SlideShare a Scribd company logo
1 of 102
TUGAS EKONOMI INTERNASIONAL
“RESUME MATERI EKONOMI INTERNASIONAL 2”
Diajukan untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester mata kuliah Ekonomi Internasional
yang diampu oleh dosen Bapak Ade Fauji SE, MM
Oleh :
Cici Liyana
11150634 / 6L - MKP
UNIVERSITAS BINA BANGSA
JURUSAN MANAJEMEN
2017/2018
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur saya limpahkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat, taufik serta hidayah-Nya resume materi “Ekonomi Internasional 2” dapat
diselesaikan dengan baik, guna memenuhi salah satu syarat menyelesaikan tugas Ujian Akhir
Semester mata kuliah Ekonomi Internasional.
Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada baginda Rasulullah SAW, yang
dengan semangat dan ikhlas berjuang dalam menumbuh kembangkan ajaran Islam sehingga
dapat membimbing umat manusia menuju keimanan dan keselamatan, baik di dunia maupun
di akhirat nanti.
Dengan selesainya penyusunan tugas ini, saya ingin mengucapkan rasa terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada pihak yang telah banyak membantu dan memberikan
bimbingan, saran-saran, dan informasi yang sangat berharga kepada saya. Disamping itu,
saya juga menyadari bahwa tugas ini masih terdapat kekurangan dan ketidak sempurnaan,
oleh karena itu saya sangat mengharapkan kritik yang membangun dari segenap pembaca
demi kesempurnaan tugas ini.
Demikian tugas ini saya buat, semoga dapat berguna bagi kita semua.
Serang, Mei 2018
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang........................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................... 2
C. Tujuan dan Manfaat................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 3
A. Kebijakan Non Tarif Kuota, Subsidi dan Dumping.................................................. 3
B. Kebijakan Tarif.......................................................................................................... 9
C. Pasar Valuta Asing...................................................................................................13
D. Teori Perusahaan MNC........................................................................................... 24
E. Neraca Pembayaran Internasional........................................................................... 36
F. Cara-cara Pembayaran Transaksi Internasional...................................................... 57
BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 69
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 69
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................70
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada umumnya, setiap negara mengimport suatu jenis barang dari negara lain untuk
mencukupi kebutuhan di negaranya. Alasan utama dari dilakukannya transaksi import
tersebut adalah negara pengimport tak mampu memproduksi barang yang diimport di
negaranya sendiri. Mengingat mata uang di satu negara tak berlaku di negara lain, tentu saja
dibutuhkan alat transaksi yang dapat diterima di negara lain. Kini, alat transaksi yang mampu
diterima di lain tersebut biasa dikenal dengan nama valas, sedangkan tempat terjadinya
transaksi jual beli valas biasa kita kenal dengan Pasar Valas.
Perdagangan internasional merupakan salah satu aspek penting dalam perekonomian
setiap Negara di dunia. Dengan perdagangan internasional, perekonomian akan saling terjalin
dan tercipta suatu hubungan ekonomi yang saling mempengaruhi suatu Negara dengan
Negara lain serta lalu lintas barang dan jasa akan membentuk perdagangan antar bangsa.
Perdagangan internasional merupakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat suatu negara. Terjadinya perekonomian dalam negeri dan luar
negeri akan menciptakan suatu hubungan yang saling mempengaruhi antara satu Negara
dengan Negara lainnya, salah satunya adalah berupa pertukaran barang dan jasa antar negara.
Perdagangan internasional dapat diartikan sebagai transaksi dagang antara subyek
ekonomi Negara yang satu dengan subyek ekonomi Negara yang lain. Adapun subyek
ekonomi yang dimaksud adalah penduduk yang terdiri dari warga Negara biasa, perusahaan
Negara maupun pemerintah yang dapat dilihat dari neraca perdagangan.
Secara umum perdagangan internasional dapat dibedakan menjadi dua yaitu ekspor dan
impor. Ekspor adalah penjualan barang dan jasa yang dihasilkan suatu Negara ke Negara
lainnya. Sementara impor adalah arus kebalikan dari ekspor, yaitu barang dan jasa dari luar
suatu Negara yang mengalir masuk ke Negara tersebut.
Perdagangan internasional sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu Negara,
karena dalam perdagangan internasional, semua Negara bersaing dipasar internasional. Salah
satu keuntungan perdagangan internasional adalah memungkinkan suatu Negara untuk
berspesialisasi dalam menghasilkan barang dan jasa secara murah, baik dari segi bahan
maupun cara berproduksi. Akan tetapi manfaat nyata dari perdagangan internasional dapat
berupa kenaikan pendapatan, cadangan devisa, transfer modal dan luasnya kesempatan kerja.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud kebijakan non tariff dan kebijakan tariff?
2. Apa definisi, mekanisme kerja, dan fungsi-fungsi dari pasar valuta asing?
3. Apa pengertian, karakteristik, dan sifat perusahaan MNC?
4. Apa yang dimaksud dengan neraca pembayaran internasional?
5. Apa yang dimaksud dengan pembayaran internasional dan cara-cara pembayarannya?
C. Maksud dan Tujuan
Untuk memberikan informasi pengetahuan mengenai perdagangan internasional yang
terfokus pada ekspor dan impor dari mulai definisi, mekanisme pasar valuta asing sampai
kepada cara-cara pembayaran transaksi internasional yang berguna untuk pemahaman dalam
proses pembelajaran Mata Kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. KEBIJAKAN NON TARIF KUOTA DAN SUBSIDI
Kebijakan hambatan tarif (tariff barrier) adalah suatu kebijakan proteksionis terhadap
barang– barang produksi dalam negeri dari ancaman membanjirnya barang-barang sejenis
yang diimpor dari luar negeri, dengan cara menarik/mengenakan pungutan bea masuk kepada
setiap barang impor yang masuk untuk dipakai/dikonsumsi habis di dalam negeri.
Tarif adalah pajak yang dikenakan terhadap barang yang diperdagangkan. Efek
kebijakan ini terlihat langsung pada kenaikan harga barang. Tarif yang paling umum adalah
tarif atas barang-barang impor atau yang biasa disebut bea impor. Tujuan dari bea impor
adalah membatasi permintaan konsumen terhadap produk-produk impor dan mendorong
konsumen menggunakan produk domestik. Semakin tinggi tingkat proteksi suatu negara
terhadap produk domestiknya, semakin tinggi pula tarif pajak yang dikenakan.
Macam-macam penentuan tarif atau bea masuk, yaitu :
a) Bea ekspor (export duties) adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap barang yang
diangkut menuju negara lain (di luar costum area). Bea transito (transit duties) adalah
pajak/bea yang dikenakan terhadap barang-barang yang melalui batas wilayah suatu
negara dengan tujuan akhir barang tersebut negara lain.
b) Bea impor (import duties) adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap barang-barang
yang masuk dalam suatu negara (di dalam custom area).
Kebijakan hambatan non-tarif (non-tariff barrier) adalah berbagai kebijakan
perdagangan selain bea masuk yang dapat menimbulkan distorsi, sehingga mengurangi
potensi manfaat perdagangan internasional.
A.M. Rugman dan R.M. Hodgetts mengelompokkan hambatan non-tarif (non-tariff
barrier) sebagai berikut :
i. Pembatasan spesifik (specific limitation) :
 Larangan impor secara mutlak.
 Pembatasan impor (quota system), kuota adalah pembatasan fisik secara
kuantitatif yang dilakukan atas pemasukan barang (kuota impor) dan
pengeluaran barang (kuota ekspor) dari/ke suatu negara untuk melindungi
kepentingan industri dan konsumen.
 Peraturan atau ketentuan teknis untuk impor produk tertentu.
3
 Peraturan kesehatan/karantina.
3
 Peraturan pertahanan dan keamanan negara.
 Peraturan kebudayaan.
 Perizinan impor (import licence).
 Embargo.
 Hambatan pemasaran/marketing.
ii. Peraturan bea cukai (customs administration rules) :
 Tata laksana impor tertentu (procedure).
 Penetapan harga pabean.
 Penetapan kurs valas (forex rate) dan pengawasan devisa (forex control).
 Consulat formalities.
 Packaging/labelling regulations.
 Documentation needed.
 Quality and testing standard.
 Pungutan administasi (fees).
iii. Tariff classification. Partisipasi pemerintah (government participation) :
 Kebijakan pengadaan pemerintah.
 Subsidi dan insentif ekspor, subsidi adalah kebijakan pemerintah untuk
memberikan perlindungan atau bantuan kepada industri dalam negeri dalam
bentuk keringanan pajak, pengembalian pajak, fasilitas kredit, subsidi harga,
dan lain-lain.
 Countervaling duties.
 Domestic assistance programs.
 Trade-diverting.
 Import charges.
 Import deposits.
 Supplementary duties.
 Variable levies.
Suatu Negara memiliki beberapa cara untuk dilakukan dalam menerapkan hambatan
non-tarif, di antaranya :
1) Standardisasi Kualitas Produk atau Jasa
4
Cara ini dilakukan dengan membuat standard kualitas khusus à produk atau jasa yang
akan masuk ke suatu negara tertentu harus memenuhi standar kualitas negara tersebut.
Pembatasan ini sama sekali tidak terkait dengan aspek-aspek finansial.
4
2) Pembatasan Kuota Impor
Dilakukan dengan membatasi kuantitas barang yang boleh masuk ke suatu negara.
Pembatasan jumlah barang dilakukan dengan tujuan produk-produk impor tidak membanjiri
pasar dalam negeri. Dengan pembatasan ini diharapkan produk-produk dalam negeri bisa
bersaing di negerinya sendiri.
3) Prosedur atau Peraturan Khusus
Prosedur atau peraturan khusus yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat bisa jadi
menjadi hambatan terbesar yang dihadapi produk luar negeri. Peraturan atau prosedur yang
dikeluarkan pemerintah merupakan kunci masuknya produk luar negeri. Dengan adanya
peraturan khusus tersebut, gerak produk luar negeri di dalam negeri bisa terbatas.
4) Struktur Pasar
Pasar merupakan tempat terjadinya transaksi antara penjual dan pembeli. Pasar
memiliki struktur tersendiri yang membuat dirinya khas dan berbeda dibandingkan dengan
pasar lainnya. Hal ini menjadi pembatas yang cukup nyata terhadap produk luar yang akan
masuk ke dalam negeri. Kondisi Politik, Ekonomi, Dan Sosial Budaya
Suatu produk atau jasa dari luar negeri harus memperhatikan faktor-faktor seperti
politik, ekonomi, dan sosial budaya negara tujuan. Dengan memperhatikan faktor-faktor
tersebut, diharapkan usaha pemasaran akan lebih mudah. Namun demikian, biasanya dengan
adanya faktor-faktor tersebut justru menghambat gerak langkah pemasaran perusahaan.
Ada beberapa hambatan kebijakan non-tarif, yaitu :
1. Kuota
a) Kuota Ekspor
Kuota ekspor memiliki batasan-batasan jumlah. Pembatasan jumlah ini bertujuan
untuk:
 Untuk mencegah barang-barang yang penting jatuh/berada ditangan musuh.
 Untuk menjamin tersedianya barang didalam negeri dalam proporsi yang cukup.
 Untuk mengadakan pengawasan produksi serta pengendalian harga guna mencapai
stabilisasi harga.
Kuota ekspor biasanya dikenakan terhadap bahan mentah yang merupakan barang
perdagangan penting dan dibawah suatu pengawasan badan internasional, misalnya kopi dan
timah.
b) Kuota Impor
5
Kuota impor adalah pembatasan secara langsung terhadap jumlah barang yang boleh
diimpor dari luar negeri untuk melindungi kepentingan industri dan konsumen. Pembatasan
5
ini biasanya diberlakukan dengan memberikan lisensi kepada beberapa kelompok individu
atau perusahaan domestik untuk mengimpor suatu produk yang jumlahnya dibatasi secara
langsung. Kuota impor dapat digunakan untuk melindungi sektor industri tertentu dan neraca
pembayaran suatu negara. Negara maju pada umumnya memberlakukan kuota impor untuk
melindungi sektor pertaniannya. Sedangkan negara-negara berkembang melakukan kebijakan
kuota impor untuk melindungi sektor industri manufakturnya atau untuk melindungi kondisi
neraca pembayarannya yang seringkali mengalami defisit akibat lebih besarnya impor
daripada ekspor.
Perbedaan kuota impor dan tarif impor yang setara :
 Pemberlakuan kuota impor akan memperbesar permintaan yang selanjutnya akan
diikuti kenaikan harga domestik dan produksi domestik yang lebih besar daripada
yang diakibatkan oleh pemberlakuan tarif impor yang setara. Dalam pemberlakuan
kuota impor, jika pemerintah melakukan pemilihan perusahaan yang berhak
memperoleh lisensi impor tanpa mempertimbangkan efisiensi, maka akan
menyebabkan timbulnya monopoli dan distorsi.
 Pada kuota impor, pemerintah akan memperoleh pendapatan secara lansung melalui
pemungutan secara lansung pada penerima lisensi impor.
 Kuota impor membatasi arus masuk impor dalam jumlah yang pasti, sedangkan tarif
impor membatasi arus masuk impor dalm jumlah yang tidak dapat dipastikan.
Macam-macam kuota impor :
i. Absolute/ uniteral quota, yaitu sistem kuota yang ditetapkan secara sepihak (tanpa
negoisasi).
ii. Negotiated/ bilateral quota, yaitu sistem kuota yang ditetapkan atas kesepakatan atau
menurut perjanjian.
iii. Tarif kuota, yaitu pembatasan impor yang dilakukan dengan mengkombinasikan
sistem tarif dengan sistem kuota.
iv. Mixing quota, yaitu pembatasan impor bahan baku tertent untuk melindungi industri
dalam negeri.
2. Pembatasan Ekspor Sukarela
Konsep ini mengacu pada kasus di mana negara pengimpor mendorong atau bahkan
memaksa negara lain mengurangi ekspornya secara sukarela dengan ancaman bahwa negara
pengimpor tersebut akan melakukan hambatan perdagangan yang lebih keras lagi. Kebijakan
6
ini dilakukan berdasarkan kekhawatiran akan lumpuhnya sektor tertentu dalam perekonomian
domestik akibat impor yang berlebih.
Pembatasan ekspor secara sukarela ini kurang efektif, karena pada umumnya negara
pengekspor enggan membatasi arus ekspornya secara sukarela. Pembatasan ekspor ini justru
membebankan biaya yang lebih mahal bagi negar pengimpor karena lisensi impor yang
bernilai tinggi itu justru diberikan pada pemerintah atau perusahaan asing.
3. Kartel-kartel Internasional
Kartel internasional adalah sebuah organisasi produsen komoditi tertentu dari berbagai
negara. Mereka sepakat untuk membatasi outputnya dan juga mengendalikan ekspor
komoditi tersebut dengan tujuan memaksimalkan dan meningkatkan total keuntungan
mereka. Berpengaruh tidaknya suatu kartel ditentukan oleh hal-hal berikut :
a) Sebuah kartel internasional berpeluang lebih besar untuk berhasil dalam menentukan
harga jika komoditi yang mereka kuasai tidak memiliki subtitusi.
b) Peluang tersebut akan semakin besar apabila jumlah produsen, negara, atau pihak
yang terhimpun dalam kartel relatif sedikit.
4. Subsidi Ekspor
Subsidi ekspor adalah pembayaran lansung atau pemberian keringanan pajak dan
bantuan subsidi pada para eksportir atau calon eksportir nasional, dan atau pemberian
pinjaman berbunga rendah kepada para pengimpor asing dalam rangka memacu ekspor suatu
negara.
Berikut adalah contoh grafik subsidi ekspor :
Grafik (1)
7
Px
Qx
1
3
A
B
B
Ed
Ed1
Ew
Sd
Sd1
Sd2
Sw
D0
15 25 30 40 55
2
0
Keterangan :
a) Keseimbangan awal di Ed. Subsidi pada faktor produksi yang menyebabkan produsen
mampu memproduksi barang dengan harga yang lebih murah.
b) Harga yang murah memungkinkan penjualan yang lebih banyak, sehingga kurva Sd
bergeser menjadi Sd1
.
c) Akibatnya jumlah impor menjadi berkurang atau bahkan hilang, bila subsidi sangat
besar.
d) Pada perdagangan bebas tanpa subsidi, keseimbangan pada titik Ew, produsen
domestic hanya mampu memproduksi sbs 15x dan mengimpor sbs 40x. Dengan
adanya subsidi, impor dapat ditekan.
e) Dampak negatif subsidi adalah munculnya beban biaya APBN.
Grafik (2)
Keterangan :
a) Titik E0 menunjukkan bahwa jumlah produki domestic terserap penuh oleh pasar
domestic di level harga US$3.
b) Harga produk di bawah $3 menyebabkan Negara menjadi pengimpor dan harga di
atas $3 menjadikan sebagai pengekspor.
c) Subsidi ekspor diperlukan manakala produsen memproduksi produk dengan jumlah
besar, namun dengan cara yang tidak efisien, sehingga tidak terserap pasar.
8
Price (USD)
Quantity (Unit)0
3
4
6
Subsidi Ekspor
2x60 = 120
Subsidi Ekspor
E0
Sd
Cost of protection
D0
20 30 60 8070
E1
Switching
Ekspor -2
Ekspor -1
d) Agar seluruh produk terserap pasar, maka AS melakukan subsidi ekspor dalam negeri
hilang, terjual ke pasar ekspor.
Subsidi memiliki ciri-ciri berupa :
 Harga produk domestic akan meningkat karena beralihnya pasokan pemasaran ke
pasar ekspor.
 Kuantitas produksi domestic secara umum meningkat.
 Munculnya biaya subsidi yang ditanggung pemerintah. Subsidi ini akan sering
dievaluasi oleh DPR. Sementara pengenaan tariff jarang ditinjau kemabli DPR karena
bersifat sebagai penerimaan.
5. Surplus konsumen beralih ke produsen. Dumping
Dumping adalah ekspor dari suatu komoditi dengan harga jauh di bawah pasaran, atau
penjualan komoditi ke luar negeri dengan harga jauh lebih murah dibandingkan dengan harga
penjualan domestiknya. Dumping diklasifikasikan menjadi tiga golongan, yaitu :
a) Dumping terus-menerus atau international price discrimination adalah kecenderungan
terus-menerus dari suatu perusahaan monopolis domestik untuk memaksimalkan
keuntungannya dengan menjual suatu komoditi dengan harga yang lebih tinggi di
pasaran domestik, sedangkan harga yang dipasangnya di pasar luar negeri sengaja
dibuat lebih murah.
b) Dumping harga yang bersifat predator atau predatory dumping praktek penjualan
komoditi di bawah harga yang jauh lebih murah ketimbang harga domestiknya. Proses
dumping ini pada umumnya berlangsung sementara, namun diskriminasi harganya
sangat tajam sehingga dapat mematikan produk pesaing dalam waktu singkat.
c) Dumping sporadis atau sporadic dumping adalah suatu komoditi di bawah harga atau
penjualan komoditi itu ke luar negeri dengan harga yang sedikit lebih murah daripada
produk domestik, namun hanya terjadi saat ingin mengatasi surplus komoditi yang
sesekali terjadi tanpa menurunkan harga domestic.
B. KEBIJAKAN TARIF
1. Pengertian dan Jeni-jenis Tarif
Tarif adalah suatu pembebanan terhadap barang yang melintasi daerah pabean (suatu
daerah geografis dimana barang bebas bergerak tanpa dikenakan cukai/bea pabean). Tarif
merupakan suatu rintangan yang membatasi kebebasan perdagangan internasional.
9
Dalam pelaksanaan kegiatan ekspor impor pembebanan tarif dapat dikelompokkan menjadi
beberapa jenis antara lain :
9
a. Exports Duties (bea ekspor)
Pajak atau bea yang dikenakan terhadap barang yang diangkut menuju ke negara lain.
Jadi pajak untuk barang-barang yang keluar dari custom area suatu negara yang memungut
pajak. Custom area adalah daerah di mana barang-barang bebas bergerak dengan tidak
dikenai bea pabean. Batas custom area ini biasanya sama dengan batas wilayah suatu negara.
a. Transit Duties (bea transit)
Pajak atau bea yang dikenkan terhadap barang-barang yang melalui wilayah suatu
negara dengan ketentuan bahwa barang tersebut sebagai tujuan akhirnya adalah negara lain.
b. Import Duties (bea impor)
Pajak atau bea yang dikenakan terhadap barang-barang yang masuk dalam custom area
suatu negara dengan ketentuan bahwa negara tersebut sebagai tujuan akhir.
Aplikasi atau penerapan dari pengenaan tarif terutama dalam bentuk bea masuk adalah
sebagai berikut :
 Pembebasan bea masuk atau tarif rendah yaitu antara 0% sampai dengan 5%, yang
dikenakan untuk bahan kebutuhanpokok dan vital, seperti beras, mesin-mesin, alat-
alat militer dan lain-lain.
 Tarif sedang antara 5% sampai dengan 20%, yang dikenakan untuk barang setengah
jadi dan barang-barang lain yang belum cukup diproduksi di dalam negri.
 Tarif tinggi diatas 20%, yang dikenakan untuk barang-barang mewah dan barang-
barang lain yang sudah cukup diproduksi di dalam negri dan bukan barang kebutuhan
pokok.
2. Sistem Tarif
Dalam menentukan besarnya tarif yang berlaku bagi setiap barang atau komoditi yang
diperdagangkan secara internasional, para pelaku perdagangan internasional (eksportir-
importir) menggunakan pedoman berdasarkan sistem tarif yang berlaku. Sistem tarif yang
dimaksud adalah sebagai berikut :
a. Tarif Tunggal (Single Column Tariff)
Pengenaan satu tarif untuk satu jenis barang atau komoditi yang besarnya
(prosentasenya) berlaku sama untuk impor komoditi tersebut dari negara mana saja, tanpa
kecuali.
10
b. Tarif Umum/Konvensional (General Conventional/Tariff)
Dikenal juga dengan istilah tarif berganda (double coloum tariff) yaitu pengenaan satu
tarif untuk satu komoditi yang besar prosentase tarifnya berbeda antara satu negara dengan
negara lain.
c. Tarif Preferensi (Preferensi Tariff)
Tarif yang ditentukan oleh lembaga tarif internasional GATT yang persentasenya
diturunkan, bahkan untuk beberapa komoditi sampai menjadi 0% yang diberlakukan oleh
negara terhadap komoditi yang diimpor dari negara-negara tertentu karena adanya hubungan
khusus antara negara pengimpor dengan negara pengekspor.
3. Cara Pengenaan Tarif
Dalam pelaksanaannya, sistem atau cara pemungutan tarif bea masuk dapat dibedakan
menjadi beberapa jenis antara lain :
a. Dasar Nilai (Ad Valeroom)
Besarnya pungutan bea masuk atas barang impor ditentukan oleh tingkat prosentase
tarif dikalikan harga CIF dari barang tersebut.
Sebagai contoh, harga CIF suatu barang adalah US$100 dan besarnya tarif bea masuk
10%, sedangkan kurs US$1 = Rp. 5.000,- . Maka besarnya bea masuk yang dikenakan
sebesar = 10% x US$100 x Rp. 5.000,- = Rp. 50.000,-.
Dasar nilai (ad valeroom) bersifat proporsional dan memiliki keutungan serta
kelemahan tersendiri, yaitu :
Keuntungan :
 Dapat mengikuti perkembangan tingkat harga atau inflasi.
 Terdapat diferensiasi harga produk sesuai lualitasnya.
Kerugian :
 Memberikan beban yang cukup berat bagi administrasi pemerintah, khususnya bea
cukai karena memerlukan data dan perincian harga yang lengkap.
 Sering menimbulkan perselisihan dalam penetapan harga untuk perhitungan bea
masuk antara importir dan bea cukai, sehingga dapat menimbulkan stagnasi atau
kemacetan arus barang di pelabuhan.
b. Dasar Jumlah Barang (Ad Specific)
11
Pungutan bea masuk ini didasarkan pada ukuran atau satuan tertentu dari barang impor.
Sebagai contoh, bea masuk yang dikenakan atas barang-barang atau komoditi seperti dibawah
ini:
11
 Semen : Rp. 3.000,- per ton
 Sepatu : Rp. 14.500,- per pasang
 Piring : Rp. 5.000,- per lusin
 Jeruk : Rp. 500 per kg
 VCR : Rp. 250.000,- per unit
Dasar jumlah barang (ad specific) yang bersifat regresif ini memiliki keuntungan dan
kelemahan, antara lain :
Keuntungan :
 Mudah dilaksanakan karena tidak memerlukan perincian harga barang sesuai
kualitasnya.
 Dapat digunakan sebagai alat kontrol proteksi industri dalam negeri.
Kerugian :
 Pengenaan tarif dirasakan kurang atau tidak adil karena tidak membedakan harga dan
kualitas barang.
 Hanya dapat digunakan sebagai alat kontrol proteksi yang bersifat statis.
c. Compound Duties
Pengenaan tarif yang merupakan kombinasi dari ad valeroom dan ad specific. Contoh :
sejenis barang tertentu dikenakan bea 10 % Ad valeroom ditambah dengan Rp. 50.000,-
setiap unit.
4. Dampak Tarif Impor
Pembebanan tarif terhadap suatu komoditi atau barang dapat mempunyai dampak
(effect) terhadap perekonomian suatu negara, khususnya terhadap pasar barang tersebut.
Beberapa macam dampak (effect) tarif tersebut adalah :
 Dampak terhadap harga (Price Effect), menyebabkan harga barang di dalam negri
naik.
 Dampak terhadap konsumsi (Consumption Effect), menyebabkan jumlah barang yang
diminta di dalm negri (demand) menjadi berkurang.
 Dampak terhadap produksi (Import Subtitution Effect), pengenan tarif dapat
meningkatkan jumlah produksi yang ada di dalam negri.
 Dampak terhadap redistribusi pendapatan (Redistribution Effect), pendapatan yang
diterima pemerintah akan meningkat, juga adanya ekstra pendapatan yang dibayarkan
oleh konsumen di dalam negri kepada produsen di dalam negeri.
12
C. VALUTA ASING
1. Sejarah Pasar Valuta Asing
Setelah perang dunia I dan setelah depresi ekonomi dunia pada tahun 1930-an, dunia
menginginkan tercapainya suatu stabilitas ekonomi yang lebih baik. Pada tahun 1944 lahirlah
suatu sistem moneter Internasional yang dikenal dengan nilai tukar tetap (fixed ekchange
rate) hasil persetujuan Bretton woods. Setiap negara memberlakukan kurs yang tetap dari
mata uangnya terhadap US. Sejak saat itu ekonomi negara-negara Eropa serta Amerika mulai
tumbuh pesat. Lebih dari itu lahirnya pasar Euro Dollar dan Asia Currency Unit adalah untuk
mengimbangi peredaran US Dollar yang semakin banyak jumlahnya.
Dalam perkembangannya, uang berkembang menjadi komoditas yang bisa di
perdagangkan. Pasar valuta asing sendiri mengalami pertumbuhan yang pesat pada awal
70’an. Adapun yang menyebabkan pasar valuta asing bertumbuh dengan pesat antara lain
adalah :
a. Pergerakan nilai valuta asing yang mengalami pergerakan cukup signifikan sehingga
menarik bagi beberapa kalangan tertentu untuk berkecimpung di dalam pasar valuta
asing.
b. Bisnis yang semakin mengglobal. Dengan semakin sengitnya persaingan bisnis
membuat perusahaan harus mencari sumber daya baru yang lebih murah, dan tersebar
di seluruh dunia sehingga menimbulkan permintaan akan mata uang suatu negara
tertentu.
c. Perkembangan telekomunikasi yang begitu cepat dengan adanya sarana telepon, telex,
faximile, internet memudahkan para pelaku pasar untuk berkomunikasi sehingga
transaksi lebih mudah di lakukan.
d. Keuntungan yang diperoleh di pasar valuta yang cenderung besar meningkatakan
keinginan berbagai pihak berusaha memperoleh gain dari pergerakan valuta asing.
2. Pengertian Pasar Valuta Asing
Valuta asing atau yang biasa disebut dengan valas, atau yang dalam bahasa asing
dikenal dengan foreign exchange (Forex) merupakan mata uang yang di keluarkan sebagai
alat pembayaran yang sah di negara lain. Valuta asing akan mempunyai suatu nilai apabila
valuta tersebut dapat ditukarkan dengan valuta lainnya tanpa pembatasan. Sebagai contoh,
suatu perusahaan multinasional AS yang mendirikan pabrik di Inggris, pada akhir tahun buku
selalu ingin mentransfer laba yang diperoleh dari usahanya di Inggris (dalam bentuk
13
Poundsterling) ke kantor pusatnya di AS (dalam bentuk USD) maka untuk mengonversikan
mata uang Poundsterling Inggris ke dalam US Dolar diperlukan adanya pasar valas.
Pasar valuta asing (valas) merupakan suatu jenis perdagangan atau transakasi yang
memperdagangkan suatu mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lainnya yang
melibatkan pasar-pasar uang utama di dunia selama 24 jam secara berkesinambungan.
Sependapat dengan Madura yang mengungkapkan bahwa pasar valuta asing adalah pasar
yang memfasilitasi pertukaran valuta untuk mempermudah transaksi-transaksi perdagangan
dan keuangan internasional. Atau jika diartikan secara sederhana, pasar valas adalah
perdagangan mata uang (valuta) suatu negara dengan mata uang negara lainnya. Sedangkan
tarif dari pertukaran mata uang ini disebut juga dengan Foreign Exchange Rate, di Indonesia
dikenal dengan Kurs Valas.
3. Istilah-istilah dalam Pasar Valuta Asing
Adapun istilah-istilah dalam kurs valuta asing adalah sebagai berikut :
 Atribut, karakteristik kuantitatif suatu pos yang diukur untuk keperluan akuntansi.
Contoh, biaya histories dan biaya penggantian yang merupakan atribut suatu aktiva.
 Konversi, pertukatan suatu mata uang ke dalam mata uang lain.
 Kurs kini, nilai tukar yang berlaku pada tanggal laporan keuangan yang relevan.
 Diskonto, ketika tingkat pertukaran yang berikutnya lebih rendah daripada tingkat
yang berlaku sekarang.
 Posisi aktiva bersih yang beresiko, kelebihan aktiva yang diukur dalam atau
berdenominasi dalam mata uang asing dan ditranslasikan dengan menggunakan kurs
kini dari kewajiban yang diukur atau berdenominasi dalam mata uang asing dan
ditranslasikan dengan menggunakan kurs kini.
 Mata uang asing, suatu mata uang selain mata uang yang digunakan oleh suatu
Negara, mata uang selain mata uang pelaporan yang digunakan oleh perusahaan.
 Laporan keuangan dalam mata uang asing, laporan keuangan yang menggunakan
mata uang asing sebagai unit pengukuran.
 Transaksi mata uang asing, transaksi (yaitu penjualan atau pembelian barang atau
jasa, atau utang pinjaman atau piutang usaha) dengan syarat-syarat yang dinyatakan
dalam mata uang selain mata uang fungsional perusahaan.
14
 Translasi mata uang asing, proses untuk menyatakan jumlah-jumlah yang
berdenominasi atau diukur dalam suatu mata uang ke dalam mata uang yang lain
dengan menggunakan kurs nilai tukar diantara dua mata uang tersebut.
14
 Operasi luar negri, suatu operasi yang menghasilkan laporan keuangan yang (1)
dikombinasikan atau dikonsolidasikan atau diperhitungkan berdasarkan metode
ekuitas dalam laporan keuangan perusahaan pelapor dan (2) disusun dalam mata uang
asing selain mata uang pelaporan perusahaan pelapor.
 Kontak pertukaran forward, suatu perjanjian untuk mempertukarkan mata uang dari
Negara yang berbeda dengan menggunakan kurs tertentu (kurs forward) pada tanggal
tertentu di masa depan.
 Mata uang fungsional, mata uang utama yanga digunakan oleh suatau perusahaan
dalam menjalankan kegiatan usaha, dan dalam menghasilkan atau menggunakan
kasnya.
 Kurs histories, kurs nilai tukar mata uang asing yang digunakan pada saat suatu aktiva
atau kewajiban dalam mata uang asing dibeli atau terjadi.
 Mata uang local, mata uang suatu Negara tertentu yang digunakan; mata uang
pelaporan yang digunakan oleh suatu operasi domestic atau luar negeri.
 Pos-pos moneter, kewajiban untuk membayar atau hak untuk menerima sejumlah unit
mata uang dalam nilai yang tetap di masa depan.
 Mata uang pelaporan, mata uang yang digunakan perusahaan dalam menyusun
laporan keuangan.
 Tanggal penyelesaian, tanggal saat suatu utang dibayarkan oleh suatu piutang tertagih.
 Kurs spot, nilai tukar untuk pertukaran mata uang dalam waktu segera.
 Tanggal transaksi, tanggal saat suatu transaksi dicatat dalam catatan akuntansi
perusahaan pelapor.
 Penyesuaian translasi, penyesuaian yang timbul dari proses translasi laporan keuangan
dari mata uang fungsional suatu perusahaan menjadi mata uang pelaporannya.
 Unit pengukuran, mata uang yang digunakan untuk mengukur aktiva, kewajiban,
pendapatan dan beban.
4. Fungsi Pasar Valuta Asing
Fungsi valuta asing antara lain :
 Transfer daya beli (transfer of purchasing power).
 Sangat diperlukan terutama dalam perdagangan internasioanal dan transaksi modal
yang biasanya melibatkan pihak-pihak yang tinggal di negara yang memiliki mata
uang yang berbeda.
15
 Penyediaan kredit.
15
 Pengiriman barang antarnegara dalam perdagangan internasional membutuhkan
waktu. Oleh karena itu, harus ada suatu cara untuk membiayai barang-barang dalam
perjalanan pengiriman barang termasuk setelah barang sampai ke tempat tujuan yang
biasanya memerlukan beberapa waktu untuk kemudian dijual kepada pembeli.
 Mengurangi risiko valuta asing.
 Importir mengharapkan memperoleh keuntungan dalam usaha perdagangan. Dalam
kondisi normal dari kemungkinan risiko yang tidak diperkirakan misalnya terjadi
perubahan kurs yang tiba-tiba sehingga mempengaruhi besarnya keuntungan yang
telah diperkirakan.
5. Tujuan Transaksi Pasar Valuta Asing
Ada beberapa tujuan dalam melakukan transaksi valas baik yang dilakukan oleh
perusahaan/badan maupun individu adalah sebagai berikut :
 Komersial yaitu ekspor-impor lalu lintas modal, lalu lintas jasa, dan lain-lain.
 Funding, yaitu pinjaman valuta asing dan kebutuhan cash flow.
 Hedging, yaitu untuk keperluan hedging atas risiko perubahan kurs valuta asing.
 Investasi, berupa commercial investment, property investment, dan portfolio
investment.
 Individu, yaitu turis dan kebutuhan individu lainnya.
 Marketmaking, berupa perdagangan valuta asing yang dilakukan bank-bank dengan
menawarkan harga dua arah sebagai marketmaker.
 Position taking, aktivitas ini lazim ditemui untuk tujuan memperoleh keuntungan.
Pada aktivitas ini, pelaku pasar akan memposisikan dirinya sesuai dengan
kecendrungan menguat atau melemahnya mata uang.
6. Mekanisme Kerja Pasar Valuta Asing
Kuncoro (1996:107) mengatakan seandainya ada mata uang tunggal internasional,
barangkali pasar valas tidak diperlukan. Kenyataan menunjukkan, dalam setiap transaksi
internasional selalu digunakan valas. Dengan kata lain ada kebutuhan untuk mengkonversi
mata uang yang satu menjadi mata uang lain. Inilah yang menimbulkan adanya permintaan
akan transaksi valas. Pasar valas dunia menawarkan mekanisme yang dapat menyelesaikan
transaksi kompleks dan beragam secara efisien. Perantara utama dalam pasar valas adalah
bank-bank utama yang beroperasi diseluruh dunia terutama yang berdagang valas. Bank-bank
16
ini dihubungkan dengan jaringan telekomunikasi yang sangat maju dan canggih, dimana
dapat menghubungkan bank-bank tersebut dengan klien utamanya dan bank-bank lain
16
diseluruh dunia. Tidak seperti di bursa saham yang memiliki lantai perdagangan (trading
floor), pialang-pialang berbagai bank dalam pasar valas tidak pernah bertemu dan berhadapan
secara langsung. Hanya telepon, modem, mesin faks, terminal computer, atau telex yang
menghubungkan permintaan dan penawaran valas. Ada dua tingkatan dalam pasar valas.
Pertama, pasar konsumen/eceran (consumer/retail market), dimana individu atau institusi
membeli dan menjual valas kepada bank. Sebagai contoh, bila IBM bermaksud merepatriasi
keuntungan dari cabangnya di Jerman ke AS, maka IBM dapat mendatangi sebuah bank di
Frankfurt dengan tawaran menjual DM yang dimilikinya untuk ditukarkan US$. Kedua,
apabila bank tersebut tidak memiliki jumlah US$ yang diinginkan, maka bank tadi akan
mendatangi bank lain untuk memperoleh Dolar sebagai ganti DM atau valas lain. Penjualan
dan pembelian semacam ini disebut pasar antar bank.
Dalam pasar valas, tidak ada keseragaman. Dengan adanya transaksi diluar bursa
perdagangan (over the counter) sebagai pasar tradisional dari perdagangan valuta asing,
banyak sekali pasar valuta asing yang saling berhubungan satu sama lainnya dimana mata
uang yang berbeda diperdagangkan, sehingga secara tidak langsung artinya bahwa “tidak ada
kurs tunggal mata uang dollar melainkan kurs yang berbeda-beda tergantung pada bank mana
atau pelaku pasar mana yang bertransaksi”. Namun dalam praktiknya, perbedaan tersebut
seringkali sangat tipis.
7. Jenis-jenis Pasar Valuta Asing
Pasar valuta asing dibedakan menjadi 4, yaitu:
a. Pasar Spot (Pasar Tunai)
Menurut Madura (2000:58-66) kurs spot adalah nilai tukar berjalan suatu valuta.
Kemudian yang dimaksud pasar spot adalah pasar yang memfasilitasi transaksi-transaksi nilai
tukar berjalan suatu valuta. Dimana komoditi atau valas dijual secara tunai dengan
penyerahan segera. Disebut juga actual market atau physical market.
Menurut Kuncoro (1996:106-107) transaksi spot terdiri dari transaksi valas yang
biasanya selesai dalam maksimal dua hari kerja. Dalam pasar spot, dibedakan atas tiga jenis
transaksi :
 Cash, dimana pembayaran satu mata uang dan pengiriman mata uang lain diselesaikan
dalam hari yang sama.
 Tom (kependekan dari tomorrow/besok), dimana pengiriman dilakukan pada hari
berikutnya.
17
 Spot, dimana pengiriman diselesaikan dalam tempo 48 jam setelah perjanjian.
17
Menurut Hamdi (2000:20) contoh transaksi spot yaitu :
Pada tanggal 22 Desember 1996 seorang ayah membutuhkan US$ 10.000 untuk uang saku
anaknya yang akan sekolah diluar negeri, maka seorang ayah tersebut dapat menghubungi
bank-bank devisa atau money changer untuk dapat mengetahui dan membuat kesepakatan
selling price pada tanggal tersebut. Apabila telah tercapai kesepakatan selling price pada
tanggal 22 Desember 1996 adalah US$1 = Rp 5.500 maka perhitungannya :
Jumlah Rupiah yang dibutuhkan = US$ yang dibutuhkan x selling price
= US$ 10.000 x Rp 5.5000
= Rp 55.000.000,-
Maka untuk mendapatkan US$ 10.000 diperlukan Rp 55.000.000,- yang harus
diserahkan paling lambat tanggal 24 Desember 2004 (2 x 24 jam atau t +2).
b. Pasar Forward
Menurut Madura (2000:58-66) Kurs forward adalah nilai tukar suatu valuta dengan
valuta lain pada suatu waktu di masa depan yang dikuotasikan oleh bank-bank. Kemudian
yang dimaksud Pasar Forward adalah pasar yang memfasilitasi perdagangan kontrak forward
mata uang.
Menurut Kuncoro (1996:106-107) transaksi forward merupakan transaksi valas dimana
pengiriman mata uang dilakukan pada suatu tanggal tertentu di masa datang. Kurs dimana
transaksi forward akan diselesaikan telah ditentukan pada saat kedua belah pihak menyetujui
kontrak untuk membeli dan menjual. Waktu antara ditetapkannya kontrak dan pertukaran
mata uang yang sebenarnya terjadi dapat bervariasi dari dua minggu hingga satu tahun. Jatuh
tempo kontrak forward biasanya satu, dua, tiga atau enam bulan. Transaksi forward biasanya
terjadi bila eksportir, importir, atau pelaku ekonomi lain yang terlibat dalam pasar valas harus
membayar atau menerima sejumlah mata uang asing pada suatu tanggal tertentu di masa
mendatang.
Menurut Madura (2000:63) contoh transaksi forward yaitu :
Apabila suatu perusahaan akan membutuhkan 1 juta Mark Jerman, 90 hari dari
sekarang untuk mengimpor barang dari Jerman. Asumsikan bahwa perusahaan tersebut dapat
langsung membeli Mark Jerman untuk pengiriman langsung (yaitu, dari pasar spot) dengan
kurs spot $0,50 per Mark. Berdasarkan kurs spot ini maka perusahaan membutuhkan
$500.000 ($0,50 per Mark x 1.000.000), namun perusahaan belum memiliki dana saat ini
juga untuk membeli Mark.
Perusahaan dapat menunggu 90 hari dan kemudian menukarkan US Dolar dengan Mark
menurut kurs yang berlaku saat itu. Tetapi perusahaan tidak mengetahui berapa kurs spot 90
18
hari dari sekarang. Jika naik menjadi $0,60 per Mark, perusahaan akan membutuhkan
$600.000 ($0,60 per Mark x 1.000.000 Mark). Dengan danya ini maka perusahaan akan
merugi sebesar $100.000, akan lebih baik perusahaan mengunci kurs untuk 90 hari dari
sekarang.
Dimana kurs forward 90 hari sekarang adalah $0,51 per mark, maka perusahaan dapat
melakukan perjanjian kontrak forward dengan menggunakan kurs forward 90 hari dari
sekarang. Sehingga dana yang dibutuhkan perusahaan sebesar
$510.000 ($0,51 per Mark x 1.000.000 Mark). Maka dengan mengunci kurs, perusahaan tidak
perlu khawatir dengan adanya perubahan kurs spot 90 hari ke depan.
c. Pasar Currencies Future
Menurut Madura (2000:67-68) pasar Currency Futures merupakan pasar yang
memfasilitasi perdagangan kontrak Currency Futures. Suatu kontrak Currency Futures
menetapkan suatu volume standar dari suatu valuta tertentu yang akan dipertukarkan pada
tanggal penyelesaian (settlement date) tertentu di masa depan. Sebuah MNC (Multi National
Corporation) yang ingin meng-hedge hutangnya akan membeli kontrak Currency Futures
untuk mengunci harga suatu valuta di masa depan.
Menurut Kuncoro (2000:123) contoh transaksi futures yaitu :
Sebuah korporasi AS, yang pada tanggal 2 Januari menyadari kebutuhan akan 450.000
mark untuk tanggal 11 Februari (40 hari kemudian). Jika korporasi tersebut berupaya untuk
mengunci harga pembelian mark di masa depan dengan kontrak futures, tanggal penyelesaian
kontrak adalah hari Rabu ketiga bulan Maret. Selain itu, jumlah Mark yang dibutuhkan
(450.000) lebih tinggi dari jumlah standarnya (125.000). Hal yang terbaik yang bisa
dilakukan korporasi adalah membeli 3 kontrak futures-mark (dengan total 375.000 Mark)
atau 4 kontrak futures-mark (500.000).
Asumsikan bahwa pada tanggal 11 Januari, harga futures-mark untuk bulan Maret
adalah $0,5900, dengan membeli kontrak futures ini pada tanggal 2 Januari, perusahaan wajib
membeli Mark seharga $0,5900 per Mark pada hari Rabu ketiga bulan Maret. Di lain pihak,
siapa pun yng menjual kontrak futures ini pada tanggal 11 Januari wajib mengirimkan
(menjual) Mark dengan harga $0.5900 per Mark pada hari Rabu ketiga bulan Maret. Karena
satu unit kontrak futures-mark bernilai $125.000 Mark, maka perusahaan harus membeli 3
atau 4 unit kontrak futures-mark. Maka jumlah Dolar yang dibutuhkan adalah $221.500 (3
unit kontrak futures-mark x $125.000 x $0,5900) atau 295.000 (4 unit kontrak futures-mark x
$125.000 x $0,5900).
19
d. Pasar Currencies Options
Menurut Madura (2000:67-68) menjelaskan pasar Currency Options merupakan pasar
yang memfasilitasi perdagangan kontrak currency options. Kontrak currency options dapat
diklasifikasikan sebagai call atau put. Suatu currency call Options menyediakan hak untuk
membeli suatu valuta tertentu dengan harga tertentu (yang dinamakan dengan strike price
atau exercise price) dalam suatu periode waktu tertentu.
Currency call options digunakan untuk meng-hedge hutang-hutang valas yang harus
dibayarkan di masa depan. currency put options memberikan hak untuk menjual suatu valuta
asing dengan harga tertentu dalam suatu periode waktu tertentu. Currency put options
digunakan untuk meng-hedge piutang-piutang valas yang akan diterima di masa depan.
Menurut Madura (2000:131) contoh dari transaksi currency call options yaitu :
Ada kemungkinan perusahaan sebuah perusahaan akan membutuhkan valuta asing di
masa depan, tetapi perusahaan tidak begitu yakin. Sebagai contoh, anggaplah sebuah
perusahaan AS terlibat dalam tender sebuah poyek di Jerman. Jika proyek tersebut jatuh
kepada perusahaan tersebut maka perusahaan akan membutuhkan kira-kira DM625.00 untuk
membeli bahan baku dan jasa di Jerman, namun perusahaan tidak tahu apakah tawaran akan
diterima atau tidak sampai tiga bulan ke depan.
Asumsikan bahwa exercise price bagi Mark adalah $0,50 dan premium call option-nya
adalah $ 0,02 per unit. Perusahaan akan membayar $1250 per opsi (62.500 x $0.02) atau
$12.500 untuk 10 kontrak. Dengan adanya opsi tersebut, jumlah maksimum pengeluaran US
Dolar untuk membeli Mark adalah $312.500 (62.500 x $0,5).
8. Pelaku Pasar Valuta Asing
Pergerakan nilai valuta asing yang selalu berubah-ubah dari waktu ke waktu karena
hukum demand dan supply selalu melibatkan berbagai pelaku pasar yang mempunyai
berbagai kepentingan. Pelaku pasar tersebut antara lain adalah :
a. Perusahaan
Untuk meningkatkan daya saing dan menekan biaya produksi perusahaan selalu
melakukan eksplorasi terhadap berbagai sumber-sumber daya yang baru dan yang lebih
murah. Bisanya kita menyebut kegiatan ini dengan kegiatan impor. Dan perusahaan juga akan
selalu melakukan kegiatan eksplorasi market untuk memperluas jaringan distribusi barang
dan jasa yang telah di produksi oleh perusahaan tersebut yang pada akhirnya akan timbul
pendapatan dalam mata uang lain. Biasanya kita menyebut kegitatan tersebut dengan ekspor.
20
Karena ada kegiatan impor dan ekspor inilah perusahaan kadang memerlukan mata uang
negara lain dengan jumlah yang cukup besar.
b. Individu
Masyarakat atau perorangan dapat melakukan transaksi valuta asing di sebabkan oleh
beberapa faktor, yaitu :
 Kegiatan spekulasi, yaitu dengan memanfaatkan fluktuasi pergerakan nilai valuta
asing untuk memperoleh keuntungan.
 Kebutuhan konsumsi pada saat berada di luar negeri.
Contoh :
Ada sebuah keluarga yang melakukan perjalanan keluar negeri sebut saja negara
Amerika. Pada saat mereka akan melakukan kegiatan konsumsi di Amerika maka mereka
tidak bisa membayarnya dengan rupiah karena mata uang yang berlaku di Amerika adalah
dolar Amerika, sehingga mereka mau tidak mau harus menukarkan uangnya terlebih dahulu
ke dalam dolar Amerika.
Contoh lainnya adalah seorang ayah yang akan membiayai sekolah anaknya di Australia
maka sang ayah harus menukarkan uangnya kedalam bentuk Australian dolar terlebih dahulu.
c. Bank Umum
Bank umum melakukan transaksi jual beli valas untuk berbagai keperluan antara lain
melayani nasabah yang ingin menukarkan uangnya kedalam bentuk mata uang lain. Untuk
memenuhi kewajibannya dalam bentuk valuta asing.
d. Pialang Pasar valas atau Broker
Broker adalah perusahaan yang menjadi perantara terjadinya transaksi valuta asing.
Mereka membantu kita untuk mencarikan pembeli ataupun penjual.
e. Pemerintah
Pemerintah melakukan transaksi valuta asing untuk berbagai tujuan antara lain
membayar hutang luar negeri, menerima pendapatan dari luar negeri yang harus di tukarkan
lagi kedalam mata uang local.
f. Bank Sentral
Di banyak negara bank sentral adalah lembaga independent yang bertugas menstabilkan
mata uangnya. Biasanya bank sentral melakukan jual beli valuta asing dalam rangka
menstabilkan nilai tukar mata uangnya yang biasa disebut dengan kegiatan intervensi.
g. Spekulan dan Arbitraser
21
Arbitraser adalah orang yang mengeksploitasi perbedaan kurs antar valas. Peran serta
Spekulan dan arbitraser dalam pasar valas semata-mata didorong oleh motif mengejar
21
keuntungan. Mereka justru menuai laba dari fluktuasi drastis yang terjadi di pasar valas.
Dengan kata lain, mereka tidak mempunyai transaksi bisnis atau komersial yang perlu
dilindungi di pasar valas.
9. Sistem Kurs Valuta Asing
Setiap negara mempunyai sebuah mata uang yang menunjukkan atau menetapkan
harga-harga dari setiap barang dan jasa yang ada. Didunia ini terdapat begitu banyak mata
uang yang jumlahnya sama dengan jumlah negara yang ada di dunia.
Kurs mempunyai peranan sentral dalam hubungan perdagangan Internasional. Karena kurs
memungkinkan kita untuk membandingkan harga-harga segenap barang dan jasa yang
dihasilkan oleh berbagai negara. Mata uang selalu menghadapi kemungkinan penurunan nilai
tukar (kurs) atau depresiasi terhadap mata uang lainnya, atau sebaliknya mengalami kenaikan
nilai tukar. Kebijakan pemerintah terhadap kurs valuta asing akan sangat mempengaruhi
kondisi perdagangan internasional (ekspor dan impor) negara yang bersangkutan, sehingga
perlu dipahami bagaimana pemerintah mempengaruhi nilai tukar mata uangnya terhadap
mata uang asing.
Madura (1995) secara umum membuat klasifikasi sistem kurs berdasarkan tingkat
keterlibatan pemerintah menjadi 4 (empat) sistem kurs sebagai berikut :
a. Fixed Exchange Rate System (sistem kurs tetap)
Dalam sistem kurs tetap ini, kurs dijaga pada kurs yang tetap, atau hanya dimungkinkan
berfluktuasi dalam batas-batas yang sempit. Apabila terjadi fluktuasi yang mengarah tajam,
baik menguat maupun melemah, pemerintah melakukan intervensi untuk menstabilkan kurs
sesuai dengan tingkat yang dianggap wajar atau yang dikehendaki.
b. Freely Floating Exchange Rate System (sistem Kurs Mengambang Bebas)
Dalam sistem kurs mengambang bebas (Freely Floating Exchange Rate System), nilai
mata uang ditentukan oleh kekuatan pasar tanpa ada campur tangan pemerintah. Kurs yang
terjadi merupakan tingkat keseimbangan dari jumlah permintaan dengan jumlah penawaran
dari mata uang yang bersangkutan terhadap mata uang asing lainnya.
c. Managed Floating Exchange Rate System (Sistem Kurs Mengambang Terkendali)
Sistem kurs yang sampai saat ini sering digunakan untuk menentukan kurs suatu mata
uang terhadap mata uang asing adalah diantara sistem kurs tetap dan sistem kurs
mengambang bebas. Maksudnya bahwa kadang-kadang kurs dibiarkan bebas sesuai kekuatan
pasar dan suatu saat pemerintah melakukan intervensi untuk menjaga agar kurs tetap sesuai
dengan yang diinginkan. Sistem kurs yang seperti ini yang disebut sebagai kurs mengambang
22
terkendali. Bank sentral tidak perlu melakukan pengawasan secara terus menerus, pemerintah
dapat juga melakukan intervensi apabila fluktuasinya sedemikian besar sehingga mengancam
stabilitas perekonomian atau apabila diyakini bahwa intervensi yang dilakukan mempunyai
efek terhadap perbaikan perekonomian.
d. Pegged Exchange Rate System (Sistem Kurs Tertambat)
Banyak negara melakukan kesepakatan untuk menggunakan sistem kurs tertambat,
dimana kurs mata uang dari negara yang bersangkutan secara tetap dikaitkan dengan mata
uang negara lain atau sekelompok negara yang merupakan mitra dagang utama.
Dasar Pertimbangan Penetapan Nilai tukar .
 Preferensi suatu negara terhadap keterbukaan ekonominya, terbuka atau tertutup.
Maka ditentukan fixed exchange rate atau nilai tukar fleksibel sebagai prioritas utama.
 Kemandirian dalam melaksanakan kebijakan moneter yang independen maka nilai
tukar fleksibel. Tetapi bila negara tersebut memiliki sistem nilai tukar tetap maka
dibutuhkan cadangan devisa yang sangat besar untuk menjaga kredibilitas sistem nilai
tukar tersebut.
 Underlying shock pada pasar uang dan pasar barang. Pasar barang lebih besar dari
pasar uang maka pilihan terbaik floating exchange rate. Sebaliknya menggunakan
fixed exchange rate. Dalam hal keduanya tidak dominan maka kebijakan yang terbaik
adalah managed floating. (dikemukakan oleh Garber dan Svenson).
10. Kelebihan dan Kelemahan Pasar Valuta Asing
a. Kelebihan Pasar Valuta Asing
 Transaksi 24 jam
Tidak seperti transaksi di pasar modal, pasar valas berjalan 24 jam sehari selama 5 hari
dalam seminggu.
 Likuiditas
Banyaknya broker/dealer dalam pasar valas menjadikan pasar valas menjadi sangat
likuid sekaligus bisa menjadikan harga menjadi lebih stabil. Dengan begitu,trader bisa
membuka atau menutup posisi pada fair market price.
 Rendahnya biaya transaksi
Biaya transaksi di pasar valas secara online tidak ada, namun hanya dikenakan biaya
yang jumlahnya cukup beragam salah satu contohnya adalah biaya pada saat penarikan dana
dari akun forex.
23
 Keuntungan dari kenaikan dan penurunan harga
Para trader dapat menarik keuntungan dari kenaikan harga yaitu selisih antara harga
beli (ask/offer) dengan harga jual/harga penutupan (bid) pada pesanan beli (buying order).
Sedangkan pada pesanan jual (selling order), keuntungan didapat dari selisih antara harga jual
(bid) dengan harga beli/penutupan (ask/offer).
 Marjin perdagangan
Perdagangan dengan marjin dapat membuat daya beli investor melebihi jumlah modal
yang dimiliki.
 Two way opportunities
Anda dapat menghasilkan keuntungan 2 arah, ketika market naik atau pun ketika
market turun. Hal ini tidak berlaku bagi investasi jenis lain (1 way opportunity), sebagai
contoh: saham.
 Fungsi laverage (fungsi pengali/daya ungkit)
Dengan modal relatif kecil anda dapat menghasilkan keuntungan yang jauh lebih besar.
Contoh : tanpa leverage anda hanya akan mendapatkan $0.01/point dengan modal $100. Tapi
dengan leverage 1:100 maka anda dapat menghasilkan $1/point dengan modal yang sama
($100).
b. Kelemahan Pasar Valuta Asing
 Risiko kurs pertukaran (exchange rate risk)
Risiko ini timbul sebagai akibat dari naik-turunnya nilai tukar (kurs) valas.
 Risiko negara asal
Risiko ini timbul dari akibat campur tangan pemerintah yang mata uangnya di
perdagangkan di pasar valas contohnya seperti intervensi bank sentral di negara tersebut
dengan menaikkan tingkat suku bunga, melepas obligasi pemerintah, pembelian valuta asing
secara besar-besaran oleh pemerintah dan sebagainya.
D. TEORI PERUSAHAAN MULTINASIONAL (MNC)
1. Sejarah Perusahaan MNC
Perkembangan dunia yang semakin komplek saat ini, kerjasama yang baik dibidang
ekonomi, politik, sosial-budaya, maupun pendidikan yang terjadi antarnegara masih sangat
diperlukan. Hal ini didorong terutama karena satu negara dengan negara lain saling
membutuhkan satu sama lain terutama kerjasama dibidang ekonomi dan politik. Sulit untuk
24
membayangkan dunia tanpa politik dan ekonomi karena kedua aspek tersebut saling
bersinggungan satu sama lain dan sering menjadi pokok bahasan penting dalam studi
24
hubungan internasional. Salah satu perkembangan dunia ekonomi politik internasional paska
Perang Dunia II adalah kemunculan perusahaan multinasional (MNC). Perusahaan
multinasional (MNC) adalah sebuah perusahaan internasional atau transnasional yang
berkantor pusat di satu negara tetapi memiliki kantor cabang di baik di negara maju maupun
negara berkembang. MNC merupakan aktor baru (non-state) dalam konstelasi internasional
yang perkembangannya menarik para scholars dalam hubungan internasional untuk
menelitinya (Lairson & Skidmore, 2003: 81).
Harry Magdoff memandang kelahiran MNC sebagai sebuah evolusi terbaru dari dunia
kapitalis. Kelahiran MNC ini dapat dipahami dari catatan-catatan yang ditulis oleh Marx
mengenai perilaku-perilaku kaum kapitalis (Magdoff, 1978: 165). Menurut Marx, inti sentral
dari kelahiran MNC, ditandai oleh beberapa faktor, diantaranya adalah (1) Kondisi
perusahaan kapitalis memaksa perusahaan individu perlunya untuk semakin memperluas
jaringan mereka. Perkembangan produksi kapitalis yang semakin tumbuh signifikan,
membuat mereka “dipaksa” untuk terus meningkatkan jumlah modal kapital mereka. (2)
Proses akumulasi modal dapat dilakukan melalui dua bentuk yang saling berkaitan satu sama
lain yaitu penyebaran produksi dalam skala besar dan kombinasi perusahaan melalui merger
dan akuisisi. Dan (3) pasar menyediakan dasar dan elemen penting dari produksi kapitalis.
Faktanya adalah, kapitalisme lahir di masa revolusi industri pada abad ke-16 dan awal abad
ke-17- sebuah revolusi yang dihasilkan pasar global, berpusat pada kebutuhan dan keinginan
bangsa-bangsa eropa barat. Inti utama atribut dari MNC sendiri adalah perluasan investasi,
konsentrasi kekuasaan perusahaan, dan pertumbuhan pasar dunia (Magdoff, 1978: 166-167).
Upaya untuk mengatasi kemunculan Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) dan kesulitan
pembayaran juga ikut mempengaruhi perkembangan penting ekonomi Amerika Serikat dan
dunia ekonomi lainnya yang mana memunculkan aktor-aktor transnasional baru yaitu MNC
dan munculnya pasar kapital ekonomi internasional yang baru. Fitur utama dari MNC adalah
investasi langsung ke luar negeri yang dirancang untuk menentukan dan mengatur produksi
dan / atau unit distribusi. Pergerakan kekuatan ekonomi Amerika Serikat paska Perang Dunia
II semakin pesat dimana pada 52% investasi luar negeri berada ditangan perusahan MNC
Amerika Serikat (Magdoff, 1978: 170). Kelahiran MNC sendiri merupakan salah satu alat
hegemoni AS disektor perekonomian saat itu dan memiliki pengaruh yang besar bagi
perkembangan ekonomi dunia (Lairson & Skidmore, 2003: 83).
Terdapat beberapa faktor utama lainnya yang menyebabkan kemunculan perusahaan
MNC Amerika Serikat dan bentuk baru dari operasi kapitalis internasional menurut Harry
Magdoff, diantaranya adalah (1) sistem pembayaran internasional, dimana dulunya sistem
25
pembayaran internasional berfokus pada pasar uang London ketika Inggris masih menjadi
hegemon di abas ke-19 namun setelah Perang Dunia II terutama ketika munculnya sistem
pembayaran internasional baru yang terangkum dalam Bretton Woods System memberikan
kesempatan lebih bagi Amerika Serikat dalam mengembangkan investasi luar negeri mereka
dalam pasar internasional (Magdoff, 1978: 171). (2) Adanya kesejahteraan dan pembangunan
ekonomi yang didorong oleh Marshall Plan, yang telah dilakukan sebagian besar untuk
membangun kembali dan memperkuat kapitalisme Eropa sebagai sekutu politik dan militer
Amerika Serikat berhasil dalam meningkatkan jumlah perusahaan-perusahaan multinasional
baik dari Amerika Serikat maupun di Eropa itu sendiri. (3) Pemberian bantuan program
militer dan ekonomi juga ikut memberikan pengaruh besar bagi Amerika Serikat untuk
menanamkan modal investasi di negara yang dituju tersebut. (4) Perang Dunia II dan paska
Perang Dunia II membangkitkan sebuah perubahan baru dalam dunia bisnis dan teknologi
yang juga memberikan dampak yang signifikan bagi pertumbuhan MNC itu sendiri
(Magdoff, 1978: 172-173).
Terlepas dari segala perkembangan MNC terutama paska Perang Dunia II, muncul
kontroversi dari kelahiran MNC itu sendiri dimana adanya perkembangan MNC akan
menyebabkan peran negara sebagai aktor utama dalam konstelasi internasional akan
menurun. Terdapat dua proposisi yang menyatakan bahwa MNC mengikis peran negara
diantaranya adalah definisi kepentingan nasional dan kemampuan negara dalam mengontrol
ekonomi. Pertama definisi kepentingan nasional dimana konsep kepentingan nasional ini
akan berubah seiring dengan masuknya pengaruh asing ke dalam wilayah suatu negara. Salah
satu pengaruh asing yang dapat mempengaruhi perubahan kepentingan nasional adalah
kedatangan MNC itu sendiri (Magdoff, 1978: 186). Dan yang kedua adalah kedaulatan
negara dimana peran negara mulai menurun dalam hal mengatur kondisi perekonomian dan
moneter dalam negeri mereka seperti, mengontrol suku bunga, kebijakan fiskal, dll (Magdoff,
1978: 188). Permasalahan-permasalahan seperti ini lebih banyak ditemui di negara-negara
dunia ketiga. Pengaruh asing seperti datangnya MNC memiliki pengaruh dalam menciptakan
keseimbangan kekuatan ekonomi dan kekuatan di negara tersebut. Salah satu bentuk
kontribusi MNC di negara-negara ketiga tersebut salah satunya adalah meningkatkan arus
impor dan ekspor (Magdoff, 1978: 190).
Dapat disimpulkan bahwa kelahiran MNC merupakan sebuah bentuk dari kapitalisme
baru paska Perang Dunia II. Dalam konstelasi internasional, MNC dikategorikan sebagai
aktor non-state yang memiliki peran dan kontribusi yang signifikan dalam perkembangan
dunia ekonomi saat ini. Namun tampaknya kelahiran MNC tersebut memberikan ancaman
26
tersendiri bagi kedaulatan suatu negara dimana penetrasi-penetrasi pengaruh asing dapat
mempengaruhi kondisi perekonomian di suatu negara terutama negara-negara di dunia ketiga.
2. Pengertian Perusahaan MNC
Perusahaan multinasional yaitu suatu perusahaan yang berbasis di satu negara (negara
induk) akan tetapi pesusahaan itu memiliki kegiatan produksi ataupun pemasaran cabang di
negara – negara lain (negara cabang). Di beberapa dekade akhir abad ke-20, transformasi
pesat dunia industri mengambil bentuknya yang baru. Kemajuan mencolok ilmu dan
teknologi, sebagai mesin penggerak suatu masyarakat, dunia mendapatkan pengaruhnya dari
berbagai sudut. Perekonomian adalah salah satu bidang yang mengalami berbagai perubahan
mencolok di masa-masa tersebut. Yang pasti, munculnya berbagai perusahaan multinasional,
hingga batas tertentu, membuka peluang bagi globalisasi ekonomi.
Pengalaman pertumbuhan ekonomi pada abad kesembilan belas di Negara-negara maju
banyak bersumber dari dari pergerakan modal internasional yang cukup deras pada waktu itu.
Mobiltas faktor-faktor produksi yang terjadi antar Negara mencapai titik puncaknya dengan
hadirnya perusahaan-perusahaan multinasional. Mungkin perkembangan yang terpenting
dalam hubungan-hubungan ekonomi internasional selama dua dasawarsa terakhir ini adalah
lonjakan mengagumkan kekuatan dan pengaruh perusahaan-perusahaan raksasa
multinasional. Merekalah penyalur utama aneka factor produksi, mulai dari modal, tenaga
kerja dan teknologi produksi, semuanya dalam skala besar-besaran, dari satu Negara ke
Negara lainnya.
Dalam operasinya ke berbagai Negara-negara dunia ketiga, mereka menjalankan
berbagai macam operasi bisnis yang inovatif dan kompleks sehingga tidak bias lagi kita
pahami hanya dengan perangkat teori-teori perdagangan yang sederhana, apalagi mengenai
distribusi keuntungannya. Perusahaan-perusahaan raksasa, seperti IBM, Ford, Exxon, Philips,
Hitachi, British Petroleum, Renault, Volkswagen, dan Coca-Cola, telah sedemikan rupa
mendunia dalam operasinya sehingga kalkulasi atas distribusi keuntungan-keuntungan yang
dihasilkan oleh produksi internasional itu kepada penduduk setempat dan pihak asing
menjadi semakin sulit dilakukan.
Arus sumber-sumber keuangan internasional dapat terwujud dalam dua bentuk. Yang
pertama adalah penanaman modal asing yang dilakukan oleh pihak swasta (private foreign
investment) dan investasi portofolio, terutama berupa penanaman modal asing “langsung”
(PMI). Penanaman modal seperti ini juga dapat disebut Foreign Direct Investment (FDI). FDI
(Foreign Direct Investment) atau investasi langsung luar negeri adalah salah satu ciri penting
27
dari sistem ekonomi yang kian mengglobal. Ia bermula saat sebuah perusahaan dari satu
negara menanamkan modalnya dalam jangka panjang ke sebuah perusahaan di negara lain.
Dengan cara ini perusahaan yang ada di negara asal (biasa disebut ‘home country‘) bisa
mengendalikan perusahaan yang ada di negara tujuan investasi (biasa disebut ‘host country‘)
baik sebagian atau seluruhnya. Caranya dengan si penanam modal membeli perusahaan di
luar negeri yang sudah ada atau menyediakan modal untuk membangun perusahaan baru di
sana atau membeli sahamnya sekurangnya 10%.
Biasanya, FDI terkait dengan investasi aset-aset produktif, misalnya pembelian atau
konstruksi sebuah pabrik, pembelian tanah, peralatan atau bangunan; atau konstruksi
peralatan atau bangunan yang baru yang dilakukan oleh perusahaan asing. Penanaman
kembali modal (reinvestment) dari pendapatan perusahaan dan penyediaan pinjaman jangka
pendek dan panjang antara perusahaan induk dan perusahaan anak atau afiliasinya juga
dikategorikan sebagai investasi langsung. Kini mulai muncul corak-corak baru dalam FDI
seperti pemberian lisensi atas penggunaan teknologi tinggi. Sebagian besar FDI ini
merupakan kepemilikan penuh atau hampir penuh dari sebuah perusahaan. Termasuk juga
perusahaan-perusahaan yang dimiliki bersama (joint ventures) dan aliansi strategis dengan
perusahaan-perusahaan lokal. Joint ventures yang melibatkan tiga pihak atau lebih biasanya
disebut sindikasi (atau ‘syndicates‘) dan biasanya dibentuk untuk proyek tertentu seperti
konstruksi skala luas atau proyek pekerjaan umum yang melibatkan dan membutuhkan
berbagai jenis keahlian dan sumberdaya.
Multinational Corporations atau MNC adalah perusahaan yang beroperasi di dua atau
lebih negara. MNC menjadi fenomena yang dominan dalam hubungan internasional saat ini
terkait dengan adanya globalisasi perdagangan dan perkembangan perekonomian dunia.
Dalam hal perkembangan perekonomian domestik suatu negara, MNC memiliki pengaruh
yang signifikan sebab keberadaan MNC pada suatu negara menjadi salah satu penyumbang
pajak tertinggi bagi pendapatan suatu negara sekaligus bagi perkembangan ekonominya.
MNC adalah bentuk korporasi baru yang tidak dapat di hindari sebagai sebuah konsekuensi
logis dari adanya globalisasi itu sendiri. MNC merupakan wujud dari perdagangan modern
dimana profit merupakan orientasi utama dari keberadaan setiap MNC di suatu negara.
3. Karakteristik Perusahaan MNC
Perusahaan multinasional memiliki karakteristik sebagai berikut :
 Membentuk cabang – cabang di luar negeri.
28
 Visi dan strategi yang digunakan untuk memproduksi suatu barang bersifat global
(mendunia), jadi perusaan tersebut membuat atau menghasilkan barang yang dapat
digunakan di semua negara.
 Lebih cenderung memilih kegiatan bisnis tertentu, umumnya manufaktur.
 Menempatkan cabang pada negara – negara maju.
Kehadiran anak perusahaan bagi negara cabang banyak memberikan keuntungan untuk
negara tersebut diantaranya pemberian pajak untuk perusahaan tersebut yang cukup besar.
Tidak hanya itu, dengan adanya suatu anak perusahaan dinegara lain, berarti sedikit
membantu membuka peluang kerja bagi penduduk yang belum kerja dinegara tersebut.
4. Jenis-jenis Struktur Organisasi Perusahaan MNC
Setiap struktur membutuhkan pemrosesan informasi masing-masing, diantaranya :
a. Devinisi fungsional sedunia
 Diorganisasi bedasarkan fungsi.
 Bidang fungsional anak perusahaan melaporkan langsung kepasangan fungsional
mereka diperusahaan induk.
 Perencanaan strategis dilakukan eksklusif puncak din perusahaan induk karena data
yang mengintregasikan seluruh operasi tidak dapat pada level rendah.
b. Divisi internasional
 Semua anak perusahaan melapor pada divisi internasional MNC yang dipisah dari
divisi Domestik.
c. Wilayah Geografis
 Tiap wilayah bertanggung jawab atas anak perusahaan yang berlokasi dalam
batasnya.
 Tidak adanya komunikasi antar wilayah.
 Hubungan pelapor antara anak dan induk.
d. Divisi produk sedunia
 Divisi ini bertanggung jawab pada operasi mereka sendiri diseluruh dunia.
 Membantu mengenali berbagai ragam kebutuhan dari berbagai anak perusahaan.
5. Sifat Perusahaan MNC
Karakteristik MNC sangat bervariasi, tergantung dari cara pendirian cabang di luar
negeri, pola pemilikan dan tujuan operasi di luar negeri. Pendirian cabang di luar negeri
29
biasanya dilakukan dengan investasi langsung yakni dengan cara mendirikan perusahaan
baru, ekspansi atau membeli perusahaan di luar negeri.
Peraturan pemilikan dan cabang luar negeri bervariasi antara MNC yang satu dengan
yang lain. Dengan beberapa pertimbangan perusahaan induk mungkin menghendaki
pemilikan kurang dari 100% modalnya. Namun yang banyak dilakukan adalah melalui
patungan (joint ventures).
Tujuan dan motif MNC melakukan investasi langsung di luar negeri juga bebeda. Ada
MNC yang bermaksud untuk melakukan ekspansi secara vertical. Perusahaan induk (yang
memproses lebih lanjut) mendirikan cabang di luar negeri untuk menghasilkan input untuk
diproses lebih lanjut oleh perusahaan induk. Contoh untuk ekspansi vertical ini misalnya
perusahaan minyak dengan mendirikan cabang di luar negeri dimana terdapat sumber minyak
yang kemudian dapat diproses lebih lanjut oleh perusahaan induk. MNC dapat dilakukan
ekspansi horizontal dengan cara mendirikan cabang di luar negeri dengan melakukan
kegiatan yang hamper sama dengan perusahaan induk.
Sebelum Produsen itu mempertimbangkan untuk menghasilkan barang di luar negeri
seyogyanya telah mempunyai pengalaman di bidang bisnis internasional seperti misalnya
ekspor barang hasil produksinya ke pasar internasional yang selalu menunjukan peningkatan.
Dengan berkembangnya ekspor ini perusahaan kemudian dapat menempatkan staf pemasaran
di pasar luar negeri. Pada waktu yang bersamaan dapat melakukan penelitian pasar dan
bahkan perusahaan dapat membukakantor pemasaran.
Perusahaan dapat pula melakukan penetrasi pasar dengan cara mengadakan perjanjian
lisensi dengan perusahaan luar negeri, misalnya untuk pemasaran produk menggunakan
teknologi atau pemakai nama perusahaannya.
Akhirnya perusahaan mempertimbangkan dapat tidaknya mendirikan cabang produksi
di luar negeri. Alakah ini perlu dengan perhitungan yang cermat menyangkut karakteristik
dan tingkah laku konsumen serta pemerintah negara di mana cabang itu akan didirikan.
Pertimbangan tersebut hanya merupakan sebagian kecil saja dari faktor social, budaya dan
politik yang dapat menyebabkan investasi di luar negeri lebih riskan dari pada di dalam
negeri. Oleh karena itu keuntungan ekonomis investasi di luar negeri ini harus cukup
sehingga dapat mengimbangi risiko yang tinggi.
6. Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Perusahaan MNC
Untuk mudahnya, kita anggap saja tujuan investasi langsung di luar negeri adalah
mencari keuntungan maksimum, penjualan maksimum atau kedua-duanya.
30
Dalam kaitannya dengan tujuan penjualan maksimum, mendirikan cabang di luar negeri
dapat memperoleh beberapa manfaat, antara lain :
 Apabila perusahaan tersebut telah melayani pasar luar negeri melalui ekspor, mungkin
di perlukan hubungan yang lebih dekat dengan langganan untuk mengetahui
kebutuhan dan selera konsumen. Disanping itu cabang di luar negeri dapat merupakan
basis untuk memberikan pelayanan kepada konsumen. Untuk produk dengan
teknologi tinggi, seperti computer maka pelayanan purna jual sangat penting.
Pelayanan purna jual ini akan lebih efesien apabila di lakukan oleh cabang luar negeri.
 Ekspor keluar negeri sering dihambat oleh kebijaksanaan tarif negara. Dengan
mendirikan cabang di luar negeri yang dapat menghasilkan produk di negara tersebut
maka masalah hambatan tarif dapat teratasi. Masalah lain yang berkaitan dengan ini
adalah pengaruh perubahaan kurs mata uang. Apabila mata uang negara asal
perusahaan induk mengalami apresiasi maka harga barang ekspornya akan naik
sehingga dapat menurunkan volume ekspor. Masalah ini dapat teratasi apabila
perusahaan tersebut mendirikan cabang di luar negeri.
Faktor biaya lain yang kerap lain di pertimbangkan adalah biaya transport, dengan
membuka cabang, biaya transport dapat di tekan. Di samping biaya transport, pajak yang
relative lebih rendah dapat merupakan daya tarif bagi MNC.
7. Faktor Non-ekonomi Perusahaan MNC
Disamping faktor ekonomi yang mempengaruhi keputusan MNC untuk ekspansi, faktor
sosial dan politik di negara yang hendak di tuju perlu diperhatikan. Sikap pemerintah
terhadap perusahaan asing perlu dipelajari. Negara penerima MNC sering mengadakan
pengaturan terhadap perusahaan asing. Aturan ini biasanya berupa pembatasan keuntungan
yang dapat di kirim ke perusahaan induk atau pengaturan mengenai keharusan menggunakan
sebagian tenaga kerja dan bahan yang berasal dari negara penerima MNC. Jelas bahwa
pengaturan ini dapat menghambat perkembangan MNC. Oleh karena itu MNC terlebih
dahulu mempelajari pengalaman (sejarah) kebijaksanaan negara penerima terhadap
perusahaan asing sebelum MNC tersebut melakukan ekspansi kesana. Hal lain yang tak kalah
pentingnya adalah kestabilan politik negara penerima. Keadaan politik yang tidak stabil akan
sangat mengganggu kegiatan MNC di negara itu.
31
8. Kekuatan Bersaing Perusahaan MNC
Sumber kekuatan bersaing MNC dapat dijelaskan sebagai berikut :
 MNC di pandang sebagai perusahaan yang superior. Sifat transaksi internasional yang
dilakukan adalah barangnya relatif sophisticated, sangat berfariasi, kompleks,
penggunaan teknologi canggih dan dilakukan oleh beberapa perusahaan besar saja.
 MNC dipandang memilki kekuatan monopoli yang diperoleh karena penggunaan
teknologi melalui riset dan pengembangan (R & D).
 MNC kadang disebut sebagai “perusahaan informasi”, yakni mengorganisir dan
secara sistematis mengumpulkan imformasi tentang perkembangan pasar, biaya dan
teknologi melalui cabang-cabang nya diluar negeri. Informasi ini secara terus menerus
disebarkan kesemua cabang untuk dievaluasi dan implementasikan.
 MNC biasanya dapat menimakti adanya skala yang ekonomis dengan cara misalnya,
melalui pemutusan seluruh mesin produksi pada satu bagian tertentu dari proses
produksi.
 MNC juga memperoleh manfaat dari besarnya/luasnya jaringan keuangan
internasional.
 MNC sering mempunyai monopoli pemasaran baik melalui integrasi horizontal
maupun vertical dan tidak jarang mereka melakukan perang harga atau subsidi untuk
membuat pasar.
 MNC sering dapat menghindar dari kebijaksanaan tarif atau quota yang di ambil oleh
negara lain.
9. Efek Global Perusahaan MNC
Apakah kehadiran MNC itu menaikkan atau bahkan menurunkan kesejatraan dunia,
merupakan pertanyaan yang jawabnya belum pasti. MNC dapat mempunyain efek positif
maupun negatif terhadap perekonomian dunia secara keseluruhan.
MNC akan mempengaruhi alokasi investasi antar negara. Jumlah total investor dunia
mungkin dapat naik dengan munculnya MNC apabila naiknya investasi di cabang luar negeri
tidak mengakibatkan turunnya investasi di negara asal. MNC juga mempunyai ekses
sumberdana internasional yang lebih luas dan kemudian menanamkan di negara yang
menjajikan pendapatan tinggi serta risiko yang rendah. Banyak studi empiris dilakukan untuk
meneliti apakah investasi luar negeri yang dilakukan oleh MNC untuk menambah atau justru
32
malah menggeser/mengganti investasi di negara yang didatangi. Umumnya menyimpulkan
bahwa investasi luar negeri ini sebagai suplemen (menambah) investasi di negara itu.
32
Sebaliknya ada pula yang berkesimpulkan bahwa investasi MNC tersebut menggeser
pembentukan modal di negara yang didatangi. Oleh karena itu efek netonya terhadap
investasi global masih dipertanyakan.
10. Manfaat Perusahaan MNC bagi Negara Induk
Dalam kerangka analisa general equilibrium, manfaat kegiatan MNC di luar negeri
adalah dalam bentuk kenaikan pendapatan ataupun risiko yang lebih kecil dari pemilik faktor
produksi. Pendapatan ini dapat berbentuk kenaikan : divenden bagi pemilik saham, gaji bagi
pimpinan serta upah bagi karyawan. Menurut prediksi teori klasik tentang perdagangan
internasional, faktor produksi yang melimpah di nega induk akan memperoleh manfaat
sedang faktor produksi yang jarang akan rugi. Namun secara keseluruhan manfaatnya akan
lebih besar dari kerugiannya.
Manfaat lain adalah dapat diperolehnya produk dengan harga yang lebih murah yang di
hasilkan di negara lain yang biaya produksinya lebih rendah. Biasanya MNC mengalihkan
sebagian kegiatannya di luar negeri untuk memperoleh biaya yang lebih murah. Untuk
perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan manfaat ini jelas Nampak. Produksi di
negara lain di mana terdapat tambang tersebut akan jauh lebih murah.
11. Konflik Perusahaan MNC yang Muncul di Negara Induk
Penolakan terhadap investasi langsung dan transfer teknologi oleh MNC biasanya di
dasari oleh pemikiran tentang efek jangka pendek baik secara sektoral, regional maupun
pendapatan. Secara spesifik efek tersebut berupa : penggeseran tenaga kerja, berkurangnya
keunggulan modal dan teknologi, penghindaran pajak serta dapat terganggunya ekonomi
dalam negeri.
a. Penggeseran Tenaga Kerja
Isu mengenai efek investasi langsung (dengan mendirikan perusahaan) di luar negeri
terdapat pasar tenaga kerja di dalam negeri masih di perdebatkan. Banyak bukti menunjukan
bahwa beberapa pekerjaan dapat di hilangkan oleh adanya kegiatan MNC di luar negeri.
b. Berkurangnya keunggulan Modal dan Teknologi
MNC sering di tiduh mengekspor modal dan teknologi dan di kombinasikan dengan
tenaga kerja yang murah di luar negeri. Hal ini akan mengakibatkan pertama keunggulan di
bidang teknologidi dalam negeri dapat berkurang ; kegiatan industry dalam negeri dapat
menyusut di gantikan di luar negeri dalam sumber pendapatan nasional yang berasal dari luar
33
negeri (berupa keuntungan MNC yang di kirim balik) meningkat sehingga ekonomi dalam
negeri dapat terpengaruhi oleh perusahaan ekonomi dan politik yang terjadi di luar negeri.
c. Penghindaran Pajak
Melalui praktek-praktek penilaiandalam faktur jual-beli (terutama dengan cabang
MNC) yang sering di sebut transfer pricing serta tax holiday dan insentif yang diberikan oleh
negara penerima MNC dapat menghindar pengenaan pajak yang wajar. Apabila hal ini terjadi
maka negara induk akan di rugikan
d. Terganggunya Kebijaksanaan Ekonomi Negara Induk
Jaringan yang luas dari MNC sering mengakibatkan kebijaksanaan ekonomi negara asal
terganggu. Kebijaksanaan anti trust dan kebijaksanaan untuk membatasi satu jenis produk
tertentu jatuh ke negara tertentu misalnya, dapat tidak/kurang efektif dengan adanya cabang
MNC di negara lain.
12. Manfaat Perusahaan MNC bagi Negara Penerima
Keuntungan potensial kehadiran MNC mencangkup : pembentukan modal, menaikkan
pendapatan dan kesempatan kerja, transfer teknologi serta memperbaiki posisi neraca
pembayaran.
Dalam kaitannya dengan pembentukan modal, pertanyaan yang sering muncul adalah
apakah benar kehadiran MNC dapat menambah stock modal nasional. Apabila pengusaha
lokal dapat terdorong untuk melakukan investasi maka akan terjadi penambahan stock modal
nasional, jika tidak maka akan terjadi stock modal ini semuanya berasal dari MNC.
Efek kehadiran MNC terhadap neraca pembayaran itu juga masih menjadi perdebatan.
Keuntungan atau kerugiannya sangat tergantung aliran modal masuk, impor barang modal
serta bahan baku, dan pengiriman kembali ke negara induk keuntungan yang di peroleh.
Seperti halnya efek terhadap pendapatan dan kesempatan kerja kehadiran MNC tidak
hanya menaikan pendapatan dan menambah kesempatan kerja, tetapi juga dapat
menyelenggarakan training sehingga dengan demikian dapat mempertinggi keahlian/skill
tenaja kerja.
Efek yang nyata Nampak adalah adanya transfer teknologi. Paling tidak dalam jangka
pendek, teknologi yang dibawa MNC dapat menaikan kualitas produk serta mendorong
peningkatan efisiensi di negara penerima. Di dalam jangka panjang mungkin negara penerima
dapat mempunyai kesempatan untuk merubah struktur perekonomiannya meskipun nantinya
MNC telah pergi.
34
13. Kerugian Perusahaan MNC bagi Negara Penerima
Konflik memang sering terjadi di negara penerima. Negara penerima umumnya
menghendaki impor barang modal dengan sesedikit mungkin penggunaan bahan impor.
Tujuan ini di capai melalui kebijaksanaan pembatasan perdagangan, pengawasan devisa atau
syarat menggunakan produk lokal (local content). Kebijaksanaan ini sering menimbulkan
konflik dengan tujuan MNC untuk menekan biaya, mencapai target kualitas produk tertentu
atau mengirim kembali keuntungan yang di peroleh. Tujuan-tujuan ini akan di hambat oleh
kebijaksanaan-kebijaksanaan di atas. Negara penerima sering pula mengharuskan MNC
untuk mengekspor produknya ke negara tertentu yang ini mungkin tidak sejalan dengan
tujuan MNC untuk menjual barang di pasar lokal.
Mungkin yang paling controversial adalah faktor teknologi. MNC biasanya
menggunakan teknologi yang kurang cocok bagi negara penerima, misalnya teknologi yang
di gunakan bersifat padat modal, padahal negara penerima terdapat banyak tenaga kerja yang
menggangur. MNC yang demikian ini dapat menimbulkan konflik.
Di samping teknologi, MNC di tuduh tidak banyak melakukan kegiatan riset dan
pengembangan di negara penerima sehingga mengakibatkan negara penerima selalu
tergantung pada negara induk.
Masalah lain adalah bahwa MNC dapat menyebabkan ketidak stabilan ekonomi negara
penerima. Terutama untuk kegiatan MNC yang bersifat padat modal atau yang berorientasi
ekspor, seperti pada assembling barang elektronik, perginya MNC tersebut karena perubahan
ekonomi atau politik akan berakibat ketidakstabilan di negara penerima.
14. Pengaturan Perusahaan MNC oleh Negara Penerima
Ada beberapa cara untuk mengatur MNC, di antaranya adalah :
 Pengaturan tentang masuknya MNC. Pengaturan meliputi pernilaian tentang
kemungkinan efek MNC di masa mndatang terhadap ekonomi dan politik nasional.
Pendaftaran dan screening biasanya dilakukan dan apabila efek dikemudian hari
sangat buruk maka MNC tersebut ditolak kehadirannya.
 Penetuan sector-sektor tertentu yang sudah tertutup untuk investasi asing atau atau
penentuan pemilikan, sehingga memberi peluang pada wiraswata lokal untuk ikut
melakukan kegiatan atau mengambil keputusan.
35
 Negara penerima dapat mengatur kegiatan MNC tersebut misalnya membatasi bahan
yang diimpor, penentuan harga produk, pengaturan tentang kredit, pemilikan serta
pengaturan tentang efeknya terhadap lingkungan.
35
 Negara penerima melakukan pengaturan tentang keuntungan yang boleh dikirim balik
ke negara induk.
 Negara penerima dapat mengambil tindakan nasionalisasi MNC.
Setiap negara caranya berbeda-beda, misalnya pilipina lebih pada pengaturan masuknya
MNC, india lebih pada pengaturan kegiatan/operasi, brazilia sedikit lebih bebas, jepang
umumnya member toleransi untuk patungan dan Indonesia dengan pengaturan melalui
undang-undang PMA dan daftar negatif untuk investasi.
E. NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL
1. Pengertian Neraca Pembayaran
Neraca Pembayaran disebut juga sebagai balance of payment. Neraca Pembayaran
Internasional adalah ringkasan pernyataan atau laporan yang pada intinya menyebutkan
semua transaksi yang dilakukan oleh penduduk dari suatu negara dengan penduduk negara
lain, dan kesemuanya dicatat dengan metode tertentu dalam kurun waktu tertentu, biasanya
satu tahun kalender. Balance of payment (BOP) adalah suatu catatan yang disusun secara
sistematis tentang seluruh aktivitas ekonomi yang meliputi perdagangan barang/jasa, transfer
keuangan dan moneter antara penduduk (resident) suatu negara dan penduduk luar negeri
(rest of the world) untuk suatu periode waktu tertentu, biasanya satu tahun.
Tujuan penyusunan neraca pembayaran ini adalah untuk memberitahukan kepada
pemerintah dan siapa saja yang membutuhkan atau berkepentingan mengenai posisi
internasional dari negara yang bersangkutan secara keseluruhan. Data-data seperti ini sangat
diperlukan bagi penyusunan kebijakan-kebijakan moneter, fiscal, dan perdagangan. Bagi
kalangan swasta, data-data pada neraca pemabayaran itu juga penting untuk menyusun
perencanaan dan strategi bisnis. Informasi yang terkandung dalam neraca pemabayaran dari
suatu negara juga sangat dibutuhkan oleh kalangan perbankan, perusahaan-perusahaan
multinasional, dan siapa saja yang secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam
kegiatan perdagangan dan keuangan internasional.
Menurut Nopirin, (1999) Neraca pembayaran suatu negara adalah catatan yang
sistematis tentang transaksi ekonomi internasional antara penduduk negara itu dengan
pendududk negara lain dalam jangka waktu tertentu.
Catatan semacam ini sangat berguna untuk berbagai macam tujuan, namun tujuan
utamanya adalah untuk memberikan informasi kepada penguasa pemerintah tentang posisi
36
keuangan dalam hubungan ekonomi dengan negara lain serta membantu di dalam hubungan
ekonomi dengan negara lain serta membantu di dalam pengambilan kebijaksanaan moneter,
36
fiscal, perdagangan dan pembayaran internasional. Dari pengertian tersebut ada beberapa hal
yang perlu mendapatkan penjelasan, yaitu pengertian penduduk di dalam suatu neraca
pembayaran internasional yang meliputi :
a. Orang perorangan atau individu
Orang perorangan yang tidak mewakili pemerintah suatu negara (misalnya para touris)
dianggap sebagai penduduk di aman mereka mempunyai tempat tinggal tetap atau tempat
dimana mereka memperoleh “center of interest”. Dalam menentukan center of interest dapat
dipakai sebagai ukuran adalah dimana mereka memperoleh penghasilan tetap atau dimana
mereka bekerja.
b. Badan hukum
Suatu badan hukum, dianggap sebagai penduduk dari negara dimana badan hukum
tersebut memperoleh status sebagai badan hukum. Cabang-cabangnya yang ada di luar negeri
dianggap sebagai penduduk luar negeri.
c. Pemerintah
Badan-badan pemerintah adalah jelas sebagai penduduk dari negara yang diwakilinya.
Jadi misalnya, para diplomat kedutaan besar dianggap sebagai penduduk dari negara yang
mereka wakili. Transaksi yang mereka adakan di negara lain merupakan transaksi ekonomi
internasional.
Yang termasuk ke dalam neraca pembayaran internasional hanyalah transaksi ekonomi
internasional saja. Transaksi bantuan militer misalnya, tidak termasuk di dalamnya. Dalam
transaksi ekonomi ini perlu dibedakan antara transaksi debit dan kredit. Pembedaan lain dari
transaksi ekonomi adalah transaksi yang sedang berjalan (current account) dan transaski
capital (capital account).
Transaksi yang sedang berjalan adalah transaksi yang meliputi barang-barang dan jasa,
sedangkan transaksi capital adalah transaksi yang menyangkut investasi modal dan emas.
Hadiah (gift), bantuan (aid) dan transaksi satu arah yang lain (unilateral transfer) dapat
digolongkan ke dalam transaksi yang sedang berjalan atau sebagai transaki tersendiri, yakni
transaksi satu arah.
Dari definisi di atas dapat dikemukakan bahwa BOP merupakan suatu catatan
sistematis yang disusun berdasarkan suatu sistem akuntansi yang dikenal sebagai “double-
entry book keeping” sehingga setiap transaksi internasional yang terjadi akan tercatat dua
kali, yaitu sebagai transaksi kredit dan sebagai transaksi debit.
Sebagai contoh, misalnya sebuah perusahaan Indonesia mengekspor barang dengan
kredit tiga bulan senilai USD 1.000. Karena ekspor tersebut dilakukan dengan kredit tiga
37
bulan, maka pembayaran yang belum diterima tersebut dianggap sebagai suatu arus modal
keluar untuk jangka pendek atau a short-term capital outflow senilai USD 1.000. Dengan
demikian, transaksi internasional di atas akan tercatat sebagai berikut.
Dengan sistem double-entry book keeping, maka BOP secara overall akan selalu dalam
posisi balance, tetapi dapat memiliki cadangan devisa positif atau negative.
Berdasarkan konversi yang biasanya dilakukan dalam BOP terdiri atas hal-hal berikut :
a. Credit entries (transaksi kredit)
Transaksi kredit adalah transaksi yang menimbulkan hak untuk menerima pembayaran
dari penduduk negara lain, yaitu :
 Import of goods and services (impor barang dan jasa).
 Income payable (pembayaran atas hasil investasi).
 Offset to real or financial resources provide (transfer).
 Decreases in liabilities.
 Increases in financial assets.
b. Debit entries (transaksi debit)
Transaksi debit adalah transaksi yang menimbulkan kewajiban untuk melakukan
pembayaran kepada penduduk negara lain. Diantaranya :
 Export of goods and services (ekspor barang dan jasa).
 Income receivable (penerimaan dari hasil investasi).
 Offset to real of financial resources received (transfers).
 Increases in liabilities.
 Decreases in financial assets.
 Debit entries (transaksi debit).
Selanjutnya transaksi debit dan kredit tersebut menurut sifatnya dapat dibagi atas
beberapa hal berikut :
 Transaksi otonom (autonomous transaction), yaitu transaksi yng timbul atas inisiatif
pihak tertentu dan bukan sebagai reaksi atau akibat adanya transaksi lain yang tercatat
pada current account dan long-term capital account, misalnya ekspor dan impor
barang atau modal dalam jangka panjang untuk mencari keuntungan.
 Transaksi kompensasi (induced/compensatory transaction), yaitu transaksi yang
timbul sebagai akibat atau kompensasi dari adanya transaksi lain. Transaksi ini
disebut juga sebagai transaksi pelengkap, misalnya pemasukan modal jangka pendek
dan impor/ ekspor emas.
38
Dengan demikian, transaksi kredit dapat terdiri atas hal-hal berikut :
a. Transaksi kredit otonom (credit autonomous transaction atau CAT).
 Ekspor barang dan jasa.
 Impor modal jangka panjang untuk PMA/direct investment.
b. Transaksi debit otonom (debit autonomous transaction atau DAT).
 Impor barang dan jasa.
 Ekspor modal jangka panjang, misalnya direct investment di luar negeri.
Neraca pembayaran juga merupakan sumber informasi tentang kegiatan eksternal dari
suatu negara, apakah mata uang negara tersebut dalam keadaan kuat atau melemah. Perkiraan
atau pos-pos neraca pembayaran juga mencakup keikutsertaan perusahaan internasional
dalam upaya mengubah nilai tukar valuta asing. IMF mendefinisikan bahwa setiap bangsa
secara berkala menerbitkan satu rangkaian data statistic yang menggambarkan intisari dari
semua transaksi ekonomi dalam suatu periode antara penduduknya dengan dunia luar. Data
statistik tersebut merupakan perkiraan neraca pembayaran. Pos-pos perkiran menunjukkan
bagaimana suatu bangsa membiayai kegiatan internasional selama periode laporan.Dalam
neraca pembayaran terdapat pos-pos obligasi keuangan dan liquiditas eksternal dari suatu
bangsa.
2. Tujuan dan Fungsi Neraca Pembayaran Internasional
a. Tujuan Neraca Pembayaran Internasional
 Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil langkah-langkah di
bidang ekonomi. Bidang ekonomi di sini termasuk ekspor dan impor, hubungan utang
piutang, hubungan penanaman modal, dan hubungan lainnya yang menyangkut neraca
pembayaran.
 Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil kebijkan di bidang
moneter dan fiskal.
 Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengetahui pengaruh hubungan
ekonomi internasional terhadap pendapatan nasional.
 Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil kebijakan di bidang
politik perdagangan Internasional.
b. Fungsi Neraca Pembayaran Internasional
 Mengambil langkah-langkah di bidang ekonomi (ekspor/impor, hubungan uang
piutang, penanaman modal).
39
 Mengambil kebijakan di bidang moneter dan fiscal.
39
 Mengetahui pengaruh hubungan ekonomi internasional terhadap pendapatan nasional.
 Mengambil kebijakan di bidang politik perdagangan internasional.
 Mendapatkan gambaran tentang pengaruh transaksi luar negeri terhadap pendapatan
nasional.
 Sebagai suatu alat pembukuan dan alat pembayaran luar negeri agar pemerintah dapat
mengambil keputusan, apakah negara dapat melanjutkan masuknya barang-barang
luar negeri dan dapat menyelesaikan pembayaran tepat pada waktunya.
 Sebagai suatu alat untuk mengukur keadaan perekonomian dalam hubungan
internasional dari suatu negara.
3. Manfaat Neraca Pembayaran Internasional
Manfaat neraca pembayaran antara lain :
 Keadaan keuangan yang terkait dengan pembayaran luar negeri dengan
mencermati neraca pembayaran, kita dapat mengetahui apakah sebaiknya suatu
negara menambah impor atau sebaliknya justru harus menambah ekspor.
 Sumbangan dari transaksi ekonomi internasional terhadap penerimaan negara
yang bersangkutan.
 Hal-hal yang berhubungan dengan perdagangan luar negeri.
 Hubungan ekonomi suatu negara dengan negara-negara tertentu.
4. Ciri-ciri Neraca Pembayaran Internasional
Sebagai suatu neraca pembukuan, neraca pembayaran dapat dibedakan kepada dua
bagian: passive dan aktiva. Dalam bagian passive di catat transaksi-transaksi yang
menyebabkan negara itu melakukan pembayaran ke negara-negara lain. Dan dalam bagian
aktiva dicatatkan transaksi-transakit yang menyebabkan negara itu menerima pembayaran
dari negara lain. Selanjutnya suatu neraca pembayaran dibedakan pula menjadi dua jenis
pembukuan, yaitu transaki berjalan atau current account dan lalu lintas modal atau capital
account.
a. Transaksi berjalan.
Dalam transaksi berjalan atau current account dicatat transaksi-transaksi berikut :
 Ekspor dan impor barang-barang (dinamakan juga dengan istilah perdagangan nyata)
40
Transaksi ini meliputi hasil-hasil sector pertanian, barang-barang produksi industri,
neraca (yaitu perbedaan di antara ekspor dan impor) dari perdagangan tampak yaitu
perdagangan dalam barang-barang tampak dinamakan neraca perdagangan. Apabila nilai
40
neraca itu positif berarti ekspor barang melebihi impornya. Sebaliknya apabila negatif maka
impor barang melebihi ekspornya.
 Ekspor dan impor jasa-jasa (dikenal sebagai perdagangan tak nyata)
Yang termasuk dalam golongan ini adalah transaksi-transaksi dalam kegiatan
pengangkutan, kegiatan perjanalan luar negeri, pendapatan dari investasi modal, dan
beberapa kegiatan jasa lainnya.
Nilai neraca suatu negara positif bila neraca tersebut lebih banyak menjual jasa-jasanya
ke luar negeri dan membelinya dari negara-negara lain. Nilanya negatif bila negara itu lebih
banyak membeli jasa pihak-pihak luar dan menjual jasanya ke luar negeri.
 Pembayaran pindahan atau transfer onilateral
Transaksi ini meliputi pembayaran dimana penerimanya tidak perlu membayar dalam
bentuk uang atau jasa. Contoh: bantuan bahan makanan Amerika Serikat ke penderita
kelaparan di Afrika. Mengirimkan uang untuk membiayai perbelanjaan anak-anak bersekolah
di luar negara merupakan contoh lainnya.
b. Lalu lintas modal
Neraca lalu lintas modal atau Capital account mencatat dua golongan transaksi, yaitu :
 Aliran modal pemerintah
Ini biasanya berupa pinjaman dan bantuan dari negara-negara asing yang diberikan
kepada pemerintah atau badan-badan pemerintah. Misalnya pinjaman untuk membangun
irigasi termasuk dalam golongan transaksi ini.
 Aliran modal swasta
Ia dibedakan dalam tiga jenis, yaitu investasi langsung merupakan investasi untuk
mengembangkan perusahaan-perusahaan, investasi portfolio yaitu investasi dalam bentuk
membeli saham-saham di negara lain, dan amortisasi adalah pembelian kembali saham-
saham atau kekayaan lain yang pada masa lalu telah dijual kepada penduduk negara-negara
lain.
Sementara transaksi perjalanan mencatat transaksi internasional yang berkaitan dengan
barang, jasa, dan transfer unilateral, sedangkan transaksi modal atau capital accountmencatat
transaksi internasional yang berkaitan dengan aliran asset keuangan, seperti peminjaman,
pemberian pinjaman, dan investasi. Sebagai contoh, investor Amerika membeli asset luar
negeri agar mendapatkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi dan juga untuk
mendiversifikasikan portofolio mereka. Bila ekonomi berbicara tentang kapital atau modal,
41
yang dimaksud biasanya adalah sumber daya fisik dan manusiawi yang digunakan untuk
memproduksi barang dan jasa.
41
Tetapi kadangkala istilah kapital atau modal digunakan sebagai istilah lain
dari uang, yaitu uang yang digunakan untuk mendapatkan aset keuangan seperti saham,
obligasi, saldo bank, dan uang yang digunakan untuk melakukan investasi langsung dalam
pabrik dan peralatan luar negeri. Aliran ke luar modal Amerika atau U.S. capital
outflow terjadi bila orang Amerika membeli aset luar negeri. Aliran modal masuk Amerika
atau U.S. capital inflow terjadi bila luar negeri membeli aset Amerika.
5. Jenis-jenis Neraca Pembayaran Internasional
Pengelompokan transaksi internasional dapat dikategorikan menjadi neraca transaksi
berjalan (current account), neraca modal (capital account), neraca perdagangan, neraca jasa,
neraca transaksi sepihak, unrequited transafer dan cadangan devisa (reserve).
a. Current account (neraca transaksi berjalan)
Neraca Transaksi berjalan (the current account) terlihat seperti revenue dan expenditure
di bidang bisnis. Pada waktu dikombinasikan neraca pembayaran menjadi menyajikan
informasi penting tentang kemampuan ekonomi internasional dari suatu negara, tampaknya
seperti laporan laba rugi dari suatu perusahaan yang berisi informasi penting tentang
kemampuan bisnisnya.
Current account terdiri atas balance of trade (BOP), service account, dan unilateral
account. Transaksi ekspor pada current account dicatat sebagai transaksi kredit atau positif
karena menghasilkan devisa. Sedangkan, transaksi impor pada current account dicatat sebagai
transaksi debit atau negatif karena mengeluarkan devisa.
b. Balance of trade (neraca perdagangan)
Bagi kebanyakan negara, ekspor dan impor barang dagangan merupakan komponen
terbesar dari seluruh transaksi internasional. Penjualan barang kepada orang asing (ekspor)
merupakan sumber dana dan tercatat pada pos kredit. Sebagai pembayaran untuk ekspor,
negara eksportir menuntut kewajiban terhadap orang asing yang tercatat pada pos debit.
Sebaliknya, pembelian barang dari orang asing (impor) merupakan penggunaan dana dan
terdapat pada pos debit untuk membayar impor, negara importer dapat mengurangi
tuntutnnya kepada orag asing atau menaikkan liabilities asingnya dan tercatat pada pos kredit.
Dalam neraca ini dicatat seluruh transaksi ekspor dan impor barang atau visible dan
tangible goods dengan ketentuan berikut :
 Ekspor barang dicatat sebagai transaksi kredit atau positif.
 Impor barang dicatat sebagai transaksi derbit atau negative.
42
c. Service account (neraca jasa)
Istilah lain dari jasa (services) disebut juga invisibles termasuk pengangkutan (freight)
dan insurance (asuransi) atau pendapatan internasional. Pariwisata dan pengeluaran turis,
pengeluaran belanja pegawai pemerintah, warganegara, personel militer di luar negeri, dan
pembayaran management feees, royalty, sewa film dan jasa konstruksi. Pembelian jasa dari
pihak asing diperlakukan sebagai impor dan direkam pada pos debit. Sebaliknya, penjualan
jasa kepada pihak asing diperlakukan sebagai ekspor dan dicatat sebagai kredit.
Invesment Income meliputi semua pembayaran bunga, deviden dan laba dari hasil
investasi di perusahaan asing yang berada di bawah pengawasan penduduk (direct
investment). Pertukaran keuangan (finance transfer) dimasukkan ke dalam current account
karena sebagai factor penerimaan yaitu pembayaran atas penggunaan modal. Sebaliknya, arus
capital masuk ke capital account.
Dalam kenyataannya, semua penerimaan orang asing dari direct investment berada di
neraca pembayaran walaupun tidak semua ditransfer sebagai penerimaan deviden.Dasar
rasional untuk memasukkan penerimaan yang ditanam kembali (undistributed income)
sebagai arus financial adalah bahwa setiap penerimaan menjadi property dari induk
perusahaan asing yang dibayar kembali (remitted). Untuk mengikuti double entry, laba yang
ditahan tetapi tidak ditransfer menjadi investment income (dikredit) harus melewati masukan
dari luar yaitu melalui reinvested earning pada neraca modal (sisi debit).
Transaksi yang dimaksudkan ke service account adalah seluruh transaksi ekspor dan
impor jasa atau invisible atau tangible goods yang meliputi hal-hal berikut.
 Pembayaran bunga.
 Biaya transportasi.
 Biaya asuransi.
 Remittance (Jasa TKI/ TKW/TKA, feelroyalty teknologi dan konsultasi, dan lain-
lain).
 Tourism (Turis).
Service account atau neraca jasa Indonesia hingga saat ini selalu tercatat dalam posisi
negative atau debit karena transaksi impor lebih besar daripada transaksi ekspor, khususnya
untuk pembayaran bunga, biaya transportasi, biaya asuransi, dan remittance. Satu-satu
transaksi jasa yang positif adalah jasa dari tourisme karena lebih banyakturis asing yang
dating ke Indonesia yang ke luar negeri. Posisi negatif atau defisit dari service account ini
43
juga mencerminkan masih relatif rendahnya kualitas SDM Indonesia sebagai penghasil jasa,
walaupun secara kuantitatif lebih banyak TKI/TKW Indonesia yang bekerja di luar negeri
43
(tetapi dengan penghasilan yang rendah dibandingkan dengan TKA (Tenaga Kerja Asing)
yang bekerja di Indonesia dengan bayaran yang lebih tinggi.Dengan demikian, salah satu
usaha untuk memperbaiki posisi service account dan BOP Indonesia adalah dengan jalan
meningkatkan kualitas SDM-nya.
d. Unrequited transfer
Unrequited transfer merupakan transaksi internasional yang bukan komersial yaitu
tanpa kewajiban (quid pro quo) baik yang dilakukan oleh pihak swasta maupun pihak
pemerintah. Bentuk pertukaran penting di sector swasta di beberapa negara adalah
pengiriman uang untuk keluarga dari pekerja di luar negeri.transfer dari pihak swasta lainnya
antara lain kegiatan organisasi sosial dan bantuan (relief). Transfer dari pemerintah terdiri
dari uang, barang dan jasa yang diberikan sebagai bantuan bagi negara lain atau penduduk
asing.
Apabila transfer dalam bentuk barang, nilai dari barang dicatat sebagai ekspor pada sisi
kredit dan berhubungan dengan pos debit yang dicatat dengan jumlah nilai yang sama. Bila
transfer dalam bentuk uang, negara tujuan akan menunjukkan pos kredit pada short-term
capital account dan masukan debit pada pos unrequirted transfer.
e. Unilateral account (neraca transaksi sepihak)
Neraca ini merupakan transaksi sepihak yang umumnya terdiri atas bantuan sosial atau
grant yang diterima atau diberikan dari/ ke luar negeri, tanpa kewajiban untuk membayar
kembali.
f. Capital account (neraca modal)
Neraca modal (capital account) merupakan transaksi dalam hal pemilikan. Financial
asssets dan liabilities yang kurang dari 1 tahun termasuk short term (jangka pendek). Bila
lebih dari 1 tahun (equity capital) dinggap sebagai long term (jangka panjang).
Direct Invesment melibatkan partisipasi dari perusahaan asing dan berada di bawah
pengawasan yang efektif. Secara statistik, belum dapat mendefinisikan atau apa pengertian
direct investment. Amerika mengelompokkan pemilikan sebanyak 10% dari penanaman
modal dianggap sebagai direct investment. IMF mendefinisikan portofolio investment
sebagai “usaha untuk mendapatkan investment income atau capital again” sama seperti
penerimaan perusahaan.
Pos “other long-term” pada capital account membedakan transaksi pemerintah dengan
transaksi swasta di negara pelapor. Transaksi dapat berupa loans (pinjaman ) atau surat
berharga (securities) dengan jangka waktu lebih dari 1 tahun. Ada kemungkinan melibatkan
pihak swasta asing atau pemerintah asing lainnya, kecuali transaksi yang dilakukan atara
44
Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2

More Related Content

What's hot

Sistem informasi manajemen keamanan informasi
Sistem informasi manajemen    keamanan informasiSistem informasi manajemen    keamanan informasi
Sistem informasi manajemen keamanan informasiHarisno Al-anshori
 
Makalah pemasaran internasional STRATEGI MEMASUKI PASAR GLOBAL (MODE OF ENTRY)
Makalah pemasaran internasional STRATEGI MEMASUKI PASAR GLOBAL (MODE OF ENTRY)Makalah pemasaran internasional STRATEGI MEMASUKI PASAR GLOBAL (MODE OF ENTRY)
Makalah pemasaran internasional STRATEGI MEMASUKI PASAR GLOBAL (MODE OF ENTRY)Putri Sanuria
 
Makalah lingkungan pemasaran
Makalah lingkungan pemasaranMakalah lingkungan pemasaran
Makalah lingkungan pemasaranPutri Sanuria
 
Makalah koperasi
Makalah koperasiMakalah koperasi
Makalah koperasiyulitri0507
 
STRATEGI PT HM SAMPOERNA Tbk. MEMBANGUN MEREK MELALUI INTEGRATED MARKETING CO...
STRATEGI PT HM SAMPOERNA Tbk. MEMBANGUN MEREK MELALUI INTEGRATED MARKETING CO...STRATEGI PT HM SAMPOERNA Tbk. MEMBANGUN MEREK MELALUI INTEGRATED MARKETING CO...
STRATEGI PT HM SAMPOERNA Tbk. MEMBANGUN MEREK MELALUI INTEGRATED MARKETING CO...Elok Savitry
 
Analisis Strategi Perusahaan - Permata Bank
Analisis Strategi Perusahaan - Permata BankAnalisis Strategi Perusahaan - Permata Bank
Analisis Strategi Perusahaan - Permata BankTIUPH2013
 
Individu dalam organisasi - ETIKA BISNIS
Individu dalam organisasi - ETIKA BISNISIndividu dalam organisasi - ETIKA BISNIS
Individu dalam organisasi - ETIKA BISNISFalanni Firyal Fawwaz
 
Contoh perusahaan nasional, internasional, multinasional, globlal
Contoh perusahaan nasional, internasional, multinasional, globlalContoh perusahaan nasional, internasional, multinasional, globlal
Contoh perusahaan nasional, internasional, multinasional, globlalLailiya NR
 
Lingkungan Politik & Hukum
Lingkungan Politik & HukumLingkungan Politik & Hukum
Lingkungan Politik & Hukumszktypho
 
PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN
PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN
PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN SyaifLasvera Eroer
 
Studi kasus pemasaran internasional
Studi kasus pemasaran internasionalStudi kasus pemasaran internasional
Studi kasus pemasaran internasionaldivachenel
 
Analisis Manajemen Pemasaran pada PT Toyota Astra Motor (Makalah)
Analisis Manajemen Pemasaran pada PT Toyota Astra Motor (Makalah)Analisis Manajemen Pemasaran pada PT Toyota Astra Motor (Makalah)
Analisis Manajemen Pemasaran pada PT Toyota Astra Motor (Makalah)M Abdul Aziz
 
Hubungan ketenagakerjaan
Hubungan ketenagakerjaanHubungan ketenagakerjaan
Hubungan ketenagakerjaanAgeng Asmara
 
Penetapan pasar sasaran & penempatan produk
Penetapan pasar sasaran & penempatan produkPenetapan pasar sasaran & penempatan produk
Penetapan pasar sasaran & penempatan produkAndimega29
 

What's hot (20)

Sistem informasi manajemen keamanan informasi
Sistem informasi manajemen    keamanan informasiSistem informasi manajemen    keamanan informasi
Sistem informasi manajemen keamanan informasi
 
Makalah pemasaran internasional STRATEGI MEMASUKI PASAR GLOBAL (MODE OF ENTRY)
Makalah pemasaran internasional STRATEGI MEMASUKI PASAR GLOBAL (MODE OF ENTRY)Makalah pemasaran internasional STRATEGI MEMASUKI PASAR GLOBAL (MODE OF ENTRY)
Makalah pemasaran internasional STRATEGI MEMASUKI PASAR GLOBAL (MODE OF ENTRY)
 
Makalah lingkungan pemasaran
Makalah lingkungan pemasaranMakalah lingkungan pemasaran
Makalah lingkungan pemasaran
 
Makalah koperasi
Makalah koperasiMakalah koperasi
Makalah koperasi
 
2.konsep pemasaran
2.konsep pemasaran2.konsep pemasaran
2.konsep pemasaran
 
Makalah Masalah ekonomi
Makalah Masalah ekonomiMakalah Masalah ekonomi
Makalah Masalah ekonomi
 
STRATEGI PT HM SAMPOERNA Tbk. MEMBANGUN MEREK MELALUI INTEGRATED MARKETING CO...
STRATEGI PT HM SAMPOERNA Tbk. MEMBANGUN MEREK MELALUI INTEGRATED MARKETING CO...STRATEGI PT HM SAMPOERNA Tbk. MEMBANGUN MEREK MELALUI INTEGRATED MARKETING CO...
STRATEGI PT HM SAMPOERNA Tbk. MEMBANGUN MEREK MELALUI INTEGRATED MARKETING CO...
 
Analisis Strategi Perusahaan - Permata Bank
Analisis Strategi Perusahaan - Permata BankAnalisis Strategi Perusahaan - Permata Bank
Analisis Strategi Perusahaan - Permata Bank
 
Individu dalam organisasi - ETIKA BISNIS
Individu dalam organisasi - ETIKA BISNISIndividu dalam organisasi - ETIKA BISNIS
Individu dalam organisasi - ETIKA BISNIS
 
Contoh perusahaan nasional, internasional, multinasional, globlal
Contoh perusahaan nasional, internasional, multinasional, globlalContoh perusahaan nasional, internasional, multinasional, globlal
Contoh perusahaan nasional, internasional, multinasional, globlal
 
Lingkungan Politik & Hukum
Lingkungan Politik & HukumLingkungan Politik & Hukum
Lingkungan Politik & Hukum
 
PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN
PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN
PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN
 
Presentasi kewirausahaan
Presentasi kewirausahaanPresentasi kewirausahaan
Presentasi kewirausahaan
 
Studi kasus pemasaran internasional
Studi kasus pemasaran internasionalStudi kasus pemasaran internasional
Studi kasus pemasaran internasional
 
Analisis Manajemen Pemasaran pada PT Toyota Astra Motor (Makalah)
Analisis Manajemen Pemasaran pada PT Toyota Astra Motor (Makalah)Analisis Manajemen Pemasaran pada PT Toyota Astra Motor (Makalah)
Analisis Manajemen Pemasaran pada PT Toyota Astra Motor (Makalah)
 
Presentasi Koperasi
Presentasi KoperasiPresentasi Koperasi
Presentasi Koperasi
 
Hubungan ketenagakerjaan
Hubungan ketenagakerjaanHubungan ketenagakerjaan
Hubungan ketenagakerjaan
 
Pengembangan usaha umkm
Pengembangan usaha umkmPengembangan usaha umkm
Pengembangan usaha umkm
 
Penetapan pasar sasaran & penempatan produk
Penetapan pasar sasaran & penempatan produkPenetapan pasar sasaran & penempatan produk
Penetapan pasar sasaran & penempatan produk
 
BUSINESS UNIT STRATEGY
BUSINESS UNIT STRATEGYBUSINESS UNIT STRATEGY
BUSINESS UNIT STRATEGY
 

Similar to Resume ekonomi internasional 2

Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2Rizki Safarina
 
Makalah ekonomi internasional tugas 2
Makalah ekonomi internasional tugas 2Makalah ekonomi internasional tugas 2
Makalah ekonomi internasional tugas 2AgungMaulana41
 
Makalah ekonomi internasional UAS[1]
Makalah ekonomi internasional UAS[1]Makalah ekonomi internasional UAS[1]
Makalah ekonomi internasional UAS[1]oppi novitasari
 
Resume ekonomi internasional
Resume ekonomi internasionalResume ekonomi internasional
Resume ekonomi internasionalciciliya11
 
Makalah 1 (eka)
Makalah 1 (eka)Makalah 1 (eka)
Makalah 1 (eka)Deska13
 
MAKALAH EKSPOR IMPOR (PENGENALAN)
MAKALAH EKSPOR IMPOR (PENGENALAN)MAKALAH EKSPOR IMPOR (PENGENALAN)
MAKALAH EKSPOR IMPOR (PENGENALAN)Putri Sanuria
 
Resume ekonomi internasional 1
Resume ekonomi internasional 1Resume ekonomi internasional 1
Resume ekonomi internasional 1Rizki Safarina
 
Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Pe...
Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Pe...Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Pe...
Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Pe...fya classic
 
Tugas Ekonomi Tamara XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdaganga...
Tugas Ekonomi Tamara XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdaganga...Tugas Ekonomi Tamara XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdaganga...
Tugas Ekonomi Tamara XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdaganga...Tamara Aisa
 
Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...
Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...
Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...Ikmall Aziiezz
 
HBL,Febry Dian Utami Saragih,Hapzi Ali,Hukum Perdagangan Internasional,Univer...
HBL,Febry Dian Utami Saragih,Hapzi Ali,Hukum Perdagangan Internasional,Univer...HBL,Febry Dian Utami Saragih,Hapzi Ali,Hukum Perdagangan Internasional,Univer...
HBL,Febry Dian Utami Saragih,Hapzi Ali,Hukum Perdagangan Internasional,Univer...febrysaragih
 
Resume uts - Laily nur kamila
Resume uts - Laily nur kamilaResume uts - Laily nur kamila
Resume uts - Laily nur kamilamielasieuzzumaki
 
Resume Pertemuan 2-7 Ekonomi Internasional
Resume Pertemuan 2-7 Ekonomi InternasionalResume Pertemuan 2-7 Ekonomi Internasional
Resume Pertemuan 2-7 Ekonomi Internasionalyeniok11
 
Tugas resume uts
Tugas resume utsTugas resume uts
Tugas resume utsPutriUniba
 
10_7449_FEB601_Puspita Chairun Nisa_17052019_Perekonomian Indonesia.ppt
10_7449_FEB601_Puspita Chairun Nisa_17052019_Perekonomian Indonesia.ppt10_7449_FEB601_Puspita Chairun Nisa_17052019_Perekonomian Indonesia.ppt
10_7449_FEB601_Puspita Chairun Nisa_17052019_Perekonomian Indonesia.pptFathinSyifayani2
 

Similar to Resume ekonomi internasional 2 (20)

Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2
 
Makalah tugas 2
Makalah tugas 2Makalah tugas 2
Makalah tugas 2
 
Makalah ekonomi internasional tugas 2
Makalah ekonomi internasional tugas 2Makalah ekonomi internasional tugas 2
Makalah ekonomi internasional tugas 2
 
Makalah ekonomi internasional UAS[1]
Makalah ekonomi internasional UAS[1]Makalah ekonomi internasional UAS[1]
Makalah ekonomi internasional UAS[1]
 
Resume ekonomi internasional
Resume ekonomi internasionalResume ekonomi internasional
Resume ekonomi internasional
 
Makalah 1 (eka)
Makalah 1 (eka)Makalah 1 (eka)
Makalah 1 (eka)
 
MAKALAH EKSPOR IMPOR (PENGENALAN)
MAKALAH EKSPOR IMPOR (PENGENALAN)MAKALAH EKSPOR IMPOR (PENGENALAN)
MAKALAH EKSPOR IMPOR (PENGENALAN)
 
Resume ekonomi internasional 1
Resume ekonomi internasional 1Resume ekonomi internasional 1
Resume ekonomi internasional 1
 
Resume ii
Resume iiResume ii
Resume ii
 
Resume 1
Resume 1Resume 1
Resume 1
 
Tugas resume 2
Tugas resume 2Tugas resume 2
Tugas resume 2
 
Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Pe...
Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Pe...Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Pe...
Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Pe...
 
Tugas Ekonomi Tamara XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdaganga...
Tugas Ekonomi Tamara XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdaganga...Tugas Ekonomi Tamara XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdaganga...
Tugas Ekonomi Tamara XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdaganga...
 
Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...
Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...
Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...
 
HBL,Febry Dian Utami Saragih,Hapzi Ali,Hukum Perdagangan Internasional,Univer...
HBL,Febry Dian Utami Saragih,Hapzi Ali,Hukum Perdagangan Internasional,Univer...HBL,Febry Dian Utami Saragih,Hapzi Ali,Hukum Perdagangan Internasional,Univer...
HBL,Febry Dian Utami Saragih,Hapzi Ali,Hukum Perdagangan Internasional,Univer...
 
Makalah tugas 1
Makalah tugas 1Makalah tugas 1
Makalah tugas 1
 
Resume uts - Laily nur kamila
Resume uts - Laily nur kamilaResume uts - Laily nur kamila
Resume uts - Laily nur kamila
 
Resume Pertemuan 2-7 Ekonomi Internasional
Resume Pertemuan 2-7 Ekonomi InternasionalResume Pertemuan 2-7 Ekonomi Internasional
Resume Pertemuan 2-7 Ekonomi Internasional
 
Tugas resume uts
Tugas resume utsTugas resume uts
Tugas resume uts
 
10_7449_FEB601_Puspita Chairun Nisa_17052019_Perekonomian Indonesia.ppt
10_7449_FEB601_Puspita Chairun Nisa_17052019_Perekonomian Indonesia.ppt10_7449_FEB601_Puspita Chairun Nisa_17052019_Perekonomian Indonesia.ppt
10_7449_FEB601_Puspita Chairun Nisa_17052019_Perekonomian Indonesia.ppt
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 

Resume ekonomi internasional 2

  • 1. TUGAS EKONOMI INTERNASIONAL “RESUME MATERI EKONOMI INTERNASIONAL 2” Diajukan untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester mata kuliah Ekonomi Internasional yang diampu oleh dosen Bapak Ade Fauji SE, MM Oleh : Cici Liyana 11150634 / 6L - MKP UNIVERSITAS BINA BANGSA JURUSAN MANAJEMEN 2017/2018
  • 2. KATA PENGANTAR Alhamdulillah puji syukur saya limpahkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat, taufik serta hidayah-Nya resume materi “Ekonomi Internasional 2” dapat diselesaikan dengan baik, guna memenuhi salah satu syarat menyelesaikan tugas Ujian Akhir Semester mata kuliah Ekonomi Internasional. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada baginda Rasulullah SAW, yang dengan semangat dan ikhlas berjuang dalam menumbuh kembangkan ajaran Islam sehingga dapat membimbing umat manusia menuju keimanan dan keselamatan, baik di dunia maupun di akhirat nanti. Dengan selesainya penyusunan tugas ini, saya ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang telah banyak membantu dan memberikan bimbingan, saran-saran, dan informasi yang sangat berharga kepada saya. Disamping itu, saya juga menyadari bahwa tugas ini masih terdapat kekurangan dan ketidak sempurnaan, oleh karena itu saya sangat mengharapkan kritik yang membangun dari segenap pembaca demi kesempurnaan tugas ini. Demikian tugas ini saya buat, semoga dapat berguna bagi kita semua. Serang, Mei 2018 i
  • 3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1 A. Latar Belakang........................................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah...................................................................................................... 2 C. Tujuan dan Manfaat................................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 3 A. Kebijakan Non Tarif Kuota, Subsidi dan Dumping.................................................. 3 B. Kebijakan Tarif.......................................................................................................... 9 C. Pasar Valuta Asing...................................................................................................13 D. Teori Perusahaan MNC........................................................................................... 24 E. Neraca Pembayaran Internasional........................................................................... 36 F. Cara-cara Pembayaran Transaksi Internasional...................................................... 57 BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 69 A. Kesimpulan ............................................................................................................ 69 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................70 ii
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya, setiap negara mengimport suatu jenis barang dari negara lain untuk mencukupi kebutuhan di negaranya. Alasan utama dari dilakukannya transaksi import tersebut adalah negara pengimport tak mampu memproduksi barang yang diimport di negaranya sendiri. Mengingat mata uang di satu negara tak berlaku di negara lain, tentu saja dibutuhkan alat transaksi yang dapat diterima di negara lain. Kini, alat transaksi yang mampu diterima di lain tersebut biasa dikenal dengan nama valas, sedangkan tempat terjadinya transaksi jual beli valas biasa kita kenal dengan Pasar Valas. Perdagangan internasional merupakan salah satu aspek penting dalam perekonomian setiap Negara di dunia. Dengan perdagangan internasional, perekonomian akan saling terjalin dan tercipta suatu hubungan ekonomi yang saling mempengaruhi suatu Negara dengan Negara lain serta lalu lintas barang dan jasa akan membentuk perdagangan antar bangsa. Perdagangan internasional merupakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat suatu negara. Terjadinya perekonomian dalam negeri dan luar negeri akan menciptakan suatu hubungan yang saling mempengaruhi antara satu Negara dengan Negara lainnya, salah satunya adalah berupa pertukaran barang dan jasa antar negara. Perdagangan internasional dapat diartikan sebagai transaksi dagang antara subyek ekonomi Negara yang satu dengan subyek ekonomi Negara yang lain. Adapun subyek ekonomi yang dimaksud adalah penduduk yang terdiri dari warga Negara biasa, perusahaan Negara maupun pemerintah yang dapat dilihat dari neraca perdagangan. Secara umum perdagangan internasional dapat dibedakan menjadi dua yaitu ekspor dan impor. Ekspor adalah penjualan barang dan jasa yang dihasilkan suatu Negara ke Negara lainnya. Sementara impor adalah arus kebalikan dari ekspor, yaitu barang dan jasa dari luar suatu Negara yang mengalir masuk ke Negara tersebut. Perdagangan internasional sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu Negara, karena dalam perdagangan internasional, semua Negara bersaing dipasar internasional. Salah satu keuntungan perdagangan internasional adalah memungkinkan suatu Negara untuk berspesialisasi dalam menghasilkan barang dan jasa secara murah, baik dari segi bahan maupun cara berproduksi. Akan tetapi manfaat nyata dari perdagangan internasional dapat berupa kenaikan pendapatan, cadangan devisa, transfer modal dan luasnya kesempatan kerja. 1
  • 5. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud kebijakan non tariff dan kebijakan tariff? 2. Apa definisi, mekanisme kerja, dan fungsi-fungsi dari pasar valuta asing? 3. Apa pengertian, karakteristik, dan sifat perusahaan MNC? 4. Apa yang dimaksud dengan neraca pembayaran internasional? 5. Apa yang dimaksud dengan pembayaran internasional dan cara-cara pembayarannya? C. Maksud dan Tujuan Untuk memberikan informasi pengetahuan mengenai perdagangan internasional yang terfokus pada ekspor dan impor dari mulai definisi, mekanisme pasar valuta asing sampai kepada cara-cara pembayaran transaksi internasional yang berguna untuk pemahaman dalam proses pembelajaran Mata Kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi. 2
  • 6. BAB II PEMBAHASAN A. KEBIJAKAN NON TARIF KUOTA DAN SUBSIDI Kebijakan hambatan tarif (tariff barrier) adalah suatu kebijakan proteksionis terhadap barang– barang produksi dalam negeri dari ancaman membanjirnya barang-barang sejenis yang diimpor dari luar negeri, dengan cara menarik/mengenakan pungutan bea masuk kepada setiap barang impor yang masuk untuk dipakai/dikonsumsi habis di dalam negeri. Tarif adalah pajak yang dikenakan terhadap barang yang diperdagangkan. Efek kebijakan ini terlihat langsung pada kenaikan harga barang. Tarif yang paling umum adalah tarif atas barang-barang impor atau yang biasa disebut bea impor. Tujuan dari bea impor adalah membatasi permintaan konsumen terhadap produk-produk impor dan mendorong konsumen menggunakan produk domestik. Semakin tinggi tingkat proteksi suatu negara terhadap produk domestiknya, semakin tinggi pula tarif pajak yang dikenakan. Macam-macam penentuan tarif atau bea masuk, yaitu : a) Bea ekspor (export duties) adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap barang yang diangkut menuju negara lain (di luar costum area). Bea transito (transit duties) adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap barang-barang yang melalui batas wilayah suatu negara dengan tujuan akhir barang tersebut negara lain. b) Bea impor (import duties) adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap barang-barang yang masuk dalam suatu negara (di dalam custom area). Kebijakan hambatan non-tarif (non-tariff barrier) adalah berbagai kebijakan perdagangan selain bea masuk yang dapat menimbulkan distorsi, sehingga mengurangi potensi manfaat perdagangan internasional. A.M. Rugman dan R.M. Hodgetts mengelompokkan hambatan non-tarif (non-tariff barrier) sebagai berikut : i. Pembatasan spesifik (specific limitation) :  Larangan impor secara mutlak.  Pembatasan impor (quota system), kuota adalah pembatasan fisik secara kuantitatif yang dilakukan atas pemasukan barang (kuota impor) dan pengeluaran barang (kuota ekspor) dari/ke suatu negara untuk melindungi kepentingan industri dan konsumen.  Peraturan atau ketentuan teknis untuk impor produk tertentu. 3
  • 8.  Peraturan pertahanan dan keamanan negara.  Peraturan kebudayaan.  Perizinan impor (import licence).  Embargo.  Hambatan pemasaran/marketing. ii. Peraturan bea cukai (customs administration rules) :  Tata laksana impor tertentu (procedure).  Penetapan harga pabean.  Penetapan kurs valas (forex rate) dan pengawasan devisa (forex control).  Consulat formalities.  Packaging/labelling regulations.  Documentation needed.  Quality and testing standard.  Pungutan administasi (fees). iii. Tariff classification. Partisipasi pemerintah (government participation) :  Kebijakan pengadaan pemerintah.  Subsidi dan insentif ekspor, subsidi adalah kebijakan pemerintah untuk memberikan perlindungan atau bantuan kepada industri dalam negeri dalam bentuk keringanan pajak, pengembalian pajak, fasilitas kredit, subsidi harga, dan lain-lain.  Countervaling duties.  Domestic assistance programs.  Trade-diverting.  Import charges.  Import deposits.  Supplementary duties.  Variable levies. Suatu Negara memiliki beberapa cara untuk dilakukan dalam menerapkan hambatan non-tarif, di antaranya : 1) Standardisasi Kualitas Produk atau Jasa 4
  • 9. Cara ini dilakukan dengan membuat standard kualitas khusus à produk atau jasa yang akan masuk ke suatu negara tertentu harus memenuhi standar kualitas negara tersebut. Pembatasan ini sama sekali tidak terkait dengan aspek-aspek finansial. 4
  • 10. 2) Pembatasan Kuota Impor Dilakukan dengan membatasi kuantitas barang yang boleh masuk ke suatu negara. Pembatasan jumlah barang dilakukan dengan tujuan produk-produk impor tidak membanjiri pasar dalam negeri. Dengan pembatasan ini diharapkan produk-produk dalam negeri bisa bersaing di negerinya sendiri. 3) Prosedur atau Peraturan Khusus Prosedur atau peraturan khusus yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat bisa jadi menjadi hambatan terbesar yang dihadapi produk luar negeri. Peraturan atau prosedur yang dikeluarkan pemerintah merupakan kunci masuknya produk luar negeri. Dengan adanya peraturan khusus tersebut, gerak produk luar negeri di dalam negeri bisa terbatas. 4) Struktur Pasar Pasar merupakan tempat terjadinya transaksi antara penjual dan pembeli. Pasar memiliki struktur tersendiri yang membuat dirinya khas dan berbeda dibandingkan dengan pasar lainnya. Hal ini menjadi pembatas yang cukup nyata terhadap produk luar yang akan masuk ke dalam negeri. Kondisi Politik, Ekonomi, Dan Sosial Budaya Suatu produk atau jasa dari luar negeri harus memperhatikan faktor-faktor seperti politik, ekonomi, dan sosial budaya negara tujuan. Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut, diharapkan usaha pemasaran akan lebih mudah. Namun demikian, biasanya dengan adanya faktor-faktor tersebut justru menghambat gerak langkah pemasaran perusahaan. Ada beberapa hambatan kebijakan non-tarif, yaitu : 1. Kuota a) Kuota Ekspor Kuota ekspor memiliki batasan-batasan jumlah. Pembatasan jumlah ini bertujuan untuk:  Untuk mencegah barang-barang yang penting jatuh/berada ditangan musuh.  Untuk menjamin tersedianya barang didalam negeri dalam proporsi yang cukup.  Untuk mengadakan pengawasan produksi serta pengendalian harga guna mencapai stabilisasi harga. Kuota ekspor biasanya dikenakan terhadap bahan mentah yang merupakan barang perdagangan penting dan dibawah suatu pengawasan badan internasional, misalnya kopi dan timah. b) Kuota Impor 5
  • 11. Kuota impor adalah pembatasan secara langsung terhadap jumlah barang yang boleh diimpor dari luar negeri untuk melindungi kepentingan industri dan konsumen. Pembatasan 5
  • 12. ini biasanya diberlakukan dengan memberikan lisensi kepada beberapa kelompok individu atau perusahaan domestik untuk mengimpor suatu produk yang jumlahnya dibatasi secara langsung. Kuota impor dapat digunakan untuk melindungi sektor industri tertentu dan neraca pembayaran suatu negara. Negara maju pada umumnya memberlakukan kuota impor untuk melindungi sektor pertaniannya. Sedangkan negara-negara berkembang melakukan kebijakan kuota impor untuk melindungi sektor industri manufakturnya atau untuk melindungi kondisi neraca pembayarannya yang seringkali mengalami defisit akibat lebih besarnya impor daripada ekspor. Perbedaan kuota impor dan tarif impor yang setara :  Pemberlakuan kuota impor akan memperbesar permintaan yang selanjutnya akan diikuti kenaikan harga domestik dan produksi domestik yang lebih besar daripada yang diakibatkan oleh pemberlakuan tarif impor yang setara. Dalam pemberlakuan kuota impor, jika pemerintah melakukan pemilihan perusahaan yang berhak memperoleh lisensi impor tanpa mempertimbangkan efisiensi, maka akan menyebabkan timbulnya monopoli dan distorsi.  Pada kuota impor, pemerintah akan memperoleh pendapatan secara lansung melalui pemungutan secara lansung pada penerima lisensi impor.  Kuota impor membatasi arus masuk impor dalam jumlah yang pasti, sedangkan tarif impor membatasi arus masuk impor dalm jumlah yang tidak dapat dipastikan. Macam-macam kuota impor : i. Absolute/ uniteral quota, yaitu sistem kuota yang ditetapkan secara sepihak (tanpa negoisasi). ii. Negotiated/ bilateral quota, yaitu sistem kuota yang ditetapkan atas kesepakatan atau menurut perjanjian. iii. Tarif kuota, yaitu pembatasan impor yang dilakukan dengan mengkombinasikan sistem tarif dengan sistem kuota. iv. Mixing quota, yaitu pembatasan impor bahan baku tertent untuk melindungi industri dalam negeri. 2. Pembatasan Ekspor Sukarela Konsep ini mengacu pada kasus di mana negara pengimpor mendorong atau bahkan memaksa negara lain mengurangi ekspornya secara sukarela dengan ancaman bahwa negara pengimpor tersebut akan melakukan hambatan perdagangan yang lebih keras lagi. Kebijakan 6
  • 13. ini dilakukan berdasarkan kekhawatiran akan lumpuhnya sektor tertentu dalam perekonomian domestik akibat impor yang berlebih. Pembatasan ekspor secara sukarela ini kurang efektif, karena pada umumnya negara pengekspor enggan membatasi arus ekspornya secara sukarela. Pembatasan ekspor ini justru membebankan biaya yang lebih mahal bagi negar pengimpor karena lisensi impor yang bernilai tinggi itu justru diberikan pada pemerintah atau perusahaan asing. 3. Kartel-kartel Internasional Kartel internasional adalah sebuah organisasi produsen komoditi tertentu dari berbagai negara. Mereka sepakat untuk membatasi outputnya dan juga mengendalikan ekspor komoditi tersebut dengan tujuan memaksimalkan dan meningkatkan total keuntungan mereka. Berpengaruh tidaknya suatu kartel ditentukan oleh hal-hal berikut : a) Sebuah kartel internasional berpeluang lebih besar untuk berhasil dalam menentukan harga jika komoditi yang mereka kuasai tidak memiliki subtitusi. b) Peluang tersebut akan semakin besar apabila jumlah produsen, negara, atau pihak yang terhimpun dalam kartel relatif sedikit. 4. Subsidi Ekspor Subsidi ekspor adalah pembayaran lansung atau pemberian keringanan pajak dan bantuan subsidi pada para eksportir atau calon eksportir nasional, dan atau pemberian pinjaman berbunga rendah kepada para pengimpor asing dalam rangka memacu ekspor suatu negara. Berikut adalah contoh grafik subsidi ekspor : Grafik (1) 7 Px Qx 1 3 A B B Ed Ed1 Ew Sd Sd1 Sd2 Sw D0 15 25 30 40 55 2 0
  • 14. Keterangan : a) Keseimbangan awal di Ed. Subsidi pada faktor produksi yang menyebabkan produsen mampu memproduksi barang dengan harga yang lebih murah. b) Harga yang murah memungkinkan penjualan yang lebih banyak, sehingga kurva Sd bergeser menjadi Sd1 . c) Akibatnya jumlah impor menjadi berkurang atau bahkan hilang, bila subsidi sangat besar. d) Pada perdagangan bebas tanpa subsidi, keseimbangan pada titik Ew, produsen domestic hanya mampu memproduksi sbs 15x dan mengimpor sbs 40x. Dengan adanya subsidi, impor dapat ditekan. e) Dampak negatif subsidi adalah munculnya beban biaya APBN. Grafik (2) Keterangan : a) Titik E0 menunjukkan bahwa jumlah produki domestic terserap penuh oleh pasar domestic di level harga US$3. b) Harga produk di bawah $3 menyebabkan Negara menjadi pengimpor dan harga di atas $3 menjadikan sebagai pengekspor. c) Subsidi ekspor diperlukan manakala produsen memproduksi produk dengan jumlah besar, namun dengan cara yang tidak efisien, sehingga tidak terserap pasar. 8 Price (USD) Quantity (Unit)0 3 4 6 Subsidi Ekspor 2x60 = 120 Subsidi Ekspor E0 Sd Cost of protection D0 20 30 60 8070 E1 Switching Ekspor -2 Ekspor -1
  • 15. d) Agar seluruh produk terserap pasar, maka AS melakukan subsidi ekspor dalam negeri hilang, terjual ke pasar ekspor. Subsidi memiliki ciri-ciri berupa :  Harga produk domestic akan meningkat karena beralihnya pasokan pemasaran ke pasar ekspor.  Kuantitas produksi domestic secara umum meningkat.  Munculnya biaya subsidi yang ditanggung pemerintah. Subsidi ini akan sering dievaluasi oleh DPR. Sementara pengenaan tariff jarang ditinjau kemabli DPR karena bersifat sebagai penerimaan. 5. Surplus konsumen beralih ke produsen. Dumping Dumping adalah ekspor dari suatu komoditi dengan harga jauh di bawah pasaran, atau penjualan komoditi ke luar negeri dengan harga jauh lebih murah dibandingkan dengan harga penjualan domestiknya. Dumping diklasifikasikan menjadi tiga golongan, yaitu : a) Dumping terus-menerus atau international price discrimination adalah kecenderungan terus-menerus dari suatu perusahaan monopolis domestik untuk memaksimalkan keuntungannya dengan menjual suatu komoditi dengan harga yang lebih tinggi di pasaran domestik, sedangkan harga yang dipasangnya di pasar luar negeri sengaja dibuat lebih murah. b) Dumping harga yang bersifat predator atau predatory dumping praktek penjualan komoditi di bawah harga yang jauh lebih murah ketimbang harga domestiknya. Proses dumping ini pada umumnya berlangsung sementara, namun diskriminasi harganya sangat tajam sehingga dapat mematikan produk pesaing dalam waktu singkat. c) Dumping sporadis atau sporadic dumping adalah suatu komoditi di bawah harga atau penjualan komoditi itu ke luar negeri dengan harga yang sedikit lebih murah daripada produk domestik, namun hanya terjadi saat ingin mengatasi surplus komoditi yang sesekali terjadi tanpa menurunkan harga domestic. B. KEBIJAKAN TARIF 1. Pengertian dan Jeni-jenis Tarif Tarif adalah suatu pembebanan terhadap barang yang melintasi daerah pabean (suatu daerah geografis dimana barang bebas bergerak tanpa dikenakan cukai/bea pabean). Tarif merupakan suatu rintangan yang membatasi kebebasan perdagangan internasional. 9
  • 16. Dalam pelaksanaan kegiatan ekspor impor pembebanan tarif dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis antara lain : 9
  • 17. a. Exports Duties (bea ekspor) Pajak atau bea yang dikenakan terhadap barang yang diangkut menuju ke negara lain. Jadi pajak untuk barang-barang yang keluar dari custom area suatu negara yang memungut pajak. Custom area adalah daerah di mana barang-barang bebas bergerak dengan tidak dikenai bea pabean. Batas custom area ini biasanya sama dengan batas wilayah suatu negara. a. Transit Duties (bea transit) Pajak atau bea yang dikenkan terhadap barang-barang yang melalui wilayah suatu negara dengan ketentuan bahwa barang tersebut sebagai tujuan akhirnya adalah negara lain. b. Import Duties (bea impor) Pajak atau bea yang dikenakan terhadap barang-barang yang masuk dalam custom area suatu negara dengan ketentuan bahwa negara tersebut sebagai tujuan akhir. Aplikasi atau penerapan dari pengenaan tarif terutama dalam bentuk bea masuk adalah sebagai berikut :  Pembebasan bea masuk atau tarif rendah yaitu antara 0% sampai dengan 5%, yang dikenakan untuk bahan kebutuhanpokok dan vital, seperti beras, mesin-mesin, alat- alat militer dan lain-lain.  Tarif sedang antara 5% sampai dengan 20%, yang dikenakan untuk barang setengah jadi dan barang-barang lain yang belum cukup diproduksi di dalam negri.  Tarif tinggi diatas 20%, yang dikenakan untuk barang-barang mewah dan barang- barang lain yang sudah cukup diproduksi di dalam negri dan bukan barang kebutuhan pokok. 2. Sistem Tarif Dalam menentukan besarnya tarif yang berlaku bagi setiap barang atau komoditi yang diperdagangkan secara internasional, para pelaku perdagangan internasional (eksportir- importir) menggunakan pedoman berdasarkan sistem tarif yang berlaku. Sistem tarif yang dimaksud adalah sebagai berikut : a. Tarif Tunggal (Single Column Tariff) Pengenaan satu tarif untuk satu jenis barang atau komoditi yang besarnya (prosentasenya) berlaku sama untuk impor komoditi tersebut dari negara mana saja, tanpa kecuali. 10
  • 18. b. Tarif Umum/Konvensional (General Conventional/Tariff) Dikenal juga dengan istilah tarif berganda (double coloum tariff) yaitu pengenaan satu tarif untuk satu komoditi yang besar prosentase tarifnya berbeda antara satu negara dengan negara lain. c. Tarif Preferensi (Preferensi Tariff) Tarif yang ditentukan oleh lembaga tarif internasional GATT yang persentasenya diturunkan, bahkan untuk beberapa komoditi sampai menjadi 0% yang diberlakukan oleh negara terhadap komoditi yang diimpor dari negara-negara tertentu karena adanya hubungan khusus antara negara pengimpor dengan negara pengekspor. 3. Cara Pengenaan Tarif Dalam pelaksanaannya, sistem atau cara pemungutan tarif bea masuk dapat dibedakan menjadi beberapa jenis antara lain : a. Dasar Nilai (Ad Valeroom) Besarnya pungutan bea masuk atas barang impor ditentukan oleh tingkat prosentase tarif dikalikan harga CIF dari barang tersebut. Sebagai contoh, harga CIF suatu barang adalah US$100 dan besarnya tarif bea masuk 10%, sedangkan kurs US$1 = Rp. 5.000,- . Maka besarnya bea masuk yang dikenakan sebesar = 10% x US$100 x Rp. 5.000,- = Rp. 50.000,-. Dasar nilai (ad valeroom) bersifat proporsional dan memiliki keutungan serta kelemahan tersendiri, yaitu : Keuntungan :  Dapat mengikuti perkembangan tingkat harga atau inflasi.  Terdapat diferensiasi harga produk sesuai lualitasnya. Kerugian :  Memberikan beban yang cukup berat bagi administrasi pemerintah, khususnya bea cukai karena memerlukan data dan perincian harga yang lengkap.  Sering menimbulkan perselisihan dalam penetapan harga untuk perhitungan bea masuk antara importir dan bea cukai, sehingga dapat menimbulkan stagnasi atau kemacetan arus barang di pelabuhan. b. Dasar Jumlah Barang (Ad Specific) 11
  • 19. Pungutan bea masuk ini didasarkan pada ukuran atau satuan tertentu dari barang impor. Sebagai contoh, bea masuk yang dikenakan atas barang-barang atau komoditi seperti dibawah ini: 11
  • 20.  Semen : Rp. 3.000,- per ton  Sepatu : Rp. 14.500,- per pasang  Piring : Rp. 5.000,- per lusin  Jeruk : Rp. 500 per kg  VCR : Rp. 250.000,- per unit Dasar jumlah barang (ad specific) yang bersifat regresif ini memiliki keuntungan dan kelemahan, antara lain : Keuntungan :  Mudah dilaksanakan karena tidak memerlukan perincian harga barang sesuai kualitasnya.  Dapat digunakan sebagai alat kontrol proteksi industri dalam negeri. Kerugian :  Pengenaan tarif dirasakan kurang atau tidak adil karena tidak membedakan harga dan kualitas barang.  Hanya dapat digunakan sebagai alat kontrol proteksi yang bersifat statis. c. Compound Duties Pengenaan tarif yang merupakan kombinasi dari ad valeroom dan ad specific. Contoh : sejenis barang tertentu dikenakan bea 10 % Ad valeroom ditambah dengan Rp. 50.000,- setiap unit. 4. Dampak Tarif Impor Pembebanan tarif terhadap suatu komoditi atau barang dapat mempunyai dampak (effect) terhadap perekonomian suatu negara, khususnya terhadap pasar barang tersebut. Beberapa macam dampak (effect) tarif tersebut adalah :  Dampak terhadap harga (Price Effect), menyebabkan harga barang di dalam negri naik.  Dampak terhadap konsumsi (Consumption Effect), menyebabkan jumlah barang yang diminta di dalm negri (demand) menjadi berkurang.  Dampak terhadap produksi (Import Subtitution Effect), pengenan tarif dapat meningkatkan jumlah produksi yang ada di dalam negri.  Dampak terhadap redistribusi pendapatan (Redistribution Effect), pendapatan yang diterima pemerintah akan meningkat, juga adanya ekstra pendapatan yang dibayarkan oleh konsumen di dalam negri kepada produsen di dalam negeri. 12
  • 21. C. VALUTA ASING 1. Sejarah Pasar Valuta Asing Setelah perang dunia I dan setelah depresi ekonomi dunia pada tahun 1930-an, dunia menginginkan tercapainya suatu stabilitas ekonomi yang lebih baik. Pada tahun 1944 lahirlah suatu sistem moneter Internasional yang dikenal dengan nilai tukar tetap (fixed ekchange rate) hasil persetujuan Bretton woods. Setiap negara memberlakukan kurs yang tetap dari mata uangnya terhadap US. Sejak saat itu ekonomi negara-negara Eropa serta Amerika mulai tumbuh pesat. Lebih dari itu lahirnya pasar Euro Dollar dan Asia Currency Unit adalah untuk mengimbangi peredaran US Dollar yang semakin banyak jumlahnya. Dalam perkembangannya, uang berkembang menjadi komoditas yang bisa di perdagangkan. Pasar valuta asing sendiri mengalami pertumbuhan yang pesat pada awal 70’an. Adapun yang menyebabkan pasar valuta asing bertumbuh dengan pesat antara lain adalah : a. Pergerakan nilai valuta asing yang mengalami pergerakan cukup signifikan sehingga menarik bagi beberapa kalangan tertentu untuk berkecimpung di dalam pasar valuta asing. b. Bisnis yang semakin mengglobal. Dengan semakin sengitnya persaingan bisnis membuat perusahaan harus mencari sumber daya baru yang lebih murah, dan tersebar di seluruh dunia sehingga menimbulkan permintaan akan mata uang suatu negara tertentu. c. Perkembangan telekomunikasi yang begitu cepat dengan adanya sarana telepon, telex, faximile, internet memudahkan para pelaku pasar untuk berkomunikasi sehingga transaksi lebih mudah di lakukan. d. Keuntungan yang diperoleh di pasar valuta yang cenderung besar meningkatakan keinginan berbagai pihak berusaha memperoleh gain dari pergerakan valuta asing. 2. Pengertian Pasar Valuta Asing Valuta asing atau yang biasa disebut dengan valas, atau yang dalam bahasa asing dikenal dengan foreign exchange (Forex) merupakan mata uang yang di keluarkan sebagai alat pembayaran yang sah di negara lain. Valuta asing akan mempunyai suatu nilai apabila valuta tersebut dapat ditukarkan dengan valuta lainnya tanpa pembatasan. Sebagai contoh, suatu perusahaan multinasional AS yang mendirikan pabrik di Inggris, pada akhir tahun buku selalu ingin mentransfer laba yang diperoleh dari usahanya di Inggris (dalam bentuk 13
  • 22. Poundsterling) ke kantor pusatnya di AS (dalam bentuk USD) maka untuk mengonversikan mata uang Poundsterling Inggris ke dalam US Dolar diperlukan adanya pasar valas. Pasar valuta asing (valas) merupakan suatu jenis perdagangan atau transakasi yang memperdagangkan suatu mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lainnya yang melibatkan pasar-pasar uang utama di dunia selama 24 jam secara berkesinambungan. Sependapat dengan Madura yang mengungkapkan bahwa pasar valuta asing adalah pasar yang memfasilitasi pertukaran valuta untuk mempermudah transaksi-transaksi perdagangan dan keuangan internasional. Atau jika diartikan secara sederhana, pasar valas adalah perdagangan mata uang (valuta) suatu negara dengan mata uang negara lainnya. Sedangkan tarif dari pertukaran mata uang ini disebut juga dengan Foreign Exchange Rate, di Indonesia dikenal dengan Kurs Valas. 3. Istilah-istilah dalam Pasar Valuta Asing Adapun istilah-istilah dalam kurs valuta asing adalah sebagai berikut :  Atribut, karakteristik kuantitatif suatu pos yang diukur untuk keperluan akuntansi. Contoh, biaya histories dan biaya penggantian yang merupakan atribut suatu aktiva.  Konversi, pertukatan suatu mata uang ke dalam mata uang lain.  Kurs kini, nilai tukar yang berlaku pada tanggal laporan keuangan yang relevan.  Diskonto, ketika tingkat pertukaran yang berikutnya lebih rendah daripada tingkat yang berlaku sekarang.  Posisi aktiva bersih yang beresiko, kelebihan aktiva yang diukur dalam atau berdenominasi dalam mata uang asing dan ditranslasikan dengan menggunakan kurs kini dari kewajiban yang diukur atau berdenominasi dalam mata uang asing dan ditranslasikan dengan menggunakan kurs kini.  Mata uang asing, suatu mata uang selain mata uang yang digunakan oleh suatu Negara, mata uang selain mata uang pelaporan yang digunakan oleh perusahaan.  Laporan keuangan dalam mata uang asing, laporan keuangan yang menggunakan mata uang asing sebagai unit pengukuran.  Transaksi mata uang asing, transaksi (yaitu penjualan atau pembelian barang atau jasa, atau utang pinjaman atau piutang usaha) dengan syarat-syarat yang dinyatakan dalam mata uang selain mata uang fungsional perusahaan. 14
  • 23.  Translasi mata uang asing, proses untuk menyatakan jumlah-jumlah yang berdenominasi atau diukur dalam suatu mata uang ke dalam mata uang yang lain dengan menggunakan kurs nilai tukar diantara dua mata uang tersebut. 14
  • 24.  Operasi luar negri, suatu operasi yang menghasilkan laporan keuangan yang (1) dikombinasikan atau dikonsolidasikan atau diperhitungkan berdasarkan metode ekuitas dalam laporan keuangan perusahaan pelapor dan (2) disusun dalam mata uang asing selain mata uang pelaporan perusahaan pelapor.  Kontak pertukaran forward, suatu perjanjian untuk mempertukarkan mata uang dari Negara yang berbeda dengan menggunakan kurs tertentu (kurs forward) pada tanggal tertentu di masa depan.  Mata uang fungsional, mata uang utama yanga digunakan oleh suatau perusahaan dalam menjalankan kegiatan usaha, dan dalam menghasilkan atau menggunakan kasnya.  Kurs histories, kurs nilai tukar mata uang asing yang digunakan pada saat suatu aktiva atau kewajiban dalam mata uang asing dibeli atau terjadi.  Mata uang local, mata uang suatu Negara tertentu yang digunakan; mata uang pelaporan yang digunakan oleh suatu operasi domestic atau luar negeri.  Pos-pos moneter, kewajiban untuk membayar atau hak untuk menerima sejumlah unit mata uang dalam nilai yang tetap di masa depan.  Mata uang pelaporan, mata uang yang digunakan perusahaan dalam menyusun laporan keuangan.  Tanggal penyelesaian, tanggal saat suatu utang dibayarkan oleh suatu piutang tertagih.  Kurs spot, nilai tukar untuk pertukaran mata uang dalam waktu segera.  Tanggal transaksi, tanggal saat suatu transaksi dicatat dalam catatan akuntansi perusahaan pelapor.  Penyesuaian translasi, penyesuaian yang timbul dari proses translasi laporan keuangan dari mata uang fungsional suatu perusahaan menjadi mata uang pelaporannya.  Unit pengukuran, mata uang yang digunakan untuk mengukur aktiva, kewajiban, pendapatan dan beban. 4. Fungsi Pasar Valuta Asing Fungsi valuta asing antara lain :  Transfer daya beli (transfer of purchasing power).  Sangat diperlukan terutama dalam perdagangan internasioanal dan transaksi modal yang biasanya melibatkan pihak-pihak yang tinggal di negara yang memiliki mata uang yang berbeda. 15
  • 26.  Pengiriman barang antarnegara dalam perdagangan internasional membutuhkan waktu. Oleh karena itu, harus ada suatu cara untuk membiayai barang-barang dalam perjalanan pengiriman barang termasuk setelah barang sampai ke tempat tujuan yang biasanya memerlukan beberapa waktu untuk kemudian dijual kepada pembeli.  Mengurangi risiko valuta asing.  Importir mengharapkan memperoleh keuntungan dalam usaha perdagangan. Dalam kondisi normal dari kemungkinan risiko yang tidak diperkirakan misalnya terjadi perubahan kurs yang tiba-tiba sehingga mempengaruhi besarnya keuntungan yang telah diperkirakan. 5. Tujuan Transaksi Pasar Valuta Asing Ada beberapa tujuan dalam melakukan transaksi valas baik yang dilakukan oleh perusahaan/badan maupun individu adalah sebagai berikut :  Komersial yaitu ekspor-impor lalu lintas modal, lalu lintas jasa, dan lain-lain.  Funding, yaitu pinjaman valuta asing dan kebutuhan cash flow.  Hedging, yaitu untuk keperluan hedging atas risiko perubahan kurs valuta asing.  Investasi, berupa commercial investment, property investment, dan portfolio investment.  Individu, yaitu turis dan kebutuhan individu lainnya.  Marketmaking, berupa perdagangan valuta asing yang dilakukan bank-bank dengan menawarkan harga dua arah sebagai marketmaker.  Position taking, aktivitas ini lazim ditemui untuk tujuan memperoleh keuntungan. Pada aktivitas ini, pelaku pasar akan memposisikan dirinya sesuai dengan kecendrungan menguat atau melemahnya mata uang. 6. Mekanisme Kerja Pasar Valuta Asing Kuncoro (1996:107) mengatakan seandainya ada mata uang tunggal internasional, barangkali pasar valas tidak diperlukan. Kenyataan menunjukkan, dalam setiap transaksi internasional selalu digunakan valas. Dengan kata lain ada kebutuhan untuk mengkonversi mata uang yang satu menjadi mata uang lain. Inilah yang menimbulkan adanya permintaan akan transaksi valas. Pasar valas dunia menawarkan mekanisme yang dapat menyelesaikan transaksi kompleks dan beragam secara efisien. Perantara utama dalam pasar valas adalah bank-bank utama yang beroperasi diseluruh dunia terutama yang berdagang valas. Bank-bank 16
  • 27. ini dihubungkan dengan jaringan telekomunikasi yang sangat maju dan canggih, dimana dapat menghubungkan bank-bank tersebut dengan klien utamanya dan bank-bank lain 16
  • 28. diseluruh dunia. Tidak seperti di bursa saham yang memiliki lantai perdagangan (trading floor), pialang-pialang berbagai bank dalam pasar valas tidak pernah bertemu dan berhadapan secara langsung. Hanya telepon, modem, mesin faks, terminal computer, atau telex yang menghubungkan permintaan dan penawaran valas. Ada dua tingkatan dalam pasar valas. Pertama, pasar konsumen/eceran (consumer/retail market), dimana individu atau institusi membeli dan menjual valas kepada bank. Sebagai contoh, bila IBM bermaksud merepatriasi keuntungan dari cabangnya di Jerman ke AS, maka IBM dapat mendatangi sebuah bank di Frankfurt dengan tawaran menjual DM yang dimilikinya untuk ditukarkan US$. Kedua, apabila bank tersebut tidak memiliki jumlah US$ yang diinginkan, maka bank tadi akan mendatangi bank lain untuk memperoleh Dolar sebagai ganti DM atau valas lain. Penjualan dan pembelian semacam ini disebut pasar antar bank. Dalam pasar valas, tidak ada keseragaman. Dengan adanya transaksi diluar bursa perdagangan (over the counter) sebagai pasar tradisional dari perdagangan valuta asing, banyak sekali pasar valuta asing yang saling berhubungan satu sama lainnya dimana mata uang yang berbeda diperdagangkan, sehingga secara tidak langsung artinya bahwa “tidak ada kurs tunggal mata uang dollar melainkan kurs yang berbeda-beda tergantung pada bank mana atau pelaku pasar mana yang bertransaksi”. Namun dalam praktiknya, perbedaan tersebut seringkali sangat tipis. 7. Jenis-jenis Pasar Valuta Asing Pasar valuta asing dibedakan menjadi 4, yaitu: a. Pasar Spot (Pasar Tunai) Menurut Madura (2000:58-66) kurs spot adalah nilai tukar berjalan suatu valuta. Kemudian yang dimaksud pasar spot adalah pasar yang memfasilitasi transaksi-transaksi nilai tukar berjalan suatu valuta. Dimana komoditi atau valas dijual secara tunai dengan penyerahan segera. Disebut juga actual market atau physical market. Menurut Kuncoro (1996:106-107) transaksi spot terdiri dari transaksi valas yang biasanya selesai dalam maksimal dua hari kerja. Dalam pasar spot, dibedakan atas tiga jenis transaksi :  Cash, dimana pembayaran satu mata uang dan pengiriman mata uang lain diselesaikan dalam hari yang sama.  Tom (kependekan dari tomorrow/besok), dimana pengiriman dilakukan pada hari berikutnya. 17
  • 29.  Spot, dimana pengiriman diselesaikan dalam tempo 48 jam setelah perjanjian. 17
  • 30. Menurut Hamdi (2000:20) contoh transaksi spot yaitu : Pada tanggal 22 Desember 1996 seorang ayah membutuhkan US$ 10.000 untuk uang saku anaknya yang akan sekolah diluar negeri, maka seorang ayah tersebut dapat menghubungi bank-bank devisa atau money changer untuk dapat mengetahui dan membuat kesepakatan selling price pada tanggal tersebut. Apabila telah tercapai kesepakatan selling price pada tanggal 22 Desember 1996 adalah US$1 = Rp 5.500 maka perhitungannya : Jumlah Rupiah yang dibutuhkan = US$ yang dibutuhkan x selling price = US$ 10.000 x Rp 5.5000 = Rp 55.000.000,- Maka untuk mendapatkan US$ 10.000 diperlukan Rp 55.000.000,- yang harus diserahkan paling lambat tanggal 24 Desember 2004 (2 x 24 jam atau t +2). b. Pasar Forward Menurut Madura (2000:58-66) Kurs forward adalah nilai tukar suatu valuta dengan valuta lain pada suatu waktu di masa depan yang dikuotasikan oleh bank-bank. Kemudian yang dimaksud Pasar Forward adalah pasar yang memfasilitasi perdagangan kontrak forward mata uang. Menurut Kuncoro (1996:106-107) transaksi forward merupakan transaksi valas dimana pengiriman mata uang dilakukan pada suatu tanggal tertentu di masa datang. Kurs dimana transaksi forward akan diselesaikan telah ditentukan pada saat kedua belah pihak menyetujui kontrak untuk membeli dan menjual. Waktu antara ditetapkannya kontrak dan pertukaran mata uang yang sebenarnya terjadi dapat bervariasi dari dua minggu hingga satu tahun. Jatuh tempo kontrak forward biasanya satu, dua, tiga atau enam bulan. Transaksi forward biasanya terjadi bila eksportir, importir, atau pelaku ekonomi lain yang terlibat dalam pasar valas harus membayar atau menerima sejumlah mata uang asing pada suatu tanggal tertentu di masa mendatang. Menurut Madura (2000:63) contoh transaksi forward yaitu : Apabila suatu perusahaan akan membutuhkan 1 juta Mark Jerman, 90 hari dari sekarang untuk mengimpor barang dari Jerman. Asumsikan bahwa perusahaan tersebut dapat langsung membeli Mark Jerman untuk pengiriman langsung (yaitu, dari pasar spot) dengan kurs spot $0,50 per Mark. Berdasarkan kurs spot ini maka perusahaan membutuhkan $500.000 ($0,50 per Mark x 1.000.000), namun perusahaan belum memiliki dana saat ini juga untuk membeli Mark. Perusahaan dapat menunggu 90 hari dan kemudian menukarkan US Dolar dengan Mark menurut kurs yang berlaku saat itu. Tetapi perusahaan tidak mengetahui berapa kurs spot 90 18
  • 31. hari dari sekarang. Jika naik menjadi $0,60 per Mark, perusahaan akan membutuhkan $600.000 ($0,60 per Mark x 1.000.000 Mark). Dengan danya ini maka perusahaan akan merugi sebesar $100.000, akan lebih baik perusahaan mengunci kurs untuk 90 hari dari sekarang. Dimana kurs forward 90 hari sekarang adalah $0,51 per mark, maka perusahaan dapat melakukan perjanjian kontrak forward dengan menggunakan kurs forward 90 hari dari sekarang. Sehingga dana yang dibutuhkan perusahaan sebesar $510.000 ($0,51 per Mark x 1.000.000 Mark). Maka dengan mengunci kurs, perusahaan tidak perlu khawatir dengan adanya perubahan kurs spot 90 hari ke depan. c. Pasar Currencies Future Menurut Madura (2000:67-68) pasar Currency Futures merupakan pasar yang memfasilitasi perdagangan kontrak Currency Futures. Suatu kontrak Currency Futures menetapkan suatu volume standar dari suatu valuta tertentu yang akan dipertukarkan pada tanggal penyelesaian (settlement date) tertentu di masa depan. Sebuah MNC (Multi National Corporation) yang ingin meng-hedge hutangnya akan membeli kontrak Currency Futures untuk mengunci harga suatu valuta di masa depan. Menurut Kuncoro (2000:123) contoh transaksi futures yaitu : Sebuah korporasi AS, yang pada tanggal 2 Januari menyadari kebutuhan akan 450.000 mark untuk tanggal 11 Februari (40 hari kemudian). Jika korporasi tersebut berupaya untuk mengunci harga pembelian mark di masa depan dengan kontrak futures, tanggal penyelesaian kontrak adalah hari Rabu ketiga bulan Maret. Selain itu, jumlah Mark yang dibutuhkan (450.000) lebih tinggi dari jumlah standarnya (125.000). Hal yang terbaik yang bisa dilakukan korporasi adalah membeli 3 kontrak futures-mark (dengan total 375.000 Mark) atau 4 kontrak futures-mark (500.000). Asumsikan bahwa pada tanggal 11 Januari, harga futures-mark untuk bulan Maret adalah $0,5900, dengan membeli kontrak futures ini pada tanggal 2 Januari, perusahaan wajib membeli Mark seharga $0,5900 per Mark pada hari Rabu ketiga bulan Maret. Di lain pihak, siapa pun yng menjual kontrak futures ini pada tanggal 11 Januari wajib mengirimkan (menjual) Mark dengan harga $0.5900 per Mark pada hari Rabu ketiga bulan Maret. Karena satu unit kontrak futures-mark bernilai $125.000 Mark, maka perusahaan harus membeli 3 atau 4 unit kontrak futures-mark. Maka jumlah Dolar yang dibutuhkan adalah $221.500 (3 unit kontrak futures-mark x $125.000 x $0,5900) atau 295.000 (4 unit kontrak futures-mark x $125.000 x $0,5900). 19
  • 32. d. Pasar Currencies Options Menurut Madura (2000:67-68) menjelaskan pasar Currency Options merupakan pasar yang memfasilitasi perdagangan kontrak currency options. Kontrak currency options dapat diklasifikasikan sebagai call atau put. Suatu currency call Options menyediakan hak untuk membeli suatu valuta tertentu dengan harga tertentu (yang dinamakan dengan strike price atau exercise price) dalam suatu periode waktu tertentu. Currency call options digunakan untuk meng-hedge hutang-hutang valas yang harus dibayarkan di masa depan. currency put options memberikan hak untuk menjual suatu valuta asing dengan harga tertentu dalam suatu periode waktu tertentu. Currency put options digunakan untuk meng-hedge piutang-piutang valas yang akan diterima di masa depan. Menurut Madura (2000:131) contoh dari transaksi currency call options yaitu : Ada kemungkinan perusahaan sebuah perusahaan akan membutuhkan valuta asing di masa depan, tetapi perusahaan tidak begitu yakin. Sebagai contoh, anggaplah sebuah perusahaan AS terlibat dalam tender sebuah poyek di Jerman. Jika proyek tersebut jatuh kepada perusahaan tersebut maka perusahaan akan membutuhkan kira-kira DM625.00 untuk membeli bahan baku dan jasa di Jerman, namun perusahaan tidak tahu apakah tawaran akan diterima atau tidak sampai tiga bulan ke depan. Asumsikan bahwa exercise price bagi Mark adalah $0,50 dan premium call option-nya adalah $ 0,02 per unit. Perusahaan akan membayar $1250 per opsi (62.500 x $0.02) atau $12.500 untuk 10 kontrak. Dengan adanya opsi tersebut, jumlah maksimum pengeluaran US Dolar untuk membeli Mark adalah $312.500 (62.500 x $0,5). 8. Pelaku Pasar Valuta Asing Pergerakan nilai valuta asing yang selalu berubah-ubah dari waktu ke waktu karena hukum demand dan supply selalu melibatkan berbagai pelaku pasar yang mempunyai berbagai kepentingan. Pelaku pasar tersebut antara lain adalah : a. Perusahaan Untuk meningkatkan daya saing dan menekan biaya produksi perusahaan selalu melakukan eksplorasi terhadap berbagai sumber-sumber daya yang baru dan yang lebih murah. Bisanya kita menyebut kegiatan ini dengan kegiatan impor. Dan perusahaan juga akan selalu melakukan kegiatan eksplorasi market untuk memperluas jaringan distribusi barang dan jasa yang telah di produksi oleh perusahaan tersebut yang pada akhirnya akan timbul pendapatan dalam mata uang lain. Biasanya kita menyebut kegitatan tersebut dengan ekspor. 20
  • 33. Karena ada kegiatan impor dan ekspor inilah perusahaan kadang memerlukan mata uang negara lain dengan jumlah yang cukup besar. b. Individu Masyarakat atau perorangan dapat melakukan transaksi valuta asing di sebabkan oleh beberapa faktor, yaitu :  Kegiatan spekulasi, yaitu dengan memanfaatkan fluktuasi pergerakan nilai valuta asing untuk memperoleh keuntungan.  Kebutuhan konsumsi pada saat berada di luar negeri. Contoh : Ada sebuah keluarga yang melakukan perjalanan keluar negeri sebut saja negara Amerika. Pada saat mereka akan melakukan kegiatan konsumsi di Amerika maka mereka tidak bisa membayarnya dengan rupiah karena mata uang yang berlaku di Amerika adalah dolar Amerika, sehingga mereka mau tidak mau harus menukarkan uangnya terlebih dahulu ke dalam dolar Amerika. Contoh lainnya adalah seorang ayah yang akan membiayai sekolah anaknya di Australia maka sang ayah harus menukarkan uangnya kedalam bentuk Australian dolar terlebih dahulu. c. Bank Umum Bank umum melakukan transaksi jual beli valas untuk berbagai keperluan antara lain melayani nasabah yang ingin menukarkan uangnya kedalam bentuk mata uang lain. Untuk memenuhi kewajibannya dalam bentuk valuta asing. d. Pialang Pasar valas atau Broker Broker adalah perusahaan yang menjadi perantara terjadinya transaksi valuta asing. Mereka membantu kita untuk mencarikan pembeli ataupun penjual. e. Pemerintah Pemerintah melakukan transaksi valuta asing untuk berbagai tujuan antara lain membayar hutang luar negeri, menerima pendapatan dari luar negeri yang harus di tukarkan lagi kedalam mata uang local. f. Bank Sentral Di banyak negara bank sentral adalah lembaga independent yang bertugas menstabilkan mata uangnya. Biasanya bank sentral melakukan jual beli valuta asing dalam rangka menstabilkan nilai tukar mata uangnya yang biasa disebut dengan kegiatan intervensi. g. Spekulan dan Arbitraser 21
  • 34. Arbitraser adalah orang yang mengeksploitasi perbedaan kurs antar valas. Peran serta Spekulan dan arbitraser dalam pasar valas semata-mata didorong oleh motif mengejar 21
  • 35. keuntungan. Mereka justru menuai laba dari fluktuasi drastis yang terjadi di pasar valas. Dengan kata lain, mereka tidak mempunyai transaksi bisnis atau komersial yang perlu dilindungi di pasar valas. 9. Sistem Kurs Valuta Asing Setiap negara mempunyai sebuah mata uang yang menunjukkan atau menetapkan harga-harga dari setiap barang dan jasa yang ada. Didunia ini terdapat begitu banyak mata uang yang jumlahnya sama dengan jumlah negara yang ada di dunia. Kurs mempunyai peranan sentral dalam hubungan perdagangan Internasional. Karena kurs memungkinkan kita untuk membandingkan harga-harga segenap barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai negara. Mata uang selalu menghadapi kemungkinan penurunan nilai tukar (kurs) atau depresiasi terhadap mata uang lainnya, atau sebaliknya mengalami kenaikan nilai tukar. Kebijakan pemerintah terhadap kurs valuta asing akan sangat mempengaruhi kondisi perdagangan internasional (ekspor dan impor) negara yang bersangkutan, sehingga perlu dipahami bagaimana pemerintah mempengaruhi nilai tukar mata uangnya terhadap mata uang asing. Madura (1995) secara umum membuat klasifikasi sistem kurs berdasarkan tingkat keterlibatan pemerintah menjadi 4 (empat) sistem kurs sebagai berikut : a. Fixed Exchange Rate System (sistem kurs tetap) Dalam sistem kurs tetap ini, kurs dijaga pada kurs yang tetap, atau hanya dimungkinkan berfluktuasi dalam batas-batas yang sempit. Apabila terjadi fluktuasi yang mengarah tajam, baik menguat maupun melemah, pemerintah melakukan intervensi untuk menstabilkan kurs sesuai dengan tingkat yang dianggap wajar atau yang dikehendaki. b. Freely Floating Exchange Rate System (sistem Kurs Mengambang Bebas) Dalam sistem kurs mengambang bebas (Freely Floating Exchange Rate System), nilai mata uang ditentukan oleh kekuatan pasar tanpa ada campur tangan pemerintah. Kurs yang terjadi merupakan tingkat keseimbangan dari jumlah permintaan dengan jumlah penawaran dari mata uang yang bersangkutan terhadap mata uang asing lainnya. c. Managed Floating Exchange Rate System (Sistem Kurs Mengambang Terkendali) Sistem kurs yang sampai saat ini sering digunakan untuk menentukan kurs suatu mata uang terhadap mata uang asing adalah diantara sistem kurs tetap dan sistem kurs mengambang bebas. Maksudnya bahwa kadang-kadang kurs dibiarkan bebas sesuai kekuatan pasar dan suatu saat pemerintah melakukan intervensi untuk menjaga agar kurs tetap sesuai dengan yang diinginkan. Sistem kurs yang seperti ini yang disebut sebagai kurs mengambang 22
  • 36. terkendali. Bank sentral tidak perlu melakukan pengawasan secara terus menerus, pemerintah dapat juga melakukan intervensi apabila fluktuasinya sedemikian besar sehingga mengancam stabilitas perekonomian atau apabila diyakini bahwa intervensi yang dilakukan mempunyai efek terhadap perbaikan perekonomian. d. Pegged Exchange Rate System (Sistem Kurs Tertambat) Banyak negara melakukan kesepakatan untuk menggunakan sistem kurs tertambat, dimana kurs mata uang dari negara yang bersangkutan secara tetap dikaitkan dengan mata uang negara lain atau sekelompok negara yang merupakan mitra dagang utama. Dasar Pertimbangan Penetapan Nilai tukar .  Preferensi suatu negara terhadap keterbukaan ekonominya, terbuka atau tertutup. Maka ditentukan fixed exchange rate atau nilai tukar fleksibel sebagai prioritas utama.  Kemandirian dalam melaksanakan kebijakan moneter yang independen maka nilai tukar fleksibel. Tetapi bila negara tersebut memiliki sistem nilai tukar tetap maka dibutuhkan cadangan devisa yang sangat besar untuk menjaga kredibilitas sistem nilai tukar tersebut.  Underlying shock pada pasar uang dan pasar barang. Pasar barang lebih besar dari pasar uang maka pilihan terbaik floating exchange rate. Sebaliknya menggunakan fixed exchange rate. Dalam hal keduanya tidak dominan maka kebijakan yang terbaik adalah managed floating. (dikemukakan oleh Garber dan Svenson). 10. Kelebihan dan Kelemahan Pasar Valuta Asing a. Kelebihan Pasar Valuta Asing  Transaksi 24 jam Tidak seperti transaksi di pasar modal, pasar valas berjalan 24 jam sehari selama 5 hari dalam seminggu.  Likuiditas Banyaknya broker/dealer dalam pasar valas menjadikan pasar valas menjadi sangat likuid sekaligus bisa menjadikan harga menjadi lebih stabil. Dengan begitu,trader bisa membuka atau menutup posisi pada fair market price.  Rendahnya biaya transaksi Biaya transaksi di pasar valas secara online tidak ada, namun hanya dikenakan biaya yang jumlahnya cukup beragam salah satu contohnya adalah biaya pada saat penarikan dana dari akun forex. 23
  • 37.  Keuntungan dari kenaikan dan penurunan harga Para trader dapat menarik keuntungan dari kenaikan harga yaitu selisih antara harga beli (ask/offer) dengan harga jual/harga penutupan (bid) pada pesanan beli (buying order). Sedangkan pada pesanan jual (selling order), keuntungan didapat dari selisih antara harga jual (bid) dengan harga beli/penutupan (ask/offer).  Marjin perdagangan Perdagangan dengan marjin dapat membuat daya beli investor melebihi jumlah modal yang dimiliki.  Two way opportunities Anda dapat menghasilkan keuntungan 2 arah, ketika market naik atau pun ketika market turun. Hal ini tidak berlaku bagi investasi jenis lain (1 way opportunity), sebagai contoh: saham.  Fungsi laverage (fungsi pengali/daya ungkit) Dengan modal relatif kecil anda dapat menghasilkan keuntungan yang jauh lebih besar. Contoh : tanpa leverage anda hanya akan mendapatkan $0.01/point dengan modal $100. Tapi dengan leverage 1:100 maka anda dapat menghasilkan $1/point dengan modal yang sama ($100). b. Kelemahan Pasar Valuta Asing  Risiko kurs pertukaran (exchange rate risk) Risiko ini timbul sebagai akibat dari naik-turunnya nilai tukar (kurs) valas.  Risiko negara asal Risiko ini timbul dari akibat campur tangan pemerintah yang mata uangnya di perdagangkan di pasar valas contohnya seperti intervensi bank sentral di negara tersebut dengan menaikkan tingkat suku bunga, melepas obligasi pemerintah, pembelian valuta asing secara besar-besaran oleh pemerintah dan sebagainya. D. TEORI PERUSAHAAN MULTINASIONAL (MNC) 1. Sejarah Perusahaan MNC Perkembangan dunia yang semakin komplek saat ini, kerjasama yang baik dibidang ekonomi, politik, sosial-budaya, maupun pendidikan yang terjadi antarnegara masih sangat diperlukan. Hal ini didorong terutama karena satu negara dengan negara lain saling membutuhkan satu sama lain terutama kerjasama dibidang ekonomi dan politik. Sulit untuk 24
  • 38. membayangkan dunia tanpa politik dan ekonomi karena kedua aspek tersebut saling bersinggungan satu sama lain dan sering menjadi pokok bahasan penting dalam studi 24
  • 39. hubungan internasional. Salah satu perkembangan dunia ekonomi politik internasional paska Perang Dunia II adalah kemunculan perusahaan multinasional (MNC). Perusahaan multinasional (MNC) adalah sebuah perusahaan internasional atau transnasional yang berkantor pusat di satu negara tetapi memiliki kantor cabang di baik di negara maju maupun negara berkembang. MNC merupakan aktor baru (non-state) dalam konstelasi internasional yang perkembangannya menarik para scholars dalam hubungan internasional untuk menelitinya (Lairson & Skidmore, 2003: 81). Harry Magdoff memandang kelahiran MNC sebagai sebuah evolusi terbaru dari dunia kapitalis. Kelahiran MNC ini dapat dipahami dari catatan-catatan yang ditulis oleh Marx mengenai perilaku-perilaku kaum kapitalis (Magdoff, 1978: 165). Menurut Marx, inti sentral dari kelahiran MNC, ditandai oleh beberapa faktor, diantaranya adalah (1) Kondisi perusahaan kapitalis memaksa perusahaan individu perlunya untuk semakin memperluas jaringan mereka. Perkembangan produksi kapitalis yang semakin tumbuh signifikan, membuat mereka “dipaksa” untuk terus meningkatkan jumlah modal kapital mereka. (2) Proses akumulasi modal dapat dilakukan melalui dua bentuk yang saling berkaitan satu sama lain yaitu penyebaran produksi dalam skala besar dan kombinasi perusahaan melalui merger dan akuisisi. Dan (3) pasar menyediakan dasar dan elemen penting dari produksi kapitalis. Faktanya adalah, kapitalisme lahir di masa revolusi industri pada abad ke-16 dan awal abad ke-17- sebuah revolusi yang dihasilkan pasar global, berpusat pada kebutuhan dan keinginan bangsa-bangsa eropa barat. Inti utama atribut dari MNC sendiri adalah perluasan investasi, konsentrasi kekuasaan perusahaan, dan pertumbuhan pasar dunia (Magdoff, 1978: 166-167). Upaya untuk mengatasi kemunculan Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) dan kesulitan pembayaran juga ikut mempengaruhi perkembangan penting ekonomi Amerika Serikat dan dunia ekonomi lainnya yang mana memunculkan aktor-aktor transnasional baru yaitu MNC dan munculnya pasar kapital ekonomi internasional yang baru. Fitur utama dari MNC adalah investasi langsung ke luar negeri yang dirancang untuk menentukan dan mengatur produksi dan / atau unit distribusi. Pergerakan kekuatan ekonomi Amerika Serikat paska Perang Dunia II semakin pesat dimana pada 52% investasi luar negeri berada ditangan perusahan MNC Amerika Serikat (Magdoff, 1978: 170). Kelahiran MNC sendiri merupakan salah satu alat hegemoni AS disektor perekonomian saat itu dan memiliki pengaruh yang besar bagi perkembangan ekonomi dunia (Lairson & Skidmore, 2003: 83). Terdapat beberapa faktor utama lainnya yang menyebabkan kemunculan perusahaan MNC Amerika Serikat dan bentuk baru dari operasi kapitalis internasional menurut Harry Magdoff, diantaranya adalah (1) sistem pembayaran internasional, dimana dulunya sistem 25
  • 40. pembayaran internasional berfokus pada pasar uang London ketika Inggris masih menjadi hegemon di abas ke-19 namun setelah Perang Dunia II terutama ketika munculnya sistem pembayaran internasional baru yang terangkum dalam Bretton Woods System memberikan kesempatan lebih bagi Amerika Serikat dalam mengembangkan investasi luar negeri mereka dalam pasar internasional (Magdoff, 1978: 171). (2) Adanya kesejahteraan dan pembangunan ekonomi yang didorong oleh Marshall Plan, yang telah dilakukan sebagian besar untuk membangun kembali dan memperkuat kapitalisme Eropa sebagai sekutu politik dan militer Amerika Serikat berhasil dalam meningkatkan jumlah perusahaan-perusahaan multinasional baik dari Amerika Serikat maupun di Eropa itu sendiri. (3) Pemberian bantuan program militer dan ekonomi juga ikut memberikan pengaruh besar bagi Amerika Serikat untuk menanamkan modal investasi di negara yang dituju tersebut. (4) Perang Dunia II dan paska Perang Dunia II membangkitkan sebuah perubahan baru dalam dunia bisnis dan teknologi yang juga memberikan dampak yang signifikan bagi pertumbuhan MNC itu sendiri (Magdoff, 1978: 172-173). Terlepas dari segala perkembangan MNC terutama paska Perang Dunia II, muncul kontroversi dari kelahiran MNC itu sendiri dimana adanya perkembangan MNC akan menyebabkan peran negara sebagai aktor utama dalam konstelasi internasional akan menurun. Terdapat dua proposisi yang menyatakan bahwa MNC mengikis peran negara diantaranya adalah definisi kepentingan nasional dan kemampuan negara dalam mengontrol ekonomi. Pertama definisi kepentingan nasional dimana konsep kepentingan nasional ini akan berubah seiring dengan masuknya pengaruh asing ke dalam wilayah suatu negara. Salah satu pengaruh asing yang dapat mempengaruhi perubahan kepentingan nasional adalah kedatangan MNC itu sendiri (Magdoff, 1978: 186). Dan yang kedua adalah kedaulatan negara dimana peran negara mulai menurun dalam hal mengatur kondisi perekonomian dan moneter dalam negeri mereka seperti, mengontrol suku bunga, kebijakan fiskal, dll (Magdoff, 1978: 188). Permasalahan-permasalahan seperti ini lebih banyak ditemui di negara-negara dunia ketiga. Pengaruh asing seperti datangnya MNC memiliki pengaruh dalam menciptakan keseimbangan kekuatan ekonomi dan kekuatan di negara tersebut. Salah satu bentuk kontribusi MNC di negara-negara ketiga tersebut salah satunya adalah meningkatkan arus impor dan ekspor (Magdoff, 1978: 190). Dapat disimpulkan bahwa kelahiran MNC merupakan sebuah bentuk dari kapitalisme baru paska Perang Dunia II. Dalam konstelasi internasional, MNC dikategorikan sebagai aktor non-state yang memiliki peran dan kontribusi yang signifikan dalam perkembangan dunia ekonomi saat ini. Namun tampaknya kelahiran MNC tersebut memberikan ancaman 26
  • 41. tersendiri bagi kedaulatan suatu negara dimana penetrasi-penetrasi pengaruh asing dapat mempengaruhi kondisi perekonomian di suatu negara terutama negara-negara di dunia ketiga. 2. Pengertian Perusahaan MNC Perusahaan multinasional yaitu suatu perusahaan yang berbasis di satu negara (negara induk) akan tetapi pesusahaan itu memiliki kegiatan produksi ataupun pemasaran cabang di negara – negara lain (negara cabang). Di beberapa dekade akhir abad ke-20, transformasi pesat dunia industri mengambil bentuknya yang baru. Kemajuan mencolok ilmu dan teknologi, sebagai mesin penggerak suatu masyarakat, dunia mendapatkan pengaruhnya dari berbagai sudut. Perekonomian adalah salah satu bidang yang mengalami berbagai perubahan mencolok di masa-masa tersebut. Yang pasti, munculnya berbagai perusahaan multinasional, hingga batas tertentu, membuka peluang bagi globalisasi ekonomi. Pengalaman pertumbuhan ekonomi pada abad kesembilan belas di Negara-negara maju banyak bersumber dari dari pergerakan modal internasional yang cukup deras pada waktu itu. Mobiltas faktor-faktor produksi yang terjadi antar Negara mencapai titik puncaknya dengan hadirnya perusahaan-perusahaan multinasional. Mungkin perkembangan yang terpenting dalam hubungan-hubungan ekonomi internasional selama dua dasawarsa terakhir ini adalah lonjakan mengagumkan kekuatan dan pengaruh perusahaan-perusahaan raksasa multinasional. Merekalah penyalur utama aneka factor produksi, mulai dari modal, tenaga kerja dan teknologi produksi, semuanya dalam skala besar-besaran, dari satu Negara ke Negara lainnya. Dalam operasinya ke berbagai Negara-negara dunia ketiga, mereka menjalankan berbagai macam operasi bisnis yang inovatif dan kompleks sehingga tidak bias lagi kita pahami hanya dengan perangkat teori-teori perdagangan yang sederhana, apalagi mengenai distribusi keuntungannya. Perusahaan-perusahaan raksasa, seperti IBM, Ford, Exxon, Philips, Hitachi, British Petroleum, Renault, Volkswagen, dan Coca-Cola, telah sedemikan rupa mendunia dalam operasinya sehingga kalkulasi atas distribusi keuntungan-keuntungan yang dihasilkan oleh produksi internasional itu kepada penduduk setempat dan pihak asing menjadi semakin sulit dilakukan. Arus sumber-sumber keuangan internasional dapat terwujud dalam dua bentuk. Yang pertama adalah penanaman modal asing yang dilakukan oleh pihak swasta (private foreign investment) dan investasi portofolio, terutama berupa penanaman modal asing “langsung” (PMI). Penanaman modal seperti ini juga dapat disebut Foreign Direct Investment (FDI). FDI (Foreign Direct Investment) atau investasi langsung luar negeri adalah salah satu ciri penting 27
  • 42. dari sistem ekonomi yang kian mengglobal. Ia bermula saat sebuah perusahaan dari satu negara menanamkan modalnya dalam jangka panjang ke sebuah perusahaan di negara lain. Dengan cara ini perusahaan yang ada di negara asal (biasa disebut ‘home country‘) bisa mengendalikan perusahaan yang ada di negara tujuan investasi (biasa disebut ‘host country‘) baik sebagian atau seluruhnya. Caranya dengan si penanam modal membeli perusahaan di luar negeri yang sudah ada atau menyediakan modal untuk membangun perusahaan baru di sana atau membeli sahamnya sekurangnya 10%. Biasanya, FDI terkait dengan investasi aset-aset produktif, misalnya pembelian atau konstruksi sebuah pabrik, pembelian tanah, peralatan atau bangunan; atau konstruksi peralatan atau bangunan yang baru yang dilakukan oleh perusahaan asing. Penanaman kembali modal (reinvestment) dari pendapatan perusahaan dan penyediaan pinjaman jangka pendek dan panjang antara perusahaan induk dan perusahaan anak atau afiliasinya juga dikategorikan sebagai investasi langsung. Kini mulai muncul corak-corak baru dalam FDI seperti pemberian lisensi atas penggunaan teknologi tinggi. Sebagian besar FDI ini merupakan kepemilikan penuh atau hampir penuh dari sebuah perusahaan. Termasuk juga perusahaan-perusahaan yang dimiliki bersama (joint ventures) dan aliansi strategis dengan perusahaan-perusahaan lokal. Joint ventures yang melibatkan tiga pihak atau lebih biasanya disebut sindikasi (atau ‘syndicates‘) dan biasanya dibentuk untuk proyek tertentu seperti konstruksi skala luas atau proyek pekerjaan umum yang melibatkan dan membutuhkan berbagai jenis keahlian dan sumberdaya. Multinational Corporations atau MNC adalah perusahaan yang beroperasi di dua atau lebih negara. MNC menjadi fenomena yang dominan dalam hubungan internasional saat ini terkait dengan adanya globalisasi perdagangan dan perkembangan perekonomian dunia. Dalam hal perkembangan perekonomian domestik suatu negara, MNC memiliki pengaruh yang signifikan sebab keberadaan MNC pada suatu negara menjadi salah satu penyumbang pajak tertinggi bagi pendapatan suatu negara sekaligus bagi perkembangan ekonominya. MNC adalah bentuk korporasi baru yang tidak dapat di hindari sebagai sebuah konsekuensi logis dari adanya globalisasi itu sendiri. MNC merupakan wujud dari perdagangan modern dimana profit merupakan orientasi utama dari keberadaan setiap MNC di suatu negara. 3. Karakteristik Perusahaan MNC Perusahaan multinasional memiliki karakteristik sebagai berikut :  Membentuk cabang – cabang di luar negeri. 28
  • 43.  Visi dan strategi yang digunakan untuk memproduksi suatu barang bersifat global (mendunia), jadi perusaan tersebut membuat atau menghasilkan barang yang dapat digunakan di semua negara.  Lebih cenderung memilih kegiatan bisnis tertentu, umumnya manufaktur.  Menempatkan cabang pada negara – negara maju. Kehadiran anak perusahaan bagi negara cabang banyak memberikan keuntungan untuk negara tersebut diantaranya pemberian pajak untuk perusahaan tersebut yang cukup besar. Tidak hanya itu, dengan adanya suatu anak perusahaan dinegara lain, berarti sedikit membantu membuka peluang kerja bagi penduduk yang belum kerja dinegara tersebut. 4. Jenis-jenis Struktur Organisasi Perusahaan MNC Setiap struktur membutuhkan pemrosesan informasi masing-masing, diantaranya : a. Devinisi fungsional sedunia  Diorganisasi bedasarkan fungsi.  Bidang fungsional anak perusahaan melaporkan langsung kepasangan fungsional mereka diperusahaan induk.  Perencanaan strategis dilakukan eksklusif puncak din perusahaan induk karena data yang mengintregasikan seluruh operasi tidak dapat pada level rendah. b. Divisi internasional  Semua anak perusahaan melapor pada divisi internasional MNC yang dipisah dari divisi Domestik. c. Wilayah Geografis  Tiap wilayah bertanggung jawab atas anak perusahaan yang berlokasi dalam batasnya.  Tidak adanya komunikasi antar wilayah.  Hubungan pelapor antara anak dan induk. d. Divisi produk sedunia  Divisi ini bertanggung jawab pada operasi mereka sendiri diseluruh dunia.  Membantu mengenali berbagai ragam kebutuhan dari berbagai anak perusahaan. 5. Sifat Perusahaan MNC Karakteristik MNC sangat bervariasi, tergantung dari cara pendirian cabang di luar negeri, pola pemilikan dan tujuan operasi di luar negeri. Pendirian cabang di luar negeri 29
  • 44. biasanya dilakukan dengan investasi langsung yakni dengan cara mendirikan perusahaan baru, ekspansi atau membeli perusahaan di luar negeri. Peraturan pemilikan dan cabang luar negeri bervariasi antara MNC yang satu dengan yang lain. Dengan beberapa pertimbangan perusahaan induk mungkin menghendaki pemilikan kurang dari 100% modalnya. Namun yang banyak dilakukan adalah melalui patungan (joint ventures). Tujuan dan motif MNC melakukan investasi langsung di luar negeri juga bebeda. Ada MNC yang bermaksud untuk melakukan ekspansi secara vertical. Perusahaan induk (yang memproses lebih lanjut) mendirikan cabang di luar negeri untuk menghasilkan input untuk diproses lebih lanjut oleh perusahaan induk. Contoh untuk ekspansi vertical ini misalnya perusahaan minyak dengan mendirikan cabang di luar negeri dimana terdapat sumber minyak yang kemudian dapat diproses lebih lanjut oleh perusahaan induk. MNC dapat dilakukan ekspansi horizontal dengan cara mendirikan cabang di luar negeri dengan melakukan kegiatan yang hamper sama dengan perusahaan induk. Sebelum Produsen itu mempertimbangkan untuk menghasilkan barang di luar negeri seyogyanya telah mempunyai pengalaman di bidang bisnis internasional seperti misalnya ekspor barang hasil produksinya ke pasar internasional yang selalu menunjukan peningkatan. Dengan berkembangnya ekspor ini perusahaan kemudian dapat menempatkan staf pemasaran di pasar luar negeri. Pada waktu yang bersamaan dapat melakukan penelitian pasar dan bahkan perusahaan dapat membukakantor pemasaran. Perusahaan dapat pula melakukan penetrasi pasar dengan cara mengadakan perjanjian lisensi dengan perusahaan luar negeri, misalnya untuk pemasaran produk menggunakan teknologi atau pemakai nama perusahaannya. Akhirnya perusahaan mempertimbangkan dapat tidaknya mendirikan cabang produksi di luar negeri. Alakah ini perlu dengan perhitungan yang cermat menyangkut karakteristik dan tingkah laku konsumen serta pemerintah negara di mana cabang itu akan didirikan. Pertimbangan tersebut hanya merupakan sebagian kecil saja dari faktor social, budaya dan politik yang dapat menyebabkan investasi di luar negeri lebih riskan dari pada di dalam negeri. Oleh karena itu keuntungan ekonomis investasi di luar negeri ini harus cukup sehingga dapat mengimbangi risiko yang tinggi. 6. Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Perusahaan MNC Untuk mudahnya, kita anggap saja tujuan investasi langsung di luar negeri adalah mencari keuntungan maksimum, penjualan maksimum atau kedua-duanya. 30
  • 45. Dalam kaitannya dengan tujuan penjualan maksimum, mendirikan cabang di luar negeri dapat memperoleh beberapa manfaat, antara lain :  Apabila perusahaan tersebut telah melayani pasar luar negeri melalui ekspor, mungkin di perlukan hubungan yang lebih dekat dengan langganan untuk mengetahui kebutuhan dan selera konsumen. Disanping itu cabang di luar negeri dapat merupakan basis untuk memberikan pelayanan kepada konsumen. Untuk produk dengan teknologi tinggi, seperti computer maka pelayanan purna jual sangat penting. Pelayanan purna jual ini akan lebih efesien apabila di lakukan oleh cabang luar negeri.  Ekspor keluar negeri sering dihambat oleh kebijaksanaan tarif negara. Dengan mendirikan cabang di luar negeri yang dapat menghasilkan produk di negara tersebut maka masalah hambatan tarif dapat teratasi. Masalah lain yang berkaitan dengan ini adalah pengaruh perubahaan kurs mata uang. Apabila mata uang negara asal perusahaan induk mengalami apresiasi maka harga barang ekspornya akan naik sehingga dapat menurunkan volume ekspor. Masalah ini dapat teratasi apabila perusahaan tersebut mendirikan cabang di luar negeri. Faktor biaya lain yang kerap lain di pertimbangkan adalah biaya transport, dengan membuka cabang, biaya transport dapat di tekan. Di samping biaya transport, pajak yang relative lebih rendah dapat merupakan daya tarif bagi MNC. 7. Faktor Non-ekonomi Perusahaan MNC Disamping faktor ekonomi yang mempengaruhi keputusan MNC untuk ekspansi, faktor sosial dan politik di negara yang hendak di tuju perlu diperhatikan. Sikap pemerintah terhadap perusahaan asing perlu dipelajari. Negara penerima MNC sering mengadakan pengaturan terhadap perusahaan asing. Aturan ini biasanya berupa pembatasan keuntungan yang dapat di kirim ke perusahaan induk atau pengaturan mengenai keharusan menggunakan sebagian tenaga kerja dan bahan yang berasal dari negara penerima MNC. Jelas bahwa pengaturan ini dapat menghambat perkembangan MNC. Oleh karena itu MNC terlebih dahulu mempelajari pengalaman (sejarah) kebijaksanaan negara penerima terhadap perusahaan asing sebelum MNC tersebut melakukan ekspansi kesana. Hal lain yang tak kalah pentingnya adalah kestabilan politik negara penerima. Keadaan politik yang tidak stabil akan sangat mengganggu kegiatan MNC di negara itu. 31
  • 46. 8. Kekuatan Bersaing Perusahaan MNC Sumber kekuatan bersaing MNC dapat dijelaskan sebagai berikut :  MNC di pandang sebagai perusahaan yang superior. Sifat transaksi internasional yang dilakukan adalah barangnya relatif sophisticated, sangat berfariasi, kompleks, penggunaan teknologi canggih dan dilakukan oleh beberapa perusahaan besar saja.  MNC dipandang memilki kekuatan monopoli yang diperoleh karena penggunaan teknologi melalui riset dan pengembangan (R & D).  MNC kadang disebut sebagai “perusahaan informasi”, yakni mengorganisir dan secara sistematis mengumpulkan imformasi tentang perkembangan pasar, biaya dan teknologi melalui cabang-cabang nya diluar negeri. Informasi ini secara terus menerus disebarkan kesemua cabang untuk dievaluasi dan implementasikan.  MNC biasanya dapat menimakti adanya skala yang ekonomis dengan cara misalnya, melalui pemutusan seluruh mesin produksi pada satu bagian tertentu dari proses produksi.  MNC juga memperoleh manfaat dari besarnya/luasnya jaringan keuangan internasional.  MNC sering mempunyai monopoli pemasaran baik melalui integrasi horizontal maupun vertical dan tidak jarang mereka melakukan perang harga atau subsidi untuk membuat pasar.  MNC sering dapat menghindar dari kebijaksanaan tarif atau quota yang di ambil oleh negara lain. 9. Efek Global Perusahaan MNC Apakah kehadiran MNC itu menaikkan atau bahkan menurunkan kesejatraan dunia, merupakan pertanyaan yang jawabnya belum pasti. MNC dapat mempunyain efek positif maupun negatif terhadap perekonomian dunia secara keseluruhan. MNC akan mempengaruhi alokasi investasi antar negara. Jumlah total investor dunia mungkin dapat naik dengan munculnya MNC apabila naiknya investasi di cabang luar negeri tidak mengakibatkan turunnya investasi di negara asal. MNC juga mempunyai ekses sumberdana internasional yang lebih luas dan kemudian menanamkan di negara yang menjajikan pendapatan tinggi serta risiko yang rendah. Banyak studi empiris dilakukan untuk meneliti apakah investasi luar negeri yang dilakukan oleh MNC untuk menambah atau justru 32
  • 47. malah menggeser/mengganti investasi di negara yang didatangi. Umumnya menyimpulkan bahwa investasi luar negeri ini sebagai suplemen (menambah) investasi di negara itu. 32
  • 48. Sebaliknya ada pula yang berkesimpulkan bahwa investasi MNC tersebut menggeser pembentukan modal di negara yang didatangi. Oleh karena itu efek netonya terhadap investasi global masih dipertanyakan. 10. Manfaat Perusahaan MNC bagi Negara Induk Dalam kerangka analisa general equilibrium, manfaat kegiatan MNC di luar negeri adalah dalam bentuk kenaikan pendapatan ataupun risiko yang lebih kecil dari pemilik faktor produksi. Pendapatan ini dapat berbentuk kenaikan : divenden bagi pemilik saham, gaji bagi pimpinan serta upah bagi karyawan. Menurut prediksi teori klasik tentang perdagangan internasional, faktor produksi yang melimpah di nega induk akan memperoleh manfaat sedang faktor produksi yang jarang akan rugi. Namun secara keseluruhan manfaatnya akan lebih besar dari kerugiannya. Manfaat lain adalah dapat diperolehnya produk dengan harga yang lebih murah yang di hasilkan di negara lain yang biaya produksinya lebih rendah. Biasanya MNC mengalihkan sebagian kegiatannya di luar negeri untuk memperoleh biaya yang lebih murah. Untuk perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan manfaat ini jelas Nampak. Produksi di negara lain di mana terdapat tambang tersebut akan jauh lebih murah. 11. Konflik Perusahaan MNC yang Muncul di Negara Induk Penolakan terhadap investasi langsung dan transfer teknologi oleh MNC biasanya di dasari oleh pemikiran tentang efek jangka pendek baik secara sektoral, regional maupun pendapatan. Secara spesifik efek tersebut berupa : penggeseran tenaga kerja, berkurangnya keunggulan modal dan teknologi, penghindaran pajak serta dapat terganggunya ekonomi dalam negeri. a. Penggeseran Tenaga Kerja Isu mengenai efek investasi langsung (dengan mendirikan perusahaan) di luar negeri terdapat pasar tenaga kerja di dalam negeri masih di perdebatkan. Banyak bukti menunjukan bahwa beberapa pekerjaan dapat di hilangkan oleh adanya kegiatan MNC di luar negeri. b. Berkurangnya keunggulan Modal dan Teknologi MNC sering di tiduh mengekspor modal dan teknologi dan di kombinasikan dengan tenaga kerja yang murah di luar negeri. Hal ini akan mengakibatkan pertama keunggulan di bidang teknologidi dalam negeri dapat berkurang ; kegiatan industry dalam negeri dapat menyusut di gantikan di luar negeri dalam sumber pendapatan nasional yang berasal dari luar 33
  • 49. negeri (berupa keuntungan MNC yang di kirim balik) meningkat sehingga ekonomi dalam negeri dapat terpengaruhi oleh perusahaan ekonomi dan politik yang terjadi di luar negeri. c. Penghindaran Pajak Melalui praktek-praktek penilaiandalam faktur jual-beli (terutama dengan cabang MNC) yang sering di sebut transfer pricing serta tax holiday dan insentif yang diberikan oleh negara penerima MNC dapat menghindar pengenaan pajak yang wajar. Apabila hal ini terjadi maka negara induk akan di rugikan d. Terganggunya Kebijaksanaan Ekonomi Negara Induk Jaringan yang luas dari MNC sering mengakibatkan kebijaksanaan ekonomi negara asal terganggu. Kebijaksanaan anti trust dan kebijaksanaan untuk membatasi satu jenis produk tertentu jatuh ke negara tertentu misalnya, dapat tidak/kurang efektif dengan adanya cabang MNC di negara lain. 12. Manfaat Perusahaan MNC bagi Negara Penerima Keuntungan potensial kehadiran MNC mencangkup : pembentukan modal, menaikkan pendapatan dan kesempatan kerja, transfer teknologi serta memperbaiki posisi neraca pembayaran. Dalam kaitannya dengan pembentukan modal, pertanyaan yang sering muncul adalah apakah benar kehadiran MNC dapat menambah stock modal nasional. Apabila pengusaha lokal dapat terdorong untuk melakukan investasi maka akan terjadi penambahan stock modal nasional, jika tidak maka akan terjadi stock modal ini semuanya berasal dari MNC. Efek kehadiran MNC terhadap neraca pembayaran itu juga masih menjadi perdebatan. Keuntungan atau kerugiannya sangat tergantung aliran modal masuk, impor barang modal serta bahan baku, dan pengiriman kembali ke negara induk keuntungan yang di peroleh. Seperti halnya efek terhadap pendapatan dan kesempatan kerja kehadiran MNC tidak hanya menaikan pendapatan dan menambah kesempatan kerja, tetapi juga dapat menyelenggarakan training sehingga dengan demikian dapat mempertinggi keahlian/skill tenaja kerja. Efek yang nyata Nampak adalah adanya transfer teknologi. Paling tidak dalam jangka pendek, teknologi yang dibawa MNC dapat menaikan kualitas produk serta mendorong peningkatan efisiensi di negara penerima. Di dalam jangka panjang mungkin negara penerima dapat mempunyai kesempatan untuk merubah struktur perekonomiannya meskipun nantinya MNC telah pergi. 34
  • 50. 13. Kerugian Perusahaan MNC bagi Negara Penerima Konflik memang sering terjadi di negara penerima. Negara penerima umumnya menghendaki impor barang modal dengan sesedikit mungkin penggunaan bahan impor. Tujuan ini di capai melalui kebijaksanaan pembatasan perdagangan, pengawasan devisa atau syarat menggunakan produk lokal (local content). Kebijaksanaan ini sering menimbulkan konflik dengan tujuan MNC untuk menekan biaya, mencapai target kualitas produk tertentu atau mengirim kembali keuntungan yang di peroleh. Tujuan-tujuan ini akan di hambat oleh kebijaksanaan-kebijaksanaan di atas. Negara penerima sering pula mengharuskan MNC untuk mengekspor produknya ke negara tertentu yang ini mungkin tidak sejalan dengan tujuan MNC untuk menjual barang di pasar lokal. Mungkin yang paling controversial adalah faktor teknologi. MNC biasanya menggunakan teknologi yang kurang cocok bagi negara penerima, misalnya teknologi yang di gunakan bersifat padat modal, padahal negara penerima terdapat banyak tenaga kerja yang menggangur. MNC yang demikian ini dapat menimbulkan konflik. Di samping teknologi, MNC di tuduh tidak banyak melakukan kegiatan riset dan pengembangan di negara penerima sehingga mengakibatkan negara penerima selalu tergantung pada negara induk. Masalah lain adalah bahwa MNC dapat menyebabkan ketidak stabilan ekonomi negara penerima. Terutama untuk kegiatan MNC yang bersifat padat modal atau yang berorientasi ekspor, seperti pada assembling barang elektronik, perginya MNC tersebut karena perubahan ekonomi atau politik akan berakibat ketidakstabilan di negara penerima. 14. Pengaturan Perusahaan MNC oleh Negara Penerima Ada beberapa cara untuk mengatur MNC, di antaranya adalah :  Pengaturan tentang masuknya MNC. Pengaturan meliputi pernilaian tentang kemungkinan efek MNC di masa mndatang terhadap ekonomi dan politik nasional. Pendaftaran dan screening biasanya dilakukan dan apabila efek dikemudian hari sangat buruk maka MNC tersebut ditolak kehadirannya.  Penetuan sector-sektor tertentu yang sudah tertutup untuk investasi asing atau atau penentuan pemilikan, sehingga memberi peluang pada wiraswata lokal untuk ikut melakukan kegiatan atau mengambil keputusan. 35
  • 51.  Negara penerima dapat mengatur kegiatan MNC tersebut misalnya membatasi bahan yang diimpor, penentuan harga produk, pengaturan tentang kredit, pemilikan serta pengaturan tentang efeknya terhadap lingkungan. 35
  • 52.  Negara penerima melakukan pengaturan tentang keuntungan yang boleh dikirim balik ke negara induk.  Negara penerima dapat mengambil tindakan nasionalisasi MNC. Setiap negara caranya berbeda-beda, misalnya pilipina lebih pada pengaturan masuknya MNC, india lebih pada pengaturan kegiatan/operasi, brazilia sedikit lebih bebas, jepang umumnya member toleransi untuk patungan dan Indonesia dengan pengaturan melalui undang-undang PMA dan daftar negatif untuk investasi. E. NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL 1. Pengertian Neraca Pembayaran Neraca Pembayaran disebut juga sebagai balance of payment. Neraca Pembayaran Internasional adalah ringkasan pernyataan atau laporan yang pada intinya menyebutkan semua transaksi yang dilakukan oleh penduduk dari suatu negara dengan penduduk negara lain, dan kesemuanya dicatat dengan metode tertentu dalam kurun waktu tertentu, biasanya satu tahun kalender. Balance of payment (BOP) adalah suatu catatan yang disusun secara sistematis tentang seluruh aktivitas ekonomi yang meliputi perdagangan barang/jasa, transfer keuangan dan moneter antara penduduk (resident) suatu negara dan penduduk luar negeri (rest of the world) untuk suatu periode waktu tertentu, biasanya satu tahun. Tujuan penyusunan neraca pembayaran ini adalah untuk memberitahukan kepada pemerintah dan siapa saja yang membutuhkan atau berkepentingan mengenai posisi internasional dari negara yang bersangkutan secara keseluruhan. Data-data seperti ini sangat diperlukan bagi penyusunan kebijakan-kebijakan moneter, fiscal, dan perdagangan. Bagi kalangan swasta, data-data pada neraca pemabayaran itu juga penting untuk menyusun perencanaan dan strategi bisnis. Informasi yang terkandung dalam neraca pemabayaran dari suatu negara juga sangat dibutuhkan oleh kalangan perbankan, perusahaan-perusahaan multinasional, dan siapa saja yang secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam kegiatan perdagangan dan keuangan internasional. Menurut Nopirin, (1999) Neraca pembayaran suatu negara adalah catatan yang sistematis tentang transaksi ekonomi internasional antara penduduk negara itu dengan pendududk negara lain dalam jangka waktu tertentu. Catatan semacam ini sangat berguna untuk berbagai macam tujuan, namun tujuan utamanya adalah untuk memberikan informasi kepada penguasa pemerintah tentang posisi 36
  • 53. keuangan dalam hubungan ekonomi dengan negara lain serta membantu di dalam hubungan ekonomi dengan negara lain serta membantu di dalam pengambilan kebijaksanaan moneter, 36
  • 54. fiscal, perdagangan dan pembayaran internasional. Dari pengertian tersebut ada beberapa hal yang perlu mendapatkan penjelasan, yaitu pengertian penduduk di dalam suatu neraca pembayaran internasional yang meliputi : a. Orang perorangan atau individu Orang perorangan yang tidak mewakili pemerintah suatu negara (misalnya para touris) dianggap sebagai penduduk di aman mereka mempunyai tempat tinggal tetap atau tempat dimana mereka memperoleh “center of interest”. Dalam menentukan center of interest dapat dipakai sebagai ukuran adalah dimana mereka memperoleh penghasilan tetap atau dimana mereka bekerja. b. Badan hukum Suatu badan hukum, dianggap sebagai penduduk dari negara dimana badan hukum tersebut memperoleh status sebagai badan hukum. Cabang-cabangnya yang ada di luar negeri dianggap sebagai penduduk luar negeri. c. Pemerintah Badan-badan pemerintah adalah jelas sebagai penduduk dari negara yang diwakilinya. Jadi misalnya, para diplomat kedutaan besar dianggap sebagai penduduk dari negara yang mereka wakili. Transaksi yang mereka adakan di negara lain merupakan transaksi ekonomi internasional. Yang termasuk ke dalam neraca pembayaran internasional hanyalah transaksi ekonomi internasional saja. Transaksi bantuan militer misalnya, tidak termasuk di dalamnya. Dalam transaksi ekonomi ini perlu dibedakan antara transaksi debit dan kredit. Pembedaan lain dari transaksi ekonomi adalah transaksi yang sedang berjalan (current account) dan transaski capital (capital account). Transaksi yang sedang berjalan adalah transaksi yang meliputi barang-barang dan jasa, sedangkan transaksi capital adalah transaksi yang menyangkut investasi modal dan emas. Hadiah (gift), bantuan (aid) dan transaksi satu arah yang lain (unilateral transfer) dapat digolongkan ke dalam transaksi yang sedang berjalan atau sebagai transaki tersendiri, yakni transaksi satu arah. Dari definisi di atas dapat dikemukakan bahwa BOP merupakan suatu catatan sistematis yang disusun berdasarkan suatu sistem akuntansi yang dikenal sebagai “double- entry book keeping” sehingga setiap transaksi internasional yang terjadi akan tercatat dua kali, yaitu sebagai transaksi kredit dan sebagai transaksi debit. Sebagai contoh, misalnya sebuah perusahaan Indonesia mengekspor barang dengan kredit tiga bulan senilai USD 1.000. Karena ekspor tersebut dilakukan dengan kredit tiga 37
  • 55. bulan, maka pembayaran yang belum diterima tersebut dianggap sebagai suatu arus modal keluar untuk jangka pendek atau a short-term capital outflow senilai USD 1.000. Dengan demikian, transaksi internasional di atas akan tercatat sebagai berikut. Dengan sistem double-entry book keeping, maka BOP secara overall akan selalu dalam posisi balance, tetapi dapat memiliki cadangan devisa positif atau negative. Berdasarkan konversi yang biasanya dilakukan dalam BOP terdiri atas hal-hal berikut : a. Credit entries (transaksi kredit) Transaksi kredit adalah transaksi yang menimbulkan hak untuk menerima pembayaran dari penduduk negara lain, yaitu :  Import of goods and services (impor barang dan jasa).  Income payable (pembayaran atas hasil investasi).  Offset to real or financial resources provide (transfer).  Decreases in liabilities.  Increases in financial assets. b. Debit entries (transaksi debit) Transaksi debit adalah transaksi yang menimbulkan kewajiban untuk melakukan pembayaran kepada penduduk negara lain. Diantaranya :  Export of goods and services (ekspor barang dan jasa).  Income receivable (penerimaan dari hasil investasi).  Offset to real of financial resources received (transfers).  Increases in liabilities.  Decreases in financial assets.  Debit entries (transaksi debit). Selanjutnya transaksi debit dan kredit tersebut menurut sifatnya dapat dibagi atas beberapa hal berikut :  Transaksi otonom (autonomous transaction), yaitu transaksi yng timbul atas inisiatif pihak tertentu dan bukan sebagai reaksi atau akibat adanya transaksi lain yang tercatat pada current account dan long-term capital account, misalnya ekspor dan impor barang atau modal dalam jangka panjang untuk mencari keuntungan.  Transaksi kompensasi (induced/compensatory transaction), yaitu transaksi yang timbul sebagai akibat atau kompensasi dari adanya transaksi lain. Transaksi ini disebut juga sebagai transaksi pelengkap, misalnya pemasukan modal jangka pendek dan impor/ ekspor emas. 38
  • 56. Dengan demikian, transaksi kredit dapat terdiri atas hal-hal berikut : a. Transaksi kredit otonom (credit autonomous transaction atau CAT).  Ekspor barang dan jasa.  Impor modal jangka panjang untuk PMA/direct investment. b. Transaksi debit otonom (debit autonomous transaction atau DAT).  Impor barang dan jasa.  Ekspor modal jangka panjang, misalnya direct investment di luar negeri. Neraca pembayaran juga merupakan sumber informasi tentang kegiatan eksternal dari suatu negara, apakah mata uang negara tersebut dalam keadaan kuat atau melemah. Perkiraan atau pos-pos neraca pembayaran juga mencakup keikutsertaan perusahaan internasional dalam upaya mengubah nilai tukar valuta asing. IMF mendefinisikan bahwa setiap bangsa secara berkala menerbitkan satu rangkaian data statistic yang menggambarkan intisari dari semua transaksi ekonomi dalam suatu periode antara penduduknya dengan dunia luar. Data statistik tersebut merupakan perkiraan neraca pembayaran. Pos-pos perkiran menunjukkan bagaimana suatu bangsa membiayai kegiatan internasional selama periode laporan.Dalam neraca pembayaran terdapat pos-pos obligasi keuangan dan liquiditas eksternal dari suatu bangsa. 2. Tujuan dan Fungsi Neraca Pembayaran Internasional a. Tujuan Neraca Pembayaran Internasional  Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil langkah-langkah di bidang ekonomi. Bidang ekonomi di sini termasuk ekspor dan impor, hubungan utang piutang, hubungan penanaman modal, dan hubungan lainnya yang menyangkut neraca pembayaran.  Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil kebijkan di bidang moneter dan fiskal.  Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengetahui pengaruh hubungan ekonomi internasional terhadap pendapatan nasional.  Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil kebijakan di bidang politik perdagangan Internasional. b. Fungsi Neraca Pembayaran Internasional  Mengambil langkah-langkah di bidang ekonomi (ekspor/impor, hubungan uang piutang, penanaman modal). 39
  • 57.  Mengambil kebijakan di bidang moneter dan fiscal. 39
  • 58.  Mengetahui pengaruh hubungan ekonomi internasional terhadap pendapatan nasional.  Mengambil kebijakan di bidang politik perdagangan internasional.  Mendapatkan gambaran tentang pengaruh transaksi luar negeri terhadap pendapatan nasional.  Sebagai suatu alat pembukuan dan alat pembayaran luar negeri agar pemerintah dapat mengambil keputusan, apakah negara dapat melanjutkan masuknya barang-barang luar negeri dan dapat menyelesaikan pembayaran tepat pada waktunya.  Sebagai suatu alat untuk mengukur keadaan perekonomian dalam hubungan internasional dari suatu negara. 3. Manfaat Neraca Pembayaran Internasional Manfaat neraca pembayaran antara lain :  Keadaan keuangan yang terkait dengan pembayaran luar negeri dengan mencermati neraca pembayaran, kita dapat mengetahui apakah sebaiknya suatu negara menambah impor atau sebaliknya justru harus menambah ekspor.  Sumbangan dari transaksi ekonomi internasional terhadap penerimaan negara yang bersangkutan.  Hal-hal yang berhubungan dengan perdagangan luar negeri.  Hubungan ekonomi suatu negara dengan negara-negara tertentu. 4. Ciri-ciri Neraca Pembayaran Internasional Sebagai suatu neraca pembukuan, neraca pembayaran dapat dibedakan kepada dua bagian: passive dan aktiva. Dalam bagian passive di catat transaksi-transaksi yang menyebabkan negara itu melakukan pembayaran ke negara-negara lain. Dan dalam bagian aktiva dicatatkan transaksi-transakit yang menyebabkan negara itu menerima pembayaran dari negara lain. Selanjutnya suatu neraca pembayaran dibedakan pula menjadi dua jenis pembukuan, yaitu transaki berjalan atau current account dan lalu lintas modal atau capital account. a. Transaksi berjalan. Dalam transaksi berjalan atau current account dicatat transaksi-transaksi berikut :  Ekspor dan impor barang-barang (dinamakan juga dengan istilah perdagangan nyata) 40
  • 59. Transaksi ini meliputi hasil-hasil sector pertanian, barang-barang produksi industri, neraca (yaitu perbedaan di antara ekspor dan impor) dari perdagangan tampak yaitu perdagangan dalam barang-barang tampak dinamakan neraca perdagangan. Apabila nilai 40
  • 60. neraca itu positif berarti ekspor barang melebihi impornya. Sebaliknya apabila negatif maka impor barang melebihi ekspornya.  Ekspor dan impor jasa-jasa (dikenal sebagai perdagangan tak nyata) Yang termasuk dalam golongan ini adalah transaksi-transaksi dalam kegiatan pengangkutan, kegiatan perjanalan luar negeri, pendapatan dari investasi modal, dan beberapa kegiatan jasa lainnya. Nilai neraca suatu negara positif bila neraca tersebut lebih banyak menjual jasa-jasanya ke luar negeri dan membelinya dari negara-negara lain. Nilanya negatif bila negara itu lebih banyak membeli jasa pihak-pihak luar dan menjual jasanya ke luar negeri.  Pembayaran pindahan atau transfer onilateral Transaksi ini meliputi pembayaran dimana penerimanya tidak perlu membayar dalam bentuk uang atau jasa. Contoh: bantuan bahan makanan Amerika Serikat ke penderita kelaparan di Afrika. Mengirimkan uang untuk membiayai perbelanjaan anak-anak bersekolah di luar negara merupakan contoh lainnya. b. Lalu lintas modal Neraca lalu lintas modal atau Capital account mencatat dua golongan transaksi, yaitu :  Aliran modal pemerintah Ini biasanya berupa pinjaman dan bantuan dari negara-negara asing yang diberikan kepada pemerintah atau badan-badan pemerintah. Misalnya pinjaman untuk membangun irigasi termasuk dalam golongan transaksi ini.  Aliran modal swasta Ia dibedakan dalam tiga jenis, yaitu investasi langsung merupakan investasi untuk mengembangkan perusahaan-perusahaan, investasi portfolio yaitu investasi dalam bentuk membeli saham-saham di negara lain, dan amortisasi adalah pembelian kembali saham- saham atau kekayaan lain yang pada masa lalu telah dijual kepada penduduk negara-negara lain. Sementara transaksi perjalanan mencatat transaksi internasional yang berkaitan dengan barang, jasa, dan transfer unilateral, sedangkan transaksi modal atau capital accountmencatat transaksi internasional yang berkaitan dengan aliran asset keuangan, seperti peminjaman, pemberian pinjaman, dan investasi. Sebagai contoh, investor Amerika membeli asset luar negeri agar mendapatkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi dan juga untuk mendiversifikasikan portofolio mereka. Bila ekonomi berbicara tentang kapital atau modal, 41
  • 61. yang dimaksud biasanya adalah sumber daya fisik dan manusiawi yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa. 41
  • 62. Tetapi kadangkala istilah kapital atau modal digunakan sebagai istilah lain dari uang, yaitu uang yang digunakan untuk mendapatkan aset keuangan seperti saham, obligasi, saldo bank, dan uang yang digunakan untuk melakukan investasi langsung dalam pabrik dan peralatan luar negeri. Aliran ke luar modal Amerika atau U.S. capital outflow terjadi bila orang Amerika membeli aset luar negeri. Aliran modal masuk Amerika atau U.S. capital inflow terjadi bila luar negeri membeli aset Amerika. 5. Jenis-jenis Neraca Pembayaran Internasional Pengelompokan transaksi internasional dapat dikategorikan menjadi neraca transaksi berjalan (current account), neraca modal (capital account), neraca perdagangan, neraca jasa, neraca transaksi sepihak, unrequited transafer dan cadangan devisa (reserve). a. Current account (neraca transaksi berjalan) Neraca Transaksi berjalan (the current account) terlihat seperti revenue dan expenditure di bidang bisnis. Pada waktu dikombinasikan neraca pembayaran menjadi menyajikan informasi penting tentang kemampuan ekonomi internasional dari suatu negara, tampaknya seperti laporan laba rugi dari suatu perusahaan yang berisi informasi penting tentang kemampuan bisnisnya. Current account terdiri atas balance of trade (BOP), service account, dan unilateral account. Transaksi ekspor pada current account dicatat sebagai transaksi kredit atau positif karena menghasilkan devisa. Sedangkan, transaksi impor pada current account dicatat sebagai transaksi debit atau negatif karena mengeluarkan devisa. b. Balance of trade (neraca perdagangan) Bagi kebanyakan negara, ekspor dan impor barang dagangan merupakan komponen terbesar dari seluruh transaksi internasional. Penjualan barang kepada orang asing (ekspor) merupakan sumber dana dan tercatat pada pos kredit. Sebagai pembayaran untuk ekspor, negara eksportir menuntut kewajiban terhadap orang asing yang tercatat pada pos debit. Sebaliknya, pembelian barang dari orang asing (impor) merupakan penggunaan dana dan terdapat pada pos debit untuk membayar impor, negara importer dapat mengurangi tuntutnnya kepada orag asing atau menaikkan liabilities asingnya dan tercatat pada pos kredit. Dalam neraca ini dicatat seluruh transaksi ekspor dan impor barang atau visible dan tangible goods dengan ketentuan berikut :  Ekspor barang dicatat sebagai transaksi kredit atau positif.  Impor barang dicatat sebagai transaksi derbit atau negative. 42
  • 63. c. Service account (neraca jasa) Istilah lain dari jasa (services) disebut juga invisibles termasuk pengangkutan (freight) dan insurance (asuransi) atau pendapatan internasional. Pariwisata dan pengeluaran turis, pengeluaran belanja pegawai pemerintah, warganegara, personel militer di luar negeri, dan pembayaran management feees, royalty, sewa film dan jasa konstruksi. Pembelian jasa dari pihak asing diperlakukan sebagai impor dan direkam pada pos debit. Sebaliknya, penjualan jasa kepada pihak asing diperlakukan sebagai ekspor dan dicatat sebagai kredit. Invesment Income meliputi semua pembayaran bunga, deviden dan laba dari hasil investasi di perusahaan asing yang berada di bawah pengawasan penduduk (direct investment). Pertukaran keuangan (finance transfer) dimasukkan ke dalam current account karena sebagai factor penerimaan yaitu pembayaran atas penggunaan modal. Sebaliknya, arus capital masuk ke capital account. Dalam kenyataannya, semua penerimaan orang asing dari direct investment berada di neraca pembayaran walaupun tidak semua ditransfer sebagai penerimaan deviden.Dasar rasional untuk memasukkan penerimaan yang ditanam kembali (undistributed income) sebagai arus financial adalah bahwa setiap penerimaan menjadi property dari induk perusahaan asing yang dibayar kembali (remitted). Untuk mengikuti double entry, laba yang ditahan tetapi tidak ditransfer menjadi investment income (dikredit) harus melewati masukan dari luar yaitu melalui reinvested earning pada neraca modal (sisi debit). Transaksi yang dimaksudkan ke service account adalah seluruh transaksi ekspor dan impor jasa atau invisible atau tangible goods yang meliputi hal-hal berikut.  Pembayaran bunga.  Biaya transportasi.  Biaya asuransi.  Remittance (Jasa TKI/ TKW/TKA, feelroyalty teknologi dan konsultasi, dan lain- lain).  Tourism (Turis). Service account atau neraca jasa Indonesia hingga saat ini selalu tercatat dalam posisi negative atau debit karena transaksi impor lebih besar daripada transaksi ekspor, khususnya untuk pembayaran bunga, biaya transportasi, biaya asuransi, dan remittance. Satu-satu transaksi jasa yang positif adalah jasa dari tourisme karena lebih banyakturis asing yang dating ke Indonesia yang ke luar negeri. Posisi negatif atau defisit dari service account ini 43
  • 64. juga mencerminkan masih relatif rendahnya kualitas SDM Indonesia sebagai penghasil jasa, walaupun secara kuantitatif lebih banyak TKI/TKW Indonesia yang bekerja di luar negeri 43
  • 65. (tetapi dengan penghasilan yang rendah dibandingkan dengan TKA (Tenaga Kerja Asing) yang bekerja di Indonesia dengan bayaran yang lebih tinggi.Dengan demikian, salah satu usaha untuk memperbaiki posisi service account dan BOP Indonesia adalah dengan jalan meningkatkan kualitas SDM-nya. d. Unrequited transfer Unrequited transfer merupakan transaksi internasional yang bukan komersial yaitu tanpa kewajiban (quid pro quo) baik yang dilakukan oleh pihak swasta maupun pihak pemerintah. Bentuk pertukaran penting di sector swasta di beberapa negara adalah pengiriman uang untuk keluarga dari pekerja di luar negeri.transfer dari pihak swasta lainnya antara lain kegiatan organisasi sosial dan bantuan (relief). Transfer dari pemerintah terdiri dari uang, barang dan jasa yang diberikan sebagai bantuan bagi negara lain atau penduduk asing. Apabila transfer dalam bentuk barang, nilai dari barang dicatat sebagai ekspor pada sisi kredit dan berhubungan dengan pos debit yang dicatat dengan jumlah nilai yang sama. Bila transfer dalam bentuk uang, negara tujuan akan menunjukkan pos kredit pada short-term capital account dan masukan debit pada pos unrequirted transfer. e. Unilateral account (neraca transaksi sepihak) Neraca ini merupakan transaksi sepihak yang umumnya terdiri atas bantuan sosial atau grant yang diterima atau diberikan dari/ ke luar negeri, tanpa kewajiban untuk membayar kembali. f. Capital account (neraca modal) Neraca modal (capital account) merupakan transaksi dalam hal pemilikan. Financial asssets dan liabilities yang kurang dari 1 tahun termasuk short term (jangka pendek). Bila lebih dari 1 tahun (equity capital) dinggap sebagai long term (jangka panjang). Direct Invesment melibatkan partisipasi dari perusahaan asing dan berada di bawah pengawasan yang efektif. Secara statistik, belum dapat mendefinisikan atau apa pengertian direct investment. Amerika mengelompokkan pemilikan sebanyak 10% dari penanaman modal dianggap sebagai direct investment. IMF mendefinisikan portofolio investment sebagai “usaha untuk mendapatkan investment income atau capital again” sama seperti penerimaan perusahaan. Pos “other long-term” pada capital account membedakan transaksi pemerintah dengan transaksi swasta di negara pelapor. Transaksi dapat berupa loans (pinjaman ) atau surat berharga (securities) dengan jangka waktu lebih dari 1 tahun. Ada kemungkinan melibatkan pihak swasta asing atau pemerintah asing lainnya, kecuali transaksi yang dilakukan atara 44