SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
Penjaminan Mutu dalam Pelayanan Kesehatan
(QUALITY ASSURANCE)
Oleh: Asyifa Robiatul Adawiyah & Yuna Trisuci Amalia
Bentuk Program Menjaga Mutu
QUALITY
ASSURANCE TQM
Penjaminan mutu pelayanan kesehatan
adalah upaya yang sistematis dan
berkesinambungan dalam memantau
dan mengukur mutu serta
melakukan peningkatan mutu
yang diperlukan agar mutu layanan
kesehatan senantiasa sesuai dengan
standar layanan kesehatan yang
disepakati.
Enam Dimensi Kualitas Pelayanan Kesehatan
efektif
efisien
Dapat diaksesBerpusat pd pasien
aman
adil
KUALITAS
Membuat keputusan berdasarkan fakta atau
data, bukan perkiraan atau dugaan.
Menggunakan semua kemampuan dan bakat
orang yang terdapat dalam instansi
pelayanan kesehatan.
Mengetahui kebutuhan dan harapan
pasien/masyarakat yang menjadi pelanggan
eksternal layanan kesehatan.
Kegiatan dalam
Jaminan Mutu
Layanan
Kesehatan (1)
Bekerja dalam kelompok yang terdiri dari setiap
orang yang terlibat dengan pengakuan bahwa semua
tenaga kesehatan merupakan sumber daya mutu dan
produktivitas sehingga setiap tenaga kesehatan akan
merasa bahwa kontribusinya kepada instansi
pelayanan kesehatan layanan kesehatan dihargai.
Mengelola semua proses untuk menghasilkan apa
yang dianggap penting, tetapi pada saat yang sama
harus mendorong orang menjadi inovatif dan kreatif.
Menghindarkan pemborosan setiap bagian instansi
pelayanan kesehatan layanan kesehatan, termasuk
waktu, karena waktu adalah uang.
Kegiatan
Jaminan Mutu
Layanan
Kesehatan (2)
1
23
4
Mutu
Penyusunan
Standar
Mengukur apa
yang dicapai
Membuat rencana
peningkatan mutu
layanan kesehatan
langkah dalam siklus
jaminan mutu
layanan kesehatan
selalu berulang dan
berkesinambungan
serta tidak pernah
berhenti
tahapan pendekatan jaminan mutu
layanan kesehatan dilaksanakan melalui :
1.Komitmen dari pemimpin instansi
pelayanan kesehatan puncak
2.Komitmen dari semua personel
3.Kejelasan tanggung jawab kegiatan jaminan
mutu layanan kesehatan
4.Bersedia melakukan perubahan sikap
5.Pencatatan yang akurat
6.Komunikasi yang efektif pada setiap
tingkat instansi pelayanan kesehatan
7.Pelatihan tentang pengetahuan dan
keterampilan mutu dan jaminan mutu layanan
kesehatan
Keberhasilan Suatu Upaya Pendekatan Jaminan Mutu
Layanan Kesehatan Memerlukan Hal-hal Berikut :
1 2 3 4 5
Program
Menjaga
Mutu
Prospektif
Program
Menjaga
Mutu
Konkuren
Program
Menjaga
Mutu
Retrospektif
Program
Menjaga
Mutu
Internal
Program
Menjaga
Mutu
Eksternal
Cara pengukuran mutu
• Pengukuran mutu
prospektif adalah
pengukuran terhadap
mutu layanan kesehatan
yang dilakukan sebelum
layanan kesehatan
diselenggarakan.
Program
Menjaga Mutu
Prospektif
standarisasi lisensi
sertifikasi akreditasi
• Pengukuran mutu konkuren adalah
pengukuran terhadap mutu layanan
kesehatan, yang dilakukan selama
layanan kesehatan dilangsungkan
atau diselenggarakan.
• Pengukuran ini dilakukan melalui
pengamatan langsung peninjauan
pada rekam medik, wawancara
dengan pasien/keluarga/petugas
kesehatan, dan mengadakan
pertemuan dengan
pasien/keluarga/petugas kesehatan
Program Menjaga
Mutu konkuren
Pengamatan langsung
Penentuan sampel
• Program menjaga mutu
restrospektif adalah penjaminan
mutu yang diselenggarakan
setelah pelayanan
kesehatan.
• Pada bentuk ini perhatian utama
lebih ditujukan pada standar
keluaran, yakni memantau dan
menilai penampilan pelayanan
kesehatan, maka obyek yang
dipantau dan dinilai bersifat tidak
langsung, dapat berupa hasil
kerja pelaksana pelayanan atau
berupa pandangan pemakai jasa
kesehatan
Program Menjaga
Mutu retrospektif
Review Jaringan
Rekam Medik
Review
Jaringan
Survey
Klien
• Organisasi yang
bertanggungjawab
menyelenggarakan program
menjaga mutu berada
dalam institusi yang
menyelenggarakan layanan
kesehatan.
• Untuk itu dalam institusi
layanan kesehatan tersebut
dibentuklah suatu organisasi
yang khusus menangani dan
diberi tanggungjawab
menyelenggarakan program
menjaga mutu.
Program Menjaga
Mutu internal
Organisasi yang dibentuk ditinjau dari peranan
para pelaksananya dibedakan atas dua macam:
• terdiri para ahli yang tidak terlibat
dalam pendidikan kesehatan (expert
group) yang secara khusus diberikan
wewenang dan tanggungjawab
menyelenggarakan program menjaga
mutu.
Para
pelaksana
Program
Penjaga
Mutu
• mereka yang menyelenggarakan
pendidikan kesehatan (team based)
jadi semacam gugus kendali mutu
sebagaimana yang dibentuk di dunia
industri.
Para
pelaksana
Program
Penjaga
Mutu
• Program menjaga mutu eksternal
(External quality Assurance)
adalah suatu organisasi yang
bertanggungjawab
menyelenggarakan Program
Menjaga Mutu dibentuk berada
diluar organisasi yang
menyelenggarakan pelayanan
kesehatan.
Program Menjaga
Mutu eksternal
Proses Quality Assurance dalam pelayanan kesehatan
yang dikemukan oleh Lori Prete Brown
Langkah 1 :
Perencanaan
quality assurance
• dipilih prioritas
paling penting yang
didahulukan.
Umumnya yang
paling penting
adalah bidang yang
bermasalah, dari
sanalah perhatian
khusus ditujukan
untuk memulai
program quality
assurance.
Langkah 2 : Membuat pedoman dan
menyusun standar-standar
• Standar yang didefinisikan bisa berupa :
• a. Tingkat minimum penampilan atau hasil
yang diterima, misalnya apakah pasien puas
atau ada keluhan. Ini disebut hasil atau
outcome.
• b. Tingkat bagus dari penampilan atau hasil
(outcome).
• c. Range atau jarak atau sejauh mana rentang
dari hasil yang dapat diterima guidelines and
setting standards)
Langkah 3 :
Mengkomunikasikan
standar dan spesifikasi
• Bila pedoman yang
praktis sudah siap, maka
prosedur standar operasi
kegiatan pelayanan
kesehatannya perlu
untuk dipromosikan
penggunaannya.
• Monitoring adalah pengumpulan dan tinjauan (review) data yang
membantu menilai apakah norma-norma program diikuti mutu atau
apakah outcome (hasil dari pelayanan seperti halnya keluhan pasien)
ditingkatkan.
• Quality assurance melibatkan suatu orientasi proses baru yang
memiliki implikasi mendalam untuk monitoring termasuk
pengumpulan dan pengolahan datanya.
• Desain atau redesain sistem monitor memerlukan penjabaran
pernyataan-pernyataan tentang mutu yang diharapkan ke dalam
indikator-indikator yang bisa diukur, di seluruh tingkat organisasi.
4. Langkah 4 : Monitoring mutu (Quality monitoring)
Langkah 5 : Identifikasi masalah-masalah dan seleksi peluang-peluang untuk
peningkatan (Identifying problems and selecting opportunities for improvement)
Langkah 6 : Mengidentifikasi secara operasional permasalahan
(Defining the problem operasionally)
Model 4 W + 1 H
(What, Why, Where,
When + How) bisa
digunakan untuk menyusun
permasalahan jadi lebih pasti
dan terukur.
Contoh:
Apa masalahnya?
Mengapa terjadi/ada
masalah?
Dimana terjadi masalah?
Kapan terjadi masalah?
Bagaimana mengetahui
masalah ? (informasi,
konfirmasi dll).
• Tim akan menganalisis masalah, membuat rencana perbaikan,
melaksanakan, mengevaluasi, dan melakukan usaha-usaha
peningkatan. Di dalamnya termasuk juga menghitung input yang
diperlukan, sumber daya, kegiatan-kegiatan, dan manfaat-
manfaat penyelesaian masalah yang terjadi.
Langkah 7 :
Memilih
suatu tim
• Studi tentang permasalahan guna mengidentifikasi penyebab
masalah utama dipusatkan pada hal-hal berikut.
• a. Statemen masalah dan klarifikasi masalah;
• b. Memahami proses yang berkaitan dengan masalah;
• c. Membuat hipotesis tentang penyebab masalah. Sebaiknya
hipotesis dibuat berdasarkan landasan teori yang berkaitan
dengan permasalahan;
• d. Uji hipotesis dan menetapkan penyebab utama.
Langkah 8 :
Menganalisis
dan
mempelajari
masalah
untuk
identifikasi
akan masalah
penyebabnya
9. Langkah 9 : Membuat solusi-solusi dan kegiatan-kegiatan untuk
peningkatan (Developing solution and actions for improvement)
Dalam
peningkatan mutu
perlu dibuat
solusi-solusi yang
harus mengikuti
tahap-tahap
konsisten sebagai
berikut:
Ungkapkan solusi secara praktis dan mudah
dilaksanakan
Ungkapkan solusi untuk pelaksanaan menyelesaikan
maslah/peningkatan mutu
Memilih solusi untuk melaksanakan penyelesaian
masalah/ peningkatan mutu
Seleksi kriteria untuk menetapkan solusi terkait
Daftarlah semua solusi potensial
Memilih dan mendesain semua solusi
Setiap solusi hampir pasti perlu adanya perubahan teknik pekerjaan, sikap dan
perilaku, serta peran dan tanggung jawab. Semua staf harus memahami hal ini, agar
tidak menjadi stres menerima instruksi atau informasi-informasi mengenai harus
terjadinya perubahan. Untuk itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar
tidak terjadi salah pengertian, seperti :
a. Perlu mengundang para staf untuk berpartisipasi dalam
perencanaan perubahan;
b. Memberikan gambaran yang jelas mengenai perubahan yang
diinginkan;
c. Membagi informasi tentang perubahan, agar tidak terjadi stres;
d. Mendemonstrasikan komitmen terhadap perubahan, sehingga
timbul percaya diri dan siap berubah ke arah positif; dan
e. Menawarkan kembali pelaksanaan perubahan dan berhasil
secepatnya
Langkah 10 :
Melaksanakan
dan
mengevaluasi
upaya
peningkatan
mutu
Mendesain mutu:
merencanakan,
menyusun standar, dan
mengkomunikasikan
standar.
Monitoring
mutu.
Memecahkan masalah
mutu: menetapkan
masalah, identifikasi
masalah, analisis masalah,
dan melaksanakan solusi.
Quality assurance pada praktiknya akan berupa siklus, yakni suatu proses
sedemikian rupa jalannya sehingga akan berulang.
Dalam pelaksanaan quality assurance haruslah dibentuk tim terlebih
dahulu dan bukan perseorangan.
Bila komponen-komponen langkah siklus quality
assurance dikelompokkan, maka akan ada tiga
kelompok kegiatan, yaitu:
Quality Assurance
dalam Product Life Cycle
1
2
3
4
• Produk baru lahir  belum ada konsumen yang mengetahui
• orang akan melihat kurangnya keakraban di antara pasien tentang layanan baru ini, dan
bahkan penyedia layanan kesehatan sendiri mungkin tidak memiliki pengetahuan yang
cukup untuk memberikan informasi yang cukup.
1.Tahap
Perkenalan
• Pada tahap pertumbuhan konsumen mulai mengenal produk  ditandai dgn laba
yang meningkat pesat
• Dalam layanan kesehatan terlihat ketika permintaan untuk layanan kesehatan tsb mulai
bertahan terlepas dari diiklankan atau dipromosikan
2. Tahap
pertumbuhan
• Contoh: pasien merasa puas dgn obat tertentu  sehingga pasien dapat
mendekati penyedia layanan kesehatan mereka untuk meminta pengobatan
tertentu sebagai hasil dari peningkatan popularitas atau kesadaran.
3. Tahap
kedewasaan
• Contoh: kursi roda  Ketika teknologi meningkat, pasar konsumen, termasuk
profesional perawatan kesehatan yang menggunakan produk tertentu itu mungkin
mulai melihatnya sebagai barang yang sudah usang atau ketinggalan zaman.
4. Tahap
penurunan
Menurut Prof. A. Donabedian, ada tiga pendekatan evalusi (penilaian) mutu
yaitu dari aspek INPUT (STRUKTUR), PROSES, OUTCOME
• meliputi sarana fisik perlengkapan dan
peralatan, organisasi dan manajemen,
keuangan, sumberdaya manusia dan
sumber daya lainnya di fasilitas
pelayanan kesehatan. Hal ini berarti
yang dimaksud dengan struktur adalah
masukan (input)
Struktur
• semua kegiatan yang
dilaksanakan secara profesional
oleh tenaga kesehatan (dokter,
perawat dan tenaga profesi lain)
dan interaksinya dengan pasien.
Asumsinya adalah bahwa
semakin patuh semua tenaga
kesehatan profesional kepada
standar yang baik (standards of
good practise) yang diakui oleh
masing-masing profesi, akan
semakin tinggi pula mutu
pelayanan terhadap pasien.
Proses
Outcome
Hasil akhir kegiatan dan tindakan tenaga kesehatan profesional terhadap pasien.
Dapat berarti adanya perubahan derajat kesehatan dan kepuasan baik positif
maupun negatif.
Terima kasih 

More Related Content

What's hot

8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit
8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit
8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakitALIYAH MS
 
Konsep Dasar Komunikasi dalam Keperawatan
Konsep Dasar Komunikasi dalam KeperawatanKonsep Dasar Komunikasi dalam Keperawatan
Konsep Dasar Komunikasi dalam KeperawatanI Gede Purnawinadi
 
Bentuk program menjaga mutu perspektif
Bentuk program menjaga mutu perspektifBentuk program menjaga mutu perspektif
Bentuk program menjaga mutu perspektifBayu Fijrie
 
Upaya promkes dalam pelayanan kebidanan promotif, preventif
Upaya promkes dalam pelayanan kebidanan promotif, preventifUpaya promkes dalam pelayanan kebidanan promotif, preventif
Upaya promkes dalam pelayanan kebidanan promotif, preventifdhewychabi
 
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan MasyarakatPromosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan MasyarakatTini Wartini
 
12. evaluasi program promosi kesehatan
12. evaluasi program promosi kesehatan12. evaluasi program promosi kesehatan
12. evaluasi program promosi kesehatanAgus Candra
 
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologi
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologiUkuran ukuran frekuensi epidemiologi
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologilasnisiregar
 
Bentuk program menjaga mutu konkuren
Bentuk program menjaga mutu konkurenBentuk program menjaga mutu konkuren
Bentuk program menjaga mutu konkurenBayu Fijrie
 
Konsep dasar epidemiologi
Konsep dasar epidemiologiKonsep dasar epidemiologi
Konsep dasar epidemiologiAnggita Dewi
 
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)NajMah Usman
 
format pengkajian keperawatan komunitas
format pengkajian keperawatan komunitasformat pengkajian keperawatan komunitas
format pengkajian keperawatan komunitasLSIM
 
Evidence based nursing
Evidence based nursingEvidence based nursing
Evidence based nursingAmalia Senja
 
PPT Promosi Kesehatan
PPT Promosi KesehatanPPT Promosi Kesehatan
PPT Promosi KesehatanRiski Eka
 
Metode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanMetode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanSukistinah
 

What's hot (20)

8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit
8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit
8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit
 
Manajemen promkes i
Manajemen promkes iManajemen promkes i
Manajemen promkes i
 
Primary health-care
Primary health-carePrimary health-care
Primary health-care
 
Konsep Dasar Komunikasi dalam Keperawatan
Konsep Dasar Komunikasi dalam KeperawatanKonsep Dasar Komunikasi dalam Keperawatan
Konsep Dasar Komunikasi dalam Keperawatan
 
Bentuk program menjaga mutu perspektif
Bentuk program menjaga mutu perspektifBentuk program menjaga mutu perspektif
Bentuk program menjaga mutu perspektif
 
Upaya promkes dalam pelayanan kebidanan promotif, preventif
Upaya promkes dalam pelayanan kebidanan promotif, preventifUpaya promkes dalam pelayanan kebidanan promotif, preventif
Upaya promkes dalam pelayanan kebidanan promotif, preventif
 
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan MasyarakatPromosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
 
12. evaluasi program promosi kesehatan
12. evaluasi program promosi kesehatan12. evaluasi program promosi kesehatan
12. evaluasi program promosi kesehatan
 
Promosi kesehatan
Promosi kesehatanPromosi kesehatan
Promosi kesehatan
 
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologi
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologiUkuran ukuran frekuensi epidemiologi
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologi
 
Bentuk program menjaga mutu konkuren
Bentuk program menjaga mutu konkurenBentuk program menjaga mutu konkuren
Bentuk program menjaga mutu konkuren
 
ukuran epidemiologi
ukuran epidemiologiukuran epidemiologi
ukuran epidemiologi
 
Konsep dasar epidemiologi
Konsep dasar epidemiologiKonsep dasar epidemiologi
Konsep dasar epidemiologi
 
Standar akreditasi klinik modified
Standar akreditasi klinik   modifiedStandar akreditasi klinik   modified
Standar akreditasi klinik modified
 
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
 
FMEA di Puskesmas
FMEA di PuskesmasFMEA di Puskesmas
FMEA di Puskesmas
 
format pengkajian keperawatan komunitas
format pengkajian keperawatan komunitasformat pengkajian keperawatan komunitas
format pengkajian keperawatan komunitas
 
Evidence based nursing
Evidence based nursingEvidence based nursing
Evidence based nursing
 
PPT Promosi Kesehatan
PPT Promosi KesehatanPPT Promosi Kesehatan
PPT Promosi Kesehatan
 
Metode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanMetode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatan
 

Similar to QA Pelayanan Kesehatan

materi mutu layanan kebidanan
materi mutu layanan kebidananmateri mutu layanan kebidanan
materi mutu layanan kebidananandes septiya
 
MANAJEMEN MUTU TM 1.ppt
MANAJEMEN MUTU TM 1.pptMANAJEMEN MUTU TM 1.ppt
MANAJEMEN MUTU TM 1.pptTYASLARASATI
 
Quality Assurance politeknik kesehatan kemenkes
Quality Assurance politeknik kesehatan kemenkesQuality Assurance politeknik kesehatan kemenkes
Quality Assurance politeknik kesehatan kemenkesYaumulnuzullifaII
 
QUALITY ASSURANCE (2).pptegew wegew wet ew e
QUALITY ASSURANCE (2).pptegew wegew wet ew eQUALITY ASSURANCE (2).pptegew wegew wet ew e
QUALITY ASSURANCE (2).pptegew wegew wet ew earjunasantoso
 
Chapter 1 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 1 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careChapter 1 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 1 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careNasiatul Salim
 
Chapter 14 Buku The Health care Quality Book
Chapter 14 Buku The Health care Quality BookChapter 14 Buku The Health care Quality Book
Chapter 14 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 
1. KONSEP MUTU & KP JULI 2022.ppt
1. KONSEP MUTU & KP JULI 2022.ppt1. KONSEP MUTU & KP JULI 2022.ppt
1. KONSEP MUTU & KP JULI 2022.pptlilik85
 
Ruang Lingkup Jaminan Mutu
Ruang Lingkup Jaminan MutuRuang Lingkup Jaminan Mutu
Ruang Lingkup Jaminan Mutupjj_kemenkes
 
Ruang Lingkup Jaminan Mutu
Ruang Lingkup Jaminan MutuRuang Lingkup Jaminan Mutu
Ruang Lingkup Jaminan Mutupjj_kemenkes
 
Disiplin dan standar pelayanan kebidanan
Disiplin dan standar pelayanan kebidananDisiplin dan standar pelayanan kebidanan
Disiplin dan standar pelayanan kebidananBayu Fijrie
 
Meningkatkan kinerja bidan
Meningkatkan kinerja bidan Meningkatkan kinerja bidan
Meningkatkan kinerja bidan pjj_kemenkes
 
Modul 4 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 4 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanModul 4 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 4 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanUwes Chaeruman
 
Modul 4 kb 2 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 4 kb 2 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanModul 4 kb 2 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 4 kb 2 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanUwes Chaeruman
 
Mutu pelayanan kebidanan kebidanan
Mutu pelayanan kebidanan kebidananMutu pelayanan kebidanan kebidanan
Mutu pelayanan kebidanan kebidananyusimilanty
 
31801900 manajemen-keperawatan
31801900 manajemen-keperawatan31801900 manajemen-keperawatan
31801900 manajemen-keperawatanEtika LavleeHongki
 
Modul 1 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 1 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanModul 1 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 1 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanUwes Chaeruman
 
Kma363 manajemen mutu pelayanan kesehatan-kj101-5661, fitri andriasari, nama ...
Kma363 manajemen mutu pelayanan kesehatan-kj101-5661, fitri andriasari, nama ...Kma363 manajemen mutu pelayanan kesehatan-kj101-5661, fitri andriasari, nama ...
Kma363 manajemen mutu pelayanan kesehatan-kj101-5661, fitri andriasari, nama ...fitriandriasari
 

Similar to QA Pelayanan Kesehatan (20)

materi mutu layanan kebidanan
materi mutu layanan kebidananmateri mutu layanan kebidanan
materi mutu layanan kebidanan
 
KELOMPOK 3.pptx
KELOMPOK 3.pptxKELOMPOK 3.pptx
KELOMPOK 3.pptx
 
MANAJEMEN MUTU TM 1.ppt
MANAJEMEN MUTU TM 1.pptMANAJEMEN MUTU TM 1.ppt
MANAJEMEN MUTU TM 1.ppt
 
Quality Assurance politeknik kesehatan kemenkes
Quality Assurance politeknik kesehatan kemenkesQuality Assurance politeknik kesehatan kemenkes
Quality Assurance politeknik kesehatan kemenkes
 
QUALITY ASSURANCE (2).pptegew wegew wet ew e
QUALITY ASSURANCE (2).pptegew wegew wet ew eQUALITY ASSURANCE (2).pptegew wegew wet ew e
QUALITY ASSURANCE (2).pptegew wegew wet ew e
 
Chapter 1 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 1 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careChapter 1 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 1 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
 
Chapter 14 Buku The Health care Quality Book
Chapter 14 Buku The Health care Quality BookChapter 14 Buku The Health care Quality Book
Chapter 14 Buku The Health care Quality Book
 
1. KONSEP MUTU & KP JULI 2022.ppt
1. KONSEP MUTU & KP JULI 2022.ppt1. KONSEP MUTU & KP JULI 2022.ppt
1. KONSEP MUTU & KP JULI 2022.ppt
 
Ruang Lingkup Jaminan Mutu
Ruang Lingkup Jaminan MutuRuang Lingkup Jaminan Mutu
Ruang Lingkup Jaminan Mutu
 
Audit mutu
Audit mutuAudit mutu
Audit mutu
 
Ruang Lingkup Jaminan Mutu
Ruang Lingkup Jaminan MutuRuang Lingkup Jaminan Mutu
Ruang Lingkup Jaminan Mutu
 
Disiplin dan standar pelayanan kebidanan
Disiplin dan standar pelayanan kebidananDisiplin dan standar pelayanan kebidanan
Disiplin dan standar pelayanan kebidanan
 
Meningkatkan kinerja bidan
Meningkatkan kinerja bidan Meningkatkan kinerja bidan
Meningkatkan kinerja bidan
 
Modul 4 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 4 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanModul 4 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 4 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
 
ISO
ISOISO
ISO
 
Modul 4 kb 2 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 4 kb 2 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanModul 4 kb 2 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 4 kb 2 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
 
Mutu pelayanan kebidanan kebidanan
Mutu pelayanan kebidanan kebidananMutu pelayanan kebidanan kebidanan
Mutu pelayanan kebidanan kebidanan
 
31801900 manajemen-keperawatan
31801900 manajemen-keperawatan31801900 manajemen-keperawatan
31801900 manajemen-keperawatan
 
Modul 1 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 1 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanModul 1 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 1 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
 
Kma363 manajemen mutu pelayanan kesehatan-kj101-5661, fitri andriasari, nama ...
Kma363 manajemen mutu pelayanan kesehatan-kj101-5661, fitri andriasari, nama ...Kma363 manajemen mutu pelayanan kesehatan-kj101-5661, fitri andriasari, nama ...
Kma363 manajemen mutu pelayanan kesehatan-kj101-5661, fitri andriasari, nama ...
 

More from Asyifa Robiatul adawiyah

Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 2
Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 2Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 2
Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 2Asyifa Robiatul adawiyah
 
Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 1
Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 1Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 1
Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 1Asyifa Robiatul adawiyah
 
Konsep Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
Konsep Epidemiologi Penyakit Tidak MenularKonsep Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
Konsep Epidemiologi Penyakit Tidak MenularAsyifa Robiatul adawiyah
 
Ilmu Perilaku sebagai Bagian dari Promosi Kesehatan
Ilmu Perilaku sebagai Bagian dari Promosi KesehatanIlmu Perilaku sebagai Bagian dari Promosi Kesehatan
Ilmu Perilaku sebagai Bagian dari Promosi KesehatanAsyifa Robiatul adawiyah
 
Pendekatan mutu dan kepuasan pelanggan dalam pelayanan kesehatan
Pendekatan mutu dan kepuasan pelanggan dalam pelayanan kesehatanPendekatan mutu dan kepuasan pelanggan dalam pelayanan kesehatan
Pendekatan mutu dan kepuasan pelanggan dalam pelayanan kesehatanAsyifa Robiatul adawiyah
 
Manajemen mutu terpadu (total quality management)
Manajemen mutu terpadu (total quality management)Manajemen mutu terpadu (total quality management)
Manajemen mutu terpadu (total quality management)Asyifa Robiatul adawiyah
 

More from Asyifa Robiatul adawiyah (20)

Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 2
Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 2Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 2
Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 2
 
Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 1
Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 1Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 1
Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 1
 
Konsep Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
Konsep Epidemiologi Penyakit Tidak MenularKonsep Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
Konsep Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
 
Evaluasi dalam Promosi Kesehatan
Evaluasi dalam Promosi KesehatanEvaluasi dalam Promosi Kesehatan
Evaluasi dalam Promosi Kesehatan
 
Pembuatan desain media promosi kesehatan
Pembuatan desain media promosi kesehatan Pembuatan desain media promosi kesehatan
Pembuatan desain media promosi kesehatan
 
Konsep Advokasi dalam Promosi Kesehatan
Konsep Advokasi dalam Promosi KesehatanKonsep Advokasi dalam Promosi Kesehatan
Konsep Advokasi dalam Promosi Kesehatan
 
komunikasi kesehatan
komunikasi kesehatankomunikasi kesehatan
komunikasi kesehatan
 
Ilmu Perilaku sebagai Bagian dari Promosi Kesehatan
Ilmu Perilaku sebagai Bagian dari Promosi KesehatanIlmu Perilaku sebagai Bagian dari Promosi Kesehatan
Ilmu Perilaku sebagai Bagian dari Promosi Kesehatan
 
Konsep Promosi Kesehatan
Konsep Promosi KesehatanKonsep Promosi Kesehatan
Konsep Promosi Kesehatan
 
Survei cepat
Survei cepatSurvei cepat
Survei cepat
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampel
 
Langkah langkah pelaksanaan survei cepat
Langkah langkah pelaksanaan survei cepatLangkah langkah pelaksanaan survei cepat
Langkah langkah pelaksanaan survei cepat
 
Analisis data deskriptif
Analisis data deskriptifAnalisis data deskriptif
Analisis data deskriptif
 
Strategi mutu pelayanan kesehatan
Strategi mutu pelayanan kesehatanStrategi mutu pelayanan kesehatan
Strategi mutu pelayanan kesehatan
 
Pendekatan mutu dan kepuasan pelanggan dalam pelayanan kesehatan
Pendekatan mutu dan kepuasan pelanggan dalam pelayanan kesehatanPendekatan mutu dan kepuasan pelanggan dalam pelayanan kesehatan
Pendekatan mutu dan kepuasan pelanggan dalam pelayanan kesehatan
 
Manajemen mutu terpadu (total quality management)
Manajemen mutu terpadu (total quality management)Manajemen mutu terpadu (total quality management)
Manajemen mutu terpadu (total quality management)
 
Gizi ibu hamil
Gizi ibu hamilGizi ibu hamil
Gizi ibu hamil
 
Gizi seimbang dan energi
Gizi seimbang dan energiGizi seimbang dan energi
Gizi seimbang dan energi
 
Kebutuhan gizi dan status gizi
Kebutuhan gizi dan status giziKebutuhan gizi dan status gizi
Kebutuhan gizi dan status gizi
 
Vitamin dan mineral
Vitamin dan mineralVitamin dan mineral
Vitamin dan mineral
 

Recently uploaded

Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfAlanRahmat
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptssuser940815
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfestidiyah35
 
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatankebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatanMeiRianitaElfridaSin
 
1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...
1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...
1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...MAKSIPUASA1
 
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docximplementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docxhurufd86
 
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatanMetode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatanMeiRianitaElfridaSin
 
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatan
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatanKemitraan masyarakat dalam program kesehatan
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatanMeiRianitaElfridaSin
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxNadiraShafa1
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRJessieArini1
 

Recently uploaded (10)

Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
 
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatankebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
 
1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...
1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...
1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...
 
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docximplementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
 
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatanMetode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
 
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatan
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatanKemitraan masyarakat dalam program kesehatan
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatan
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
 

QA Pelayanan Kesehatan

  • 1. Penjaminan Mutu dalam Pelayanan Kesehatan (QUALITY ASSURANCE) Oleh: Asyifa Robiatul Adawiyah & Yuna Trisuci Amalia
  • 2. Bentuk Program Menjaga Mutu QUALITY ASSURANCE TQM
  • 3. Penjaminan mutu pelayanan kesehatan adalah upaya yang sistematis dan berkesinambungan dalam memantau dan mengukur mutu serta melakukan peningkatan mutu yang diperlukan agar mutu layanan kesehatan senantiasa sesuai dengan standar layanan kesehatan yang disepakati.
  • 4. Enam Dimensi Kualitas Pelayanan Kesehatan efektif efisien Dapat diaksesBerpusat pd pasien aman adil KUALITAS
  • 5.
  • 6. Membuat keputusan berdasarkan fakta atau data, bukan perkiraan atau dugaan. Menggunakan semua kemampuan dan bakat orang yang terdapat dalam instansi pelayanan kesehatan. Mengetahui kebutuhan dan harapan pasien/masyarakat yang menjadi pelanggan eksternal layanan kesehatan. Kegiatan dalam Jaminan Mutu Layanan Kesehatan (1)
  • 7. Bekerja dalam kelompok yang terdiri dari setiap orang yang terlibat dengan pengakuan bahwa semua tenaga kesehatan merupakan sumber daya mutu dan produktivitas sehingga setiap tenaga kesehatan akan merasa bahwa kontribusinya kepada instansi pelayanan kesehatan layanan kesehatan dihargai. Mengelola semua proses untuk menghasilkan apa yang dianggap penting, tetapi pada saat yang sama harus mendorong orang menjadi inovatif dan kreatif. Menghindarkan pemborosan setiap bagian instansi pelayanan kesehatan layanan kesehatan, termasuk waktu, karena waktu adalah uang. Kegiatan Jaminan Mutu Layanan Kesehatan (2)
  • 8. 1 23 4 Mutu Penyusunan Standar Mengukur apa yang dicapai Membuat rencana peningkatan mutu layanan kesehatan langkah dalam siklus jaminan mutu layanan kesehatan selalu berulang dan berkesinambungan serta tidak pernah berhenti tahapan pendekatan jaminan mutu layanan kesehatan dilaksanakan melalui :
  • 9. 1.Komitmen dari pemimpin instansi pelayanan kesehatan puncak 2.Komitmen dari semua personel 3.Kejelasan tanggung jawab kegiatan jaminan mutu layanan kesehatan 4.Bersedia melakukan perubahan sikap 5.Pencatatan yang akurat 6.Komunikasi yang efektif pada setiap tingkat instansi pelayanan kesehatan 7.Pelatihan tentang pengetahuan dan keterampilan mutu dan jaminan mutu layanan kesehatan Keberhasilan Suatu Upaya Pendekatan Jaminan Mutu Layanan Kesehatan Memerlukan Hal-hal Berikut :
  • 10. 1 2 3 4 5 Program Menjaga Mutu Prospektif Program Menjaga Mutu Konkuren Program Menjaga Mutu Retrospektif Program Menjaga Mutu Internal Program Menjaga Mutu Eksternal Cara pengukuran mutu
  • 11. • Pengukuran mutu prospektif adalah pengukuran terhadap mutu layanan kesehatan yang dilakukan sebelum layanan kesehatan diselenggarakan. Program Menjaga Mutu Prospektif standarisasi lisensi sertifikasi akreditasi
  • 12. • Pengukuran mutu konkuren adalah pengukuran terhadap mutu layanan kesehatan, yang dilakukan selama layanan kesehatan dilangsungkan atau diselenggarakan. • Pengukuran ini dilakukan melalui pengamatan langsung peninjauan pada rekam medik, wawancara dengan pasien/keluarga/petugas kesehatan, dan mengadakan pertemuan dengan pasien/keluarga/petugas kesehatan Program Menjaga Mutu konkuren Pengamatan langsung Penentuan sampel
  • 13. • Program menjaga mutu restrospektif adalah penjaminan mutu yang diselenggarakan setelah pelayanan kesehatan. • Pada bentuk ini perhatian utama lebih ditujukan pada standar keluaran, yakni memantau dan menilai penampilan pelayanan kesehatan, maka obyek yang dipantau dan dinilai bersifat tidak langsung, dapat berupa hasil kerja pelaksana pelayanan atau berupa pandangan pemakai jasa kesehatan Program Menjaga Mutu retrospektif Review Jaringan Rekam Medik Review Jaringan Survey Klien
  • 14. • Organisasi yang bertanggungjawab menyelenggarakan program menjaga mutu berada dalam institusi yang menyelenggarakan layanan kesehatan. • Untuk itu dalam institusi layanan kesehatan tersebut dibentuklah suatu organisasi yang khusus menangani dan diberi tanggungjawab menyelenggarakan program menjaga mutu. Program Menjaga Mutu internal Organisasi yang dibentuk ditinjau dari peranan para pelaksananya dibedakan atas dua macam: • terdiri para ahli yang tidak terlibat dalam pendidikan kesehatan (expert group) yang secara khusus diberikan wewenang dan tanggungjawab menyelenggarakan program menjaga mutu. Para pelaksana Program Penjaga Mutu • mereka yang menyelenggarakan pendidikan kesehatan (team based) jadi semacam gugus kendali mutu sebagaimana yang dibentuk di dunia industri. Para pelaksana Program Penjaga Mutu
  • 15. • Program menjaga mutu eksternal (External quality Assurance) adalah suatu organisasi yang bertanggungjawab menyelenggarakan Program Menjaga Mutu dibentuk berada diluar organisasi yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Program Menjaga Mutu eksternal
  • 16. Proses Quality Assurance dalam pelayanan kesehatan yang dikemukan oleh Lori Prete Brown Langkah 1 : Perencanaan quality assurance • dipilih prioritas paling penting yang didahulukan. Umumnya yang paling penting adalah bidang yang bermasalah, dari sanalah perhatian khusus ditujukan untuk memulai program quality assurance. Langkah 2 : Membuat pedoman dan menyusun standar-standar • Standar yang didefinisikan bisa berupa : • a. Tingkat minimum penampilan atau hasil yang diterima, misalnya apakah pasien puas atau ada keluhan. Ini disebut hasil atau outcome. • b. Tingkat bagus dari penampilan atau hasil (outcome). • c. Range atau jarak atau sejauh mana rentang dari hasil yang dapat diterima guidelines and setting standards) Langkah 3 : Mengkomunikasikan standar dan spesifikasi • Bila pedoman yang praktis sudah siap, maka prosedur standar operasi kegiatan pelayanan kesehatannya perlu untuk dipromosikan penggunaannya.
  • 17. • Monitoring adalah pengumpulan dan tinjauan (review) data yang membantu menilai apakah norma-norma program diikuti mutu atau apakah outcome (hasil dari pelayanan seperti halnya keluhan pasien) ditingkatkan. • Quality assurance melibatkan suatu orientasi proses baru yang memiliki implikasi mendalam untuk monitoring termasuk pengumpulan dan pengolahan datanya. • Desain atau redesain sistem monitor memerlukan penjabaran pernyataan-pernyataan tentang mutu yang diharapkan ke dalam indikator-indikator yang bisa diukur, di seluruh tingkat organisasi. 4. Langkah 4 : Monitoring mutu (Quality monitoring)
  • 18. Langkah 5 : Identifikasi masalah-masalah dan seleksi peluang-peluang untuk peningkatan (Identifying problems and selecting opportunities for improvement)
  • 19. Langkah 6 : Mengidentifikasi secara operasional permasalahan (Defining the problem operasionally) Model 4 W + 1 H (What, Why, Where, When + How) bisa digunakan untuk menyusun permasalahan jadi lebih pasti dan terukur. Contoh: Apa masalahnya? Mengapa terjadi/ada masalah? Dimana terjadi masalah? Kapan terjadi masalah? Bagaimana mengetahui masalah ? (informasi, konfirmasi dll).
  • 20. • Tim akan menganalisis masalah, membuat rencana perbaikan, melaksanakan, mengevaluasi, dan melakukan usaha-usaha peningkatan. Di dalamnya termasuk juga menghitung input yang diperlukan, sumber daya, kegiatan-kegiatan, dan manfaat- manfaat penyelesaian masalah yang terjadi. Langkah 7 : Memilih suatu tim • Studi tentang permasalahan guna mengidentifikasi penyebab masalah utama dipusatkan pada hal-hal berikut. • a. Statemen masalah dan klarifikasi masalah; • b. Memahami proses yang berkaitan dengan masalah; • c. Membuat hipotesis tentang penyebab masalah. Sebaiknya hipotesis dibuat berdasarkan landasan teori yang berkaitan dengan permasalahan; • d. Uji hipotesis dan menetapkan penyebab utama. Langkah 8 : Menganalisis dan mempelajari masalah untuk identifikasi akan masalah penyebabnya
  • 21. 9. Langkah 9 : Membuat solusi-solusi dan kegiatan-kegiatan untuk peningkatan (Developing solution and actions for improvement) Dalam peningkatan mutu perlu dibuat solusi-solusi yang harus mengikuti tahap-tahap konsisten sebagai berikut: Ungkapkan solusi secara praktis dan mudah dilaksanakan Ungkapkan solusi untuk pelaksanaan menyelesaikan maslah/peningkatan mutu Memilih solusi untuk melaksanakan penyelesaian masalah/ peningkatan mutu Seleksi kriteria untuk menetapkan solusi terkait Daftarlah semua solusi potensial Memilih dan mendesain semua solusi
  • 22. Setiap solusi hampir pasti perlu adanya perubahan teknik pekerjaan, sikap dan perilaku, serta peran dan tanggung jawab. Semua staf harus memahami hal ini, agar tidak menjadi stres menerima instruksi atau informasi-informasi mengenai harus terjadinya perubahan. Untuk itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar tidak terjadi salah pengertian, seperti : a. Perlu mengundang para staf untuk berpartisipasi dalam perencanaan perubahan; b. Memberikan gambaran yang jelas mengenai perubahan yang diinginkan; c. Membagi informasi tentang perubahan, agar tidak terjadi stres; d. Mendemonstrasikan komitmen terhadap perubahan, sehingga timbul percaya diri dan siap berubah ke arah positif; dan e. Menawarkan kembali pelaksanaan perubahan dan berhasil secepatnya Langkah 10 : Melaksanakan dan mengevaluasi upaya peningkatan mutu
  • 23. Mendesain mutu: merencanakan, menyusun standar, dan mengkomunikasikan standar. Monitoring mutu. Memecahkan masalah mutu: menetapkan masalah, identifikasi masalah, analisis masalah, dan melaksanakan solusi. Quality assurance pada praktiknya akan berupa siklus, yakni suatu proses sedemikian rupa jalannya sehingga akan berulang. Dalam pelaksanaan quality assurance haruslah dibentuk tim terlebih dahulu dan bukan perseorangan. Bila komponen-komponen langkah siklus quality assurance dikelompokkan, maka akan ada tiga kelompok kegiatan, yaitu:
  • 24. Quality Assurance dalam Product Life Cycle 1 2 3 4
  • 25. • Produk baru lahir  belum ada konsumen yang mengetahui • orang akan melihat kurangnya keakraban di antara pasien tentang layanan baru ini, dan bahkan penyedia layanan kesehatan sendiri mungkin tidak memiliki pengetahuan yang cukup untuk memberikan informasi yang cukup. 1.Tahap Perkenalan • Pada tahap pertumbuhan konsumen mulai mengenal produk  ditandai dgn laba yang meningkat pesat • Dalam layanan kesehatan terlihat ketika permintaan untuk layanan kesehatan tsb mulai bertahan terlepas dari diiklankan atau dipromosikan 2. Tahap pertumbuhan • Contoh: pasien merasa puas dgn obat tertentu  sehingga pasien dapat mendekati penyedia layanan kesehatan mereka untuk meminta pengobatan tertentu sebagai hasil dari peningkatan popularitas atau kesadaran. 3. Tahap kedewasaan • Contoh: kursi roda  Ketika teknologi meningkat, pasar konsumen, termasuk profesional perawatan kesehatan yang menggunakan produk tertentu itu mungkin mulai melihatnya sebagai barang yang sudah usang atau ketinggalan zaman. 4. Tahap penurunan
  • 26. Menurut Prof. A. Donabedian, ada tiga pendekatan evalusi (penilaian) mutu yaitu dari aspek INPUT (STRUKTUR), PROSES, OUTCOME • meliputi sarana fisik perlengkapan dan peralatan, organisasi dan manajemen, keuangan, sumberdaya manusia dan sumber daya lainnya di fasilitas pelayanan kesehatan. Hal ini berarti yang dimaksud dengan struktur adalah masukan (input) Struktur
  • 27. • semua kegiatan yang dilaksanakan secara profesional oleh tenaga kesehatan (dokter, perawat dan tenaga profesi lain) dan interaksinya dengan pasien. Asumsinya adalah bahwa semakin patuh semua tenaga kesehatan profesional kepada standar yang baik (standards of good practise) yang diakui oleh masing-masing profesi, akan semakin tinggi pula mutu pelayanan terhadap pasien. Proses
  • 28. Outcome Hasil akhir kegiatan dan tindakan tenaga kesehatan profesional terhadap pasien. Dapat berarti adanya perubahan derajat kesehatan dan kepuasan baik positif maupun negatif.