SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Download to read offline
1
BAB XIV. INFRASTRUKTUR KUALITAS ORGANISASIONAL: BAGAIMANA ORGANISASI
MEMANFAATKAN MUTU?
Kualitas/mutusering digantikan dengan peningkatan kinerja (performance
improvement/ PI). Mutu didefinisikan sebagai peningkatan yang semakin bertambah,
kinerja harus diukur sebagai landasan untuk menilai peningkatan. Harus ada sebuah
sistem untuk memantau kemajuan perbaikan secara umum dan berkelanjutan untuk
menegaskan bahwa peningkatan benar-benar terjadi. Sistem ini memerlukan
infrastruktur yang tepatdan efektif, proses untuk mengumpulkan data, proses untuk
menganalisis dan melaporkan data, dan proses untuk mengidentifikasi dan
menyelenggarakan peningkatan. Manajemen harus berkomitmen kuat pada proses-
proses tersebut dan organisasi yang bersangkutanharus berkeinginan kuat untuk
meningkatkan kinerjanya.
Jaminan Mutu, Peningkatan Mutu, Kontrol Mutu, dan Manajemen KualitasTerpadu
Menurut Quality Management Cycle (Figure 14.1), jaminan mutu (QA),
peningkatan mutu (QI), kontrol mutu (QC), dan manajemen kualitas terpadu (TQM)
masing-masing memiliki langkah-langkah tertentu yang harus diikuti untuk mencapai
tujuan yang diinginkan.
QA meliputi perencanaan yang tepat, penilaian awal dan evaluasi diri. QA
adalah proses memastikan pemenuhan dengan spesifikasi, persyaratan atau standar
dan menerapkan metode-metode penyesuaian. QC menurut Brown (1994) yaitu
“Sebuah proses manajemen yang kinerja aktualnya diukur melawan kinerja yang
diharapkan, dan tindakan diambil pada perbedaannya.”Pada QC ada upaya
pengurangan variasi. Pada tahap ini, organisasi mengonsep indikator-indikator dan
menggunakannya untuk mengukur performa mereka terhadap taraf acuannya.
Upaya dan proses QI melengkapi QA dan QC dan kadang menggantikan
mereka. QI adalah proses terorganisasi yang terstruktur, yang mengidentifikasi tim-
tim peningkatan untuk mencapai peningkatan dalam barang dan jasanya (Al-Assaf,
1997). TQM mencakup QA, QC, dan QI. Manajemen mutu merupakan payung yang
mencakup semua proses dan kegiatan yang berhubungan dengan kualitas.
2
Manajemen mutu juga dapat mencakup manajemen mutu berkelanjutan dan
peningkatan/kepemimpinan mutu terpadu.
Komitmen Manajemen
Para ahli telah berulang kali menunjukkan arti penting komitmen manajemen
terhadap proses mutu. Dukungan manajemen pada aktivitas dan dorongan kepada
para profesional agar terlibat dapat menambah implementasi mutu dalam pelayanan
kesehatan. Menurut Deming (1986), jika suatu organisasi tidak memiliki komitmen
pada manajemen atas, kelebihan dari kesuksesan implementasi mutu berada dalam
bahaya. Komitmen pada suatu gerakan berarti terlibat, mendukung, aktif dan ikut
serta dalam gerakan tersebut. Komitmen juga berarti memimpin upaya,
memfasilitasi aktivitas, berpartisipasi dalam tugas, dan menyediakan sumber-sumber
yang penting dan tepat untuk mewujudkan peningkatan mutu dan
menyukseskannya. Komitmen terhadap suatu proses atau program berarti bangga
dan menikmati saat mendukungnya.
Komitmen manajemen yang tegasterhadap kualitas pelayanan kesehatan
sulit diperoleh tanpa hasil yang nyata. Mutu pelayanan kesehatan harus berdasarkan
data dan harus dikendalikan oleh hasil. Dengan perencanaan dan perancangan
proses, komitmen akan ditumbuhkan dan hasil-hasil positif akan dicapai.
Peran Koordinator Mutu Pelayanan Kesehatan
Peran dan tanggung jawab koordinator mutu pelayanan kesehatan meliputi:
 Membela dan menyuarakan mutu pelayanan kesehatan
 Fasilitator dewan kualitas
 Pembangun infrastruktur dan sumber-sumber daya penting dalam mutu
pelayanan kesehatan
 Penghubung dengan agen-agen luar yang berkaitan dengan aktivitas mutu
 Koordinator perencanaan strategis dan operasional untuk kegiatan mutu
pelayanan kesehatan dan alokasi sumber-sumber daya
 Pengembang dan pembaharu program kualitas dan dokumen-dokumen
perencanaan
 Penjamin pemenuhan organisasional dengan standar akreditasi
3
 Memonitor aktivitas pengukuran kinerja
 Anggota dan koordinator komite mutu organisasi
 Inisiator tim peningkatan proses
 Koordinator pemilihan personel penting untuk kualitas
 Koordinator rencana pelatihan mutu pelayanan kesehatan
 Fasilitator strategi-strategi intervensi mutu pelayanan kesehatan
Peran Dewan Kualitas
Dewan kualitas dibentuk agar bertindak sebagai badan yang menunjuk
proses mutu pelayanan kesehatan pada fasilitas yang bersangkutan. Dewan ini
bekerja sebagai komite yang mengkoordinasikan orang-orang dari berbagai aspek
penyampaian, ilmu dan unit pelayanan kesehatan dalam organisasi sambil
merumuskan kebijakan mutu pelayanan kesehatan. Peran dewan hampir sama
dengan peran koordinator mutu: memberikan perspektif kolektif organisasi dan
bertindak sebagai pusat sumber daya dalam mutu pelayanan kesehatan yang dapat
diacu organisasi jika diperlukan. Para anggota dewan juga perlu bersiap akan peran
mereka dan mengetahui konsep mutu serta prinsip-prinsip pelayanan kesehatan.
Misi dan Visi
Pernyataan visi dan misi dewan harus ringkas, jelas, realistis dan harus
mencerminkan cita-cita organisasi, maka dari itu masukan yang nyata dari para
anggotanya sangatlah penting. Pernyataan misi harus menjawab pertanyaan berikut:
 Siapakah kita?
 Apa tujuan utama kita sebagai organisasi?
 Siapa yang kita layani?
 Apa saja keperluan orang-orang yang kita layani, dan bagaimana memenuhi
kebutuhan tersebut?
Pernyataan visi bersifat futuristik (visioner) dan harus memproyeksikan
bayangan organisasi tentang masa depan. Setelah kedua pernyataan tersebut
diselesaikan, dewan harus membicarakannya dengan bagian organisasi yang lain
4
secara aktif dan konsisten. Semua aktivitas organisasi akan dipandu oleh misi
organisasi dan dirancang untuk mencapai visi organisasi.
Alokasi Sumber Daya
Sumber daya diperlukan dalam pelatihan mutu dan untuk meningkatkan
kesadaran petugas pelayanan kesehatan mengenai konsep mutu pelayanan
kesehatan. Sumber daya tambahan diperlukan untuk memantau pemenuhan
standar; untuk mengonsep, menguji, dan mendorong pemenuhan kebijakan dan
prosedur; mengenali peluang peningkatan; memulai dan mengoordinasikan proyek-
proyek peningkatan; dan menyebarkan konsep mutu dan PI ke akar rumput. Dana
juga harus disusun untuk peningkatan berikutnya.
Selain dewan, organisasi juga mengalokasikan sumber daya untuk
membentuk departemen/unit pusat mutu pelayanan kesehatan. Unit ini terdiri atas
beberapa petugas kesehatan, dikepalai direktur mutu dan dihubungkan secara
langsung dengan CEO atau wakilnya. Unit ini bertanggung jawb menyusun standar,
kemudian mengkomunikasikan standar tersebut organisasi, menyebarkan informasi
yang berkaitan dengan mutu pelayanan kesehatan, memantau mutu perawatan yang
disampaikan, dan melakukan tindakan atas peluang peningkatan.
Struktur Organisasional
Tanggung jawab unit kualitas meliputi:
 Membuat perencanaan inisiatif mutu
 Menentukan standar organisasional untuk kualitas
 Mengkomunikasikan standar kepada karyawan organisasi
 Memantau pemenuhan standar
 Mengidentifikasi peluang peningkatan dan perawatan dan layanan
 Membuat dan mengkoordinasi proyek-proyek peningkatan
 Memfasilitasi peningkatan dan pengukuran kinerja dan produktivitas
 Memfasilitasi dokumentasi proses-proses dan aktivitas penting dan
menyediakan panduan dokumentasi yang tepat dan sesuai
 Mengkoordinasikan semua komite yang berkaitan dengan mutu dan PI
5
 Mengidentifikasi dan mengumpulkan sumber daya yang diperlukan untuk mutu
dan PI
 Mengembangkan laporan mutu tahunan untuk dewan direksi organisasi
 Mengkoordinasikan semua fungsi dan aktivitas terkait dengan penggunaan
sumber daya
 Mengkoordinasikan semua fungsi dan aktivitas terkait dengan pencegahan,
pengendalian, dan manajemen risiko kepada konsumen organisasi
 Mengkoordinasikan sistem yang efektif untuk mempercayakan para praktisi
organisasi
 Berlaku sebagai penghubung semua unit organisasi untuk memfasilitasi
peningkatan mutu mereka
Unit ini harus memiliki akses ke kumpulan data organisasi pada perawatan
pasien dan layanan yang disediakan organisasi secara internal maupun eksternal.
(**Hal. 388& 389, Subbab “Increasing Awareness of Healthcare Quality” & “Mapping
Quality Improvement Intervention” di buku tidak ada)
Dokumen Program Mutu/PI
Salah satu dokumen penting yang harus disediakan unit kualitas adalah
dokumen deskripsi program. Organisasi yang tidak memiliki dokumen ini secara
lengkap tidak akan diakreditasi. Dokumen ini harus memuat penjelasan mengenai
berbagai kegiatan unit kualitas dan menguraikan cakupan pekerjaan yang ditekuni
unit tersebut, juga tugas-tugas anggotanya dan komite yang berkaitan dengan
program kualitas. Dokumen ini akan berlaku sebagai dasar evaluasi kinerja mutu
organisasi. Berikut contoh skema dokumen deskripsi program.
Dokumen Program Mutu
 Tujuan dokumen
 Deskripsi dan ikhtisar program secara umum
 Pernyataan misi, visi dan nilai-nilai organisasi dan unit kualitas
 Tujuan dan sasaran program mutu
6
 Strategi untuk PI
 Struktur organisasional yang mendukung PI
 Struktur formal
 Struktur komite
 Peran dan tanggung jawab program PI
 Cakupan kerja dan standar perawatan dan layanan
 Kewenangan dan akuntabilitas
 Mekanisme pelaporan
 Kriteria untuk menyusun prioritas pada pemantauan dan proyek PI
 Daftar indikator untuk memantau PI
 Metode untuk memonitor pemenuhan standar dan mengukur performa
 Kerahasiaan informasi
 Mekanisme/model untuk tindakan peningkatan
 Aktivitas pendidikan dan kesadaran tentang kualitas/PI
 Program penghargaan atas hasil
 Evaluasi QI/PI tahunan
 Audit dan peninjauan
 Penetapan kepercayaan
 Peninjauan oleh rekan
 Manajemen pelaksanaan
 Manajemen risiko dan keselamatan pasien
Dokumen ini harus ditinjau, ditinjau ulang dan disetujui minimal satu kali
dalam setahun oleh staf yang layak di unit QA.
Evaluasi, Pemantauan dan Peningkatan Mutu Berkelanjutan
Evaluasi
Pengukuran kinerja meliputi identifikasi indikator kinerja tertentu. Data
dikumpulkan untuk mengukur indikator-indikator tersebut, kemudian
membandingkan performa yang ada dengan tingkat performa yang diinginkan.
Beberapa sistem pengukuran dan indikator telah dikembangkan. Di antaranya, The
Healthcare Effectiveness Data and Information Set (HEDIS) yang memiliki lebih dari
7
50 ukuran layanan pencegahan untuk mengukur performa organisasi,
membandingkan kinerja antar organisasi, dan membuat grafik kemajuan. Sistem-
sistem lainnya adalah daftar indikator U.S. Public Health Service Healthy People 2000
dan 2010, sistem indikator klinis ORIX untuk rumah sakit dari The Joint Commission,
indikator rumah sakit Canadian Council on Helath Services Accreditation, dan sistem
indikator CMS QISMC untuk fasilitas perawatan terjangkau.
Pemantauan
Pemantauan dilakukan berdasarkan indikator-indikator yang terukur dan
khusus terkait standar. Pemantauan merupakan proses pengukuran varian dari
standar dan memulai proses untuk mengurangi variansi ini. Ia adalah langkah
penting dalam pemilihan dan pertimbangan yang tepat mengenai proyek-proyek dan
penelitian peningkatan mutu. Dalam sistem pelayanan kesehatan, sistem-sistem
pemantauan yang menggunakan rekam medis untuk penyarian data spesifk telah
dikembangkan, yang kemudian dimasukkan ke basis data pusat untuk dianalisis dan
dimonitor. Masing-masing organisasi menerima laporan periodik yang menjabarkan
data indikator-indikator pelayanan kesehatan nasional dibandingkan dengan
serangkaian data tertentu untuk indikator-indikator yang sama. Setelah itu, varian
dari rata-ratanya dipelajari dan ditindak menggunakan proses QA/QI yang dijelaskan
di atas.
Peningkatan Mutu Berkelanjutan
Peningkatan adalah sebuah proses, dan proses mempunyai sifat
berkesinambungan. Pemantauan harus dilanjutkan dan perbaikan harus dilakukan
setiap kali diperlukan. Setelah mencapai pemenuhan, penting pula untuk melakukan
peningkatan tambahan. Jika pemenuhannya tinggi atau sempurna terhadap standar
yang ditetapkan, langkah selanjutnya adalah menaikkan standar agar organisasi
dapat terus mengalami peningkatan.
Tantangan, Peluang dan Pelajaran yang Diambil untuk Mempertahankan QA/QI
Budaya Mutu
8
Rumah sakit yang mengombinasikan standar mutu tinggi dengan budaya
mutu sama dengan menginstitusikan kualitas. Institusionalisasi dicapai ketika
aktivitas mutu pelayanan kesehatan diselenggarakan secara efektif, efisien dan rutin
melalui suatu sistem atau organisasi (Brown, 1995). Lingkungan atau budaya yang
berkualitas dicapai ketika aktivitas mutu menjadi kegiatan sehari-hari. Aktivitas
tersebut tidak terpisahkan dari aktivitas normal yang diselenggarakan sehari-hari
oleh sistem dan personelnya. Dalam keadaan tersebut, setiap pekerja menyadari
konsep mutu, meyakininya, mempraktikkan prinsip-prinsipnya, dan menjadikannya
bagian dari tanggung jawab sendiri dan bukan tanggung jawab departemen atau
orang lain. Dalam budaya tersebut, masing-masing individu bertanggung jawab atas
struktur, proses dan hasil dari tugas yang diembannya. Mereka berupaya
memastikan bahwa proses-proses QA dipelihara, juga mempraktikkan QI. Dalam
situasi ini pun pegawai didorong untuk mencapai tujuan mereka, yang kemudian
sejalan dengan pernyataan misi dan visi organisasi.
Pelajaran dalam Institusionalisasi
 Merencanakan mutu harus dilakukan secara sistematis dan menyeluruh.
Pembagian tanggung jawab, pengenalan tingkat keterlibatan, alokasi sumber-
sumber daya, dan antisipasi perubahan harus selesai sebelum aktivitas QA dan
QI dimulai.
 Memegang komitmen dari manajemen dapat berguna dan membuat proses
penerapan menjadi lebih cepat. Para manajer ats harus terlibat dalam aktivitas
perencanaan awal.
 Kembangkan kebijakan menyangkut pada level sentral sedini dan sepadat
mungkin. Kebijakan yang dipersiapkan dan dikembangkan dengan baik
bersama staf senior akan lebih berpeluang untuk bertahan.
 Pengenalan pemimpin atau juara (kader lokal) untuk memimpin gerakan ini
sangat dianjurkan. Mereka memiliki kewenangan, kredibilitas, antusiasme, dan
minat yang menjadi aset percepatan implementasi mutu pelayanan kesehatan.
9
 Organisasi komite atau dewan pengelola dari perwakilan lokal memberikan
kredibilitas, ketahanan dan momentum kepada proses mutu pelayanan
kesehatan.
 Penyusunan struktur untuk mutu pelayanan kesehatan harus bertahap, teliti
dan berdasarkan pada kemajuan dan pemahaman konsep dan praktik.
 Selalu sediakan rencana alternatif untuk berjaga-jaga jika ada yang terhambat
karena pergantian staf. Jangan bergantung pada satu orang saja ketika
mencoba mengimplementasikan mutu pelayanan kesehatan secara efektif.
 Bersiap menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan insentif untuk karyawan
atas partisipasinya. Sistem penghargaan karyawan dan pengakuan sesuai
pencapaian mutu pelayanan kesehatan itu penting.
 Perbaikan dokumen dengan mengukur status pra- dan pasca-nya. Selalu
sediakan data kuantitatif untuk perbandingan dan pengukuran efektivitas.
 Menyebarkan pencapaian dan informasi sadar mutu secara aktif kepada
sebanyak mungkin orang dalam sistem. Pastikan partisipasinya bersifat suka
rela dan terbuka bagi siapa saja saat ada peluang mengadakan peningkatan.
 Bertahan dari godaan perluasan ke wilayah atau sektor lain sebelum waktunya.
Membangun proses yang efektif di satu area lebih penting daripada memulai
beberapa proses yang tak terselesaikan di berbagai tempat.
 Selalu sediakan pendanaan yang tepat untuk pengembangan proyek-proyek
dan aktivitas baru yang pada awalnya tidak direncanakan. Anggaran yang tepat
akan menambah ketahanan.
 Dorong dan kembangkan lingkungan yang cocok untuk pembelajaran,
bukanpenghakiman. Gunakan data dan fakta dalam melakukan penilaian.
Contoh Kasus
Pukul 8 malam, Jerry, dokter rumah sakit, mengantarkan mesin EKG ke kamar
Ny. Smith (68 tahun) yang masuk ke rumah sakit itu karena cholecystectomy elektif.
Ny. Smith terlihat sangat pucat dan berkeringat, denyut nadinya 120, pernapasan
pendek-pendek dan cepat dan tekanan darahnya 90/60.
10
Menurut artikel yang dibaca Jerry, sistem EKG yang baru ini hebat, didukung
dengan interpretasi komputer untuk kardiogram, terpadu dengan bank data yang
memuat hasil-hasil EKG dari pasien-pasien sebelumnya. Setelah memasangkan
elektroda EKG pada pasien, Jerry melihat kontrol panel dengan berbagai tombolnya.
Ia tak mengerti kegunaan tombol-tombol itu, dan tidak ada buku petunjuk
menyertainya. Pada akhirnya, Jerry menyerah dan kembali pada alat yang biasa ia
pergunakan.
Jerry terkejut ketika EKG menampilkan diagram bahwa Ny. Smith sempat
mengalami serangan jantung, dan ternyata sistem komputerisasi yang baru telah
mendeteksi keabnormalan tersebut. Kembali ke kamar Ny. Smith, Jerry menanyainya
dan Ny. Smith menerangkan bahwa ia merasakan sakit di dada sejak pagi tadi,
namun tidak ingin mengganggu para perawat atau dokter karena mereka terlihat
sangat sibuk.
Kemudian, Jerry mendiskusikannya dengan tim CCU. Mereka menyatakan
bahwa terapi trombolitik tidak dapat membantu Ny. Smith dan menyarankan terapi
konservatif, namun kondisi klinis Ny. Smith memburuk malam itu dan meninggal
keesokan harinya.
Jerry menanyakan perihal kasus tersebut kepada lab EKG, ternyata seorang
teknisi telah melihat kardiogram abnormal itu dari komputer. Namun, ia berpikir
dokter telah mengetahuinya dan merasa bukan tugasnya memberi tahu dokter
tentang keabnormalan seperti itu.
Sumber : Chapter 14 Buku The Health care Quality Book

More Related Content

What's hot

Chapter 14 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 14 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careChapter 14 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 14 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careNasiatul Salim
 
Chapter 8 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 8 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careChapter 8 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 8 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careNasiatul Salim
 
Standar dan standard operating procedure
Standar dan standard operating procedureStandar dan standard operating procedure
Standar dan standard operating procedureCome Bali
 
Kualitas pelayanan di Pizza Hut
Kualitas pelayanan di Pizza HutKualitas pelayanan di Pizza Hut
Kualitas pelayanan di Pizza HutVerrell Max
 
Makalah manajemen mutu keperawatan
Makalah manajemen mutu keperawatanMakalah manajemen mutu keperawatan
Makalah manajemen mutu keperawatanMJM Networks
 
Presentation Quality Assurance vs Quality Control by prof syamsir
Presentation Quality Assurance vs Quality Control by prof syamsirPresentation Quality Assurance vs Quality Control by prof syamsir
Presentation Quality Assurance vs Quality Control by prof syamsirLady Lady
 
KONSEP PDCA Memonitor pencapaian mutu hasil kerja dalam pelayanan kebidanan
KONSEP PDCA Memonitor pencapaian mutu hasil kerja dalam pelayanan kebidananKONSEP PDCA Memonitor pencapaian mutu hasil kerja dalam pelayanan kebidanan
KONSEP PDCA Memonitor pencapaian mutu hasil kerja dalam pelayanan kebidananaulia rahmah
 
31801900 manajemen-keperawatan
31801900 manajemen-keperawatan31801900 manajemen-keperawatan
31801900 manajemen-keperawatanEtika LavleeHongki
 
STUDI PENGEMBANGAN ORGANISASI
STUDI PENGEMBANGAN ORGANISASISTUDI PENGEMBANGAN ORGANISASI
STUDI PENGEMBANGAN ORGANISASINazila Hana
 
Manajemen Mutu PKP
Manajemen Mutu PKP Manajemen Mutu PKP
Manajemen Mutu PKP asih gahayu
 
Pengurusan Kualiti Menyeluruh(Tqm)
Pengurusan Kualiti Menyeluruh(Tqm)Pengurusan Kualiti Menyeluruh(Tqm)
Pengurusan Kualiti Menyeluruh(Tqm)Perlis Fuat
 
Total Quality Management New Ppt
Total Quality Management New PptTotal Quality Management New Ppt
Total Quality Management New PptHan Ahsan
 
Manajemen Asuhan Keperawatan
Manajemen Asuhan KeperawatanManajemen Asuhan Keperawatan
Manajemen Asuhan Keperawatanpjj_kemenkes
 
Manajemen produksi klp. 6
Manajemen produksi klp. 6Manajemen produksi klp. 6
Manajemen produksi klp. 6Fanichy Fir
 

What's hot (20)

Chapter 14 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 14 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careChapter 14 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 14 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
 
Chapter 8 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 8 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careChapter 8 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 8 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
 
Standar dan standard operating procedure
Standar dan standard operating procedureStandar dan standard operating procedure
Standar dan standard operating procedure
 
Kualitas pelayanan di Pizza Hut
Kualitas pelayanan di Pizza HutKualitas pelayanan di Pizza Hut
Kualitas pelayanan di Pizza Hut
 
Makalah manajemen mutu keperawatan
Makalah manajemen mutu keperawatanMakalah manajemen mutu keperawatan
Makalah manajemen mutu keperawatan
 
Presentation Quality Assurance vs Quality Control by prof syamsir
Presentation Quality Assurance vs Quality Control by prof syamsirPresentation Quality Assurance vs Quality Control by prof syamsir
Presentation Quality Assurance vs Quality Control by prof syamsir
 
Pp kel 8
Pp kel 8Pp kel 8
Pp kel 8
 
KONSEP PDCA Memonitor pencapaian mutu hasil kerja dalam pelayanan kebidanan
KONSEP PDCA Memonitor pencapaian mutu hasil kerja dalam pelayanan kebidananKONSEP PDCA Memonitor pencapaian mutu hasil kerja dalam pelayanan kebidanan
KONSEP PDCA Memonitor pencapaian mutu hasil kerja dalam pelayanan kebidanan
 
TOTAL QUALITY MANAGEMENT
TOTAL QUALITY MANAGEMENTTOTAL QUALITY MANAGEMENT
TOTAL QUALITY MANAGEMENT
 
31801900 manajemen-keperawatan
31801900 manajemen-keperawatan31801900 manajemen-keperawatan
31801900 manajemen-keperawatan
 
Total quality management
Total quality managementTotal quality management
Total quality management
 
Fungsi manajemen
Fungsi manajemenFungsi manajemen
Fungsi manajemen
 
STUDI PENGEMBANGAN ORGANISASI
STUDI PENGEMBANGAN ORGANISASISTUDI PENGEMBANGAN ORGANISASI
STUDI PENGEMBANGAN ORGANISASI
 
Manajemen Mutu PKP
Manajemen Mutu PKP Manajemen Mutu PKP
Manajemen Mutu PKP
 
Pengurusan Kualiti Menyeluruh(Tqm)
Pengurusan Kualiti Menyeluruh(Tqm)Pengurusan Kualiti Menyeluruh(Tqm)
Pengurusan Kualiti Menyeluruh(Tqm)
 
Total Quality Management New Ppt
Total Quality Management New PptTotal Quality Management New Ppt
Total Quality Management New Ppt
 
Manajemen Asuhan Keperawatan
Manajemen Asuhan KeperawatanManajemen Asuhan Keperawatan
Manajemen Asuhan Keperawatan
 
05 pedoman mutu
05 pedoman mutu05 pedoman mutu
05 pedoman mutu
 
Manajemen produksi klp. 6
Manajemen produksi klp. 6Manajemen produksi klp. 6
Manajemen produksi klp. 6
 
k3
k3k3
k3
 

Viewers also liked

Zrušení společnosti
Zrušení společnosti Zrušení společnosti
Zrušení společnosti Firmin
 
Care song final presentation
Care song   final presentationCare song   final presentation
Care song final presentationChris Jones
 
Computational Prediction of Vaccine Strains for Human Influenza A
Computational Prediction of Vaccine Strains for Human Influenza AComputational Prediction of Vaccine Strains for Human Influenza A
Computational Prediction of Vaccine Strains for Human Influenza AErik Blixt
 
Representation presentation
Representation presentationRepresentation presentation
Representation presentationRebeccaGerrans
 
Universal_Credit_One_Year_In
Universal_Credit_One_Year_InUniversal_Credit_One_Year_In
Universal_Credit_One_Year_InGareth Bevan
 
Identifying Why Developing Nations Choose to Democratize
 Identifying Why Developing Nations Choose to Democratize Identifying Why Developing Nations Choose to Democratize
Identifying Why Developing Nations Choose to DemocratizeBrent A. Hamilton
 
Naffi_Nadia_2012_Learning to Exist in Social Media- A grounded Theory About ...
Naffi_Nadia_2012_Learning to Exist in Social Media-  A grounded Theory About ...Naffi_Nadia_2012_Learning to Exist in Social Media-  A grounded Theory About ...
Naffi_Nadia_2012_Learning to Exist in Social Media- A grounded Theory About ...Nadia Naffi, Ph.D.
 
Označení sídla firmy
Označení sídla firmy Označení sídla firmy
Označení sídla firmy Firmin
 

Viewers also liked (13)

Zrušení společnosti
Zrušení společnosti Zrušení společnosti
Zrušení společnosti
 
2015 YIR
2015 YIR2015 YIR
2015 YIR
 
Care song final presentation
Care song   final presentationCare song   final presentation
Care song final presentation
 
Computational Prediction of Vaccine Strains for Human Influenza A
Computational Prediction of Vaccine Strains for Human Influenza AComputational Prediction of Vaccine Strains for Human Influenza A
Computational Prediction of Vaccine Strains for Human Influenza A
 
Representation presentation
Representation presentationRepresentation presentation
Representation presentation
 
Universal_Credit_One_Year_In
Universal_Credit_One_Year_InUniversal_Credit_One_Year_In
Universal_Credit_One_Year_In
 
Identifying Why Developing Nations Choose to Democratize
 Identifying Why Developing Nations Choose to Democratize Identifying Why Developing Nations Choose to Democratize
Identifying Why Developing Nations Choose to Democratize
 
Naffi_Nadia_2012_Learning to Exist in Social Media- A grounded Theory About ...
Naffi_Nadia_2012_Learning to Exist in Social Media-  A grounded Theory About ...Naffi_Nadia_2012_Learning to Exist in Social Media-  A grounded Theory About ...
Naffi_Nadia_2012_Learning to Exist in Social Media- A grounded Theory About ...
 
Označení sídla firmy
Označení sídla firmy Označení sídla firmy
Označení sídla firmy
 
watermarking
watermarkingwatermarking
watermarking
 
Camera diagrams
Camera diagramsCamera diagrams
Camera diagrams
 
Filming schedule2
Filming schedule2Filming schedule2
Filming schedule2
 
INVESTORS FOR EDUCATIONAL INSTITUTION
INVESTORS FOR EDUCATIONAL INSTITUTIONINVESTORS FOR EDUCATIONAL INSTITUTION
INVESTORS FOR EDUCATIONAL INSTITUTION
 

Similar to Chapter 14 Buku The Health care Quality Book

KONSEP PERENCANAAN DAN STANDAR PELAYANAN KESEHATAN.ppt
KONSEP PERENCANAAN DAN STANDAR PELAYANAN KESEHATAN.pptKONSEP PERENCANAAN DAN STANDAR PELAYANAN KESEHATAN.ppt
KONSEP PERENCANAAN DAN STANDAR PELAYANAN KESEHATAN.pptReviYulia
 
materi mutu layanan kebidanan
materi mutu layanan kebidananmateri mutu layanan kebidanan
materi mutu layanan kebidananandes septiya
 
Chapter 18 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 18 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careChapter 18 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 18 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careNasiatul Salim
 
Chapter 7 Buku The Health care Quality Book
Chapter 7 Buku The Health care Quality BookChapter 7 Buku The Health care Quality Book
Chapter 7 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 
PANDUAN-LED.pdf
PANDUAN-LED.pdfPANDUAN-LED.pdf
PANDUAN-LED.pdfYuyuniSari
 
Modul 4 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 4 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanModul 4 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 4 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanUwes Chaeruman
 
Definisi kualitas ( tugas individu)
Definisi kualitas ( tugas individu)Definisi kualitas ( tugas individu)
Definisi kualitas ( tugas individu)Betet Kriee
 
Mutu pelayanan kebidanan kebidanan
Mutu pelayanan kebidanan kebidananMutu pelayanan kebidanan kebidanan
Mutu pelayanan kebidanan kebidananyusimilanty
 
Penilaian mutu.pdf
Penilaian mutu.pdfPenilaian mutu.pdf
Penilaian mutu.pdfWidaAfrida
 
SAJIDA ZULFADILA SYAM_210304500018_AKO2..pptx
SAJIDA ZULFADILA SYAM_210304500018_AKO2..pptxSAJIDA ZULFADILA SYAM_210304500018_AKO2..pptx
SAJIDA ZULFADILA SYAM_210304500018_AKO2..pptxSajidaZulfadilasyam
 
Quality Assurance politeknik kesehatan kemenkes
Quality Assurance politeknik kesehatan kemenkesQuality Assurance politeknik kesehatan kemenkes
Quality Assurance politeknik kesehatan kemenkesYaumulnuzullifaII
 
Konsep Dasar Jaminan Mutu
Konsep Dasar Jaminan MutuKonsep Dasar Jaminan Mutu
Konsep Dasar Jaminan Mutupjj_kemenkes
 
SIM, Desi Siti Aisyah, Hapzi Ali, Analisis dan Perancangan PT. Prakarasa Envi...
SIM, Desi Siti Aisyah, Hapzi Ali, Analisis dan Perancangan PT. Prakarasa Envi...SIM, Desi Siti Aisyah, Hapzi Ali, Analisis dan Perancangan PT. Prakarasa Envi...
SIM, Desi Siti Aisyah, Hapzi Ali, Analisis dan Perancangan PT. Prakarasa Envi...desisiti21
 
(13) sim, khansa ranindia, hapzi ali akuntansi, ANALISIS DAN PERANCANGAN SIST...
(13) sim, khansa ranindia, hapzi ali akuntansi, ANALISIS DAN PERANCANGAN SIST...(13) sim, khansa ranindia, hapzi ali akuntansi, ANALISIS DAN PERANCANGAN SIST...
(13) sim, khansa ranindia, hapzi ali akuntansi, ANALISIS DAN PERANCANGAN SIST...khansaranindia
 
QUALITY ASSURANCE (2).pptegew wegew wet ew e
QUALITY ASSURANCE (2).pptegew wegew wet ew eQUALITY ASSURANCE (2).pptegew wegew wet ew e
QUALITY ASSURANCE (2).pptegew wegew wet ew earjunasantoso
 

Similar to Chapter 14 Buku The Health care Quality Book (20)

KONSEP PERENCANAAN DAN STANDAR PELAYANAN KESEHATAN.ppt
KONSEP PERENCANAAN DAN STANDAR PELAYANAN KESEHATAN.pptKONSEP PERENCANAAN DAN STANDAR PELAYANAN KESEHATAN.ppt
KONSEP PERENCANAAN DAN STANDAR PELAYANAN KESEHATAN.ppt
 
KELOMPOK 3.pptx
KELOMPOK 3.pptxKELOMPOK 3.pptx
KELOMPOK 3.pptx
 
materi mutu layanan kebidanan
materi mutu layanan kebidananmateri mutu layanan kebidanan
materi mutu layanan kebidanan
 
Chapter 18 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 18 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careChapter 18 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 18 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
 
Chapter 7 Buku The Health care Quality Book
Chapter 7 Buku The Health care Quality BookChapter 7 Buku The Health care Quality Book
Chapter 7 Buku The Health care Quality Book
 
PANDUAN-LED.pdf
PANDUAN-LED.pdfPANDUAN-LED.pdf
PANDUAN-LED.pdf
 
Modul 4 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 4 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanModul 4 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 4 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
 
Definisi kualitas ( tugas individu)
Definisi kualitas ( tugas individu)Definisi kualitas ( tugas individu)
Definisi kualitas ( tugas individu)
 
Mutu pelayanan kebidanan kebidanan
Mutu pelayanan kebidanan kebidananMutu pelayanan kebidanan kebidanan
Mutu pelayanan kebidanan kebidanan
 
Audit mutu
Audit mutuAudit mutu
Audit mutu
 
Penilaian mutu.pdf
Penilaian mutu.pdfPenilaian mutu.pdf
Penilaian mutu.pdf
 
SAJIDA ZULFADILA SYAM_210304500018_AKO2..pptx
SAJIDA ZULFADILA SYAM_210304500018_AKO2..pptxSAJIDA ZULFADILA SYAM_210304500018_AKO2..pptx
SAJIDA ZULFADILA SYAM_210304500018_AKO2..pptx
 
MUTU PELAYANAN KESEHATAN DAN KEBIDANAN
MUTU PELAYANAN KESEHATAN DAN KEBIDANANMUTU PELAYANAN KESEHATAN DAN KEBIDANAN
MUTU PELAYANAN KESEHATAN DAN KEBIDANAN
 
Quality Assurance politeknik kesehatan kemenkes
Quality Assurance politeknik kesehatan kemenkesQuality Assurance politeknik kesehatan kemenkes
Quality Assurance politeknik kesehatan kemenkes
 
Konsep Dasar Jaminan Mutu
Konsep Dasar Jaminan MutuKonsep Dasar Jaminan Mutu
Konsep Dasar Jaminan Mutu
 
ISO
ISOISO
ISO
 
SIM, Desi Siti Aisyah, Hapzi Ali, Analisis dan Perancangan PT. Prakarasa Envi...
SIM, Desi Siti Aisyah, Hapzi Ali, Analisis dan Perancangan PT. Prakarasa Envi...SIM, Desi Siti Aisyah, Hapzi Ali, Analisis dan Perancangan PT. Prakarasa Envi...
SIM, Desi Siti Aisyah, Hapzi Ali, Analisis dan Perancangan PT. Prakarasa Envi...
 
(13) sim, khansa ranindia, hapzi ali akuntansi, ANALISIS DAN PERANCANGAN SIST...
(13) sim, khansa ranindia, hapzi ali akuntansi, ANALISIS DAN PERANCANGAN SIST...(13) sim, khansa ranindia, hapzi ali akuntansi, ANALISIS DAN PERANCANGAN SIST...
(13) sim, khansa ranindia, hapzi ali akuntansi, ANALISIS DAN PERANCANGAN SIST...
 
QUALITY ASSURANCE (2).pptegew wegew wet ew e
QUALITY ASSURANCE (2).pptegew wegew wet ew eQUALITY ASSURANCE (2).pptegew wegew wet ew e
QUALITY ASSURANCE (2).pptegew wegew wet ew e
 
Understanding ISO 9001 2008
Understanding ISO 9001 2008Understanding ISO 9001 2008
Understanding ISO 9001 2008
 

More from Nasiatul Salim

PMK no 12 tahun 2012 tentang akreditasi rumah sakit
PMK no 12 tahun 2012 tentang akreditasi rumah sakitPMK no 12 tahun 2012 tentang akreditasi rumah sakit
PMK no 12 tahun 2012 tentang akreditasi rumah sakitNasiatul Salim
 
Kmk no. 298 ttg pedoman akreditasi laboratorium kesehatan
Kmk no. 298 ttg pedoman akreditasi laboratorium kesehatanKmk no. 298 ttg pedoman akreditasi laboratorium kesehatan
Kmk no. 298 ttg pedoman akreditasi laboratorium kesehatanNasiatul Salim
 
Latar Belakang untuk Kebijakan Kualitas Nasional dalam Sistem Kesehatan
Latar Belakang untuk Kebijakan Kualitas Nasional dalam Sistem KesehatanLatar Belakang untuk Kebijakan Kualitas Nasional dalam Sistem Kesehatan
Latar Belakang untuk Kebijakan Kualitas Nasional dalam Sistem KesehatanNasiatul Salim
 
Critical success factors for quality
Critical success factors for qualityCritical success factors for quality
Critical success factors for qualityNasiatul Salim
 
Lima kemampuan dasar pelayanan lembaga kesehatan dan kemanusiaan
Lima kemampuan dasar pelayanan lembaga kesehatan dan kemanusiaanLima kemampuan dasar pelayanan lembaga kesehatan dan kemanusiaan
Lima kemampuan dasar pelayanan lembaga kesehatan dan kemanusiaanNasiatul Salim
 
Chapter 19 Buku The Health care Quality Book
Chapter 19 Buku The Health care Quality BookChapter 19 Buku The Health care Quality Book
Chapter 19 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 
Chapter 18 Buku The Health care Quality Book
Chapter 18 Buku The Health care Quality BookChapter 18 Buku The Health care Quality Book
Chapter 18 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 
Chapter 17 Buku The Health care Quality Book
Chapter 17 Buku The Health care Quality BookChapter 17 Buku The Health care Quality Book
Chapter 17 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 
Chapter 16 Buku The Health care Quality Book
Chapter 16 Buku The Health care Quality BookChapter 16 Buku The Health care Quality Book
Chapter 16 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 
Chapter 15 Buku The Health care Quality Book
Chapter 15 Buku The Health care Quality BookChapter 15 Buku The Health care Quality Book
Chapter 15 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 
Chapter 13 Buku The Health care Quality Book
Chapter 13 Buku The Health care Quality BookChapter 13 Buku The Health care Quality Book
Chapter 13 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 
Chapter 12 Buku The Health care Quality Book
Chapter 12 Buku The Health care Quality BookChapter 12 Buku The Health care Quality Book
Chapter 12 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 
Chapter 11 Buku The Health care Quality Book
Chapter 11 Buku The Health care Quality BookChapter 11 Buku The Health care Quality Book
Chapter 11 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 
Chapter 10 Buku The Health care Quality Book
Chapter 10 Buku The Health care Quality BookChapter 10 Buku The Health care Quality Book
Chapter 10 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 
Chapter 9 Buku The Health care Quality Book
Chapter 9 Buku The Health care Quality BookChapter 9 Buku The Health care Quality Book
Chapter 9 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 
Chapter 8 Buku The Health care Quality Book
Chapter 8 Buku The Health care Quality BookChapter 8 Buku The Health care Quality Book
Chapter 8 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 
Chapter 6 Buku The Health care Quality Book
Chapter 6 Buku The Health care Quality BookChapter 6 Buku The Health care Quality Book
Chapter 6 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 
Chapter 5 Buku The Health care Quality Book
Chapter 5 Buku The Health care Quality BookChapter 5 Buku The Health care Quality Book
Chapter 5 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 
Chapter 4 Buku The Health care Quality Book
Chapter 4 Buku The Health care Quality BookChapter 4 Buku The Health care Quality Book
Chapter 4 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 
Chapter 3 Buku The Health care Quality Book
Chapter 3 Buku The Health care Quality BookChapter 3 Buku The Health care Quality Book
Chapter 3 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 

More from Nasiatul Salim (20)

PMK no 12 tahun 2012 tentang akreditasi rumah sakit
PMK no 12 tahun 2012 tentang akreditasi rumah sakitPMK no 12 tahun 2012 tentang akreditasi rumah sakit
PMK no 12 tahun 2012 tentang akreditasi rumah sakit
 
Kmk no. 298 ttg pedoman akreditasi laboratorium kesehatan
Kmk no. 298 ttg pedoman akreditasi laboratorium kesehatanKmk no. 298 ttg pedoman akreditasi laboratorium kesehatan
Kmk no. 298 ttg pedoman akreditasi laboratorium kesehatan
 
Latar Belakang untuk Kebijakan Kualitas Nasional dalam Sistem Kesehatan
Latar Belakang untuk Kebijakan Kualitas Nasional dalam Sistem KesehatanLatar Belakang untuk Kebijakan Kualitas Nasional dalam Sistem Kesehatan
Latar Belakang untuk Kebijakan Kualitas Nasional dalam Sistem Kesehatan
 
Critical success factors for quality
Critical success factors for qualityCritical success factors for quality
Critical success factors for quality
 
Lima kemampuan dasar pelayanan lembaga kesehatan dan kemanusiaan
Lima kemampuan dasar pelayanan lembaga kesehatan dan kemanusiaanLima kemampuan dasar pelayanan lembaga kesehatan dan kemanusiaan
Lima kemampuan dasar pelayanan lembaga kesehatan dan kemanusiaan
 
Chapter 19 Buku The Health care Quality Book
Chapter 19 Buku The Health care Quality BookChapter 19 Buku The Health care Quality Book
Chapter 19 Buku The Health care Quality Book
 
Chapter 18 Buku The Health care Quality Book
Chapter 18 Buku The Health care Quality BookChapter 18 Buku The Health care Quality Book
Chapter 18 Buku The Health care Quality Book
 
Chapter 17 Buku The Health care Quality Book
Chapter 17 Buku The Health care Quality BookChapter 17 Buku The Health care Quality Book
Chapter 17 Buku The Health care Quality Book
 
Chapter 16 Buku The Health care Quality Book
Chapter 16 Buku The Health care Quality BookChapter 16 Buku The Health care Quality Book
Chapter 16 Buku The Health care Quality Book
 
Chapter 15 Buku The Health care Quality Book
Chapter 15 Buku The Health care Quality BookChapter 15 Buku The Health care Quality Book
Chapter 15 Buku The Health care Quality Book
 
Chapter 13 Buku The Health care Quality Book
Chapter 13 Buku The Health care Quality BookChapter 13 Buku The Health care Quality Book
Chapter 13 Buku The Health care Quality Book
 
Chapter 12 Buku The Health care Quality Book
Chapter 12 Buku The Health care Quality BookChapter 12 Buku The Health care Quality Book
Chapter 12 Buku The Health care Quality Book
 
Chapter 11 Buku The Health care Quality Book
Chapter 11 Buku The Health care Quality BookChapter 11 Buku The Health care Quality Book
Chapter 11 Buku The Health care Quality Book
 
Chapter 10 Buku The Health care Quality Book
Chapter 10 Buku The Health care Quality BookChapter 10 Buku The Health care Quality Book
Chapter 10 Buku The Health care Quality Book
 
Chapter 9 Buku The Health care Quality Book
Chapter 9 Buku The Health care Quality BookChapter 9 Buku The Health care Quality Book
Chapter 9 Buku The Health care Quality Book
 
Chapter 8 Buku The Health care Quality Book
Chapter 8 Buku The Health care Quality BookChapter 8 Buku The Health care Quality Book
Chapter 8 Buku The Health care Quality Book
 
Chapter 6 Buku The Health care Quality Book
Chapter 6 Buku The Health care Quality BookChapter 6 Buku The Health care Quality Book
Chapter 6 Buku The Health care Quality Book
 
Chapter 5 Buku The Health care Quality Book
Chapter 5 Buku The Health care Quality BookChapter 5 Buku The Health care Quality Book
Chapter 5 Buku The Health care Quality Book
 
Chapter 4 Buku The Health care Quality Book
Chapter 4 Buku The Health care Quality BookChapter 4 Buku The Health care Quality Book
Chapter 4 Buku The Health care Quality Book
 
Chapter 3 Buku The Health care Quality Book
Chapter 3 Buku The Health care Quality BookChapter 3 Buku The Health care Quality Book
Chapter 3 Buku The Health care Quality Book
 

Recently uploaded

Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRJessieArini1
 
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptmutupkmbulu
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxandibtv
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptssuser940815
 
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptxPPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptxnoviariansari
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfestidiyah35
 
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docximplementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docxhurufd86
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfMeiRianitaElfridaSin
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxNadiraShafa1
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxika291990
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfAlanRahmat
 
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARmater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARGregoryStevanusGulto
 

Recently uploaded (12)

Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
 
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
 
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptxPPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
 
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docximplementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
 
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARmater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
 

Chapter 14 Buku The Health care Quality Book

  • 1. 1 BAB XIV. INFRASTRUKTUR KUALITAS ORGANISASIONAL: BAGAIMANA ORGANISASI MEMANFAATKAN MUTU? Kualitas/mutusering digantikan dengan peningkatan kinerja (performance improvement/ PI). Mutu didefinisikan sebagai peningkatan yang semakin bertambah, kinerja harus diukur sebagai landasan untuk menilai peningkatan. Harus ada sebuah sistem untuk memantau kemajuan perbaikan secara umum dan berkelanjutan untuk menegaskan bahwa peningkatan benar-benar terjadi. Sistem ini memerlukan infrastruktur yang tepatdan efektif, proses untuk mengumpulkan data, proses untuk menganalisis dan melaporkan data, dan proses untuk mengidentifikasi dan menyelenggarakan peningkatan. Manajemen harus berkomitmen kuat pada proses- proses tersebut dan organisasi yang bersangkutanharus berkeinginan kuat untuk meningkatkan kinerjanya. Jaminan Mutu, Peningkatan Mutu, Kontrol Mutu, dan Manajemen KualitasTerpadu Menurut Quality Management Cycle (Figure 14.1), jaminan mutu (QA), peningkatan mutu (QI), kontrol mutu (QC), dan manajemen kualitas terpadu (TQM) masing-masing memiliki langkah-langkah tertentu yang harus diikuti untuk mencapai tujuan yang diinginkan. QA meliputi perencanaan yang tepat, penilaian awal dan evaluasi diri. QA adalah proses memastikan pemenuhan dengan spesifikasi, persyaratan atau standar dan menerapkan metode-metode penyesuaian. QC menurut Brown (1994) yaitu “Sebuah proses manajemen yang kinerja aktualnya diukur melawan kinerja yang diharapkan, dan tindakan diambil pada perbedaannya.”Pada QC ada upaya pengurangan variasi. Pada tahap ini, organisasi mengonsep indikator-indikator dan menggunakannya untuk mengukur performa mereka terhadap taraf acuannya. Upaya dan proses QI melengkapi QA dan QC dan kadang menggantikan mereka. QI adalah proses terorganisasi yang terstruktur, yang mengidentifikasi tim- tim peningkatan untuk mencapai peningkatan dalam barang dan jasanya (Al-Assaf, 1997). TQM mencakup QA, QC, dan QI. Manajemen mutu merupakan payung yang mencakup semua proses dan kegiatan yang berhubungan dengan kualitas.
  • 2. 2 Manajemen mutu juga dapat mencakup manajemen mutu berkelanjutan dan peningkatan/kepemimpinan mutu terpadu. Komitmen Manajemen Para ahli telah berulang kali menunjukkan arti penting komitmen manajemen terhadap proses mutu. Dukungan manajemen pada aktivitas dan dorongan kepada para profesional agar terlibat dapat menambah implementasi mutu dalam pelayanan kesehatan. Menurut Deming (1986), jika suatu organisasi tidak memiliki komitmen pada manajemen atas, kelebihan dari kesuksesan implementasi mutu berada dalam bahaya. Komitmen pada suatu gerakan berarti terlibat, mendukung, aktif dan ikut serta dalam gerakan tersebut. Komitmen juga berarti memimpin upaya, memfasilitasi aktivitas, berpartisipasi dalam tugas, dan menyediakan sumber-sumber yang penting dan tepat untuk mewujudkan peningkatan mutu dan menyukseskannya. Komitmen terhadap suatu proses atau program berarti bangga dan menikmati saat mendukungnya. Komitmen manajemen yang tegasterhadap kualitas pelayanan kesehatan sulit diperoleh tanpa hasil yang nyata. Mutu pelayanan kesehatan harus berdasarkan data dan harus dikendalikan oleh hasil. Dengan perencanaan dan perancangan proses, komitmen akan ditumbuhkan dan hasil-hasil positif akan dicapai. Peran Koordinator Mutu Pelayanan Kesehatan Peran dan tanggung jawab koordinator mutu pelayanan kesehatan meliputi:  Membela dan menyuarakan mutu pelayanan kesehatan  Fasilitator dewan kualitas  Pembangun infrastruktur dan sumber-sumber daya penting dalam mutu pelayanan kesehatan  Penghubung dengan agen-agen luar yang berkaitan dengan aktivitas mutu  Koordinator perencanaan strategis dan operasional untuk kegiatan mutu pelayanan kesehatan dan alokasi sumber-sumber daya  Pengembang dan pembaharu program kualitas dan dokumen-dokumen perencanaan  Penjamin pemenuhan organisasional dengan standar akreditasi
  • 3. 3  Memonitor aktivitas pengukuran kinerja  Anggota dan koordinator komite mutu organisasi  Inisiator tim peningkatan proses  Koordinator pemilihan personel penting untuk kualitas  Koordinator rencana pelatihan mutu pelayanan kesehatan  Fasilitator strategi-strategi intervensi mutu pelayanan kesehatan Peran Dewan Kualitas Dewan kualitas dibentuk agar bertindak sebagai badan yang menunjuk proses mutu pelayanan kesehatan pada fasilitas yang bersangkutan. Dewan ini bekerja sebagai komite yang mengkoordinasikan orang-orang dari berbagai aspek penyampaian, ilmu dan unit pelayanan kesehatan dalam organisasi sambil merumuskan kebijakan mutu pelayanan kesehatan. Peran dewan hampir sama dengan peran koordinator mutu: memberikan perspektif kolektif organisasi dan bertindak sebagai pusat sumber daya dalam mutu pelayanan kesehatan yang dapat diacu organisasi jika diperlukan. Para anggota dewan juga perlu bersiap akan peran mereka dan mengetahui konsep mutu serta prinsip-prinsip pelayanan kesehatan. Misi dan Visi Pernyataan visi dan misi dewan harus ringkas, jelas, realistis dan harus mencerminkan cita-cita organisasi, maka dari itu masukan yang nyata dari para anggotanya sangatlah penting. Pernyataan misi harus menjawab pertanyaan berikut:  Siapakah kita?  Apa tujuan utama kita sebagai organisasi?  Siapa yang kita layani?  Apa saja keperluan orang-orang yang kita layani, dan bagaimana memenuhi kebutuhan tersebut? Pernyataan visi bersifat futuristik (visioner) dan harus memproyeksikan bayangan organisasi tentang masa depan. Setelah kedua pernyataan tersebut diselesaikan, dewan harus membicarakannya dengan bagian organisasi yang lain
  • 4. 4 secara aktif dan konsisten. Semua aktivitas organisasi akan dipandu oleh misi organisasi dan dirancang untuk mencapai visi organisasi. Alokasi Sumber Daya Sumber daya diperlukan dalam pelatihan mutu dan untuk meningkatkan kesadaran petugas pelayanan kesehatan mengenai konsep mutu pelayanan kesehatan. Sumber daya tambahan diperlukan untuk memantau pemenuhan standar; untuk mengonsep, menguji, dan mendorong pemenuhan kebijakan dan prosedur; mengenali peluang peningkatan; memulai dan mengoordinasikan proyek- proyek peningkatan; dan menyebarkan konsep mutu dan PI ke akar rumput. Dana juga harus disusun untuk peningkatan berikutnya. Selain dewan, organisasi juga mengalokasikan sumber daya untuk membentuk departemen/unit pusat mutu pelayanan kesehatan. Unit ini terdiri atas beberapa petugas kesehatan, dikepalai direktur mutu dan dihubungkan secara langsung dengan CEO atau wakilnya. Unit ini bertanggung jawb menyusun standar, kemudian mengkomunikasikan standar tersebut organisasi, menyebarkan informasi yang berkaitan dengan mutu pelayanan kesehatan, memantau mutu perawatan yang disampaikan, dan melakukan tindakan atas peluang peningkatan. Struktur Organisasional Tanggung jawab unit kualitas meliputi:  Membuat perencanaan inisiatif mutu  Menentukan standar organisasional untuk kualitas  Mengkomunikasikan standar kepada karyawan organisasi  Memantau pemenuhan standar  Mengidentifikasi peluang peningkatan dan perawatan dan layanan  Membuat dan mengkoordinasi proyek-proyek peningkatan  Memfasilitasi peningkatan dan pengukuran kinerja dan produktivitas  Memfasilitasi dokumentasi proses-proses dan aktivitas penting dan menyediakan panduan dokumentasi yang tepat dan sesuai  Mengkoordinasikan semua komite yang berkaitan dengan mutu dan PI
  • 5. 5  Mengidentifikasi dan mengumpulkan sumber daya yang diperlukan untuk mutu dan PI  Mengembangkan laporan mutu tahunan untuk dewan direksi organisasi  Mengkoordinasikan semua fungsi dan aktivitas terkait dengan penggunaan sumber daya  Mengkoordinasikan semua fungsi dan aktivitas terkait dengan pencegahan, pengendalian, dan manajemen risiko kepada konsumen organisasi  Mengkoordinasikan sistem yang efektif untuk mempercayakan para praktisi organisasi  Berlaku sebagai penghubung semua unit organisasi untuk memfasilitasi peningkatan mutu mereka Unit ini harus memiliki akses ke kumpulan data organisasi pada perawatan pasien dan layanan yang disediakan organisasi secara internal maupun eksternal. (**Hal. 388& 389, Subbab “Increasing Awareness of Healthcare Quality” & “Mapping Quality Improvement Intervention” di buku tidak ada) Dokumen Program Mutu/PI Salah satu dokumen penting yang harus disediakan unit kualitas adalah dokumen deskripsi program. Organisasi yang tidak memiliki dokumen ini secara lengkap tidak akan diakreditasi. Dokumen ini harus memuat penjelasan mengenai berbagai kegiatan unit kualitas dan menguraikan cakupan pekerjaan yang ditekuni unit tersebut, juga tugas-tugas anggotanya dan komite yang berkaitan dengan program kualitas. Dokumen ini akan berlaku sebagai dasar evaluasi kinerja mutu organisasi. Berikut contoh skema dokumen deskripsi program. Dokumen Program Mutu  Tujuan dokumen  Deskripsi dan ikhtisar program secara umum  Pernyataan misi, visi dan nilai-nilai organisasi dan unit kualitas  Tujuan dan sasaran program mutu
  • 6. 6  Strategi untuk PI  Struktur organisasional yang mendukung PI  Struktur formal  Struktur komite  Peran dan tanggung jawab program PI  Cakupan kerja dan standar perawatan dan layanan  Kewenangan dan akuntabilitas  Mekanisme pelaporan  Kriteria untuk menyusun prioritas pada pemantauan dan proyek PI  Daftar indikator untuk memantau PI  Metode untuk memonitor pemenuhan standar dan mengukur performa  Kerahasiaan informasi  Mekanisme/model untuk tindakan peningkatan  Aktivitas pendidikan dan kesadaran tentang kualitas/PI  Program penghargaan atas hasil  Evaluasi QI/PI tahunan  Audit dan peninjauan  Penetapan kepercayaan  Peninjauan oleh rekan  Manajemen pelaksanaan  Manajemen risiko dan keselamatan pasien Dokumen ini harus ditinjau, ditinjau ulang dan disetujui minimal satu kali dalam setahun oleh staf yang layak di unit QA. Evaluasi, Pemantauan dan Peningkatan Mutu Berkelanjutan Evaluasi Pengukuran kinerja meliputi identifikasi indikator kinerja tertentu. Data dikumpulkan untuk mengukur indikator-indikator tersebut, kemudian membandingkan performa yang ada dengan tingkat performa yang diinginkan. Beberapa sistem pengukuran dan indikator telah dikembangkan. Di antaranya, The Healthcare Effectiveness Data and Information Set (HEDIS) yang memiliki lebih dari
  • 7. 7 50 ukuran layanan pencegahan untuk mengukur performa organisasi, membandingkan kinerja antar organisasi, dan membuat grafik kemajuan. Sistem- sistem lainnya adalah daftar indikator U.S. Public Health Service Healthy People 2000 dan 2010, sistem indikator klinis ORIX untuk rumah sakit dari The Joint Commission, indikator rumah sakit Canadian Council on Helath Services Accreditation, dan sistem indikator CMS QISMC untuk fasilitas perawatan terjangkau. Pemantauan Pemantauan dilakukan berdasarkan indikator-indikator yang terukur dan khusus terkait standar. Pemantauan merupakan proses pengukuran varian dari standar dan memulai proses untuk mengurangi variansi ini. Ia adalah langkah penting dalam pemilihan dan pertimbangan yang tepat mengenai proyek-proyek dan penelitian peningkatan mutu. Dalam sistem pelayanan kesehatan, sistem-sistem pemantauan yang menggunakan rekam medis untuk penyarian data spesifk telah dikembangkan, yang kemudian dimasukkan ke basis data pusat untuk dianalisis dan dimonitor. Masing-masing organisasi menerima laporan periodik yang menjabarkan data indikator-indikator pelayanan kesehatan nasional dibandingkan dengan serangkaian data tertentu untuk indikator-indikator yang sama. Setelah itu, varian dari rata-ratanya dipelajari dan ditindak menggunakan proses QA/QI yang dijelaskan di atas. Peningkatan Mutu Berkelanjutan Peningkatan adalah sebuah proses, dan proses mempunyai sifat berkesinambungan. Pemantauan harus dilanjutkan dan perbaikan harus dilakukan setiap kali diperlukan. Setelah mencapai pemenuhan, penting pula untuk melakukan peningkatan tambahan. Jika pemenuhannya tinggi atau sempurna terhadap standar yang ditetapkan, langkah selanjutnya adalah menaikkan standar agar organisasi dapat terus mengalami peningkatan. Tantangan, Peluang dan Pelajaran yang Diambil untuk Mempertahankan QA/QI Budaya Mutu
  • 8. 8 Rumah sakit yang mengombinasikan standar mutu tinggi dengan budaya mutu sama dengan menginstitusikan kualitas. Institusionalisasi dicapai ketika aktivitas mutu pelayanan kesehatan diselenggarakan secara efektif, efisien dan rutin melalui suatu sistem atau organisasi (Brown, 1995). Lingkungan atau budaya yang berkualitas dicapai ketika aktivitas mutu menjadi kegiatan sehari-hari. Aktivitas tersebut tidak terpisahkan dari aktivitas normal yang diselenggarakan sehari-hari oleh sistem dan personelnya. Dalam keadaan tersebut, setiap pekerja menyadari konsep mutu, meyakininya, mempraktikkan prinsip-prinsipnya, dan menjadikannya bagian dari tanggung jawab sendiri dan bukan tanggung jawab departemen atau orang lain. Dalam budaya tersebut, masing-masing individu bertanggung jawab atas struktur, proses dan hasil dari tugas yang diembannya. Mereka berupaya memastikan bahwa proses-proses QA dipelihara, juga mempraktikkan QI. Dalam situasi ini pun pegawai didorong untuk mencapai tujuan mereka, yang kemudian sejalan dengan pernyataan misi dan visi organisasi. Pelajaran dalam Institusionalisasi  Merencanakan mutu harus dilakukan secara sistematis dan menyeluruh. Pembagian tanggung jawab, pengenalan tingkat keterlibatan, alokasi sumber- sumber daya, dan antisipasi perubahan harus selesai sebelum aktivitas QA dan QI dimulai.  Memegang komitmen dari manajemen dapat berguna dan membuat proses penerapan menjadi lebih cepat. Para manajer ats harus terlibat dalam aktivitas perencanaan awal.  Kembangkan kebijakan menyangkut pada level sentral sedini dan sepadat mungkin. Kebijakan yang dipersiapkan dan dikembangkan dengan baik bersama staf senior akan lebih berpeluang untuk bertahan.  Pengenalan pemimpin atau juara (kader lokal) untuk memimpin gerakan ini sangat dianjurkan. Mereka memiliki kewenangan, kredibilitas, antusiasme, dan minat yang menjadi aset percepatan implementasi mutu pelayanan kesehatan.
  • 9. 9  Organisasi komite atau dewan pengelola dari perwakilan lokal memberikan kredibilitas, ketahanan dan momentum kepada proses mutu pelayanan kesehatan.  Penyusunan struktur untuk mutu pelayanan kesehatan harus bertahap, teliti dan berdasarkan pada kemajuan dan pemahaman konsep dan praktik.  Selalu sediakan rencana alternatif untuk berjaga-jaga jika ada yang terhambat karena pergantian staf. Jangan bergantung pada satu orang saja ketika mencoba mengimplementasikan mutu pelayanan kesehatan secara efektif.  Bersiap menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan insentif untuk karyawan atas partisipasinya. Sistem penghargaan karyawan dan pengakuan sesuai pencapaian mutu pelayanan kesehatan itu penting.  Perbaikan dokumen dengan mengukur status pra- dan pasca-nya. Selalu sediakan data kuantitatif untuk perbandingan dan pengukuran efektivitas.  Menyebarkan pencapaian dan informasi sadar mutu secara aktif kepada sebanyak mungkin orang dalam sistem. Pastikan partisipasinya bersifat suka rela dan terbuka bagi siapa saja saat ada peluang mengadakan peningkatan.  Bertahan dari godaan perluasan ke wilayah atau sektor lain sebelum waktunya. Membangun proses yang efektif di satu area lebih penting daripada memulai beberapa proses yang tak terselesaikan di berbagai tempat.  Selalu sediakan pendanaan yang tepat untuk pengembangan proyek-proyek dan aktivitas baru yang pada awalnya tidak direncanakan. Anggaran yang tepat akan menambah ketahanan.  Dorong dan kembangkan lingkungan yang cocok untuk pembelajaran, bukanpenghakiman. Gunakan data dan fakta dalam melakukan penilaian. Contoh Kasus Pukul 8 malam, Jerry, dokter rumah sakit, mengantarkan mesin EKG ke kamar Ny. Smith (68 tahun) yang masuk ke rumah sakit itu karena cholecystectomy elektif. Ny. Smith terlihat sangat pucat dan berkeringat, denyut nadinya 120, pernapasan pendek-pendek dan cepat dan tekanan darahnya 90/60.
  • 10. 10 Menurut artikel yang dibaca Jerry, sistem EKG yang baru ini hebat, didukung dengan interpretasi komputer untuk kardiogram, terpadu dengan bank data yang memuat hasil-hasil EKG dari pasien-pasien sebelumnya. Setelah memasangkan elektroda EKG pada pasien, Jerry melihat kontrol panel dengan berbagai tombolnya. Ia tak mengerti kegunaan tombol-tombol itu, dan tidak ada buku petunjuk menyertainya. Pada akhirnya, Jerry menyerah dan kembali pada alat yang biasa ia pergunakan. Jerry terkejut ketika EKG menampilkan diagram bahwa Ny. Smith sempat mengalami serangan jantung, dan ternyata sistem komputerisasi yang baru telah mendeteksi keabnormalan tersebut. Kembali ke kamar Ny. Smith, Jerry menanyainya dan Ny. Smith menerangkan bahwa ia merasakan sakit di dada sejak pagi tadi, namun tidak ingin mengganggu para perawat atau dokter karena mereka terlihat sangat sibuk. Kemudian, Jerry mendiskusikannya dengan tim CCU. Mereka menyatakan bahwa terapi trombolitik tidak dapat membantu Ny. Smith dan menyarankan terapi konservatif, namun kondisi klinis Ny. Smith memburuk malam itu dan meninggal keesokan harinya. Jerry menanyakan perihal kasus tersebut kepada lab EKG, ternyata seorang teknisi telah melihat kardiogram abnormal itu dari komputer. Namun, ia berpikir dokter telah mengetahuinya dan merasa bukan tugasnya memberi tahu dokter tentang keabnormalan seperti itu. Sumber : Chapter 14 Buku The Health care Quality Book