SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
DISEMINASI MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF
Menyebarkan Pemahaman dan
Pengalaman Penerapan Budaya
Positif
DWI JAYATRI, M.Pd
SDN 3 SEBALOR
CGP ANGKATAN 7 TULUNGAGUNG JAWATIMUR
Selamat datang para GURU HEBAT!
Mari belajar bersama, saling mendukung,
berkolaborasi!
Demi terwujudnya budaya positif di sekolah
kita tercinta ini.
SALAM & BAHAGIA
Fasilitator
Sulistiyani, S.Pd. MM
Pengajar Praktek
Yeni Farida, M.Pd
CGP Angkatan 7
Dwi Jayatri, M.Pd
RANCANGAN
TINDAKAN AKSI
NYATA
MODUL 1.4 BUDAYA
POSITIF
Tujuan Pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara adalah menuntun
segala kodrat yang ada pada anak agar mereka dapat mencapai
kebahagiaan setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai
anggota masyarakat. Dalam hal menuntun tersebut guru berpijak pada
nilai dan peran guru sebagai pemimpin pembelajaran di kelas,
menghantarkan peserta didik pada nilai-nilai profil pelajar pancasila
melalui pembiasaan, hal ini dapat dilakukan melalui budaya positif di
kelas dengan membimbing peserta didik menemukan serta menerapkan
keyakinan kelas yang telah mereka sepakati sebagai wujud perubahan
ke hal yang lebih baik untuk menjadi orang yang mereka inginkan dan
menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai yang mereka percaya. Ketika
murid-murid kita memiliki motivasi tersebut, mereka telah memiliki
motivasi intrinsik yang berdampak jangka panjang, motivasi yang tidak
akan terpengaruh pada adanya hukuman atau hadiah. Mereka akan
tetap berperilaku baik dan berlandaskan nilai-nilai kebajikan karena
mereka ingin menjadi orang yang menjunjung tinggi nilai-nilai yang
mereka hargai, atau mencapai suatu tujuan mulia.
LATAR BELAKANG
• Mewujudkan Merdeka belajar pada peserta
didik dengan memberikan kebebasan untuk
mengemukakan pendapat mengenai keyakinan-
keyakinan kelas.
• Mewujudkan disiplin positif peserta didik yang
kemudian menjadi budaya positif dimana
peserta didik menjalankan keyakinan kelas
yang disepakati bersama dengan kesadaran diri
dan tanpa tekanan.
• Membentuk karakter positif pada peserta didik
melalui kebiasaan-kebiasaan positif, perilaku
positif, dan keteladanan dari semua warga
sekolah (Guru dan murid)
• Menumbuhkan motivasi instrinsik peserta didik
terhadap penanaman nilai-nilai kebajikan
TUJUAN AKSI NYATA
TOLOK UKUR
• Tercipta merdeka belajar pada peserta didik
(dengan bebas mengemukakan pendapat
untuk keyakinan-keyakinan yang ingin
mereka sepakati)
• Peserta didik menjalankan kesepakatan
kelas tanpa tekanan
• Terjalin komunikasi aktif antara Guru dan
Peserta didik
• Peserta didik menjalankan keyakinan kelas
secara luas (di sekolah dan di rumah)
• Meminta dukungan dari kepala sekolah untuk membuat aksi nyata tentang budaya
positif di sekolah.
• Mensosialisasikan kepada warga sekolah dan membimbing murid untuk membuat
kesepakatan kelas.
• Mendesain kesepakatan kelas untuk pembuatan poster
• Penandatangan dan penempelan kesepakatan kelas
• Membimbing guru untuk membuat kesepakatan kelas yang sudah pernah
dipraktikkan di kelas.
• Menanam dan menumbuhkan kebiasan dalam aksi nyata menjadi pembiasaan
budaya positif di lingkungan kelas dan sekolah.
Linimasa Tindakan yang akan Dilakukan
Dukungan yang dibutuhkan
KEPALA SEKOLAH
TEMAN SEJAWAT
PESERTA DIDIK
SARANA PRASARANA
Berikut ini merupakan kegiatan diseminasi mengenai
pemahaman dan pengalaman budaya positif di
Lingkungan SD Negeri 3 Sebalor
1) Perubahan paradigma belajar
2) Disiplin positif
3) Kebutuhan dasar manusia
4) Motivasi perilaku manusia
5) Posisi control restitusi
6) Keyakinan kelas
7) Segitiga restitusi
Pembelajaran dengan paradigma
baru dirancang berdasarkan prinsip
pembelajaran yang terdiferensiasi,
sehingga setiap siswa belajar sesuai
dengan kebutuhan dari tahap
perkembangannya untuk
mewujudkan profil pelajar pancasila.
Pembelajaran dengan Paradigma Baru
DISIPLIN POSITIF
Dalam budaya kita, makna kata ‘disiplin’
dimaknai menjadi sesuatu yang dilakukan
seseorang pada orang lain untuk
mendapatkan kepatuhan. Kita cenderung
menghubungkan kata ‘disiplin’ dengan
ketidaknyamanan.
Sebagai pendidik, tujuan kita adalah
menciptakan anak-anak yang memiliki
disiplin diri sehingga mereka bisa
berperilaku dengan mengacu pada nilai-
nilai kebajikan universal dan memiliki
motivasi intrinsik, bukan ekstrinsik..
Disiplin positif merupakan salah satu cara
penerapan disiplin yang bertujuan untuk
menumbuhkan kesadaran serta
memberdayakan anak untuk melakukan
sesuatu tanpa imbalan, ancaman, ataupun
hukuman
Bertahan
Hidup
Kasih Sayang
Dan Rasa Diterima
Penguasaan Kebebasan
Kesenangan
Kebutuhan
Dasar Manusia
Motivasi merupakan dorongan yang berasal dari diri manusia yang secara sadar
atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.
Untuk menghindari
ketidaknyamanan atau
hukuman
Murid melakukan disiplin
diri karena takut
mendapatkan hukuman. Ini
merupakan motivasi
ekstrinsik.
Untuk mendapatkan imbalan
atau penghargaan dari orang
lain.
Murid melakukan disiplin
diri karena ingin
mendapatkan imbalan dan
penghargaan dari orang lain.
Ini merupakan motivasi
ekstrinsik.
Untuk menjadi orang yang
mereka inginkan dan menghargai
diri sendiri dengan nilai-nilai
yang mereka percaya.
Murid melakukan disiplin
diri karena kesadaran akan
nilai kebajikan yang ada
pada dirinya. Ini merupakan
motivasi intrinsik.
MOTIVASI PERILAKU MANUSIA
Hukuman
1. Menyakitkan
2. Tidak nyaman
3. Memaksa
4. Merasa takut
5. Anak menyembunyikan
kesalahan
6. Murid menjadi rendah diri
Penghargaan
1. Tidak efektif
2. Menimbulkan rasa iri atau
kecemburuan
3. Mematikan kreatifitas
4. Menghukum dengan
system ranking
5. Merampas hak
menghargai dirinya
Konsep Disiplin dengan
Identitas Gagal
Konsekuensi
1. Penguatan jangka pendek
2. Perlu monitoring berkelanjutan
3. Stimulus - respon
4. Murid menghormati peraturan
5. Kehilangan waktu untuk
merenungi kesalahan
Restitusi
1. Murid bertanggungjawab atas
perilakunya
2. Fokus pada pemecahan masalah
jangka panjang
3. Murid menghormati dirinya dan
orang lain
4. Teori control (dirinya yang
memegang control)
5. Murid bersemangat
memperbaiki kesalahan
Konsep Disiplin dengan
Identitas Sukses
Salah satu cara penanaman disiplin positif pada murid
Pengertian Restitusi
Restitusi adalah
proses menciptakan
kondisi bagi murid
untuk memperbaiki
kesalahan mereka,
sehingga mereka bisa
kembali pada
kelompok mereka,
dengan karakter yang
lebih kuat.
(Gossen; 2004)
Ciri-ciri Restitusi
1. Bukan untuk menebus kesalahan,
namun untuk belajar dari kesalahan.
2. Memperbaiki hubungan.
3. Tawaran, bukan paksaan.
4. Restitusi menuntun untuk melihat ke
dalam diri.
5. Restitusi mencari kebutuhan dasar yang
mendasari tindakan.
6. Restitusi fokus pada karakter bukan
tindakan.
7. Restitusi fokus pada solusi.
Konsep Disiplin Pendekatan
Restitusi
Contoh kasus: Siswa sering tidak memakai seragam lengkap
Hukuman
• Guru menghukum
siswa tersebut untuk
hormat bendera
selama 10 menit.
• Guru memarahi siswa
tersebut, sehingga
siswa menjadi takut.
Konsekuensi
• Guru memberi
konsekuensi untuk
mengambil pulang
pada waktu istirahat.
• Guru bersikap tegas
dan siswa
menghormati
peraturan.
Restitusi
• Guru menanyakan
keyakinan kelas dan
menanyakan
masalahnya,
selanjutnya mencari
solusi atas
masalahnya.
• Guru terbuka,
sehingga siswa
menghargai dirinya
dan orang lain.
Perbedaan
5 Posisi Kontrol Restitusi
PENGHUKUM
PEMBUAT MERASA BERSALAH
TEMAN PEMANTAU
MANAJER
Contoh kasus: Siswa tidak memakai seragam lengkap pada waktu upacara bendera
PENGHUKUM
“ Patuhi
peraturan
sekolah dan
Guru
memanggil
siswa untuk
maju ke depan.”
PEMBUAT
RASA
BERSALAH
“ Sudah berapa
kali Ibu
memberitahu
kamu, Ibu
sangat kecewa
dengan kamu.”
TEMAN
“ Ayolah anak-
anak!
Yang tertib,
buatlah Ibu
bangga kepada
kalian.”
PEMANTAU
“ Kamu sudah
melanggar,
apa peraturan
dan
konsekuensiny
a? “
MANAJER
“Apakah kamu
tahu
kesalahanmu?
Bagaimana
kamu
memperbaikin
ya?
Contoh 5 posisi kontrol
Manakah posisi control
yang sudah pernah
Bapak/Ibu lakukan?
Yuk, mari kita sharing!
Keyakinan Kelas
MENGAPA TIDAK PERATURAN SAJA, MENGAPA HARUS
KEYAKINAN KELAS?
● Mengapa kita memiliki peraturan harus
menggunakan helm bila mengendarai kendaraan
roda dua?
● Mengapa kita memiliki peraturan 3M, menggunakan
masker, mencuci tangan dan menjaga jarak 1.5 meter?
● Mengapa kita memiliki peraturan harus datang tepat
waktu pada saat mengikuti pelatihan?
Untuk mendukung motivasi intrinsik,kembali ke nilai-nilai/keyakinan-
keyakinan lebih menggerakkan seseorang dibandingkan mengikuti
Kegiatan Membuat Keyakinan Kelas
Guru bersama siswa membuat keyakinan kelas
Berdiskusi tentang
peraturan
Merumuskan
peraturan menjadi
keyakinan kelas
Menempelkan
keyakinan kelas
* Lebih abstrak dari
peraturan
* Berupa pernyataan
universal
* Dibuat dalam bentuk
positif
* Sedikit saja agar
mudah diingat
* Sesuai dengan kondisi
kelas dan sekolah, agar
mudah diterapkan
* Semua warga
kelas/sekolah
dilibatkan saat
membuat
Bagaimana pembentukan
keyakinan kelas?
Peraturan Keyakinan kelas
Selalu kembalikan buku ke tempatnya Tanggung jawab
Dilarang Mengganggu Orang Lain Menghormati Orang Lain
Hadir di sekolah 15 menit
sebelum pembelajaran dimulai
Menghormati Orang Lain, Berkomitmen
Dilarang Melakukan Kekerasan Keselamatan, Menghormati Orang Lain.
Dilarang Menggunakan Narkoba Kesehatan
Bergantian atau menunggu giliran Menghormati orang lain, Bersabar
Gunakan masker Kesehatan, Keselamatan
Jangan berlari di kelas atau koridor Keselamatan, Keamanan
Segitiga Restitusi
• Menstabilkan Identitas (Stabilize the
Identity)
Kita semua akan melakukan hal terbaik yang bisa
kita lakukan
• Validasi Tindakan yang Salah
Semua perilaku memiliki alasan
• Menanyakan keyakinan
Kita semua memiliki motivasi internal
Berikut Contoh Penerapan Segitiga Restisusi
SEMOGA SESI BELAJAR KITA HARI INI BERMANFAAT,
SEHINGGA DAPAT MEWUJUDKAN PROFIL PELAJAR
PANCASILA.
SALAM MERDEKA BELAJAR!

More Related Content

Similar to AKSI NYATA 1.4.pptx

Paparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptx
Paparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptxPaparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptx
Paparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptx
waino1
 
536847494 1-4-budaya-positif (1)
536847494 1-4-budaya-positif (1)536847494 1-4-budaya-positif (1)
536847494 1-4-budaya-positif (1)
MirahKencana
 

Similar to AKSI NYATA 1.4.pptx (20)

KONEKSI ANTAR MATERI 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
KONEKSI ANTAR MATERI 1.4 BUDAYA POSITIF.pptxKONEKSI ANTAR MATERI 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
KONEKSI ANTAR MATERI 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
 
AKSI NYATA BUDAYA POSITIF SEKOLAH PENGGERAK
AKSI NYATA BUDAYA POSITIF SEKOLAH PENGGERAKAKSI NYATA BUDAYA POSITIF SEKOLAH PENGGERAK
AKSI NYATA BUDAYA POSITIF SEKOLAH PENGGERAK
 
Power Point Paparan Disiplin Positif.pptx
Power Point Paparan Disiplin Positif.pptxPower Point Paparan Disiplin Positif.pptx
Power Point Paparan Disiplin Positif.pptx
 
RK 1_PPT PGP Angkatan 5 1.4 Final-2.pptx
RK 1_PPT PGP Angkatan 5 1.4 Final-2.pptxRK 1_PPT PGP Angkatan 5 1.4 Final-2.pptx
RK 1_PPT PGP Angkatan 5 1.4 Final-2.pptx
 
Paparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptx
Paparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptxPaparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptx
Paparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptx
 
Paparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptx
Paparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptxPaparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptx
Paparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptx
 
Koneksi Antar Materi modul 1. 4.pptx
Koneksi Antar Materi modul 1. 4.pptxKoneksi Antar Materi modul 1. 4.pptx
Koneksi Antar Materi modul 1. 4.pptx
 
Koneksi Antar Materi 1.4.docx
Koneksi Antar Materi 1.4.docxKoneksi Antar Materi 1.4.docx
Koneksi Antar Materi 1.4.docx
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
 
Materi EP 1.4 Angk 7.pdf
Materi EP 1.4 Angk 7.pdfMateri EP 1.4 Angk 7.pdf
Materi EP 1.4 Angk 7.pdf
 
Diseminasi Budaya Positif.pptx
Diseminasi Budaya Positif.pptxDiseminasi Budaya Positif.pptx
Diseminasi Budaya Positif.pptx
 
1.4.a.8 Koneksi Antar Materi.pdf
1.4.a.8 Koneksi Antar Materi.pdf1.4.a.8 Koneksi Antar Materi.pdf
1.4.a.8 Koneksi Antar Materi.pdf
 
kONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.4
kONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.4kONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.4
kONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.4
 
Paparan Budaya Positif.pptx
Paparan Budaya Positif.pptxPaparan Budaya Positif.pptx
Paparan Budaya Positif.pptx
 
536847494 1-4-budaya-positif (1)
536847494 1-4-budaya-positif (1)536847494 1-4-budaya-positif (1)
536847494 1-4-budaya-positif (1)
 
Presentasi UMMI.pdf
Presentasi UMMI.pdfPresentasi UMMI.pdf
Presentasi UMMI.pdf
 
Modul 1.4 Budaya Positif.pptx
Modul 1.4 Budaya Positif.pptxModul 1.4 Budaya Positif.pptx
Modul 1.4 Budaya Positif.pptx
 
Presentasi Visi Sekolah _Neng Widiya 120723.pptx
Presentasi Visi Sekolah _Neng Widiya 120723.pptxPresentasi Visi Sekolah _Neng Widiya 120723.pptx
Presentasi Visi Sekolah _Neng Widiya 120723.pptx
 
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.4.pdf.pdf
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.4.pdf.pdfKONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.4.pdf.pdf
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.4.pdf.pdf
 
Keprihatinan disiplin pada_siswa_kelas_ix
Keprihatinan disiplin pada_siswa_kelas_ixKeprihatinan disiplin pada_siswa_kelas_ix
Keprihatinan disiplin pada_siswa_kelas_ix
 

Recently uploaded

Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
EirinELS
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
furqanridha
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
cupulin
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 

Recently uploaded (20)

Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANGMESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

AKSI NYATA 1.4.pptx

  • 1. DISEMINASI MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF Menyebarkan Pemahaman dan Pengalaman Penerapan Budaya Positif DWI JAYATRI, M.Pd SDN 3 SEBALOR CGP ANGKATAN 7 TULUNGAGUNG JAWATIMUR
  • 2. Selamat datang para GURU HEBAT! Mari belajar bersama, saling mendukung, berkolaborasi! Demi terwujudnya budaya positif di sekolah kita tercinta ini. SALAM & BAHAGIA
  • 3. Fasilitator Sulistiyani, S.Pd. MM Pengajar Praktek Yeni Farida, M.Pd CGP Angkatan 7 Dwi Jayatri, M.Pd
  • 5. Tujuan Pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak agar mereka dapat mencapai kebahagiaan setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Dalam hal menuntun tersebut guru berpijak pada nilai dan peran guru sebagai pemimpin pembelajaran di kelas, menghantarkan peserta didik pada nilai-nilai profil pelajar pancasila melalui pembiasaan, hal ini dapat dilakukan melalui budaya positif di kelas dengan membimbing peserta didik menemukan serta menerapkan keyakinan kelas yang telah mereka sepakati sebagai wujud perubahan ke hal yang lebih baik untuk menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai yang mereka percaya. Ketika murid-murid kita memiliki motivasi tersebut, mereka telah memiliki motivasi intrinsik yang berdampak jangka panjang, motivasi yang tidak akan terpengaruh pada adanya hukuman atau hadiah. Mereka akan tetap berperilaku baik dan berlandaskan nilai-nilai kebajikan karena mereka ingin menjadi orang yang menjunjung tinggi nilai-nilai yang mereka hargai, atau mencapai suatu tujuan mulia. LATAR BELAKANG
  • 6. • Mewujudkan Merdeka belajar pada peserta didik dengan memberikan kebebasan untuk mengemukakan pendapat mengenai keyakinan- keyakinan kelas. • Mewujudkan disiplin positif peserta didik yang kemudian menjadi budaya positif dimana peserta didik menjalankan keyakinan kelas yang disepakati bersama dengan kesadaran diri dan tanpa tekanan. • Membentuk karakter positif pada peserta didik melalui kebiasaan-kebiasaan positif, perilaku positif, dan keteladanan dari semua warga sekolah (Guru dan murid) • Menumbuhkan motivasi instrinsik peserta didik terhadap penanaman nilai-nilai kebajikan TUJUAN AKSI NYATA
  • 7. TOLOK UKUR • Tercipta merdeka belajar pada peserta didik (dengan bebas mengemukakan pendapat untuk keyakinan-keyakinan yang ingin mereka sepakati) • Peserta didik menjalankan kesepakatan kelas tanpa tekanan • Terjalin komunikasi aktif antara Guru dan Peserta didik • Peserta didik menjalankan keyakinan kelas secara luas (di sekolah dan di rumah)
  • 8. • Meminta dukungan dari kepala sekolah untuk membuat aksi nyata tentang budaya positif di sekolah. • Mensosialisasikan kepada warga sekolah dan membimbing murid untuk membuat kesepakatan kelas. • Mendesain kesepakatan kelas untuk pembuatan poster • Penandatangan dan penempelan kesepakatan kelas • Membimbing guru untuk membuat kesepakatan kelas yang sudah pernah dipraktikkan di kelas. • Menanam dan menumbuhkan kebiasan dalam aksi nyata menjadi pembiasaan budaya positif di lingkungan kelas dan sekolah. Linimasa Tindakan yang akan Dilakukan
  • 9. Dukungan yang dibutuhkan KEPALA SEKOLAH TEMAN SEJAWAT PESERTA DIDIK SARANA PRASARANA
  • 10. Berikut ini merupakan kegiatan diseminasi mengenai pemahaman dan pengalaman budaya positif di Lingkungan SD Negeri 3 Sebalor 1) Perubahan paradigma belajar 2) Disiplin positif 3) Kebutuhan dasar manusia 4) Motivasi perilaku manusia 5) Posisi control restitusi 6) Keyakinan kelas 7) Segitiga restitusi
  • 11. Pembelajaran dengan paradigma baru dirancang berdasarkan prinsip pembelajaran yang terdiferensiasi, sehingga setiap siswa belajar sesuai dengan kebutuhan dari tahap perkembangannya untuk mewujudkan profil pelajar pancasila. Pembelajaran dengan Paradigma Baru
  • 12. DISIPLIN POSITIF Dalam budaya kita, makna kata ‘disiplin’ dimaknai menjadi sesuatu yang dilakukan seseorang pada orang lain untuk mendapatkan kepatuhan. Kita cenderung menghubungkan kata ‘disiplin’ dengan ketidaknyamanan. Sebagai pendidik, tujuan kita adalah menciptakan anak-anak yang memiliki disiplin diri sehingga mereka bisa berperilaku dengan mengacu pada nilai- nilai kebajikan universal dan memiliki motivasi intrinsik, bukan ekstrinsik.. Disiplin positif merupakan salah satu cara penerapan disiplin yang bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran serta memberdayakan anak untuk melakukan sesuatu tanpa imbalan, ancaman, ataupun hukuman
  • 13. Bertahan Hidup Kasih Sayang Dan Rasa Diterima Penguasaan Kebebasan Kesenangan Kebutuhan Dasar Manusia
  • 14. Motivasi merupakan dorongan yang berasal dari diri manusia yang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Untuk menghindari ketidaknyamanan atau hukuman Murid melakukan disiplin diri karena takut mendapatkan hukuman. Ini merupakan motivasi ekstrinsik. Untuk mendapatkan imbalan atau penghargaan dari orang lain. Murid melakukan disiplin diri karena ingin mendapatkan imbalan dan penghargaan dari orang lain. Ini merupakan motivasi ekstrinsik. Untuk menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai yang mereka percaya. Murid melakukan disiplin diri karena kesadaran akan nilai kebajikan yang ada pada dirinya. Ini merupakan motivasi intrinsik. MOTIVASI PERILAKU MANUSIA
  • 15. Hukuman 1. Menyakitkan 2. Tidak nyaman 3. Memaksa 4. Merasa takut 5. Anak menyembunyikan kesalahan 6. Murid menjadi rendah diri Penghargaan 1. Tidak efektif 2. Menimbulkan rasa iri atau kecemburuan 3. Mematikan kreatifitas 4. Menghukum dengan system ranking 5. Merampas hak menghargai dirinya Konsep Disiplin dengan Identitas Gagal
  • 16. Konsekuensi 1. Penguatan jangka pendek 2. Perlu monitoring berkelanjutan 3. Stimulus - respon 4. Murid menghormati peraturan 5. Kehilangan waktu untuk merenungi kesalahan Restitusi 1. Murid bertanggungjawab atas perilakunya 2. Fokus pada pemecahan masalah jangka panjang 3. Murid menghormati dirinya dan orang lain 4. Teori control (dirinya yang memegang control) 5. Murid bersemangat memperbaiki kesalahan Konsep Disiplin dengan Identitas Sukses
  • 17. Salah satu cara penanaman disiplin positif pada murid Pengertian Restitusi Restitusi adalah proses menciptakan kondisi bagi murid untuk memperbaiki kesalahan mereka, sehingga mereka bisa kembali pada kelompok mereka, dengan karakter yang lebih kuat. (Gossen; 2004) Ciri-ciri Restitusi 1. Bukan untuk menebus kesalahan, namun untuk belajar dari kesalahan. 2. Memperbaiki hubungan. 3. Tawaran, bukan paksaan. 4. Restitusi menuntun untuk melihat ke dalam diri. 5. Restitusi mencari kebutuhan dasar yang mendasari tindakan. 6. Restitusi fokus pada karakter bukan tindakan. 7. Restitusi fokus pada solusi. Konsep Disiplin Pendekatan Restitusi
  • 18. Contoh kasus: Siswa sering tidak memakai seragam lengkap Hukuman • Guru menghukum siswa tersebut untuk hormat bendera selama 10 menit. • Guru memarahi siswa tersebut, sehingga siswa menjadi takut. Konsekuensi • Guru memberi konsekuensi untuk mengambil pulang pada waktu istirahat. • Guru bersikap tegas dan siswa menghormati peraturan. Restitusi • Guru menanyakan keyakinan kelas dan menanyakan masalahnya, selanjutnya mencari solusi atas masalahnya. • Guru terbuka, sehingga siswa menghargai dirinya dan orang lain. Perbedaan
  • 19. 5 Posisi Kontrol Restitusi PENGHUKUM PEMBUAT MERASA BERSALAH TEMAN PEMANTAU MANAJER
  • 20. Contoh kasus: Siswa tidak memakai seragam lengkap pada waktu upacara bendera PENGHUKUM “ Patuhi peraturan sekolah dan Guru memanggil siswa untuk maju ke depan.” PEMBUAT RASA BERSALAH “ Sudah berapa kali Ibu memberitahu kamu, Ibu sangat kecewa dengan kamu.” TEMAN “ Ayolah anak- anak! Yang tertib, buatlah Ibu bangga kepada kalian.” PEMANTAU “ Kamu sudah melanggar, apa peraturan dan konsekuensiny a? “ MANAJER “Apakah kamu tahu kesalahanmu? Bagaimana kamu memperbaikin ya? Contoh 5 posisi kontrol
  • 21. Manakah posisi control yang sudah pernah Bapak/Ibu lakukan? Yuk, mari kita sharing!
  • 22. Keyakinan Kelas MENGAPA TIDAK PERATURAN SAJA, MENGAPA HARUS KEYAKINAN KELAS? ● Mengapa kita memiliki peraturan harus menggunakan helm bila mengendarai kendaraan roda dua? ● Mengapa kita memiliki peraturan 3M, menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak 1.5 meter? ● Mengapa kita memiliki peraturan harus datang tepat waktu pada saat mengikuti pelatihan? Untuk mendukung motivasi intrinsik,kembali ke nilai-nilai/keyakinan- keyakinan lebih menggerakkan seseorang dibandingkan mengikuti
  • 23. Kegiatan Membuat Keyakinan Kelas Guru bersama siswa membuat keyakinan kelas Berdiskusi tentang peraturan Merumuskan peraturan menjadi keyakinan kelas Menempelkan keyakinan kelas
  • 24. * Lebih abstrak dari peraturan * Berupa pernyataan universal * Dibuat dalam bentuk positif * Sedikit saja agar mudah diingat * Sesuai dengan kondisi kelas dan sekolah, agar mudah diterapkan * Semua warga kelas/sekolah dilibatkan saat membuat Bagaimana pembentukan keyakinan kelas?
  • 25. Peraturan Keyakinan kelas Selalu kembalikan buku ke tempatnya Tanggung jawab Dilarang Mengganggu Orang Lain Menghormati Orang Lain Hadir di sekolah 15 menit sebelum pembelajaran dimulai Menghormati Orang Lain, Berkomitmen Dilarang Melakukan Kekerasan Keselamatan, Menghormati Orang Lain. Dilarang Menggunakan Narkoba Kesehatan Bergantian atau menunggu giliran Menghormati orang lain, Bersabar Gunakan masker Kesehatan, Keselamatan Jangan berlari di kelas atau koridor Keselamatan, Keamanan
  • 26. Segitiga Restitusi • Menstabilkan Identitas (Stabilize the Identity) Kita semua akan melakukan hal terbaik yang bisa kita lakukan • Validasi Tindakan yang Salah Semua perilaku memiliki alasan • Menanyakan keyakinan Kita semua memiliki motivasi internal
  • 27. Berikut Contoh Penerapan Segitiga Restisusi
  • 28. SEMOGA SESI BELAJAR KITA HARI INI BERMANFAAT, SEHINGGA DAPAT MEWUJUDKAN PROFIL PELAJAR PANCASILA. SALAM MERDEKA BELAJAR!