1. Pendampingan pembelajaran guru IPS melalui lesson study bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
2. Lesson study merupakan model pembelajaran kolaboratif dan berkelanjutan yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
3. Kegiatan lesson study meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan refleksi pembelajaran secara siklus guna meningkatkan kompetensi guru dan hasil belajar siswa.
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
01. sosialisai pendampingan belajar guru IPS.pdf
1. Prosiding Seminar Nasional Hasil Pengabdian 2018
149
SOSIALIASI PENDAMPINGAN PEMBELAJARAN GURU IPS
UNTUK MEMOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI
LESSON STUDY
Khairani Sakdiah1)
Cita Ayni Putri Silalahi2)
Universitas Muslim Nusantara1,2)
ranihidayat 72@gmail.com
Abstrak
SMP Yayasan Swasta Al-Razi Sinar harapan berada di jalan Eka Rasmi, Melindo I No.19 Komplek
Johor Permai Medan, Selain SMP di sekolah ini juga terdapat SMK yang berbasis Farmasi selain
itu sekolah ini merupakan sekolah berbasis islami, dalam satu minggu ada waktu mereka untuk
menggunakan Bahasa arab dan inggris. Sebelum di mulai pembelajaran siswa-siswi selalu di
kumpulkan di halaman sekolah untuk membaca atau mengahafal ayat-ayat pendek Al-Qur’an.
Namun selain hal diatas ada beberapa masalah yang di hadapi oleh sekolah tersebut, yaitu
kurangnya pemahaman siswa dan siswi tentang mata pelajaran matematika, IPA dan Biologi,
kurangnya motivasi tinggi untuk belajar berprestasi, siswa-siswi belum memahami konsep green
school dan siswa belum menyadari pentingnya membuang sampah pada tempatnya. Di sekolah ini
perlunya sosialisasi upaya pembinaan untuk meningkatkan proses pembelajaran yang dilakukan
guru secara kolaboratif dan berkesinambungan, dalam merencanakan, melaksanakan,
mengobservasi dan melaporkan hasil pembelajaran dalam mewujudkan motivasi belajar siswa
dengan melalui pendampingan pembelajaran guru dengan menerapkan Lesson study.
Kata kunci : Pendamping pembelajaran IPS, Lesson study, Kolaboratif
Abstract
SMP Yayasan Swasta Al-Razi The hope of being on the road of Eka Rasmi, Melindo I No.19
Komplek Johor Permai Medan, In addition to SMP in this school there are also SMK-based
Pharmacy other than that this school is an Islamic-based school, in one week there is their time to
use Arabic and English. Before the start of learning the students are always collected in the
schoolyard to read or memorize the short verses of the Qur'an. But in addition to the above there
are some problems faced by the school, namely the lack of understanding of students and students
about subjects mathematics, science and biology, lack of high motivation to learn achievement, the
students have not understood the concept of green school and students have not realized the
importance of disposing garbage in its place. In this school the need for socialization of coaching
efforts to improve the learning process by teachers in a collaborative and continuous, in planning,
implementing, observing and reporting learning outcomes in realizing student learning motivation
through teacher teaching assistance by applying Lesson study.
Keywords: Companion of IPS learning, Lesson study, Collaborative
1. Pendahuluan
Dalam rangka peningkatan
kualitas pendidikan, kita sering di
hadapkan pada beberapa masalah dalam
dunia pendidikan, seperti halnya
pergantian kurikulum, penerapan model
pembelajaran kooperatif untuk
mendapatkan hasil pembelajran yang
baik, serta bagaimana meningkatkan
motivasi belajar siswa. Seiring dengan
perkembangan pemikiran dan
permasalahan yang dihadapi oleh
manusia, ilmu sosial berkembang sangat
dinamis terutama di negara yang tradisi
berpikirnya telah mapan. Ilmu social
berkembang sesuai dengan kebutuhan
2. Prosiding Seminar Nasional Hasil Pengabdian 2018
150
manusia itu sendiri, terkadang tanpa di
sadari kita telah menganut dan
mengadopsi beberapa ajaran luar yang
terkadang tidak sesuai dengan keadaan di
lingkungan sekitar kita.
Ilmu social atau pengetahuan
social merupakan suatu rumpun ilmu
yang mengajarkan tentang berprilaku dan
bertindak secara social, baik dalam
berbangsa dan bernegara serta dalam
berumah tangga serta bertetangga. Maka
dalam pembelajaran social ini sering
dihadapkan banyak masalah dan persolan
yang terjadi di dalam suatu lingkungan.
Maka untuk mengatasi permasalahan
yang terjadi di sekitar dan di impikasikan
dalam pembelajaran sekolah maka tugas
guru sebagai pendamping siswa di
sekolah untuk dapat memberikan
pengarahan dan penjelasan serta
penyelesaian dengan sebaik-baiknya cara.
Pembelajaran seperti ini pada hakikatnya
adalah merupakan proses interaksi antara
peserta didik dengan lingkungan,
sehingga terjadi perubahan perilaku yang
lebih baik (Mulyasa, 2002: 100).
Maka perlunya di lakukan
pendampingan pembelajaran guru IPS
pada sekolah tersebut di harapkan dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa,
maka meningkatkan motivasi belajar
siswa ini terutama pada kalangan siswa
SMP yang perlu adanya pendamping guru
sebagai pengarah karena pada siswa-
siswa SMP ini masih terlalu kecil dan
perlu adanya bimbingan dan arahan dari
guru seabagai pendamping proses
pembelajaran di kelas untuk dapat
memotivasi belajar siswa. Motivasi
menjadi faktor yang berpengaruh untuk
mewujudkan keberhasilan pendidikan.
Motivasi dapat diartikan sebagai daya
penggerak yang telah menjadi aktif. Motif
menjadi aktif pada saat tertentu, terutama
bila kebutuhan untuk mencapai tujuan
sangat dirasakan atau mendesak. Motivasi
yang kuat akan menumbuhkan gairah,
semangat, dan perasaan senang untuk
belajar. Seseorang akan menampakkan
minat, perhatian, konsentrasi penuh,
ketekunan tinggi, serta berorientasi pada
prestasi tanpa mengenal perasaan bosan
apabila ia mempunyai motivasi belajar.
Purwanto (2002:38) menyatakan
bahwa Faktor yang mempengaruhi
motivasi belajar adalah faktor internal
dan faktor eksternal. Faktor internal
antara lain intelegensi, bakat, minat,
emosi, dan kemampuan kognitif.
Sedangkan faktor eksternal antara lain
lingkungan (lingkungan alam dan
lingkungan sosial) dan instrumental
(kurikulum, program pengajaran, sarana
dan fasilitas, guru, administrasi dan
manajemen) Secara sederhana dapat
dikatakan apabila siswa tidak memiliki
motivasi belajar maka tidak akan terjadi
kegiatan belajar pada diri siswa tersebut.
Apabila motivasi rendah, umumnya
diasumsikan bahwa prestasi yang
bersangkutan akan rendah dan besar
kemungkinan ia tidak akan mencapai
tujuan belajar.
Maka untuk dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa tersebut, maka
melalui dengan lesson study ini di
harapkan dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa. Karena di dalam Lesson
study merupakan kegiatan yang dapat
mendorong terbentuknya sebuah
komunitas belajar (learning society) yang
secara konsisten dan sistematis
melakukan perbaikan diri, baik pada
tataran individual maupun manajerial.
Lesson Study merupakan salah satu upaya
untuk meningkatkan proses dan hasil
pembelajaran yang dilaksanakan secara
kolaboratif dan berkelanjutan oleh
3. Prosiding Seminar Nasional Hasil Pengabdian 2018
151
sekelompok guru (Akhmad sudrajat :
2013)
Kerangka Konseptual
Lesson study merupakan suatu
model pembinaan profesi pendidik
melalui pengkajian pembelajaran
kolaboratif dan berkelanjutan
berlandaskan prinsip-prinsip kolegalitas
dan mutual learning untuk membangun
komunitas belajar, (Hendayana dalam
Anisatul Farida: 2014) memberikan
rumusan tentang Lesson Study sebagai
salah satu model pembinaan profesi
pendidik melalui pengkajian
pembelajaran secara kolaboratif dan
berkelanjutan berlandaskan pada prinsip-
prinsip kolegalitas dan mutual learning
untuk membangun komunitas belajar.
Dalam pembelajaran lesson study di
rancang untuk dilaksanakan bersiklus,
adapun setiap siklusnya meliputi
perencanaan (plan), pelaksanaan ( Do)
dan Refleksi (See).
Di ketahui bahwa sudah sejak
lama praktik pembelajaran di Indonesia
pada umumnya cenderung dilakukan
secara konvensional yaitu melalui teknik
komunikasi oral ataupun ceramah.
Praktik pembelajaran konvesional
semacam ini lebih cenderung
menekankan pada bagaimana guru
mengajar (teacher-centered) dari pada
bagaimana siswa belajar (student-
centered), dan secara keseluruhan
hasilnya dapat kita maklumi yang
ternyata tidak banyak memberikan
kontribusi bagi peningkatan mutu proses
dan hasil pembelajaran siswa. Untuk
merubah kebiasaan praktik pembelajaran
dari pembelajaran konvensional ke
pembelajaran yang berpusat kepada siswa
memang tidak mudah, terutama di
kalangan guru yang tergolong pada
kelompok laggard (penolak perubahan
/inovasi).
Dalam hal ini, Lesson
Study tampaknya dapat dijadikan sebagai
salah satu alternatif guna mendorong
terjadinya perubahan dalam praktik
pembelajaran di Indonesia menuju ke
arah yang jauh lebih efektif.
Tidak hanya lesson study tersebut
bertujuan untuk menciptakan proses
belajar yang lebih kolaboratif dan inovasi,
maka dengan adanya pengajaran yang di
ajarkan oleh Bapak Pendidikan kita yaitu
: Bapak Ki Hajar Dewantara yang sejak
dahulu mengenalkan kita pada tiga (3)
proses pembelajaran yaitu : Ing Ngarso
Sun Tulodo, Ing Madyo Mbangun Karso,
dan Tut Wuri Handayani yang artinya :
Ing Ngarso Sun Tulodo (Guru dapat
menjadi pemimpin di depan yang dapat
memberikan suri tauladan bagi orang-
orang sekitarnya), Ing Madyo Mbangun
Karso ( Seorang guru berada di tengah
atau di samping sebagai pemberi
semangat untuk memberikan inovasi-
inovasi di lingkungan sekitarnya dengan
menciptakan suasana yang lebih kondusif
untuk keamanan atau kenyamanan para
peserta didiknya), dan Tut Wuri
Handayani ( Seorang guru harus
memberikan dorongan moral dan
semangat kerja dari belakang, dorongan
moral ini sangat di butuhkan oleh orang-
orang di sekitar kita menumbuhkan
motivasi dan semangat. Jadi secara
tersirat Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing
Madyo Mbangun Karso, Tut Wuri
Handayani berarti figur seseorang guru
yang baik adalah disamping menjadi suri
tauladan atau panutan, tetapi juga harus
mampu menggugah semangat dan
memberikan dorongan moral dari
belakang agar orang-orang disekitarnya
dapat merasa situasi yang baik dan
4. Prosiding Seminar Nasional Hasil Pengabdian 2018
152
bersahabat . Sehingga kita dapat menjadi
manusia yang bermanfaat di masyarakat.
Maka dengan adanya ajaran bapak
Kihajar dewantara ini dapat memodelisasi
pembelajaran bagi guru agar tidak
monoton dan membosankan maka dapat
di inovasikan dengan lesson study agar
lebih menarik dan menyenangkan. Seperti
halnya yang dikemukakan oleh ( Johw
Dewey dalam Paul Suparno SJ : 2015)
Bagi Dewey, Pendidikan berfungsi
sebagai tujuan dan sarana dan tumbuh (
growth), Pendidik dan siswa dapat
mempunyai tujuan dan pilihannya sendiri,
tetapi penting siswa terlibat dalam
memilih tujuan, dan pengalaman harus
berkaitan dengan pendidikan yang
berpusat pada siswa dan demokratis.
Maka dengan adanya penjelasan tersebut,
dalam proses pembelajaran tidak lagi
berpusat pada guru, tetapi dapat berpusat
pada peserta didik. Hal ini dapat di
lakukan dengan mengggunakan
pembelajaran kolaboratif yang di
sesuaikan dengan model-model
pembelajaran. Ueno (2013) juga
menegaskan bahwa pembelajaran
kolaboratif dapat memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk berpartisipasi
aktif dan mereka dapat saling belajar
untuk membangun pengetahuan sendiri
melalui diskusi dan kolaborasi.
Dalam upaya penerapan
pembelajaran kolaboratif yang lebih
efektif yang mengarah pada peningkatan
aktivitas belajar siswa, maka perlu
dirangkaikan dengan kegitan lesson
study. Hal ini sangat beralasan
dikarenakan rangkaian kegiatan lesson
study sangat menekankan pada aktivitas
belajar.
Dalam kegiatan lesson study guru
dapat memilih dan menerapkan berbagai
model maupun strategi pembelajaran
yang sesuai dengan situasi, kondisi, dan
permasalahan yang dihadapi. Banyak
model pembelajaran yang bisa dipilih dan
dimanfaatkan guru dalam pembelajaran
berbasis lesson study, misalnya; model
Pembelajaran Konstektual, model
Pembelajaran Quantum, model
Pembelajaran Terpadu, model
Pembelajaran Berbasis Masalah, model
Pembelajaran Kooperatif (Tjipto subadi :
2015). Selain model pembelajaran juga
banyak strategi pembelajaran dan metode
pembelajaran yang bisa dipilih oleh guru
dalam pembelajaran berbasis lesson
study.
2.METODE PELAKSANAAN
Teknik pengumpulan data dari
penelitian ini menggunakan teknik
observasi, pengamatan dan dokumentasi.
Menurut Sudjana (2000:114) mengatakan
“Observasi adalah teknik pengumpulan
data dengan pengamatan kepada tingkah
laku pada situasi tertentu”. observasi
dijadikan sampel untuk mendapatkan
gambaran secara langsung kegiatan
belajar siswa, sehingga data diperoleh
secara langsung dengan mengamati
kegiatan siswa, dengan demikian data
tersebut dapat bersifat objektif dalam
melukiskan aspek-aspek kepribadian
siswa menurut keadaan yang sebenarnya.
Adapun tindakan yang dilakukan peneliti
dalam penelitian ini adalah :
a. Melakukan sosialisasi kepada para
guru dan siswa.
b. Melakukan dan
mengimplementasikan proses
sosialisasi dalam kegiatan proses
belajar mengajar.
c. Menarik kesimpulan atas
pelasanaan yang dilakukan.
Tahapan dalam pelaksanaan
Pendampingan pembelajaran guru IPS
5. Prosiding Seminar Nasional Hasil Pengabdian 2018
153
untuk memotivasi belajar siswa melalui
lesson study yaitu sebagai berikut
Gambar 1. Siklus pendampingan
pembelajaran IPS melalui Lesson study
3. Hasil Dan PEMBAHASAN
Hasil yang dicapai melalui
kegiatan pengabdian pada masyarakat
yang dilaksanakan di SMP dan SMK
swasta Al Razi yang beralamat di Jalan
Eka Rasmi Melindo I No.19 Komplek
Johor Permai Medan dalam bentuk hasil
kegiatan pada setiap pelaksanaan dalam
beberapa tahap, yaitu: perencanaan,
tindakan, observasi, evaluasi dan refleksi.
Untuk lebih jelasnya akan di uraikan
sebagai berikut:
a. Perencanaan
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan
pada tahap perencanaan adalah:
1. Merancang mekanisme
program pengabdian pada
masayarakat
2. Menyusun dan menyiapkan
materi yang akan di sampaikan.
3. Menyusun teknis yang
berkaitan dengan metode atau
teknik pelaksanaan.
b. Tindakan
Tindakan dalam kegiatan
ini. Pada guru SMP pada sekolah
SMP swasta Al-Razi dapat
menggunakan pendampingan
guru IPS dengan menggunakan
lesson study untuk
meningkatkan motivasi belajar
siswa terutama pada guru IPS
yang mengajar mata pelajaran
Ekonomi,.
c. Observasi
Observasi dilakukan
terhadap keterampilan guru
dalam dalam membangun
kerjasama antar sesama guru
dalam penyusunan perangkat
pembelajan artinya dalam
kegiatan ini para guru di dituntut
untuk dapat bekerja sama antar
guru bidang studi dengan kepala
sekolah. Beberapa hal yang di
observasi adalah kendala-
kendala yang muncul dalam
proses pelatihan. Kendala yang
terjadi seperti kurangnya waktu
yang digunakan selama proses
pelatihan. Namun, kelebihan dari
pelatihan ini guru dapat
menjadikan upaya pembinaan
untuk meningkatkan proses
pembelajaran yang dilakukan
guru secara kolaboratif dan
berkesinambungan, dalam
merencanakan, melaksanakan,
mengobservasi dan melaporkan
hasil pembelajaran dalam
mewujudkan kualitas pendidikan
berkarakter.
d. Evaluasi
Berdasarkan observasi diatas,
untuk mengatasi kendala yang
terjadi pada proses pembelajaran
perlu dilakukannya evaluasi
pelatihan pendampingan guru IPS
dengan menggunakan lesson study
untuk meningkatkan motivasi
belajar siswa. Evaluasi ini
bertujuan agar dapat mengatasi
kendala tersebut,
e. Refleksi
Refleksi dilakukan terhadap
kegiatan yang telah dilaksanakan.
PLAN DO
SEE
ACT
6. Prosiding Seminar Nasional Hasil Pengabdian 2018
154
Hal ini dilakukan untuk
mengetahui kekurangan dan
kelebihan terhadap kegiatan yang
telah dilakukan dalam rangka
menetapkan rekomendasi terhadap
pengembangan pengabdian
masyarakat berikutnya. Hasil
refleksi adalah perlu dilakukan
suatu upaya untuk membantu
meningkatkan proses
pembelajaran yang dilakukan guru
secara kolaboratif dan
berkesinambungan, dalam
merencanakan, melaksanakan,
mengobservasi dan melaporkan
hasil pembelajaran dalam
mewujudkan kualitas pendidikan
berkarakter.
Apresiasi guru untuk mengikuti
pelatihan pengabdian masyarakat dengan
tema pendampingan guru IPS dengan
menggunakan lesson study untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa.
Dan ternyata apresiasi guru di SMP dan
SMK tersebut serta antusiasnya sangat
tinggi di karenakan yang dirasakan
mereka, terhadap konsep pembelajaran
lesson study ini hal yang baru yang
selama ini belum mereka kenal dan
sangat baru mereka dengar dan ini
terbukti dari pertanyaan dan terbukti dari
kehadiran para guru untuk mengikuti
kegiatan ini.
Namun, semua kendala dan
masalah yang terjadi dapat diselesaikan
dengan baik dengan solusi menyesuaikan
waktu antara pihak sekolah mitra (SMP
dan SMK swasta Al Razi yang beralamat
di Jalan Eka Rasmi Melindo I No.19)
dengan pihak LP2M Universitas Muslim
Nusantara Al-Washliyah. Sehingga
pelaksanaan kegiatan pengabdian
masyarakat di SMK Negeri 1 Teluk
Mengkudu dapat terlaksana dengan baik.
4. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Pengabdian pada masyarakat serta
sosialisasi pendampingan guru IPS
dengan menggunakan lesson study untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa
serta sebagai peningkatan
profesionalisme guru di SMP dan SMK
swasta Al Razi yang beralamat di Jalan
Eka Rasmi Melindo I No.19 telah
dilaksanakan dengan baik dan tertib.
Dengan kerja sama tim pengabdian yang
baik dan peran serta aktif dari narasumber
dalam kegiatan pengabdian ini semuanya
berjalan dengan sesuai yang diharapkan
dan harapannya guru dapat ini guru dapat
menjadikan upaya pembinaan untuk
meningkatkan proses pembelajaran yang
dilakukan guru secara kolaboratif dan
berkesinambungan, dalam merencanakan,
melaksanakan, mengobservasi dan
melaporkan hasil pembelajaran dalam
mewujudkan kualitas pendidikan
berkarakter.
Saran
Setelah terlaksanakannya
pengabdian masyarakat di SMP dan SMK
swasta Al Razi yang beralamat di Jalan
Eka Rasmi Melindo I No.19, beberapa
saran yang disamapaikan adalah :
1. Para guru dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran agar
menggunakan mencermati terlebih
dahulu kelengkapan perangkat-
perangkat pembelajaran sudah
saling berkordinasi antar guru-
guru bidang studi.
2. Antara guru bidang studi bisa
dapat bertukar informasi serta
mendampingi proses
pembelajaran di kelas guna
terwujudnya inteeaksi belajar
melalui lesson study tersebut.
7. Prosiding Seminar Nasional Hasil Pengabdian 2018
155
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, 2002. Prosedur
Penelitian: Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
Dale, M.2003.Devoloping Management
Skill (Terjemahan).Jakarta:
PT.Gramedia
Hashmi, K. 2004. Introduction and
Implementation of Total Quality
Management (TQM),
www.isisigma.com. September
2005
Lewis, Catherine.2002. “Lesson Study: A
Handbook for Teacher-Led
Improvement of Instruction,”
Philadelphia: Research for Better
Schools. Lewis Education
Department
Rusman. 2010. Model-Model
Pemebelajaran Mengembangkan
Profesionalisme Guru. Ban-dung:
Raja Grafindo Persada Sandi, W.
2010.Pengembangan Bahan
Workshop Lesson Study Serta
Implementasi Oleh Guru
Matematika di Madrasah
Ibtidaiyah Negeri 1
Pangkalpinang.Tesis tidak
diterbitkan. Palembang: Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Sahmo,Bartolomeus.2013.Visi
Pendidikan Ki Hajar
Dewantara.Yogyakarta:Kanisius.
http://adiens-production-
kuningan.blogspot.com/2011/11/
pandangan-ki-hajar-dewantara
tentang.html
Slamet Mulyana. 2007. Lesson
Study (Makalah). Kuningan:
LPMP-Jawa Barat
Sudrajat, Ahmad. 2008. Lesson Study
untuk Meningkatkan Proses dan
Hasil
Pembelajaran,(online),(http://akh
madsudrajat.wordpress.com/2008/
02/22/lesson-study-untuk-
meningkatkan-pembelajaran/,
diakses 30 Januari 2011)
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfa Beta
Sukirman. 2006. Peningkatan
Keprofesionalan Guru Melalui
Lesson Study. Makalah disajikan
dalam Pelatihan Lesson Study
Bagi Guru Berprestasi dan
MGMP MIPA SMP Seluruh
Indonesia, Yogyakarta,26
November-10 desember 2006
Susilo, dkk. 2009. Lesson Study Berbasis
Sekolah Guru Konservatif Menuju
Guru Inovatif. Malang:
Bayumedia Publishing
Tjiptono, F., dan A. Diana, 2001.Total
Quality Managemen t. Valentine
:yokyakarta.