3. VISI MURID DI MASA DEPAN
1.1 1.2 1.3
Filosofi Ki
Hajar
Dewantara
Nilai Dan
Peran Guru
Penggerak
Visi Guru
Penggerak
4. Keterkaitan Visi Guru
Penggerak dengan Nilai dan
Peran Guru Penggerak
TUJUAN PENDIDIKAN
"Menuntun segala kodrat yang ada pada
anak-anak, agar mereka dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-
tingginya baik sebagai manusia maupun
masyarakat."
VISI GURU PENGGERAK
Dalam menyusun Visi pengajaran, Guru
Penggerak harus berfokus pada murid agar
murid dapat berkembang sesuai kodrat alam
dan kodrat zamannya
5. Menjadi Pemimpin
pembelajaran
Mewujudkan
Kepemimpinan
Mendorong Kolaborasi
Menjadi coach bagi
guru lain
Menggerakkan
komunitas praktisi
Nilai Guru Penggerak
Nilai Guru Penggerak
Berpihak pada
murid
Mandiri
Reflektif
Kolaboratif
Inovatif
Peran Guru Penggerak
Peran Guru Penggerak
Visi Guru Penggerak
Visi Guru Penggerak
Terwujudnya siswa
yang berakhlakul
Karimah, Berkarakter
Cerdas, dan Nasionalis
dalam era
Globaliasi
6. Kesimpulan
Keterkaitan
Materi
12
SEMINAR PROPOSAL
"Apabila Guru Penggerak sudah memiliki Nilai
dan menerapkan Peran Guru Penggerak, maka
akan mampu mewujudkan Visinya yang
disusun berdasarkan Filosofi Pemikiran KHD.
Visi tersebut akan tercapai bila terukur,
konkret, sistematis dan terencana. Oleh karena
itu perlu suatu rancangan yang disebut
INQUIRY APRESIATIF dengan tahapan yang
bernama BAGJA"
7. Kesimpulan Keterkaitan Materi
04
Nilai : Berpihak pada
murid.
Peran :Mewujudkan
Nilai dan Peran Guru
Penggerak
Kepemimpinan Murid.
Nilai : Berpihak pada
murid.
Peran :Mewujudkan
Nilai dan Peran Guru
Penggerak
Kepemimpinan Murid.
Filosofis Pendidikan
KHD
Tujuan pendidikan yaitu,
menuntun segala kodrat
yang ada pada anak-anak,
agar selamat dan bahagia.
Paradigma Inquiry
Apresiatif Tahapan
BAGJA untuk
mewujudkan
kepemimpinan murid.
8. -RUMUSAN VISI-
VISI GURU PENGGERAK
"Terwujudnya Siswa Yang
Berakhlakul Karimah, Berkarakter,
Cerdas, dan Nasionalis Dalam Era
Globalisasi"
9. Berfokus pada Visi aspek "Berkarakter" dan Profil
Pelajar Pancasila dimensi "Mandiri"
Prakarsa
Perubahan Diri
"BERUPAYA UNTUK MEWUJUDKAN KEPEMIMPINAN MURID
MELALUI PENINGKATAN RASA PERCAYA DIRI ( SUB ELEMEN
DIMENSI MANDIRI PROFIL PELAJAR PANCASILA)”
11. TAHAPAN BAGJA
(B-UAT PERTANYAAN
UTAMA)
Melakukan observasi dengan
kuisioner yang berisi pertanyaan
penelusuran mengenai rasa percaya
diri.
Berdiskusi dengan kepala sekolah &
rekan guru.
Mencari referensi mengenai cara
peningkatan rasa percaya diri
12. TAHAPAN BAGJA
(A-MBIL PELAJARAN)
Melakukan kolaborasi dengan orang yang pernah berhasil
menerapkan suatu metode dalam meningkatkan rasa percaya
diri anak.
Mencari tahu dan mencatat bagaimana cara mengelola kelas
dalam suatu kegiatan untuk meningkatkan rasa percaya diri
siswa. Mengidentifikasi keterampilan-keterampilan yang
dibutuhkan seorang guru dalam meningkatkan rasa percaya diri
siswa.
Menggali pengalaman keberhasilan dari anak-anak yang
memiliki rasa percaya diri.
Menceritakan kepada siswa tentang perubahan baik yang terjadi
pada siswa yang sudah memiliki rasa percaya diri.
13. TAHAPAN BAGJA
(G-ALI MIMPI)
Membuat model atau skema belajar dan menyusun program
pembiasaan sekolah yang mampu meningkatkan rasa percaya
diri.
Menjadikan kelas dan lingkungan sekolah adalah miliki
bersama.
Meyakinkan dan memotivasi siswa bahwa percaya diri itu seru.
Membuat daftar kegiatan baru untuk memanfaat
mengoptimalkan potensi percaya diri dalam pembelajaran.
Melibatkan siswa sebagai aktor yang berperan dalam setiap
program kegiatan sekolah.
Mempraktekkan kegiatan-kegiatan tersebut secara
berkelanjutan.
14. TAHAPAN BAGJA
(J-ABARKAN RENCANA)
Bertanya motivasi kepada siswa yang percaya diri.
Bertanya kepada siswa tentang ketakutan siswa mengapa tidak memiliki
rasa percaya diri.
Membuat suasana belajar dan lingkungan sekolah yang menyenangkan.
Menyusun strategi pembelajaran dan kegiatan pembiasaan sekolah
yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk tampil percaya diri.
Membuat catatan khusus target yang akan dicapai.
Berkolaborasi dengan kepala sekolah dan rekan guru.
Selalu memberikan penghargaan kepada siswa setiap mereka berani
tampil percaya diri mulai dari hal kecil seperti acuan jempol dan
sebagainya.
15. TAHAPAN BAGJA
(A-TUR EKSEKUSI)
Berkoordinasi dengan kepala sekolah dan rekan guru untuk menyusun
strategi peningkatan sikap percaya diri siswa.
Melaksanakan strategi pembelajaran dan program pembiasaan yang
telah tersusun secara konsisten dan berkelanjutan.
Menyiapkan wadah atau temapt mengekspresikan diri secara bebas di
sekolah seperti petugas upacara bergilir, kegiatan sekolah dan siswa
sebagai panitianya, forum diskusi, lomba-lomba dan lain-lain.
Meminta siswa untuk saling mendukung agar sama-sama
meningkatkan kepercayaan dirinya.
Bekerjasama dengan semua guru untuk melakukan hal yang sama.
Membiasakan budaya saling menghargai dan menghormati terkait
proses peningkatan sikap percaya diri.