24. g.Teori Post-industrial : bentuk dan struktur yang bermuatan Pengetahuan.
Dalam masyarakat paska industri, yaitu ekonomi paska industri tahun 1960-an.
Sektor pelayanan mendominasi aktivitas perekonomian. Sektor pelayanan itu sendiri
sangat mengutamakan knowledge worker(ilmuan, ahli tehnik, dan bahkan manajer)
dan data worker seperti sekretaris, akuntan atau sales people. Dalam masyarakat
paska ekonomi industri global, industri manufaktur dipindahkan kenegara-negara
berupah rendah dan high skill, sementara pekerjaan berbasis pengetahuan
(knowledge based) tumbuh dengan cepat di negara-negara maju dengan upah yang
tinggi.
h.Teori Budaya : Teknologi Informasi dan Asumsi Dasar.
√ Teknologi informasi dapat mengancam atau mendukung budaya sebuah
organisasi. Berkembangnya teknologi komputer mikro mengancam manufaktur
komputer mainframe dan para pelanggannya. Sebaliknya, Teknologi informasi
dapat mendukung budaya dalam organisasi, sebagaimana yang terjadi dalam
industri asuransi yang menggunakan teknologi komputer untuk menekan cost.
Khususnya dalam memproses klaim.
i.Teori Politik : Teknologi Informasi sebagi sumber daya Politik
√ Organisasi dibagi ke dalam sub-sub kelompok fungsional sepertipemasaran,
akuntasi, dan produksi. Kelompok-kelompok inimempunyai nilai (value) yang
berbeda dan mereka bersaing untuk mendapatkan resources, membuat kompetisi
dan konflik. Teori politik menggambarkan sistem informasi sebagai outcome dari
persaingan politik antar sub-sub kelompok untuk mempengaruhi kebijakan,
prosedur, dan resources organisasi.
25. Faktor – Faktor yang perlu dipertimbangkan pada rencana-rencana sistem,
Yaitu :
1.Lingkungan dimana organisasi harus melakukan fungsi
2.Struktur organisasi, Hirarki, spesialisasi, standart prosedur operasi
3.Budaya dan politik organisasi
4.Tipe organisasi
5.Kemampuan mendukung dan memahami top manajemen
6.Level organisasi dimana sistem diadakan
7.Kelompok kepentingan utama yang dipengaruhi sistem
8.Jenis tugas dan keputusan dalam mana sistem informasi didesain
9.Sentimen dan sikap karyawan dalam organisasi yang akan menggunakan sistem
informasi
10.Riwayat organisasi: investasi dalam bidang teknologi informasi yang telah
dilakukan skill yang dimiliki, program-program penting, dan sumber daya
manusia.
SistemDasarKonsep
sistem,mendefinisikandalamakandigunyangpendekatankelompok2Terdapat
:yaitu
1. Lebih menekankan pada prosedur yang digunakan dalam sistem dan mendefinisikan
sistem sebagai jaringan prosedur, metode, dan cara kerja yang saling
berinteraksi dan dilakukan untuk pencapaian suatu tujuan tertentu.
26. 2. Lebih menekankan pada elemen atau komponen penyusun sistem, mendefinisikan
sebagai kumpulan elemen baik abstrak maupun fisik yang saling berinteraksi
untuk mencapai tujuan tertentu.
Kedua definisi di atas sama benarnya dan tidak saling bertentangan. Yang
berbeda hanyalah cara pendekatan yang dilakukan pada sistem. Karena pada
hakekatnya setiap komponen sistem, untuk dapat saling berinteraksi dan untuk
dapat mencapai tujuan tertentu harus melakukan sejumlah prosedur, metode, dan
cara kerja yang juga saling berinteraksi. Beberapa karakteristik sistem informasi
adalah sasaran, sumber daya, jaringan komunikasi, konversi data, masukan data,
keluaran informasi, dan pengguna-pengguna informasi.
Sasaran
Setiap sistem berupaya mencapai satu atau lebih sasaran : artinya, sasaran
merupakan kekuatan pemotivasi yang mengarahkan suatu system.
Masukan – Proses – Keluaran
Masukan terdiri dari semua arus berwujud (tangible) yang masuk ke dalam
sistem di samping juga dampak tak berwujud (intangible) terhadap sistem. Keluaran
terdiri dari semua arus keluar atau hasil. Dan proses terdiri dari metode yang
digunakan untuk mengubah masukan menjadi keluaran.
Sasaran sistem mempengaruhi dan sering mengendalikan konten masukan
menjadi keluaran.
27. Lingkungan
Setiap sistem (barangkali kecuali sistem jagad raya) secara fisik terbatas.
Alam yang terletak di luar suatu sistem dinamai lingkungan sistem. Suatu batas
sistem memisahkan sistem itu dengan lingkungannya. Walaupun batas-batas sistem
tertentu tidak kelihatan dan mungkin sukar ditetapkan secara pasti, setiap sistem
pasti dibatasi oleh batas-batas tertentu.
Saling Kebergantungan
Setiap sistem mempunyai saling kebergantungan. Selain memiliki subsistem-
subsistem yang erat berkaitan, suatu sistem pada dasarnya merupakan bagian
integral dari sistem lain yang lebih besar. Hubungan antara subsistem dengan
sistem dan dengan supersistem dinamai hirarki sistem.
Jaringan Kerja Sistem
Jaringan kerja sistem menggambarkan macam saling kebergantungan yang
lain. Jaringan kerja (network) terbentuk bilamana sebuah sistem digabungkan
dengan sistem lain yang tingkat hirarkinya sama. Sistem-sistem yang membentuk
jaringan kerja berinteraksi satu sama lain melalui penghubung (kopling/coupling)
atau batas bersama (shared boundaries) yang dinamakan antarmuka (interfaces).
Antarmuka ini memungkinkan sumber daya mengalir di antara sistem-sistem yang
berinteraksi.
Subsistem-subsistem yang saling bergantung dalam suatu sistem tunggal juga
membentuk jaringan kerja, karena mereka saling berhubungan. Sumber daya
mengalir di antara subsistem-subsistem, dengan keluaran dari satu subsistem
menjadi masukan bagi subsistem lain yang berantarmuka.
28. Konsep saling kebergantungan sistem ini berguna dalam studi sistem
informasi. Konsep ini mengingatkan analis bahwa sebuah sistem atau subsistem
tidak boleh dilihat secara terpisah dari sistem atau subsistem lain yang terkait
dengannya. Konsep ini juga mengatakan bahwa analis dapat berpindah ke tingkat
sistem yang lebih rendah hirarkinya guna menyempitkan cakupan analisis.
Kendala
Setiap sistem menghadapi kendala, batasan-batasan intern atau ekstern yang
menentukan konfigurasi atau kemampuan sistem. Batas / boundary sistem, misalnya,
merupakan kendala fisik yang menentukan ukuran dan bentuk sistem. Dalam
beberapa keadaan kendala dapat dihilangkan atau dikurangi. Cara yang biasa
digunakan untuk engurangi kendala yang mempengaruhi operasi dikenal dengan
dekopling (decoupling).
Pengendalian Sebagai Konsep Inti Sistem
Pengendalian dapat dianggap sebagai konsepsi inti sistem, karena faktor
inilah yang menjiwai ide pokok dari pengembangan sebuah sistem dan sekaligus juga
merupakan manifestasi nyata dari tiap sistem. Sistem-sistem dibentuk secara
langsung atau tidak, untuk melakukan pengendalian, misal :
· Pemerintah dibentuk untuk menentukan apa yang boleh dilakukan dalam masing-
masing yuridiksinya.
· Sistem kardiovaskuler bertanggung jawab untuk mengontrol aliran darah dan
pendistribusian oksigen dalam tubuh.
Pengendalian bisa berarti menciptakan atau memelihari nilai atau karakteristik
suatu variabel agar selalu berada dalam batas yang telah ditentukan. Melakukan
pengendalian berarti menyebabkan segala sesuatu berjalan sesuai keinginan atau
29. rencana sehingga suatu tujuan akhir bisa tercapai. Setiap sistem harus mengatur
subsistem-subsistemnya agar dapat mencapai sasaran.
Pengendalian adalah proses regulasi (pengaturan) yang dilakukan sistem untuk
mengoreksi setiap penyimpangan dari rangkaian langkah menuju sasaran yang
diinginkan. Pengendalian anggaran, pengendalian mutu, pengendalian kredit, dan
pengendalian sediaan, merupakan proses-proses pengendalian yang biasa dilakukan
perusahaan.
Pengendalian yang efektif tergantung pada umpan balik. Melalui umpan balik,
keluaran sistem dukur terhadap standar untuk menentukan penyimpangan, yang
kemudian dikoreksi dengan mengubah masukan atau proses. Pengendalian yang
efektif dalam konteks suatu sistem juga ditegaskan dengan kaidah keragaman
keperalihan (law of requisite Variety). Menurut kaidah ini, sistem yang baik harus
memiliki satu atau lebih mekanisme atau variasi pengendalian untuk menanggulangi
setiap kemungkinan keadaan lepas kendali.
2.2
Informasi dibutuhkan oleh manajemen untuk menghindari proses enthropi.
Proses enthropi adalah proses berakhirnya keberadaan suatu sistem manajemen
yang didahului kondisi tanpa pola dan tidak menentu. Informasi adalah hasil
pengolahan data yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Data
sebagai bahan baku informasi adalah gambaran kejadian yang berwujud karakter,
angka, atau simbol tertentu yang memiliki arti.
30. Siklus Informasi
Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat berbicara
banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data yang diolah melalui suatu model
menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat
suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan tindakan lain
yang akan membuat sejumlah data kembali. Data yang ditangkap dianggap sebagai
input, diproses kembali melalui model dan seterusnya membentuk suatu siklus.
Menurut John Burch dan Gary Grudnitski, (“Information Systems Theory and
Practice”, John Wiley and Sons, New York 1986) siklus ini disebut dengan Siklus
Informasi (Information Cycle) atau Siklus Pengolahan Data ( Data Processing
Cycle).
Kualitas Informasi
Agar informasi dapat mempunyai manfaat dalam proses pengambilan
keputusan, informasi harus mempunyai kualitas dan nilai. Kriteria kualitas informasi
adalah :
§ Akurat : yang berarti informasi harus tidak bias atau menyesatkan dan bebas dari
kesalahan.
§ Tepat waktu : yang berarti informasi yang sampai kepada penerima tidak boleh
terlambat. Mahalnya nilai informasi saat ini adalah karena harus cepatnya informasi
tersebut didapatkan, sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan,
mengolah, dan mengirimkan.
§ Relevan : yang berarti informasi harus mempunyai manfaat bagi pihak yang
menerimanya.
31. Konsep Umpan Balik Informasi
Konsep umpan balik informasi menjelaskan perihal pencarian sasaran dan
saling mempengaruhi antar bagian sistem yang mengkoreksi dengan sendirinya. Pada
dasarnya konsep umpan balik ini berkaitan dengan cara informasi digunakan untuk
maksud pengendalian. Pengendalian sebagai konsepsi inti sistem sangat
membutuhkan umpan balik informasi. Informasi tentang mekanisme sistem atau
input sistem jika perlu, untuk menjaga agar sistem bekerja sesuai dengan rencana
pencapaian sistem.
Pendekatan Sistem Dalam Pertukaran Informasi
Pendekatan sistem adalah suatu gagasan yang bersumber pada paham
sinergistik yang menyatakan bahwa total keluaran suatu organisasi dapat
ditingkatkan jika bagian-bagian komponennya dapat diintegrasikan. Penerapan
konsep umpan balik informasi, yang juga merupakan pengertian dasar pendekatan
sistem, selaras dengan paham sinergistik.
Pada masa lalu, efektivitas organisasi bisnis berada di bawah titip optimum
kaarena terhambatnya komunikasi, yang dapat disebabkan oleh birokrasi atau
ketiadaan teknologi. Dewasa ini ketika kemajuan teknologi yang semakin pesat
menyebabkan umur hidup relatif bertambah pendek, organisasi bisnis mulai
membutuhkan suatu sistem yang bisa mengintegrasikan bagian atau sub sistem yang
ada, melalui pertukaran informasi agar tetap hidup.
Pendekatan sistem diperlukan untuk mengubah mekanisme pertukaran
informasi antara setiap bagian sistem yang terhubungkan melalui jalur kewenangan
klasik, agar menjadi hubungan informasi antar setiap bagian sistem secara
terintegrasi.
2.
33. Dalam organisasi bisnis, harus ada hubungan timbal balik dan keterkaitan
yang erat antara setiap fungsi manajemen dengan setiap teknik manejemen agar
kondisi sinergi bisa tercapai. Fungsi manajemen menjelaskan apa yang dilakukan dan
bagaimana mengendalikan sumber daya agar tujuan bisa dicapai dari dalam
melakukan hal ini bersandar pada pengetahuan teknik manajemen. Untuk
mewujudkan keterkaitan antara setiap fungsi manajemen dengan setiap teknik
manajemen, dibutuhkan sistem informasi manajemen yang akan melingkupi seluruh
fungsi dan teknik manajemen. Sistem Informasi Manajemen ini bertugas
mengumpulkan, menyimpan dan mengolah data untuk akhirnya menyajikan informasi
kepada semua tingkatan manajemen berkaitan dengan fungsi manajemen dalam
pengelolaan sumber daya.
Sistem informasi manajemen bertujuan menunjang proses pengambilan
keputusan dalam melaksanakan fungsi manajemen pada berbagai tingkatan
manajemen, dengan mewujudkan hubungan timbal balik dan keterkaitan informasi
antar bagian organisasi sehingga sinergi organisasi dapat tercapai.
Gregory M. Scott, (“Prcinciples of Management Information Systems”, McGraw-
Hill, New York, 1986) mengemukakan pengertian Sistem Informasi Manajemen
adalah sebagai berikut :
Sistem Informasi Manajemen adalah kumpulan dari interaksi-interaksi
sistem-sistem informasi yang menyediakan infromasi baik untuk kebutuhan
manajerial maupun kebutuhan operasi.
Sedangkan Barry E. Cushing, (“Accounting Information Systems and
Bussiness Organizations”, Addison Wesley Publishing Company, Philippines, 1974)
mengemukakan pengertian Sistem Informasi Manajemen adalah sebagai berikut :
Sistem Informasi Manajemen adalah kumpulan dari manusia dan sumber-sumber
daya modal di dalam suatu organisasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan
34. mengolah data untuk menghasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan
manajemen dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian.
Menurut Frederick H. Wu, (“Accounting Information Systems Theory and
Practice”, (International Student Edition: Tokyo: McGraw-Hill Japan, 1984),
pengertian Sistem Informasi Manajemen adalah :
Kumpulan dari sistem-sistem yang menyediakan informasi untuk mendukung
manajemen.
Menurut Gordon B. Davis, (“Management Information Systems: Conceptual
Foundations, Structures and Development”, International Student Edition,
McGraw-Hill, Kogakusha, 1974) Sistem Informasi Manajemen adalah :
Sistem manusia/mesin yang menyediakan informasi untuk mendukung operasi,
manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dari suatu organisasi.
Menurut Raymond McLeod, Jr., (“Sistem Informasi Manajemen: Studi Sistem
Informasi Berbasis Komputer”, PT. Prenhallindo, Jakarta, —- ) hal. 30 menyatakan
pengertian Sistem Informasi Manajemen sebagai berikut :
Sistem Informasi Manajemen adalah suatu sistem berbasis komputer yang
menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan sistem serupa
Model Sistem Informasi Manajemen menurut Raymond McLeod, Jr.
Pengembangan sistem informasi manajemen dilakukan melalui beberapa tahap,
dimana masing-masing langkah menghasilkan suatu yang lebih rinci dari tahap
sebelumnya. Tahap awal dari pengembangan sistem umumnya dimulai dengan
mendeskripsikan kebutuhan pengguna dari sisi pendekatan sistem rencana stratejik
yang bersifat makro, diikuti dengan penjabaran rencana stratejik dan kebutuhan
organisasi jangka menengah dan jangka panjang.
35. Masukan (input) utama yang dibutuhkan dalam tahap ini mencakup:
• Kebutuhan stratejik organisasi
• Aspek legal pendukung organisasi
• Masukan kebutuhan dari pengguna
Secara garis besar ada enam tahap yang biasa dijadikan sebagai batu pijakan atau
model dalam melaksanakan aktivitas pengembangan sistem informasi, yaitu:
perencanaan, analisis, desain, konstruksi, implementasi, dan pascaimplementasi.
1. Tahap Perencanaan
Tahap ini merupakan suatu rangkaian kegiatan sejak ide pertama yang
melatarbelakangi pelaksanaan pengembangan sistem tersebut dilontarkan. Dalam
tahap perencanaan pengembangan sistem harus mendapatkan perhatian yang sama
besarnya dengan merencanakan proyek-proyek besar lainnya, seperti perencanaan
pengadaan perangkat jaringan teknologi informasi (TI), rencana membangun gedung
kantor 15 tingkat. Keuntungan-keuntungan yang diperoleh jika proyek pengembangan
sistem informasi direncanakan secara matang, mencakup:
Ø Ruang lingkup proyek dapat ditentukan secara jelas dan tegas. Unit organisasi,
kegiatan ataun sistem yang mana yang akan dilibatkan dalam pengembangan ini dan
unit mana yang tidak dilibatkan? Informasi ini memberikan perkiraan awal besarnya
sumber daya yang diperlukan.
36. Ø Dapat mengidentifikasi wilayah/area permasalahan potensial. Perencanaan akan
menunjukkan hal-hal yang mungkin bisa terjadi suatu kesalahan, sehingga hal-hal
demikian dapat dicegah sejak awal.
Ø Dapat mengatur urutan kegiatan. Banyak sekali tugas-tugas terpisah dan harus
berjalan secara bersamaan/paralel yang diperlukan untuk pengembangan sistem.
Tugas-tugas ini diatur dalam urutan logis berdasarkan prioritas informasi dan
kebutuhan untuk efisiensi.
Ø Tersedianya sarana pengendalian. Tingkat pengukuran kinerja harus dipertegas
sejak awal.
2. Tahap Analisis
Ada dua aspek yang menjadi fokus tahap ini, yaitu aspek bisnis atau manajemen dan
aspek teknologi. Analisis aspek bisnis mempelajari karakteristik organisasi yang
bersangkutan. Tujuan dilakukannya langkah ini adalah untuk mengetahui posisi atau
peranan teknologi informasi yang paling sesuai dan relevan di organisasi dan
mempelajari fungsi-fungsi manajemen dan aspek-aspek bisnis terkait yang akan
berpengaruh atau memiliki dampak tertentu terhadap proses desain, konstruksi,
dan implementasi.
37. Selama tahap analisis, sistem analis terus bekerjasama dengan manajer, dan
komite pengarah SIM terlibat dalam titik-titik yang penting mencakup kegiatan
sebagai berikut:
a. Menetapkan rencana penelitian sistem
b. Mengorganisasikan tim proyek
c. Mendefinisikan kebutuhan informasi
d. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem
e. Menyiapkan usulan rancangan sistem
f. Menyetujui atau menolak rancangan proyek pengembangan sistem
Keluaran dari proses analisis di kedua aspek ini adalah masalah-masalah penting
yang harus segera ditangani, analisis penyebab dan dampak permasalahan bagi
organisasi, beberapa kemungkinan skenario pemecahan masalah dengan kemungkinan
dan dampak risiko serta potensinya, dan pilihan alternatif solusi yang
direkomendasikan.
3. Tahap Perancangan (Desain)
Pada tahap ini, tim teknologi informasi bekerja sama dengan tim bisnis atau
manajemen melakukan perancangan komponen-komponen sistem terkait. Tim
teknologi informasi akan melakukan perancangan teknis dari teknologi informasi
yang akan dibangun, seperti sistem basis data, jaringan komputer, teknik koversi
data, metode migrasi sistem, dan sebagainya.
Sementara itu, secara paralel dan bersama-sama tim bisnis atau manajemen,
dan tim teknologi informasi akan melakukan perancangan terhadap komponen-
komponen organisasi yang terkait, seperti: standard operating procedures (SOP),
38. struktur organisasi, kebijakan-kebijakan, teknik pelatihan, pendekatan SDM, dan
sebagainya. Langkah-langkah tahap rancangan sistem mencakup:
a. Menyiapkan detail rancangan sistem
b. Mengidentifikasi berbagai alternatif konfigurasi/rancang banun sistem
c. Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem
d. Memilih konfigurasi terbaik
e. Menyiapkan usulan penerapan/aplikasi
f. Menyetujui atau menolak aplikasi sistem
4. Tahap Pembangunan Fisik/Konstruksi
Berdasarkan desain yang telah dibuat, konstruksi atau pengembangan sistem
yang sesungguhnya (secara fisik) dibangun. Tim teknis merupakan tulang punggung
pelaksanaan tahap ini, mengingat semua hal yang bersifat konseptual harus
diwujudkan dalam suatu konstruksi teknologi informasi dalam skala yang lebih
detail.
Dari semua tahapan yang ada, tahap konstruksi inilah yang biasanya paling
banyak melihatkan sumber daya terbesar, terutama dalam hal penggunaan SDM,
biaya, dan waktu. Pengendalian terhadap manajemen proyek pada tahap konstruksi
harus diperketat agar penggunaan sumber daya dapat efektif dan efisien.
Bagaimanapun, hal ini akan berdampak terhadap keberhasilan proyek sistem
informasi yang diselesaikan secara tepat waktu. Akhir dari tahap konstruksi
biasanya berupa uji coba atas sistem informasi yang baru dikembangkan.
39. 5. Tahap Implementasi
Tahap implementasi merupakan tahap yang paling kritis karena untuk
pertarna kalinya sistem informasi akan dipergunakan di dalam organisasi. Ada
berbagai pendekatan untuk implementasi sistem yang baru didesain. Pekerjaan
utama dalam implementasi sistem biasanya mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. Merencanakan waktu yang tepat untuk implementasi
b. Mengumumkan rencana implementasi
c. Mendapatkan sumberdaya perangkat keras dan lunak
d. Menyiapkan database
e. Menyiapkan fasilitas fisik
f. Memberikan pelatihan dan workshop
g. Menyiapkan saat yang tepat untuk cutover (peralihan sistem)
h. Penggunaan sistem baru
Pemberian pelatihan (training) harus diberikan kepada semua pihak yang
terlibat sebelum tahap implementasi dimulai. Selain untuk mengurangi risiko
kegagalan, pemberian pelatihan juga berguna untuk menanamkan rasa memiliki
terhadap sistem baru yang akan diterapkan. Dengan cara ini, seluruh jajaran
pengguna akan dengan mudah menerima sistem tersebut dan memeliharanya dengan
baik di masa-masa mendatang.
40. 6. Tahap Pasca Implementasi
Pengembangan sistem informasi biasanya diakhiri setelah tahap implementasi
dilakukan. Namun, ada satu tahapan lagi yang harus dijaga dan diperhatikan oleh
manajemen, yaitu tahap pasca implementasi. Kegiatan yang dilakukan di tahap pasca
implementasi adalah bagaimana pemeliharaan sistem akan dikelola.
Seperti halnya sumber daya yang lain, sistem informasi akan mengalami
perkembangan di kemudian hari. Hal-hal seperti modifikasi sistem, berpedoman ke
sistem lain, perubahan hak akses sistem, penanganan terhadap fasilitas pada sistem
yang rusak, merupakan contoh dari kasus-kasus yang biasanya timbul dalam
pemeliharaan sistem. Disinilah diperlukan dokumentasi yang memadai dan
pemindahan pengetahuan dari pihak penyusun sistem ke pengguna untuk menjamin
terkelolanya dengan baik proses-proses pemeliharaan sistem.
Dari perspektif manajemen, tahap pasca-implementasi adalah berupa suatu
aktivitas di mana harus ada personil atau divisi yang dapat melakukan perubahan
atau modifikasi terhadap sistem informasi sejalan dengan perubahan kebutuhan
bisnis yang dinamis.
Alat-alat perancangan menolong profesional sistem untuk membentuk struktur
sistem yang akan memenuhi kebutuhan pemakai selama aktivitas analisis. Alat-alat
perancangan sistem yang digunakan adalah :
a) Spesifikasi proses untuk menjelaskan bagaimana data ditransformasikan
menjadi informasi, seperti Pseudocode, Structure english, dan Tabelkeputusan.
b) Hierachy Plus Input, Process, Output (HIPO) untuk merepresentasikan hirarki
modul-modul program tidak termasuk dokumentasi interface antar modul.
c) Structure chart untuk merepresentasikan hirarki modul-modul program
termasuk dokumentasi interface antar modul.
41. d) Diagram Warnier-Orr (W/O) untuk merepresentasikan struktur program dari
gambaran umum sampai detail.
e) Diagram Jackson untuk merepresentasikan struktur program.
6. Pengembangan Perangkat Lunak dan Implementasi sistem
Pada fase ini:
a) Sistem siap untuk dibuat dan diinstalasi.
b) Sejumlah tugas harus dikoordinasi dan dilaksanakan untuk implementasi sistem
baru.
c) Laporan implementasi yang dibuat pada fase ini ada dua bagian, yaitu
• rencana implementasi dalam bentuk Gantt Chart atau Program and Evaluation
Review Technique (PERT) Chart dan
• Penjadwalan proyek dan teknik manajemen. Bagian ini adalah laporan yang
menerangkan tugas penting untuk melaksanakan implementasi sistem, seperti :
– Pengembangan perangkat lunak
– Persiapan lokasi peletakkan sistem
– Instalasi peralatan yang digunakan
– Pengujian Sistem
– Pelatihan untuk para pemakai sistem
– Persiapan dokumentasi
42. RESIKO DALAM PENERAPAN SISTEM INFORMASI DI PERUSAHAAN
Kegunaan sistem informasi dalam mendukung proses bisnis organisasi semakin
nyata dan meluas. Sistem informasi membuat proses bisnis suatu organisasi menjadi
lebih efisien dan efektif dalam mencapai tujuan. Sistem informasi bahkan menjadi
key-enabler (kunci pemungkin) proses bisnis organisasi dalam memberikan manfaat
bagi stakeholders. Maka dari itu, semakin banyak organisasi, baik yang berorientasi
profit maupun yang tidak, mengandalkan sistem informasi untuk berbagai tujuan. Di
lain pihak, seiring makin meluasnya implementasi sistem informasi maka kesadaran
akan perlunya dilakukan review atas pengembangan suatu sistem informasi semakin
meningkat. Kesadaran ini muncul karena munculnya berbagai kasus yang terkait
dengan gagalnya sistem informasi, sehingga memberikan akibat yang sangat
mempengaruhi kinerja organisasi.
Terdapat beberapa resiko yang mungkin ditimbulkan sebagai akibat dari gagalnya
pengembangan suatu sistem informasi, antara lain:
1. Sistem informasi yang dikembangkan tidak sesuai dengan kebutuhan
organisasi.
2. Melonjaknya biaya pengembangan sistem informasi karena adanya “scope
creep” (atau pengembangan berlebihan) yang tanpa terkendali.
3. Sistem informasi yang dikembangkan tidak dapat meningkatkan kinerja
organisas
43. Mengingat adanya beberapa resiko tersebut diatas yang dapat memberikan
dampak terhadap kelangsungan organisasi maka setiap organisasi harus melakukan
review dan evaluasi terdapat pengembangan sistem informasi yang dilakukan. Review
dan evaluasi ini dilakukan oleh internal organisasi ataupun pihak eksternal organisasi
yang berkompeten dan diminta oleh organisai. Kegiatan review dan evaluasi ini
biasanya dilakukan oleh Auditor Sistem Informasi. Selain wawasan, pengetahuan
dan ketrampilan diatas seorang spesialis audit sistem informasi juga dituntut
memenuhi syarat akreditasi pribadi terkait suatu sistem sertifikasi kualitas yang
diakui secara internasional. Salah satu sertifikasi profesional sebagai standar
pencapaian prestasi dalam bidang audit, kontrol, dan keamanan sistem informasi
yang telah diterima secara internasional adalah CISA® (Certified Information
Systems Auditor) yang dikeluarkan oleh ISACA (Information Systems Audit and
Control Association). Audit sistem informasi dilakukan untuk menjamin agar sistem
informasi dapat melindungi aset milik organisasi dan terutama membantu pencapaian
tujuan organisasi secara efektif.
Contohnya :
Teknologi informasi memiliki peranan penting bagi setiap organisasi baik lembaga
pemerintah maupun perusahaan yang memanfaatkan teknologi informasi pada
kegiatan bisnisnya, serta merupakan salah satu faktor dalam mencapai tujuan
organisasi. Peran TI akan optimal jika pengelolaan TI maksimal. Pengelolaan TI yang
maksimal akan dilaksanakan dengan baik dengan menilai keselarasan antara
penerapan TI dengan kebutuhan organisasi sendiri.
44. Semua kegiatan yang dilakukan pasti memiliki risiko, begitu juga dengan
pengelolaan TI. Pengelolaan TI yang baik pasti mengidentifikasikan segala bentuk
risiko dari penerapan TI dan penanganan dari risiko-risiko yang akan dihadapi.
Untuk itu organisasi memerlukan adanya suatu penerapan berupa Tata Kelola TI (IT
Governance) (Herawan, 2012).
Pemanfaatan dan pengelolaan Teknologi Informasi (TI) sekarang ini sudah
menjadi perhatian di semua bidang dikarenakan nilai aset yang tinggi yang
mempengaruhi secara langsung kegiatan dan proses bisnis. Kinerja TI terhadap
otomasi pada sebuah organisasi perlu selalu diawasi dan dievaluasi secara berkala
agar seluruh mekanisme manajemen TI berjalan sesuai dengan perencanaan, tujuan,
serta proses bisnis organisasi. Selain itu, kegiatan pengawasan dan evaluasi
tersebut juga diperlukan dalam upaya pengembangan yang berkelanjutan agar TI
bisa berkontribusi dengan maksimal di lingkungan kerja organisasi. COBIT (Control
Objectives for Information and Related Technology) adalah standar internasional
untuk tata kelola TIyang dikembangkan oleh ISACA (Information System and
Control Association) dan ITGI (IT Governance Institute) yang bisa dijadikan model
pengelolaan TI mulai dari tahap perencanaan hingga evaluasi.(Wibowo, 2008).
Jakarta, 20 Oktober 2018
Mayang Sari
45. DAFTAR PUSTAKA
Putra. Yananto Mihadi. (2018). Sistem Manajemen Basis Data. Modul Kuliah
Implementasi Sistem Informasi. FEB – Universitas Mercubuana: Jakarta.
Bertalya, dkk. (2007). Sistem Basis Data. Depok : Universitas Gunadarma.
Sutanta, E., 1996. Sistim Database, Konsep dan Peranannya dalam Sistim Informasi
Managemen. Andi Offset. Yogyakarta.
Meidyanto, Riky (2009, Juni 19). Audit Sistem Informasi dengan Menggunakan
COBIT (Control Objectives For Information And Related Technology). Retrieved
November 27, 2012, from http://krikkrikx.blog.binusian.org:
Susanto, Erdi (2012, November). Kerangka Kerja COBIT (Control Objectives For
Information And Related Technology). Retrieved November 28, 2012, from
http://erdi-susanto.blogspot.com: http://erdi-
susanto.blogspot.com/2012/11/kerangka-kerja-cobit-control-objectives.html
Wibowo, M. P. (2008, Agustus 9). Analisis Tingkat Kematangan (Maturity Level)
Pengawasan dan Evaluasi Kinerja Teknologi Informasi Otomasi Perpustakaan dengan
COBIT (Control Objective For Information And Related Technology): Studi Kasus
Di Perpustakaan Universitas Indonesia. Retrieved November 27, 2012, from
http://sangprabu.multiply.com: http://sangprabu.multiply.com/journal/item/27
Wikipedia. COBIT. Retrieved November 27, 2012, from
http://www.wikipedia.org: http://en.wikipedia.org/wiki/COBIT
https://bayu96ekonomos.wordpress.com/modul-materikuliah/sistem-informasi-
manajemen/