SlideShare a Scribd company logo
18 Cara Meningkatkan Motivasi Belajar
Siswa
Posted on 11 September 2010 by AKHMAD SUDRAJAT — 27 Komentar
Motivasi belajar siswa merupakan hal yang amat penting bagi pencapaian
kinerja atau prestasi belajar siswa. Dalam hal ini, tentu saja menjadi tugas dan kewajiban
guru untuk senantiasa dapat memelihara dan meningkatkan motivasi belajar siswanya.
Meminjam pemikiran dari USAID DBE3 Life Skills for Youth, berikut ini beberapa ide yang
dapat digunakan oleh guru untuk memotivasi siswa di dalam kelas.
1. Gunakan metode dan kegiatan yang beragam
Melakukan hal yang sama secara terus menerus bisa menimbulkan kebosanan dan
menurunkan semangat belajar. Siswa yang bosan cenderung akan mengganggu proses
belajar. Variasi akan membuat siswa tetap konsentrasi dan termotivasi. Sesekali mencoba
sesuatu yang berbeda dengan menggunakan metode belajar yang bervariasi di dalam kelas.
Cobalah untuk membuat pembagian peran, debat, transfer pengetahuan secara singkat,
diskusi, simulasi, studi kasus, presentasi dengan audio-visual dan kerja kelompok kecil
2. Jadikan siswa peserta aktif
Pada usia muda sebaiknya diisi dengan melakukan kegiatan, berkreasi, menulis,
berpetualang, mendesain, menciptakan sesuatu dan menyelesaikan suatu masalah. Jangan
jadikan siswa peserta pasif di kelas karena dapat menurunkan minat dan mengurangi rasa
keingintahuannya. Gunakanlah metode belajar yang aktif dengan memberikan siswa tugas
berupa simulasi penyelesaian suatu masalah untuk menumbuhkan motivasi dalam belajar.
Jangan berikan berikan jawaban apabila tugas tersebut dirasa sanggup dilakukan oleh siswa
3. Buatlah tugas yang menantang namun realistis dan sesuai
Buatlah proses belajar yang cocok dengan siswa dan sesuai minat mereka sehingga menarik
karena mereka dapat melihat tujuan dari belajar. Buatlah tugas yang menantang namun
realistis. Realistis dalam pengertian bahwa standar tugas cukup berbobot untuk memotivasi
siswa dalam menyelesaikan tugas sebaik mungkin, namun tidak terlalu sulit agar jangan
banyak siswa yang gagal dan berakibat turunnya semangat untuk belajar.
4. Ciptakan suasana kelas yang kondusif
Kelas yang aman, tidak mendikte dan cenderung mendukung siswa untuk berusaha dan
belajar sesuai minatnya akan menumbuhkan motivasi untuk belajar. Apabila siswa belajar di
suatu kelas yang menghargai dan menghormati mereka dan tidak hanya memandang
kemampuan akademis mereka maka mereka cenderung terdorong untuk terus mengikuti
proses belajar.
5. Berikan tugas secara proporsional
Jangan hanya berorientasi pada nilai dan coba penekanan pada penguasaan materi. Segala
tugas di kelas dan pekerjaan rumah tidak selalu bisa disetarakan dengan nilai. Hal tersebut
dapat menurunkan semangat siswa yang kurang mampu memenuhi standar dan berakibat
siswa yang bersangkutan merasa dirinya gagal. Gunakan mekanisme nilai sepelunya, dan
cobalah untuk memberikan komentar atas hasil kerja siswa mulai dari kelebihan mereka dan
kekurangan mereka serta apa yang bisa mereka tingkatkan. Berikan komentar Anda secara
jelas. Berkan kesempatan bagi siswa untuk memperbaiki tugas mereka apabila mereka
merasa belum cukup. Jangan mengandalkan nilai untuk merombak sesuatu yang tidak sesuai
dengan Anda.
6. Libatkan diri Anda untuk membantu siswa mencapai hasil
Arahkan siswa untuk meningkatkan kemampuan dalam proses belajar mengajar, jangan
hanya terpaku pada hasil ujian atau tugas. Bantulah siswa dalam mencapai tujuan pribadinya
dan terus pantau perkembangan mereka.
7. Berikan petunjuk pada para siswa agar sukses dalam belajar
Jangan biarkan siswa berjuang sendiri dalam belajar. Sampaikan pada mereka apa yang perlu
dilakukan. Buatlah mereka yakin bahwa mereka bisa sukses dan bagaimana cara
mencapainya.
8. Hindari kompetisi antarpribadi
Kompetisi bisa menimbulkan kekhawatiran, yang bisa berdampak buruk bagi proses belajar
dan sebagian siswa akan cenderung bertindak curang. Kurangi peluang dan kecendrungan
untuk membanding-bandingan antara siswa satu dengan yang lain dan membuat perpecahan
diantara para siswa. Ciptakanlah metode mengajar dimana para siswa bisa saling bekerja
sama.
9. Berikan Masukan
Berikan masukan para siswa dalam mengerjakan tugas mereka. Gunakan kata-kata yang
positif dalam memberikan komentar. Para siswa akan lebih termotivasi terhadap kata-kata
positif dibanding ungkapan negatife. Komentar positif akan membangun kepercayaan diri.
Ciptakan situasi dimana Anda percaya bahwa seorang siswa bisa maju dan sukses di masa
datang.
10. Hargai kesuksesan dan keteladanan
Hindari komentar negatif terhadap kelakuan buruk dan performa rendah yang ditunjukan
siswa Anda, akan lebih baik bila Anda memberikan apresiasi bagi siswayang menunjukan
kelakuan dan kinerja yang baik. Ungkapan positif dan dorongan sukses bagi siswa Anda
merupakan penggerak yang sangat berpengaruh dan memberikan aspirasi bagi siswa yang
lain untuk berprestasi.
11. Antusias dalam mengajar
Antusiasme seorang guru dalam mengajar merupakan faktor yang penting untuk
menumbuhkan motivasi dalam diri siswa. Bila Anda terlihat bosan dan kurang antusias maka
para siswa akan menunjukkan hal serupa. Upayakan untuk selalu tampil baik, percaya diri
dan antusias di depan kelas.
12. Tentukan standar yang tinggi (namun realisitis) bagi seluruh siswa
Standar yang diharapkan oleh para guru terhadap siswanya memiliki dampak yang signifikan
terhadap performa dan kepercayaan diri mereka. Bila Anda mengharapkan seluruh siswa
untuk termotivasi, giat belajar dan memiliki minat yang tinggi, mereka cenderung akan
bertindak mengikuti kehendak Anda. Anda harus yakin bahwa Anda mampu memberikan
motivasi tinggi pada siswa. Pada awal tahun ajaran baru Anda harus menggunakan
kesempatan agar seluruh siswa memiliki motivasi yang tinggi.
13. Pemberian penghargaan untuk memotivasi
Pemberian penghargaan seperti nilai, hadiah dsb, mungkin efektif bagi sebagian siswa
(biasanya bagi anak kecil) namun metode ini harus digunakan secara hati-hati karena
berpotensi menciptakan kompetisi. Namun demikian, penggunaan metode ini dapat
melahirkan motivasi internal.
14. Ciptakan aktifitas yang melibatkan seluruh siswa dalam kelas
Buatlah aktifitas yang melibatkan siswa dengan kawan-kawan mereka dalam satu kelas. Hal
ini akan membagi pengetahuan, gagasan dan penyelesaian tugas-tugas individu siswa dengan
seluruh siswa di kelas tersebut.
15. Hindari penggunaan ancaman
Jangan mengancam siswa Anda dengan kekerasan, hukuman ataupun nilai rendah. Bagi
sebagian siswa ancaman untuk memberi nilai rendah mungkin efektif, namun hal tersebut
bisa memicu mereka mengambil jalan pintas (mencontek).
16. Hindarilah komentar buruk
Gunakanlah komentar yang positif dan perilaku yang baik. Banyak siswa yang percaya diri
akan performa dan kemampuan mereka. Jangan membuat pernyataan yang negatif kepada
para siswa di kelas Anda berkaitan dengan prilaku dan kemampuan mereka. Anda harus
selektif dalam menggunakan kata-kata dan berbicara dalam kelas. Apabila tidak hati-hati,
kepercayaan diri siswa Anda akan mudah jatuh.
17. Kenali minat siswa-siswa Anda
Para siswa mungkin berada dalam satu kelas, namun mereka memiliki kepribadian yang
berbeda-beda. Pahamilah siswa Anda, bagaimana tanggapan mereka terhadap materi dan apa
minat,cita-cita, harapan dan kekhawatiran mereka. Pergunakanlah berbagai contoh dalam
pembelajaran Anda yang ada kaitannya dengan minat mereka untuk membuat mereka tetap
termotivasi dalam belajar.
18. Peduli dengan siswa-siswa Anda
Para siswa akan menunjukkan minat dan motivasi pada para guru yang memiliki perhatian.
Perlihatkan bahwa Anda memandang para siswa sebagai layaknya manusia normal dan
perhatikan bahwa mereka mendapatkan proses pembelajaran dan bukan hanya sekedar nilai
karena hal tersebut tercermin pada kemampuan Anda sebagai seorang guru. Cobalah
membangun hubungan yang positif dengan para siswa dan coba kenali mereka sebagaimana
Anda memperkrnalkan diri Anda pada mereka. Sebagai contoh, ceritakanlah kisah anda
ketika anda masih menjadi siswa.
==========
Berbagi di:
 144Bagikan pada Facebook(Membuka di jendela yang baru)
 1Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru)
 6Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
 Klik untuk berbagi via Google+(Membuka di jendela yang baru)
 Klik untuk berbagi pada Pinterest(Membuka di jendela yang baru)

Terkait
Pengembangan Aktivitas, Kreativitas dan Motivasi SiswaIn "PEMBELAJARAN"
Tujuh Prinsip Praktik Pembelajaran yang BaikIn "PEMBELAJARAN"
Peran Guru sebagai MotivatorIn "PEMBELAJARAN"
Perihal AKHMAD SUDRAJAT
[ AKHMAD SUDRAJAT adalah seorang praktisi pendidikan di Kadugede-Kabupaten
Kuningan ]
‹ Konsep Program Induksi Bagi Guru Pemula (PIGP)
Apa Pendidikan Karakter itu? ›
Tagged with: Artikel, Pendidikan, Pengelolaan Kelas, Psikologi Pendidikan
Ditulis dalam PEMBELAJARAN, PSIKOLOGI
27 comments on “18 Cara Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa”
‹ Older comments
1. Sriwigati mengatakan:
3 Maret 2014 pukul 08:52
Terima kasih, Pak. Mohon izin, artikel Bapak hendak saya pergunakan untuk
menambah wawasan pengetahuan dan sikap saya selanjutnya
2. aat farihat unaidah mengatakan:
15 Oktober 2013 pukul 08:45
terimakasih dengan artikel yang bapak tuliskan di sini jadi menambah wawasan bagi
saya sebagai guru bimbingan dan konseling semoga anak anak didik kita menjadi
seorang generasi yang propesional dan amanah terhadap dirinya dan masarakat di
sekitarnya.
3. Fileksius Gulo (@fileksius_gulo) mengatakan:
8 Juli 2013 pukul 07:49
trimakasih,,,cukup membantu.
4. Peran Guru sebagai Motivator | Remaja mengatakan:
6 Juli 2013 pukul 16:21
[…] dari kompleksitas dalam kegiatan pemotivasian tersebut, dengan merujuk pada
pemikiran Wina Senjaya (2008), di bawah ini dikemukakan beberapa […]
5. Yuyuntri mengatakan:
15 November 2011 pukul 10:56
Termasuk saya kita cenderung melemparkan kesalahan pada siswa, padahal
sebenarnya kesalahan itu ada pada diri kita yg tidak mau memperbaiki diri alias
Jaim…Trims artikelnya saya jadi bisa introspeksi diri
6. buncit mengatakan:
7 Desember 2010 pukul 15:26
tips’a ok2 pi tidk da solusi’a..
jd bgaimana cra menyikapi’a
7. hizb. mengatakan:
7 November 2010 pukul 15:22
Matur nuwun pak Guru? nek saget disukani footnote nggih
‹ Older comments
berkunjung, berfikir dan berkomentar...
Artikel Terbaru
 Permendikbud Terbaru tentang Kurikulum 2013 [Edisi Oktober 2014]
 Permendikbud No. 111 tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling
 [UU No. 23/2014] Pembagian Urusan Pendidikan Antara Pemerintah Pusat
dengan Daerah
 Saya bukan Pengelola Blog http://akhmadsudrajat.com!
 Kepemimpinan SBY Selama 10 Tahun dalam Bidang Pendidikan
Statistik Blog
 15,637,613 Kunjungan
Facebook LinkedIn Twitter Google
+
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
Proses pembelajaran akan berhasil manakala siswa mempunyai motivasi dalam belajar. Oleh
karena itu, guru perlu menumbuhkan motivasi belajar siswa. Untuk memperoleh hasil belajar
yang optimal, guru dituntut kreatif membangkitkan motivasi belajar siswa. Berikut ini
dikemukakan beberapa petunjuk untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
a. Memperjelas tujuan yang ingin dicapai.
Tujuan yang jelas dapat membuat siswa paham kearah mana ia ingin dibawa. Pemahaman
siswa terhadap tujuan pembelajaran dapat menumbuhkan minat siswa untuk belajar yang
pada gilirannya dapat meningkatkan motivasi belajar mereka. Semakin jelas tujuan yang
ingin dicapai, maka akan semakin kuat motivasi nbelajar siswa (Sanjaya, 2009:29). Oleh
sebab itu, sebelum proses pembelajaran dimulai hendaknya guru menjelaskan terlebih dahulu
tujuan yang ingin dicapai.
b. Membangkitkan minat siswa
Siswa akan terdorong untuk belajar manakala mereka memiliki minat untuk belajar. Oleh
karena itu, mengembangkan minat belajar siswa merupakan salah satu teknik dalam
mengembangkan motivasi belajar (Sanjaya, 2009:29). Salah satu cara yang logis untuk
momotivasi siswa dalam pembelajaran adalah mengaitkan pengalaman belajar dengan minat
siswa (Djiwandono, 2006:365). Pengaitan pembelajaran dengan minat siswa adalah sangat
penting, dan karena itu tunjukkanlah bahwa pengetahuan yang dipelajari itu sangat
bermanfaat bagi mereka. Demikian pula tujuan pembelajaran yang penting adalah
membangkitkan hasrat ingin tahu siswa mengenai pelajaran yang akan datang, dan karena itu
pembelajaran akan mampu meningkatkan motivasi instrinsik siswa untuk mempelajari materi
pembelajaran yang disajikan oleh guru (Anni, dkk., 2006:186).
c. Ciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar
Siswa hanya mungkin dapat belajar baik manakala ada dalam suasana yang menyenangkan,
merasa aman, bebas dari takut. Usahakan agar kelas selamanya dalam suasana hidup dan
segar, terbebas dari rasa tegang. Untuk itu guru sekali-kali dapat melakukan hal-hal yang
lucu.
d. Mengguanakan variasi metode penyajian yang menarik
Guru harus mampu menyajikan informasi dengan menarik, dan asing bagi siswa-siswa.
Sesuatu informasi yang disampaikan dengan teknik yang baru, dengan kemasan yang bagus
didukung oleh alat-alat berupa sarana atau media yang belum pernah dikenal oleh siswa
sebelumnya sehingga menarik perhatian bagi mereka untuk belajar (Yamin, 2009:174).
Dengan pembelajaran yang menarik, maka akan membangitkan rasa uingin tahu siswa di
dalam kegiatan pembelajaran yang selanjutnya siswa akan termotivasi dalam pembelajaran.
Motivasi instrinsik untuk belajar sesuatu dapat ditingkatkan melalui penggunaan materi
pembelajaran yang menharik, dan juga penggunaan variasi metode pembelajaran. Misalnya,
untuk membAngkitkan minat belajar siswa dapat dilakukan dengan cara pemutaran film,
mengundang pembicara tamu, demonstrasi, komputer, simulasi, permaianan peran, belajar
melalui radio, karya wiasata, dan lainnya (Anni, dkk., 2006:186-187 : Hamalik, 2009:168).
e. Berilah pujian yang wajar setiap keberhasilan siswa
Motivasi akan tumbuh manakala siswa merasa dihargai. Dalam pembelajaran, pujian dapat
dimanfaatkan sebagai alat motivasi. Karena anak didik juga manusia, maka dia juga senang
dipuji. Karena pujian menimbulkan rasa puas dan senang (Sanjaya, 2009:30 ; Hamalik,
2009:167). Namun begitu, pujian harus sesuai dengan hasil kerja siswa. Jangan memuji
secara berlebihan karena akan terkesan dibuat-buat. Pujian yang baik adalah pujian yang
keluar dari hati seoarang guru secara wajar dengan maksud untuk memberikan penghargaan
kepada siswa atas jerih payahnya dalam belajar (Djamarah dan Zain, 2006:152).
f. Berikan penilaian
Banyak siswa yang belajar karena ingin memperoleh nilai bagus. Untuk itu mereka belajar
dengan giat. Bagi sebagian siswa nilai dapat menjadi motivasi yang kuat untuk belajar. Oleh
karena itu, penilaian harus dilakukan dengan segera agar siswa secepat mungkin mengetahui
hasil kerjanya. Penilaian harus dilakukan secara objektif sesuai dengan kemampuan siswa
masing-masing (Sanjaya, 2009:31).
Penilaian secara terus menerus akan mendorong siswa belajar, oleh karena setiap anak
memilki kecenderungan untuk memmperoleh hasil yang baik. Disamping itu, para siswa
selalu mendapat tantangan dan masalah yang harus dihadapi dan dipecahkan, sehingga
mendorongnya belajar lebih teliti dan seksama (Hamalik, 2009:168).
g. Berilah komentar terhadap hasil pekerjaan siswa
Siswa butuh penghargaan. Penghargaan bisa dilakukan dengan mmemberikan komentar yang
positif. Setelah siswa selesai mengerjakan suatu tugas, sebaiknya berikan komentar
secepatnya, misalnya dengan memberikan tulisan “ bagus” atau “teruskan pekerjaanmu” dan
lain sebagainya. Komentar yang positif dapat meningkatkan motivasi belajar siswa (Sanjaya,
2009:21).
Penghargaan sangat efektif untuk memotivasi siswa dalam mengerjakan tugas-tugas, baik
tugas-tugas yang harus dikerjakan segera, maupun tugas-tugas yang berlangsung terus
menerus (Prayitno, 1989:17). Sebaliknya pemberian celaan kurang menumbuhkan motivasi
dalam belajar. Bahkan menimbulkan efek psikologis yang lebih jelek.
h. Ciptakan persaingan dan kerjasama
Persaingan yang sehat dapat menumbuhkan pengaruh yang baik untuk keberhasilan proses
pemebelajaran siswa. Melalui persaingan siswa dimungkinkan berusaha dengan sungguh-
sungguh untuk memperoleh hasil yang terbaik (Sanjaya, 2009:31). Oleh sebab itu, guru harus
mendesain pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk bersaing baik antar kelompok
maupun antar individu.
Namun demikian, persaingan tidak selamanya menguntungkan, terutama untuk siswa yeng
memang dirasakan tidak mampu untuk bersaing, oleh sebab itu pendekatan cooperative
learning dapat dipertimbangkan untuk menciptakan persaingan antar kelompok. Selain
persaingan antar siswa lebih banyak pengaruh buruknya daripada baiknya terhadap
perkembangan kepribadian siswa. Persaingan antara diri sendiri dapat dialakukan dengan
cara memeri kesempatan kepada siswa untuk mengenal kemajuan-kemajuan yang telah
diucapai sebelumnya dan apa yang dapat dicapai pada pada waktu berikutnya (Prayitno,
1989:22-230). Misalnya guru membuat dan memberi tahu grafik kemajuan belajar siswa.
Untuk mengembangkan motivasi belajar, guru harus berusaha membentuk kebiasaan
siswanya agar secara berangsur-angsur dapat memusatkan perhatian lebih lama dan bekerja
keras (Isjoni, 2008:162). Oleh karena itu, usaha dan perhatian guru yang besar lebih
diperlukan untuk membimbing siswa-siswa yang memiliki pencapaian rendah agar mereka
memiliki motivasi belajar yang baik.
Disamping beberapa petunjuk cara membangkitkan motivasi belajar diatas, adakalanya
motivasi itu juga dapat dibangkitkan dengan cara-cara lain yang sifatnya negatif seperti
memberikan hukuman, teguran dan kecaman, memberikan tugas yang sedikit berat dan
menantang (Sanjaya, 2009:31). Namun, teknik-teknik semacam itu hanya bisa digunakan
dalam kasus tertentu. Beberapa ahli mengatakan dengan mmemmbangkitkan motivasi dengan
cara-cara negatif lebih banyak merugikan siswa. Untuk itulah seandainya masih bisa dengan
cara-cara yang positif, sebaiknya membangkitkakn motivasi dengan cara negatif dihindari.
DAFTAR PUSTAKA
Anni, Catharina T., dkk..2006. Psikologi Belajar. Semarang :
Unnes Press
Djamarah, S.B, dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar-Mengajar (Edisi Revisi). Jakarta ; PT
Rineka Cipta
Djiwandono, S.E.W. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta :
Grasindo
Hamalik, Oemar. 2005. Kurikulum dan PembelajaraN. Jakarta :
PT Bumi Aksara
Isjoni. 2008. ‘Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Dalam Pelajaran Sejarah di Sekolah’.
Dalam Isjoni dan Ismail (Eds.). 2008. Model- Model Pembelajaran Mutakhir ; Perpaduan
Indonesia-Malaysia. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Hal. 145-170
Prayitno, Elida. 1989. Motivasi Dalam Belajar. Jakarta :
Debdikbud
Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta : Kencana Prenada Media Group

More Related Content

What's hot

Perkembangan Bahasa Remaja
Perkembangan Bahasa RemajaPerkembangan Bahasa Remaja
Perkembangan Bahasa Remaja
Titi Imansari
 
Materi 8: Pengantar Ilmu Dakwah
Materi 8: Pengantar Ilmu DakwahMateri 8: Pengantar Ilmu Dakwah
Materi 8: Pengantar Ilmu Dakwah
Marlin Dwinastiti
 

What's hot (20)

Pergerakan dakwah walisongo (presentation) YUNUS THARIQ RIZKY
Pergerakan dakwah walisongo (presentation) YUNUS THARIQ RIZKYPergerakan dakwah walisongo (presentation) YUNUS THARIQ RIZKY
Pergerakan dakwah walisongo (presentation) YUNUS THARIQ RIZKY
 
Perkembangan Bahasa Remaja
Perkembangan Bahasa RemajaPerkembangan Bahasa Remaja
Perkembangan Bahasa Remaja
 
Akhlak mahmudah 2
Akhlak mahmudah 2Akhlak mahmudah 2
Akhlak mahmudah 2
 
Urutan peragaan manasik haji
Urutan peragaan manasik hajiUrutan peragaan manasik haji
Urutan peragaan manasik haji
 
Streotyping, Prejudice, and Discrimination
Streotyping, Prejudice, and DiscriminationStreotyping, Prejudice, and Discrimination
Streotyping, Prejudice, and Discrimination
 
MAKALAH TAFSIR TAHLI
MAKALAH TAFSIR TAHLIMAKALAH TAFSIR TAHLI
MAKALAH TAFSIR TAHLI
 
PPT AGAMA BERLAKU TAAT, KOMPETISI DALAM KEBAIKAN DAN ETOS KERJA.pptx
PPT AGAMA BERLAKU TAAT, KOMPETISI DALAM KEBAIKAN DAN ETOS KERJA.pptxPPT AGAMA BERLAKU TAAT, KOMPETISI DALAM KEBAIKAN DAN ETOS KERJA.pptx
PPT AGAMA BERLAKU TAAT, KOMPETISI DALAM KEBAIKAN DAN ETOS KERJA.pptx
 
akhlak mahmudah dan madzmumah
akhlak mahmudah dan madzmumahakhlak mahmudah dan madzmumah
akhlak mahmudah dan madzmumah
 
Materi 8: Pengantar Ilmu Dakwah
Materi 8: Pengantar Ilmu DakwahMateri 8: Pengantar Ilmu Dakwah
Materi 8: Pengantar Ilmu Dakwah
 
Pendidikan Agama Islam "Bersatu Dalam Keragaman dan Demokrasi"
Pendidikan Agama Islam "Bersatu Dalam Keragaman dan Demokrasi"Pendidikan Agama Islam "Bersatu Dalam Keragaman dan Demokrasi"
Pendidikan Agama Islam "Bersatu Dalam Keragaman dan Demokrasi"
 
Makalah Psikoanalisis Carl Gustav Jung
Makalah Psikoanalisis Carl Gustav JungMakalah Psikoanalisis Carl Gustav Jung
Makalah Psikoanalisis Carl Gustav Jung
 
Wali songo
Wali songoWali songo
Wali songo
 
Power Point Beriman Kepada Nabi dan Rasul Kelas 11 SMA
Power Point Beriman Kepada Nabi dan Rasul Kelas 11 SMAPower Point Beriman Kepada Nabi dan Rasul Kelas 11 SMA
Power Point Beriman Kepada Nabi dan Rasul Kelas 11 SMA
 
Presentasi tahfidz qur'an
Presentasi tahfidz qur'anPresentasi tahfidz qur'an
Presentasi tahfidz qur'an
 
Pengurangan dan penghapusan perilaku
Pengurangan dan penghapusan perilakuPengurangan dan penghapusan perilaku
Pengurangan dan penghapusan perilaku
 
Perkembangan emosi
Perkembangan emosiPerkembangan emosi
Perkembangan emosi
 
Al Ghazali Kritik kepada Filosuf
Al Ghazali  Kritik kepada FilosufAl Ghazali  Kritik kepada Filosuf
Al Ghazali Kritik kepada Filosuf
 
Islam Rasional
Islam RasionalIslam Rasional
Islam Rasional
 
Ppt kelas 5 pel 7 iman kepada rasul allah
Ppt kelas 5 pel 7 iman kepada rasul allahPpt kelas 5 pel 7 iman kepada rasul allah
Ppt kelas 5 pel 7 iman kepada rasul allah
 
Makalah Syahwad faji'
Makalah Syahwad faji'Makalah Syahwad faji'
Makalah Syahwad faji'
 

Viewers also liked

Motivasi dan proses pembelajaran
Motivasi dan proses pembelajaranMotivasi dan proses pembelajaran
Motivasi dan proses pembelajaran
Dedi Yulianto
 
Meningkatkan motivasi belajar (tik)
Meningkatkan motivasi belajar (tik)Meningkatkan motivasi belajar (tik)
Meningkatkan motivasi belajar (tik)
Sinang Arfi
 
Rendahnya prestasi belajar siswa
Rendahnya prestasi belajar siswaRendahnya prestasi belajar siswa
Rendahnya prestasi belajar siswa
Dina_Marhami
 
Meningkatkan motivasi belajar siswa
Meningkatkan motivasi belajar siswaMeningkatkan motivasi belajar siswa
Meningkatkan motivasi belajar siswa
Mutia Hanum
 
Motivasi Dalam Belajar
Motivasi Dalam BelajarMotivasi Dalam Belajar
Motivasi Dalam Belajar
guestf50aef
 
Intrinsic vs extrinsic motivation
Intrinsic vs extrinsic motivationIntrinsic vs extrinsic motivation
Intrinsic vs extrinsic motivation
Brandon Lum
 

Viewers also liked (18)

MOTIVASI
MOTIVASIMOTIVASI
MOTIVASI
 
Motivation
MotivationMotivation
Motivation
 
Upaya Meningkatkan Motivasi Berprestasi Bangsa Indonesia
Upaya Meningkatkan Motivasi Berprestasi Bangsa IndonesiaUpaya Meningkatkan Motivasi Berprestasi Bangsa Indonesia
Upaya Meningkatkan Motivasi Berprestasi Bangsa Indonesia
 
Theories of Motivation
Theories of MotivationTheories of Motivation
Theories of Motivation
 
Motivasi dan proses pembelajaran
Motivasi dan proses pembelajaranMotivasi dan proses pembelajaran
Motivasi dan proses pembelajaran
 
Meningkatkan motivasi belajar (tik)
Meningkatkan motivasi belajar (tik)Meningkatkan motivasi belajar (tik)
Meningkatkan motivasi belajar (tik)
 
Rendahnya prestasi belajar siswa
Rendahnya prestasi belajar siswaRendahnya prestasi belajar siswa
Rendahnya prestasi belajar siswa
 
Motivasi
MotivasiMotivasi
Motivasi
 
Meningkatkan motivasi belajar siswa
Meningkatkan motivasi belajar siswaMeningkatkan motivasi belajar siswa
Meningkatkan motivasi belajar siswa
 
Intrinsic and Extrinsic Motivation
Intrinsic and Extrinsic MotivationIntrinsic and Extrinsic Motivation
Intrinsic and Extrinsic Motivation
 
MAKALAH PENGERTIAN MOTIVASI DAN TEORI MOTIVASI
MAKALAH PENGERTIAN MOTIVASI DAN TEORI MOTIVASIMAKALAH PENGERTIAN MOTIVASI DAN TEORI MOTIVASI
MAKALAH PENGERTIAN MOTIVASI DAN TEORI MOTIVASI
 
Gamification - Extrinsic vs. Intrinsic Rewards
Gamification - Extrinsic vs. Intrinsic RewardsGamification - Extrinsic vs. Intrinsic Rewards
Gamification - Extrinsic vs. Intrinsic Rewards
 
Motivasi Dalam Belajar
Motivasi Dalam BelajarMotivasi Dalam Belajar
Motivasi Dalam Belajar
 
The Seven Wastes
The Seven WastesThe Seven Wastes
The Seven Wastes
 
Intrinsic vs extrinsic motivation
Intrinsic vs extrinsic motivationIntrinsic vs extrinsic motivation
Intrinsic vs extrinsic motivation
 
Intrinsic and Extrinsic Motivation
Intrinsic and Extrinsic MotivationIntrinsic and Extrinsic Motivation
Intrinsic and Extrinsic Motivation
 
Intrinsic and Extrinsic Motivation
Intrinsic and Extrinsic MotivationIntrinsic and Extrinsic Motivation
Intrinsic and Extrinsic Motivation
 
Theories of Motivation and Other Inspiring Theories
Theories of Motivation and Other Inspiring TheoriesTheories of Motivation and Other Inspiring Theories
Theories of Motivation and Other Inspiring Theories
 

Similar to 18 cara meningkatkan motivasi

Angkatan 6 MODUL 2.1_PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI_CGP.pptx (1).pdf
Angkatan 6 MODUL 2.1_PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI_CGP.pptx (1).pdfAngkatan 6 MODUL 2.1_PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI_CGP.pptx (1).pdf
Angkatan 6 MODUL 2.1_PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI_CGP.pptx (1).pdf
MUHAMMADRAMDHAN48
 
Modul 1.3 Koneksi Antar Materi.pdf
Modul 1.3 Koneksi Antar Materi.pdfModul 1.3 Koneksi Antar Materi.pdf
Modul 1.3 Koneksi Antar Materi.pdf
EdiSuryadi12
 
Pendekatan strategi metode dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai sc...
Pendekatan strategi metode dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai sc...Pendekatan strategi metode dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai sc...
Pendekatan strategi metode dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai sc...
dododdwi1
 
Tujuh prinsip praktik pembelajaran yang baik
Tujuh prinsip praktik pembelajaran yang baikTujuh prinsip praktik pembelajaran yang baik
Tujuh prinsip praktik pembelajaran yang baik
Amaq Kangkung
 

Similar to 18 cara meningkatkan motivasi (20)

AKSI NYATA STRATEGI PENERAPAN MERDEKA BELAJAR.pptx
AKSI NYATA STRATEGI PENERAPAN MERDEKA BELAJAR.pptxAKSI NYATA STRATEGI PENERAPAN MERDEKA BELAJAR.pptx
AKSI NYATA STRATEGI PENERAPAN MERDEKA BELAJAR.pptx
 
Angkatan 6 MODUL 2.1_PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI_CGP.pptx (1).pdf
Angkatan 6 MODUL 2.1_PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI_CGP.pptx (1).pdfAngkatan 6 MODUL 2.1_PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI_CGP.pptx (1).pdf
Angkatan 6 MODUL 2.1_PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI_CGP.pptx (1).pdf
 
Tugas - Teknologi Pendidikan.pptx
Tugas - Teknologi Pendidikan.pptxTugas - Teknologi Pendidikan.pptx
Tugas - Teknologi Pendidikan.pptx
 
Modul 1.3 Koneksi Antar Materi.pdf
Modul 1.3 Koneksi Antar Materi.pdfModul 1.3 Koneksi Antar Materi.pdf
Modul 1.3 Koneksi Antar Materi.pdf
 
Proposal pkn sela
Proposal pkn selaProposal pkn sela
Proposal pkn sela
 
Pendekatan strategi metode dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai sc...
Pendekatan strategi metode dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai sc...Pendekatan strategi metode dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai sc...
Pendekatan strategi metode dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai sc...
 
Cara Memotivasi Siswa
Cara Memotivasi SiswaCara Memotivasi Siswa
Cara Memotivasi Siswa
 
Tujuh prinsip praktik pembelajaran yang baik
Tujuh prinsip praktik pembelajaran yang baikTujuh prinsip praktik pembelajaran yang baik
Tujuh prinsip praktik pembelajaran yang baik
 
Becoming a Long Life learner and Inspirational Educator.pdf
Becoming a Long Life learner and Inspirational Educator.pdfBecoming a Long Life learner and Inspirational Educator.pdf
Becoming a Long Life learner and Inspirational Educator.pdf
 
(DeKons)Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Awal.pdf
(DeKons)Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Awal.pdf(DeKons)Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Awal.pdf
(DeKons)Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Awal.pdf
 
strategi pembelajaran berdiferensiasi di kelas
strategi pembelajaran berdiferensiasi di kelasstrategi pembelajaran berdiferensiasi di kelas
strategi pembelajaran berdiferensiasi di kelas
 
pdf-angkatan-8-ppt-pembelajaran-berdiferensiasi.pptx
pdf-angkatan-8-ppt-pembelajaran-berdiferensiasi.pptxpdf-angkatan-8-ppt-pembelajaran-berdiferensiasi.pptx
pdf-angkatan-8-ppt-pembelajaran-berdiferensiasi.pptx
 
Guru Inspiratif dan Kompeten
Guru Inspiratif dan KompetenGuru Inspiratif dan Kompeten
Guru Inspiratif dan Kompeten
 
LK Bedah LMS.docx
LK Bedah LMS.docxLK Bedah LMS.docx
LK Bedah LMS.docx
 
EP MODUL 2.1_PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI_CGP5.pptx.pptx
EP MODUL 2.1_PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI_CGP5.pptx.pptxEP MODUL 2.1_PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI_CGP5.pptx.pptx
EP MODUL 2.1_PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI_CGP5.pptx.pptx
 
konsep belajar dan teori belajar.pdf
 konsep belajar dan teori belajar.pdf konsep belajar dan teori belajar.pdf
konsep belajar dan teori belajar.pdf
 
Eva bab 6
Eva bab 6Eva bab 6
Eva bab 6
 
PPT PPSD - MODUL 5 kelompok 4.pptx
PPT PPSD - MODUL 5 kelompok 4.pptxPPT PPSD - MODUL 5 kelompok 4.pptx
PPT PPSD - MODUL 5 kelompok 4.pptx
 
Laporan kti bahadiman
Laporan kti bahadimanLaporan kti bahadiman
Laporan kti bahadiman
 
Desain pesan
Desain pesanDesain pesan
Desain pesan
 

Recently uploaded

PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 

Recently uploaded (20)

VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
RENCANA + Link2 MATERI  Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...RENCANA + Link2 MATERI  Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
RENCANA + Link2 MATERI Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGKERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
 
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaiKonflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
 
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
 
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxSolusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 

18 cara meningkatkan motivasi

  • 1. 18 Cara Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Posted on 11 September 2010 by AKHMAD SUDRAJAT — 27 Komentar Motivasi belajar siswa merupakan hal yang amat penting bagi pencapaian kinerja atau prestasi belajar siswa. Dalam hal ini, tentu saja menjadi tugas dan kewajiban guru untuk senantiasa dapat memelihara dan meningkatkan motivasi belajar siswanya. Meminjam pemikiran dari USAID DBE3 Life Skills for Youth, berikut ini beberapa ide yang dapat digunakan oleh guru untuk memotivasi siswa di dalam kelas. 1. Gunakan metode dan kegiatan yang beragam Melakukan hal yang sama secara terus menerus bisa menimbulkan kebosanan dan menurunkan semangat belajar. Siswa yang bosan cenderung akan mengganggu proses belajar. Variasi akan membuat siswa tetap konsentrasi dan termotivasi. Sesekali mencoba sesuatu yang berbeda dengan menggunakan metode belajar yang bervariasi di dalam kelas. Cobalah untuk membuat pembagian peran, debat, transfer pengetahuan secara singkat, diskusi, simulasi, studi kasus, presentasi dengan audio-visual dan kerja kelompok kecil 2. Jadikan siswa peserta aktif Pada usia muda sebaiknya diisi dengan melakukan kegiatan, berkreasi, menulis, berpetualang, mendesain, menciptakan sesuatu dan menyelesaikan suatu masalah. Jangan jadikan siswa peserta pasif di kelas karena dapat menurunkan minat dan mengurangi rasa keingintahuannya. Gunakanlah metode belajar yang aktif dengan memberikan siswa tugas berupa simulasi penyelesaian suatu masalah untuk menumbuhkan motivasi dalam belajar. Jangan berikan berikan jawaban apabila tugas tersebut dirasa sanggup dilakukan oleh siswa 3. Buatlah tugas yang menantang namun realistis dan sesuai Buatlah proses belajar yang cocok dengan siswa dan sesuai minat mereka sehingga menarik karena mereka dapat melihat tujuan dari belajar. Buatlah tugas yang menantang namun realistis. Realistis dalam pengertian bahwa standar tugas cukup berbobot untuk memotivasi siswa dalam menyelesaikan tugas sebaik mungkin, namun tidak terlalu sulit agar jangan banyak siswa yang gagal dan berakibat turunnya semangat untuk belajar. 4. Ciptakan suasana kelas yang kondusif Kelas yang aman, tidak mendikte dan cenderung mendukung siswa untuk berusaha dan belajar sesuai minatnya akan menumbuhkan motivasi untuk belajar. Apabila siswa belajar di suatu kelas yang menghargai dan menghormati mereka dan tidak hanya memandang
  • 2. kemampuan akademis mereka maka mereka cenderung terdorong untuk terus mengikuti proses belajar. 5. Berikan tugas secara proporsional Jangan hanya berorientasi pada nilai dan coba penekanan pada penguasaan materi. Segala tugas di kelas dan pekerjaan rumah tidak selalu bisa disetarakan dengan nilai. Hal tersebut dapat menurunkan semangat siswa yang kurang mampu memenuhi standar dan berakibat siswa yang bersangkutan merasa dirinya gagal. Gunakan mekanisme nilai sepelunya, dan cobalah untuk memberikan komentar atas hasil kerja siswa mulai dari kelebihan mereka dan kekurangan mereka serta apa yang bisa mereka tingkatkan. Berikan komentar Anda secara jelas. Berkan kesempatan bagi siswa untuk memperbaiki tugas mereka apabila mereka merasa belum cukup. Jangan mengandalkan nilai untuk merombak sesuatu yang tidak sesuai dengan Anda. 6. Libatkan diri Anda untuk membantu siswa mencapai hasil Arahkan siswa untuk meningkatkan kemampuan dalam proses belajar mengajar, jangan hanya terpaku pada hasil ujian atau tugas. Bantulah siswa dalam mencapai tujuan pribadinya dan terus pantau perkembangan mereka. 7. Berikan petunjuk pada para siswa agar sukses dalam belajar Jangan biarkan siswa berjuang sendiri dalam belajar. Sampaikan pada mereka apa yang perlu dilakukan. Buatlah mereka yakin bahwa mereka bisa sukses dan bagaimana cara mencapainya. 8. Hindari kompetisi antarpribadi Kompetisi bisa menimbulkan kekhawatiran, yang bisa berdampak buruk bagi proses belajar dan sebagian siswa akan cenderung bertindak curang. Kurangi peluang dan kecendrungan untuk membanding-bandingan antara siswa satu dengan yang lain dan membuat perpecahan diantara para siswa. Ciptakanlah metode mengajar dimana para siswa bisa saling bekerja sama. 9. Berikan Masukan Berikan masukan para siswa dalam mengerjakan tugas mereka. Gunakan kata-kata yang positif dalam memberikan komentar. Para siswa akan lebih termotivasi terhadap kata-kata positif dibanding ungkapan negatife. Komentar positif akan membangun kepercayaan diri. Ciptakan situasi dimana Anda percaya bahwa seorang siswa bisa maju dan sukses di masa datang. 10. Hargai kesuksesan dan keteladanan Hindari komentar negatif terhadap kelakuan buruk dan performa rendah yang ditunjukan siswa Anda, akan lebih baik bila Anda memberikan apresiasi bagi siswayang menunjukan kelakuan dan kinerja yang baik. Ungkapan positif dan dorongan sukses bagi siswa Anda merupakan penggerak yang sangat berpengaruh dan memberikan aspirasi bagi siswa yang lain untuk berprestasi.
  • 3. 11. Antusias dalam mengajar Antusiasme seorang guru dalam mengajar merupakan faktor yang penting untuk menumbuhkan motivasi dalam diri siswa. Bila Anda terlihat bosan dan kurang antusias maka para siswa akan menunjukkan hal serupa. Upayakan untuk selalu tampil baik, percaya diri dan antusias di depan kelas. 12. Tentukan standar yang tinggi (namun realisitis) bagi seluruh siswa Standar yang diharapkan oleh para guru terhadap siswanya memiliki dampak yang signifikan terhadap performa dan kepercayaan diri mereka. Bila Anda mengharapkan seluruh siswa untuk termotivasi, giat belajar dan memiliki minat yang tinggi, mereka cenderung akan bertindak mengikuti kehendak Anda. Anda harus yakin bahwa Anda mampu memberikan motivasi tinggi pada siswa. Pada awal tahun ajaran baru Anda harus menggunakan kesempatan agar seluruh siswa memiliki motivasi yang tinggi. 13. Pemberian penghargaan untuk memotivasi Pemberian penghargaan seperti nilai, hadiah dsb, mungkin efektif bagi sebagian siswa (biasanya bagi anak kecil) namun metode ini harus digunakan secara hati-hati karena berpotensi menciptakan kompetisi. Namun demikian, penggunaan metode ini dapat melahirkan motivasi internal. 14. Ciptakan aktifitas yang melibatkan seluruh siswa dalam kelas Buatlah aktifitas yang melibatkan siswa dengan kawan-kawan mereka dalam satu kelas. Hal ini akan membagi pengetahuan, gagasan dan penyelesaian tugas-tugas individu siswa dengan seluruh siswa di kelas tersebut. 15. Hindari penggunaan ancaman Jangan mengancam siswa Anda dengan kekerasan, hukuman ataupun nilai rendah. Bagi sebagian siswa ancaman untuk memberi nilai rendah mungkin efektif, namun hal tersebut bisa memicu mereka mengambil jalan pintas (mencontek). 16. Hindarilah komentar buruk Gunakanlah komentar yang positif dan perilaku yang baik. Banyak siswa yang percaya diri akan performa dan kemampuan mereka. Jangan membuat pernyataan yang negatif kepada para siswa di kelas Anda berkaitan dengan prilaku dan kemampuan mereka. Anda harus selektif dalam menggunakan kata-kata dan berbicara dalam kelas. Apabila tidak hati-hati, kepercayaan diri siswa Anda akan mudah jatuh. 17. Kenali minat siswa-siswa Anda Para siswa mungkin berada dalam satu kelas, namun mereka memiliki kepribadian yang berbeda-beda. Pahamilah siswa Anda, bagaimana tanggapan mereka terhadap materi dan apa minat,cita-cita, harapan dan kekhawatiran mereka. Pergunakanlah berbagai contoh dalam pembelajaran Anda yang ada kaitannya dengan minat mereka untuk membuat mereka tetap termotivasi dalam belajar.
  • 4. 18. Peduli dengan siswa-siswa Anda Para siswa akan menunjukkan minat dan motivasi pada para guru yang memiliki perhatian. Perlihatkan bahwa Anda memandang para siswa sebagai layaknya manusia normal dan perhatikan bahwa mereka mendapatkan proses pembelajaran dan bukan hanya sekedar nilai karena hal tersebut tercermin pada kemampuan Anda sebagai seorang guru. Cobalah membangun hubungan yang positif dengan para siswa dan coba kenali mereka sebagaimana Anda memperkrnalkan diri Anda pada mereka. Sebagai contoh, ceritakanlah kisah anda ketika anda masih menjadi siswa. ========== Berbagi di:  144Bagikan pada Facebook(Membuka di jendela yang baru)  1Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru)  6Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)  Klik untuk berbagi via Google+(Membuka di jendela yang baru)  Klik untuk berbagi pada Pinterest(Membuka di jendela yang baru)  Terkait Pengembangan Aktivitas, Kreativitas dan Motivasi SiswaIn "PEMBELAJARAN" Tujuh Prinsip Praktik Pembelajaran yang BaikIn "PEMBELAJARAN" Peran Guru sebagai MotivatorIn "PEMBELAJARAN" Perihal AKHMAD SUDRAJAT [ AKHMAD SUDRAJAT adalah seorang praktisi pendidikan di Kadugede-Kabupaten Kuningan ] ‹ Konsep Program Induksi Bagi Guru Pemula (PIGP) Apa Pendidikan Karakter itu? › Tagged with: Artikel, Pendidikan, Pengelolaan Kelas, Psikologi Pendidikan Ditulis dalam PEMBELAJARAN, PSIKOLOGI 27 comments on “18 Cara Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa” ‹ Older comments 1. Sriwigati mengatakan: 3 Maret 2014 pukul 08:52 Terima kasih, Pak. Mohon izin, artikel Bapak hendak saya pergunakan untuk menambah wawasan pengetahuan dan sikap saya selanjutnya
  • 5. 2. aat farihat unaidah mengatakan: 15 Oktober 2013 pukul 08:45 terimakasih dengan artikel yang bapak tuliskan di sini jadi menambah wawasan bagi saya sebagai guru bimbingan dan konseling semoga anak anak didik kita menjadi seorang generasi yang propesional dan amanah terhadap dirinya dan masarakat di sekitarnya. 3. Fileksius Gulo (@fileksius_gulo) mengatakan: 8 Juli 2013 pukul 07:49 trimakasih,,,cukup membantu. 4. Peran Guru sebagai Motivator | Remaja mengatakan: 6 Juli 2013 pukul 16:21 […] dari kompleksitas dalam kegiatan pemotivasian tersebut, dengan merujuk pada pemikiran Wina Senjaya (2008), di bawah ini dikemukakan beberapa […] 5. Yuyuntri mengatakan: 15 November 2011 pukul 10:56 Termasuk saya kita cenderung melemparkan kesalahan pada siswa, padahal sebenarnya kesalahan itu ada pada diri kita yg tidak mau memperbaiki diri alias Jaim…Trims artikelnya saya jadi bisa introspeksi diri 6. buncit mengatakan: 7 Desember 2010 pukul 15:26 tips’a ok2 pi tidk da solusi’a.. jd bgaimana cra menyikapi’a 7. hizb. mengatakan: 7 November 2010 pukul 15:22 Matur nuwun pak Guru? nek saget disukani footnote nggih ‹ Older comments berkunjung, berfikir dan berkomentar...
  • 6. Artikel Terbaru  Permendikbud Terbaru tentang Kurikulum 2013 [Edisi Oktober 2014]  Permendikbud No. 111 tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling  [UU No. 23/2014] Pembagian Urusan Pendidikan Antara Pemerintah Pusat dengan Daerah  Saya bukan Pengelola Blog http://akhmadsudrajat.com!  Kepemimpinan SBY Selama 10 Tahun dalam Bidang Pendidikan Statistik Blog  15,637,613 Kunjungan Facebook LinkedIn Twitter Google + UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA Proses pembelajaran akan berhasil manakala siswa mempunyai motivasi dalam belajar. Oleh karena itu, guru perlu menumbuhkan motivasi belajar siswa. Untuk memperoleh hasil belajar yang optimal, guru dituntut kreatif membangkitkan motivasi belajar siswa. Berikut ini dikemukakan beberapa petunjuk untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. a. Memperjelas tujuan yang ingin dicapai. Tujuan yang jelas dapat membuat siswa paham kearah mana ia ingin dibawa. Pemahaman siswa terhadap tujuan pembelajaran dapat menumbuhkan minat siswa untuk belajar yang pada gilirannya dapat meningkatkan motivasi belajar mereka. Semakin jelas tujuan yang ingin dicapai, maka akan semakin kuat motivasi nbelajar siswa (Sanjaya, 2009:29). Oleh sebab itu, sebelum proses pembelajaran dimulai hendaknya guru menjelaskan terlebih dahulu tujuan yang ingin dicapai. b. Membangkitkan minat siswa Siswa akan terdorong untuk belajar manakala mereka memiliki minat untuk belajar. Oleh karena itu, mengembangkan minat belajar siswa merupakan salah satu teknik dalam
  • 7. mengembangkan motivasi belajar (Sanjaya, 2009:29). Salah satu cara yang logis untuk momotivasi siswa dalam pembelajaran adalah mengaitkan pengalaman belajar dengan minat siswa (Djiwandono, 2006:365). Pengaitan pembelajaran dengan minat siswa adalah sangat penting, dan karena itu tunjukkanlah bahwa pengetahuan yang dipelajari itu sangat bermanfaat bagi mereka. Demikian pula tujuan pembelajaran yang penting adalah membangkitkan hasrat ingin tahu siswa mengenai pelajaran yang akan datang, dan karena itu pembelajaran akan mampu meningkatkan motivasi instrinsik siswa untuk mempelajari materi pembelajaran yang disajikan oleh guru (Anni, dkk., 2006:186). c. Ciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar Siswa hanya mungkin dapat belajar baik manakala ada dalam suasana yang menyenangkan, merasa aman, bebas dari takut. Usahakan agar kelas selamanya dalam suasana hidup dan segar, terbebas dari rasa tegang. Untuk itu guru sekali-kali dapat melakukan hal-hal yang lucu. d. Mengguanakan variasi metode penyajian yang menarik Guru harus mampu menyajikan informasi dengan menarik, dan asing bagi siswa-siswa. Sesuatu informasi yang disampaikan dengan teknik yang baru, dengan kemasan yang bagus didukung oleh alat-alat berupa sarana atau media yang belum pernah dikenal oleh siswa sebelumnya sehingga menarik perhatian bagi mereka untuk belajar (Yamin, 2009:174). Dengan pembelajaran yang menarik, maka akan membangitkan rasa uingin tahu siswa di dalam kegiatan pembelajaran yang selanjutnya siswa akan termotivasi dalam pembelajaran. Motivasi instrinsik untuk belajar sesuatu dapat ditingkatkan melalui penggunaan materi pembelajaran yang menharik, dan juga penggunaan variasi metode pembelajaran. Misalnya, untuk membAngkitkan minat belajar siswa dapat dilakukan dengan cara pemutaran film, mengundang pembicara tamu, demonstrasi, komputer, simulasi, permaianan peran, belajar melalui radio, karya wiasata, dan lainnya (Anni, dkk., 2006:186-187 : Hamalik, 2009:168). e. Berilah pujian yang wajar setiap keberhasilan siswa Motivasi akan tumbuh manakala siswa merasa dihargai. Dalam pembelajaran, pujian dapat dimanfaatkan sebagai alat motivasi. Karena anak didik juga manusia, maka dia juga senang dipuji. Karena pujian menimbulkan rasa puas dan senang (Sanjaya, 2009:30 ; Hamalik, 2009:167). Namun begitu, pujian harus sesuai dengan hasil kerja siswa. Jangan memuji secara berlebihan karena akan terkesan dibuat-buat. Pujian yang baik adalah pujian yang keluar dari hati seoarang guru secara wajar dengan maksud untuk memberikan penghargaan kepada siswa atas jerih payahnya dalam belajar (Djamarah dan Zain, 2006:152). f. Berikan penilaian
  • 8. Banyak siswa yang belajar karena ingin memperoleh nilai bagus. Untuk itu mereka belajar dengan giat. Bagi sebagian siswa nilai dapat menjadi motivasi yang kuat untuk belajar. Oleh karena itu, penilaian harus dilakukan dengan segera agar siswa secepat mungkin mengetahui hasil kerjanya. Penilaian harus dilakukan secara objektif sesuai dengan kemampuan siswa masing-masing (Sanjaya, 2009:31). Penilaian secara terus menerus akan mendorong siswa belajar, oleh karena setiap anak memilki kecenderungan untuk memmperoleh hasil yang baik. Disamping itu, para siswa selalu mendapat tantangan dan masalah yang harus dihadapi dan dipecahkan, sehingga mendorongnya belajar lebih teliti dan seksama (Hamalik, 2009:168). g. Berilah komentar terhadap hasil pekerjaan siswa Siswa butuh penghargaan. Penghargaan bisa dilakukan dengan mmemberikan komentar yang positif. Setelah siswa selesai mengerjakan suatu tugas, sebaiknya berikan komentar secepatnya, misalnya dengan memberikan tulisan “ bagus” atau “teruskan pekerjaanmu” dan lain sebagainya. Komentar yang positif dapat meningkatkan motivasi belajar siswa (Sanjaya, 2009:21). Penghargaan sangat efektif untuk memotivasi siswa dalam mengerjakan tugas-tugas, baik tugas-tugas yang harus dikerjakan segera, maupun tugas-tugas yang berlangsung terus menerus (Prayitno, 1989:17). Sebaliknya pemberian celaan kurang menumbuhkan motivasi dalam belajar. Bahkan menimbulkan efek psikologis yang lebih jelek. h. Ciptakan persaingan dan kerjasama Persaingan yang sehat dapat menumbuhkan pengaruh yang baik untuk keberhasilan proses pemebelajaran siswa. Melalui persaingan siswa dimungkinkan berusaha dengan sungguh- sungguh untuk memperoleh hasil yang terbaik (Sanjaya, 2009:31). Oleh sebab itu, guru harus mendesain pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk bersaing baik antar kelompok maupun antar individu. Namun demikian, persaingan tidak selamanya menguntungkan, terutama untuk siswa yeng memang dirasakan tidak mampu untuk bersaing, oleh sebab itu pendekatan cooperative learning dapat dipertimbangkan untuk menciptakan persaingan antar kelompok. Selain persaingan antar siswa lebih banyak pengaruh buruknya daripada baiknya terhadap perkembangan kepribadian siswa. Persaingan antara diri sendiri dapat dialakukan dengan cara memeri kesempatan kepada siswa untuk mengenal kemajuan-kemajuan yang telah diucapai sebelumnya dan apa yang dapat dicapai pada pada waktu berikutnya (Prayitno, 1989:22-230). Misalnya guru membuat dan memberi tahu grafik kemajuan belajar siswa.
  • 9. Untuk mengembangkan motivasi belajar, guru harus berusaha membentuk kebiasaan siswanya agar secara berangsur-angsur dapat memusatkan perhatian lebih lama dan bekerja keras (Isjoni, 2008:162). Oleh karena itu, usaha dan perhatian guru yang besar lebih diperlukan untuk membimbing siswa-siswa yang memiliki pencapaian rendah agar mereka memiliki motivasi belajar yang baik. Disamping beberapa petunjuk cara membangkitkan motivasi belajar diatas, adakalanya motivasi itu juga dapat dibangkitkan dengan cara-cara lain yang sifatnya negatif seperti memberikan hukuman, teguran dan kecaman, memberikan tugas yang sedikit berat dan menantang (Sanjaya, 2009:31). Namun, teknik-teknik semacam itu hanya bisa digunakan dalam kasus tertentu. Beberapa ahli mengatakan dengan mmemmbangkitkan motivasi dengan cara-cara negatif lebih banyak merugikan siswa. Untuk itulah seandainya masih bisa dengan cara-cara yang positif, sebaiknya membangkitkakn motivasi dengan cara negatif dihindari. DAFTAR PUSTAKA Anni, Catharina T., dkk..2006. Psikologi Belajar. Semarang : Unnes Press Djamarah, S.B, dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar-Mengajar (Edisi Revisi). Jakarta ; PT Rineka Cipta Djiwandono, S.E.W. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Grasindo Hamalik, Oemar. 2005. Kurikulum dan PembelajaraN. Jakarta : PT Bumi Aksara Isjoni. 2008. ‘Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Dalam Pelajaran Sejarah di Sekolah’. Dalam Isjoni dan Ismail (Eds.). 2008. Model- Model Pembelajaran Mutakhir ; Perpaduan Indonesia-Malaysia. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Hal. 145-170 Prayitno, Elida. 1989. Motivasi Dalam Belajar. Jakarta : Debdikbud Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group