Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdagangan Internasional SMAN 12 TANGERANG 2017
Menjelaskan tentang konsep dan kebijakan perdagangan internasional
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdagangan Internasional SMAN 12 TANGERANG 2017
1. MAKALAH EKONOMI
{ KONSEP DAN KEBIJAKAN PERDAGANGAN
INTERNASIONAL}
Dibuat
sebagai pemenuhan Tugas Ekonomi kelas XI
Berkelompok
Disusun oleh :
SMAN 12 Tangerang
Jl.HOS Cokroaminoto Gg Barokah 1 Puri Beta Selatan, Larangan Utara, Larangan, Kota Tangerang,
Banten
Alifya Nurul Wardani
Anissa Dewi
Ikmal Ibnu Azizi
Nur Fitri
Tamara Aisaroh
2. Kata Pengantar
Assalamualikum Wr.Wb
Puji syukur senantiasa selalu kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan limpahan Rahmat, Taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini.
Makalah ini di susun guna memenuhi tugas mata pelajaran ekonomi dan juga sebagai
bahan ilmu pengetahuan serta informasi yang semoga bermanfaat.
Makalah ini kami susun dengan kemampuan kami. Namun, kami menyadiri bahwa
dalam penyusunan makalah ini tentu tidaklah sempurna dan masih banyak kesalahan serta
kekurangan. Maka dari itu kami mohon maaf.
Wa’alaikumsalam Wr.Wb
Tangerang, November 2017
i
3. DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I 1
Pendahuluan
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 1
BAB II 2
ISI
A. Definisi Perdagangan Internasional 2
B. Faktor Pendorong Perdagangan Internasional 2
C. Manfaat Perdagangan Internasional 3
D. Macam-Macam Perdagangan Internasional 4
1. Kebijakan Perdagan Bebas 4
2. Kebijakan perdagangan proteksionis 5
BAB III 9
PENUTUP
A. Kesimpulan 9
DaftarPustaka 10
ii
4. Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Dalam konteks perekonomian suatu negara, salah satu wacana yang menonjol adalah
mengenai pertumbuhan ekonomi. Meskipun ada juga wacana lain mengenai pengangguran,
inflasi atau kenaikan harga barang-barang secara bersamaan, kemiskinan, pemerataan
pendapatan dan lain sebagainya. Pertumbuhan ekonomi menjadi penting dalam konteks
perekonomian suatu negara karena dapat menjadi salah satu ukuran dari pertumbuhan atau
pencapaian perekonomian bangsa tersebut, meskipun tidak bisa dinafikan ukuran-ukuran
yang lain. Wijono (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu
indikator kemajuan pembangunan.
Salah satu hal yang dapat dijadikan motor penggerak bagi pertumbuhan adalah
perdagangan internasional. Salvatore menyatakan bahwa perdagangan dapat menjadi mesin
bagi pertumbuhan ( trade as engine of growth, Salvatore, 2004). Jika aktifitas perdagangan
internasional adalah ekspor dan impor, maka salah satu dari komponen tersebut atau kedua-
duanya dapat menjadi motor penggerak bagi pertumbuhan. Tambunan (2005) menyatakan
pada awal tahun 1980-an Indonesia menetapkan kebijakan yang berupa export promotion.
Dengan demikian, kebijakan tersebut menjadikan ekspor sebagai motor penggerak bagi
pertumbuhan.
B. Rumusan Masalah
Membahas beberapa pokok materi mengenai Konsep dan Kebijakan pada
Perdagangan Internasional
C. Tujuan
Tujuan penyusunan makalah yaitu untuk memenuhi Tugas Ekonomi Kelas XI
1
5. Bab II
ISI
A. Definisi PerdaganganInternasional
Perdagangan internasional adalah pertukaran barang dan jasa antara dua atau lebih
negara di pasar dunia. Perdagangan Internasional merupakan perdagangan yang dilakukan
oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama.
Pendudukan yang dimaksud dapat berupa antar perorangan (individu dengan individu),
antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan
pemerintah negara lain.
Dewasa ini, hampir tidak ada negara yang mampu memenuhi semua kebutuhannya
sendiri tanpa mengimpor barang/jasa dari negara lain. Contohnya Jepang, sebagai negara
yang ekonominya kuat dan maju, masih mengimpor gas alam cair (liquid natural gas) dari
Indonesia. Sedang Indonesia mengimpor barang-barang modal dari Amerika untuk
keperluan pembangunan industri. Fluktuasi ekspor dan impor dalam perdagangan
internasional tergantung pada faktor-faktor pendorongnya berikut ini.
B. FaktorPendorong PerdaganganInternasional
Faktor-faktor yang mendorong terjadinya perdagangan antarnegara, diantaranya .
1. Keanekaragaman Kondisi Produksi
Keanekaragaman kondisi produksi merujuk kepada potensi faktor-faktor produksi yang
dimiliki suatu negara. Contohnya Indonesia, memiliki potensi besar dalam memproduksi
barang-barang hasil pertanian. Dengan kata lain, melalui perdagangan, suatu negara dapat
memperoleh barang yang tidak dapat dihasilkannya di dalam negeri.
2. Penghematan Biaya Produksi/Spesialisasi
Perdagangan internasional memungkinkan suatu negara memproduksi barang dalam jumlah
besar, sehingga menghasilkan increasing returns to scale atau biaya produksi rata-rata yang
semakin menurun ketika jumlah barang yang diproduksi semakin besar. Jadi, apabila suatu
negara berspesialisasi memproduksi barang tertentu dan mengekspornya, biaya produksi rata-
ratanya akan turun.
2
6. 3. Perbedaan Selera
Sekalipun kondisi produksi di semua negara adalah sama, namun setiap negara mungkin akan
melakukan perdagangan jika selera mereka berbeda. Contohnya, Norwegia mengekspor
daging dan Swedia mengekspor ikan. Kedua negara akan memperoleh keunggulan dari
perdagangan ini dan jumlah orang yang berbahagia meningkat.
Menurut Amir, M.S. seorang pengamat ekonomi, bila dibandingkan dengan pelaksanaan
perdagangan Internasional sangatlah rumit dan kompleks. Kerumitan tersebut antara lain
disebabkan karena adanya batas-batas politik dan kenegaraan yang dapat menghambat
perdagangan internasional, misalnya dengan adanya perbedaan budaya, bahasa, mata uang,
taksiran dan timbangan, dan hukum perdagangan.
C. ManfaatPerdaganganInternasional
1. Efisiensi
Melalui perdagangan internasional, setiap negara tidak perlu memproduksi semua
kebutuhannya, tetapi cukup hanya memproduksi apa yang bisa diproduksinya dengan cara
yang paling efisien dibandingkan dengan negara-negara lain. Dengan demikian, akan tercipta
efisiensi dalam pengalokasian sumber daya ekonomi dunia.
2. Perluasan konsumsi dan produksi
Perdagangan internasional juga memungkinkan konsumsi yang lebih luas bagi penduduk
suatu negara.
3. Peningkatan produktifitas
Negara-negara yang berspesialisasi dalam memproduksi barang tertentu akan berusaha
meningkatkan produktivitasnya. Dengan demikian mereka akan tetap unggul dari negara lain
dalam memproduksi barang tersebut.
4. Sumber penerimaan Negara
Dalam perdagangan internasional juga bisa menjadi sumber pemasukan kas negara dari
pajak-pajak ekspor dan impor.
3
7. D. Macam-MacamPerdaganganInternasional
1. KebijakanPerdaganBebas
Kebijakan perdagangan bebeas merupakan kebijkan perdagangan yang menciptakan adanya
kebebesan dalam perdagangan dan menghilangkan seluruh rintangan yang dapat menghalangi
jalannya produk dari dalam negri dan dari luar negri.
Kebijakan-kebijakan perdagangan bebas ini akan berkembang siring dengan adanya arus
globalisasi yang menjadika antar negara satu dan negara lainya semakin transparan atau
terbuka sehingga tidak ada lagi batasan-batasan teritorial di tiap-tiap negara. Dalam hal ini
harga produk ditentukan oleh pasar (suplay dan demand) sesuai dengan hukum ekonomi.
Manfaatkebijakanperdaganganbebas
Adapun manfaat dari kebijakan perdagangan bebas menurut teori klasik
1. Meningkatkan perolehan laba.
2. Lebih banyak varian produk yang dihasilkan.
3. Mendorong terjadinya egisiensi biaya.
4. Dapat meningkatkan mobilitas modal.
5. Dapat meningkatkan perolehan laba.
6. Dapat memicu persaingan antar pengusaha.
Tujuan perdaganganinternasional
1. Melindungi produksi dalam negri yang masih terbilang baru dalam memulai usaha.
2. Dapat meningkatkan ekspor barang jadi sehingga dapat meningkatkan dalam
pembangunan ekonomi nasional.
3. Melindungi kepentingan ekonomi nasional.
4. Memperluas lapangan pekerjaan, dengan ditentukannya kebijakan internasional tentunya
akan semakin berkembangnya industri dalam negri maupun luar negri yang berada di dalam
negri yang akan memperluas lapangan pekerjaan.
5. Menjaga keseimbangan neraca pembayaran.
4
8. 2. Kebijakanperdaganganproteksionis
Kebijakan perdagangan proteksionis adalah kebihakan perdagangan yang bertujuan untuk
melindungi produk-produk dalam negri sehingga dapat bersaing dengan produk asing yang
ada dalam negri yang menggunakan beberapa rintangan atau hambatan produksi.
Macam-macamkebijakanperdaganganproteksionis
1. Penetapankebijakankuota
Kebijakan kuota adalah suatau kebijakan yang membatasi jumlah barang yang akan masuk
atau keluar dari suatu negara kenegara lain dalam jangka waktu yang ditentukan.
Dalam kebijakan kuota ini mengatur kebijakan kuota impor yaitu memberikan batasan
komoditi barang yang akan diimpor dengan tujuan untuk memberikan perlindungan produk
dalam negri.
Kemudian kebijakan kuota ekspor yaitu memberikan batasan jumlah barang yang akan
diekspor dengan tujuan menjamin ketersediaan dalam negri guna memenuhi kebutuhan dalam
negri.
2. Penetapankebijakantarif atau bea masuk
Kebijakan penetapan tarif adalah kebijakan yang menentuka bea impor impor yang tinggi
terhadap barang impor, dengan tujuan ketika barang tersebut berada dalam negri akan lebih
mahal, sedangkan barang dalam negri yang sejenis dapat bersaing denga kualitas yang sama
namun dengan harga yang lebih jelas. Kebijakan tarif merupaka kebijakan yang bertujuan
untuk melindungi produk dalam negri.
Contohnya dari kebijakan tarif yaitu ketika indonesia mampu memproduksi mobil sendiri
akan tetapi harga dari biaya produksi mobil tersebut lebih tingi dari produk impor sehingga
produk mobil tersbut akan kalah saing dengan produk impor. Disinilah fungsi dari kebijakan
bea masuk atau tarif yang dapat mengangkat tinggi bea masuk mobil impor.
3. Kebijakanpenentuan subsidi
Subsidi merupakan tunjangan yang diberikan kepada perusahaan-perusahaan yang
memproduksi barang untuk keperluan ekspor sehingga harga dari produk tersebut bisa
bersaing dengan barang luar negri.
5
9. Subsidi merupakan kebijakan yang diambil pemerintah untuk memberikan bantuan kepada
industri dalam negri dalam bentuk modal seperti peralatan, mesin-mesin, tenaga ahli,
keringanan pajak, pengembalian pajak, kredit serta subsidi yang bisa menambah konsumsi
dalam negeri dan menjualnya dengan harga murah ketimbang produk impor.
4. Premi
Premi merupakan hadiah atau penambahan dana dalam bentuk uang yang diberikan kepada
produsen yang suses dalam mencapai target produksi yang telah ditetukan oleh pemerntah
dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi.
Tujuan dari pemberian premi ini adalah sebagai pemicu bagi industri-idustri agar
menghasilkan produk-produk dengan kualitas negri.
5. Laranganekspor
Larangan ekspor adalah kebijakan yang diambil pemerintah untuk melarang kegiatan
ekspor yang tidak dilandaskan dari pertimbagan ekonomi, politik, sosial dan budaya.
Kebijakan ini hanya dilakukan sewaktu-waktu saja contohnya saja larangan ekspor barang
setengah jadi berupa banbu.
Pelarangan ekspor banbu dimaksud agar mempertimbangkan SDA yang tersedia sebagai
penunjang kebutuhan, kemudian dapat memicu agar meningkatkan barang ekspor dalam
bentuk barang jadi.
6. Laranganimpor
Larangan impor merupakan kebijakan pemerintah yang diambil sebagai pelindung industri
kecil yang baru dalam negri atau bisa juga untuk menghemat devisa, karna jika bea ekspor
yang lebih rendah dari bea impor maka akan mempengaruhi devisa negara. Contohnya saja
larangan impor pakaian bekas dan obat-obatan yang dapat mebahayakan kesehatan.
7. Deskriminasiharga
Deksriminasi harga adalah penetapan harga yang berbeda antar antar negara atau dua pasar
yang berbeda atau yang sama. Dengan tujuan pengawasan terjadap harga jual dan harga beli
sehingga dapat mengetahui elastisitas permintaan dan memaksimalkan keuntungan. Disisi
lain juga dapat menekan begara tertentu agar menurunkan harga.
6
10. 8. Politik Dumping
Dumping merupakan kebijakan diskriminasi harga secara internasional yaitu dengan
menentukan harga lebih rendah untuk barang luar negri dan harga lebih rendah untuk
penjualan dalam negri, dengan tujuan memperluas dan menguasai pangsa pasar denagan
mudah seperti China yang menerapkan hal ini.
Contoh perdagangan internasional indonesia dengan china
Langkah awal membuka perdagangan global liberalisasi yang luas dimulai semenjak
disepakatinya perdagangan bebeas ASEAN China (ACFTA) yaitu semenjak 1 Januari 2010,
yang ditandakan dengan banjirnya produk jadi china dipasar domestik.
Dalam perdagangan bebas ACFTA ini menunjukan bahwa neraca perdagangan Indonesia-
China surplus bagi China. Akan tetapi indonesia masih memiliki peluang untuk surplus jika
ada yang diupayakan dari pemerintah untuk mendongkrak dan memacu ekspor barang jadi ke
China.
Walaupun Indonesia mengalami defisit akan tetapi peluang untuk surplus masih bisa karna
mengingat pasar China yang besar, lagian Indonesia selama ini masih mengekspor barang
mentah ke China yang berupa energi dan minyak serta bahan baku.
Hanya sekedar itu saja belum ada banyak produk yang diekspor ke China, terutama hasil
perkebunan dan buah-buahan melihat negara China yang miskin akan sumber daya alam
ketimbang Indonesia.
Pada tahun 2009 nilai ekspor China (empat provinsi) ke Indonesia mencapai 3,36 miliar
dollar AS, pada tahun 2010 meningkat menjadi 6,13 miliar dollar AS. Sementara untuk nilai
impor China dari Indonesia pada tahun 2009 mencapai 4,3 miliardollar AS, dan pada tahun
2010 mencapai 6,86 miliar dollar AS. (kompas.com)
Contoh kasus perdagangan internasional Indonesia dengan negara lain
Contoh kasus perdagangan internasional indonesia dengan negara lain adalah kasus
pelarangan produk rokok kretek yang bermula pada diberlakukannya family smoking
prevention and tobacco control act atau undang-undang, yang mengatur pencegahan rokok
dan produk tembakau tertentu dalam maksud untuk menurunkan angka perokok aktif di usia
muda di masyarakat AS.
Hal tersebut didasari oleh semakin meningkatnya jumlah perokok di usia muda di Amerika
Serikat yang dapat menimbulkan kecemasan bahwa rokok dapat menimbulkan berbagai
masalah kesehatan baik itu perokok aktif maupun perokok pasif.
7
11. Yang mana Indoensia merupakan produsen rokok terbesar di dunia yang memiliki pangsa
pasar yang besar di Amerika Serikat. Kasus pembatasan rokok keretek ini merupakan contoh
kasus perdagangan internasional Indonesia dengan negara lain yang dapat diselesaikan
dengan damai dan memenangkan pihak Indonesia.
Masalah ini diajukan di sidang WTO melalui konsultasi yang panjang tanpa kesepakatan,
pihak indonesia kemudian mengajukan pembentukan panel ke Dispute Settlement Body
DSB, yaitu badan penyelesaian sengketa WTO.
8
12. BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu
negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang
dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan
pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di
banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk
meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun
(lihat Jalur Sutra, Amber Road), dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan
politik baru dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional pun turut
mendorong Industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan
multinasional.
Kebijakan perdagangan internasional merupakan salah satu bentuk kebijakan ekonomi
internasional. Kebijakan perdagangan internasional adalah kebijakan yang mencakup
tindakan pemerintah terhadap rekening yang sedang berjalan (current account) daripada
neraca pembayaran internasional, khususnya tentang ekspor dan impor barang. Dalam
Kebijakan ini tentu saja terdapat dampak yang positif dan negatif bagi kita.
9