1. UNIVERSITAS BINA BANGSA
Jl. Raya Serang – Jakarta KM. 03 No. 1B Pakupatan
Kota Serang – Banten
FORMULIR UJIAN AKHIR SEMESTER
RESUME (TUGAS 1 )
TAHUN AKADEMIK 2017 – 2018
Nama : Devi Annisa
NIM : 11150545
Kelas : 6L – MKP
Mata Kuliah : Ekonomi Internasional
Kelas / Ruang : 6 (Enam) / C.1.4
Prodi/Prog Pend. : Manajemen
Hari/Tanggal : Selasa
Dosen : Ade Fauji. SE., MM
Waktu : 18.30 - 20.00 WIB
Sifat Ujian : Take Home
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur selalu penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
kasih dan sayangnya memberikan pengetahuan, kemampuan dan kesempatan
kepada penyusun sehingga mampu menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Makalah ini ditulis sebagai tugas mata kuliah Ekonomi Internasional.
Penyusun menyadari, dalam penulisan makalah ini masih ada kemungkinan
kekurangan-kekurangan karena keterbatasan kemampuan penyusun. Untuk itu,
masukan yang bersifat membangun akan sangat membantu penyusun untuk
semakin membenih kekurangannya.
Ucapan terima kasih tidak lupa penyusun haturkan kepada dosen
pembimbing mata kuliah ini untuk teman teman dan semua pihak yang telah
membantu. Semoga makalah ini dapat berguna.
Serang, 19 Mei 2018
Penyusun
Devi Annisa
3. ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................... ii
Ruang Lingkup Ekonomi Internasional ............................................ 1
Konsep Teori Perdagangan Internasional .......................................... 4
Teori Perdagangan Internasional, Teori Pra klasik, Merkantilisme... 10
............................................................................................................
Teori Keunggulan Mutlak, Teori Keunggulan Komparatif ............... 13
Teori Modern Perdagangan Internasional.......................................... 18
Kebijaksanaan Ekonomi internasional, kebijakan tarif...................... 27
4. 1
Ruang Lingkup Ekonomi Internasional
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang di dunia. Iya, tak heran
jika Indonesia kerap kali melalukan perbaikan baik dari sistem kinerja dan
ekonominya. Kenapa ekonomi? Iya karena akan ada banyak manfaat yang akan
diperoleh jika perekonomian Indonesia membaik. Untuk itu Indonesia pun juga
perlu melakukan tindakan ekonomi internasional untuk melakukan perbaikan
ekonomi masyarakat Indonesia.
Ruang Lingkup Ekonomi Internasional
Teori dan kebijakan moneter internasional
Teori dan kebijakan perdagangan internasional
Organisasi dan kerjasama ekonomi internasional
Perusahan dan bisnis internasional
A. Pengertian Ekonomi Internasional
Ekonomi internasional ialah suatu cabangan dari disiplin ekonomi, yang
mempelajari dan menganalisa transaksi serta permasalahan ekonomi secara
internasional meliputi perdagangan (ekspor dan impor), keuangan atau moneter dan
organisasi ekonomi baik swasta ataupun pemerintah serta kerja sama antar negara-
negara. Pengertian ekonomi internasional lainnya ialah suatu disiplin ilmu yang
membahas tentang akibat saling ketergantungan diantara negara-negara yang ada
diseluruh dunia ini, baik itu dari segi perdagangan maupun segi pasar kredit
internasional. Permasalaha utama yang biasanya dihadapi dalam ekonomi
internasional adalah sama dengan ekonomi lainnya, yakni masalah kelangkaan
barang ataupun pilihan barang, yang diartikan produk adalah barang atau jasa yang
dibutuhkan dan dihasilkan oleh manusia.
5. 2
B. Faktor-Faktor Yang Mendorong Sebuah Negara Melakukan Ekonomi
Internasional
Agar bisa memenuhi kebutuhan produk dan jasa dalam negeri
Memiliki keinginan agar bisa mendapatkan keuntungan, yang bertujuan
untuk meningkatkan pendapatan negara.
Mempunyai kemampuan yang berbeda dalam Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK) untuk mengelola sumber daya.
Mempunyai kelebihan produk atau barang dalam negeri sehingga perlu
pasar baru untuk menjualnya.
Adanya perbedaan sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, adat istiadat
maupun jumlah penduduk yang bisa mengakibatkan adanya suatu
perbedaan antara hasil produksi dan terdapatnya keterbatasan dari produksi.
Terjadinya arus globalisasi, sebab tidak ada negara di muka bumi ini yang
dapat hidup sendiri tanpa adanya bantuan dari negara lain.
Memiliki kesamaan selera terhadap suatu barang atau jasa.
Memiliki keinginan untuk membuka kerjasama dan hubungan diplomatik
dengan negara lain.
C. Tujuan Ekonomi Internasional
Tujuan dari ekonomi internasional yaitu untuk bisa meningkatkan kemakmuran
yang lebih baik untuk manusia. Tujuan tersebut dapat dicapi apabila dapat
mengadakan berbagai macam kegiatan, misalnya: kegiatan di bidang perdagangan
(ekspor – impor), perkreditan, perasuransian, investasi, dan di bidang yang lainnya.
Perbedaan tata cara ataupun sifat antara perdagangan internasional dengan
perdagangan yang ada didalam negeri dapat disebabkan oleh berbagai macam hal,
antara lain:
Perbedaan hukum peraturan jual beli, uang, peraturan bea, dan lain-lain.
Perbedaan adat istiadat, kegemaran, kebiasaan, musim dan perbedaan
kondisi pasar.
6. 3
Perbedaan keadaan politik, sosial-budaya, ekonomi dan kultural.
D. Permasalahan Ekonomi Internasional
a. Kemiskinan
Angka kemiskinan di seiap negara dunia masih tinggi khususnya di negara
– negara berkembang seperti halnya indonesia. Dalam hal kemiskinan ini
sudah menjadi hak dan kewajiban negara – negara dunia untuk
menjadikannya masalah bersama secara internasional melalui bantuan dan
kerja sama internasional.
b. Pengangguran
Masalah pengangguran juga masih amat tinggi di negara – negara
berkembang, dan indonesia menjadi salah satu negara dengan angka
pengangguran yang sangat tinggi. Masalah jumlah penduduk yang tidak di
dukung oleh lapangan kerja menjadi penyebab utama pengangguran.
Namun, masalah pengangguran saat ini juga di derita oleh negara majju
ketika perekonomian negara tersebut anjlok seperti AS. Pengentasan angka
pengangguran merupakan masalah internasional.
c. Harga
Tinggi nya harga barrang – barang pokok di pasar internasional menjadi
kendala bagi rakyat tidak mampu dan menengah ke bawah. Masalah harga
akan mempengaruhi perekonomian secara keseluruhan, maka perlu
kesetaraan melalui kesepakatan internasional.
Jadi kesimpulan dari ekonomi internasional ialah ekonomi yang membahas tentang
permasalahan ekonomi secara global, seperti ekspor dan impor barang.
7. 4
Konsep Teori Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional merupakan kegiatan yang dilaksanakan antar
negara yang berbeda serta mengakibatkan timbulnya pertukaran akan valuta
asing yang mempengaruhi neraca perdagangan negara yang bersangkutan
(Simorangkir, 1985). Menurut Dachliani (2006) menyatakan bahwa
perdagangan internasional merupakan suatu cerminan dari negara yang
menganut sistem perekonomian terbuka. Pada zaman globalisasi ini hampir
tidak ada negara yang menganut sistem ekonomi tertutup. Hal ini terjadi karena
tentu saja setiap negara tidak bisa memenuhi keseluruhan kebutuhan
masyarakatnya hanya dengan hasil produksi negeri sendiri. Masyarakat di
suatu negara perlu mengonsumsi barang-barang lainnya yang tidak bisa di
produksi negeri sendiri sehingga perlu adanya pertukaran atau perdagangan
antar negara.
Menurut Salvatore (1997) Perdagangan antar negara dimana masing-
masing negara mempunyai alat tukarnya sendiri mengharuskan adanya angka
perbandingan nilai suatu mata uang dengan mata uang lainnya, yang disebut
kurs valuta asing atau kurs. Dalam sistem kurs mengambang, depresiasi atau
apresiasi nilai mata uang akan mengakibatkan perubahan ke atas ekspor
maupun impor. Jika kurs mengalami depresiasi, yaitu nilai mata uang dalam
negeri menurun dan berarti nilai mata uang asing bertambah tinggi kursnya
(harganya) akan menyebabkan ekspor meningkat dan impor cenderung
menurun. Jadi kurs valuta asing mempunyai hubungan yang searah dengan
volume ekspor. Apabila nilai kurs dollar meningkat, maka volume ekspor juga
akan meningkat (Sukirno, 2011).
Ekspor merupakan variabel injeksi yang menambah besaran aliran
pendapatan seperti halnya investasi, hal ini dikarenakan ekspor berasal dari
produksi dalam negeri yang diperdagangkan di luar negeri. Berbeda dengan
ekspor, variabel impor merupakan variabel bocoran yang mengurangi aliran
pendapatan. Tambunan (2001) mendefinisikan perdagangan sebagai proses
8. 5
tukar-menukar atas barang atau jasa yang didasarkan atas kehendak sukarela
dari masing-masing pihak. Perdagangan internasional dibagi menjadi dua jenis
yakni perdagangan barang (fisik) dan perdagangan jasa (non fisik).
Manfaat dari kegiatan perdagangan internasional antara lain :
1. Membantu menjelaskan arah komposisi perdagangan antar negara serta
bagaimana efek terhadap struktur perekonomian suatu negara.
2. Dapat mewujudkan adanya keuntungan yang timbul dari perdagangan
international tersebut atau gain from trade. Perdagangan disini diartikan
sebagai proses tukar-menukar yang didasarkan kehendak sukarela dari
masing-masing pihak. Masing-masing pihak harus mempunyai kebebasan
untuk menentukan untung rugi pertukaran tersebut dari sudut kepentingan
masing-masing dan kemudian menentukan apakah bersedia melakukan
pertukaran atau tidak. Pada dasarnya pertukaran atau perdagangan timbul
karena salah satu kedua belah pihak melihat adanya manfaat atau
keuntungan tambahan yang bisa diperoleh dari pertukaran tersebut
(Boediono, 2000).
Jadi perdagangan internasional secara umum dapat didefinisikan sebagai suatu
kegiatan yang mencakup ekspor dan impor, baik berupa barang dan jasa yang
dilakukan antar negara atas pertimbangan tertentu (keuntungan) dan dilakukan
tanpa adanya tekanan dari pihak manapun juga. Berikut adalah beberapa teori
yang berkaitan dengan adanya perdagangan internasional :
Teori Merkantilisme
Para penganut merkantilisme berpendapat bahwa satu-satunya cara bagi
suatu negara untuk menjadi kaya dan kuat adalah dengan melakukan sebanyak
mungkin ekspor dan sedikit mungkin impor. Surplus ekspor yang
dihasilkannya selanjutnya akan dibentuk dalam aliran emas lantakan, atau
logam-logam mulia, khususnya emas dan perak. Semakin banyak emas dan
perak yang dimiliki oleh suatu negara maka semakin kaya dan kuatlah negara
9. 6
tersebut. Dengan demikian, pemerintah harus menggunakan seluruh
kekuatannya untuk mendorong ekspor, dan mengurangi serta membatasi impor
(khususnya impor barang-barang mewah). Namun, oleh karena setiap negara
tidak secara simultan dapat menghasilkan surplus ekspor, juga karena jumlah
emas dan perak adalah tetap pada satu saat tertentu, maka sebuah negara hanya
dapat memperoleh keuntungan dengan mengorbankan negara lain. Keinginan
para merkantilis untuk mengakumulasi logam mulia ini sebetulnya cukup
rasional, jika mengingat bahwa tujuan utama kaum merkantilis adalah untuk
memperoleh sebanyak mungkin kekuasaan dan kekuatan negara. Dengan
memiliki banyak emas dan kekuasaan maka akan dapat mempertahankan
angkatan bersenjata yang lebih besar dan lebih baik sehingga dapat melakukan
konsolidasi kekuatan di negaranya; peningkatan angkatan bersenjata dan
angkatan laut juga memungkinkan sebuah negara untuk menaklukkan lebih
banyak koloni. Selain itu, semakin banyak emas berarti semakin banyak uang
dalam sirkulasi dan semakin besar aktivitas bisnis. Selanjutnya, dengan
mendorong ekspor dan mengurangi impor, pemerintah akan dapat mendorong
output dan kesempatan kerja nasional. Status suatu negara di mata internasional
dicerminkan dengan banyaknya jumlah emas yang dimiliki suatu negara
(Hady, 2001).
Teori Heckscher-Ohlin (H-O)
Teori Heckscher-Ohlin (H-O) menjelaskan beberapa pola perdagangan dengan
baik, negara-negara cenderung untuk mengekspor barang-barang yang
menggunakan faktor produksi yang relatif melimpah secara intensif. Menurut
Heckscher-Ohlin, suatu negara akan melakukan perdagangan dengan negara
lain disebabkan negara tersebut memiliki keunggulan komparatif yaitu
keunggulan dalam teknologi dan keunggulan faktor produksi.
Basis dari keunggulan komparatif adalah:
1. Faktor endowment, yaitu kepemilikan faktor-faktor produksi di dalam
suatu negara.
10. 7
2. Faktor intensity, yaitu teknologi yang digunakan di dalam proses produksi,
apakah labor intensity atau capital intensity.
Teori modern Heckescher-Ohlin atau teori H-O menggunakan dua kurva
pertama adalah kurva isocost yaitu kurva yang menggambarkan total biaya
produksi yang sama. Kurva isoquant yaitu kurva yang menggambarkan total
kuantitas produk yang sama. Menurut teori ekonomi mikro kurva isocost akan
bersinggungan dengan kurva isoquant pada suatu titik optimal. Jadi dengan
biaya tertentu akan diperoleh produk yang maksimal atau dengan biaya
minimal akan diperoleh sejumlah produk tertentu.
Analisis hipotesis H-O dikatakan berikut:
1. Harga atau biaya produksi suatu barang akan ditentukan oleh jumlah atau
proporsi faktor produksi yang dimiliki masing-masing negara.
2. Comparative Advantage dari suatu jenis produk yang dimiliki masing-
masing negara akan ditentukan oleh struktur dan proporsi faktor produksi
yang dimilikinya.
3. Masing-masing negara akan cenderung melakukan spesialisasi produksi
dan mengekspor barang tertentu karena negara tersebut memiliki faktor
produksi yang relatif banyak dan murah untuk memproduksinya.
4. Sebaliknya masing-masing negara akan mengimpor barang-barang tertentu
karena negara tersebut memiliki faktor produksi yang relatif sedikit dan
mahal untuk memproduksinya.
5. Kelemahan dari teori H-O yaitu jika jumlah atau proporsi faktor produksi
yang dimiliki masing-masing negara relatif sama maka harga barang yang
sejenis akan sama pula sehingga perdagangan internasional tidak akan
terjadi.
Teori Perdagangan Internasional modern dimulai ketika ekonom Swedia yaitu
Eli Hecskher (1919) dan Bertil Ohlin (1933) mengemukakan penjelasan
mengenai perdagangan internasional yang belum mampu dijelaskan dalam
11. 8
teori keunggulan komparatif. Teori ini dianggap lebih modern karena
menyatakan adanya perbedaan relatif faktor-faktor pemberian dan intensitas
penggunaan faktor produksi sebagai penyebab terjadinya perdagangan
internasional (Lindert, 2003).
Teori Perluasan Pasar (Vent For Surplus)
Menurut analisa Adam Smith yang dikenal dengan doktrin vent for surplus,
perdagangan luar negeri suatu negara dapat menaikkan produki barang dan jasa
yang sudah tidak dapat dijual di dalam negeri akan tetapi masih dapat dijual di
luar negeri. Dengan penjualan barang di luar negeri tersebut negara itu dapat
mengimpor barang-barang luar negeri sehingga mampu memperbesar tingkat
produksinya, dan juga menambah jumlah barang yang dikonsumsi oleh
penduduk di negerinya. Perluasan pasar ini akan mendorong sektor produktif
untuk menggunakan teknik produksi yang produktivitasnya lebih tinggi
dikarenakan dengan adanya teknologi baru yang lebih baik daripada yang ada
di dalam negeri.
Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage)
Teori ini dikemukakan oleh David Ricardo dalam bukunya yang berjudul
“Principles of Political Economy and Taxation“ tahun 1817. Teori keunggulan
komparatif adalah keunggulan yang diperoleh suatu negara (dari menjalankan
spesialisasi) karena dapat menghasilkan produk dengan biaya relative yang
lebih rendah dari pada negara lain. Menurut teori ini setiap negara akan
cenderung untuk melakukan spesialisasi dan mengekspor barang-barang
produksinya yang memiliki keunggulan komparatif. Menurut teori ini
perdagangan masih tetap bisa dilakukan meskipun suatu negara tidak memiliki
keunggulan mutlak sekalipun terhadap negara lain dan tetap memperoleh
keuntungan.
Teori Ricardo ini berdasarkan pada beberapa asumsi, yaitu (1) perdagangan
internasional hanya terjadi antara dua negara, (2) barang-barang yang
diperdagangkan hanya dua jenis, (3) perdagangan dilakukan secara bebas, (4)
12. 9
tenaga kerja bebas bergerak dalam negeri, (5) biaya produksi dianggap tetap,
(6) biaya transportasi tidak ada, (7) tidak ada perubahan teknologi. Hal serupa
juga dikemukakan oleh Mankiw (2003) yang mengatakan bahwa keunggulan
komparatif adalah perbandingan yang dilakukan antar produsen untuk suatu
barang, yang didasarkan pada biaya oportunitas yang dikenakan kepada
masing-masing produsen.
Menurut Afin dan Nur (2008), Manfaat utama perdagangan internasional
adalah meningkatkan kemakmuran, yaitu dengan memberikan kesempatan
kepada setiap negara untuk berspesialisasi dalam memproduksi barang dan jasa
yang relatif efisien. Efisiensi relatif suatu negara dalam memproduksi produk
tertentu dapat dijelaskan dari jumlah produk alternatif lain yang dapat
diproduksi dengan input yang sama. Bila ditinjau dari pengertian ini, efisiensi
relatif digambarkan sebagai keuntungan komparatif. Semua negara secara
bersama-sama dapat memperoleh hasil dari eksploitasi keuntungan
komparatifnya, juga dari skala produksi yang lebih besar dan pilihan produk
yang lebih beragam yang semuanya dimungkinkan oleh adanya perdagangan
internasional. Karena itu, keuntungan dari mengeksploitasi keuntungan
komparatif hanyalah sebagian dari seluruh keuntungan perdagangan bebas.
13. 10
Teori Perdagangan Internasional
Teori Pra Klasik : Merkantalisme
Merkantilisme adalah Paham yang ditandai dengan adanya campur tangan
pemerintah secara ketat dan menyeluruh dalam kehidupan perekonomian guna
memupuk kekayaan logam mulia sebanyak-banyakanya sebagai standard dan
ukuran kekayaan yang dimiliki, kesejahteraan dan kekuasaan Negara tersebut.
Merkantilisme merupakan sebuah istilah yang berasal dari kata merchant
yang berarti pedagang. Menurut paham merkantilisme ini, tiap Negara jika
ingin maju harus melakukan kegiatan ekonomi berupa perdagangan,
perdagangan tersebut harus dilakukan dengan Negara lain. Sumber kekayaan
Negara akan diperoleh melalui surplus perdagangan luar negeri yang diterima
dalam bentuk emas atau perak, sehingga kebijaksanaan pada waktu itu adalah
merangsang ekspor dan membatasi aktifitas impor. Negara-negara yang
menganut paham merkantilisme pada waktu itu antara lain, Portugis, Spanyol,
Inggris, Perancis, dan Belanda.
Latar belakang munculnya Merkantilisme:
1. Munculnya Negara-negara merdeka di Eropa (Inggris, Perancis, Jerman,
Italia, dan Belanda)
2. Negara tersebut ingin mempertahankan kedaulatan, kebebasan, dan
kesejahteraan rakyatnya.
3. Diperlukan kondisi perekonomian yang kuat agar tetap mampu bertahan.
4. Ditetapkan logam mulia sebagai standart ukuran kekayaan suatu Negara.
5. Dibuka jaringan perdagangan, diadakan pelayaran serta eksplorasi ke
wilayah-wilayah baru.
Kebijakan Pelaksanaan dan Perencanaan Ekonomi Merkantilisme:
1. Berusaha mendapatkan logam mulia sebanyak-banyaknya
14. 11
2. Meningkatkan perdagangan luar negeri
3. Mengembangkan industri berorientasi ekspor
4. Meningkatkan pertambahan penduduk sebagai tenaga kerja industri
5. Melibatkan Negara sebagai pengawas perekonomian
6. Melakukan perlindungan barang dagangan dengan menggunakan bea
masuk yang sangat tinggi.
7. Meminta bayaran tunai dalam bentuk emas jika suatu Negara mengekspor
lebih dari Negara lain.
Pada intinya, ide pokok kelompok merkantilis ini adalah sebagai berikut:
1. Suatu negara akan makmur dan kuat bila ekspor lebih besar dari impor
2. Surplus yang diperoleh dari selisih ekspor dan impor (ekspor netto) yang
positif akan dibayar dengan logam mulia (emas dan perak). Dengan
demikian semakin besar ekspor netto maka akan semakin banyak logam
mulia yang diperoleh dari luar negeri.
3. Pada waktu itu logam mulia digunakan sebagai alat pemba-
yaran,sehingga negara yang memiliki logam mulia yang banyak akan
menjadi makmur dan kuat
4. Logam mulia yang banyak tersebut dapat digunakan untuk membiayai
armada perang guna memperluas perdagangan luar negeri dan penyebaran
agama
5. Penggunaan kekuatan armada perang untuk memperluas per-dagangan
luar negeri diikuti dengan kolonisasi diAmerika Latin, Afrika dan Asia.
Neo-Merkantilisme
Yaitu kebijakan proteksi untuk melindungi dan mendorong ekonomi
industri nasional dengan menggunakan kebijakan tarif atau tariff Barrier dan
kebijakan Nontariff barrier. Biasanya tariff barrier dilaksanakan dengan
menggunakan countervailing duty, bea anti dumping dan surcharge. Dalam hal
ini, kebijakan proteksi yang lebih banyak digunakan biasanya dalam bentuk
16. 13
Teori Keunggulan Mutlak Dan Teori Keunggulan Komperatif
A. Teori Keunggulan Mutlak
Teori keunggulan mutlak (theory of absolute advantage) merupakan teori
yang dikemukakan oleh Adam Smith dalam bukunya yang berjudul “Wealth of
Nations” yang terbit tahun 1776. Teori ini menyatakan bahwa setiap negara akan
memperoleh manfaat perdagangan internasional apabila melakukan spesialisasi
pada produk yang mempunyai efisiensi produksi lebih baik dari negara lain, dan
melakukan perdagangan internasional dengan negara lain yang mempunyai
kemampuan spesialisasi pada produk yang tidak dapat diproduksi di negara tersebut
secara efisien. Menurutnya, suatu negara dapat disebut memiliki keunggulan
mutlak dari negara lain jika negara tersebut memproduksi barang atau jasa yang
tidak dapat diproduksi oleh negara lain. Misalnya, Indonesia memproduksi keris
dan tidak memproduksi satelit pemancar. Sebaliknya, Jepang memproduksi satelit
pemancar dan tidak memproduksi keris. Dengan demikian, perdagangan
internasional akan terjadi di antara keduanya bila Indonesia dan Jepang bersedia
bertukar satelit pemancar dan keris.
Teori absolut advantage (Keunggulan Mutlak) ini didasarkan pada beberapa asumsi
pokok antara lain:
1. Faktor produksi yang digunakan hanya tenaga kerja saja.
2. Kualitas barang yang diproduksi kedua negara sama.
3. Pertukaran dilakukan secara barter atau tanpa uang.
4. Biaya transpor ditiadakan
5. Adanya Division of Labour (Pembagian Kerja Internasional) dalam
Menghasilkan Sejenis Barang. Dengan adanya pembagian kerja, suatu
negara dapat memproduksi barang dengan biaya yang lebih murah
dibanding negara lain, sehingga dalam mengadakan perdagangan negara
tersebut memperoleh keunggulan mutlak.
17. 14
6. Spesialisasi Internasional dan Efisiensi Produksi. Dengan spesialisasi, suatu
negara akan mengkhususkan pada produksi barang yang memiliki
keuntungan. Suatu negara akan mengimpor barang-barang yang bila
diproduksi sendiri (dalam negeri) tidak efisien atau kurang menguntungkan,
sehingga keunggulan mutlak diperoleh bila suatu negara mengadakan
spesialisasi dalam memproduksi barang. Keuntungan mutlak diartikan
sebagai keuntungan yang dinyatakan dengan banyaknya jam/hari kerja yang
dibutuhkan untuk membuat barang-barang produksi. Suatu negara akan
mengekspor barang tertentu karena dapat menghasilkan barang tersebut
dengan biaya yang secara mutlak lebih murah daripada negara lain. Dengan
kata lain, negara tersebut memiliki keuntungan mutlak dalam produksi
barang
Pada intinya, teori ini mengemukakan bahwa suatu negara dikatakan
memiliki keunggulan mutlak dalam memproduksi suatu barang, jika negara itu
mampu memproduksi barang tersebut dengan biaya lebih rendah dibanding negara
lain. Jika negara tersebut sepakat melakukan perdagangan internasional dengan
negara lain, maka sebaiknya negara tersebut hanya memproduksi dan mengekspor
barang-barang yang memiliki keunggulan mutlak (absolut advantage) dan
mengimpor barang-barang yang tidak memiliki keunggulan mutlak (absolute
disadvantage).
Teori keunggulan absolut menyatakan bahwa negara-negaa yang berbeda
dapat memproduksi beberapa jenis barang secara lebih efisien daripada negara-
negara lainnya sehingga efisiensi global dapat ditingkatkan melalui perdagangan
bebas.
Suatu negara dikatakan mempunyai keuntungan mutlak dalam
memproduksi suatu jenis barang apabila negara tersebut dapat memproduksi barang
dengan biaya yang lebih murah dibandingkan jika barang itu diproduksi di negara
lain. Dengan demikian, suatu negara akan mengekspor suatu barang jika negara
tersebut dapat membuatnya secara lebih murah dibandingkan negara lain. Misalnya,
ada dua negara yang sama-sama menghasilkan mobil dan televisi. Mobil dan
18. 15
televisi yangdihasilkan oleh kedua negara tersebut pada bulan tertentu sebagai
berikut.
Negara Mobil TV
A 100 unit 1000 unitB 400 unit 200 unitBerdasarkan data di atas, diketahui
bahwa negara A menghasilkan lebih banyak televisi dibandingkandengan negara B
sehingga dalam hal ini negara A memiliki keuntungan mutlak dalam menghasilkan
televisi terhadap negara B. Sementara itu, negara B lebih banyak menghasilkan
mobil dibandingkandengan negara A, dalam hal ini negara B memiliki keuntungan
mutlak dalam menghasilkan mobil. Dengan demikian, jika kedua negara itu sepakat
untuk melaksanakan perdagangan, sebaiknya negara A mengekspor televisi dan
mengimpor mobil dari negara B. Sebaliknya, negara B mengekspor mobil kenegara
A dan mengimpor televisi dari negara A.
B. Teori Keunggulan Komparatif
Teori keunggulan komparatif (theory of comparative advantage) merupakan
teori yang dikemukakan oleh David Ricardo. Menurutnya, perdagangan
internasional terjadi bila ada perbedaan keunggulan komparatif antarnegara. Ia
berpendapat bahwa keunggulan komparatif akan tercapai jika suatu negara mampu
memproduksi barang dan jasa lebih banyak dengan biaya yang lebih murah
daripada negara lainnya. Sebagai contoh, Indonesia dan Malaysia sama-sama
memproduksi kopi dan timah. Indonesia mampu memproduksi kopi secara efisien
dan dengan biaya yang murah, tetapi tidak mampu memproduksi timah secara
efisien dan murah. Sebaliknya, Malaysia mampu dalam memproduksi timah secara
efisien dan dengan biaya yang murah, tetapi tidak mampu memproduksi kopi secara
efisien dan murah. Dengan demikian, Indonesia memiliki keunggulan komparatif
dalam memproduksi kopi dan Malaysia memiliki keunggulan komparatif dalam
memproduksi timah. Perdagangan akan saling menguntungkan jika kedua negara
bersedia bertukar kopi dan timah.
19. 16
Dalam teori keunggulan komparatif, suatu bangsa dapat meningkatkan standar
kehidupan dan pendapatannya jika negara tersebut melakukan spesialisasi produksi
barang atau jasa yang memiliki produktivitas dan efisiensi tinggi.
Suatu negara dikatakan memiliki keunggulan komperatif terhadap negara lainnya
apabila dalam memproduksi suatu komoditi bisa mengerjakannya dengan biaya-
biaya oportunitas (opportunity cost) yang lebih rendah dibandingkan dengan
komoditi alternatif yang tidak diproduksi.
Asumsi dari teori Comparative Advantage oleh David Ricardo:
1. Hanya ada dua negara yang melakukan perdagangan internasional.
2. Hanya ada dua barang (komoditi) yang diperdagangkan.
3. Masing-masing negara hanya mempunyai 2 unit faktor produksi.
4. Skala produksi bersifat “contant return to scale” artinya harga relatif barang-
barang tersebut adalah sama pada berbagai kondisi produksi.
5. Berlaku labor theory of value (teori nilai tenaga kerja) yang menyatakan
bahwa nilai atau harga dari suatu barang (komoditi) adalah sama dengan
atau dapat dihitung dari jumlah waktu (jam kerja) tenaga kerja yang dipakai
dalam memproduksi barang (komoditi) tersebut.
Negara yang mempunyai keunggulan mutlak dalam memproduksi semua
barang itu harus mengekspor barang yang mempunyai keunggulan komparatif
tinggi dan mengimpor barang yang mempunyai keunggulan komparatif rendah.
Untuk memperjelasnya, kita lihat contoh dalam tabel berikut.
Negara Mobil TV
A 100 unit 800 unitB 80 unit 400 unitTabel di atas menunjukkan bahwa negara A
memiliki keunggulan mutlak dalam dua jenis barang (mobil dan televisi) karena
keduanya diproduksi lebih efisien di negara A dari pada di negara B. Dalam
keadaan seperti ini, bukan berarti negara A akan mengekspor mobil dan televisi ke
negara B. Dalam situasi sepertiini, relative tidak akan terjadi perdagangan. Agar
terjadi perdagangan yang saling menguntungkan maka dapat dilakukan dengan
membandingkan harga antara produk tersebut, sebagai berikut.
20. 17
Di negara A harga 1 unit mobil = 8 unit televisi
Di negara B harga 1 unit mobil = 5 unit televisi
Dengan demikian, harga 1 unit mobil di negara B lebih murah dibandingkan dengan
negara A. Berdasarkan data ini, negara A lebih efisien dalam menghasilkan televisi
dan negara B menghasilkan mobil.
21. 18
Teori Modern Perdagangan Internasional
Teori Heckscher-Ohlin (H-O) menjelaskan beberapa pola perdagangan
dengan baik, negara-negara cenderung untuk mengekspor barang-barang yang
menggunakan faktor produksi yang relatif melimpah secara intensif
Menurut Heckscher-Ohlin, suatu negara akan melakukan perdagangan
dengan negara lain disebabkan negara tersebut memiliki keunggulan
komparatif yaitu keunggulan dalam teknologi dan keunggulan faktor produksi.
Basis dari keunggulan komparatif adalah:
Faktor endowment, yaitu kepemilikan faktor-faktor produksi didalam
suatu negara.
Faktor intensity, yaitu teksnologi yang digunakan didalam proses
produksi, apakah labor intensity atau capital intensity.
1. The Proportional Factors Theory
Teori modern Heckescher-ohlin atau teori H-O menggunakan dua
kurva pertama adalah kurva isocost yaitu kurva yang menggabarkan total
biaya produksi yang sama. Dan kurva isoquant yaitu kurva yang
menggabarkan total kuantitas produk yang sama. Menurut teori ekonomi
mikro kurva isocost akan bersinggungan dengan kurva isoquant pada suatu
titik optimal. Jadi dengan biaya tertentu akan diperoleh produk yang
maksimal atau dengan biaya minimal akan diperoleh sejumlah produk
tertentu.
Analisis teori H-O :
a. Harga atau biaya produksi suatu barang akan ditentukan oleh jumlah
atau proporsi faktor produksi yang dimiliki masing-masing Negara
b. Comparative Advantage dari suatu jenis produk yang dimiliki masing-
masing negara akan ditentukan oleh struktur dan proporsi faktor
produksi yang dimilkinya.
22. 19
c. Masing-masing negara akan cenderung melakukan spesialisasi
produksi dan mengekspor barang tertentu karena negara tersebut
memilki faktor produksi yang relatif banyak dan murah untuk
memproduksinya
d. Sebaliknya masing-masing negara akan mengimpor barang-barang
tertentu karena negara tersebut memilki faktor produksi yang relatif
sedikit dan mahal untuk memproduksinya
Kelemahan dari teori H-O yaitu jika jumlah atau proporsi faktor
produksi yang dimiliki masing-masing negara relatif sama maka harga
barang yang sejenis akan sama pula sehingga perdagangan internasional
tidak akan terjadi.
Untuk lebih memahami kelemahan teori H-O dalam menjelaskan
perdagangan internasional akan dikemukan beberapa asumsi yang kurang
valid:
a. Asumsi bahwa kedua negara menggunakan teknologi yang sama
dalam memproduksi adalah tidak valid. Fakta yang ada di lapangan
negara sering menggunakan teknologi yang berbeda.
b. Asumsi persaingan sempurna dalam semua pasar produk dan faktor
produksi lebih menjadi masalah. Hal ini karena sebagian besar
perdagangan adalah produk negara industri yang bertumpu pada
diferensiasi produk dan skala ekonomi yang belum bisa dijelaskan
dengan model faktor endowment H-O.
c. Asumsi tidak ada mobilitas faktor internasional. Adanya mobilitas
faktor secara internasional mampu mensubstitusikan perdagangan
internasional yang menghasilkan kesamaan relatif harga produk dan
faktor antarnegara. Maknanya adalah hal ini merupakan modifikasi H-
O tetapi tidak mengurangi validitas model H-O.
d. Asumsi spesialisasi penuh suatu negara dalam memproduksi suatu
komoditi jika melakukan perdagangan tidak sepenuhnya berlaku
23. 20
karena banyak Negara yang masih memproduksi komoditi yang
sebagian besar adalah dari impor.
Faktor yang mempengaruhi perdagangan internasional menurut teori
Heckscher – Ohlin.
a. Faktor Intensitas (intensive)
Barang Y disebut capital intensive jika capital labor ratio (K/L) yang
digunakan dalam menghasilkan Y lebih besar dari pada K/L yang
digunakan dalam menghasilkan X.
Contoh: jika untuk menghasilkan 1 unit barang Y dibutuhkan 2 unit
kapital (2K) dan 2 unit tenga kerja (2L), maka K/L = 2/2 =1, jika dalam
waktu yang sama 1 K dan 4L dibutuhkan untuk menghasilkan 1 unit
barang X, maka K/L = 1/4 . Karena K/L= ¼, maka dapat dikatakan
bahwa Y adalah capital intensie dan X adalah labor intensive.
Hal penting dalam mengukur intensitas tenaga kerja dan modal dari 2
barang adalah jumlah kapital per unit labor (K/L) dan bukan jumlah
total dari kapital dan tenaga kerja yang digunakan dalam menghasilkan
barang – barang tersebut.
contoh: jika untuk menghasilkan 1 unit barang X dibutuhkan 3K dan
12L, sedangkan unit 1 unit barang Y dibutuhkan 2K dan 2L, maka
barang Y akan tetap merupakan capital intensive. Karena K/L lebih
tinggi untuk Y dari pada untuk X, sehingga K/Ly = 2/2 = 1 dan K/L =
3/12 = ¼.
Jika modal digambarkan sepanjang sumbu vertikal dan teanga kerja
sepanjang sumbu horisontal, sedangkan produksi berada sepanjang
garis lurus dari orign, maka slope garis akan mengukur ratio modal –
tenag kerja ( K/L) di dalam produksi barang tersebut
Di negara 1, K/L = 1 untuk barang Y dan K/L = ¼ untuk barang X.
Angka – angka ini diberikan oleh slope garis dari origin untuk masing
24. 21
– masing barang di negara 1. Jadi barang Y merupakan barang intensif
modal di negara 1. Di negara 2, K/L = 4 dan K/L = 1 untuk X.
Jadi barang Y merupakan barang intensif modal dan barang X
merupakan barang intensif tenaga kerja di kedua negara. Negara 2
mengggunakan K/L yang lebih tinggi dari pada negara 1 dalam
menghasilkan kedua barang karena harga relatif dari modal (r/w) lebih
rendah di negara 2. Jika r/w tmenurun, produsen akan menggantikan
K untuk L kedua barang untuk meminimumkan biaya produksi
mereka. Sebagai hasilnya K/L akan naik di kedua barang tersebut.
Negara 2 menggunakan lebih banyak teknik produksi dari pada di
negara 1, karena modal relatif lebih murah di negara 2 dari pada negara
1, sehingga produsen di negara 2 secara relatif menggunakan lebih
banyak modal dalam mengahasilkan kedua barang itu untuk
meminimumkan biaya produksi.
b. Faktor Kelimpahan ( Abundant)
Ada 2 cara untuk menetapkan faktor kelimpahan, yaitu:
berdasarkan unit fisik
contoh: negara 2 kaya raya akan modal (capital abundant) jika
perbandingan antara jumlah total dari modal dengan jumlah total
dari tenaga kerja yang tersedia negara 2 lebih besar dari pada
negara 1 (TK/TL negara 2 TK/TL negara 1).
berdasarkan perbandingan harga
contoh: negara 2 kaya raya akan modal jika perbandingan antara
harga modal yang disewakan dengan harga dari jam kerja adalah
lebih rendah di negara 2 dari pada di negara 1 (PK/Pl negara 2
PK/PL negara 1).
Hubungan antara 2 definisi faktor kelimpahn adalah jelas. Definisi
berdasarkan unit fisik hanya mempertimbangkan faktor – fsktor
penawaran. Definisi berdasarkan perbandingan harga
25. 22
mempertimbangkan baik faktor penawaran maupun faktor
permintaan.
c. Faktor Kelimpahan dan Bentuk Kurva Batas Produksi
Selama negara 2 mempunyai modal yang berlimpah dan barang Y
adalah intensif modal. Negara 2 dapat menghasilkan relatif lebih bayak
barang Y dari pada negara 1. Di pihak lain, negara 1 mempunyai tenaga
kerja yang melimpah dan barang X intensif tenaga kerja, negara 1
dapat menghasilkan relatif lebih banyak barang X dari pada negara 2.
Ini memberikan batas produksi untuk negara 1 yang relatih lebih lebar
dibanding negara 2 ( bila X sepanjang garis horisontal).
Di bawah ini adalah kurva bentuk batas produksi negara 1 dan negara
2
Faktor Endowment
Faktor endowmwnt merupakan seluruh potensi atau kekayaan
suatu negara yang dapat digambarkan dengan production
possibility curve. Taste atau pola konsumsi dapat digambarkan
dengan indiferen curve.
Model H –O sering ditiunjukkan sebagai faktor perbandingan atau
faktor teori endowment, yang sama setiap negara berspesialisasi
dan mengekspor komoditi yang intensif pada faktor yang relatif
lebih berlimpah dan murah, dan mengimpor komoditi yang intensif
pada faktor yang relatif langka dan mahal.
Teorema H – O merupakan keuntungan komparatif dari pada
mengasumsikannya. Jadi teorema H – O adalah dalil yang
menyatakan bahwa perbedaan dalam faktor kelimpahan dan harga
barang relatif diantara 2 negara. Perbedaan kemudian
ditranslasikan ke dalam perbedaan dalam harga barang dan faktor
absolut di antara 2 negara.
26. 23
Perdagangan 2 negara dapat dilakukan dengan 3 cara:
a. Faktor endowment yang berbeda, taste yang sama.
Contoh: Negara – negara Eropa seperti Inggris dan Prancis
memiliki taste yang sama – sama makan roti yang terbuat dari
tepung gandum. tetapi setiap negara Eropa memiliki kekayaan
alam yang berbeda, faktor produksi tanah, tenaga kerja, pemilikan
modaldan pengetahuan manajerial skill yang tidak sama.
b. Faktor endowment yang sama, taste yang berbeda.
Contoh: Italia dan Myanmar yang memiliki luas tanah yang sama
tetapi pola konsumsi (taste) yang berbeda. Negara Italia sanggup
memproduksi gandum di atas tanahnyadengan iklim dan
kesuburan tanahnya yang sama dengan potensi negara Myanmar.
Dengan demikian negara Italia sanggup memproduksi beras di
tanah yang sama dengan kesuburan tanah di negara Myanmar.
Tetapi negara Italia lebih menyukai gandum dari pada beras.
Sebaliknya negara Myanmar lebih menyukai beras dari pada
gandum. Sehingga harga gandum lebih tinnggi daripada harga
berass di negara Italia, sebaliknya harga beras lebih tinggi daripada
harga gandum dinegara Myanmar. Akibatnya, negara Italia akan
menanam gandum lebih banyak dari pada menanam padi,
walaupun di tanah – tanah yang kurang sesuai dengan gandum,
tetapai lebih sesuai dengan baru menurut iklim dan kesuburannya.
Sehingga produktivitas gandum di tanah – tanah yang kurang
sesuai tersebut menjadi rendah. Begitu pula dengan negara
Myanmar, lebih banyak memproduksi beras walaupun sebagian
ditanam di tanah – tanah yang kurang sesuai untuk padi tetapi lebih
sesuai untuk gandum. Sehinnga hal tersebut akan mengakibatkan
perdagangan antar negara.
27. 24
c. Faktor endowment sama, taste sama.
Contoh: Negara Inggris dan negara Jepang adalah negara yang
mempunyai potensi produksi dan pola konsumsi yang sama yaitu
dalam memproduksi dan mengkonsumsi mobil dan alat – alat
pertanian. Kemungkinan terjadinya perdagangan internasional
adalah kemungkinan produksi masal yang menghasilkan internal
atau eksternal, yaitu menimbulkan semakin menurunnya ongkos –
ongkos produksi atau semakin meningkatnya penghasilan.
Perbedaan faktor endowment dapat menimbulkan perbedaan
dalam keunggulan komparatif dan selanjutnya akan menimbulkan
perdagangan.
2. Paradoks Leontief
Wassily Leontief seorang pelopor utama dalam analisis input-output
matriks, melalui study empiris yang dilakukannya pada tahun 1953
menemukan fakta, fakta itu mengenai struktur perdagangan luar negri
(ekspor dan impor). Amerika serikat tahun 1947 yang bertentangan dengan
teori H-O sehingga disebut sebagai paradoks leontief
Berdasarkan penelitian lebiih lanjut yang dilakukan ahli ekonomi
perdagangan ternyata paradox liontief tersebut dapat terjadi karena empat
sebab utama yaitu :
a. Intensitas faktor produksi yang berkebalikan
b. Tariff and Non tariff barrier
c. Pebedaan dalam skill dan human capital
d. Perbedaan dalam faktor sumberdaya alam
Kelebihan dari teori ini adalah jika suatu negara memiliki banyak tenaga
kerja terdidik maka ekspornya akan lebih banyak. Sebaliknya jika suatu
negara kurang memiliki tenaga kerja terdidik maka ekspornya akan lebih
sedikit.
28. 25
Kurva indiferen 1 umum bagi kedua negara karena asumsi persamaan
selera. Kurva indiferen 1 ini menyinggung kurva batas produksi negara 1
pada titik A dan negara 2 pada titik A’. Hal ini menentukan keseimbangan
harga barang relatif sebeleum perdagangan di negara 1 di PA, dan negara
2 di PA’ ( gambar sebelah kiri). Bila PA PA’, negara 1 memiliki
keuntungan komparatif pada barang X dan negara 2 pada barang Y.
Dengan perdagangan (gambar kanan) negara 1 berproduksi pada titik B
dengan menukarkan barang X dengan barang Y dan mencapai titik E
dalam konsumsi (segitiga BCE). Negara 2 berproduksi pada B’ dan dengan
menukarkan barang Y untuk barang X memperoleh titik E’ (yang serupa
dengan tirik E). Kedua negara mereka berkonsumsi pada kurva indiferen
II yang lebih tinggi.
3. Teori Opportunity Cost
Opportunity Cost digambarkan sebagai production possibility curve ( PPC
) yang menunjukkan kemungkinan kombinasi output yang dihasilkan
suatu Negara dengan sejumlah faktor produksi secara full employment.
Dalam hal ini bentuk PPC akan tergantung pada asusmsi tentang
Opportunity Cost yang digunakan yaitu PPC Constant cost dan PPC
increasing cost.
4. Offer Curve/Reciprocal Demand (OC/RD)
Teori Offer Curve ini diperkenalkan oleh dua ekonom inggris yaitu
Marshall dan Edgeworth yang menggambarkan sebagai kurva yang
menunjukkan kesediaan suatu Negara untuk menawarkan/menukarkan
suatu barang dengan barang lainnya pada berbagai kemungkinan harga.
Kelebihan dari offer curve yaitu masing-masing Negara akan memperoleh
manfaat dari perdagangan internasional yaitu mencapai tingkat kepuasan
yang lebih tinggi.
29. 26
Permintaan dan penawaran pada faktor produksi akan menentukan harga
factor produksi tersebut dan dengan pengaruh teknologi akan menentukan
harga suatu produk. Pada akhirnya semua itu akan bermuara kepada
penentuan comparative advantage dan pola perdagangan (trade pattern)
suatu negara. Kualitas sumber daya manusia dan teknologi adalah dua
faktor yang senantiasa diperlukan untuk dapat bersaing di pasar
internasional. Teori perdagangan yang baik untuk diterapkan adalah teori
modern yaitu teori Offer Curve.
30. 27
Kebijaksanaan Ekonomi Internasional
A. Pengertian Kebijaksanaan ekonomi internasional
Dalam Arti Luas Kebijaksanaan Ekonomi Internasional Adalah
Tindakan/Kebijaksanaan Ekonomi Pemerintah, Yang Secara Langsung Maupun
Tidak Mempengaruhi Komposisi, Arah Serta Bentuk Dari Pada Perdagangan
Dan Pembayaran Internasional. Kebijaksanaan Ini Tidak Hanya Berupa Tarif,
Qouta Dan Sebagainya, Tetapi Juga Meliputi Kebijaksanaan Pemerintah Di
Dalam Negeri Yang Secara Tidak Langsung Nasional Seperti Misalnya
Kebijaksanaan Moneter Dan Fiskal. Sedangkan Definisi Yang Lebih Sempit
Kebijaksanaan Ekonomi Internasional Adalah Tindakan /Kebijaksanaan
Ekonomi Pemerintah Yang Secara Langsung Mempengaruhi Perdagangan Dan
Pembayaran Internasional.
B. Instrumen Kebijaksanaan Ekonomi Internasional
Instrumen Ini Meliputi:
Kebijaksanaan Perdagangan Internasional
Kebijaksanaan Perdangan Internasional Mencakup Tindakan
Pemerintah Terhadap Rekening Yang Sedang Berjalan ( Current
Account ) Dari Pada Neraca Pembayaran Internasional, Khususnya
Tentang Ekspor Dan Impor Barang /Jasa . Jenis Kebijaksanaan Ini
Misalnya Tarif Terhadap Impor, Bilateral Trade Agreement, State
Trading , Dan Sebagainya.
Kebijaksanaan Pembayaran Internasional
Kebijaksanaan Pembayaran Internasional Meliputi
Tindakan/Kebijaksanaan Pemerintah Terhadap Rekening Modal (Capital
Account) Dalam Neraca Pembayaran Internasional Yang Berupa
Pengawasan Terhadap Pembayaran Internasional. Hal ini dapat
dilakukan misalnya dengan pengawasan terhadap lalu lintas devisa
31. 28
(exchange control), atau pengaturan/pengawasan lalu lintas modal
jangka panjang.
Kebijaksanaan Bantuan Luar Negeri.
Kebijaksanaan bantuan luar negeri adalah tindakan/kebijaksanaan
pemerintah yang berhubungan dengan bantuan (grant), pinjaman (loans),
bantuan yang bertujuan untuk membantu rehabilitasi serta pembangunan
dan bantuan militer terhadap Negara lain.
C. Tujuan Kebijaksanaan Ekonomi Internasional
Secara umum dapatlah disebutkan bahwa tujuan kebijaksanaan ekonomi
internasioanl itu adalah sebagai berikut:
a. Autarki
Tujuan ini sebenarnya bertentangan dengan prinsip perdagangan
internasional. Tujuan autarki bermaksud untuk menghindarkan dari
pengaruh-pengaruh Negara lain baik pengaruh ekonomi, politik atau militer.
b. Kesejahteraan (welfare)
Tujuan ini bertentangan dengan tujuan untuk autarki. Dengan mengadakan
perdagangan internasional suatu Negara akan memperoleh keuntungan dari
adanya spesialisasi. Oleh karena itu untuk mendorong adanya perdagangan
internasional maka halangan-halangan dalam perdagangan internasional
(tarif, kuota dan sebagainya) dihilangkan atau paling tidak dikurangi. Hal
ini berarti harus ada perdagangan bebas.
c. Proteksi
Tujuan ini untuk melindungi industry dalam negeri dari persaingan barang
impor. Hal ini, misalnya dapat dijalankan dengan tariff, kuota dan
sebagainya.
d. Keseimbangan neraca pembayaran
Apabila suatu Negara itu mempunyai kelebihan cadangan valuta asing maka
kebijaksanaan pemerintah untuk mengadakan stabilitas ekonomi dalam
Negara akan tidak banyak menimbulkan problem dalam neraca pembayaran
32. 29
internasionalnya. Tetapi sangat sedikit Negara yang mempunyai posisi
demikian. Terutama Negara-negara yang sedang berkembang posisi
cadangan valuta asingnya lemah, memaksa pemerintah Negara-negara
tersebut untuk mengambil kebijaksanaan ekonomi internasional guna
menyeimbangkan neraca pembayaran internasional.
e. Pembangunan ekonomi
Untuk mencapai tujuan ini pemerintah dapat mengambil kebijaksanaan
seperti misalnya:
Perlindungan terhadap industry dalam negeri (infant industries)
Mengurangi impor barang konsumsi yang nonessensial dan mendorong
impor barang-barang yang essensial
Mendorong ekspor dsb
Kesemuanya ini untuk mengarahkan perkembangan perdangangan
internasional guna menunjang pembangunan ekonomi dalam negeri.
D. Macam-Macam Retriksi Dalam Perdagangan Internasional
1. Tarif
Tarif adalah pembebanan pajak atau custom duties terhadap barang – barang
yang melewati batas suatu Negara.
Tarif digolongkan menjadi:
Bea ekspor (export duties) adalah pajak/beca yang dikenakan
terhadap barang yang di angkut menuju ke negara lain. Jadi Pajak
untuk barang-barang yang keluar dari custom area adalah daerah di
mana barang – barang bebas bergerak dengan tidak di kenai bea
pabean. Batas custom area ini biasanya sama dengan batas wilayah
sesuatu Negara, tetapi kesamaan ini bukanlah merupakan keharusan,
misalnya adanya custom union merupakan custom area yang
daerahnya meliputi lebih dari satu wilayah Negara. Custom area di
sini lebih luas dari pada suatu Negara. Tetapi dengan adanya free
33. 30
trade area makan custom area lebih sempit dari pada batas wilayah
suatu Negara.
Bea Transito (transit duties) adalah pajak/bea yang dikenakan
terhadap barang-barang yang melalui wilayah suatu Negara dengan
ketentuan bahwa barang tersebut sebagai tujuan akhirnya adalah
Negara lain.
Bea impor (impor duties) adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap
barang-barang yang masuk dalam costum area suatu Negara dengan
ketentuan bahwa Negara tersebut sebagai tujuan terakhir.
2. Perbedaan tarif menurut jenisnya:
Ad valorem duties, yakni bea pabean yang tingginya dinyatakan
dalam presentase dari nilai barang yang dikenakan bea tersebut.
Specific duties, yakni bea pabean yang tingginya dinyatakan untuk
tiap ukuran fisik daripada barang.
Specific ad valorem atau compound duties, yakni bea yang
merupakan kombinasi antara specific dan ad valorem.
3. System tarif
Single-column tariffs, system dimana untuk masing-masing barang
hanya mempunyai satu macam tarif. Biasanya sifatnya autonomous
tariffs (tariff yang tingginya ditentukan sendiri oleh suatu Negara
tanpa persetujuan dengan Negara lain). Kalau tingginya tarif
ditentukan dengan perjanjian dengan Negara lain disebut
conventional tariffs.
Double-colomn tariffs, system dimana untuk setiap barang
mempunyai 2 tarif. Apabila kedua tarif tersebut ditentukan sendiri
dengan undang-undang, maka namanya: “bentuk maksimum dan
minimum”. Dalam bentuk ini jika tarif maksimum sebagai normal
duties maka tarif minimumnya digunakan untuk barang dari Negara-
34. 31
negara tertentu yang mengadakan perjanjian tarif dengan Negara
tersebut, tetapi apabila tarif minimum sebagai normal duties maka
tarif maksimum digunakan untuk membalas tindakan Negara lain
yang membebankan tarif barang yang lebih tinggi. Jika tarif
maksimum sebagai normal duties sedang tariff yang lebih rendah
ditentukan berdasarkan perjanjian dengan Negara lain maka bentuk
ini dinamakan “general and conventional form”.
Triple-colomn tariff, biasanya system ini digunakan oleh Negara
penjajah. Sebenarnya system ini hanya perluasan daripada double
colomn tariffs yakni dengan menambah satu macam tariff preference
untuk Negara-negara bekas jajahan atau afiliasi politiknya. System
ini sering disebut dengan nama “preferential system”.
4. Efek tarif
Pembebanan tarif terhadap suatu barang dapat mempunyai efek terhadap
perekonomian suatu Negara, khususnya terhadap pasar barang tersebut.
Beberapa macam efek tarif tersebut adalah:
Efek terhadap harga (price effect)
Efek terhadap konsumsi (consumption effect)
Efek terhadap produk (protective/import substitution effect)
Efek terhadap reditribusi pendapatan (redistribution effect)
5. Quota
Quota adalah pembatasan jumlah pisik terhadap barang yang masuk (quota
impor) dan keluar (quota ekspor).
Quota impor
Jenisnya quota impor adalah absolut atau unilateral quota, negotiated
atau bilateral quota, tarif quota dan mixing quota.
35. 32
Absolute atau unilateral quota adalah quota yang besar/kecilnya
ditentukan sendiri oleh suatu Negara tanpa persetujuan dengan
negara lain. Quota semacam ini sering menimbulkan tindakan
balasan oleh Negara lain.
Negotiated atau bilateral quota adalah quota yang besar/kecilnya
ditentukan berdasarkan perjanjian antara 2 negara atau lebih.
Tarif quota adalah gabungan antara tarif dan quota. Untuk jumlah
tertentu barang diizinkan masuk (impor) dengan tarif tertentu,
tambahan impor masih diizinkan tetapi dikenakan tarif yang lebih
tinggi.
Mixing quota adalah membatasi penggunaan bahan mentah yang
diimpor dalam proporsi tertentu dalam produksi barang akhir.
Pembatasan ini untuk mendorong berkembangnya industry di dalam
negeri.
36. UNIVERSITAS BINA BANGSA
Jl. Raya Serang – Jakarta KM. 03 No. 1B Pakupatan
Kota Serang – Banten
FORMULIR UJIAN AKHIR SEMESTER
RESUME (TUGAS 2)
TAHUN AKADEMIK 2017 – 2018
Nama : Devi Annisa
NIM : 11150545
Kelas : 6L – MKP
Mata Kuliah : Ekonomi Internasional
Kelas / Ruang : 6 (Enam) / C.1.4
Prodi/Prog Pend. : Manajemen
Hari/Tanggal : Selasa
Dosen : Ade Fauji. SE., MM
Waktu : 18.30 - 20.00 WIB
Sifat Ujian : Take Home
37. i
KATA PENGANTAR
Puji syukur selalu penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
kasih dan sayangnya memberikan pengetahuan, kemampuan dan kesempatan
kepada penyusun sehingga mampu menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Makalah ini ditulis sebagai tugas mata kuliah Ekonomi Internasional.
Penyusun menyadari, dalam penulisan makalah ini masih ada kemungkinan
kekurangan-kekurangan karena keterbatasan kemampuan penyusun. Untuk itu,
masukan yang bersifat membangun akan sangat membantu penyusun untuk
semakin membenih kekurangannya.
Ucapan terima kasih tidak lupa penyusun haturkan kepada dosen
pembimbing mata kuliah ini untuk teman teman dan semua pihak yang telah
membantu. Semoga makalah ini dapat berguna.
Serang, 19 Mei 2018
Penyusun
Devi Annisa
38. ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................... ii
Kebijakan Non Tarif : kuota, subsidi, dumping ................................ 1
Valuta Asing : sistem kurs valas, istilah-istilah dalam valas ............ 6
Teori Tentang perusahaan multinasional (MNC) ............................. 11
............................................................................................................
Teori Tentang perusahaan multinasional (MNC) ............................. 13
Neraca pembayaran Internasional...................................................... 18
Neraca Pembayaran Internasional...................................................... 23
Cara-cara pembayaran transaksi Internasional................................... 29
39. 1
Kebijakan Non Tarif: Kuota, Subsidi, Dumping
1. Kuota
Menurut kindleberger dan lindert (1978), kuota merupakan hambatan
nontarif yang banyak digunakan untuk membatasi masuknya impor barang
dan jasa. Pemberlakuan kuota ekspor dan atau impor pada umumnya
dilandasi alasan sebagai berikut :
sebagai jaminan kemungkinan kenaikan pengeluaran ekspor dan atau
impor akibat persaingan perdagangan luar negeri yang makin buruk
penerapan kuota memberikan kekuatan dan fleksibilitas administrasi
kepada pemerintah.
1.1 Kuota impor adalah pembatasan secara langsung terhadap jumlah barang
yang boleh diimpor dari luar negeri untuk melindungi kepentingan
industri dan konsumen. Pembatasan ini biasanya diberlakukan dengan
memberikan lisensi kepada beberapa kelompok individu atau perusahaan
domestik untuk mengimpor suatu produk yang jumlahnya dibatasi secara
langsung.
Kuota impor dapat digunakan untuk melindungi sektor industri tertentu
dan neraca pembayaran suatu negara. Negara maju pada umumnya
memberlakukan kuota impor untuk melindungi sektor pertaniannya.
Sedangkan negara-negara berkembang melakukan kebijakan kuota
impor untuk melindungi sektor industri manufakturnya atau untuk
melindungi kondisi neraca pembayarannya yang seringkali mengalami
defisit akibat lebih besarnya impor daripada ekspor. Dampak-dampak
keseimbangan parsial dari pemberlakuan kuota impor dapat dilihat pada
grafik dibawah ini :
40. 2
Dx dan Sx masing-masing adalah kurva penawaran untuk komoditi
X disuatu negara. Dalm kondisi perdagangan bebas, harga yang berlaku
adalah harga dunia, yakni Px=$1. Jika negara tersebut memberlakukan
kuota impor 30X (JH), hal itu mengakibatkan kenaikan harga menjadi
Px=$2, dan konsumsi akan turun menjadi 50X (GH), di mana 20X (GJ)
di antaranya merupakan produksi domestik sedangkan sisanya adalah
impor. Jika pemerintah melelang lisensi impor dalam suatu pasar
kompetitif, maka pemerintah akan memperoleh tambahan pendapatan
sebesar $30 (JHNM). Penambahan pendapatan bagi pemerintah sebesar
itu sama seperti yang ditimbulkan jika negara tersebut memberlakukan
tarif impor sebesar 100%. Namun seandainya kurva penawaran bergeser
dari Dx ke Dx’, maka pemberlakuan kuota impor sebesar 30X (J’H’)
akan menambah konsumsi dari 50X menjadi 55X (G’H’) dan 25X (G’J’)
di antaranya merupakan produksi domestik.
1.2 Macam-macam Kuota Impor
Absolute/ uniteral quota, yaitu sistem kuota yang ditetapkan secara
sepihak (tanpa negoisasi).
Negotiated/ bilateral quota, yaitu sistem kuota yang ditetapkan atas
kesepakatan atau menurut perjanjian.
Tarif kuota, yaitu pembatasan impor yang dilakukan dengan
mengkombinasikan sistem tarif dengan sistem kuota.
41. 3
Mixing quota, yaitu pembatasan impor bahan baku tertentu untuk
melindungi industri dalam negeri.
2. Subsidi Ekspor
2.1 Subsidi Ekspor
adalah pembayaran oleh pemerintah dalam jumlah tertentu kepada
suatu perusahaan atau perseorangan yang giat menjual barang ke luar
negeri.
contoh : harga normal barang $3, agar harga tidak terlalu melonjak di
negara impor, pemerintah memberikan subsidi $1, jadi harga jual 2$
dengan harapan produk tersebut mampu bersaing di pasar internasional.
Subsidi ekspor adalah pembayaran langsung atau pemberian
keringanan pajak dan bantuan subsidi pada para eksportir atau calon
eksportir nasional, dan atau pemberian pinjaman berbunga rendah kepada
para pengimpor asing dalam rangka memacu ekspor suatu negara.
Analisis subsidi ekspor disajikan secara grafis pada grafik berikut ini :
Dalam kondisi perdagangan bebas, harga yang berlaku adalah
Px=$3,5. Dalam kondisi tersebut, negara 2 yang merupakan sebuah negara
kecil akan memproduksi komoditi X sebanyak 35 unit (A’C’), sebagian di
antaranya yakni sebanyak 20 unit akan dikonsumsi sendiri (A’B’),
sedangkan sisanya 15 unit akan diekspor (B’C’). namun setelah
pemerintah negara 2 memberikan subsidi ekspor sebesar $0,5 untuk setiap
42. 4
unit komoditi X yang diekspor, maka Px meningkat menjadi $4/unit bagi
para produsen dan konsumen domestik. Sementara itu harga yang dihadapi
oleh produsen dan konsumen luar negeri tetap. Berdasarkan tingkat harga
baru Px=$4 tersebut, para produsen di negara 2 akan meningkatkan
produksi komoditi X hingga (G’J’). sementara itu para konsumen yang
menghadapi harga yang lebih mahal akan menurunkan konsumsinya
menjadi 10 unit (G’H’), sehingga jumlah komoditi X yang diekspor juga
meningkat menjadi 30 unit (H’J’). kondisi ini mengakibatkan kerugian
bagi konsumen domestik sebesar $7,5 (luas bidang a’+b’), sedangkan
produsen memperoleh keuntungan tambahan sebesar $18,75 (luas bidang
a’+b’+c’). selain itu, pemerintah yang memberikan subsidi akan memikul
kerugian sebesar $15 (B’+C’+D’). secara keseluruhan kerugian yang
dialami negara 2 (negara proteksi) mencapai $3,75 yang setara dengan
penjumlahan luas segitiga B’H’N’ = b’ = $2,5 dan C’J’M’ = d’ = $1,25.
2.2 Subsidi Impor
adalah pembayaran oleh pemerintah dalam jumlah tertentu terhadap
suatu produk yang masuk ke dalam negeri.
contoh : harga pupuk impor $10, agar terjangkau oleh petani pemerintah
memberikan bantuan berupa subsidi terhadap pupuk sebesar $5 sehingga
harga jual pupuk di pasar $5
3. Dumping
Dumping adalah ekspor dari suatu komoditi dengan harga jauh di bawah
pasaran, atau penjualan komoditi ke luar negeri dengan harga jauh lebih murah
dibandingkan dengan harga penjualan domestiknya. Dumping diklasifikasikan
menjadi tiga golongan, yaitu:
Dumping terus-menerus atau international price discrimination adalah
kecenderungan terus-menerus dari suatu perusahaan monopolis domestik
untuk memaksimalkan keuntungannya dengan menjual suatu komoditi
43. 5
dengan harga yang lebih tinggi di pasaran domestik, sedangkan harga yang
dipasangnya di pasar luar negeri sengaja dibuat lebih murah
Dumping harga yang bersifat predator atau predatory dumping praktek
penjualan komoditi di bawah harga yang jauh lebih murah ketimbang
harga domestiknya. Proses dumping ini pada umumnya berlansung
sementara, namun diskriminasi harganya sangat tajam sehingga dapat
mematikan produk pesaing dalam waktu singkat
Dumping sporadis atau sporadic dumping adalah suatu komoditi di bawah
harga atau penjualan komoditi itu ke luar negeri dengan harga yang sedikit
lebih murah daripada produk domestik, namun hanya terjadi saat ingin
mengatasi surplus komoditi yang sesekali terjadi tanpa menurunkan harga
domestik
44. 6
Valuta Asing: Sistem Kurs Valuta Asing, Istilah-istilah dalam Kurs
Valuta Asing
Valuta Asing
Valuta Asing (Valas) adalah Mata Uang Asing dan alat pembayaran lainnya
yang digunakan untuk melakukan atau membiayai transaksi ekonomi keuangan
internasional dan mempunyai catatan kurs resmi pada Bank Sentral.
a. Hard Currency
Mata uang yang sering digunakan sebagai alat pembayaran dan kesatuan hitung
dalam transaksi ekonomi dan keuangan internasional dinyatakan sebagai hard
currency. Sedangkan Hard currency diartikan sebagai “mata uang yang
nilainya relatif stabil dan kadang mengalami apresiasi atau kenaikan nilai
dibandingkan dengan mata uang lainnya.”
Hard Currency biasanya berasal dari negara industri maju, seperti :
b. Soft Currency
Mata uang lemah yang jarang digunakan sebagai alat pembayaran dan kesatuan
hitung karena nilainya relatif tidak stabil dan sering mengalami depresiasi atau
penurunan nilai dibandingkan dengan mata uang lainnya.
Mata uang soft Currency biasanya berasal dari Negara Sedang Berkembang
(NSB) seperti :
45. 7
Lembaga yang mengurusi pertukaran valuta asing disebut dengan money
changer. Harga valuta asing ditentukan melalui mekanisme pasar yang dikenal
dengan istilah kurs (nilai tukar). Ada beberapa macam istilah yang digunakan dalam
pertuakaran valuta asing, diantaranya adalah sebagai berikut:
Kurs beli
Kurs beli merupakan harga beli valuta asing ketika bank/money changer
membeli valas (valuta asing) atau ketika seseorang ingin menukarkan mata
uang asing dengan rupiah.
Kurs jual
Kurs jual merupakan harga jual valuta asing ketika bank/money changer
menjual valas atau ketika sesorang menukarkan rupiah dengan mata uang
asing.
Kurs tengah
Kurs tengah adalah kurs antara kurs jual dan beli didapat dari hasil bagi dari
penjumlahan antara kurs beli dan kurs jual.
Fungsi Pasar Valuta Asing
Valuta asing memiliki fungsi yang sangat penting untuk memperlancar pembayaran
transaksi perdagangan internasional. Adapun fungsi valuta adalah sebagai berikut.
1. Untuk memperlancar kegiatan impor dan ekspor
2. Untuk mempermudah proses transaksi perdagangan internasional.
3. Untuk memperlancar pemindahan atau transfer dana dari suatu negara ke
negara lain.
4. Sebagai wadah penjual valuta asing dalam melakukan spekulasi.
Sistem Kurs Valuta Asing
Bank Indonesia diberi kewenangan penuh untuk menentukan nilai kurs asing
yang diatur dalam Undang-Undang No. 24 tahun 1999. Ada tiga cara yang dapat
digunakan dalam menentukan sistem kurs valuta, diantaranya adalah sebagai
berikut:
46. 8
1. Kurs Tetap (Fixed Exchange Rate)
Kurs tetap merupakan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang
asing yang ditentukan oleh pemerintah, dan berdasarkan standar emas. Dengan
kata lain, pemerintah menggunakan emas untuk menjaminkan uangnya.
Contohnya adalah pemerintah menentukan 1 Dollar Amerika sama dengan Rp
8000,-. Sistem kurs ini memiliki kelebihan karena nilai tukar mata uang akan
stabil. Namun, sisitem ini juga memiliki kelemahan yaitu pemerintah harus
menyiapkan emas yang cukup besar sebagai jaminan.
2. Kurs Mengambang (Floating Exchange Rate)
Sistem kurs mengambang merupakan penentuan besarnya nilai mata
uang berdasarkan penawaran dan permintaan terhadap uang asing tersebut.
Sistem kurs ini menyebabkan nilai kurs mata uang dalam negari tidak stabil.
Apabila permintaan mata uang asing (dollar Amerika) naik, maka nilai mata
uang rupiah akan turun terhadap dollar Amerika. Sebaliknya, apabila
permintaan akan mata uang dollar turun, maka nilai mata uang rupiah terhadap
dollar naik.
Sedangkan jika penawaran mata uang asing (dollar Amerika) naik, maka
nilai dollar Amerika akan turun terhadap rupiah. Begitu juga sebaliknya,
apabila penawaran mata uang asing turun, maka nilainya akan menurun
terhadap rupiah. Oleh karena itu, sistem kurs ini ditentukan oleh tinggi
rendahnya permintaan dan penawaran mata uang asing.
3. Kurs Distabilkan (Managed Floating Rate)
Sistem kurs ini adalah sistem kombinasi dari kurs mengambang dan tetap
dimana pemerintah dapat ikut campur dalam menentukan kurs mata uang asing
apabila nilainya terlalu tinggi terhadap nilai rupiah.
Jika nilai dollar terlalu tinggi terhadap nilai rupiah, maka pemerintah
akan menjualnya melalui Bank Indonesia untuk mengurangi tingkat penurunan
nilai rupiah terhadap nilai dollar (Depresiasi), sehingga nilainya mata uang
dollar menjadi turun terhadap mata uang rupiah.
47. 9
Hal ini dilakukan untuk mencegah kerugian dan memberatkan para
pelaku importir dalam mengirimkan barang-barangnya ke dalam negeri, dan
mengurangi penggunaan produk impor pada masyarakat.
Mekanisme Bursa Valuta Asing
Bursa Valas (Pasar Valas) dapat diartikan sebagai suatu tempat atau wadah
atau sistem dimana perorangan, perusahaan dan bank dapat melakukan transaksi
keuangan internasional dengan jalan melakukan pembelian atau permintaan
(demand) dan penjualan atau penawaran (supply) atas valuta asing tsb.
Tiga Prinsip Pokok dalam Bursa Valas
1. Pengertian Kurs Jual & Beli selalu dilihat dari sisi atau pihak Bank atau
money changer atau pedagang valas.
2. Kurs Jual selalui lebih tinggi daripada Kurs Beli atau sebaliknya.
3. Kurs Jual/Beli suatu mata uang (valas) adalah sama dengan Kurs Beli/Jual
mata uang (valas) lawannya. Dengan arti lain Kurs Jual/Beli USD adalah
sama dengan Kurs Beli/Jual Rupiah.
Fungsi Bursa Valuta Asing
Menyelenggarakan transaksi pembayaran internasional
Menyediakan fasilitas kredit jangka pendek untuk pembayaran
internasional
Memberikan fasilitas hedging, yaitu tindakan pengusaha atau pedagang
valas untuk menghindari resiko kerugian atas fluktuasi kurs atau forex rate
yang dibahas dalam bab berikutnya.
Cadangan Devisa
Total Valas yang dimiliki oleh pemerintah dan swasta dari suatu negara
termasuk ke dalam Cadangan Devisa yang dapat diketahui dari posisi Balance of
Payment (BOP) atau neraca pembayaran internasionalnya.
48. 10
Makin banyak valas atau devisa yang dimiliki oleh pemerintah dan swasta
suatu negara bisa diartikan makin besar kemampuan negara tersebut melakukan
transaksi ekonomi dan keuangan internasional dan makin kuat pula nilai mata uang
negara tersebut.
Bank Devisa
Bank umum pemerintah dan swasta yang ditetapkan atau diizinkan oleh
pemerintah untuk menjual, membeli dan menyimpan serta menyelenggarakan lalu
lintas pembayaran internasional atau luar negeri.
Cadangan Devisa dapat dikelompokkan dalam :
Cadangan devisa resmi atau official forex reserve, yaitu cadangan devisa milik
negara yang dikelola, dikuasai, diurus dan ditatausahakan oleh bank sentral
atau Bank Indonesia.
Cadangan devisa nasional atau country forex reserve, yaitu seluruh devisa yang
dimiliki oleh perorangan, badan atau lembaga, terutama perbankan yang secara
moneter merupakan kekayaan nasional (termasuk miliki bank umum nasional)
49. 11
Teori tentang Perusahaan Multinasional (MNC): Sifat Perusahaan
Multinasional, Faktor yang mempengaruhi keputusan Perusahaan
Multinasional
MNC perusahaan yang berada di satu negara yang mempunyai operasi
produksi dan penjualan di beberapa negara lain. Jumlah negara tempat MNC
beroperasi sekurang-kurang 5-6 negara.
Sasaran MNC:
Memaksimumkan kekayaan para pemegang saham
Memaksimumkan kekayaan perusahaan.
Dalam rangka mencapai sasaran yang ingin dicapai saat ini banyak
perusahaan yang menerapkan konsep tata kelola perusahaan (corporate
governance), termasuk MNC. Tata kelola perusahaan adalah hubungan di antara
stakeholders yang digunakan untuk menentukan dan mengontrol arah dan kinerja
strategik suatu organisasi.
Pernyataan good corporate governance yang diterima secara luas dalam
praktik dikembangkan oleh Organization for Economic Cooperations and
Development (OECD) pada 1999 :
Hak-hak para pemegang saham;
Perlakuan yang adil atas para pemegang saham;
Peranan para pemegang saham dalam pengendalian perusahaan;
Keterbukaan dan transparansi;
Tanggung jawab dewan direktur.
Keuntungan MNC yang beroperasi secara global diperoleh dengan dua cara :
Memanfaatkan skala ekonomi
Kehadiran globalnya untuk mengambil keunggulan tertentu, yaitu faktor
produksi murah.
Tiga kendala yang dihadapi MNC:
Kendala lingkungan
50. 12
Kendala regulasi
Kendala etika.
Motif strategis MNC berinvestasi di luar negeri:
Pasar
Bahan mentah
Efisiensi
Pengetahuan
Keamanan politik.
Sistem Keuangan Perusahaan Multinasional (Mfs)
MFS adalah keseluruhan dari mekanisme transfer internal yang tersedia bagi
MNC untuk membagi keuntungan dan uang di antara afiliasi2 yang berbeda.
Mekanisme dalam MFS melibatkan transfer harga atas barang dan jasa yang
diperdagangkan secara internal, pinjaman antar perusahaan, pembayaran dividen,
percepatan dan perlambatan pembayaran antar perusahaan, dan biaya2 fee dan
royalti.
Transaksi keuangan MNC dihasilkan dari transfer internal atas barang, jasa,
teknologi, dan modal. Berikut adalah cara transfer :
1. Dengan memilih saluran2 keuangan (dana dipindahkan & keuntungan
dialokasikan, atau keduanya)
2. Dengan mentransfer harga atas penjualan dan pembelian barang & jasa.
51. 13
Teori tentang Perusahaan Multinasional (MNC): Kekuatan Bersaing, Efek
Global
Pasca PD-II fenomena ekopolin ditandai dengan munculnya aktor-aktor
nonnegara yg ikut memainkan peran penting dalam hubungan ekonomi lintas
negara. Salah satu aktor yang menonjol adalah Perusahaan Multi Nasional atau
Multi National Corporation (MNC). Dengan kekuatan modal, teknologi dan sistem
manajemen yang baik, MNC’s mengontrol aliran modal, teknologi dan bahkan
distribusi barang melintasi batas2 negara. USA merupakan negara yang paling
banyak memiliki MNC yang menguasai perekonomian dunia. Dekade 60-an: 40%
total investasi asing di dunia dilakukan oleh USA’s MNC’s Setidaknya 60% total
produksi barang manufaktur dunia dikuasai oleh USA’s MNC’s, yg meliputi 4
komoditas utama: bahan kimia & obat2an, mesin2, alat2 elektronik dan alat
transportasi.
Eksistensi MNC’s ternyata sanggup mengubah secara signifikan struktur
perekonomian global dimana setiap negara --inc negara berkembang – makin
terlibat di dalam transaksi bisnis internasional.
Pengertian MNC’s
Sebuah perusahaan yang berbasis di satu negara (disebut negara induk) dan
memiliki kegiatan produksi dan pemasaran di satu atau lebih negara asing (negara
tuan rumah) -- W.F. Schoell et.al. (1993).
Perusahaan multinasional menurut S.C. Certo (1997) adalah sebuah
perusahaan yang memiliki operasi yang signifikan pada lebih dari satu negara.
52. 14
Karakteristik MNC’s
Membentuk afiliasi di luar negeri
Visi dan strategi mendunia (global)
Kecenderungan memilih jenis kegiatan bisnis tertentu,umumnya
manufakturing
Menempatkan afiliasi di negara-negara maju
Keuntungan MNC’s
Basis pajak yang lebih besar
Meningkatnya jumlah tempat (kesempatan) kerja
Alih teknologi
Ekspansi modal
Diperkenalkannya jenis industri khusus
Pengembangan sumber daya lokal
Keluhan atas MNC’s
Mencari laba yang berlebihan
Mendominasi perekonomian setempat
Hanya mempekerjakan tenaga lokal yang sangat berbakat
Gagal melakukan alih teknologi yang maju
Melakukan intervensi terhadap pemerintah
Kurang membantu perkembangan perusahaan domestik
Kurang menghormati adat, hukum dan kebutuhan setempat
a. Keluhan MNC’s terhadap tuan rumah
Pembatasan laba
Harga sumber daya lebih mahal
Pembatasan devisa
Peraturan yang bersifat eksploitatif
Kegagalan memenuhi kewajiban kontrak
53. 15
Keuntungan Umum MNC’s
Pertumbuhan
Penghasilan
Pembelajaran
Pembangunan
Jenis Tenaga Kerja PMN
Ekspatriat (Tenaga Asing)
Tenaga Lokal
Warga negara ketiga
keuntungan mempekerjakan staf lokal dan ekspatriat untuk anak
perusahaan di luar negeri
staf lokal
Biaya tenaga kerja lebih
rendah
Kepercayaan pada warga
negara lokal
Meningkatkan penerimaan
masyarakat lokal terhadap
perusahaan
Memaksimalkan jumlah opsi
yang tersedia di lingkungan
lokal
Pengakuan perusahaan sbg
peserta yang sah dalam
perekonomian lokal
Secara efektif
mencerminkan
pertimbangan dan kendala
ekspatriat
Kesamaan budaya dengan
perusahaan induk menjamin
pengalihan praktik
bisnis/manajemen
Meningkatkan pengendalian
dan koordinasi dari anak-anak
perusahaan internasional
Memberikan orientasi
multinasional melalui
pengalaman di perusahaan
induk kepada karyawan
Menghimpun kelompok
eksekutif berpengalaman
internasional
54. 16
lokal dalam proses
pembuatan keputusan
Bakat lokal belum bisa
memberikan nilai sebanyak
ekspatriat
Kerugian mempekerjakan staf lokal dan ekspatriat untuk anak
perusahaan di luar negeri
Staf Lokal
Kesulitan dalam
menyeimbangkan permintaan
lokal dan prioritas global
Tertundanya keputusan lokal
yang sulit (misalnya
pemberhentian kerja) hingga
saat dimana kondisi tidak bisa
dihindarkan lagi.
Kesulitan dalam merekrut staf
yang berkualifikasi
Dapat mengurangi tingkat
pengendalian lokal oleh
kantor pusat
ekspatriat
Menciptakan masalah
penyesuaian terhadap
lingkungan dan budaya asing
Meningkatkan keasingan dari
anak perusahaan
Melibatkan biaya pindahan,
gaji dan biaya lain yang
tinggi
Dapat menimbulkan masalah
pribadi dan keluarga
Berdampak insentif negatif
pada moral dan motivasi
manajemen lokal
Bisa terkena restriksi oleh
pemerintah lokal
55. 17
Kompleksitas Manajemen MNC’s
Kedaulatan nasional
Kondisi ekonomi nasional
Nilai dan kelembagaan nasional
Revolusi industri nasional
Jarak geografis
Wilayah dan penduduk
Alasan Kenapa dibentuk MNC’s
Menurunkan atau menghilangkan biaya transportasi yang tinggi
Berpartisipasi dalam ekspansi pasar yang pesat di luar negeri
Memberikan ketrampilan teknis, desain dan pemasaran di luar negeri
Untuk meraih keuntungan yang lebih besar
Keuntungan Perusahaan Berskala besar
1. Memungkinkan menerapkan spesialisasi divisi dan personalia
2. Semakin murah biaya produksi
3. Memiliki akses untuk dana investasi yang lebih besar dengan bunga yang
rendah
4. Cenderung lebih permanen
Kerugian Perusahaan Berskala besar
1. Terciptanya konsentrasi ekonomi yang berlebihan yang rawan untuk
disalahgunakan
2. Kondisi kerja yang kurang manusiawi
3. Akibat besarnya organisasi, keputusan yang diambil cenderung lebih
lambat dalam menyesuaikan diri terhadap perubahan.
56. 18
Neraca Pembayaran Internasional
1. Masalah-masalah Transaksi Ekonomi Internasional
2. Pos-pos dalam Neraca Pembayaran Internasional
Definisi Neraca Pembayaran Internasional
Semua transaksi ekonomi yang terjadi antara satu negara dengan negara lain
dicatat dalam Neraca Pembayaran Internasional (NPI)
Definisi NPI menurut IMF: Catatan sistematis tentang transaksi ekonomi yg
terjadi antara penduduk satu negara dengan negara lain dalam jangka waktu
tertentu.
1. Catatan sistematis bentuknya neraca
2. Yang dicatat hanya transaksi ekonomi
3. Penduduk:
a. Pribadi
b. Pemerintah
c. Perusahaan
d. NGO
4. Jangka waktu tertentu biasanya 1 tahun
Kegunaan Analisis Neraca Pembayaran Internasional
1. Menganalisis komposisi transaksi ekonomi internasional suatu negara
(transaksi mana yg lebih menonjol: barang, jasa, ataukah modal)
2. Menganalisis negara mitra utama suatu negara dlm hubungan ekonomi
internasional
3. Menganalisis posisi cadangan devisa suatu negara yg menunjukkan tingkat
kesehatan ekonomi suatu negara
4. Dasar bagi lembaga donor, seperti IMF, untuk memberikan bantuan (misal
Structural Adjusment Program dberikan untuk negara yg mengalami defisit
NPI parah)
57. 19
Pos-pos dalam Neraca Pembayaran Internasional
Ada 2 pos atau transaksi utama dalam Neraca Pembayaran Internasional (NPI),
yaitu:
1. Transaksi-Transaksi di Atas Garis (Upper the Line)
a. Neraca Perdagangan, mencatat ekspor dan impor khusus barang atau
komoditi
b. Neraca Jasa, mencatat ekspor dan impor jasa atau intangible goods,
meliputi:
Pembayaran bunga utang LN
Biaya Transportasi
Biaya Asuransi
Remitansi (Upah & gaji TKI/TKW/TKA, royalti untuk jasa
konsultansi dan teknologi)
Pembayaran jasa dari Turisme
c. Penjumlahan Neraca Perdagangan dan Neraca Jasa disebut Neraca
Transaksi Berjalan
d. Neraca Modal, mencatat ekspor modal (capital outflow) dan impor modal
(capital inflow). Neraca Modal ini terdiri dari:
Investasi Langsung
Investasi Portofolio, yaitu pembelian surat-surat berharga
Investasi Lainnya, yaitu bantuan dan utang LN baik pemerintah
maupun swasta
2. Transaksi-transaksi di bawah garis (Below The Line) yaitu transaski
“bayangan” sebagai konsekuensi dari transaksi di atas garis.
a. Cadangan Devisa, yaitu seluruh valuta asing yang dikelola oleh Bank
Sentral. Batas aman jumlah cadangan devisa suatu negara menurut IMF
adalah cukup untuk kebutuhan 3 bulan impor
Contoh: Cadangan Devisa Indonesia saat ini (Maret 2009) adalah 54,8
milyar dolar AS atau cukup untuk impor 5 bulan.
58. 20
Pos Kesalahan dan Selisih (Error and Omission)
Di samping neraca atau pos-pos yang sudah disebut ada pos yang disebut
sebagai kesalahan dan Selisih Perhitungan (Error and Omission). Error adalah
selisih perhitungan karena kesalahan pencatatan dan Omission adalah selisih
perhitungan karena transaksi yang tidak tercatat misalnya penyelundupan.
Cara Pencatatan Dalam Neraca Pembayaran Internasional
Setiap transaksi akan dibukukan dua kali atau double entry book keeping
yaitu di sisi debet dan di sisi kredit. Dengan demikian, secara pembukuan NPI selalu
seimbang. Setiap transaksi yang menimbulkan hak dicatat di sisi kredit, sedangkan
yang menimbulkan kewajiban dicatat di sisi debet.
Contoh pencatatan dalam NPI
Sebuah Perusahaan Indonesia mengekspor barang dg kredit 3 bulan senilai 1.000
dolar AS, maka dibukukan
Penggolongan Lain Dalam Transaksi NPI
1. Transaksi Otonom yaitu transaksi yang timbul atas inisiatif pihak tertentu dan
bukan sebagai akibat atau ikutan dari transaksi lain, misal: ekspor dan impor
2. Transaksi Kompensasi yaitu transaksi yang timbul sebagai akibat atau
kompensasi dari transaksi lain, misal: modal ke luar jangka pendek atas
pembayaran secara kredit ekspor barang
Kriteria Posisi Dalam NPI
1. Seimbang bila Cadangan Devisa tdk Bertambah dan Transaksi Kredit otonom
sama dengan Transaksi Debit Otonom
59. 21
2. Surplus bila Cadangan Devisa bertambah dan Transaksi Kredit Otonom lebih
besar dari Transaksi Debit Otonom
3. Defisit bila Cadangan Devisa Berkurang dan Transaksi Kredit Otonom lebih
besar dari Transaksi Debit Otonom
Penyebab Defisit NPI Berdasarkan :
Defisit Musiman, yaitu defisit yg sifatnya musiman dan biasanya
berlangsung dlm jangka pendek, misal: defisit pada hari-hari raya
(karena impor meningkat)
Defisit Siklis yaitu defisit yg terjadi krn siklus ekonomi. JK waktu
defisit ini akan tergantung dari jenis siklusnya. Defisit jenis ini dapat
diatasi dg kebijakan moneter maupun fiskal
Defisit Struktural, defisit yang disebabkan karena masalah mendasar
dalam sebuah perekonomian. Misal: defisit yg dialami Indonesia
karena penggunaan jasa asing menunjukkan masalah mendasar berupa
rendahnya kualitas SDM Indonesia
Defisit Karena Spekulasi, yaitu defisit yg disebabkan karena tindakan
spekulasi. Contoh: Defisit yg menyebabkan Krisis Moneter di
Indonesia tahun 1997
Posisi NPI kaitannya dengan Nilai Tukar
1. Jika Neraca Pembayaran Internasional seimbang maka kurs mata uang
domestik terhadap mata uang asing cenderung stabil
2. Jika Neraca Pembayaran Internasional defisit maka kurs mata uang domestik
terhadap mata uang asing cenderung melemah (terdepresiasi)
3. Jika Neraca Pembayaran Internasional surplus maka kurs mata uang domestik
terhadap mata uang asing cenderung menguat (terapresiasi)
Beberapa Masalah Dalam NPI Indonesia
1. Neraca jasa selalu defisit, karena :
a. Pembayaran bunga dan utang LN Indonesia yg masih besar
60. 22
b. Penggunaan jasa luar negeri seperti penggunaan kapal laut asing yang
masih tinggi
2. Komposisi Arus Modal Masuk dlm neraca modal yg lebih didominasi oleh
investasi portofolio, membuat posisi cadangan devisa rawan.
3. Pada Neraca Perdagangan, meskipun selalu surplus tetapi ekspor yg menjadi
tumpuan Indonesia Masih pada komoditas primer (pertanian & pertambangan)
yg suplynya inelastik dan harganya fluktuatif, dan Negara tujuan ekspor juga
masih pada Jepang dan AS, kurang variatif.
4. Impor Non-migas yg merupakan 78,2% dari total impor nilainya masih cukup
besar yaitu 71.907 juta dolar AS dengan komposisi (posisi 2007):
a. Barang Konsumsi (6,1%)
b. Bahan Baku (56,1%)
c. Barang Modal (15,9%)
Ini membuat NPI rawan defsit yg pada akhirnya dampaknya rawan
terhadap kurs Rp terhadap dolar AS.
61. 23
Neraca Pembayaran Internasional:
1. Mekanisme Pembukuan
2. Klasifikasi pos-pos dalam Neraca Pembayaran
Neraca Pembayaran (Balance of payment) adalah suatu sistem akuntansi yang
mencatat seluruh transaksi ekonomi antara penduduk suatu negara dengan
penduduk dari negara-negara lain selama kurun waktu tertentu. Neraca pembayaran
Penting bagi manajer, investor, konsumen, dan pejabat-pejabat pemerintah karena
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh variabel makro lain seperti Pendapatan
Nasional (GNP), kesempatan kerja, inflasi, kurs, dan tingkat bunga.
Bagi Manajer dan Investor, perhatian terhadap neraca pembayaran
setidaknya karena alasan berikut:
1. Neraca pembayaran membantu dalam meramalkan potensi pasar suatu
negara, terutama dalam jangka pendek. Suatu negara yang mengalami
defisit neraca pembayaran tidak mungkin mengimpor sebanyak bila
mengalami surplus neraca pembayaran.
2. Neraca pembayaran merupakan indikator penting adanya tekanan terhadap
kurs suatu negara. Oleh karena itu amat potensial bagi perusahaan yang
berdagang atau melakukan investasi di negara tersebut untuk memperoleh
keuntungan ataupun menderita kerugian valas.
Negara yang mengalami defisit neraca pembayaran secara terus menerus
dapat merupakan petunjuk akan terjadinya kontrol terhadap pergerakan modal
(seperti pembayaran deviden, fee, dan bunga terhadap perusahaan/investor asing)
pada suatu hari.
62. 24
Anatomi Neraca Pembayaran
Rekening-rekening Neraca Pembayaran
Transaksi internasional suatu negara dikelompokkan menjadi tiga tipe utama:
1. Rekening transaksi berjalan meliputi: ekspor & impor atas barang & jasa.
Rekening transaksi berjalan dibagi menjadi empat kategori :
Perdagangan barang menunjukkan ekspor & impor atas barang
nyata, seperti minyak, gandum, pakaian, mobil, komputer, dsb.
Jasa meliputi pembayaran dan penerimaan untuk jasa2 hukum,
konsultasi, dan rekayasa; royelti untuk paten dan kekayaan
intelektual, premi asuransi, fee pengapalan, dan pengeluaran turis.
Pendapatan faktor berisi sebagian besar pembayaran dan
penerimaan atas bunga, dividen, dan pendapatan lain dari investasi
luar negeri yang dibuat sebelumnya.
Transfer unilater meliputi pembayaran “tak berbalas”, seperti
bantuan luar negeri, reparasi, hibah resmi dan swasta, dan hadiah.
Unilateral transfer hanya mempunyai satu arah arus, tanpa
menghilangkan arus. Untuk tujuan menjaga aturan pencatatan gan-
63. 25
da, transfer unilateral dipandang sebagai sua-tu tindakan membeli
goodwill dari penerima
Neraca rekening transaksi berjalan, khususnya neraca perdagangan,
cenderung sensitif terhadap perubahan2 kurs tukar. Ketika mata uang suatu
negara terdepresiasi terhadap mata uang partner dagang utama, ekspor
negara tersebut cenderung meningkat dan impor menurun, & ini
memperbaiki neraca perdagangan.
Efek depresiasi mata uang pada neraca perdagangan suatu negara
dapat lebih kompleks daripada yang digambarkan sebelumnya.Pola reaksi
nyata atas neraca perdagangan terha-dap depresiasi disebut sebagai (J-curve
effect).
Penanggulangan Defisit Rekening Berjalan
Defisit rekening transaksi berjalan dapat ditanggulangi dengan beberapa
cara sbb.:
1. Depresiasi mata uang: depresiasi membantu mengurangi defisit
perdagangan. Perubahan kurs tukar dan neraca perdagangan ditentukan
oleh faktor-faktor ekonomi yang lebih fundamental.
2. Proteksionisme: pembebanan atas tarif, kuota, atau bentuk pengekangan
lain terhadap impor luar negeri.
3. Menaikkan tingkat tabungan: mengurangi tingkat konsumsi (termasuk
produk dari luar negeri), sehingga impor produk dari luar negeri
menurun.
4. Defisit transaksi berjalan mengarahkan pada pengangguran.
Argumennya, barang dan jasa yang diimpor merupakan pengganti
barang dan jasa domestik, sehingga lapangan pekerjaan domestik
menjadi mahal (kesempatan kerja turun).
2. Rekening modal meliputi: semua pembelian dan penjualan aset, seperti
saham, obligasi, rekening bank, real estate, & bisnis.
64. 26
Rekening modal mengukur perbedaan antara penjualan aset2 suatu
negara kepada luar negeri dengan pembeliannya terhadap aset2 luar negeri.
Penjualan (pembelian) atas aset2 dicatat sebagai kredit (debit) dan
menghasilkan arus masuk modal (arus keluar modal).
Rekening modal dibagi menjadi tiga kategori :
1. Investasi langsung (foreign direct investment/FDI) terjadi ketika
investor memperoleh suatu kontrol atas bisnis luar negeri.
2. Investasi portofolio menunjukkan penjualan dan pembelian atas aset2
keuangan luar negeri seperti saham, obligasi, yang tidak melibatkan
transfer kontrol, Investasi portofolio internasional dilakukan pada
sekuritas ekuitas dan sekuritas utang.
3. Investasi lain meliputi transaksi dalam mata uang, deposito bank, kredit
perdagangan, dsb. Investasi lain sangat sensitif terhadap perubahan
tingkat bunga relatif antar negara dan perubahan yang diantisipasi dalam
kurs tukar.
3. Rekening cadangan resmi meliputi: semua pembelian & penjualan aset2
cadangan internasional, seperti dollar, valas, emas, dan SDRs.
Aset2 cadangan resmi digunakan oleh bank sentral untuk melakukan
pembayaran bersih kepada luar negeri karena BOP defisit. Pembayaran
defisit dapat juga dilakukan dengan meminjam dari bank sentral luar negeri.
Jika BOP surplus, bank sentral dapat membayar utang luar negerinya atau
memperoleh aset cadangan tambahan dari luar negeri.
Rekening cadangan resmi melibatkan transaksi yang diambil oleh
otoritas untuk membelanjai semua neraca & mengintervensi di pasar valas.
Aset cadangan internasional setelah 1945, meliputi Emas, Valas, SDRs,
Posisi cadangan di IMF.
Persamaan Neraca Pembayaran
Ketika rekening BOP dicatat dengan benar, neraca kombinasi atas rekening
berjalan (BCA), rekening modal (BKA), rekening cadangan (BRA) harus nol.
65. 27
Secara matematis, BOP dapat ditulis sbb.:
BCA + BKA + BRA = 0
BOPI mengindikasikan bahwa suatu negara yang BOP-nya surplus atau defisit
selaras dengan kenaikan atau penurunan cadangan resminya. Pada regim kurs tetap
negara mempertahankan cadangan resmi dengan mengijinkan mereka mempunyai
BOP disekuilibrium:
BCA + BKA 0.
Pada regim kurs tukar tetap:
BCA + BKA = -BRA.
Pada regim kurs tukar fleksibel murni, bank sentral tidak akan mengintervensi di
pasar valas.
Dalam kenyataannya, bank sentral tidak butuh untuk mempertahankan cadangan
resmi.
Pada regim kurs tukar fleksibel murni:
BCA = -BKA
Surplus atau defisit rekening transaksi berjalan harus diselaraskan dengan defisit
atau surplus rekening modal, dan sebaliknya. Dalam sistem kurs tukar mengambang
tidak murni, di mana bank sentral secara bijaksana membeli & menjual valas,
sehingga persamaan di atas tidak dipegang secara kaku.
Trend Neraca Pembayaran di negara-negara maju
BOP (BCA dan BKA) negara-negara yang dianalisis: Cina, Jepang, Jerman,
Inggris, dan Amerika Serikat.
BCA surplus (defisit): ekspor > (<) impor. BKA surplus (defisit): penjualan
aset keuangan > (<) pembelian aset keuangan.
Cina: BCA berfluktuasi, tetapi sejak 1994–2003 cenderung surplus. BKA
berfluktuasi, tetapi mayoritas surplus, kecuali pada 1983, 1984, 1992, dan
1998.
Jepang: BCA selalu surplus, sedangkan BKA defisit, kecuali 2003.
66. 28
Jerman: BCA berfluktuasi dan selalu mengalami defisit sejak 1991-2000.
BKA berfluktuasi, dan mengalami defisit sejak 1982-1990. Sejak 1991-
1997 mengalami surplus, kecuali 1993 dan 1999, 2001-2003.
Inggris: BCA berfluktuasi dan mayoritas mengalami defisit pada 1997 dan
sebelum 1986. BKA sejak 1986-1996 mengalami surplus, kecuali sebelum
1986 dan 1997.
Amerika Serikat: BCA sejak 1982-2003 selalu mengalami defisit, tetapi
BKA selalu mengalami surplus.
67. 29
Cara-cara Pembayaran Transaksi Internasional: Cash, Open
Account, Comersial Bills of Exchange, Letter of C-redit, Private
Compensation
Pengertian Pembayaran Internasional
Pembayaran internasional adalah pembayaran atas transaksi yang dilakukan
oleh negara-negara yang terlibat dalam perdagangan internasional berdasarkan
kesepakatan yang telah dirundingkan sebelumnya. Pembayaran dalam perdagangan
internasional pada umumnya dilaksanakan melalui bank.
Cara Pembayaran Internasional
1. Cash Payment
Pembayaran secara tunai (cash) biasanya dilakukan oleh eksportir yang
belum kenal dengan importir atau kurang percaya akan bonafiditas importir.
Cara pembayaran tunai di antaranya dilaksanakan melalui :
a. Wesel Bank atas Unjuk (Bankers Sight Draft) yaitu surat perintah
yang dibuat oleh bank domestik yang ditujukan kepada bank
korespondennya di negara lain untuk membayar sejumlah uang
tertentu kepada si pembawa surat wesel.
b. Telegraphic Transfer (T/T), yaitu perintah pembayaran yang
dikirimkan melalui telegram atau telex dari bank dalam negeri ke
bank korespondennya di luar negeri.
2. Open Account
Cara ini merupakan kebalikan dari pembayaran cash. Dengan
cara open account, barang telah dikirim kepada importir tanpa disertai
surat perintah membayar serta dokumen-dokumen. Pembayaran
dilakukan setelah beberapa waktu atau terserah kebijakan importir.
Dengan cara itu, risiko sebagian besar ditanggung eksportir. Misalnya,
eksportir harus mempunyai banyak modal dan apabila pembayaran akan
68. 30
dilakukan dengan mata uang asing maka risiko perubahan kurs menjadi
tanggungannya.
3. Letter of Credit
L/C (Letter of Credit) adalah sebuah instrumen yang dikeluarkan
oleh bank atas nama salah satu nasabahnya, yang menguasakan
seseorang atau sebuah perusahaan penerima instrumen tersebut
menarik wesel atas bank yang bersangkutan atau atas salah satu bank
korespondennya, berdasarkan kondisi-kondisi yang tercantum pada
instrumen itu. Eksportir terjamin akan pembayarannya bila ia
memenuhi persyaratan yang diminta oleh importir, demikian pula
importir.
4. Private Compensation
Private compensation adalah suatu metode pembayaran
internasional yang dilakukan antara pembeli dan penjual dengan jalan
melakukan kompensasi penuh atau sebagian utang piutang baik secra
langsung maupun tidak langsung sehingga mengurangi atau
meniadakan transfer valas ke luar negeri.
5. Commercial Bills of Exchange
Commercial bills of exchange yang sering disebut juga wesel
(draft) atau trade bills, adalah surat yang ditulis oleh penjual yang berisi
perintah kepada pembeli untuk membayar sejumlah uang pada waktu
tertentu di masa datang. Surat perintah semacam itu sering disebut
wesel.