Dokumen tersebut membahas tentang evaluasi promosi kesehatan menggunakan model Precede-Proceed yang terdiri dari delapan tahapan mulai dari pengkajian awal, diagnosis, penetapan prioritas masalah, tujuan, metode, dan media promosi kesehatan.
3. Analisis Situasi
Di bidang kesehatan, analisis situasi dilakukan
dengan mengumpulkan indikator kesehatan yang
sesuai dengan permasalahan serta indikator
lainnya termasuk non kesehatan yang terkait
dengan permasalahan yang akan dipecahkan.
Analisis situasi dilengkapi dengan mengumpulkan
dan menelaah indikator perilaku (kesehatan).
Indikator adalah bahasa universal untuk menunjukkan
atau menyatakan suatu keadaan atau masalah.
Misalnya, Keadaan kesehatan ibu di Indonesia masih
belum baik. seperti Angka kematian ibu, 400 / 100.000
kelahiran hidup, atau Persentase ibu yang mengidap
anemia di suatu wilayah adalah 60 %.
4. Masalah Indikator Kesehatan Indikator terkait
Kesehatan
Indikator Perilaku
Kesehatan
Keselamatan ibu
(safe motherhood)
Angka kematian ibu
sewaktu (statis) dan
selama kurun waktu
tertentu (dinamis)
Persentase ibu yang
melahirkan dengan bidan
Tingkat pendidikan
ibu rata-rata di
suatu wilayah
Penghasilan total rata-
rata keluarga di suatu
wilayah
Pengetahuan ibu
tentang ANC
Persentase ibu-ibu yang
melakukan ANC minimal
4x selama hamil
Kesehatan ibu Jumlah WUS di suatu
wilayah yang telah
mendapatkan imunisasi
Tetanus
Cakupan imunisasi tetanus
Puskesmas rata-rata di
wilayah tertentu
Jarak rata-rata
antara rumah
penduduk dengan
Puskesmas dan
Rumah sakit di
wilayah tertentu
Pengetahuan WUS
tentang manfaat
imunisasi tetanus
Contoh indikator kesehatan, terkait kesehatan, dan perilaku kesehatan
5. Setiap masalah kesehatan selalu ada dimensi perilakunya, bahkan terkadang sangat
dominan dan menjadi determinan utama
e.g: memulai dan
membiasakan
berolahraga
secara teratur
(bila sebelumnya
belum pernah
melakukan)
MENCIPTAKAN
SUATU PERILAKU
SEHAT
MENGUBAH
PERILAKU
MENGHILANGKAN
PERILAKU LAMA
MENCEGAH
PERILAKU TIDAK BAIK
YG AKAN DATANG
e.g: mengubah
perilaku agar lebih
baik, misalnya
membiasakan
makan buah-
buahan dan
sayuran setiap hari
e.g: menghilangkan
perilaku (lama)
yang tidak baik
untuk kesehatan,
misalnya berhenti
dari kebiasaan
merokok
e.g: melindungi
diri dari perilaku
penggunaan
obat–obatan
secara salah
termasuk NAPZA
Pada prinsipnya indikator perilaku terdiri dari beberapa kelompok saja yaitu:
6. masalah yang teridentifikasi dihitung jumlah
skornya. Sebagai penentuan, bisa disepakati
masalah yang terbesar atau tertinggi jumlah
skornya.
Penentuan Prioritas Masalah
proses pembuatan keputusan dengan membuat
kriteria dan memberi nilai (skor) kepada kriteria
tersebut. Misalnya dalam menentukan masalah
prioritas ditentukan kriteria.
Severity
Magnitude
bahaya/beratnya
masalah yang
dihadapi. Berikan skor
1,2,3 untuk
menunjukkan tingkat
bahayanya ➔ baik
penularan cepat atau
kematian yg
diakibatkan
bobot masalah
yang dihadapi dalam
arti populasi yang
terkena atau
terancam masalah
tersebut ➔ 1
mengenai sedikit
penduduk sampai 3
mengenai banyak
penduduk
7. Pemilihan Solusi Alternatif
Pemilihan juga dilakukan dengan cara bertanya pimpinan/konsultan, bisa melakukan
musyawarah, bisa juga dengan metode Delphi atau dengan cara skoring. Kriteria
untuk solusi berbeda dengan untuk menentukan masalah.
Menurut
Fowles (1978),
dalam proses
original analisis
Delphi memiliki
elemen kunci
menstruktur arus informasi
memperoleh umpan balik dari partisipan (pakar atau ahli)
Terdapat saling ketidaktahuan identitas antarpartisipan.
1
2
3
9. Penyusunan Rencana
1. Menentukan Masalah
2. Menentukan Solusi
3. Menyusun Rencana Kerja (Plan of Action)
4. Penyusunan Rencana Komunikasi
https://www.who.int/docs/default-
source/searo/indonesia/covid19/who-
situation-report-10.pdf?sfvrsn=a9ceb157_2
Contoh Penyusunan Rencana
10. Evaluasi merupakan bagian
integral (terpadu) dari proses
manajemen ➔ termasuk
manajemen promosi kesehatan
Sebagai suatu proses manajemen
digambarkan sebagai suatu siklus,
yang meliputi Perencanaan (P),
Implementasi (I), dan Evaluasi
(E).
11. Menentukan
apa yang akan
dievaluasi
Merancang
desain (metode)
Menyusun
rencana &
instrumen
Melakukan
pengamatan,
pengukuran, &
analisis
Membuat
kesimpulan &
pelaporan
Siklus Daur EVALUASI
Mengembangkan
kerangka &
batasan
12. Keenam langkah evaluasi di slide sebelumnya dapat dipadatkan menjadi 2 Langkah terpenting:
1. Menetapkan fokus
yang akan dievaluasi
2. Memilih/merancang
desain evaluasi
Input Proses Output Efek/
outcome
Dampak/
impact
Perencanaan
Implementasi
Evaluasi
Umpan Balik
Lingkungan
Cara yang dianggap paling teliti ialah dengan mengkaji
secara sistem, yaitu dengan menguraikan proses suatu
kegiatan atau intervensi menurut unsur-unsur sistem
sebagai berikut:
14. 1. Menetapkan fokus
yang akan dievaluasi
2. Memilih/merancang
desain evaluasi
3 cara evaluasi Michael Ibrahim berdasarkan urutan desain menurut
kekuatan kesimpulan dari hasil evaluasinya.
(1) non-riset
Anecdote
cerita hikayat
pendapat-
pendapat ahli
maupun org
awam
(2) riset non-
eksperimental
Studi kasus-
Kelola
Studi kohort
(3) riset
eksperimental
Eksperimen
lapangan
Eksperimen
laboratorium
15. Historikal
Deskriptif
Corelational
Study
Case Study
Developmental
Study
dengan merekonstruksi
kejadian di masa lalu
secara objektif dan tepat
dikaitkan dengan hipotesis
melakukan penjelasan secara
sistematis suatu situasi atau
hal yang menjadi perhatian
secara factual dan tepat.
menyelidik pola
dan urutan
perkembangan
menurut waktu
meneliti secara intensif latar belakang
status sekaang, dan interaksi lingkungan
dari suatu unit sosial, baik perorangan,
kelompok, lembaga atau
masyarakat.
meneliti sejauh mana variasi dari satu
faktor berkaitan dengan variasi dari satu
atau lebih faktor lain berdasarkan
koefisien tertentu
1 2 3 4 5
Stephen Isaac dan William B. Michael (1981) mengemukakan 9 bentuk desain evaluasi, yaitu:
16. Causal
Comparative
study
True
Experimental
Quasi
Experimental
Action
Research
Menyelidiki hubungan sebab-akibat
dengan mengamati berbagai
konsekuensi yang ada & menggalinya
melalui data untuk faktor penyebabnya
Menyelidiki hubungan sebab-akibat,
membuat satu/lebih kelompok
percobaan terpapar membandingkan
dgn kelompok kontrol
Mengembangkan pengalaman baru
melalui aplikasi langsung di berbagai
kesempatan
merupakan cara yang mendekati
eksperimen, tetapi dimana control tidak
ada dan manipulasi tidak bisa dilakukan.
6 7 8 9
19. Precede Proceed Model (PPM) adalah model perencanaan yang berasal dari Johns Hopkins
University dan dirancang sebagai cara untuk mengajarkan siswa tentang promosi kesehatan.
Model ini juga dibuat untuk perencanaan, intervensi, dan kerangka evaluasi.
Precede Proceed Model (1992)
PRECEDE merupakan singkatan dari “Predisposition, Reinforcing, and Enabling
Constructs in Educational/ Environmental Diagnosis and Evaluation”. Sementara
PROCEDE singkatan dari “Policy, Regulacy, and Organizarional Constructs in Educational
and Environmental Development”.
Model ini banyak digunakan dalam kegiatan praktik promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat. Bagian Precede model berfokus pada mengidentifikasi
faktor-faktor pendidikan yang mempengaruhi perubahan.
21. Strategi Aplikasi Sistem Promosi Kesehatan
PRECEDE – PROCEED
• Tahap ini merupakan tahap pengumpulan
informasi.
• Data & informasi terkumpul ➔
menentukan perencanaan mengatasi
masalah dari kurangnya pengetahuan.
• Pengumpulan data dapat dilakukan
dengan cara: survei, FGD, wawancara
informan.
• Pelaksaan promosi kesehatan tidak lepas
dari 6W 1H untuk menentukan
pengkajian awal yg harus dilakukan
1. Tahap Pengkajian dalam
Promosi Kesehatan
How
Metode & teknik promkes
Where
Tempat promkes dilakukan
When
Waktu pelaksanaan promkes
What
Materi promkes
Whom
Sasaran promkes
Who
Pelaksana promkes
Why
Perlunya promkes
22. Strategi Aplikasi Sistem Promosi Kesehatan PRECEDE – PROCEED
• Pada fase ini diidentifikasi masalah perilaku yang
memengaruhi masalah kesehatan dan masalah lingkungan
(fisik dan psiko-sosial) yang memengaruhi perilaku dan status
kesehatan maupun kualitas hidup masyarakat.
2. Tahap Penentuan Diagnosis dalam Promosi
Kesehatan
1. Diagnosis sosial
2. Diagnosis
epidemiologi
3. Diagnosis
perilaku &
lingkungan
4. Diagnosis
pendidikan &
organisasional
5. Diagnosis
administratif
& kebijakan
Diagnosis yang dapat ditentukan pada tahap ini:
23. Strategi Aplikasi Sistem Promosi Kesehatan PRECEDE – PROCEED
3. Tahap Menetapkan Prioritas Masalah dalam Promosi Kesehatan
1. Menetapkan status
kesehatan
2. Menentukan pola
pelayanan kesehatan
yang ada
3. Menentukan hubungan
antara status kesehatan
dengan pelayanan
kesehatan di masyarakat
4. Menentukan determinan
masalah kesehatan
Langkah yg harus ditempuh utk
menetapkan prioritas masalah kesehatan:
1. Beratnya masalah & akibat
yang ditimbulkan
2. Pertimbangan politis, guna
mendapatkan dukungan
3. Sumber daya yang ada di
masyarakat
Menentukan
prioritas masalah
dengan
mempertimbangkan
faktor-faktor:
24. Strategi Aplikasi Sistem Promosi Kesehatan PRECEDE – PROCEED
4. Tahap Menentukan Tujuan dalam Promosi Kesehatan
Spesific
Measurable
Appropriate
Reasonable
Time bound
Tujuan harus
khusus
Dapat diukur
Tepat guna
Dapat
dilaksanakan
Harus dicapai di
waktu tertentu
Agar tujuan tercapai & dapat
dijalankan sesuai dgn yg diinginkan
maka harus berpedoman SMART:
Tujuan perilaku (behavioral objective)
Merupakan refleksi dari fase
pendidikan dan organisasional ➔
tujuan jangka pendek
Tujuan perilaku berhubungan
dengan pengetahuan dan
sikap
Tujuan pendidikan (educational objective)
Merupakan refleksi dari fase perilaku dan lingkungan ➔ tujuan
jangka menengah
Tujuan program (program objective)
Merupakan refleksi dari fase sosial dan epidemiologi ➔ tujuan
jangka panjang
25. Strategi Aplikasi Sistem Promosi Kesehatan PRECEDE – PROCEED
5. Tahap Menentukan Metode Promosi Kesehatan
Untuk ASPEK PENGETAHUAN dapat
dilakukan penyuluhan dengan
pemasangan poster atau spanduk
Untuk ASPEK SIKAP perlu diberikan contoh
konkret yg dapat menggugah emosi, perasaan,
& sikap masyarakat ➔ memperlihatkan foto
dan pemutaran film
26. Strategi Aplikasi Sistem Promosi Kesehatan PRECEDE – PROCEED
6. Tahap Menentukan Media Promosi Kesehatan
Teori pendidikan menyebutkan ➔
belajar yang paling baik & mudah
adalah dengan menggunakan panca
indera sebanyak mungkin
27. Strategi Aplikasi Sistem Promosi Kesehatan PRECEDE – PROCEED
7. Tahap Menyusun Rencana Evaluasi dalam Promosi Kesehatan
Evaluasi Formatif Evaluasi Sumatif
Evaluasi yang dilaksanakan pada saat
berlangsungnya proses promosi kesehatan
Apakah metode, pendekatan, dan alat yg
digunakan sudah tepat/belum?
Apakah diperlukan alat, sarana prasarana utk
mempertinggi hasil yg dicapai/tdk?
Apakah program tsb membutuhkan
pengetahuan prasyarat yg belum
diperhitungkan?
Apakah program yang diberikan sudah
tepat/belum?
Evaluasi yang dilaksanakan setelah rangkaian
program promosi kesehatan diberikan,
tujuannya:
Untuk menentukan nilai keberhasilan
program promkes
Untuk menentukan masyarakat
dapat/tdk mengikuti dlm program
berikutnya
Untuk catatan kemampuan masyarakat
dlm menerima rangkaian program
promosi kesehatan
28. Strategi Aplikasi Sistem Promosi Kesehatan PRECEDE – PROCEED
8. Tahap Menyusun Jadwal Pelaksanaan Kegiatan dan Tindak Lanjut
Untuk memudahkan pelaksanaan,
monitoring, dan evaluasi kegiatan
yang dilakukan perlu disusun jadwal
pelaksanaan kegiatan, yang
biasanya disajikan dalam bentuk
gantt chart, yang terdiri dari:
waktu, tempat,dan pelaksanaan
dari setiap kegiatan.
31. Evaluasi promosi kesehatan lebih menggunakan indikator perilaku indikator perilaku sering
digambarkan sebagai sebuah buku, dimana lembarannya merupakan dimensi perilaku,
sedangkan jumlah baris tulisan bisa dianggap sebagai tingkatan atau derajat perilakunya
Indikator Promosi
Kesehatan, dapat bersifat
kualitatif atau kuantitatif,
dapat pula bersifat statik
maupun dinamik.
Gambar Dimensi dan Tingkatan Perilaku
32. Untuk mengetahui indikator-
indikator yang mencerminkan
masalah kesehatan ini, dilakukan
apa yang disebut diagnosis
(asesment) perilaku. Untuk
mencapai diagnosis perilaku,
dilakukan lebih dulu diagnosis
epidemiologik
35. dari contoh ini, tampak bahwa indikator
perilaku yang digunakan untuk promosi
kesehatan sangat dipengaruhi oleh situasi
dan perkembangan sasaran dan kegiatan
sendiri. Oleh karena itu evaluator harus
selalu melakukan asessment dan
mengembangkan sendiri
(bersama sasaran) indikator yang dipakai
setelah menetapkan bersama apa yang
akan di evaluasi.
Sebelum melakukan diagnosis
epidemiologik seorang evaluator pula
melakukan apa yang disebut sebagai
diagnosis sosial, yaitu suatu diagnosis
untuk mengenali masyarakat yang
mengalami masalah kesehatan tersebut.