SlideShare a Scribd company logo
1 of 69
Download to read offline
VITAMIN
Oleh:
Asyifa R.A.
Vitamin merupakan zat gizi
yang terdapat dalam
makanan, yang sangat
dibutuhkan dalam jumlah
kecil, peranan vitamin sangat
vital bagi pertumbuhan dan
perkembangan, pencegahan
penyakit, dan mencapai
kehidupan yang sehat dan
optimal.
Vitamin sebagai zat gizi mikro tidak dapat
diproduksi oleh tubuh sehingga harus didapatkan
dari makanan (WHO, 2016)
Pengertian VITAMIN
Kata “vitamin” berasal dari bahasa latin, yaitu
gabungan dari kata “vital” artinya “hidup” dan
“amina (amin)” yang mengacu pada suatu
gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N).
Pengertian ini didasarkan pada konsep awal
penemuan vitamin, yaitu semua vitamin dianggap
mengandung atom N. Akan tetapi, pada akhirnya
diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali
tidak memiliki atom N (Bender, 2003)
Vitamin berdasarkan keperluan studi aspek gizi
dapat didefinisikan sbg berikut:
Suatu senyawa organik yang berbeda dari karbohidrat, lemak, dan
protein
Suatu komponen alamiah (natural component) pada makanan yang
dibutuhkan dalam jumlah kecil
Zat gizi penting yang dibutuhkan dalam jumlah kecil utk menjalankan
fungsi fisiologis secara normal, vitamin tidak dapat menghasilkan energi
Suatu zat yang ketidakhadirannya atau ketidakcukupannya dapat
menyebabkan gangguan spesifik (spesific deficiency syndrome)
Zat yang tidak dapat disintesis oleh tubuh manusia dalam jumlah yang
cukup untuk memenuhi kebutuhan fisiologis secara normal
Nama generik vitamin Vitamer (nama kimia vitamin) Pro-vitamin
Vitamin A Retinol, retinal, asam retinoat β-karoten
kriptoxantin
Vitamin D Kolekalsiferol (D3), Ergokalsiferol (D2)
Vitamin E α-tokoferol, γ-tokoferol
Vitamin K Filokuinon (K1), Menakuinon (K2),
menadion(K3)
Vitamin C Asam askorbat, asam dehidroaskorbat
Vitamin B1 Tiamin
Vitamin B2 Riboflavin
Vitamin B3 (niacin) Asam nikotinat, nikotinamida
Vitamin B6 (piridoksin) Piridoksol, piridoksal, piridoksamin
Vitamin B9 /
Asam Folat (folic acid)
Asam folat, poliglutamil folasin
Vitamin B7/ Biotin Biotin
Vitamin B5 (pantothenic
acid)
Asam pantotenat
Vitamin B12 (cobalamin) Sianokobalamin, hidroksokobalamin,
metilkobalamin
Vitamin dalam makanan
MEMELIHARA KESEHATAN
Metabolis-
me energi
Tiamin
Riboflavin
Niacin
Asam
pantote-
nat
biotin
Vitamin
B12
Kesehatan
tulang
Vitamin
A
Vitamin
D
Vitamin
K
Vitamin
C
Pembentu-
kan darah
Vitamin
B6
Vitamin
B12
Asam
folat
Vitamin
K
Ekspresi
gen
Vitamin
A
Vitamin
D
metabolis-
me protein
dan asam
amino
Vitamin
B6
Vitamin
B12
Asam
folat
Vitamin
C
Cholin
Antioksidan
Vitamin
A
Vitamin
C
Carote-
noid
Riboflavin
(tdk
langsung)
Klasifikasi VITAMIN
Vitamin Larut
lemak
Vitamin A
Vitamin D
Vitamin E
Vitamin K
Vitamin larut air
Vitamin B
complex
Vitamin C
Absorpsi VITAMIN
Vitamin
larut
lemak
Vitamin
larut air
VITAMIN larut lemak
Sifat VITAMIN larut lemak
Penyimpanan dlm tubuh
disimpan di hati &
jaringan lemak
Dapat bertahan lebih lama
di dalam tubuh (longevity)
dlm bntuk cadangan
Vitamin larut lemak
diserap melalui usus kecil
bersama lemak-lemak
makanan dan
diekskresikan perlahan
Dapat menyebabkan toksisitas.
Krn sifatnya dapat disimpan dlm
tubuh. Umumnya gejala
toksisitas terjadi akibat
penggunaan suplemen vitamin
pada dosis tinggi
Vitamin
A
Retinol,
retinal, asam
retinoat
β-karoten
kriptoxantin
Vitamin
D
Kolekalsiferol
(D3)
Ergokalsiferol
(D2)
Vitamin
E
α-tokoferol
γ-tokoferol
Vitamin
K
Filokuinon
(K1)
Menakuinon
(K2)
menadion(K3)
Vitamin A
• Vitamin A terdapat dalam produk hewani,
produk nabati, maupun dari suplemen
• Vitamin A berfungsi sebagai:
– Pigmen penglihatan di retina
– Regulasi ekspresi gen dan diferensiasi sel
– Antioksidan (β-karoten)
Vitamin A dalam Makanan
Copyright 2012, John Wiley & Sons Canada, Ltd.
Hubungan Vitamin A dengan Penglihatan
Copyright 2012, John Wiley & Sons
Canada, Ltd.
Vitamin A untuk Ekspresi gen
Copyright 2012, John Wiley & Sons Canada, Ltd.
•Adaptasi pada gelap lebih sulit,
Rabun senja, Xerosis, keratomalasia,
bitot’s spots, xeroftalmia (biasanya
pada gizi buruk
•Gangguan pertumbuhan
•Gangguan kekebalan tubuh
(imunitas)
•Keratinasi kulit
Defisiensi Vitamin A
• Hipervitaminosis terjadi akibat suplementasi jangka panjang
dengan dosis 5 – 10 kali dari kebutuhan gizi yang dianjurkan
(KGA) untuk vitamin A retinoid
• Terdapat 3 jenis dampak kelebihan vitamin A  AKUT,
KRONIS, TERATOGENIK
• Akut: gg. Saluran pencernaan, sakit kepala, penlihatan
kabur, menurunnya koordinasi otot
• Kronik: disebabkan konsumsi berulang diatas RDA lbh dari
10x  penurunan nafsu makan, gg. Pada kulit, sakit
kepala, penurunan mineral tulang, gg hati, perdarahan,
koma
• Teratogenik: aborsi spontan pada ibu hamil dan bayi lahir
cacat termasuk malformasi kongenital (hasil studi di lab
oleh hewan)
• Sedangkan kelebihan beta karoten (hiperkarotenimia) dapat
menyebabkan kulit menjadi kuning-orange
Dampak kelebihan VITAMIN A
Vitamin D
• Biasa disebut dengan “vitamin sinar matahari”
karena diproduksi oleh kulit yang terpapar
sinar UV
• Hanya sedikit makanan mengandung vitamin
D sprti: hati, lemak ikan, minyak ikan, dan
telur
• Vitamin D berguna untuk kesehatan tulang,
fungsi kelenjar paratiroid, regulasi sistem imun
Copyright 2012, John Wiley & Sons Canada, Ltd.
Vitamin D dalam makanan
Copyright 2012, John Wiley & Sons Canada, Ltd.
Vitamin D dari
sinar UV atau dari
makanan
• Anak  riketsia akibat gangguan
mineralisasi tulang
• Dewasa  osteomalasia akibat
demineralisasi tulang
Defisiensi Vitamin D
• Batas konsumsi vitamin D 50μg/hari atau 2000
IU/hari
• Kondisi kelebihan vitamin D tidak terjadi akibat
konsumsi secara alami dari makanan atau pajanan
sinar UV karena vitamin D di kulit sangat mudah
dipecah.
• Tetapi konsekuensi toksisitas vitamin D sangat
serius, kelebihan vitamin D dapat menyebabkan
kelebihan penyerapan kalsium dan hiperkalsemia.
Penumpukkan kalsium terjadi di ginjal, hati, dan
paru. Dapat terjadi anoreksia, mual, muntah,
demineralisasi tulang, kelelahan dan disorientasi.
Dampak kelebihan VITAMIN D
Vitamin E
• Vitamin E biasa disebut dgn tokoferol
• Vitamin E merupakan antioksidan
• Penyerapan vitamin E berasal dari absorpsi
lemak
• Jika terjadi defisiensi vitamin E pada bayi baru
lahir maka akan terjadi anemia hemolitik
Vitamin E dalam kandungan makanan
Copyright 2012, John Wiley & Sons Canada, Ltd.
Antioksidan pada Vitamin E
Copyright 2012, John Wiley & Sons Canada, Ltd.
• Bayi  anemia hemolitik
• Dewasa  miopati, anemia, neuropati, disfungsi
sistem saraf serius, tetapi sangat jarang terjadi
Defisiensi Vitamin E
• Vitamin E relatif tidak toksik, tetapi kelebihan
konsumsi dapat mempengaruhi vitamin K dalam
proses pembekuan darah yang menyebabkan
insufisiensi pembekuan dan risiko perdarahan.
• Toksisitas vitamin E ditetapkan batas atas knsumsi
sebanyak 1000mg atau 1500 UI alfa-tokoferol dari
sumber alami atau 1100 IU dari sumber sintetik.
Dampak kelebihan Vitamin E
Vitamin K
• Vitamin K dikenal dengan “koagulasi”
• Koagulasi darah yang abnormal pada “mayor
simptom” penyebabnya adalah defisiensi
vitamin K
• Defisiensi vitamin K sangat jarang terjadi di
negara US
Vitamin K dalam makanan
Copyright 2012, John Wiley & Sons Canada, Ltd.
• Gangguan pembekuan darah
• Penyakit hemoragik (hemorrhagic disease)
Defisiensi Vitamin K
• Konsumsi vitamin K alami dalam bentuk filokuinon
atau menakuinon menyebabkan peningkatan
jumlah vitamin K, tetapi tidak menyebabkan efek
yang berbahaya.
• Namun, jumlah vitamin K dalam bentuk menadion
(bentuk sintetik vitamin K) yang tinggi dapat
mengakibatkan anemia hemolitik, peningkatan
bilirubin dalam darah, dan kematian bayi baru lahir
Dampak kelebihan Vitamin K
VITAMIN larut air
Sifat VITAMIN larut air
Setelah dikonsumsi dan melalui usus, vitamin larut air akan diserap
kedalam pembuluh darh portal  tidak dapat dipertahankan dlm
jangka waktu lama oleh tubuh, kecuali vitamin B12 (kobalamin)
Penyimpanan vitamin larut air terjadi dari hasil ikatannya dengan
enzim dan transpor protein
Vitamin larut air akan dibuang melalu urin setiap kali kadar dalam
plasma melebihi batas ambang ginjal sehingga tidak menyebabkan
gejala toksisitas
Vitamin B
Vitamin B1 (Tiamin)
Vitamin B2 (riboflavin)
Vitamin B3 (niacin)
Vitamin B6 (piridoksin)
Vitamin B9 /Asam Folat
Vitamin B7/ Biotin
Vitamin B5 (pantothenic
acid)
Vitamin B12 (cobalamin)
Vitamin C
Asam
askorbat
asam
dehidro-
askorbat
B Kompleks
Energy-releasing
• Tiamin, riboflavin,
niacin, biotin, asam
pantotenat, biotin,
vitamin B6
Hematopoetik
• Asam folat dan
kobalamin, vitamin
B6, asam pantotenat
Aktivitas lain
• Seluruh jenis Vitamin
B6, tiamin, asam
folat, niacin
Membantu proses
pembentukan energi
Membantu
pembentukan
komponen sel darah
Proses
HEMATOPOETIK
Vitamin B1 (Tiamin)
• Tiamin adalah vitamin B yang pertama dan
kita kenal sebagai Vitamin B1
• Tiamin dapat ditemukan dibanyak makanan
seperti biji-bijian dan kacang-kacangan
• Tiamin membantu produksi energi,
metabolisme karbohirat, dan untuk kesehatan
sistem saraf
Copyright 2010, John Wiley & Sons, Inc.
Thiamin
• Beri-beri, otot lemah, anoreksia,
takikardia, pembesaran hati, edema
• Gangguan saraf perifer, atau lesi sistem
saraf pusat (wernicke-Korsakoff syndrome)
Defisiensi Vitamin B1 (tiamin)
• Pengguna alkohol
• Lansia
• Gangguan penyerapan
Kelompok risiko defisiensi
Vitamin B2 (riboflavin)
• Sumber yang bagus untuk riboflavin adalah produk
susu
• Tanaman yang mengandung riboflavin terdiri dari
jamur, brokoli, asparagus, biji-bijian hijau, sayuran
berdaun
• Sumber dari hewani adalah daging merah dan ikan
• Riboflavin sangat mudah hancur dengan panas dan
terpapar cahaya
• Riboflavin berguna dalam komponen dari “citric acid
cycle” untuk membantu tubuh mengabsorpsi vitamin
lain
Copyright 2010, John Wiley & Sons, Inc.
Riboflavin
• Ariboflavinosis, glositis, hiperemia
• Edema faring dan mukosa membran mulut
• Angular stomatitis photofobia, seborhoic
dermatitis
Defisiensi Vitamin B2
(riboflavin)
• Pengguna alkohol
• trauma
• Kondisi hipermetabolik
Kelompok risiko defisiensi
Vitamin B3 (niacin)
• Niacin ditambahkan dalam produk tepung di
Amerika Utara
• Defisiensi niacin disebut dgn “pellagra”
• Niacin dapat disintesis dalam tubuh dari asam
amino esensial “tryptophan”
• Niacin berperan dalam produksi energi dan
metabolisme tubuh
Copyright 2010, John Wiley & Sons, Inc.
Niacin
• Terdapat pellagra simptom 3’s 
dermatitis, diare, demensia
• Gangguan mental
• Depresive psychosis
Defisiensi Vitamin B3 (niacin)
•Pengguna alkohol
•Kondisi malabsorpsi
Kelompok risiko defisiensi
Copyright 2010, John Wiley & Sons, Inc.
Vitamin B5 (Pantothenic Acid)
Copyright 2010, John Wiley & Sons, Inc.
Vitamin B6 (Piridoksin)
•Dermatitis, glositis
•Emosi tidak stabil (convulsion)
•Gangguan metabolisme asam amino
Defisiensi Vitamin B6
(piridoksin)
• Pengguna alkohol
• lansia
• Penggunaan obat tertentu
Kelompok risiko defisiensi
Vitamin B9 (Asam Folat)
• Ko-enzim folat dibutuhkan untuk sintesis DNA
dan metabolisme beberapa asam amino
• Kadar asam folat yang rendah pada saat
kehamilan awal berhubungan dengan
peningkatan risiko “neural tube defects”
• Kadar asam folat yang rendah juga
berhubungan dengan peningkatan risiko
penyakit jantung yang berhubungan dengan
metabolisme asam amino homosistein
Copyright 2010, John Wiley & Sons, Inc.
Asam Folat
Copyright 2010, John Wiley & Sons, Inc.
Defisiensi ASAM FOLAT menyebabkan
neural tube defect
Copyright 2010, John Wiley & Sons, Inc.
Defisiensi ASAM FOLAT menyebabkan
anemia megaloblastik
•Anemia megaloblastik
•Diare, kelelahan
•Depresi, konvulsif
Defisiensi asam folat
• Pengguna alkohol
• Gangguan penyerapan (malabsorpsi)
• Penggunaan obat tertentu
Kelompok risiko defisiensi
Vitamin B12 (kobalamin)
• Defisiensi kobalamin menyebabkan anemia
pernisiosa
• Anemia pernisiosaanemia yang tidak bisa
menyerap zat besi (Fe)
• Asupan asam folat yang berlebih dapat menutupi
kekurangan kobalamin
• Kobalamin paling banyak dalam produk hewani
• Gastritis atrofi dapat menderita defisiensi
kobalamin
Copyright 2010, John Wiley & Sons, Inc.
Vitamin B12 (Kobalamin)
Absorption
of Vitamin
B12
Vitamin C (asam askorbat)
• Vitamin C dikenal dengan asam askorbat
• Vitamin C dalam makanan dapat dihancurkan
oleh oksigen, cahaya dan panas, kontak
langsung dengan peralatan masak besi
• Vitamin C berfungsi sebagai antioksidan dalam
tubuh, membantu sistem imun, penting untuk
produksi kolagen dan absorpsi Fe
Fungsi vitamin C sebagai antioksidan
Tidak semua vitamin dalam makanan dapat digunakan secara
keseluruhan oleh tubuh. Untuk itu perlu diketahui jumlah
kandungan vitamin dalam setiap bahan makanan agar
diketahui berapa jumlah yang harus dikonsumsi sehingga dapat
terpenuhi kecukupan suatu vitamin
Jumlah vitamin yang dapat diserap dan
dimanfaatkan oleh tubuh pada tingkat seluler
Bioavailabilitas VITAMIN
Faktor yang memengaruhi bioavailabilitas vitamin (I)
• Perbedaan vitamer dapat memengaruhi
perbedaan biopotensi
Perbedaan
biopotensi
• Beberapa jenis vitamin dalam bahan makanan atau
makanan hilang selama proses penyimpanan, pengolahan,
dan pemasakan
Kehilangan
vitamin
• Komposisi makanan yang dikonsumsi akan memengaruhi
penyerapan vitamin pada saat transit di usus, contoh: vitamin A
sangat kurang penyerapannya pada makanan rendah lemak
Efek
makanan
• Pengaruh umur individu akan memengaruhi fungsi gastrointestinal
dalam penyerapan vitamin, contoh: penyerapan vitamin B12 pada
lansia akan menurun akibat turunnya fungsi sel gastrik parietal
Pengaruh
fisiologis
• Penyakit tertentu akan memengaruhi penyerapan, contoh:
penyerapan folat menurun pada penderita sariawan
Status
kesehatan
Sumber: Comb (2012)
Faktor yang memengaruhi bioavailabilitas vitamin (II)
Banyak vitamin diserap oleh transpor aktif sehingga memudahkan proses
penyerapan. Namun persentase penyerapan akan menurun pada saat asupan
vitamin meningkat
Vitamin larut lemak (A,D,E,K) diserap dalam bentuk “misel” yang larut dalam
lemak. Penyerapan akan terganggu jika makanan yang dikonsumsi rendah lemak
Penggunaan obat-obatan dan senyawa lainnya yangs ecara alamiah sudah
terdapat dalam makanan akan memengaruhi penyerapan vitamin
Zat yang secara alamiah terdapat dalam makanan dapat berperan sebagai
antivitamin yang dapat berpengaruh pada kerusakan vitamin yang akhirnya
menjadi inaktif
Beberapa vitamin terdapat dalam makanan dalam bentuk kimia (bukan bentuk
aktif) sehingga tidak mudah dihidrolisis oleh enzim selama proses pencernaan
Sumber: Bender (2003)
Angka kecukupan vitamin yang dianjurkan untuk
orang indonesia (perorang perhari) (I)
Angka kecukupan vitamin yang dianjurkan untuk
orang indonesia (perorang perhari) (II)
MINERAL
Mineral Makro
• Kalsium (Ca)
• Fosfor (P)
• Belerang (S)
• Kalium (K)
• Natrium (Na)
• Klor (Cl)
• Magnesium (Mg)
Mineral Mikro
• Besi (Fe)
• Zink (Zn)
• Yodium (I)
• Selenium (Se)
• Tembaga (Cu)
• Mangan (Mn)
• Fluor (F)
• Kromium (Cr)
• Molibdenum (Mo)
• Boron (Bo)
• Kobalt (Co)
• Silikon (Si)
Angka kecukupan mineral yang dianjurkan untuk
orang indonesia (perorang perhari) (I)
Angka kecukupan mineral yang dianjurkan untuk
orang indonesia (perorang perhari) (II)
Referensi
• Hardinsyah dan Dewa Nyoman Supariasa. 2017. Ilmu Gizi
Teori dan Aplikasi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
• Smolin dan Grosvenor. 2010. Nutrition Science and
Applications. John Wiley & Sons, Inc
• Tortora, Gerard J. Dan Bryan Derrickson. 2014. Principles of
Anatomy and Physiology 14th edition. John Wiley & Sons,
Inc
• Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
Tahun 2013 Tentang Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan
Bagi Bangsa Indonesia, diakses dari situs:
http://gizi.depkes.go.id/download/kebijakan%20gizi/tabel
%20akg.pdf pada tanggal 11 Februari 2019

More Related Content

What's hot (20)

Vitamin larut dalam lemak
Vitamin larut dalam lemak  Vitamin larut dalam lemak
Vitamin larut dalam lemak
 
Power Point Protein
Power Point ProteinPower Point Protein
Power Point Protein
 
Vitamin A
Vitamin AVitamin A
Vitamin A
 
Metabolisme obat - Anak-farmasi.com
Metabolisme obat - Anak-farmasi.comMetabolisme obat - Anak-farmasi.com
Metabolisme obat - Anak-farmasi.com
 
Makalah protein
Makalah proteinMakalah protein
Makalah protein
 
Protein biokimia
Protein biokimiaProtein biokimia
Protein biokimia
 
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
 
Kelainan Metabolisme Lemak
Kelainan Metabolisme LemakKelainan Metabolisme Lemak
Kelainan Metabolisme Lemak
 
Laporan praktikum biokimia ii vitamin b
Laporan praktikum biokimia ii   vitamin bLaporan praktikum biokimia ii   vitamin b
Laporan praktikum biokimia ii vitamin b
 
Ppt protein
Ppt proteinPpt protein
Ppt protein
 
Mineral
MineralMineral
Mineral
 
Uji Xantoprotein
Uji XantoproteinUji Xantoprotein
Uji Xantoprotein
 
Lipid
LipidLipid
Lipid
 
Ppt lemak
Ppt lemakPpt lemak
Ppt lemak
 
Lipid
LipidLipid
Lipid
 
Perhitungan dosis
Perhitungan dosisPerhitungan dosis
Perhitungan dosis
 
Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1
 
Vitamin
VitaminVitamin
Vitamin
 
Laporan praktikum biokimia vitamin c
Laporan praktikum biokimia   vitamin cLaporan praktikum biokimia   vitamin c
Laporan praktikum biokimia vitamin c
 
Kimia panga vitamin
Kimia panga  vitaminKimia panga  vitamin
Kimia panga vitamin
 

Similar to VITAMIN PENGERTIAN

Similar to VITAMIN PENGERTIAN (20)

Vitamin
Vitamin Vitamin
Vitamin
 
Vitamin (Biokimia ) STKIP Banjarmasin
Vitamin (Biokimia ) STKIP BanjarmasinVitamin (Biokimia ) STKIP Banjarmasin
Vitamin (Biokimia ) STKIP Banjarmasin
 
VITAMIN.ppt
VITAMIN.pptVITAMIN.ppt
VITAMIN.ppt
 
vitamin larut air
vitamin larut airvitamin larut air
vitamin larut air
 
VITAMIN LARUT DALAM LEMAK
VITAMIN LARUT DALAM LEMAKVITAMIN LARUT DALAM LEMAK
VITAMIN LARUT DALAM LEMAK
 
new
newnew
new
 
Biokimia_Kelompok 3_Vitamin PPT.pptx
Biokimia_Kelompok 3_Vitamin PPT.pptxBiokimia_Kelompok 3_Vitamin PPT.pptx
Biokimia_Kelompok 3_Vitamin PPT.pptx
 
Macam vitamin
Macam vitaminMacam vitamin
Macam vitamin
 
Vitamin
VitaminVitamin
Vitamin
 
Vitamin larut dalam lemak
Vitamin larut dalam lemakVitamin larut dalam lemak
Vitamin larut dalam lemak
 
Vitamin dan Mineral
Vitamin dan MineralVitamin dan Mineral
Vitamin dan Mineral
 
06 - Gangguan Metabolisme Vitamin 2023.pptx
06 - Gangguan Metabolisme Vitamin 2023.pptx06 - Gangguan Metabolisme Vitamin 2023.pptx
06 - Gangguan Metabolisme Vitamin 2023.pptx
 
Fungsi vitamin dalam tubuh berbeda
Fungsi vitamin dalam tubuh berbedaFungsi vitamin dalam tubuh berbeda
Fungsi vitamin dalam tubuh berbeda
 
Apa itu Vitamin?
Apa itu Vitamin?Apa itu Vitamin?
Apa itu Vitamin?
 
VITAMIN LARUT DALAM LEMAK
VITAMIN LARUT DALAM LEMAKVITAMIN LARUT DALAM LEMAK
VITAMIN LARUT DALAM LEMAK
 
Zat Gizi Vitamin
Zat Gizi VitaminZat Gizi Vitamin
Zat Gizi Vitamin
 
Vit. b kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)
Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)
Vit. b kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)
 
Vitamin.ok
Vitamin.okVitamin.ok
Vitamin.ok
 
Vitamin dalam lemak
Vitamin dalam lemakVitamin dalam lemak
Vitamin dalam lemak
 
Vitamin ilmu gizi
Vitamin ilmu gizi Vitamin ilmu gizi
Vitamin ilmu gizi
 

More from Asyifa Robiatul adawiyah

Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 2
Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 2Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 2
Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 2Asyifa Robiatul adawiyah
 
Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 1
Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 1Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 1
Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 1Asyifa Robiatul adawiyah
 
Konsep Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
Konsep Epidemiologi Penyakit Tidak MenularKonsep Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
Konsep Epidemiologi Penyakit Tidak MenularAsyifa Robiatul adawiyah
 
Ilmu Perilaku sebagai Bagian dari Promosi Kesehatan
Ilmu Perilaku sebagai Bagian dari Promosi KesehatanIlmu Perilaku sebagai Bagian dari Promosi Kesehatan
Ilmu Perilaku sebagai Bagian dari Promosi KesehatanAsyifa Robiatul adawiyah
 
Penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan (quality assurance)
Penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan (quality assurance)Penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan (quality assurance)
Penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan (quality assurance)Asyifa Robiatul adawiyah
 
Pendekatan mutu dan kepuasan pelanggan dalam pelayanan kesehatan
Pendekatan mutu dan kepuasan pelanggan dalam pelayanan kesehatanPendekatan mutu dan kepuasan pelanggan dalam pelayanan kesehatan
Pendekatan mutu dan kepuasan pelanggan dalam pelayanan kesehatanAsyifa Robiatul adawiyah
 
Manajemen mutu terpadu (total quality management)
Manajemen mutu terpadu (total quality management)Manajemen mutu terpadu (total quality management)
Manajemen mutu terpadu (total quality management)Asyifa Robiatul adawiyah
 

More from Asyifa Robiatul adawiyah (20)

Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 2
Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 2Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 2
Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 2
 
Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 1
Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 1Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 1
Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 1
 
Konsep Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
Konsep Epidemiologi Penyakit Tidak MenularKonsep Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
Konsep Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
 
Evaluasi dalam Promosi Kesehatan
Evaluasi dalam Promosi KesehatanEvaluasi dalam Promosi Kesehatan
Evaluasi dalam Promosi Kesehatan
 
Pembuatan desain media promosi kesehatan
Pembuatan desain media promosi kesehatan Pembuatan desain media promosi kesehatan
Pembuatan desain media promosi kesehatan
 
Konsep Advokasi dalam Promosi Kesehatan
Konsep Advokasi dalam Promosi KesehatanKonsep Advokasi dalam Promosi Kesehatan
Konsep Advokasi dalam Promosi Kesehatan
 
komunikasi kesehatan
komunikasi kesehatankomunikasi kesehatan
komunikasi kesehatan
 
Ilmu Perilaku sebagai Bagian dari Promosi Kesehatan
Ilmu Perilaku sebagai Bagian dari Promosi KesehatanIlmu Perilaku sebagai Bagian dari Promosi Kesehatan
Ilmu Perilaku sebagai Bagian dari Promosi Kesehatan
 
Konsep Promosi Kesehatan
Konsep Promosi KesehatanKonsep Promosi Kesehatan
Konsep Promosi Kesehatan
 
Survei cepat
Survei cepatSurvei cepat
Survei cepat
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampel
 
Langkah langkah pelaksanaan survei cepat
Langkah langkah pelaksanaan survei cepatLangkah langkah pelaksanaan survei cepat
Langkah langkah pelaksanaan survei cepat
 
Analisis data deskriptif
Analisis data deskriptifAnalisis data deskriptif
Analisis data deskriptif
 
Penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan (quality assurance)
Penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan (quality assurance)Penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan (quality assurance)
Penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan (quality assurance)
 
Strategi mutu pelayanan kesehatan
Strategi mutu pelayanan kesehatanStrategi mutu pelayanan kesehatan
Strategi mutu pelayanan kesehatan
 
Pendekatan mutu dan kepuasan pelanggan dalam pelayanan kesehatan
Pendekatan mutu dan kepuasan pelanggan dalam pelayanan kesehatanPendekatan mutu dan kepuasan pelanggan dalam pelayanan kesehatan
Pendekatan mutu dan kepuasan pelanggan dalam pelayanan kesehatan
 
Manajemen mutu terpadu (total quality management)
Manajemen mutu terpadu (total quality management)Manajemen mutu terpadu (total quality management)
Manajemen mutu terpadu (total quality management)
 
Gizi ibu hamil
Gizi ibu hamilGizi ibu hamil
Gizi ibu hamil
 
Gizi seimbang dan energi
Gizi seimbang dan energiGizi seimbang dan energi
Gizi seimbang dan energi
 
Kebutuhan gizi dan status gizi
Kebutuhan gizi dan status giziKebutuhan gizi dan status gizi
Kebutuhan gizi dan status gizi
 

VITAMIN PENGERTIAN

  • 2. Vitamin merupakan zat gizi yang terdapat dalam makanan, yang sangat dibutuhkan dalam jumlah kecil, peranan vitamin sangat vital bagi pertumbuhan dan perkembangan, pencegahan penyakit, dan mencapai kehidupan yang sehat dan optimal. Vitamin sebagai zat gizi mikro tidak dapat diproduksi oleh tubuh sehingga harus didapatkan dari makanan (WHO, 2016)
  • 3. Pengertian VITAMIN Kata “vitamin” berasal dari bahasa latin, yaitu gabungan dari kata “vital” artinya “hidup” dan “amina (amin)” yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N). Pengertian ini didasarkan pada konsep awal penemuan vitamin, yaitu semua vitamin dianggap mengandung atom N. Akan tetapi, pada akhirnya diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N (Bender, 2003)
  • 4. Vitamin berdasarkan keperluan studi aspek gizi dapat didefinisikan sbg berikut: Suatu senyawa organik yang berbeda dari karbohidrat, lemak, dan protein Suatu komponen alamiah (natural component) pada makanan yang dibutuhkan dalam jumlah kecil Zat gizi penting yang dibutuhkan dalam jumlah kecil utk menjalankan fungsi fisiologis secara normal, vitamin tidak dapat menghasilkan energi Suatu zat yang ketidakhadirannya atau ketidakcukupannya dapat menyebabkan gangguan spesifik (spesific deficiency syndrome) Zat yang tidak dapat disintesis oleh tubuh manusia dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan fisiologis secara normal
  • 5. Nama generik vitamin Vitamer (nama kimia vitamin) Pro-vitamin Vitamin A Retinol, retinal, asam retinoat β-karoten kriptoxantin Vitamin D Kolekalsiferol (D3), Ergokalsiferol (D2) Vitamin E α-tokoferol, γ-tokoferol Vitamin K Filokuinon (K1), Menakuinon (K2), menadion(K3) Vitamin C Asam askorbat, asam dehidroaskorbat Vitamin B1 Tiamin Vitamin B2 Riboflavin Vitamin B3 (niacin) Asam nikotinat, nikotinamida Vitamin B6 (piridoksin) Piridoksol, piridoksal, piridoksamin Vitamin B9 / Asam Folat (folic acid) Asam folat, poliglutamil folasin Vitamin B7/ Biotin Biotin Vitamin B5 (pantothenic acid) Asam pantotenat Vitamin B12 (cobalamin) Sianokobalamin, hidroksokobalamin, metilkobalamin
  • 7. MEMELIHARA KESEHATAN Metabolis- me energi Tiamin Riboflavin Niacin Asam pantote- nat biotin Vitamin B12 Kesehatan tulang Vitamin A Vitamin D Vitamin K Vitamin C Pembentu- kan darah Vitamin B6 Vitamin B12 Asam folat Vitamin K Ekspresi gen Vitamin A Vitamin D metabolis- me protein dan asam amino Vitamin B6 Vitamin B12 Asam folat Vitamin C Cholin Antioksidan Vitamin A Vitamin C Carote- noid Riboflavin (tdk langsung)
  • 8. Klasifikasi VITAMIN Vitamin Larut lemak Vitamin A Vitamin D Vitamin E Vitamin K Vitamin larut air Vitamin B complex Vitamin C
  • 11. Sifat VITAMIN larut lemak Penyimpanan dlm tubuh disimpan di hati & jaringan lemak Dapat bertahan lebih lama di dalam tubuh (longevity) dlm bntuk cadangan Vitamin larut lemak diserap melalui usus kecil bersama lemak-lemak makanan dan diekskresikan perlahan Dapat menyebabkan toksisitas. Krn sifatnya dapat disimpan dlm tubuh. Umumnya gejala toksisitas terjadi akibat penggunaan suplemen vitamin pada dosis tinggi
  • 13. Vitamin A • Vitamin A terdapat dalam produk hewani, produk nabati, maupun dari suplemen • Vitamin A berfungsi sebagai: – Pigmen penglihatan di retina – Regulasi ekspresi gen dan diferensiasi sel – Antioksidan (β-karoten)
  • 14. Vitamin A dalam Makanan Copyright 2012, John Wiley & Sons Canada, Ltd.
  • 15. Hubungan Vitamin A dengan Penglihatan Copyright 2012, John Wiley & Sons Canada, Ltd.
  • 16. Vitamin A untuk Ekspresi gen Copyright 2012, John Wiley & Sons Canada, Ltd.
  • 17. •Adaptasi pada gelap lebih sulit, Rabun senja, Xerosis, keratomalasia, bitot’s spots, xeroftalmia (biasanya pada gizi buruk •Gangguan pertumbuhan •Gangguan kekebalan tubuh (imunitas) •Keratinasi kulit Defisiensi Vitamin A
  • 18. • Hipervitaminosis terjadi akibat suplementasi jangka panjang dengan dosis 5 – 10 kali dari kebutuhan gizi yang dianjurkan (KGA) untuk vitamin A retinoid • Terdapat 3 jenis dampak kelebihan vitamin A  AKUT, KRONIS, TERATOGENIK • Akut: gg. Saluran pencernaan, sakit kepala, penlihatan kabur, menurunnya koordinasi otot • Kronik: disebabkan konsumsi berulang diatas RDA lbh dari 10x  penurunan nafsu makan, gg. Pada kulit, sakit kepala, penurunan mineral tulang, gg hati, perdarahan, koma • Teratogenik: aborsi spontan pada ibu hamil dan bayi lahir cacat termasuk malformasi kongenital (hasil studi di lab oleh hewan) • Sedangkan kelebihan beta karoten (hiperkarotenimia) dapat menyebabkan kulit menjadi kuning-orange Dampak kelebihan VITAMIN A
  • 19. Vitamin D • Biasa disebut dengan “vitamin sinar matahari” karena diproduksi oleh kulit yang terpapar sinar UV • Hanya sedikit makanan mengandung vitamin D sprti: hati, lemak ikan, minyak ikan, dan telur • Vitamin D berguna untuk kesehatan tulang, fungsi kelenjar paratiroid, regulasi sistem imun
  • 20. Copyright 2012, John Wiley & Sons Canada, Ltd. Vitamin D dalam makanan
  • 21. Copyright 2012, John Wiley & Sons Canada, Ltd. Vitamin D dari sinar UV atau dari makanan
  • 22. • Anak  riketsia akibat gangguan mineralisasi tulang • Dewasa  osteomalasia akibat demineralisasi tulang Defisiensi Vitamin D
  • 23. • Batas konsumsi vitamin D 50μg/hari atau 2000 IU/hari • Kondisi kelebihan vitamin D tidak terjadi akibat konsumsi secara alami dari makanan atau pajanan sinar UV karena vitamin D di kulit sangat mudah dipecah. • Tetapi konsekuensi toksisitas vitamin D sangat serius, kelebihan vitamin D dapat menyebabkan kelebihan penyerapan kalsium dan hiperkalsemia. Penumpukkan kalsium terjadi di ginjal, hati, dan paru. Dapat terjadi anoreksia, mual, muntah, demineralisasi tulang, kelelahan dan disorientasi. Dampak kelebihan VITAMIN D
  • 24. Vitamin E • Vitamin E biasa disebut dgn tokoferol • Vitamin E merupakan antioksidan • Penyerapan vitamin E berasal dari absorpsi lemak • Jika terjadi defisiensi vitamin E pada bayi baru lahir maka akan terjadi anemia hemolitik
  • 25. Vitamin E dalam kandungan makanan Copyright 2012, John Wiley & Sons Canada, Ltd.
  • 26. Antioksidan pada Vitamin E Copyright 2012, John Wiley & Sons Canada, Ltd.
  • 27. • Bayi  anemia hemolitik • Dewasa  miopati, anemia, neuropati, disfungsi sistem saraf serius, tetapi sangat jarang terjadi Defisiensi Vitamin E • Vitamin E relatif tidak toksik, tetapi kelebihan konsumsi dapat mempengaruhi vitamin K dalam proses pembekuan darah yang menyebabkan insufisiensi pembekuan dan risiko perdarahan. • Toksisitas vitamin E ditetapkan batas atas knsumsi sebanyak 1000mg atau 1500 UI alfa-tokoferol dari sumber alami atau 1100 IU dari sumber sintetik. Dampak kelebihan Vitamin E
  • 28. Vitamin K • Vitamin K dikenal dengan “koagulasi” • Koagulasi darah yang abnormal pada “mayor simptom” penyebabnya adalah defisiensi vitamin K • Defisiensi vitamin K sangat jarang terjadi di negara US
  • 29. Vitamin K dalam makanan Copyright 2012, John Wiley & Sons Canada, Ltd.
  • 30.
  • 31.
  • 32. • Gangguan pembekuan darah • Penyakit hemoragik (hemorrhagic disease) Defisiensi Vitamin K • Konsumsi vitamin K alami dalam bentuk filokuinon atau menakuinon menyebabkan peningkatan jumlah vitamin K, tetapi tidak menyebabkan efek yang berbahaya. • Namun, jumlah vitamin K dalam bentuk menadion (bentuk sintetik vitamin K) yang tinggi dapat mengakibatkan anemia hemolitik, peningkatan bilirubin dalam darah, dan kematian bayi baru lahir Dampak kelebihan Vitamin K
  • 34. Sifat VITAMIN larut air Setelah dikonsumsi dan melalui usus, vitamin larut air akan diserap kedalam pembuluh darh portal  tidak dapat dipertahankan dlm jangka waktu lama oleh tubuh, kecuali vitamin B12 (kobalamin) Penyimpanan vitamin larut air terjadi dari hasil ikatannya dengan enzim dan transpor protein Vitamin larut air akan dibuang melalu urin setiap kali kadar dalam plasma melebihi batas ambang ginjal sehingga tidak menyebabkan gejala toksisitas
  • 35. Vitamin B Vitamin B1 (Tiamin) Vitamin B2 (riboflavin) Vitamin B3 (niacin) Vitamin B6 (piridoksin) Vitamin B9 /Asam Folat Vitamin B7/ Biotin Vitamin B5 (pantothenic acid) Vitamin B12 (cobalamin) Vitamin C Asam askorbat asam dehidro- askorbat
  • 36. B Kompleks Energy-releasing • Tiamin, riboflavin, niacin, biotin, asam pantotenat, biotin, vitamin B6 Hematopoetik • Asam folat dan kobalamin, vitamin B6, asam pantotenat Aktivitas lain • Seluruh jenis Vitamin B6, tiamin, asam folat, niacin Membantu proses pembentukan energi Membantu pembentukan komponen sel darah
  • 38. Vitamin B1 (Tiamin) • Tiamin adalah vitamin B yang pertama dan kita kenal sebagai Vitamin B1 • Tiamin dapat ditemukan dibanyak makanan seperti biji-bijian dan kacang-kacangan • Tiamin membantu produksi energi, metabolisme karbohirat, dan untuk kesehatan sistem saraf
  • 39. Copyright 2010, John Wiley & Sons, Inc. Thiamin
  • 40. • Beri-beri, otot lemah, anoreksia, takikardia, pembesaran hati, edema • Gangguan saraf perifer, atau lesi sistem saraf pusat (wernicke-Korsakoff syndrome) Defisiensi Vitamin B1 (tiamin) • Pengguna alkohol • Lansia • Gangguan penyerapan Kelompok risiko defisiensi
  • 41. Vitamin B2 (riboflavin) • Sumber yang bagus untuk riboflavin adalah produk susu • Tanaman yang mengandung riboflavin terdiri dari jamur, brokoli, asparagus, biji-bijian hijau, sayuran berdaun • Sumber dari hewani adalah daging merah dan ikan • Riboflavin sangat mudah hancur dengan panas dan terpapar cahaya • Riboflavin berguna dalam komponen dari “citric acid cycle” untuk membantu tubuh mengabsorpsi vitamin lain
  • 42. Copyright 2010, John Wiley & Sons, Inc. Riboflavin
  • 43. • Ariboflavinosis, glositis, hiperemia • Edema faring dan mukosa membran mulut • Angular stomatitis photofobia, seborhoic dermatitis Defisiensi Vitamin B2 (riboflavin) • Pengguna alkohol • trauma • Kondisi hipermetabolik Kelompok risiko defisiensi
  • 44. Vitamin B3 (niacin) • Niacin ditambahkan dalam produk tepung di Amerika Utara • Defisiensi niacin disebut dgn “pellagra” • Niacin dapat disintesis dalam tubuh dari asam amino esensial “tryptophan” • Niacin berperan dalam produksi energi dan metabolisme tubuh
  • 45. Copyright 2010, John Wiley & Sons, Inc. Niacin
  • 46. • Terdapat pellagra simptom 3’s  dermatitis, diare, demensia • Gangguan mental • Depresive psychosis Defisiensi Vitamin B3 (niacin) •Pengguna alkohol •Kondisi malabsorpsi Kelompok risiko defisiensi
  • 47. Copyright 2010, John Wiley & Sons, Inc. Vitamin B5 (Pantothenic Acid)
  • 48. Copyright 2010, John Wiley & Sons, Inc. Vitamin B6 (Piridoksin)
  • 49. •Dermatitis, glositis •Emosi tidak stabil (convulsion) •Gangguan metabolisme asam amino Defisiensi Vitamin B6 (piridoksin) • Pengguna alkohol • lansia • Penggunaan obat tertentu Kelompok risiko defisiensi
  • 50. Vitamin B9 (Asam Folat) • Ko-enzim folat dibutuhkan untuk sintesis DNA dan metabolisme beberapa asam amino • Kadar asam folat yang rendah pada saat kehamilan awal berhubungan dengan peningkatan risiko “neural tube defects” • Kadar asam folat yang rendah juga berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit jantung yang berhubungan dengan metabolisme asam amino homosistein
  • 51. Copyright 2010, John Wiley & Sons, Inc. Asam Folat
  • 52. Copyright 2010, John Wiley & Sons, Inc. Defisiensi ASAM FOLAT menyebabkan neural tube defect
  • 53. Copyright 2010, John Wiley & Sons, Inc. Defisiensi ASAM FOLAT menyebabkan anemia megaloblastik
  • 54. •Anemia megaloblastik •Diare, kelelahan •Depresi, konvulsif Defisiensi asam folat • Pengguna alkohol • Gangguan penyerapan (malabsorpsi) • Penggunaan obat tertentu Kelompok risiko defisiensi
  • 55. Vitamin B12 (kobalamin) • Defisiensi kobalamin menyebabkan anemia pernisiosa • Anemia pernisiosaanemia yang tidak bisa menyerap zat besi (Fe) • Asupan asam folat yang berlebih dapat menutupi kekurangan kobalamin • Kobalamin paling banyak dalam produk hewani • Gastritis atrofi dapat menderita defisiensi kobalamin
  • 56. Copyright 2010, John Wiley & Sons, Inc. Vitamin B12 (Kobalamin)
  • 58. Vitamin C (asam askorbat) • Vitamin C dikenal dengan asam askorbat • Vitamin C dalam makanan dapat dihancurkan oleh oksigen, cahaya dan panas, kontak langsung dengan peralatan masak besi • Vitamin C berfungsi sebagai antioksidan dalam tubuh, membantu sistem imun, penting untuk produksi kolagen dan absorpsi Fe
  • 59. Fungsi vitamin C sebagai antioksidan
  • 60. Tidak semua vitamin dalam makanan dapat digunakan secara keseluruhan oleh tubuh. Untuk itu perlu diketahui jumlah kandungan vitamin dalam setiap bahan makanan agar diketahui berapa jumlah yang harus dikonsumsi sehingga dapat terpenuhi kecukupan suatu vitamin Jumlah vitamin yang dapat diserap dan dimanfaatkan oleh tubuh pada tingkat seluler Bioavailabilitas VITAMIN
  • 61. Faktor yang memengaruhi bioavailabilitas vitamin (I) • Perbedaan vitamer dapat memengaruhi perbedaan biopotensi Perbedaan biopotensi • Beberapa jenis vitamin dalam bahan makanan atau makanan hilang selama proses penyimpanan, pengolahan, dan pemasakan Kehilangan vitamin • Komposisi makanan yang dikonsumsi akan memengaruhi penyerapan vitamin pada saat transit di usus, contoh: vitamin A sangat kurang penyerapannya pada makanan rendah lemak Efek makanan • Pengaruh umur individu akan memengaruhi fungsi gastrointestinal dalam penyerapan vitamin, contoh: penyerapan vitamin B12 pada lansia akan menurun akibat turunnya fungsi sel gastrik parietal Pengaruh fisiologis • Penyakit tertentu akan memengaruhi penyerapan, contoh: penyerapan folat menurun pada penderita sariawan Status kesehatan Sumber: Comb (2012)
  • 62. Faktor yang memengaruhi bioavailabilitas vitamin (II) Banyak vitamin diserap oleh transpor aktif sehingga memudahkan proses penyerapan. Namun persentase penyerapan akan menurun pada saat asupan vitamin meningkat Vitamin larut lemak (A,D,E,K) diserap dalam bentuk “misel” yang larut dalam lemak. Penyerapan akan terganggu jika makanan yang dikonsumsi rendah lemak Penggunaan obat-obatan dan senyawa lainnya yangs ecara alamiah sudah terdapat dalam makanan akan memengaruhi penyerapan vitamin Zat yang secara alamiah terdapat dalam makanan dapat berperan sebagai antivitamin yang dapat berpengaruh pada kerusakan vitamin yang akhirnya menjadi inaktif Beberapa vitamin terdapat dalam makanan dalam bentuk kimia (bukan bentuk aktif) sehingga tidak mudah dihidrolisis oleh enzim selama proses pencernaan Sumber: Bender (2003)
  • 63. Angka kecukupan vitamin yang dianjurkan untuk orang indonesia (perorang perhari) (I)
  • 64. Angka kecukupan vitamin yang dianjurkan untuk orang indonesia (perorang perhari) (II)
  • 66. Mineral Makro • Kalsium (Ca) • Fosfor (P) • Belerang (S) • Kalium (K) • Natrium (Na) • Klor (Cl) • Magnesium (Mg) Mineral Mikro • Besi (Fe) • Zink (Zn) • Yodium (I) • Selenium (Se) • Tembaga (Cu) • Mangan (Mn) • Fluor (F) • Kromium (Cr) • Molibdenum (Mo) • Boron (Bo) • Kobalt (Co) • Silikon (Si)
  • 67. Angka kecukupan mineral yang dianjurkan untuk orang indonesia (perorang perhari) (I)
  • 68. Angka kecukupan mineral yang dianjurkan untuk orang indonesia (perorang perhari) (II)
  • 69. Referensi • Hardinsyah dan Dewa Nyoman Supariasa. 2017. Ilmu Gizi Teori dan Aplikasi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC • Smolin dan Grosvenor. 2010. Nutrition Science and Applications. John Wiley & Sons, Inc • Tortora, Gerard J. Dan Bryan Derrickson. 2014. Principles of Anatomy and Physiology 14th edition. John Wiley & Sons, Inc • Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2013 Tentang Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia, diakses dari situs: http://gizi.depkes.go.id/download/kebijakan%20gizi/tabel %20akg.pdf pada tanggal 11 Februari 2019