presentasi visi sekolah UPT SDN Panyirapan yakni sekolah tempat mengajar guru penggerak yakni oleh neng widiya puspitasari, s.pd dalam rangka memenuhi salah satu tugas dari pendidikan guru penggerak (PGP) di kabupaten serang.
Pemaparan VISI GURU PENGGERAK_Pendampingan Individu Ke-2.pptxRinaNugrahennySunard
Â
Visi sekolah merupakan impian/harapan cita-cita yang ingin dicapai oleh warga sekolah.
Visi sekolah dijadikan sebagai cita-cita bersama warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan pada masa yang akan datang, mampu memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan.
Pemaparan VISI GURU PENGGERAK_Pendampingan Individu Ke-2.pptxRinaNugrahennySunard
Â
Visi sekolah merupakan impian/harapan cita-cita yang ingin dicapai oleh warga sekolah.
Visi sekolah dijadikan sebagai cita-cita bersama warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan pada masa yang akan datang, mampu memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan.
PPT Sinkronus Unit Modul Pendidikan yang Memerdekakan-2.pptxFebriHariyanto6
Â
Di akhir sesi ini, peserta mampu:
Mempresentasikan hasil profil siswa yang sudah dibuat pada sesi Demonstrasi Kontekstual
merefleksikan hasil profil peserta didik yang sudah dibuatnya berdasarkan masukan dari rekan peserta lain
Peserta dapat menghasilkan sintesis seluruh proses pembelajaran selama unit modul Pendidikan yang Memerdekakan dalam bentuk powerpoint
PPT Sinkronus Unit Modul Pendidikan yang Memerdekakan-2.pptxFebriHariyanto6
Â
Di akhir sesi ini, peserta mampu:
Mempresentasikan hasil profil siswa yang sudah dibuat pada sesi Demonstrasi Kontekstual
merefleksikan hasil profil peserta didik yang sudah dibuatnya berdasarkan masukan dari rekan peserta lain
Peserta dapat menghasilkan sintesis seluruh proses pembelajaran selama unit modul Pendidikan yang Memerdekakan dalam bentuk powerpoint
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan (Demonstrasi Kontekstual-Modul 1.3 ).pptxsadiyatulfebriyati
Â
BAGJA adalah gubahan tahapan Inkuiri Apresiatif sebagai pendekatan manajemen perubahan yang pertama kali diperkenalkan oleh Cooperrider ke dalam langkah 4D Discover-Dream-Design-Deliver (Cooperrider & Whitney, 2005) yang kemudian dalam praktik-praktik selanjutnya tahapan Discover dipecah menjadi Define dan Discover (Cooperrider et.al, 2008). Inilah kemudian yang menjadi langkah-langkah yang perlu Bapak/Ibu ikuti dalam menerapkan perubahan sesuai dengan visi yang Bapak/Ibu telah impikan berdasarkan tahapan BAGJA. Tahap pertama, Buat Pertanyaan Utama (Define). Di tahap ini, Bapak/Ibu merumuskan pertanyaan sebagai penentu arah penelusuran terkait perubahan yang diinginkan atau diimpikan. Tahap kedua, Ambil Pelajaran (Discover). Pada tahapan ini, Bapak/Ibu mengumpulkan berbagai pengalaman positif yang telah dicapai di kelas maupun sekolah serta pelajaran apa yang dapat diambil dari hal-hal positif tersebut. Tahap ketiga, Gali Mimpi (Dream). Pada tahapan ini, Bapak/Ibu dapat menyusun narasi tentang kondisi ideal apa yang diimpikan dan diharapkan terjadi di lingkungan pembelajaran. Disinilah visi benar-benar dirumuskan dengan jelas. Tahap ketiga, Jabarkan Rencana (Design). Di tahapan ini, Bapak/Ibu dapat merumuskan rencana tindakan tentang hal-hal penting apa yang perlu dilakukan untuk mewujudkan visi. Tahapan terakhir, Atur Eksekusi (Deliver). Di bagian ini, Bapak/Ibu memutuskan langkah-langkah yang akan diambil, siapa yang akan Bapak/Ibu ajak dan pasti mau untuk terlibat, bagaimana strateginya, dan aksi lainnya demi mewujudkan visi perlahan-lahan. Tabel berikut ini berupaya memperlihatkan rangkuman (ciri) tiap tahapan B-A-G-J-A.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
Â
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
4. 1.1 Filosofi
Ki Hajar Dewantara
Kodrat alam, kodrat zaman,
Berpihak pada murid
1.2 Nilai dan Peran
Guru Penggerak
Guru sebagai motivator
Mendorong ke perubahan positif
1.3 Visi Guru Penggerak
Inkuiri Apresiatif
melalui tahapan BAGJA
1.4 Budaya Positif
5.
6.
7.
8.
9. â—Ź Pertanyaan utama dibuat untuk
menentukan arah penyelidikan
kekuatan/aset/potensi/peluang;
mendefinisikan tujuan,
memprovokasi atau menginisiasi
perubahan (prakarsa). Biasanya
hanya 1 atau 2 saja. Secara
redaksional menyertakan
dengan prakarsa perubahan
yang telah ditulis.
â—Ź Tindakan yang diharapkan pada
tahap ini dapat dilakukan untuk
menggalang atau membangun
tim perubahan, mendapatkan
dukungan, serta konfirmasi
tingkat prioritas (urgensi) dari
prakarsa perubahan yang dibuat
â—Ź Berdiskusi dengan kepala
sekolah dan rekan guru
â—Ź Melakukan observasi
dengan kuisioner yang
berisi pertanyaan
penulusuran mengenai
kemandirian siswa.
â—Ź Mencari referensi
bagaimana cara
peningkatan kemandirian
siswa dalam pembelajaran.
9
â—Ź Mengapa siswa tidak
mandiri ketika
pembelajaran di kelas dan
di sekolah?
â—Ź Apa yang harus saya
lakukan agar menignkatkan
kemandirian siswa?
PERTANYAAN
DAFTAR
TINDAKAN/PENYELIDIKAN
yang perlu dilakukan untuk menjawab
pertanyaan
B-uat pertanyaan utama
(Define)
BAGJA | Prakarsa perubahan: Mengembangkan pembelajaran yang dapat meningkatakan
kemandirian siswa
10. â—Ź Pertanyaan di tahap ini adalah
pertanyaan-pertanyaan lanjutan
untuk menemukenali kekuatan/
aset/potensi/peluang lewat
kegiatan penyelidikan;
mengidentifikasi/mengapresiasi
yang terbaik dari apa yang telah
ada, menemukan "inti positif".
Tiap pertanyaan dibuat dengan
hati-hati dan bernada positif.
â—Ź Tindakan yang diharapkan pada
tahap ini adalah apa saja yang
dapat dilakukan untuk menggali
fakta, memperoleh data, apakah
lewat diskusi kelompok
kecil/besar, survei/kuesioner,
bagaimana melibatkan beragam
dan berbagai pihak (multi unsur).
PERTANYAAN
â—Ź Melakukan kolaborasi
dengan yang pernah
berhasil menerapkan suatu
metode dalam
meningkatkan kemandirian
diri siswa.
â—Ź Mencari tahu dan mencatat
bagaimana cara mengelola
kelas dalam suatu kegiatan
yang dapat meningkatkan
kemandirian siswa.
â—Ź Menggali pengalaman
keberhasilan dari siswa
yang telah memiliki
kemandirian yang tinggi
â—Ź Siapakah di sekolah yang
mempunyai pengalaman
pernah menjalankan
pembelajaran yang
meningkatkan kemandirian
siswa?
â—Ź Aktivitas apa saja yang
membuat siswa lebih
mandiri?
â—Ź Situasi apa yang dapat kita
lihat dalam pembelajaran
yang meningkatkan
kemandirian siswa
DAFTAR
TINDAKAN/PENYELIDIKAN
yang perlu dilakukan untuk menjawab
pertanyaan
A-mbil pelajaran
(Discover)
11. â—Ź Membuat model atau skema
belajar dan menyusun
pembiasaan sekolah yang
mampu meningkatkan
kemandirian siswa.
â—Ź Meyakinkan dan memotivasi
siswa bahwa mandiri itu
penting dan bermanfaat
â—Ź Melibatkan siswa sebagai
aktor yang berperan dalam
setiap program sekolah.
â—Ź Memperaktekkan setiap
kegiatan tersebut secara
berkelanjutan.
DAFTAR TINDAKAN/PENYELIDIKAN
yang perlu dilakukan untuk menjawab
pertanyaan
G-ali mimpi
(Dream)
PERTANYAAN
â—Ź Apakah kebiasaan baru
yang saya bayangkan
terjadi jika kemandirian
siswa meningkat?
â—Ź Apa hal-hal yang dapat
mendukung agar sikap
percaya diri siswa dapat
terus meningkat dan
menjadi karakter siswa?
â—Ź Diharapkan, jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan pada
tahap ini dapat digunakan
untuk menyusun narasi kolektif
bilamana prakarsa perubahan
telah terwujud, membuat
bayangan, dan gambaran masa
depan yang membumi karena
digali dari masa lalu yang
positif.
â—Ź Tindakan dalam tahap ini
dilakukan untuk membuka lebih
banyak kesempatan menjawab
pertanyaan yang telah dibuat
dan berproses untuk memaknai
hasil temuan, menggali mimpi
bersama-sama, kapan, di mana,
dan dengan siapa saja.
12. â—Ź Apa langkah
sederhana/pertama yang
harus dilakukan untuk
meningkatkan kemandirian
siswa?
â—Ź Bagaimana cara mengukur
kemandirian siswa dan
progres langkah-langkah
tersebut?
â—Ź Tindakan atau kegiatan apa
saja di kelas yang
mendukung peningkatan
kemandirian siswa?
â—Ź Memotivasi siswa untuk
selalu mandiri dalam setiap
kegiatan baik dalam
kegiatan pembelajaran
maupun kegiatan di
sekolah.
â—Ź Membuat suasana belajar
yang mendorong siswa
untuk mandiri.
â—Ź Membuat strategi
pembelajaran dan kegiatan
pembiasaan yang
menguatkan kemandirian
siswa.
â—Ź Selalu memberikan
penghargaan kepada siswa
yang telah berani mandiri
dalam setiap kegiatan di
sekolah.
DAFTAR
TINDAKAN/PENYELIDIKAN
yang perlu dilakukan untuk menjawab
pertanyaan
â—Ź Pertanyaan di tahap ini
diharapkan dapat membantu
mengidentifikasi tindakan
konkret atau menjabarkan
langkah-langkah yang
diperlukan. Baik langkah kecil
sederhana yang dapat dilakukan
segera, atau langkah
berani/terobosan yang akan
memudahkan keseluruhan
proses pencapaian.
â—Ź Tindakan yang diharapkan pada
tahap ini dilakukan untuk
membantu terciptanya organisasi
yang ideal dalam pencapaian
mimpi, mempertahankan proses
perubahan positif, menetapkan
kriteria kesuksesan pencapaian
tahap demi tahap.
J-abarkan Rencana (Design) PERTANYAAN
21. Visi Sekolah SDN Panyirapan
Terwujudnya peserta didik yang berakhlak mulia, cerdas,
berprestasi dengan pembelajaran yang berpihak pada
murid.
Prakarsa Perubahan
• Meningkatkan kegiatan literasi
• Membiasakan kegiatan keagamaan
• Membiasakan 5S (Senyum, Sapa, Salam dan Sopan
Santun)
• Meningkatkan prestasi di segala bidang
• Meningkatkan disiplin kerja
22. Inisiatif perubahan dengan cara:
• Mengaktifkan Kembali perpustakaan
• Mensosialisakan pembiasaan jumat taqwa
(jumtaq) dan 5S
• Membuat program ekstra kurikuler (ekskul)
• Guru datang dan pulang sesuai waktu yang
disepakati
23. Kolaborasi warga sekolah:
• Komunikasi dan pendekatan yang intensif yang
baik.
• Bertanggung jawab terhadap keputusan
Bersama.
24. Bentuk kegiatan warga sekolah agar visi tercapai:
• Memperbaiki dan meningkatkan fasilitas
perpustakaan
• Diadakannya ekstra kurikuler dan intrakurikuler
pramuka, pencak silat, pidato, voli, atletik.