2. DEFINISI
Controlling merupakan suatu upaya yang dilakukan
secara berkesinambungan, sistematis, objektif dan
terpadu dalam menetapkan penyebab masalah mutu
pelayanan berdasarkan standar yang telah ditetapkan,
menetapkan dan melaksanakan cara penyelesaian
masalah sesuai dengan kemampuan yang tersedia, serta
menilai hasil yang dicapai dan menyusun saran tindak
lanjut untuk lebih meningkatkan mutu. (Azwar, 1996)
Pengertian Pengendalian menurut Fayol adalah
memeriksa apakah segala sesuatu terjadi sesuai
perencanaan, instruksi dan prinsip-prinsip yang telah
ditetapkan, yang bertujuan untuk menunjukkan
kelemahan dan kesalahan serta memperbaiki dan
mencegah terulang kembali.
3. PERAN LEADERSHIP DALAM CONTROLLING
Mendorong staf untuk aktif terlibat dalam pengawasan
mutu.
Mengkomunikasikan secara jelas standar yang
diharapkan terhadap staf.
Mendorong / memotivasi standar tertinggi untuk kualitas
yang maksimal dengan menyediakan standar keamanan
minimum.
Mengimplementasikan pengawasan mutu secara proaktif
serta reaktif.
Menggunakan pengawasan sebagai metode untuk
menentukan mengapa tujuan tersebut tidak tercapai.
4. Secara aktif mensyahkan hasil pengawasan mutu yang
ditemukan, yang mempunyai kesatuan profesi dan
konsumen.
Menghargai antara standar klinis dengan standar
menggunakan sumber-sumber yang meyakinkan pasien
untuk menerima perawatan sesuai yang diharapkan.
Bertindak sebagai role model terhadap staf untuk
menerima tanggung jawab dan tanggung gugat terhadap
tindakan keperawatan.
Secara aktif berpartisipasi dalam usaha-usaha penelitian
untuk mengidentifikasi dan mengukur sensitifitas
keperawatan sebagai hal pelayanan pasien.
5. FUNGSI MANAJEMEN DALAM CONTROLLING
Fungsi pengendalian sebagai penghubung individu dalam
organisasi, membentuk standar ukuran yang jelas
terhadap keperawatan dan menentukan metode yang
paling tepat untuk mengukur standar yang ada.
Pengendalian merupakan fungsi manajemen dalam
mengukur kinerja dan tindakan koreksi yang diberikan
untuk menjamin pencapaian tujuan organisasi.
Pengendalian meliputi koordinasi sejumlah kegiatan dan
informasi serta pengarahan dan melakukan evaluasi
kinerja karyawan. Dalam melaksanakan pengendalian
sangat memperhatikan: catatan laporan, kemajuan
organisasi menuju tujuan dan penggunaan sumber-
sumber yang efektif.
6. Pengendalian sebagai alat manajemen untuk mengukur
tingkat pencapaian tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya dan pelaksanaan tindakan koreksi untuk
memperbaiki kinerja, kebijakan dan prosedur
digunakan standar (observasi, kuesioner, status pasien,
pasien dan anggota tim kesehatan) sebagai sumber
data.
Tindakan koreksi, disiplin dan edukasi sangat
dibenarkan. Umpan balik berupa pengalaman positif
akan merangsang motivasa dan kontribusi terhadap
perkembangan kepribadian karyawan.
7. Komunikasi dan informasi merupakan hal penting
dalam pengendalian. Bagi pimpinan / manajer,
pengendalian diri sangatlah penting, yang meliputi:
pengetahuan up to date, memberi perintah dengan
jelas, fleksibel, mengerti alasan perilaku karyawan,
membantu memperbaiki orang lain, meningkatkan
ketrampilan pemecahan masalah, tetap tenang
walaupun di bawah tekanan dan mempunyai
perencanaan ke depan. Manajer yang efektif menjaga
batas dengan karyawannya dan mengetahui
karyawannya. Bila terjadi pelanggaran, maka tindakan
disiplin yang tepat akan diambil dan tindakan koreksi
secara konsisten diberikan setelah mengecek fakta /
data yang ada.
8. SUMBER DATA
– Sumber primer
Misal: hasil observasi, wawancara langsung, angket
/ kuesioner.
– Sumber sekunder
Misal: data dari laporan / dokumentasi.
– Sumber tersier
Misal: data hasil publikasi dari badan-badan resmi.
CARA PENGUMPULAN DATA
–Wawancara
–Inspeksi
–Observasi partisipatif
9. JENIS DATA
Jenis data yang dikumpulkan mencakup data dalam
lingkup controlling, yang meliputi:
Evaluasi
Evaluasi Kepuasan Pasien
Evaluasi Kepuasan Perawat
Evaluasi Kinerja Perawat
Kualitas kontrol
10. Secara struktural, kualitas kontrol dilaksanakan melalui :
Direktur
Wakil Direktur
Manajer keperawatan
Asisten manajer keperawatan
Ka Unit/ KaRu
11. PENGENDALIAN BANGSAL KEPERAWATAN
Fungsi pengendalian juga termasuk ke dalam sistem
controlling, yang menunjukkan otoritas seorang
pemimpin terhadap staffnya, untuk memastikan bahwa
proses keperawatan dan semua aspek yang berkaitan
dengannya tetap berjalan sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan. Oleh karena itu fungsi pengendalian
tetap menduduki peranan penting yang bertujuan
untuk meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan
terhadap pasien tanpa meninggalkan aspek kepuasan
perawat dalam melaksanakan tugasnya.
12. Pengendalian merupakan fungsi penting dan
tanggung jawab dari manajemen sehingga
pengendalian diperlukan untuk memastikan
bahwa pekerjaan dikerjakan secara benar.
Kegiatan pengendalian meliputi: mengukur
kinerja, mengevaluasi kualitas dan kuantitas
kinerja serta membuat koreksi bila diperlukan.
13. Proses Pengendalian sebagai berikut :
Menetapkan standar untuk seluruh elemen
manajemen dalam bentuk hasil yang diharapkan dan
dapat diukur. Standar tersebut merupakan ukuran
dalam mencapai tujuan.
Menerapkan standar dengan mengumpulkan data dan
mengukur kegiatan manajemen unit pelayanan
kesehatan, membandingkan standar dengan pelayanan
aktual.
Membuat suatu perbaikan yang dianggap perlu dari
umpan balik yang ada.
Mempertahankan kesinambungan proses di semua
area, meliputi: manajemen unit pelayanan kesehatan,
kinerja personil dan produknya.
14. KARAKTERISTIK SISTIM PENGENDALIAN
YANG BAIK
Harus mencerminkan sifat kegiatan
Melaporkan kesalahan secara tepat
Berorientasi ke depan
Menunjukkan pengecualian pada hal kritis
Objektif
Fleksibel
Mencerminkan pola organisasi
Ekonomis
Mengerti
Mengindikasikan tindakan koreksi